Anda di halaman 1dari 10

BAB I

KONSEP MEDIS

A. DEFENISI
Abses otak adalah kumpulan nanah yang terbungkus oleh suatu
kapsul dalam jaringan otak.

B. ETIOLOGI
Abses otak dapat disebabkan oleh adanya infeksi pada otak. Misalnya,
infeksi bakteri/jamur, trauma dan tindak pembedahan

C. PATOFISIOLOGI

Faktor predisposisi : invasi bakteri ke otak langsung, penyebaran infeksi lain dari
daerah lain, penyebaran infeksi dari organ lain

Infeksi septikemia jaringan otak

Proses supurasi meningen

Peningkatan TIK Penekanan area pada


Peningkatan transudat
dan eksudat neuro motorik
Merangsang reseptor nyeri
Gangguan sirkulasi
Edema serebral Nyeri akut darah serebral pada
area korteks motorik
Perubahan perfusi
jaringan serebral Gangguan pergerakan
pada area dominan

Kesadaran menurun
Penurunan kekuatan
ketahanan
Gangguan persepsi
sensori
Kerusakan
mobilitas fisik

1
D. MANIFESTASI KLINIK

Tanda dan gejala :


1. Nyeri kepala
2. Mual dan muntah
3. Kesadaran menurun
4. Kaku kuduk
5. Kejang
6. Kelumpuhan sebelah badan

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Diagnosis di tegakkan berdasarkan gambaran klinik, pemeriksaan
laboratorium di sertai pemeriksaan penunjang lainnya yaitu : foto polos,
pemeriksaan EEG, CT Scan.

F. KOMPLIKASI
Komplikasi meliputi :
1. Retardasi mental
2. Epilepsi
3. Kelainan neurologik fokal

G. PENATALAKSANAAN
Pada umumnya terapi abses otak meliputi pemberian anti biotic dan
tindakan operatif berupa eksisi (aspirasi), drainase dan ekstirpasi.

2
BAB II
KONSEP KEPERAWATAN

A. Pengkajian Data
1. Pengumpulan data
 Klien mengatakan susah bergerak
 Klien mengatakan nyeri kepala
 Klien mengeluh sakit punggung/leher
 Klien tampak gelisah
 Perubahan tanda-tanda vital
 Perubahan tingkat kesadaran
 Ekspresi wajah nampak meringis
 Klien nampak pucat
 ROM terbatas
 Penurunan kekuatan/control otot

2. Klasifikasi data
a. Data Subyektif
1. Klien mengeluh nyeri kepala
2. Klien mengeluh sakit punggung/leher
3. Klien mengatakan susah bergerak

b. Data Obyektif
1. Klien tampak gelisah
2. Perubahan tanda-tanda vital
3. Perubahan tingkat kesadaran
4. Ekspresi wajah nampak meringis
5. Klien nampak pucat
6. ROM terbatas
7. Penurunan kekuatan/ kontrol otot

3
3. Analisa data

Symptom Etiologi Problem


Ds : Proses supurasi Perubahan perfusi
- Klien mengatakan meningen jaringan serebral
nyeri kepala
- Klien mengatakan Pembentukan transudat
mual dan eksudat
Do :
- Perubahan tanda- Edema serebral
tanda vital
- Klien tampak gelisah Perubahan perfusi
- Perubahan tingkat jaringan serebral
kesadaran
Infeksi septicemia Nyeri akut
Ds : jaringan otak
- Klien mengeluh
nyeri kepala
- Klien mengeluh sakit Peningkatan TIK
punggung atau leher
Do :
- Ekspresi wajah Merangsang reseptor
nampak meringis nyeri
- Klien nampak pucat
- Klien tampak gelisah
- Perubahan tanda-
tanda vital Nyeri akut
Ds : Penekanan area pada Kerusakan mobilitas
- Klien mengatakan neuro motorik fisik
susah bergerak
- Klien mengatakan Gangguan pergerakan
nyeri pada area dominan
Do :
- ROM terbatas Penurunan

4
- Penurunan kekuatan/ketahanan
kekuatan/kontrol otot
- Klien nampak lemas Kerusakan mobilitas
fisik

B. Diagnosa Keperawatan

1. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan


edema serebral, ditandai dengan :
Ds : - Klien mengatakan nyeri kepala
- Klien mengatakan mual
Do : - Perubahan tanda-tanda vital
- Klien tampak gelisah
2. Nyeri akut berhubungan dengan adanya infeksi septicemia
jaringan otak, ditandai dengan :
Ds : - Klien mengeluh nyeri kepala
- Klien mengeluh sakit punggung/leher
Do : - Ekspresi wajah nampak meringis
- Klien nampak pucat
- Klien tampak gelisah
- Perubahan tanda-tanda vital
3. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan
kekuatan/ ketahanan dan nyeri, ditandai dengan :
Ds : - Klien mengatakan susah bergerak
- Klien mengatakan nyeri
Do : - ROM terbatas
- Penurunan kekuatan/kontrol otot
- Klien nampak lemah.

C. Intervensi

5
Diagnosa I
Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan
edema serebral, di tandai dengan :
Ds : - Klien mengatakan nyeri kepala
- Klien mengatakan mual
Do : - Perubahan tanda-tanda vital
- Klien tampak gelisah
- Perubahan tingkat kesadaran

Tujuan :
Klien akan menunjukkan tanda-tanda vital dalam keadaan stabil
dan tidak adanya tanda-tanda peningkatan TIK.

Intervensi :
1. Pantau tanda-tanda vital
Rasional :
Normalnya, autoregulasi mampu mempertahankan aliran darah
serebral dengan konstan sebagai dampak adanya tluktuasi pada
tekanan darah sistemik
2. Kaji adanya regiditas hukal, gemetar, kegelisahan yang meningkat
Rasional :
Merupakan indikasi adaya iritasi meningeal dan mungkin juga
terjadi dalam periode akut atau penyembuhan dari trauma otak.
3. Catat status neurologis dengan teratur dan bandingkan dengan
keadaan normalnya, seperti GCS.
Rasional :
Pengkajian kecenderungan adanya perubahan tingkat
kesadaran dan potensial peningkatan TIK adalah sangat berguna
dalam menentukan lokasi, penyebaran/luasnya dan perkembangan
dari kerusakan serebral.
4. Pertahankan tirah baring dengan posisi kepala datar
Rasional :

6
Perubahan tekanan CSS mungkin merupakan poensi adanya
herniasi batang otak yang memerlukan tindakan medis dengan
segera.
5. Berikan tindakan yang menimbulkan rasa nyaman, seperti masase
punggung, lingkungan yang tenang, suara yang halus dan
sentuhan yang lembut
Rasional :
Meningkatkan istrahat dan menurunkan stimulasi sensori yang
berlebihan
6. Anjurkan pasien untuk mengeluarkan napas selama
pergerakan/perpindahan di tempat tidur
Rasional :
Ekshalasi selama perubahan posisi tersebut dapat mencegah
pengaruh manuver valsalva.

Diagnosa II
Nyeri akut berhubungan dengan adanya infeksi septicemia
jaringan otak, di tandai dengan :
Ds : - Klien mengeluh nyeri kepala
- Klien mengeluh sakit punggung/leher
Do : - Ekspresi wajah nampak meringis
- Klien nampak pucat
- Klien tampak gelisah
- Perubahan tanda-tanda vital

Tujuan :
Klien akan menunjukkan nyeri hilang/berkurang.

Intervensi :
1. Kaji karakteristik nyeri dengan menggunakan sakala 0 – 10
Rasional :
Untuk menentukan intervensi selanjutnya
2. Berikan lingkungan yang tenang, ruangan agak gelap sesuai
indikasi

7
Rasional :
Menurunkan reaksi terhadap stimulasi dari luar atau sensitivitas
pada cahaya dan meningkatkan istrahat/relaksasi.
3. Anjurkan pada klien/keluarga untuk eningkatkan tirah baring dan
Bantu klien dalam kebutuhan perawatan diri yang penting.
Rasional :
Menurunkan gerakkan yang dapat meningkatkan nyeri.
4. Letakkan kantung es pada kepala, pakaian dingin di atas mata
Rasional :
Meningkatkan vasokontriksi, penumpukan resepsi sensori yang
selanjutnya akan menurunkan nyeri.
5. Kolaborasi dengan tim medis tentang pemberian obat analgetik
Rasional :
Diperlukan untuk mengjhilangkan nyeri yang berat.

Diagnosa III
Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan
kekuatan/ketahanan dan nyeri, ditandai dengan :
Ds : - Klien mengatakan susah bergerak
- Klien mengatakan nyeri
Do : - ROM terbatas
- Penurunan kekuatan/control otot
- Klien nempak lemah

Tujuan :
Klien akan mempertahankan/meningkatkan kekuatan dan fungsi
umum.

Intervensi :
1. Kaji derajat immobilisasi pasien dengan menggunakan skala
ketergantungan (0-4)
Rasional :
Sebagai dasar untuk menentukan intervensi selanjutnya

8
2. Ubah letak pasien pada posisi tertentu untuk menghindari
kerusakan karena tekanan
Rasional :
Perubahan posisi yang teratur menyebabkan penyebaran
terhadap berat badan dan meningkatkan sirkulasi pada seluruh
bagian tubuh
3. Beri pengalas pada kursi dengan busa atau balon air dan Bantu
pasien untuk memindahkan badannya dengan periode waktu yang
teratur.
Rasional :
Mempetahankan kenyamanan, keamanan dan postur tubuh
yang normal dan mencegah/menurunkan resiko kerusakkan kulit
pada daerah kogsigis
4. Bantu klien untuk meletakkan latihan rentang gerak
Rasional :
Mempertahankan mobilisasi dan fungsi sendi/posisi normal
ekstermitas dan menurunkan terjadinya vena yang statis.
5. Anjurkan klien untuk melakukan program laithan dan penggunaan
alat mobilisasi
Rasional :
Proses penyembuhan yang lambat seringkali menyertai trauma
kepala dan pemulihan secara fisik merupakan bagian yang amat
penting dari suatu program pemulihan tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilyn E.1999.Rencana Asuhan Keperawatan:Pedoman Untuk


Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.EGC,Jakarta.

www.wartamedika.com

www.kalbe.co.id

10

Anda mungkin juga menyukai