BAKTERI
Sifat-sifat yang perlu diperhatikan pada koloni yang tumbuh di permukaan mediun ialah::
1. Besar-kecilnya koloni. Ada koloni yang hanya serupa satu titik, ada pula yang melebar
sampai menutup permukaan medium.
2. Bentuk . ada koloni yang bulat, ada yang memanjang, ada yang tepinya tidak rata.
3. Kenaikan permukaan, ada koloni yang rata saja dengan permukaan medium,ada pula
yang timbul, yaitu menjulang lebih tebal diatas permukaan medium.
4. Halus-kasarnya permukaan, ada koloni yang permukaannya halus saja, ada yang
permukaannya kasar, tidak rata.
5. Wajah permukaan, ada koloni yang permukaannya mengkilap, ada yang permukaannya
suram.
6. Warna,kebanyakan koloni bakteri berwarna keputihan atau kekuning-kuningan, tetapi
ada juga koloni yang kemerah-merahan, coklat, jingga, biru, hijau, ungu.
7. Kepekatan, ada koloni yang lunak seperti lender, ada yang lunak seperti mentega, ada
yang keras dan kering.
2. KLASIFIKASI
Bakteri dibagi menjadi 4 kelompok menurut bentuknya, yaitu Coccus, Bacilli, dan Spiral.
Coccus
Coccus adalah bakteri yang mempunyai bentuk bulat atau bujur telur. Coccus berasal dari bahasa
Yunani ‘kokkos’ yang berarti ‘beri’. Organisme coccus bisa hidup dengan sendiri, tetapi bisa
juga hidup dalam formasi dengan bakteri coccus lainnya. 2 coccus yang bergabung
disebut diplococci, sedangkan 4 coccus yang membentuk kotak disebut tetrad. Bakteri
genus Sarcina tersusun 8 bakteri dan membentuk kubus. Susunan yang umum dari bakteri
coccus ini yaitu rantai bakteri (streptococci). Ukuran rata-rata dari bakteri coccus ini sekitar 0,5
sampai 1 mikro meter.
Baccilli
Baccilli atau Baccillus adalah golongan bakteri yang berbentuk batang, tetapi ada juga genus
bakteri yang bernama Bacillus. Perbedaannya terletak pada penulisan, jika Baccillus (penulisan
tidak miring) merujuk pada bentuk bakteri, sedangkan Baccillus(penulisan miring) menunjukkan
genus bakteri. Kebanyakan bakteri adalah berbentuk batang tunggal, ada juga Diplobacilli yang
muncul secara berpasangan setelah pembelahan, dan Streptobacilli muncul secara berantai. Ada
juga bakteri bacilli yang pendek dan gemuk seperti coccus (coocobacilli). (Baca: Pengertian
Organisme Prokariotik)
Spiral
Spirochetes atau spirila (spirilum untuk sel tunggal) adalah bakteri yang berbentuk melengkung.
Banyak bakteri spirilia yang kaku dan mempunyai kemampuan untuk bergerak. Ada 3 golongan
bakteri spiral, yaitu vibrio spirilla dan spirochetes. Bakteri vibrio berbentuk seperti karakter
koma dengan hanya satu lengkungan, contohnya adalah vibrio cholerae. Spirilla mempunyai
struktur spiral yang kaku, contohnya yaitu Campylobacter jejuni. Kemudian bakteri Spirochetes,
bakteri ini mempunyai bentuk spiral dan tubuh yang fleksibel, contoh bakteri ini yaitu Leptospira
sp.
Bakteri dibagi menjadi 3 kelompok menurut pemberian zat kimia pewarnaan, yaitu Bakteri
Gram Positif, dan Bakteri Gram Negatif. Ilmuwan Denmark, Hans Christian Gram,
menemukan metode untuk membedakan 2 jenis bakteri berdasarkan perbedaan struktur pada
dinding selnya.
