Anda di halaman 1dari 3

EVALUASI CLINICAL PATHWAY PELAYANAN BEDAH SESAR

DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN RUMAH SAKIT


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
LATAR BELAKANG

Ada yang bilang bahwa proses perawatan pasien adalah proses yang sarat seni “bernilai tinggi”.
Kalimat di atas tidak melulu salah melihat kenyataan bahwa dalam merawat pasien, dokter kadang
memberikan pelayanan yang bervariasi sesuai dengan ilmu pengetahuan dan “rasa” yang dimilikinya.
Ada kalanya, variasi ini memang diperlukan, mengingat masing-masing pasien juga memiliki variasi
kondisi tubuh saat bereaksi terhadap obat dan penyakit yang dideritanya. Namun tidak jarang, variasi
yang diberikan malah tidak perlu dan bahkan beresiko membebani pasien. Beban yang paling
“mudah” dirasakan adalah beban biaya. Agar kondisi seperti ini bisa dikendalikan, implementasi
clinical pathway bisa menjadi jawaban.

Clinical Pathway adalah alur yang menunjukkan secara detail tahap-tahap penting dari pelayanan
kesehatan termasuk hasil yang diharapkan. Secara sederhana dapat dibilang bahwa clinical pathway
adalah sebuah alur yang menggambarkan proses mulai saat penerimaan pasien hingga pemulangan
pasien. Clinical pathway menyediakan standar pelayanan minimal dan memastikan bahwa pelayanan
tersebut tidak terlupakan dan dilaksanakan tepat waktu. Clinical Pathway memiliki banyak nama lain
seperti : Critical care pathway, Integrated care pathway, Coordinated care pathway, Caremaps, atau
Anticipated recovery pathway.

Menurut Undang-undang No 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran Pasal 49 ayat 1 bahwa
Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran atau kedokteran gigi wajib
menyelenggarakan kendali mutu dan kendali biaya. Untuk itu suatu Rumah Sakit menjalankan tata
kelola klinis yang baik.

Pada tahun 2014 nanti Undang-undang tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (UU SJSN) dan
Undang-undang tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS) sudah mulai beroperasi.
Implementasinya pembayaran pelayanan kesehatan kepada fasilitas kesehatan Rumah Sakit akan
menggunakan metode pembayaran Diagnostic Related Group (DRG) atau Case-mix Group (CBG)
yang dapat menimbulkan banyak permasalahan ketidaksesuaian tentang biaya yang sudah ditetapkan
oleh pemerintah dengan biaya yang diterapkan di Rumah Sakit Swasta pada umumnya terutama di
RSU PKU Muhammadiyah Bantul pada khususnya.

RUMUS MASALAH

1. Belum berjalan secara optimal Clinical Pathway di RSU PKU Muhammadiyah Bantul

2. Belum sepenuhnya sesuai dengan Standar Pelayanan di RSU PKU Muhammadiyah Bantul
TUJUAN PENELITIAN

Mengetahui apakah untuk tindakan bedah sesar di RSU PKU Muhammadiyah Bantul sudah sesuai

dengan Standar Pelayanan di RSU PKU Muhammadiyah Bantul

MANFAAT PENILITIAN

1. Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini bahwa biaya yang ditetapkan RSU PKU
Muhammadiyah Bantul dapat sesuai dengan INA-DRG/CBG yang ditetapkan oleh pemerintah.
2. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk mengendalikan biaya
dan mutu pelayanan di RSU PKU Muhammadiyah Bantul sesuai dengan Standar Pelayanan
yang diterapkannya.
3. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan kerja
sama dengan asuransi kesehatan lainnya yang kebanyakan sudah mempunyai metode
pembayaran tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai