Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“KONSEP KEPERAWATAN MATERNITAS”


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas

Dosen pengampu : Ns. Grace Carol Sipasulta, M.Kep.,Sp.Kep.Mat.

Disusun oleh:

Kelompok 1

Neneng Septiani P07220116107

Siti Normah P07220116116

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
PRODI D-III KEPERAWATAN
KELAS BALIKPAPAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang membahas tentang “KONSEP
KEPERAWATAN MATERNITAS” dapat selesai tepat pada waktunya sebagai salah
satu tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas.

Terimakasih kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu


dalam proses penyusunan makalah ini, baik yang terlibat secara langsung maupun
yang tidak.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari para pembaca sangat kami harapkan agar terciptanya makalah yang
lebih baik lagi.

Balikpapan, 15 Februari 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. 1


DAFTAR ISI ............................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 3
A. Latar Belakang .................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
C. Tujuan................................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 5
A. Perspektif Keperawatan Maternitas .................................................................. 5
B. Falsafah Keperawatan Maternitas ..................................................................... 7
C. Trend dan Issue Keperawatan Maternitas ......................................................... 8
D. Legal dan Etik Keperawatan Maternitas ........................................................... 8
E. Peran dan Fungsi Perawat Maternitas ............................................................. 11
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 17
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 17
B. Saran ................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 18

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan
profesional keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur
(WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas,
antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta
keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi
secara fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga,
dapat mengakibatkan krisis situasi selama anggota keluarga tidak merupakan
satu keluarga yang utuh. Proses kelahiran merupakan permulaan bentuk
hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting. Pelayanan keperawatan ibu
akan mendorong interaksi positif dari orang tua, bayi dan angggota keluarga
lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.. Sikap, nilai dan
perilaku setiap individu dipengaruhi oleh budaya dan social ekonomi dari calon
ibu sehingga ibu serta individu yang dilahirkan akan dipengaruhi oleh budaya
yang diwarisi.
Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu
menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya
berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya. Kegiatan yang
dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS dan melakukan
tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah kehamilanpersalinan dan nifas,
membantu dan mendeteksi penyimpangan-penyimpangan secara dini dari
keadaan normal selama kehamilan sampai persalinan dan masa diantara dua
kehamilan, memberikan konsultasi tentang perawatan kehamilan, pengaturan
kehamilan, membantu dalam proses persalinan dan menolong persalinan normal,
merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari menuju
kemandirian, merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisikondisi yang
membutuhkan penanganan lebih lanjut.

3
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat dirumusan sebagai berikut :
1. Bagaimana persperktif keperawatan maternitas ?
2. Bagaimana falsafah keperawatan maternitas ?
3. Bagaimana trend dan issue keperawatan maternitas ?
4. Bagaimana legal dan etik keperawatan maternitas ?
5. Bagaimana peran dan fungsi perawat maternitas ?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas di dapat tujuannya sebagai berikut :
1. Agar dapat mengerti dan menjelaskan perspektif keperawatan maternitas.
2. Agar dapat mengerti dan menjelaskan falsafah keperawatan maternitas.
3. Agar dapat mengerti dan menjelaskan trend dan issue keperawatan
maternitas.
4. Agar dapat mengerti dan menjelaskan legal dan etik keperawatan
maternitas.
5. Agar dapat mengerti dan menjelaskan peran dan fungsi perawat maternitas.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perspektif Keperawatan Maternitas


