Dokter Pembimbing :
dr. Syahmaidin Purba Sp.An
Disusun Oleh :
Nur Diny P. Tyas
(102117072)
1
BAB II
Semua anaestesi inhalasi adalah derivat eter kecuali halotan dan nitrogen.
Anaestetik inhalasi yang sempurna adalah yang; masa induksi dan masa
pemulihannya singkat dan aman; peralihan stadium anaestesi terjadi cepat;
relaksasi ototnya sempurna; berlangsung cukup aman; dan tidak menimbulkan
efek toksik atau efek samping berat dalam dosis anaestetik yang lazim. Dengan
penggunaan anaestetik intravena kerja singkat dan obat pelemas otot, tiga hal
pertama dapat dicapai. Sementara itu, teknik anaestetik kombinasi telah
memungkinkan penggunaan dosis yang lebih kecil dan lebih aman, maka
toksisitas anaestetik menjadi satu-satunya penentu diterimanya suatu anaestetik
inhalasi baru1,3.
2. Efek Farmakologi
3
Tingkat kenaikan sedikit lebih cepat daripada yang diperoleh dengan
enfluran (isomer struktural isoflurane) dan jauh lebih cepat (40%)
dibandingkan dengan halotan . Umur dapat signifikan mempengaruhi koefisien
partisi darah-gas untuk semua anestesi; lebih rendah darah-gas koefisien partisi
pada anak-anak menjelaskan sebagian peningkatan yang lebih cepat dalam
alveolar tekanan parsial anestesi dalam kelompok ini.2
3. Dosis
Isoflurance 1,15 % dalam oksigen murni, dan menjadi 0,5 % bila diberikan
bersama Nitrous Oxide 70 % dalam oksigen. Isoflurane harus diberikan
menggunakan vaporizar3
MAC
UMUR KONSENTRASI OXYGEN KONSENTRASI N2O
100 % 70 %
4
Premedikasi
Obat anticholinergis seperti sulfas atropin mungkin diperlukan untuk
mendapatkan efek depresi pada sekresi saliva dan lendir saluran nafas, tapi
mungkin meningkatkan efek isoflurane yang lemah untuk meningkatkan
denyut jantung.2
Induksi
Isoflurane memiliki bau yang sedikit menyengat maka bila digunakan
sebagai induksi sebaiknya dimulai dengan konsentrasi 0,5%. Konsentrasi 1,30
– 3,00 % biasanya akan membawa kedalam stadium anestesi pembedahan
dalam waktu 7 - 10 menit.2
Dianjurkan agar induksi sebaiknya menggunakan obat barbiturat yang
bekerja cepat dengan dosis hipnosis atau propofol atau midazolam untuk
menghindari terjadinya batuk dan spasme laring selama induksi bila induksi
hanya dengan isoflurane dan oxygen atau isoflurane dan nitrous oxide 70
%.Tekanan darah mungkin sedikit menurun selama induksi tetapi hal ini akan
kembali normal setelah terjadi stimulasi pembedahan.2
Maintanance
Stadium anestesi pembedahan dapat dipertahankan dengan memberikan
konsentrasi isoflurane diberikan hanya dengan oxigen 100 % atau dengan
Nitrous Oxide kurang dari 70 %.maka konsentrasinya ditambah 0,5 – 1,00 %,
selama maintenance dapat terjadi penurunan tekanan darah yang ada hubungan
dengan kedalaman anestesi, semakin lebih dalam stadium anestesi semakin
besar penurunan tekanan darahnya.3
Bila tidak ada faktor lain yang menyebabkan penurunan tekanan darah,
terjadi hypotensi ini ádalah akibat dari terjadinya vasodilatasi perifer.
Kedalaman anestesi yang berlebihan dengan tanda-tanda penurunan tekanan
darah yang banyak dapat diatasi dengan menurunkan konsentrasi isoflurane.3
Pemulihan
Konsentrasi isoflurane dapat dikurangi menjadi 0,5 % pada saat mulai
penjahitan kulit luka bedah, lalu 0 % pada akhir penjahitan luka bedah. Bila
digunakan obat pelemas otot dan efeknya masih ada maka harus dilakukan
pemulihan fungsi otot sehingga pasien bernafas spontan secara adekuat dan
diberikan oxigen murni sampai kesadaran pulih penuh.3
5
Interaksi dengan obat yang lain
Agen simpatomimetik beta seperti isoprenalin dan alpha dan agen
simpatomimetik beta seperti adrenalin dan noradrenalin harus digunakan
dengan hati-hati selama pembiusan isofluran, karena potensi risiko aritmia
ventrikel.1
MAO inhibitor-non-selektif: Risiko krisis selama operasi. Pengobatan
harus dihentikan 15 hari sebelum operasi.1
4. Indikasi
5. Kontra Indikasi
Sangat sensitive terhadap obat anestesi halogen.
Diketahui atau dicurigai mudah mengalami demam yang hebat
(malignant hyperthermia).
Pernah mendapat anestesi isoflurane atau obat halogen lainnya dan
terjadi ikterus atau gangguan fungsi hepar atau eosinophilia pada
masapasca anestesi.
Nonselective MAO Inhibitor.
Tekanan intrakranial tinggi
Hipovolemia
Hipotensi.2
6
6. Keuntungan dan Kelemahan
Keuntungan
Induksi cepat dan lancar, tapi cukup iritatif terhadap mukosa jalan nafas,
pemulihannya lebih cepat dibandingkan dengan halotan dan isofluran, tidak
menimbulkan mual-muntah dan tidak menimbulkan menggigil pasca
anestesia dan tidak mudah meledak atau terbakar.4
Kelemahan
Batas keamanan sempit (mudah terjadi kelebihan dosis) analgesia dan
relaksasinya kurang sehingga harus dikombinasikan dengan obat lain.4
7. Efek samping
Hypotensi, Depresi pernafasan, Arrythmia, Kenaikan leukosit, Menggigil,
Rasa mual dan muntah, Kenaikan denyut nadi yang ringan, Broncospasme,
Gangguan fungsi hepar.1,2
7
BAB III
RINGKASAN
8
Daftar Pustaka
1. Latief SA, Suryadi KA, Dachlan MR. Petunjuk Praktis Anestesiologi. Edisi 2.
Jakarta: Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 2002.
2. William H.E, Michael T.B, Davison J.K, Kenneth L.H, Carl Rosow et al.
Clinical anesthesia of the Massachusetts General Hospital 6th edition:
Lippicott Williams and Wilkins: 2002
3. Zunilda D.S, Elysabeth. Anestetik umum. Dalam Farmakologi dan terapi edisi
5: Departemen Farmakologi Dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2007.
4. Mangku Gde, Senapathi TGA. Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi.
Jakarta: www.indeks-penerbit.com. 2009.
5. Jatmiko DH, Soenarjo. Anestesiologi. Semarang: Bagian Anestesiologi dan
terapi intensif Fakultas Kedokteran UNDIP, 2010; 343-359.