Anda di halaman 1dari 9

KEPERAWATAN MATERNITAS

NAMA : MEIDYAH PITALOKA

NIM : P05120217011

KELAS : 2A/D3 KEPERAWATAN

A. ADAPTASI FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL


1. Perubahan fisiologis ibu hamil

Perubahan yang terjadi pada tubuh pada saat hamil, bersalin dan nifas adalah perubahan
yang hebat dan menakjubkan. Sistem-sistem tubuh berubah dengan otomatis
menyesuaikan dengan keadaan hamil, bersalin dan nifas. Berikut ini adalah perubahan-
perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada sistem tubuh pada masa hamil yaitu
sebagai berikut :

1. Uterus
Uterus yang semula besarnya hanya sebesar jempol atau beratnya 30 gram akan
mengalami hipertrofi dan hiperpla-sia, sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir
kehamilan. Otot dalam rahim mengalami hiperplasia dan hipertrofi menjadi lebih besar,
lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin(Manuaba,
2010)
2. Ovarium
Ovulasi berhenti selama kehamilan dan pematanga folikel ditunda. Biasanya hanya satu
corpus luteum kehamilan dapat ditemukan di dalam ovarium wanita hamil dan hanya
berfungsi maksimal sampai 6-7 minggu pertama kehamilan dan selanjutnya fungsinya
menurun sampai akhirnya pada minggu ke-16 kehamilan fungsinya digantikan oleh
plasenta untuk menghasilkan estrogen dan progesterone.
3. Vagina dan Perineum
Perubahan yang terjadi pada vagina selama kehamilan antara lain terjadinya peningkatan
vaskularitas dan hiperemia (tekanan darah meningkat) pada kulit dan otot perineum,
vulva, pelunakan pasa jaringan ikat, munculnya tanda chadwick yaitu warna kebiruan
pada daerah vulva dan vagina yang disebabkan hiperemia, serta adanya keputihan karena
sekresi serviks yang meningkat akibat stimulasi estrogen (Aprillia, 2010)

4. Payudara
Menurut Djusar Sulin dalam buku Ilmu Kebidanan (2009; h. 179), pada awal kehamilan
perempuan akan merasakan payudara menjadi semakin lunak. Seletah bulan kedua
payudara akan bertambah ukurannya dan vena – vena dibawah kulit akan lebih terlihat.
Puting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak. Areola akan lebih besar dan
kehitaman. Kelenjar sebasea dari areola akan membesar dan cenderung menonjol
keluar.
5. Sirlukasi Darah
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih besar dari
pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodelusi). Sel darah
merah semakin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin
dalalm rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume
darah sehingga terjadi hemodelusi yang disertai anemia fisiologis (Manuaba, 2010; h.
93).
6. Sistem Respirasi
Kapasitas paru secara total menurun 4-5% dengan adanya elevasi diafragma. Fungsi
respirasi juga mengalami peru-bahan. Respirasi rate 50% mengalami peningkatan, 40%
pada tidal volume dan peningkatan konsumsi oksigen 15–20% diatas kebutuhan
perempuan tidak hamil (Aprillia, 2010; h. 71-72).
7. Sistem pencernaan
Menurut Djusar Sulin dalam buku Ilmu Kebidanan (2009; h. 185), seiring dengan
makin membesarnya uterus, lambung, dan usus akan tergeser. Perubahan yang nyata
terjadi pada penurunan motilitas otot polos pada traktus digestivus. Mual terjadi akibat
penurunan asam hidrokloroid dan penurunan motilitas, serta konstipasi akibat
penurunan motilitas usus besar.Gusi akan menjadi lebih hiperemis dan lunak sehingga
dengan trauma sedang saja bisa menyebabkan perdarahan. Epulis selama kehamilan
akan muncul. Hemorroid juga merupakan suatu hal yang sering terjadi akibat konstipasi
dan peningkatan tekanan vena pada bagian bawah karena pembesa-ran uterus.
8. Sistem perkemihan
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua, terjadi
gangguan miksi dalam bentuk sering berkemih. Desakan tersebut menyebabkan
kandung kemih cepat terasa penuh. Hemodelusi menyebabkan metabo-lisme air makin
lancar sehingga pembentukan urine akan bertambah (Manuaba, 2010; h. 94).
9. Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena
pengaruhmelanophore stimulating hor-mone lobus hipofisis anterior dan pengaruh
kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide atau
alba, areola mamae, papilla mamae, linea nigra, pipi (khloasma gravidarum). Setelah
persalinan hiperpigmentasi ini akan meng-hilang (Manuaba, 2010, 94).
10. Metabolisme
Menurut Manuaba (2010, 95) perubahan metabolisme pada kehamilan:
a. Metabolisme basal naik sebesar 15-20% dari semula, teru-tama pada trimester
ketiga.
b. Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter menjadi
145 mEq per liter disebabkan hemo-delusi darah dan kebutuhan mineral yang
diperlukan janin.
c. Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan laktasi.
Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat badan atau
sebutir telur ayam sehari.
d. Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
e. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil:
1. Kalsium, 1,5 gram setiap hari, 30-40 gram untuk pemben-tukan tulang janin.
2. Fosfor, rata – rata 2 gram dalam sehari.
3. Zat besi, 800 mg atau 30-50 mg per hari.
4. Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.
5. Berat badan ibu hamil bertambah. Berat badan ibu hamil akan bertambah
antara 6,5-16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan 0,5 kg/
minggu.

2. Perubahan Fisiologi Sistem Kekebalan pada Ibu Hamil


Sistem pertahanan tubuh ibu selama kehamilan akan tetap utuh, kadar
immunoglobulin dalam kehamilan tidak berubah . Imunoglobulin G atau IgG
merupakan komponen utama dari imunoglobulin janin di dalam uterus dan
neonatal dini. IgG merupakan satu-satunya imunoglobulin yang dapat
menembus plasenta sehingga immunitas pasif akan diperoleh oleh bayi.
Kekebalan ini dapat melindugi bayi dari infeksi selanjutnya.

3. Perubahan pada Sistem Pencernaan


Perubahan yang terjadi pada sistem pencernaan dipengaruhi oleh peningkatan
hormon progresteron dan tekanan uterus yang membesar terhadap organ saluran
pencernaan
Perubahan Sistem Pencernaan Yang Dirasakan Ibu Hamil :
1. Trimester I
Rasa mual baik yang sedang maupun berat dengan atau tanpa terjadinya muntah setiap saat
siang ataupun malam. Apabila terjadi pada pagi hari sering disebut “Morning Sickness”.
Hipersalivasi sering terjadi sebagai kompensasi dari mual dan muntah yang terjadi. Pada
beberapa wanita ditemukan adanya (ngidam makanan) yang mungkin berkaitan dengan
persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah.
Kondisi lainnya adalah “Pica” (mengidam) yang sering dikaitkan dengan anemia akibat
defisiensi zat besi ataupun adanya suatu tradisi.
2. Trimester II dan III
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat. Selain itu
perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut
yang mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, kearah
atas dan lateral. Wasir (Hemorrhoid) cukup sering pada kehamilan sebagian besar akibat
konstipasi dan naiknya tekanan vena-vena di bawah uterus termasuk vena hemorrhoid. Panas
perut (heart burn) terjadi karena terjadinya aliran balik asam gastrik ke dalam esophagus
bagian bawah.