Bakteri Gram Positif
Bakteri yang mempertahankan pewarna kristal violet disebut Gram-positif. Bakteri Gram-positif
memiliki lapisan peptidoglycan yang tebal (lapisan ganda), kebanyaka bakteri Gram-positif
mempunyai asam teitoik, tidak mempunyai ruang periplasmik, dan tidak mempunyai membran
luar. Bakteri Gram-positif ini lebih resisten terhadap kekeringan, tetapi tidak terlalu resisten
terhadap antibiotik. Dinding selnya satu lapisan, kandungan lipid di dinding sel rendah, tetapi
kandungan Murein lebih tinggi yaitu sekitar 70 – 80%. (Baca: Jenis-Jenis Enzim)
Bakteri yang tidak mempertahankan pewarna violet dan berwarna merah atau merah muda,
golongan bakteri ini disebut Gram-negatif. Bakteri Gram-negatif lebih tahan terhadap antibodi
karena memiliki dinding sel yang sulit ditembus. Gram-negatif memiliki lapisan peptidoglikan
yang tipis (satu lapisan), tidak memiliki asam teitoik, memiliki ruang periplasmik, dan memiliki
membran luar. Komposisi dinding selnya yaitu 20 – 30% lipid, dan 10 – 20% Murein.
Klasifikasi Bakteri berdasarkan Suhu
Thermophile
Thermophile adalah jenis bakteri yang tahan hidup dalam lingkungan dengan suhu tinggi, yaitu
sekitar 41 – 122 derajat Celcius. Bakteri Thermophile ini biasanya ditemukan di wilayah yang
hangat di bumi, seperti hot springs, lautan dalam hidrotermal, dan juga kompos. Bakteri
thermophile ini juga dibagi lagi menjadi 3 kelompok yaitu:
1. Obligate thermophile: disebut juga ekstrem thermophile, bakteri jenis ini membutuhkan suhu
tinggi untuk perkembangannya.
2. Thermophile Fakultatif: Bakteri kelompok ini bisa tahan suhu tinggi, tetapi juga bisa tahan di
suhu yang lebih rendah, di bawah 80 derajat Celcius.
3. Hyperthermophile: Bakteri ini adalah bakteri thermophile versi ekstrem, karena suhu optimal
untuk perkembangannya adalah di atas 80 derajat Celcius.
Mesophile
Mesophile adalah jenis bakteri yang pertumbuhan optimalnya berada pada suhu yang sedang,
tidak terlalu panas atau terlalu dingin, yaitu sekitar 20 sampai 45 derajat Celcius. Habitat untuk
bakteri mesophile ini biasanya ada di keju dan yogurt, dan karena suhu tubuh manusia yaitu
sekitar 37 derajat Celcius, maka sebagian besar patogen yang menyerang manusia adalah
mesophile. (Baca: Reproduksi Bakteri)
1. Listeria monocytogenes: bakteri ini termasuk dalam kelompok Gram-positif, berbentuk badang,
fakultatif anaerob, suhu optimalnya 20 – 25 derajat Celcius. Bakteri ini bertanggung jawab
terhadap listeriosis yang berasal dari makanan yang terkontaminasi.
2. Staphylococcus aureus: pertama kali diidentifikasi pada tahun 1880, bakteri ini menyebabkan
berbagai infeksi yang berasal dari cedera. Contoh inefksi dari S. aureus yaitu pnumonia,
meningitis, dan osteomyelitis.
3. Escherichia coli: Bakteri ini Gram-negatif, berbentuk batang dan anaerob fakultatif.. E.
coli sering ditemukan di usus organisme hidup. E. coli mempunyai banyak kemampuan seperti
menjadi inang untuk rekombinan DNA dan menjadi patogen. (Baca: Fungsi DNA dan RNA)
Psychrophile
Psychrophile adalah jenis bakteri yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dan reproduksi
pada suhu dingin, yaitu dari 20 sampai 10 derajat Celcius. Contoh dari bakteri ini
adalah Arthrobacter sp., Psychrobacter sp. Pseudomonas, Hyphomonas dan lain-lain.
Psychrophile dicirikan dengan membran sel lipid yang secara kimia resistan terhadap suhu
dingin yang ekstrem, dan sering membuat protein ‘antibeku’ untuk menjaga cairan internalnya
dan melindungi DNA mereka, bahkan dalam suhu di bawah titik beku. (Baca: Perbedaan DNA
dan RNA)
Aerobik
Bakteri aerobik adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk proses metabolisme atau
respirasi selulernya. Bakteri ini menggunakan oksigen untuk melakukan metabolisme senyawa
seperti karbohidrat atau lemak untuk menghasilkan energi. Keuntungan dari respirasi aerobik ini
adalah bakteri bisa menghasilkan lebih banyak energi ATP dari pada respirasi anaerobik atau
fermentasi, tetapi sisi negatifnya adalah, bakteri aerobik rawan terkena stres oksidatif.
Contoh dari bakteri aerobik ini adalah Mycobacterium tuberculosis dan Nocardia asteroides.
Anaerobik obligat
Bakteri anaerobik obligat adalah bakteri yang tidak membutuhkan kehadiran oksigen untuk
pertumbuhannya, bahkan mungkin bakteri anaerobik akan mati jika ada oksigen. Bakteri
anaerobik ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler. Bakteri ini akan mati jika terekspos
pada lingkungan dengan konsentrasi oksigen atmosfer 0,95%. Masing-masing spesies
mempunyai toleransi oksigen yang berbeda, ada bakteri yang mampu bertahan hidup pada
oksigen 8%, ada juga yang bakteri yang mati jika oksigen lebih dari 0,5%.
Contoh dari bakteri anaerobik obligat ini adalah Actinomyces, Bacteroides, Clostridium,
Peptostreptococcus, Fusobacterium, Prevotella, Porphyromonas dan lain-lain.
Anaerobik Aerotoleran
Bakteri anaerboik aerotoleran adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk proses
metabolismenya, tetapi bakteri ini bisa melindungi dirinya sendiri dari kehadiran oksigen.
Bakteri anaerobik aerotoleran menggunakan respirasi anaerob dan fermentasi untuk
memproduksi energi ATP. Bakteri ini mempunyai enzim superoxide dismutase dan peroksidase
tetapi tidak memiliki enzim catalase. (Baca: Peran Bakteri dalam Kehidupan Manusia yang
Menguntungkan dan Merugikan)
Anaerobik Fakultatif
Bakteri anaerobik fakultatif adalah bakteri yang membuat energi ATP melalui respirasi aerobik
jika ada oksigen di lingkungannya, tetapi bisa berganti respirasi anaerobik atau fermentasi jika
tidak ada oksigen. Contoh dari bakteri anaerobik fakultatif adalah Staphylococcus spp.,
Streptococcus spp., Escherichia coli, Listeria spp, dan Shewanella oneidensis.
Micro-aero philic
Bakteri micro-aerophilic adalah bakteri yang membutuhkan kehadiran oksigen untuk bertahan
hidup, tetapi konsentrasi oksigen nya harus lebih rendah (2 – 10% oksigen) dari oksigen
atmosfer (20% oksigen). Micro-aerophilic membutuhkan oksigen karena bakteri ini tidak bisa
memfermentasi atau respirasi anaerobik. Tetapi, bakteri ini juga akan teracuni oleh konsentrasi
oksigen ang tinggi. Microaerophilic ini juga capnophilic, yaitu membutuhkan konsentrasi karbon
dioksida, yaitu sekitar 10% untuk Campylpbacter sp. (Baca: Peran Clostridium Botulinum dalam
Kehidupan Sehari-hari)
Bakteri adalah organisme prokariotik yang jumlahnya sangat banyak, dan untuk memudahkan
dalam kepentingan ilmiah, maka bakteri-bakteri ini diklasifikasikan menurut morfologinya,
kebutuhan oksigen, pewarnaan Gram dan toleransi terhadap suhu lingkungannya. Dengan begitu,
kita bisa dengan mudah mengidentifikasi suatu bakteri berdasarkan interaksi dengan
lingkungannya