HALUSINASI
Oleh Kelompok 5
1. Livia Yuanda C A (1601100024)
2. Anggita Ayu W (1601100027)
3. Achmad Tiffa R (1601100028)
4. Haibatussalafiyah (1601100025)
5. Pitaloka Lestari (16011000)
KEMENTRIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
D-III KEPERAWATAN MALANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
taufiknya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.Dengan
disusunnya makalah ini, bertujuan untuk melengkapi tugas Keperawatan
Jiwa.Makalah ini berisi tentang terapi aktivitas kelompok “Stimulasi Persepsi
Halusinasi”.
Lawang,Oktober 2018
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………….…………………1
A. Latar Belakang…………………………………….……………….1
B. Rumusan Masalah……………………………….………………….1
C. Tujuan………………………………………………………………2
D. Manfaat………………………………………………………….....2
BAB II PEMBAHASAN
A. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Halusinasi…. ……….3
B. Proses Keperawatan
1. TAK stimulasi persepsi mengontrol halusinasi sesi I :
mengenal halusinasi…...………………………………………….6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Halusinasi
1. Pengertian Halusinasi
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi
yang dialami oleh pasien dengan gangguan jiwa.Pasien merasakan
sensasi berupa suara, penglihaan, pengecapan, perabaan, atau
penghidupan tanpa stimulus nyata. (Budi Anna Keliat, 2011).
Halusinasi adalah persepsi yang salah (misalnya tanpa stimulus
eksternal) atau persepsi sensori yang tidak sesuai dengan
relitas/kenyataan seperrti melihat bayangan atau suara-suara yang
sebenarnya tidak ada. Pencerapan tanpa adanya rangsang apapun
dari panca indra, dimana orang tersebut sadar dan dalam keadaan
terbangun yang disebabkan oleh psikotik, gangguan fungsional,
organic atau histerik. (Wijayaningsih, 2015).
2. Tujuan
Tujuan Umum
Adapun tujuan dar56i TAK stimulasi persepsi adalah pasien
mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya.
Tujuan Khusus
3
Jam : 13.00 wib.
Tempat : R. Cucak Rowo RSJW.
4. Metode
Diskusi dalam Kelompok.
5. Media dan Alat
a. Papan nama sejumlah pasien dan terapis dalam TAK.
b. Kertas.
c. Spidol.
d. Formulir/jadwal kegiatan.
e. Contoh obat.
6. Setting Tempat
P P F P P
L
O
CL
P P F P P
OP
Keterangan Gambar :
L : Leader
CL : Co Leader.
F : Fasilitator.
O : Observer.
P : Pasien.
Op : Operator.
4
7. Pembagian Tugas
a. Peran Leader
Memimpin jalannya kegiatan.
Menyampaikan tujuan dan waktu permainan.
Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan.
Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien.
Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah
dilakukan.
Memberi reinforcement positif pada klien.
Menyimpulkan kegiatan (Lilik, 2011).
b. Peran Co-Leader
c. Peran Observer
d. Peran Fasilitator
5
Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari
dalam /luar kelompok.
8. Peran Pasien
Kriteria Pasien
Klien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi, waham,
ilusi.
Klien dengan gangguan stimulasi persepsi: halusinasi sudah
dapat berinteraksi dengan orang lain.
Klien yang sehat secara fisik dan bertoleransi terhadap
aktivitas.
Klien tidak membahayakan diri dan orang lain.
Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya.
Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik (Lilik, 2011).
B. Proses Keperawatan
1. Tak stimulasi persepsi mengontrol halusinasi sesi I : mengenal
halusinasi
a. Tujuan
Klien mengenal halusinasi.
Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi.
Klien mengenal frekuensi halusinasi.
Klien mengenal perassan bila mengalami halusinasi.
b. Setting
Kelompok berada diruang yang tenang.
Klien duduk melingkar.
c. Alat
Sound system HP.
Spidol.
Kertas.
d. Metode
Diskusi.
Tanya jawab.
6
e. Langkah-langkah Kegiatan
i. Persiapan
Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien
dengan perubahan sensori persepsi; halusinasi.
Membuat kontrak dengan klien.
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
ii. Orientasi
Salam terapeutik: terapis mengucapkan salam.
Evaluasi validasi : terapis menanyakan perasaan
peserta hari ini.
Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan.
2. Terapis menjelaskan aturan main:
a. Masing-masing klien memperkenalkan diri
nama, nama panggilan.
b. Jika ada klien yang akan meninggalkan
kelompok, harus meminta izin pada terapis.
c. Lama kegiatan 45 menit.
d. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir.
iii. Kerja
a. Terapis memperkenalkan diri (nama dan nama
panggilan). Terapis meminta klien memperkenalkan
nama dan nama panggilan secara berurutan, dimulai dari
klien yang berada di sebelah kiri terapis, searah jarum
jam.
b. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan,
yaitu masing-masing klien membagi pengalaman
tentang halusinasi yang mereka alami dengan
menceritakan :
Isi halusinasi.
7
Waktu terjadinya.
Frekuensi halusinasi.
Perasaan yang timbul saat mengalami halusinasi.
iv. Terminasi
a. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK.
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
anggota kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
Terapis menganjurkan kepada peserta jika
mengalami halusinasi segera menghubungi
perawat atau teman lain.
c. Kontrak yang akan datang
Terapis membuat kesepakatan dengan klien
kegiatan TAK berikutnya yaitu belajar
mengontrol halusinasi.