1. Tujuan Keperawatan Maternitas
Tujuan keperawatan maternitas adalah:
a. Membantu wanita usia subur & keluarga dalam masalah produksi &
menghadapi kehamilan.
b. Membantu PUS untuk memahami kehamilan, persalinan, & nifas adalah
normal.
c. Member dukungan agar ibu memandang kehamilan, persalinan, & nifas
adalah pengalaman positif & menyenamgkan.
d. Membantu mendeteksi penyimpangan secara dini.
e. Member informasi tentang kebutuhan calon orang tua.
f. Memahami keadaan social & ekonomi ibu.
2. Karakteristik Keperawatan Maternitas
Karakteristik keperawatan maternitas yaitu:
a. Fokus kebutuhan dasar = Sejahtera
b. Pendekatan keluarga = FCMC
c. Tindakan khusus dengan peran perawat.
d. Terjadi interaksi = Strategi Pelayanan
e. Kerja dalam Tim = Semua yang terkait.
3. Paradigma Keperawatan Maternitas
Paradigma keperawatan merupakan suatu cara pandang dari profesi
keperawatan untuk melihat suatu kondisi dan fenomena yang terkait secara
langsung dengan aktifitas yang terjadi dalam profesi tersebut. Paradigma
keperawatan pada keperawatan maternitas meliputi manusia, lingkungan,
sehat dan keperawatan.
a. Manusia. Manusia terdiri dari:
1) WUS
2) PUS
3) Perempuan dan Janin
4) Perempuan masa persalinan
5) Perempuan nifas hingga 6 minggu

5
6) Bayi sampai usia 40 hari
7) Keluarga
8) Masyarakat Unik, Utuh, Tumbang.
b. Lingkungan
Sikap, nilai dan prerilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan
budaya dan social disamping pengaruh fisik Proses kehamilan
danpersalinan serta nifas akan melibatkan semua anggota keluarga dan
masyarakat. Proses kelahiran merupakan permulaan suatu bentuk
hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting, sehingga pelayanan
maternitas akan mendorong interaksi yang positif dari orang tua, bayi dan
angota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam
keluarga.
c. Sehat
Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat
dinamis dimana perubahan-perubahan fisik dan psikososial
mempengaruhi kesehatan seseorang. Setiap individu memiliki hak untuk
lahir sehat sehingga WUS dan ibu memiliki hak untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas.
d. Keperawatan Ibu
Keperawatan ibu merupakan pelayanan keperawatan professional yang
ditujukan kepada wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS)
berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara
dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta
keluarganya yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam
melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan. Keperawatan ibu memberikan asuhan
keperawatan holistik dengan selalu menghargai klien dan keluarganya
serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan
perawatan yang sesuai untuk dirinya.
4. Tatanan Pelayanan Maternitas
Tatanan pelayanan keperawatan maternitas yaitu:
a. Rumah Sakit
b. Puskesmas
c. Rumah bersalin

6
d. Komunitas
e. Polindes
5. Standar Praktik Maternitas
a. Menurut OGNN :
1) Area Klinik
a) Keperawatan Antepartum
b) Keperawatan Intrapartum
c) Keperawatan Postpartum
b. Praktek Keperawatan
a) Perawatan Obstetrik
b) Perawatan Ginekology
c) Perawatan Neonatal
Praktek keperawatan yang komprehensif disediakan untuk individu,
keluarga, & masyarakat dengan kerangka proses keperawatan. Penkes
untuk individu, keluarga, & masyarakat merupakan bagian integral dari
praktek keperawatan OGN.

B. Falsafah Keperawatan Maternitas


1. Keperawatan Maternitas dipusatkan pada keluarga dan masyarakat dengan
asuhan keperawatan yang holistik, menghargai klien dan keluarganya, klien,
keluarga, masyarakat berhak mendapat perawatan yang sesuai.
2. Setiap individu berhak lahir dan sehat optimal
3. Pengalaman : Kehamilan, Persalinan, Gangguan Kesehatan merupakan
tugas perkembangan keluarga dan dapat menjadi krisis situasi.
4. Yakin bahwa kehamilan & persalinan adalah peristiwa yang normal,
alamiah, partisipasi aktif keluarga dibutuhkan untuk kepentingan kesehatan
ibu dan bayi.
5. Awal kehamilan merupakan awal bentuk interaksi keluarga.
6. Sikap, nilai, dan perilaku sehat setiap individu dipengaruhi latar belakang
budaya, agama, dan kepercayaan.
7. Keperawatan maternitas berfungsi sebagai advocat/pembela untuk
melindungi hak klien.
8. Mempromosikan kesehatan merupakan tugas penting bagi keperawatan
maternitas.

7
9. Keperawatan maternitas memberi tantangan bagi peran perawat dan
merupakan faktor utama dalam mempromosikan derajat Kesehatan
individu, keluarga dan masyarakat.
10. Yakin bahwa penelitian keperawatan dapat menambah pengetahuan dalam
meningkatkan mutu pelayanan maternitas.

C. Trend dan Issue Keperawatan Maternitas


1. Perubahan lingkungan perawatan kesehatan
2. Kemajuan dalam teknologi
3. Populasi khusus
4. Kehamilan para remaja
5. Penundaan kehamilan
6. Drug abuse, HIV
7. Partisipasi konsumen
8. Masalah moral/etis

D. Legal dan Etik Keperawatan Maternitas


1. Pengertian
Etika Etos (Yunani)
Berhubungan dengan pertimbangan pembuatan keputusan benar tidaknya
suatu perbuatan.Merupakan model perilaku dan standar yang
diharapkan.Hal yang berhubungan dengan pertimbangan perawatan yang
mengarah ke pertanggungjawaban moral yang mendasar asuhan
keperawatan.
2. Penerapan Etika Dalam Keperawatan Maternitas
a. Terhadap Individu
1) Wajib menghormati kepercayaan individu.
2) Menghormati nilai, adat, kebiasaan individu.
3) Memegang teguh kerahasiaan informasi individu.
b. Terhadap Praktik Keperawatan
1) Bertanggung jawab melaksanakan tugas.
2) Wajib memelihara standar keperawatan.
3) Mempertimbangkan kemampuan individu dalam melimpahkan
tanggung jawab.
c. Terhadap Profesi

8
1) Membantu perkembangan profesi.
2) Berperan serta dalam memperbaiki standar keperawatan.
3) Meciptakan dan membina kondisi kerja yang adil ditinjau dari segi
sosial dan ekonomi.
d. Terhadap Profesi Lain
1) Mampu bekerjasam dengan membina hubungan baik masyarakat,
bangsa dan negara.
3. Masalah Etika Dalam Keperawatan Maternitas
a. Masalah Etika Ringan
1) Membicarakan rahasia klien
2) Membentak klien yang gelisah
3) Membantu klien partus tanpa tabir
b. Masalah Etik Kompleks
1) Abortus
2) Amniosintesis
4. Kiat Keperawatan
Kemampuan perawat memberikan asuhan keperawatan secara konprhensif
dengan cara / pendekatan tertentu dalam upaya memberikan kepuasan dan
kenyamanan pada klien :
a. Menyusi yang peduli
b. Menyusui berbagi
c. Menyusui Tertawa
d. Menyusui Cryng
e. Menyusui adalah menyentuh
f. Menyusui membantu
1) Keperawatan adalah beliefing pada orang lain
2) Keperawatan adalah diri belieping
3) Keperawatan adalah percaya
4) Keperawatan adalah belajar
5) Keperawatan adalah menghormati
6) Keperawatan mendengarkan
7) Keperawatan lakukan
8) Keperawatan adalah perasaan
9) Keperawatan adalah menerima

9
5. Kebijakan Pelayanan Keperawatan Maternitas
a. Memberikan pelayanan tenaga terlatih
b. Meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat
c. Meningkatkan penerimaan gerakan KB
d. Memberikan pendidikan dukun beranak
e. Meningkatkan system
6. Peranan Perawat Dalam Keperawatan Maternitas
Suatu perilaku yang diharapkan, yang dikaitkan dengan standar,
merefleksikan tujuan dan nilai yang dilaksanakan pada situasi tertentu.
7. Peran Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Maternitas
Peranan atau tingkah laku perawatan yang diharapkan dan dinilai oleh
masyarakat dalm memberikan pelayanan ibu dan bayi baru lahir:
a. Sebagai pelaksana keperawatan (caregiver)
b. Sebagai pendidik (teacher)
c. Sebagai communicator
d. Sebagai penasehat (counselor)
e. Sebagai researcher
f. Sebagai pembela (advocate)
g. Sebagai manajer
8. Lingkup Peran Maternitas
a. Membantu klien memperoleh kembali kesehatannnya
b. Membantu yang sehat memelihara kesehatannya
c. Membantu yang tidak bias disembuhkan untuk mencegah masalah lebih
lanjut
9. Kegiatan Dalam Keperawatan Maternitas
a. Promotif
b. Preventif
c. Kuratif
d. Rehabilitatif
10. Pelayanan Keperawatan Maternitas Terlambat
a. Identifikasi risiko tinggi dan komplikasi obstetri (provider)
b. Pengambilan keputusan (pasien/klien dan keluarga)
c. Dating ke pusat rujukan (geografi, transportasi)
d. Penanganan di tempat rujukan (rumah sakit)

10
E. Peran dan Fungsi Perawat Maternitas
1. Pengertian
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan
profesional keperawatan yang ditujukan kepada wanita usia subur (WUS)
berkaitan dengan sistem reproduksi, kehamilan , melahirkan, nifas, antar
dua kehamillan dan bayi lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya.
Berfokus pada pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secar
fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara
fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan. Setiap individu mempunyai
hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak mendapatkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas.
Menurut Olde Et (1988) :
a. Menberikan pelayanan kesehatan
b. Bertindak sebagai advocate, yaitu sebagai perantara dengan klien dalam
mencari sumber untuk peningkatan taraf kesehatan
c. Pendidik (perawat mandiri)
d. Peneliti (iptek)
e. Change agent (perubahan dalam profesi keperawatan)
f. Politica (activist: aktif dalam politik dengan tujuan memajukan profesi)

Menurut American Nurse Association :


Standart praktek Maternal – Child Health Nursing, sebagai berikut:
a. Standart 1
Perawat membantu anak dan ortu untuk peningkatan Kesehatan yang
optimal
b. Standart 2
Perawat membantu keluarga untuk mencapai dan mempertahankan
keseimbangan antara kebutuhan personal dari anggota keluarga dan
fungsi keluarga dengan optimal
c. Standart 3

11
Perawat memberikan pelayanan kepada klien yang membutuhkan serta
keluarga yang mempunyai resiko untuk mencegah masalah actual dan
potensial dalam Kesehatan
d. Standart 4
Perawat meningkatkan lingkungan yang tidak membahayakan tumbang
system reproduksi
e. Standart 5
Perawat mampu mendeteksi perubahan status Kesehatan
f. Standart 6
Perawat memberikan intervensi yang tepat dan pengobatan untuk
meningkatkan Kesehatan dan memulihkan dari penyakit
g. Standart 7
Perawat membantu keluarga dan klien untuk mengerti dan memakai
koping yang baik selama sakit dalam masa tumbang anak
h. Standart 8
Perawat mempunyai strategi yang aktif dan positif untuk menggunakan
sumber dalam memberikan pelayanan Kesehatan yang adekuat
i. Standart 9
Perawat meningkatkan praktek kep ibu dan anak melalui evaluasi
praktek pendidikan, penelitian.
2. Definisi Peran Perawat
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang
lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system. Peran
dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan
bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari
seseorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21)
Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas
perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya
yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan
tugas dan tanggung keperawatan secara professional sesuai dengan kode
etik professional. Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah
demi untuk kejelasan.
Keperawatan merupakan Profesi, dimana kedepan perlu semakin
tertib, seperti yang dikemukakan oleh word medical assosiation, (1991)

12
yakni” enhancing the quality of life and the health status of all peaple”
makin tertibnya pekerjaan profesi yang apabila semakin terus
dipertahankan, pada gilirannya akan berperan besar dalam turut
meningkatkan kualitas hidup serta derajat Kesehatan Masyarakat secara
keseluruhan.
Keperawatan dalam menjalankan pelayanan sebagai Nursing Services
menyangkut bidang yang amat luas sekali, secara sederhana dapat diartikan
sebagai suatu upaya untuk membantu orang sakit maupun sehat dari sejak
lahir sampai meningal dunia dalam bentuk peningkatan Pengetahuan,
kemauan dan kemampuan yang dimiliki, sedemikian rupa sehingga
orang tersebut dapat secara optimal malakukan kegiatan sehari hari
secara mandiri tanpa memerlukan bantuan dan ataupun tergantung
pada orang lain (Sieglar cit Henderson, 2000)
Perhatian Perawat Profesional pada waktu menyelenggarakan pela
yanan Keperawatan adalah pada pemenuhan kebutuhan dasar Manusia.
Profil Perawat Profesional adalah gambaran dan penampilan menyeluruh.
Perawat dalam melakukan aktifitas Keperawatan sesuai dengan Peran
Pelaksana perawat sebagai communicator.
Peran ini di kenal dengan “Care Giver” peran Perawat dalam
memberikan Asuhan Keparawatan secara langsung atau tidak langsung
kepada Klien sebagai Individu, Keluarga dan Masyarakat, dengan metode
pendekatan pemecahan masalah yang disebut proses keperawatan. Dalam
melaksanakan peran ini perawat bertindak sebagai comforter, protector,
advocate, communicator serta rehabilitator. Sebagai comforter perawat
berusaha memberi kenyamanan dan rasa aman pada klien. Peran protector
dan advocate lebih berfokus pada kemampuan perawat melindungi dan
menjamin hak dan kewajiban Klien agar terlaksana dengan seimbang dalam
memperoleh pelayanan Kesehatan. Peran sebagai communicator, Perawat
bertindak sebagai penghubung antara klien dengan anggota Kesehatan
lainya. Peran ini erat kaitanya dengan keberadaan perawat mendampingi
klien sebagai pemberi Asuhan Keperawatan selama 24 jam.
3. Adapun fungsi dan tugas perawat adalah sebagai berikut :
Fungsi Perawat dalam melakukan pengkajian pada Individu sehat
maupun sakit dimana segala aktifitas yang di lakukan berguna untuk

13
pemulihan Kesehatan berdasarkan pengetahuan yang di miliki, aktifitas
ini di lakukan dengan berbagai cara untuk mengembalikan kemandirian
Pasien secepat mungkin dalam bentuk Proses Keperawatan yang terdiri dari
tahap Pengkajian, Identifikasi masalah (Diagnosa Keperawatan),
Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi. Fungsi peran perawat:
a. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri & tidak tergantung pada orang lain,
dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara
sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan untuk
memenuhi KDM.
b. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas
pesan atau instruksi dari perawat lain sebagai tindakan pelimpahan
tugas yang diberikan. Biasanya dilakukan oleh perawat spesialis
kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat
pelaksana.
c. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan diantara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini
dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim
dalam pemebrian pelayanan. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan
tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainnya.
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada
ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko – sosial
dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu,
kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup
seluruh daur kehidupan manusia.
Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan
keterampilan intelektual, keterampilan teknikal dan keterampilan
interpersonal serta menggunakan proses keperawatan dalam
membantu klien untuk mencapai tingkat kesehatan optimal.
Kiat keperawatan (nursing arts) lebih difokuskan pada
kemampuan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara

14
komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat –
kiat tertentu dalam upaya memberikan kenyaman dan kepuasan pada
klien. Kiat – kiat itu adalah :
1. Cacing, menurut Watson (1979) ada sepuluh faktor dalam unsur –
unsur karatif yaitu : nilai – nilai humanistic – altruistik,
menanamkan semangat dan harapan, menumbuhkan kepekaan
terhadap diri dan orang lain, mengembangkan ikap saling tolong
menolong, mendorong dan menerima pengalaman ataupun
perasaan baik atau buruk, mampu memecahkan masalah dan
mandiri dalam pengambilan keputusan, prinsip belajar –
mengajar, mendorong melindungi dan memperbaiki kondisi baik
fisik, mental, sosiokultural dan spiritual, memenuhi kebutuhan
dasr manusia, dan tanggap dalam menghadapi setiap perubahan
yang terjadi.
2. Sharing artinya perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu
atau berdiskusi dengan kliennya.
3. Laughing, artinya senyum menjadi modal utama bagi seorang
perawat untuk meningkatkan rasa nyaman klien.
4. Crying artinya perawat dapat menerima respon emosional diri dan
kliennya.
5. Touching artinya sentuhan yang bersifat fisik maupun psikologis
merupakan komunikasi simpatis yang memiliki makna. (Barbara,
1994)
6. Helping artinya perawat siap membantu dengan asuhan
keperawatannya.
7. Believing in others artinya perawat meyakini bahwa orang lain
memiliki hasrat dan kemampuan untuk selalu meningkatkan
derajat kesehatannya.
8. Learning artinya perawat selalu belajar dan mengembangkan diri
dan keterampilannya.
9. Respecting artinya memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan
terhadap orang lain dengan menjaga kerahasiaan klien kepada
yang tidak berhak mengetahuinya.
10. Listening artinya mau mendengar keluhan kliennya

15
11. Feeling artinya perawat dapat menerima, merasakan, dan
memahami perasaan duka , senang, frustasi dan rasa puas klien.
12. Accepting artinya perawat harus dapat menerima dirinya sendiri
sebelum menerima orang lain
Sebagai suatu profesi , keperawatan memiliki unsur – unsur
penting yang bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang
dilakukan yaitu respon manusia sebagai fokus telaahan, kebutuhan
dasar manusia sebagai lingkup garapan keperawatan dan kurang
perawatan diri merupakan basis intervensi keperawatan baik akibat
tuntutan akan kemandirian atau kurangnya kemampuan.
Tugas perawat :
1. Bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan
dan dalam memberikan informasi lain yang diperlukan untuk
mengambil persetujuan (inform concern) atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepadanya.
2. Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan
karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan
berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan. Perawat adalah
anggota tim kesehatan yang paling lama kontak dengan klien,
sehingga diharapkan perawat harus mampu membela hak-hak
klien.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional
keperawatan yang ditujukan kepada wanita usia subur (WUS) berkaitan dengan
sistem reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antar dua kehamillan dan bayi
lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya. Berfokus pada pada pemenuhan
kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai
kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.

B. Saran
Setiap individu memiliki hak untuk lahir sehat maka setiapindividu berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sikap, nilai, dan perilaku
dipengaruhi oleh budaya dan social ekonomi dari calon ibu sehingga ibu dan
individu yang akan dilahirkan akan dipengaruhi oleh budaya yang diwarisi.

17
DAFTAR PUSTAKA
BAPPENAS;2010. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di
Indonesia. Jakarta:.
Bopak.2004.Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Jakarta:EGC
Calverton, Maryland, USA: BPS and Macro International;2008. Demographic and
Health Survey.BPS SI, International M. Indonesia
Depkes RI,Dirjen Yanmedik.2005.Pemberdayaan Masyarakat Bidang
KIA. Jakarta: EGC
Handout Ns. Ulty Desmarnita, SKp., MKep., Sp.Mat. 2010. konsep-dasar-
keperawatan-maternitas.http://puskesmaskaliwiro.web.id/index.php. 5 Maret
2010, 09.00
Reede. 2002 Konsep Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Keperawatan, Ilmu.2008. Konsep Dasar Keperawatan Maternitas.
http://keperawatan-keperawatan.blogspot.com/2008/02/konsep-dasar-keperawatan-
maternitas.html diakses pada tanggal 14 Februari 2018

18

Anda mungkin juga menyukai