Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI DAN


PENGANTAR BIOKIMIA

SHARMILA
Tk.1 KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
KALIMANTAN TIMUR
TAHUN AJARAN
2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-
teman yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

Saya sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu di
karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan saya. Oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.

Akhir kata, saya memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kesalahan.
DAFTAR ISI
COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

BAB II PEMBAHASAN

I. Pengantar Anatomi Fisiologi


a. Posisi anatomi
b. Bidang anatomi
c. Arah pergerakan
d. Arah dalam anatomi
e. Garis anatomi
II. Pengantar Biokimia
a. Biologi sel
b. Genetika dan silsilah symbol keluarga
c. Andrologi dasar
d. Kelainan seks / variasi seks manusia

BAB III SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya kita telah mengetahui anatomi fisiologi. akan tetapi dalam
pelaksanaannya masih banyak yang belum kita tau menau tentang pengantar
anatomi fisiologi dan pengantar biokimia. Oleh sebab itu pada makalah ini kami
jelaskan apa itu pengantar anatomi fisiologi dan pengantar biokimia, Maksudnya
ialah agar kita lebih mengetahui apa penjelasan dari masing-masing materi
tersebut.

Berdasarkan permasalahan diatas, penulis akan membahas hal-hal yang berkaitan


dengan anatomi fisiologi dan biokimia.

Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pengantar anatomi fisiologi ?

2. bagaimanakah pengantar biokimia ?

Tujuan

1. Mengetahui maksud dari pengantar anatomi fisiologi.

2. Mengetahui maksud dari pengantar biokimia.


BAB II
PEMBAHASAN

I. Pengantar Anatomi Fisiologi


 Anatomi
Berasal dari bahasa latin yaitu : - Ana : bagian, memisahkan
- Tomi (tomie) : iris / potong
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik secara
keseluruhan maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan
yang lain.
Ilmu urai yang mempelajari susunan tubuh dan hubungan bagian-bagiannya satu
sama lain.

 Fisiologi
Berasal dari bahasa latin yaitu : - Fisi (physis) : alam/ cara kerja
- Logos (logi) : ilmu pengetahuan
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi atau pekerjaan dari tiap jaringan
tubuh atau bagian dari alat tubuh tersebut.
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam
keadaan normal.

 Anatomi-fisiologi
Adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh
dan bagaimana alat tubuh tersebut bekerja.

 Tingkat structural organisasi tubuh


1. Tingkat Sel
Sel merupakan unit dasar dari makhluk hidup
2. Tingkat Jaringan
Jaringan merupakan sekelompok sel dengan struktur yang sama dan
melakukan fungsi yang sama.
3. Tingkat Organ
Organ merupakan dua jaringan atau lebih yang bergabung untuk membentuk
suatu organ.
4. System Organ
System merupakan gabungan dari beberapa organ yang bekerja sama untuk
melakukan fungsi yang saling berkaitan dan organ-organ tersebut
membentuk system organ.

A. Posisi Anatomi

Syarat posisi anatomi:

1. Berdiri dengan tegak, dengan kepala, kedua mata, dan jari kaki menghadap
ke depan.
2. Kedua tangan di sisi tubuh dengan telapak tangan terbuka ke depan.
3. Kedua kaki merapat dan mengarah ke depan.

B. Bidang Anatomi

Bidang anatomi adalah bidang yang melalui tubuh dalam posisi anatomi:

1. Bidang median: bidang yang membagi tepat tubuh menjadi bagian kanan
dan kiri.
2. Bidang sagital: bidang yang membagi tubuh menjadi dua bagian dari titik
tertentu (tidak membagi tepat dua bagian). Bidang ini sejajar dengan bidang
median.
3. Bidang horizontal: bidang yang terletak melintang melalui tubuh (bidang
X-Y). Bidang ini membagi tubuh menjadi bagian atas (superior) dan bawah
(inferior).
4. Bidang koronal: bidang vertikal yang melalui tubuh, letaknya tegak lurus
terhadap bidang median atau sagital. membagi tubuh menjadi bagian depan
(frontal) dan belakang (dorsal).

C. Arah Pergerakan
1. Fleksi dan Ekstensi
Fleksi adalah gerak menekuk atau membengkokkan. Ekstensi adalah
gerakan untuk meluruskan.
2. Adduksi dan Abduksi
Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh. Abduksi adalah gerakan
menjauhi tubuh.
3. Elevasi dan Depresi
Elevasi merupakan gerakan mengangkat, depresi adalah gerakan
menurunkan.
4. Inversi dan Eversi
Inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh.
Eversi adalah gerakan memiringkan telapak kaki ke luar.
5. Supinasi dan Pronasi
Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan. Pronasi adalah
gerakan menelungkupkan.
6. Endorotasi dan Eksorotasi
Endorotasi adalah gerakan ke dalam pada sekililing sumbu panjang
tulang yang bersendi (rotasi). Sedangkan eksorotasi adalah gerakan
rotas ke luar.
D. Arah dalam Anatomi
– Proximal = kearah titik perlekatan anggota
badan
– Distal = arah menjauhi batang badan
– Cranial = kearah kepala
– Superior = kearah atas dengan posisi tubuh
berdiri
– Caudal = kearah bokong
– Inferior = kearah bawah dengan posisi tubuh
berdiri
– Medial = kearah tengah, menuju bidang median
– Lateral = arah menjauhi garis tengah/ bidang
median
– Sentral = arah menuju tengah tubuh
– Perifer = arah menuju permukaan tubuh
– Anterior = kearah depan
– Posterior = kearah belakang
– Ventral = kearah abdomen
– Dorsal = kearah belakang/ punggung
– Palmar = kearah palma manus
– Plantar = kearah planta pedis
E. Garis ( linea ) Anatomi
– Linea mediana = garis yang melintas tepat ditengan tubuh
dengan arah lintasan atas bawah
– Linea sternalis = garis yang melintasi diatas sternum
– Linea parasternalis = garis yang melintas pada tepi sternum
– Linea medioclavicularis = garis yang melintas melalui tengah os
clavicula
– Linea axillaris = garis yang melintasi tepi axilla

II. Pengantar Biokimia


 Pengertian
Biokimia adalah, ilmu yang mempelajari berbagai molekul didalam sel
hidup serta organisme hidup beserta reaksi kimianya.
 Tujuan
1. Menguraikan dan menjelaskan semua proses kimiawi pada sel
hidup dalam pengertian molekuler.
2. Upaya untuk memahami bagaimana kehidupan bermula.
 Fungsi Bologis Dari sudut Pandang Kimia
Pemahaman bentuk dan fungsi biologis dari sudut pandang kimia bertujuan
untuk memahami interaksi molekul-molekul tak hidup yang menghasilkan
fenomena kompleks dan efisien yang menjadi ciri-ciri kehidupan serta
menjelaskan keseragaman kimia dari kehidupan yang beragam.
 Unsur dan biomolekul

Karbon,oksigen,nitrogen,merupakan unsur utama tubuh manusia.


Kalsium,fosfor,kalium,natrium,klor,magnesium,besi,mangan,yodium,dan unsur
lainnya memiliki makna biologis dan medis yang sangat penting.
Air,DNA,RNA,protein,polisakarida dan lipid merupakan biomolekul utama tubuh.

Untuk memberikan pemahaman mengenai konsep-konsep dasar yang terjadi dalam


berbagai proses dalam kehidupan, maka diberikanlah Modul pengantar Biokimia
yang dibagi menjadi empat mata ajaran utama yaitu :

 Protein: Protein merupakan makromolekul terbanyak dalam makhluk hidup


dan mempunyai berbagai peranan penting. Protein terpenting adalah enzim
yang merupakan biokatalisator dalam sel. Selain itu protein juga berfungsi
sebagai alat transport (hemoglobin), alat pertahanan tubuh (antibodi),
hormon, dan lain-lain.
 DNA dan Ekspresigenetik DNA. DNA mengandung informasi genetik
yang kemudian disalin dan diterjemahkan sehingga dibentuk asam amino
yang kemudian menjadi protein. Juga dibahas mengenai DNA
rekombinan, rekayasa genetik dan proyek human genome
 Membran dan Komunikasi Antar Sel. Setiap sel makhluk hidup
dibungkus oleh membran yang menyebabkan isi sel tidak
bercampur dengan luar sel. Walaupun dilapisi oleh membran, tetap terjadi
interaksi antara sel yang satu dengan sel yang lain karena adanya
komunikasi antar sel yang diperantarai oleh berbagai caraka kimia dan
reseptornya pada membran dan diteruskan dengan berbagai proses dalam
sel.
 Transduksi Energi dan metabolisme. Metabolisme membahas bagaimana
caranya terbentuk energi (ATP) dalam bioenergetika. Juga dibahas
mengenai bagaimana caranya makromolekul yang diperoleh dari makanan
dapat diolah menjadi mikromolekul sehingga dapat digunakan tubuh untuk
menghasilkan energi. Juga dibicarakan bagaimana makromolekul dapat
dibentuk di dalam tubuh dari prekursornya beserta proses pengaturannya
dan enzim-enzim yang berperan. Selain itu, dibahas juga mengenai
metabolisme non-nutrien, seperti nukleotida, porfirin dan xenobiotik.
 Manfaat Biokimia

Hasil penelitian biokimia turut menentukan diagnosis,prognosis dan pengobatan


penyakit.

Pendekatan biokimia sering menjadi unsur fundamental untuk menjelaskan sebab


penyakit dan merancang terapi yang tepat.

Penggunaan berbagai pemeriksaan biokimia laboratorium secara bijaksana


merupakan komponen integral dalam penegakkan diagnosis dan pemantauan hasil
terapi.

A. Biologi Sel

Biologi sel (juga disebut sitologi, dari bahasa Yunani kytos, "wadah") adalah ilmu
yang mempelajari sel, salah satu dari cabang-cabang biologi.

Hal yang dipelajari dalam biologi sel mencakup sifat-sifat fisiologis sel seperti
struktur dan organel yang terdapat di dalam sel, lingkungan dan antaraksi sel, daur
hidup sel, pembelahan sel dan fungsi sel (fisiologi), hingga kematian sel. Penelitian
biologi sel berkaitan erat dengan genetika, biokimia, biologi molekular, dan biologi
perkembangan.

Proses-proses dalam biologi sel : Protein disintesis oleh ribosom di sitoplasma.


Proses tersebut juga dikenal sebagai translasi protein atau biosintesis protein.
Beberapa jenis protein, misalnya protein yang akan digabungkan kepada membran
sel (protein membran), ditranspor ke retikulum endoplasma (RE) selama proses
sintesisnya dan kemudian diproses lebih lanjut di badan Golgi. Dari badan Golgi,
protein membran dapat bergerak ke membran plasma (membran sel), ke
kompartemen subselular lainnya, atau dapat pula disekresikan ke luar sel.

Teknik yang digunakan untuk mempelajari sel

1. Isolasi sel

Yang dimaksud dengan isolasi sel adalah proses pengambilan suatu partikel sel
dari tempat asalnya untuk diteliti lebih lanjut. Sel dapat diisolasi dari suspensi
jaringan.
Isolasi sel dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

1. Fluorescence-Activated Cell Sorter

Prinsip metode ini ialah menggunakan antibodi yang berikatan dengan zat
fluoresen untuk melabel sel spesifik.

2. Laser Capture Microdissection


Prinsip metode ini menggunakan laser untuk memotong bagian tertentu dan
memindahkannya ke tempat lain, contohnya memisahkan sel tumor dari
jaringannya.

2. Pembiakan sel

Setelah diisolasi, sel ditumbuhkan (diperbanyak) dengan cara in vitro


(menggunakan media) atau in vivo (melibatkan sel hidup).

Ada 2 macam biakan atau kultur, yaitu biakan primer dan biakan sekunder. Biakan
primer ialah biakan yang diambil langsung dari jaringan organisme tanpa
proliferasi sel secara in vitro. Sementara itu, biakan sekunder ialah biakan yang
dikembangbiakkan dari biakan primer, biasanya di-refresh dalam jangka waktu
tertentu.

3. Hibridisasi sel

Sel hibrid adalah gabungan dua sel berbeda yang dengan hasil akhir satu inti sel.
Tujuan dibuatnya sel hibrid adalah untuk membentuk antibodi monoklonal.

4. Fraksinasi sel

Fraksinasi sel ialah pemisahan sel menjadi organel dan molekul, biasa dilakukan
dengan sentrifugasi.