Terapis membuat kesepakatan dengan klien
waktu dan tempat TAK berikutnya.
v. Evaluasi dan Dokumentasi
8
No Aspek yang Nama peserta TAK
dinilai Tn. C Tn. A Tn. J Tn. S Tn. B
1 Menyebutkan Tidak dapat Suara Suara Suara ceek Tidak dapat
isi halusinasi menyebutkan ceek cewek cowok menyebutkan
cowok cook menyuruh
tidak menyuruh memukul
jelas bersih- barang
bersih
2 Menyebutkan Tidak dapat Waktu Malam Saat Tidak dapat
waktu menyebutkan tidur hari saat beraktivitas menyebutkan
halusinasi dan tidur di warung
mandi
3 Menyebutkan Tidak dapat 2x 2x sehari 4x sehari Tidak dapat
frekuensi menyebutkan sehari menyebutkan
halusinasi
4 Menyebutkan Tidak dapat Nyaman Mencoba Memukul Tidak dapat
perasaan bila menyebutkan diam bunuh barang menyebutkan
halusinasi diri
timbul
Petunjuk dilakukan = 1 tidak dilakukan = 0
a. Tujuan
b. Setting
9
Kelompok di tempat yang tenang.
c. Alat
d. Metode
Diskusi.
Tanya jawab.
Stimulasi.
e. Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan
Mempersiapkan alat.
2. Orientasi
Evaluasi/validasi:
Kontrak
3. Kerja
10
Terapis meminta massing masing klien secara berurutan
searah dengan jarum jam menceritakan apa yang
dilakukan jika mangalami halusinasi dan apakah itu bisa
mengatasi halusinasinya.
4. Terminasi
a. Evaluasi
11
Terapis membuat kesepakatan dengan klien TAK
berikutnya yaitu belajar mengontrol halusinasi
dengan cara lain.
cara
3. Menyebutkan cara
mengatasi halusinasi
dengan menghardik
4. Memperagakan
menghardik
halusinasi
a. Tujuan
12
Klien duduk melingkar mengelilingi meja.
c. Alat
Pensil.
Spidol.
d. Metode
Diskusi.
Latihan.
e. Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
Evaluasi / validasi :
Kontrak:
13
b. Jika klien ingin meninggalkan kelompok
harus meminta izin kepada terapis.
3. Kerja
4. Terminasi
Evaluasi
Tindak lanjut
14
Kontrak yang akan datang
a. Tujuan
b. Setting
15
c. Alat
Spidol.
Kertas HVS.
d. Metode
Diskusi.
Tanya jawab.
Simulasi.
e. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
Evaluasi / validasi :
Kontrak
16
3. Kerja
4. Terminasi
Evaluasi
17
Menayakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
Tindak lanjut
Dinilai
1 Menyebutkan
pentingnya
minum obat
secara teratur
2 Menyebutkan
jenis obat
4 Menyebutkan
dosis obat
5 Menyebutkan
18
waktu minum
obat
6 Menyebutkan
cara minum
obat yang tepat
7 Menyebutkan
a. Tujuan
b. Setting
c. Alat
Spidol.
Kertas HVS.
d. Metode
Diskusi kelompok.
Simulasi.
e. Langkah-langkah Kegiatan
19
1. Persiapan
2. Orientasi
Evalusi/validasi:
Kontrak
3. Kerja
4. Terminasi
Evalusi
20
Terapi menyakan perasaan klien setelah selesai
mengikuti TAK.
Tindak lanjut
Dinilai
1 Menyebutkan
pentingnya
bercakapcakap
ketika
halusinasi
muncul
2 Menyebutkan
cara
bercakapcakap
3 Memperagakan
saat mulai
21
percakapan
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi
yang dialami oleh pasien dengan gangguan jiwa.TAK stimulasi
persepsi halusinasi adalah terapi yang digunakan untuk pasien yang
mengalami gangguan pola pikir dengan tujuan pasien mempunyai
kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh
paparan stimulus kepadanya. Adapun proses keperawatan TAK
persepsi halusinasi adalah TAK stimulasi persepsi mengontrol
halusinasi sesi I (mengenal halusinasi), TAK stimulasi persepsi
mengontrol halusinasi sesi II (mengontrol halusinasi: menghardik),
TAK stimulasi persepsi mengontrol halusinasi sesi III (menyusun
jadwal kegiatan), TAK stimulasi persepsi mengontrol halusinasi sesi IV
(cara minum obat yang benar), TAK stimulasi persepsi mengontrol
halusinasi sesi V (mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap)
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan
tentang makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih banyak
yang dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga
bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah
yang telah di jelaskan.Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar
pustaka. Pada kesempatan lain akan saya jelaskan tentang daftar
pustaka makalah.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
EVALUASI TAK
25
No Aspek yang Nama peserta TAK
dinilai Tn. C Tn. A Tn. J Tn. S Tn. B
1 Menyebutkan Tidak dapat Suara Suara Suara ceek Tidak dapat
isi halusinasi menyebutkan ceek cewek cowok menyebutkan
cowok cook menyuruh
tidak menyuruh memukul
jelas bersih- barang
bersih
2 Menyebutkan Tidak dapat Waktu Malam Saat Tidak dapat
waktu menyebutkan tidur hari saat beraktivitas menyebutkan
halusinasi dan tidur di warung
mandi
3 Menyebutkan Tidak dapat 2x 2x sehari 4x sehari Tidak dapat
frekuensi menyebutkan sehari menyebutkan
halusinasi
4 Menyebutkan Tidak dapat Nyaman Mencoba Memukul Tidak dapat
perasaan bila menyebutkan diam bunuh barang menyebutkan
halusinasi diri
timbul
P P F P P
L
O
CL
P P F P P
26
Keterangan Gambar :
CL : Co Leader. (Haibatussalafiyah)
27