Anda di halaman 1dari 3

Referensi Judul : 1.

Penambangan Bentonit dengan Metode Tambang Terbuka


Sistem Jenjang serta Pemanfaatannya dalam Proses
Stabilisasi Tanah Dasar (Sub Grade)
2. Analisis Kelayakann Jalan Angkut Tambang berdasarkan
Perkerasan Jalan berkaitan dengan Pencampuran Filler
Bentonit dengan Aspal Beton untuk Stabilisasi Subgrade
3. Analisi Kelayakan Jalan Angkut Tambang berdasarkan
Perkerasan Jalan berkaitan dengan Pencampuran Filler
Bentonit dengan Aspal Beton untuk Stabilisasi Subgrade

Judul : Analisi Kelayakan Jalan Angkut Tambang berdasarkan


Perkerasan Jalan berkaitan dengan Pencampuran Filler
Bentonit dengan Aspal Beton untuk Stabilisasi Subgrade

BAB I
Latar Belakang
Perkerasan jalan tambang ditujukan untuk meningkatkan daya dukung tanah agar
bisa menopang beban alat berat yang melintas diatasnya. Untuk menghindari
kondisi permukaan tanah dasar (sub grade) yang tidak stabil dan mengalami
peretakan, maka diperlukan material perkerasan yaitu aspal beton. Komposisi
aspal adalah bitumen dengan agregat yang dicampur, dihampar, dan dipadatkan
dalam kondisi masih panas sehingga lapisannya mengalami perkerasan. Agregat
yang digunakan adalah filler Na-Bentonit.
Proporsi bentonite sebagai filler yang digunakan bervariasi, yaitu (8%, 9%, 10%,
100%) dari kadar filler dengan kadar aspal bervariasi (5%, 5.5%, 6%, 6.5%, 7%).
Bahan pengisi (filler) ini merupakan agregat halus yang lolos saringan no.200
(2,36 mm) minimun 75% terhadap berat total agregat. Campuran agregat dan
aspal sebagai lapisan permukaan (surface course) umumya berfungsi sebagai
penerima langsung beban roda kenderaan. Tujuan pemakaian filler adalah untuk
mengisi rongga dalam campuran aspal agar tidak hanya diisi dengan bitumen
tetapi dengan material yang lebih halus sehingga perkerasan jalan dapat terjadi
demi stabilitas jalan untuk jangka waktu kedepan.

Perumusan Masalah
1. Keterdapatan bahan galian Na-Bentonit yang lebih sedikit dibanding Ca-
Bentonit di Indonesia
2. Pengaruh variasi komposisi Na-Bentonit dengan aspal beton terhadap kualitas
perkerasan jalan
3. Pengaruh perendaman Na-Bentonit selama 7 hari untuk mendapatkan pengaruh
kualitas daya serap filler yang tinggi

Tujuan Penelitian
1. Mengetahui komposisi Na-Benonit dengan aspal beton yang menghasilkan
perkerasan paling baik
2. Mengetahui perbandingan perkerasan jalan dengan atau tanpa penggunaan Na-
Bentonit
3. Mengetahui sifat dan kelebihan Na-Bentonit terutama dalam pemanfaatannya
dalam perkerasan jalan

Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan studi perbandingan penggunaan tiap variasi komposisi Na-
Bentonit dengan aspal beton
2. Sebagai referensi acuan pembuatan jalan angkut dengan tingkat perkerasan
jalan yang dibutuhkan
3. Untuk mengetahui optimalisasi perkerasan jalan agar memaksimalkan proses
penambangan

Daftar Pustaka
[1] Utami, Gati Sari, Theresia Mca, dan Juliet Gracea Metekohy.2016.Pengaruh
Penambahan Bentonite dan Semen dalam Proses Stabilisasi Tanah Dasar
(Subgrade).Surabaya: Jurnal Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Adhi
Tama, Surabaya.
[2] Simanjuntak, Salomo dan Yetty Riris Rotua Saragi.2013.Analisa
Perbandingan Kualitas Aspal Beton dengan Filler Bentonite.Medan: Jurnal
Lembaga Penelitian, Universitas HKBP Nommensen, Medan.
[3] Costa, Da Antonio.2014.Kajian Teknis Kondisi Jalan Angkut Tambang di
PT.Bukit Asam (Persero) Tbk, Tanjung Enim, Sumatera Selatan.Surabaya:
Jurnal Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral dan
Kelautan, Institut Teknologi Adhi Tama, Surabaya.
[4] Mustofa, Adip, dkk.2016.Perbaikan Jalan Angkut Tambang : Pengaruh
Perubahan Struktur Lapis Jalan Terhadap Produktivitas Alat
Angkut.Banjarmasin: Jurnal Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas
Teknik, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

Anda mungkin juga menyukai