4. Perubahan Sistem Muskoloskeletal


Perubahan yang terjadi pada sistem muskuloskeletal dipengaruhi baik secara hormonal dengan
efek relaksasi jaringan persendian juga secara postural dari berpindahnya pusat gravitasi.
Perubahan Sistem Muskuloskeletal Yang Dirasakan Ibu Hamil Trimester II & III
Hormon progresteron dan hormon relaxing menyebabkan relaksasi jaringan ikat dan otot-otot,
hal ini terjadi maksimal pada satu minggu terakhir kehamilan, proses relaksasi ini memberikan
kesempatan pada panggul untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai persiapan proses
persalinan, tulang pubik melunak menyerupai tulang sendi, sambungan sendi sacrococcigus
mengendur membuat tulang coccigis bergeser ke arah belakang sendi panggul yang tidak stabil,
pada ibu hamil hal ini menyebabkan sakit pinggang. Postur tubuh wanita secara bertahap
mengalami perubahan karena janin membesar dalam abdomen sehingga untuk
mengkompensasi penambahan berat ini, bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang lebih
melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur, dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada
beberapa wanita.Selama trimester akhir rasa pegal, mati rasa dan lemah dialami oleh anggota
badan atas yang disebabkan lordosis yang besar dengan fleksi anterior leher dan merosotnya
lingkar bahu yang akan menimbulkan traksi pada nervus ulnaris dam medianus (Crisp dan
DeFrancesco, 1964). Ligament rotundum mengalami hipertropi dan mendapatkan tekanan dari
uterus yang mengakibatkan rasa nyeri pada ligament tersebut.

5. Perubahan Sistem Kardiovaskuler


Perubahan yang terjadi pada sistem kardiovaskular merupakan kompensasi dari pemenuhan
kebutuhan yang meningkat untuk pemenuhan nutrisi dengan adanya janin. Selain itu pengaruh
hormonal terhadap pembuluh darah ikut berperan dalam beberapa perubahan yang terjadi.
Perubahan Sistem Cardiovaskuler Yang Dirasakan Ibu Hamil :
1. Trimester I
Pada akhir trimester I mulai terjadi palpitasi karena pembesaran ukuran serta
bertambahnya kardiac output. Hidung tersumbat/berdarah karena pengaruh hormon
estrogen dan progresteron terjadi pembesaran kapiler, relaksasi otot vaskuler serta
peningkatan sirkulasi darah.
2. Trimester II & III
Terjadi Edema dependen kongesti sirkulasi pada exstrimitas bawah karena peningkatan
permeabilitas kapiler dan tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvik atau pada vena
cava inferior.Gusi Berdarah karena trauma terhadap gusi yang karena pengaruh hormon
estrogen sangat vaskuler, percepatan pergantian pelapis ephitel gusi dan berkurangnya
ketebalan ephitel tersebut.Hemorrhoid akibat tekanan uterus terhadap vena hemorrhoidal.
Hipotensi supinasi karena terbloknya aliran darah di vena cava inferior oleh uterus yang
membesar apabila ibu pada posisi tidur terlentang.Timbul spider nevi dan palmar
erythema kareana meningkatnya aliran darah ke daerah kulit.Varises pada kaki dan vulva
karena kongesti vena bagian bawah meningkat sejalan tekanan karena pembesaran uterus
dan kerapuhan jaringan elastis karena pengaruh hormon estrogen.
6. Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil
Seperti pada perubahan fisiologis, perubahan psikologis pada ibu hamil juga
mengalami perubahan jika dibandingkan dengan keadaan sebelum hamil.
Perubahan psikologis pada ibu hamil dapat di bagi dengan melihat waktu
kehamilan yaitu Trimester I, Trimester II, dan Trimester III.
Perubahan psikologis pada ibu hamil terbagi atas tiga periode di atas (Trimester I Trimester
II, dan Trimester III). Masing-masing periode membawa perubahan sendiri-sendiri.
Trimester I
1. Pada trimester I atau bulan-bulan pertama ibu akan merasa tidak berdaya dan merasa
minder karena ibu merasakan perubahan pada dirinya.
2. Segera setalah konsepsi kadar hormon estrogen dan progesteron meningkat,
menyebabkan mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan pembesaran
payudara.
3. Mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya hamil.
4. Hasrat unt melakukan hubungan seks pada trimester pertama berbeda2, kebanyakan
wanita hamil mengalami penurunan pada periode ini.
5. Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya.
6. Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
7. Khawatir kehilangan bentuk tubuh.
8. Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga dan ketidakstabilan emosi dan
suasana hati.
Trimester II
1. Pada trimester II ibu merasakan adanya perubahan pada bentuk tubuh yang semakin membesar
sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan merasa suami tidak memperhatikan lagi.
2. Ibu merasakan lebih tenang dibandingkan dengan timester I karena nafsu makan sudah mulai
timbul dan tidak mengalami mual muntah sehingga ibu lebih bersemangat.
3. Pada TM II biasanya ibu lebih bisa menyesuaikan diri dengan kehamilan selama trisemester
ini dan ibu mulai merasakan gerakan janinnya pertama kali.
4. Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai bisa menerima kehamilannya.
5. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban.
6. Libido dan gairah seks kemungkinan meningkat.

