Disusun oleh:
Felix Setiawan
406171041
Pembimbing:
dr. Radian Tunjung Baroto, M.Si, Med, Sp.B
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. SM Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 49 tahun Suku Bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Sudah menikah Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga No. CM : 274751
Alamat : Tembalang, Semarang Tgl Masuk RS : 4 Juli 2018
Dilakukan autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 5 Juli 2018 pukul 15.00 WIB
di bangsal Nakula 1 RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro.
A. Keluhan Utama
Nyeri luka operasi debridement
Nyeri luka operasi debridement daerah paraanal hari ke 1. Nyeri yang dirasakan
terus menerus dan terasa tumpul dengan skala nyeri VAS 4. Nyeri terutama saat
pasien tidur terlentang dan membaik saat pasien tidur miring. Riwayat pasien datang
ke poli bedah RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro pada tanggal 4 Juli 2018 pukul 10.00
WIB dengan keluhan nyeri daerah pantat. Nyeri yang dirasakan akibat adanya
benjolan kemerahan yang terlihat berisi nanah sejak 1 minggu yang lalu. Benjolan
terasa makin lama makin membesar. Nyeri yang dirasakan terus menerus dengan
skala nyeri VAS 5. Nyeri memberat saat pasien duduk dan membaik saat pantat
pasien dimiringkan. Pasien sudah berobat ke puskesmas untuk keluhannya dengan
diberi obat salep dan antibiotik namun keluhan tidak membaik. Pasien juga mengaku
memiliki riwayat gula dan tekanan darah tinggi namun tidak rutin mengkonsumsi
obat. Keluhan lain seperti, pusing, mual, muntah disangkal. BAB dan BAK pasien
juga lancar.
Pasien tidak memiliki keluhan serupa sebelumnya, pasien memiliki riwayat tekanan
darah tinggi, kencing manis sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu, penyakit jantung
dan asma disangkal. Pasien tidak memiliki riwayat alergi.
Pasien mengaku jarang konsumsi sayur dan buah-buahan, pola makan dua kali sehari.
Minum air putih rata-rata 5 gelas per hari. Nafsu makan pasien baik.
G. Riwayat Kebiasaan
Pasien tidak memiliki riwayat kebiasaan merokok. Pasien tidak memiliki riwayat
mengkonsumsi alkohol. Pasien jarang berolahraga.
Kepala
Mesocephal, rambut berwarna hitam, tidak mudah dicabut, kulit kepala
tidak ada kelainan.
Mata
Bentuk simetris, pupil ODS bulat, isokor, reflex cahaya (+/+),
konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Hidung
Bentuk normal, sekret (-/-), deviasi septum (-).
Telinga
Normotia, discharge (-/-).
Mulut
Lidah tidak ada kelainan, uvula di tengah, faring tidak hiperemis, tonsil
T1/T1, mulut tidak tampak kering.
Thorax
a. Paru
o Inspeksi : bentuk normal, simetris saat statis dan dinamis,
o Palpasi : stem fremitus sama kuat pada seluruh lapang paru
o Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
o Auskultasi : suara napas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing(-/-)
b. Jantung
o Inspeksi : pulsasi iktus kordis tidak tampak
o Palpasi : iktus kordis teraba
o Perkusi :
Batas atas jantung di ICS II midclavicula line sinistra
Batas kanan jantung sejajar ICS IV parasternal line dextra
Batas kiri jantungdi ICS V midclavicula line sinistra.
o Auskultasi : bunyi jantung I/II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
o Inspeksi : datar, striae (-), sikatriks (-)
o Auskultasi : bising usus (+) normal
o Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
o Perkusi : timpani di seluruh kuadran abdomen
Ekstremitas : Akral dingin (-), edema (-), CRT < 2 detik
Kulit : Tidak tampak kelainan
Kelenjar Getah Bening : Tidak teraba membesar
Genital : Tidak tampak kelainan, DC (+)
Paraanal : Perban kasa luka operasi debridemen (+)
B. Status lokalis
Look :perban kasa luka operasi debridemen (+)
Feel : Nyeri tekan (+), akral hangat
Move : nyeri gerak (+), ROM terbatas (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Laboratorium (4 Juli 2018)
HEMATOLOGI Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 12.6 g/dl 11.7-15.5 g/dL
Hematokrit 35.40 % 35 - 47 %
Jumlah Eritrosit 4.47 /uL 4.2 – 5.4
Jumlah leukosit 16.1 /uL 3,6 – 11 /uL
Jumlah trombosit 516 /uL 150-400
PPT Pasien 9.2 detik 11 - 15
PPT Kontrol 9.7 detik
INR 0.79
APTT Pasien 30.6 detik 26 - 34
APTT Kontrol 21.5 detik
IMUNOLOGI
HbsAg Negatif Negatif
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah Sewaktu 469 mg/dL 70-115
Ureum 21.1 mg/dL 17.0 – 43.0
Creatinin 0.7 mg/dL 0.6 – 1.1
SGOT 8 U/L 0 – 50
SGPT 7 U/L 0 - 50
Natrium 134.0 Mmol/L 135 – 147
Kalium 3.70 Mmol/L 3.5 – 5
Calsium 1.22 Mmol/L 1.12 – 1.32
B. EKG
Hasil: Ritme sinus normal, lateral iskemia, EKG abnormal
IV. RESUME
V. DAFTAR MASALAH/ DIAGNOSA
Diagnosis Kerja
Post debridement hari ke 1 abses paraanal dengan diabetes melitus dan
hipertensi
VI. PENGKAJIAN
Clinical Reasoning
Infus RL 20 tpm
Inj. Cefotaxime 2x1 gram
Inj. Metronidazole 3x500mg
Inj. Deksketoprofen 50mg/8jam
Terapi Non Farmakologi
- Informed consent
- Makan makanan 4 sehat 5 sempurna
- Rawat luka + kompres metronidazol 1x/hari
- Konsultasi spesialis penyakit dalam untuk diabetes dan hipertensi
Rencana Evaluasi
Edukasi
- Menjaga pola hidup sehat dengan rajin berolahraga dan makan makanan 4
sehat 5 sempurna dengan frekuensi yang teratur.
- Merawat luka post debridement
PROGNOSIS
Dari hasil anamnesis dengan pasien atas nama Ny. SM usia 49 tahun dengan
keluhan nyeri luka operasi debridement daerah paraanal hari ke 1. Nyeri yang
dirasakan terus menerus dan terasa tumpul dengan skala nyeri VAS 4. Nyeri terutama
saat pasien tidur terlentang dan membaik saat pasien tidur miring. Riwayat pasien
datang ke poli bedah RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro pada tanggal 4 Juli 2018 pukul
10.00 WIB dengan keluhan nyeri daerah pantat. Nyeri yang dirasakan akibat adanya
benjolan kemerahan yang terlihat berisi nanah sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri yang
dirasakan terus menerus dengan skala nyeri VAS 5. Nyeri memberat saat pasien
duduk dan membaik saat pantat pasien dimiringkan. Pasien sudah berobat ke
puskesmas untuk keluhannya dengan diberi obat salep dan antibiotik namun keluhan
tidak membaik. Pasien juga mengaku memiliki riwayat gula dan tekanan darah tinggi
namun tidak rutin mengkonsumsi obat. Pada pemeriksaan fisik status lokalis
ditemukan perban kasa luka operasi debridemen (+), nyeri tekan (+), nyeri gerak (+),
ROM terbatas (+). Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien menderita abses
paraanal dan perlu dilakukan tindakan operasi debridement.