Anda di halaman 1dari 15

Pancasila dalam

Perspektif Historis
Matakuliah Pendidikan Pancasila
Pancasila = soal politik?
• Berbicara tentang Pancasila  berbicara tentang
politik
• Berbicara tentang politik  bangsa Indonesia
memiliki sejarah politik yang panjang
• Masa pengaruh Hindu-Budha
• Masa pengaruh Islam
• Masa penjajahan
• Masa kemerdekaan
• Masa orde lama
• Masa orde baru
• Masa orde reformasi
• Masa ?
Mengapa ada Pancasila?
• Salah satu asumsi dasar ilmu yang dianggap
taken for granted adalah hukum kausalitas:
segala sesuatu (peristiwa, fenomena) pasti ada
sebabnya.
• Ada sebab ada akibat atau sebaliknya
(antesedenkonsekuen).
• Jadi, Pancasila ada tentu juga ada sebabnya.
Tentang Kausalitas
Kausalitas di Zaman Yunani Kuno telah
dikembangkan oleh Aristoteles (384-322 SM).
1. The material cause: “that from which, as its
constitutive material, something comes, eg: the
bronze of statue.”
2. The formal cause: “the account of what the satue
is—a statue, perhaps, of the goddess Athena”.
3. The efficient cause is “the source of the first
beginning of change . . . eg: the father is the cause
of the child”.
4. The final cause is the purpose, “that for the sake of
which (something is done), as health is of walking
around . . .”
Kausalitas Pancasila
• Keempat sebab tersebut dapat dijumpai juga
dalam sejarah bangsa Indonesia hingga akhirnya
terwujud Pancasila
• Itulah yang akan diuraikan dalam pertemuan ini.
Masa Pengaruh Hindu-Buddha (1)
• Zaman Kutai  nilai-nilai sosial politik, ketuhanan, kenduri,
serta sedekah kepada Brahmana (Kaelan, 2003: 290.
• Zaman Sriwijaya  negara kebangsaan I (Kaelan, 2003: 30).
• Zaman Mataram Kuna  religiusitas, (pembangunan
candi), toleransi (perbedaan keyakinan), kemanusiaan
(hubungan dagang), musyawarah (penobatan Airlangga),
kesejahteraan rakyat (pembangunan tanggul di masa
Airlangga) (Kaelan, 2003: 31).
Masa Pengaruh Hindu-Buddha (2)
• Zaman Majapahit  Negara kebangsaan II.
Religiusitas, toleransi, persatuan, musyawarah.
• Sutasoma (Empu Prapanca)  “Bhinneka
Tunggal Ika tan Hana Dharma Mangrua”
• Negarakertagama (Empu Tantular)  “Pancasila”
Masa Pengaruh Islam
• Religiusitas (aqidah)
• Kemanusiaan (membantu sesama)
• Persatuan (ukhuwah)
• Musyawarah (ijtihad)
• Kesejahteraan (zakat, masyarakat madani)
• Dsb.
Masa Kolonial = nasionalisme
• Kebangkitan nasional  perjuangan secara
politik secara serentak
• Sumpah Pemuda  pernyataan sebagai satu
bangsa
Sidang BPUPKI I
(29 Mei – 1 Juni 1945)
• Muh. Yamin (29 Mei 1945): Peri Kebangsaan, Peri
Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, Kesejahteraan
rakyat
• Soepomo (31 Mei 1945): dasar negara adalah pernyataan
cita-cita negara; dasar dan bentuk susunan negara
berhubungan erat dengan riwayat hidup hukum dan lembaga
sosial negara itu; struktur masyarakat Indonesia yg asli adalah
kebudayaan Indonesia, dg ciri: cita2 persatuan hidup,
keseimbangan lahir-batin, pemimpin yg bersatu jiwa dg rakyat,
musyawarah, gotong royong, kekeluargaan; negara yang
bercorak integralistik (mengatasi seluruh golongan) (Sisanto,
2006: 11)
• Ir. Soekarno: nasionalisme, internasionalisme, mufakat,
kesejahteraan sosial, ketuhanan yang maha esa
Sidang BPUPKI II
(10 – 16 Juli 1945)
• Laporan Panitia Sembilan tentang Rancangan Preambule
(Pembukaan) Hukum Dasar, yg memuat dasar negara
Indonesia merdeka: Ketuhanan Yang Maha Esa dg
Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya; Kemanusiaan yang Adil dan Beradab;
Persatuan Indonesia; Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan; Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia
• Keputusan: bentuk negara, luas wilayah negara,
membentuk beberapa panitia kecil, a.l.: Perancang UUD;
Perancang ekonomi & keuangan; perancang pembelaan
tanah air
Proklamasi 17 Agustus 1945
• Pernyataan kemerdekaan
• Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945:
Mengesahkan UUD 1945; Memilih presiden dan
wakil presiden yang pertama; dan Menetapkan
berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat
sebagai badan musyawarah darurat (Kaelan,
2003:46).
• Sidang PPKI sekaligus mengesahkan Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia. Rumusannya
adalah sebagaimana yang diketahui sekarang ini.
Kesimpulan?
• Sebelum disahkan tanggal 18-8-1945, nilai-nilai Pancasila
telah ada pada bangsa Indonesia.
• Nilai itu telah melekat selama berabad-abad dalam diri
bangsa, sehingga dapat dikatakan bahwa bangsa
Indonesia adalah causa materialis Pancasila.
• Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan
secara formal oleh para pendiri negara untuk dijadikan
sebagai dasar filsafat negara Indonesia.
• Perumusannya adalah pada sidang BPUPKI I, sidang
Panitia 9, sidang BPUPKI II, yang akhirnya disahkan
tanggal 18 Agustus 1945.(disarikan dari Kaelan, 2003:
28).
4 Causa Aristotelian untuk Menjelaskan Asal-mula
Pancasila. (Prof. Notonagoro)

• Sebab material (bahan): Bangsa Indonesia sebagai


asal nilai Pancasila. Nilai adat, kebudayaan,
keagamaan. Kepribadian dan pandangan hidup
sebagai bahan baku.
• Sebab formal (bentuk): Soekarno, Hatta dan BPUPKI:
pembentuk perumus dan pemberi nama Pancasila.
• Sebab efisien (karya): PPKI. PPKI yang mensahkan Pancasila
sebagai dasar negara, setelah dibahas dalam sidang BPUPKI
dan Panitia Sembilan.
• Sebab final (tujuan): Pancasila dimaksudkan sebagai dasar
negara, yang dirumuskan oleh the Founding Fathers.
Pertanyaan
• Jelaskan kontribusi sejarah bangsa
Indonesia terhadap eksistensi Pancasila
sekarang ini!!!
• Selamat mengerjakan...

Anda mungkin juga menyukai