Trimester III
7. Trimester III seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat
itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
8. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu.
Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan
gejala akan terjadinya persalinan.
9. Rasa tidak nyaman timbul karena ibu merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping
itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan
perhatian yang khusus diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu
membutuhkan kesenangan dari suami dan keluarga.
10. Pada TM III ibu merasa tidak nyaman dan depresi karena janin membesar dan
perut ibu juga, melahirkan, sebagian besar wanita mengalami klimaks
kegembiraan emosi karena kelahiran bayi.
11. Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak
normal dan semakin ingin menyudahi kehamilannya tidak sabaran dan resah.
12. Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya, aktif mempersiapkan kelahiran
bayinya.

7. Pengaruh Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil Terhadap Janin yang Dikandung
1. Masalah psikologis ibu berpengaruh pada kondisi janin yang dikandungnya. Jika masalah
ini terjadi saat trimester 1 maka akan berpengaruh fatal pada proses pembentukan
organnya.
2. Trauma dan stress berkepanjangan menyebabkan anak hiperaktif. Selain itu memicu
kelahiran prematur dan tidak berkembangnya janin (Shinto,2009).
3. Setelah trimester pertama pembentukan organ telah selesai. Artinya, janin sudah lebih
kuat menghadapi pengaruh dari luar. Selain itu, janin sudah mampu mendengar dan
bereaksi terhadap sentuhan dari luar dan sudah bisa merasakan kondisi psikologis ibunya.
4. Kondisi ibu yang selalu menyenangkan bisa membuat pertumbuhan janin optimal.
8. Kiat untuk Menghadapi Kondisi Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil
1. Dapatkan informasi dari berbagai sumber tentang perubahan kondisi fisik dan psikologis
pada saat kehamilan, terutama ibu hamil untuk anak pertama.
2. Komunikasi dengan suami segala hal yang di alami oleh ibu hamil, agar terjadi saling
pengertian dan dukungan dari keluarga tentang perubahan yang dialami.
3. Untuk menjaga kesehatan dan perkembangan janin yang normal, rajin chek up
kehamilan.
4. Makan makanan yang sehat, bergizi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan
bayi.
5. Tetap menjaga penampilan
6. Kurangi kegiatan yang bisa membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin.
7. Dengarkan music agar lebih rileks menghadapi setiap perubahan yang ada.
8. Senam hamil kemungkinan besar dapat membantu ibu hamil menormalkan perubahan
psikologis.
9. Latihan pernapasan yang teratur untuk mempersiapkan fisik pada waktu melahirkan.

9. Perubahan Lain yang Terjadi


Perubahan lainnya adalah :
1. Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya
2. Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal.
3. Semakin ingin menyudahi kehamilannya.
4. Tidak sabaran dan resah.
5. Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya.
6. Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati Ratna. 2009. Asuhan Keperawatan pada kehamilan fisiologis dan patologis. Salemba
medika. Jakarta
Purwaningsih W. Dan Fatmawati S. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas. Nuha Medika.
Yogyakarta
Wikrijo Satro H. Et. Al. 2002. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta
Aprillia Y. Hipnostetri: rileks, nyaman, dan aman saat hamil & melahirkan. Jakarta: Gagas
Media; 2010.
Manuaba IBG, Manuaba IAC, Manuaba IBGF. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan KB
untuk pendidikan bidan edisi 2. Jakarta: EGC; 2010.
Saifuddin AB. Ilmu kebidanan. Jakarta: YBP-SP; 2009.
Dewi,Vivian Nani Lia, Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai