Anda di halaman 1dari 4

ACARA II

MENGAMATI KEKAHATAN UNSUR HARA (N,P,K) PADA TANAMAN

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Beraneka ragam unsur dapat ditemukan didalam tubuh tumbuhan, tetapi tidak
berarti bahwa seluruh unsur-unsur tersebut dibutuhkan tumbuhan untuk
kelangsungan hidupnya. Beberapa unsur yang ditemukan didalam tubuh
tumbuhan malah dapat mengganggu metabolesme atau meracuni tumbuhan,
sebagai contoh adalah beberapa jenis logam berat seperti Al,Cl,Ag, Pb (Lakitan
2012).
Tanaman memerlukan air dan hara untuk bermetabolisme, tanaman dapat
tumbuh dengan baik atau normal apabila kebutuhan akan unsur haranya terpenuhi.
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran tanaman meliputi tnggi
tanaman, sedangkan perkembangan tanaman merupakan proses diferensiasi atau
pendewasaan suatu jaringan/organ dari tanaman. Kedua proses ini baik
pertumbuhan maupun perkembangan tanaman dipengaruhi oleh ketersediaan
unsur hara. Apabila ketersediaan unsur hara tercukupi, proses pertumbuhan
maupun perkembangan tanaman akan dapat berjalan normal. Hara merupakan
material yang dibutuhkan tanaman untuk melakukan proses demi kelangsungan
hidupnya (Campell,2008).
Hara merupakan kebutuhan utama tanaman, masing – masing hara memiliki
peranannya masing – masing. Hara berdasarkan kapasitas yang dibutuhkan
tanaman dibedakan menjadi hara makro dan hara mikro. Hara makro merupakan
unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah besar. Sedangkan unsur hara mikro
merupakan unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, namun harus ada
bagi tanaman (sallisburry and Ross,1995).
2. Tujuan
Untuk mengetahui respon tanaman terhadap pemberian unsur hara N dan P.
3. Waktu dan tempat praktikum
Praktikum kali dilaksanakan pada hari Senin, 8 April 2019 jam 07.30 WIB
bertempat di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UST.

B. Tinjauan Pustaka
Tanaman membutuhkan asupan atau suplai hara pertumbuhan dan
perkembangannya. Hara tanaman terbagi menjadi unsur hara makro dan unsur hara
mikro. Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak,
sedangkan unsur hara mikro dibutuhkan dalam jumlah sedikit, namun sangat esensial
bagi tanaman. Meskipun unsur hara mikro dibutuhkan dalam jumlah sedikit namun
harus tersedia untuk tanaman. Unsur hara akan mempengaruhi kuantitas suatu
tanaman. Kekurangan unsur hara akan mengganggu fisiologis tanaman yang dapat
berakibat terhadap penurunan produksi tanaman.
Melakukan pemupukan dapat memenuhi kebutuhan hara tanaman, pemupukan
berperan untuk mensuplai atau memasok nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk
pertumbuhan dan perkembangan. Unsur hara esensial memiliki peranan dalam
metabolisme tumbuhan. Pertumbuhan tanaman sangat bergantung atau dipengaruhi
oleh ketersediaan atau tercukupinya unsur hara untuk tanaman (Surtinah, 2009).
Pemupukan yang umum dilakukan hanyalah hara makro, padahal hara mikro
mutlak juga dibutuhkan tanaman. Masing-masing unsur hara memiliki peranan
sendiri-sendiri, unsur hara atau nutrisi pada tanaman harus lengkap jika ingin semua
aspek pertumbuhan dan perkembangan tanaman berlangsung normal, sehingga
berproduksi tinggi. Kekurangan salah satu unsur hara tanaman akan akan
mengakibatkan gejala pada tanaman, baik gejala kekurangan maupun kelebihan unsur
hara (Evita, 2009).
Tanaman seperti halnya organisme hidup yang lain untuk hidup dan
berkembangbya memerlukan bahan makanan yang disebut unsur hara. pada umumnya
respon tanaman terhadap unsur hara berubah – ubah tergantung status kekurangan
unsur hara lainnya. Respon tanaman terhadap kekurangan unsur hara ke dalam tanah
sangat bergantung pada suatu hara yang mempunyai jumlah terkecil dan menjadi
faktor pembatas dikenal sebagai The Low of minimum sedangkan apabila salah satu
faktor unsur hara menjadi faktor pembatas dalam pertumbuhan unsur hara dikenal
The Low of diminishing retur. Kaidah ini mengatakan setiap satuan pemanbahan
nutrien menghasilkan tanggapan yang secara progresif makin kecil sehingga
menghasilkan kurva yang berbentuk asimtotik terhadap sumbu nutrien. Adapun
tanggapan tanaman terhadap dua atau lebih unsur hara yang kahat secara umum
meningkatkan kaidah the low of dlimiting faktor yang menyatakan respon dua atau
lebih nutrien dimana bahwa efek suatu faktor paling kecil apabila suatu faktor lain
membatasi pertumbuhan dan paling besar apabila semua faktor lainnya ada dalam
suplai optimum. Dalam pengertian lain adalah apabila dua nutrien yang esensial untuk
peetumbuhan ada dalam suplai terbatas maka respon tanaman terhadap nutrien akan
berubah – ubah tergantung kepada tingkat suplai dari nutrien yang kedua.

C. Alat, bahan, dan cara kerja


1. Alat
a. Polibag
b. cetok
2. Bahan
a. Benih kacang tanah
b. Benih jagung
c. Pupuk urea
d. KCl
e. SP 36
3. Cara Kerja
a. Mengisi 4 polibag dengan campuran tanah dan pupuk kandang kira – kira 2/3
polibag
b. Menimbang pupuk sesuai rekomendasi yaitu: dosis N = 100kg/ha, P2O5 = 75
kg/ha, dan K2O = 75 kg/ha
Faktor I : adalah faktor N yang terdiri atas dua aras yaitu : tanpa pupuk N dan
dengan pemberian pupuk N
Faktor II :adalah faktor P yang terdiri atas dua aras yaitu : tanpa pupuk P dan
dengan pemberian pupuk P
Sehingga diperoleh kombinasi sebagai berikut : N0P0, N0P1, N1P0, N1P1
Pemupukan urea dan KCl dilakukan 2 kali yaitu 1/3 saat tanam dan 2/3 saat
umur 2 minggu setelah tanam, sedangkan SP 36 satu kali pada saat tanam.
c. Benih jagung/kacang tanah di tanam 3 butir per polibag umur satu minggu
dijarangkan diambil satu tanaman yang sehat.
d. Tanaman dipelihara dengan menyiram dan penyiangan sesuai keadaan sampai
berumur 6 minggu.
e. Kemudian diamati tinggi tanaman, berat basah dan berat kering tajuk dan akar
serta panjang akar (pada umur 6 minggu)
f. Kemudian membuat histogram dari pengamatan yang sudah diamati.

D. Hasil dan Pembahasan

jenis
komoditi
pengamatan pemupukan
tanaman
tanpa SP36 + urea + SP36 +
urea + KCl
pupuk KCl KCl
tinggi jagung
30 cm 51 cm 43 cm 35 cm
tanaman kedelai
panjang akar jagung
2,7 cm 4,2 cm 3,8 cm 3,2
kedelai
jumlah daun jagung
5 7 7 5
kedelai
berat segar jagung
16,78 gr 25,79 gr 21,98 gr 19,38 gr
kedelai
berat kering jagung
1,78 gr 5,79 gr 2,98 gr 2,38 gr
kedelai
DAFTAR PUSTAKA

Lakitan, Benyamin. 2015. Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada

Campbell,N. And Reece,J. 2008. Biologi. Jakarta: Erlangga

Evita. 2009. Pengaruh Berbagai Konsentrasi Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan
Hasil Tanaman Kacang Buncis (Phaseolus vulgaris). Agronomi, 13(1):21-24

Surtinah. 2009. Pemberian Pupuk Organik Super Natural Nutrition (Snn) pada tanaman
selada (Lactuca sativa) di Tanah ultisol. Ilmiah pertanian, 6(1):20-25

Anda mungkin juga menyukai