B. Genetika dan Silsilah Keluarga serta Symbol

 Genetika ialah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan


dengan pemindahan informasi dari satu sel ke sel lain dan pewarisan sifat
(hereditas) dari induk ke anaknya.
 Silsilah keluarga serta symbol

1. Parental (Induk P)
Parental berarti Induk atau orang tua
2. Filial (Turunan F)
Filial adalah keturunan (generasi) yang diperoleh sebagai hasil dari
perkawinan Parental.
F1 adalah keturunan pertama
F2 adalah keturunan kedua
F3 adalah keturunan ketiga dan seterusnya
3. Dominan
Dominan adalah sifat-sifat yang muncul pada keturunannya, yang atinya
dalam suatu perkawinan sifat ini dapat mengalahkan sifat pasangannya.
Gen Dominan adalah gen yang dapat mengalahkan atau menutupi gen lain
yang merupakan pasangan alelanya, sifat dominan disimbolkan dengan
huruf besar.
4. Resesif
Resesif adalah sifat-sifat yang tidak muncul pada keturunannya, yang
artinya dalam suatu perkawinan sifat ini dapat dikalahkan (ditutupi) oleh
sifat pasangannya.
Gen Resesif adalah gen yang dikalahkan atau ditutupi oleh gen lain yang
merupakan pasangan alelanya. Sifat resesif disimbolkan dengan huruf kecil.
5. Genotipe
Genotipe adalah bentuk atau susunan genetic suatu sifat yang dikandung
suatu individu yang menyebabkan munculnya sifat-sifat pada fenotipe
6. Fenotipe
Fenotipe adalah sifat lahiriah yang tampak atau merupakan bentuk luar yang
dapat dilihat atau diamati. Contoh : warna bunga merah, rasa buah manis,
batang pohon tinggi, warna bulu coklat.
Fenotipe merupakan gabungan antara genotype dan lingkungan.
7. Alela
Alela adalah anggota pasangan gen yang mempunyai sifat alternative
sesamanya. Gen tersebut terletak pada lokus yang bersesuaian dari suatu
kromosom yang homolog.
8. Homozigot
Homozigot adalah pasangan kedua alel atau gen-gen yang sama.
Contoh : Homozigot dominan : BB, AA, TT
Homozigot resesif : bb, aa , tt
9. Heterozigot
Heterozigot adalah pasangan kedua alel atau gen-gen yang tidak sama
Contoh : Bb, Aa, Tt
10.Pembastaran
Pembastaran adalah perkawinan antara kedua individu yang mempunyai
sifat beda.
Hobrida adalah keturunan hasil penyerbukan silang dengan sifat-sifat yang
berbeda.
Monhibrida : hibrida yang memiliki satu sifat beda
Dihibrida : hibrida yang memiliki dia sifat beda
Polihibrida : hibrida yang memiliki banyak sifat

C. Andrologi Dasar
Andrologi adalah ilmu yang khusus mempelajari tentang struktur dan fungsi
system reproduksi pria. Penelitian andrologi termasuk penyakit alat vital pria,
gangguan fungsi seksual pria, penyakit kelamin serta penyakit yang berkaitan
dengan kesehatan reproduksi pria. Organ genitalia pria, tidak seperti pada wanita,
terhubung dengan organ urinaria, sehingga lazim disebut sebagai organ atau
system genitourinaria. Meskipun jalur yang ditempuh sel sperma tidak seluruhnya
terhubung dengan jalur produksi urin, bahkan sesungguhnya jalur ini hanya
menyatu dibagian uretra.
 Infertilitas Pria
Infertilitas adalah kegagalan dari pasangan suami-istri untuk mengalami kehamilan
setelah melakukan hubungan seksual, tanpa kontrasepsi, selama satu tahun
(Sarwono,497).
Infertilitas (kamandulan) adalah ketidakmampuan atau penurunan kemampuan
menghasilkan keturunan (Elizbeth, 639).

Secara medis infertile dibagi menjadi dua jenis, yaitu:


1. Infertile primer
Berarti pasangan suami istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak
setelah satu tahun berhubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali perminggu tanpa
menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.
2. Infertile sekunder
Berarti pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak sebelumnya tetapi
saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah satu tahun berhubungan seksual
sebanyak 2 – 3 kali perminggu tanpa menggunakan alat atau metode kontrasepsi
jenis apapun.
Berdasarkan hal yang telah disebutkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
pasangan suami istri dianggap infertile apabila memenuhi syarat-syarat berikut:
a. Pasangan tersebut berkeinginan untuk memiliki anak.
b. Selama satu tahun atau lebih berhubungan seksual, istri sebelum
mendapatkan kehamilan.
c. Frekuensi hubungan seksual minimal 2 – 3 kali dalam setiap minggunya.
d. Istri maupun suami tidak pernak menggunakan alat ataupun metode
kontrasepsi, baik kondom, obat-obatan dan alat lain yang berfungsi untuk
mencegah kehamilan.
 Disfungsi Ereksi
Disfungsi ereksi atau impotensi (Bahasa Inggris: erectile dysfunction) adalah
ketidakmampuan untuk memulai ereksi atau mempertahankan ereksi.

Disfungsi Ereksi / Impotensi biasanya merupakan akibat dari :

 Kelainan pembuluh darah


 Kelainan persyarafan
 Obat-obatan
 Kelainan pada penis
 Masalah psikis yang memengaruhi gairah seksual.

Penyebab yang bersifat fisik lebih banyak ditemukan pada pria lanjut usia,
meskipun impotensi bukan merupakan bagian dari proses penuaan tetapi
merupakan akibat dari penyakit yang sering ditemukan pada usia lanjut. Sekitar
50% pria berusia 65 tahun dan 75% pria berusia 80 tahun mengalami impotensi.
Agar bisa tegak, penis memerlukan aliran darah yang cukup. Karena itu penyakit
pembuluh darah (misalnya aterosklerosis) bisa menyebabkan impotensi. Impotensi
juga bisa terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh
darah yang menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis.

Kerusakan saraf yang menuju dan meninggalkan penis juga bisa menyebabkan
impotensi. Kerusakan saraf ini bisa terjadi akibat:

- Cedera Diabetes melitus


- Sklerosis multiple
- Stroke
- Obat-obatan
- Alkohol
- Penyakit tulang belakang bagian bawah
- Pembedahan rektum atau prostat.

Sekitar 25% kasus impotensi disebabkan oleh obat-obatan (terutama pada pria usia
lanjut yang banyak mengonsumsi obat-obatan).

Kadang impotensi terjadi akibat rendahnya kadar hormon testosteron. Tetapi


penurunan kadar hormon pria (yang cenderung terjadi akibat proses penuaan),
biasanya lebih sering menyebabkan penurunan gairah seksual (libido).
Beberapa faktor psikis yang bisa menyebabkan impotensi:

- Depresi
- Kecemasan
- Perasaan bersalah
- Perasaan takut akan keintiman
- Kebimbangan tentang jenis kelamin.

Faktor yang menyebabkan kenapa banyak kasus disfungsi ereksi tidak terdeteksi
adalah karena adanya beberapa persepsi yang salah dari kaum pria mengenai
disfungsi ereksi itu sendiri, seperti :

 Disfungsi ereksi terjadi karena masalah psikologis saja.


 Dengan bertambahnya usia, maka wajar saja bila mengalami disfungsi
ereksi.
 Disfungsi ereksi adalah masalah pribadi, jadi sebaiknya jangan diceritakan
ke orang luar termasuk dokter.
 Hal-hal yang menyangkut masalah seksual masih dianggap tabu untuk
dibicarakan.
 Adanya penghalang dari segi psikologis yaitu rasa malu untuk mencari
pertolongan.
 Adanya penghalang dari segi sosial-budaya yaitu lebih mempercayai bentuk
pengobatan mistis untuk menangani masalah disfungsi ereksi.

 Hipogonadotropik Hipogonadism

Hipogonadisme (bahasa Inggris: hypogonadism, hypogenitalism) adalah istilah


medis untuk merujuk simtoma penurunan aktivitas kelenjar gonad. Kelenjar gonad,
ovarium atau testis, merupakan kelenjar yang memproduksi hormon reproduksi
beserta sel gamet, ovum atau spermatozoid.

Klasifikasi :

A. Hipogonadisme pada Pria

Beberapa peneliti membagi hipogonadisme pada pria ke dalam beberapa kelompok


yang berbeda. Pedoman yang diterbitkan oleh Asosiasi Urologi Eropa pada tahun
2012 membagi hipogonadisme pada pria menjadi empat kelas, yakni:
1. Hipogonadisme primer disebabkan oleh insufisiensi testis;

2. Hipogonadisme sekunder yang disebabkan oleh disfungsi hipotalamus-hipofisis;

3. Hipogonadisme onset lambat; dan

4. Hipogonadisme karena insensitivitas reseptor androgen.

B. Hipogonadisme pada Wanita

Hipogonadisme hipergonadotropik

Hipogonadisme hipergonadotropik atau kegagalan ovarium mungkin terjadi karena


kelainan kromosom, gangguan autoimun , infeksi (mumps oophoritis), dan iradiasi
atau obat sitotoksik. Banyak kasus hipogonadisme hipergonadotropik adalah
idiopatik bahkan setelah penyelidikan yang ekstensif. Para wanita yang mengalami
amenore primer atau sekunder memiliki estrogen endogen yang rendah dan kadar
FSH yang sangat tinggi. Tidak ada keuntungan dalam melakukan laparoskopi dan
biopsi ovarium untuk mendeteksi adanya mendeteksi adanya folikel pada sindrom
ovarium resisten karena bersifat invasif dan hasilnya masih meragukan.

Sekitar setengah dari wanita muda dengan hipogonadisme hipergonadotropik


spontan mengalami fungsi ovarium dan kehamilan spontan yang intermiten dan tak
terduga yang dilaporkan pada sekitar 5-10 % dari kasus setelah dilakukannya
diagnosis. Meskipun ada pengobatan induksi ovulasi yang sukses, setiap bentuk
induksi ovulasi tidak dianjurkan untuk pasien ini. Satu-satunya pengobatan yang
realistis untuk pasien ini adalah penggunaan telur donor pada fertilisasi in vitro.
Selain itu, mereka harus ditawarkan terapi penggantian hormon jangka panjang
untuk melindungi tulang mereka dari efek buruk hipoestrogenisme.

Hipogonadisme hipogonadotropik

Pasien ini datang dengan amenorea primer atau sekunder. Mereka memiliki
konsentrasi estradiol serum yang sangat rendah karena rendahnya FSH dan LH dari
sekresi kelenjar hipofisis. Hal itu dapat disebabkan baik penyebab kongenital
seperti sindrom Kallmann (defisiensi gonadotropin terisolasi dan anosmia) atau
penyebab yang didapat seperti tumor hipofisis, nekrosis hipofisis (sindrom
Sheehan), stres dan penurunan berat badan berlebihan (anoreksia nervosa).
 Keluarga Berencana Pria

Selama ini pengaturan kehamilan, umumnya melalui pihak wanita (istri). Dengan
tingginya kesadaran akan pentingnya Keluarga Berencana bagi keluarga di
Indonesia, pihak pria (suami) perlu berpartisipasi dalam masalah ini. Sekarang ini
sedang dikembangkan KB hormonal dengan target adalah pihak pria (suami),
dengan demikian KB dalam keluarga bisa dilakukan secara bergantian antara
suami dan istri. Setiap pasangan yang menjadi aseptor KB selama ini, tentu ingin
mendapatkan keterangan dan penjelasan yang memadai mengenai KB pria. Disini
peran Dokter spesialis Andrologi harus bisa sebagai solusi bagi masyarakat.

D. Kelainan Seks / Variasi Seks Manusia


Kelainan seksual adalah suatu keadaan di mana seseorang memilih obyek seks
yang tidak wajar. Misalnya memilih binatang, mayat, anak-anak kecil sebagai
obyek seks, atau suka disakiti saat berhubungan seks.

Berikut ini adalah macam kelainan perilaku seksual yang paling umum dikenal.
1. Sadisme dan Masochist
Penderita kelainan ini senang disakiti atau menyakiti saat melakukan hubungan
seksual. Sadisme ditandai tindakan menyakiti pasangan seksnya. Sebaliknya,
penderita masochist lebih lebih suka disakiti pasangannya.
2. Exhibitionism
Penderita exhibitionism adalah orang yang sangat ingin mempertunjukkan
kelebihannya, terutama kelebihan yang berbau seksual. Misalnya, pada lelaki
dengan mempertontonkan atau menonjolkan penisnya.
3. Phedophilia
Penderita kelainan ini tertarik pada objek-objek seks yang lemah, misalnya anak-
anak kecil. Selain anak kecil, orang yang sudah renta pun bisa jadi obyek seks.
“Meski demikian yang paling sering jadi korbannya memang anak-anak,”
4. Homoseksual
Orang yang tertarik melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis disebut
homoseksual. Jika ia lelaki disebut homoseksual atau gay, sedangkan jika
perempuan, ia disebut lesbi. Sementara orang yang suka berhubungan seks baik
dengan sesama jenis maupun lawan jenisnya disebut penderita biseksual.
5. Transeksual
Transeksual merupakan bentuk prilaku seseorang yang tidak menginginkan jenis
kelaminnya sehingga merelakan untuk dioperasi kelamin untuk memperoleh
kepuasan seksualnya.
6. Sodomi
Sodomi adalah hubungan seks yang dilakukan melalui anus. Anus hampir dapat
disamakan dengan lubang (maaf) vagina karena memiliki rektum, yaitu bagian
usus besar yang terletak dekat anus.
7. Transvestite
Transvestite adalah istilah yang diberikan kepada seorang laki-laki heteroseksual
yang menginginkan memakai pakaian perempuan.
8. Voyeurisme atau Scoptophilia
Voyeurisme atau scoptophilia adalah kelainan seksual yang pada penderitanya
memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip atau melihat orang lain
sedang telanjang, mandi, atau bahkan berhubungan seksual.
9. Necrophili
Penderita kelainan akan memperoleh kepuasan jika berhubungan dengan mayat. Ia
takut berhubungan dengan normal karena takut terjadi penolakan yang otomatis
mempengaruhi psikologis dan aktivitas seksualnya.
10. Fetishisme
Fetishisme merupakan pemujaan yang ditunjukan pada benda-benda mati atau
bagian tubuh seseorang idolanya, sampai mendapatkan kepuasan seksual.
11. Zoolagnia
Zoolagnia adalah kelainan seksual yang diidap seseorang yang
memperoleh kepuasan seksual ketika melihat binatang sedang
berhubungan seksual.
12.Hiperseks
Hiperseks adalah seseorang yang selalu ingin melakukan hubungan seksual
sesering mungkin.
13.Triolisme
Triolisme adalah penderita kelainan seksual yang akan memperoleh kepuasan
seksual jika saat melakukan hubungan seksual dengan pasangannya dilihat oleh
orang lain.
14.Bestialitas
Penderita kelainan ini akan memperoleh kepuasan seksual melalui binatang.
Artinya, ia dapat berhubungan seksual dengan binatang.
15.Hermaphrodite
Hermaphrodite diambil dari dewa Yunani yaitu Hermes dan Aprodite yang artinya
setengah laki-laki dan setengah perempuan. Orang tersebut sudah terlahir dengan
mempunyai 2 jenis kelamin yang pada hakikatnya hanya ada satu yang berfungsi
sebenarnya.
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan

Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik secara
keseluruhan maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan
yang lain.

Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi atau pekerjaan dari tiap jaringan
tubuh atau bagian dari alat tubuh tersebut.

Anatomi-fisiologi
Adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh
dan bagaimana alat tubuh tersebut bekerja.

Biokimia adalah, ilmu yang mempelajari berbagai molekul didalam sel hidup serta
organisme hidup beserta reaksi kimianya.

Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk mengetahui apa saja
materi dari pengantar anatomi fisiologi dan pengantar biokimia.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_istilah_anatomi

http://www.academia.edu/7567008/1_ANATOMI_PERMUKAAN_TU
BUH_MANUSIA

http://aef-saepul.blogspot.co.id/2012/03/makalah-biokimia.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Biologi_sel
http://akperbaramui.blogspot.co.id/2012/11/makalah-andrologi-
dasar.html
http://jurnalbidandiah.blogspot.co.id/2012/05/infertilitas-pengertian-
penanganan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Disfungsi_ereksi
https://id.wikipedia.org/wiki/Hipogonadisme
https://id.wikipedia.org/wiki/Andrologi

Anda mungkin juga menyukai