A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn.F
b. Usia : 56 Tahun
c. Alamat dan Telepon : RT 02 RW 6 Kelurahan Anduring Kecamatan Kuranji
d. Pekerjaan KK : Buruh
e. Pendidikan KK : SMP
f. Komposisi Keluarga
Status Imunisasi
N Hub dg B Polio Hepatitis DPT
Nama JK Umur Pekerjaan Ket
o KK C Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
G
1. Ny. N Pr Istri 56 th IRT - - - - - - - - - - - -
1
Genogram
Tn.
U
Keterangan :
: Perempuan : Identifikasi Klien
: Laki – laki : Identifikasi Klien
: Meninggal
: Meninggal
_ : Menikah
: Serumah
2
g. Tipe keluarga
Tipe Keluarga Tn. F adalah tipe keluarga extended family (keluarga besar). Keluarga
Tn. F terdiri dari Tn. F dan Ny.N, satu orang anak perempuan, 2 orang anak laki – laki
dan juga Tn. U yang merupakan orang tua dari Ny. N yang tinggal dalam satu rumah.
h. Suku bangsa
Tn. F dan Ny. N bersuku bangsa Minang. Dalam kehidupan sehari-hari,
masyarakat dengan suku bangsa minang menyukai makanan yang pedas, berkuah, dan
adanya kebiasan makan rendang di keluarga. Namun demikian, baik itu Tn. F dan Ny.
N, tidak mempunyai perbedaan dalam hal konsumsi makanan sehari-hari. Ny. N
mengatakan sekali-kali keluarga ada mengkonsumsi makanan pedas. Dalam
kehidupan sehari-hari tidak ada budaya atau pola adat yang mempengaruhi. Hampir
seluruh masyarakat tempat keluarga tinggal adalah etnis minang. Dari segi
penggunaan bahasa sehari-hari, keluarga menggunakan bahasa minang sebagai alat
komunikasi keluarga. Selama ini tidak ada gangguan komunikasi dalam keluarga.
Menurut Ny. N kebiasaan berobat keluarga adalah berobat ke pelayanan kesehatan
yaitu ke praktek bidan atau dokter dan puskesmas. Keluarga mengatakan bahwa
keluarga sangat jarang sekali berobat ke dukun.
Tn. U mempunyai kebiasaan mengkonsumsi kopi setiap pagi. Jika tidak, Tn. U
akan merasa lemah dan tidak bertenaga dalam beraktivitas. Kebiasaan ini ia dapatkan
sejak kecil karna sering memperhatikan orang tuanya meminum kopi. Sampai
sekarang kebiasaan tersebut memperburuk keadaannya yang menderita inkontinensia
urine.
i. Agama
Keluarga Tn. F beragama Islam. Keluarga Tn. F rajin melakukan sholat 5 waktu di
rumah dan jarang sholat berjamaah di Mesjid atau pun di Musholla. Keluarga Tn. F
cukup aktif di dalam kegiatan pengajian di musholla dan mengikuti acara-acara
pengajian lainnya seperti syukuran, dll.
Sedangkan Tn. U melakukan ibadah hanya dirumah karna kesulitan dalam
bergerak. Tn. U selalu melaksanakan sholat 5 waktu dan menyempatkan waktunya
untuk mengaji saat malam dan pagi setelah selesai sholat Subuh.
3
j. Status Sosial Ekonomi
Keluarga Tn. F adalah keluarga dengan golongan ekonomi menengah. Sumber
penghasilan keluarga Tn. F berasal dari penghasilan Tn. F dan anak perempuannya
yaitu Nn. Na. Kedua anak laki – laki Tn. F sudah tamat sekolah namun belum bekerja.
Keluarga mengatakan bahwa penghasilan keluarganya adalah sekitar Rp 1,5 juta/
bulan. Pengeluaran keluarga difokuskan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
seperti pangan, sandang, papan termasuk di dalamnya pembayaran tagihan listrik. Ny.
N mengatakan bahwa keluarganya tidak mempunyai tabungan keluarga. Dari uraian
di atas dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi keluarga Tn. F adalah
marginal, dimana keluarga mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,
tetapi keluarga tidak mempunyai tabungan keluarga.
Tn. U sudah tidak bekerja lagi karna factor usia sehingga tidak memiliki
penghasilan. Jika Tn. U sakit, maka yang akan menanggung biaya pengobatannya Tn.
F dan Ny. N.
4
b. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah:
Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab pada saat anak remaja telah
dewasa dan semakin otonomi
Berdasarkan hasil pengkajian pada keluarga didapatkan bahwa, Ny. N
mengatakan sudah memberikan kebebasan pada ketiga anaknya untuk melakukan
apapun asalkan dapat bertanggung jawab. Namun, ada beberapa hal dimana anak –
anaknya tidak bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya seperti perilaku
merokok di dalam rumah. Kedua anak laki- laki Ny. N perokok aktif, mereka dapat
menghabiskan 1 bungkus rokok setiap harinya. Ny. N sudah berkali – kali
memperingatkan tapi tidak juga didengarkan oleh kedua anaknya tersebut.
3. Pengkajian Lingkungan
6
a. Karakteristik Rumah
Rumah keluarga Tn. F adalah rumah semi permanen, lantai dari semen, sebagian
dinding rumah terbuat dari bata dan sebagian lagi dari papan triplek. Perabotan
rumah tersusun cukup rapi. Rumah terdiri dari 3 buah kamar tidur dengan ukuran
3x3m. Privasi keluarga terjamin karena setiap kamar mempunyai pintu dan kunci.
1 buah ruang tamudan juga sekaligus ruang keluarga, dan 1 kamar mandi. Di ruang
keluarga terdapat 1 buah TV dan kursi. Di ruang tamu tersebut terdapat 1 buah
tempat tidur untuk Tn. U. Tempat tidur tidak diberi pengalas perlak sehingga
tercium bau pesing ketika tamu duduk di ruangan tersebut. Ventilasi dan
penerangan di dalam rumah cukup baik, jendela seluruh kamar dapat dibuka.
Sumber air berasal sumur yang digali sendiri. Kondisi air bersih, jernih, dan tidak
berbau. Sampah dikumpulkan di samping rumah lalu dibakar. Limbah rumah
tangga dibuang ke kolam kecil di belakang rumah yang tidak ada alirannya.
Pekarangan rumah cukup bersih dan ada dimanfaatkan untuk menanam tumbuhan
obat. Jamban / WC keluarga berada di dalam rumah. Jarak septic tank dengan
sumber air minum ± 10 meter.
Saat pengkajian, terlihat kondisi rumah cukup bersih dan tertata rapi. Tingkat
keamanan di rumah cukup baik, seperti tidak pernah terjadi kebakaran atau pun
kemalingan.
VI
V
IV
III
II
VII
7
Keterangan:
I = Ruang tamu
II, III, IV = Kamar
V = Dapur
VI = Kamar mandi
VII = Teras
c. Mobilitas Geografis
Keluarga Tn. F merupakan penduduk asli , sudah lama hidup menetap di sini dan
tidak pernah pindah rumah atau pun merantau. Keluarga Tn. F sudah sangat bisa
beradaptasi dengan lingkungan tempat beliau dan keluarga tinggal.
8
keluarga belum memeriksakan kesehatan Nn. Na pada unit pelayanan kesehatan yang
ada di lingkungan tempat tinggal dikarenakan takut dan tidak memiliki kartu BPJS.
Tn. U saat ini mempunyai keluhan tidak dapat mengontrol BAK, untuk keluhannya
itu pun keluarga belum memeriksakan ke pelayanan kesehatan yang ada karena Tn. U
juga tidak memiliki kartu BPJS. Keluarga Tn. F juga tidak mempunyai dana
tabungan. Sehingga, jika ada yang sakit, maka yang akan membiayai biaya
pengobatan adalah Tn. F dan Nn. Na. Dukungan masyarakat sekitar terkait dengan
kebiasaan mengunjungi orang sakit masih berlaku di daerah ini.
4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi antara anggota keluarga berjalan dengan baik. Ny. N mengatakan bahwa
komunikasi antar keluarga terbuka. Komunikasi pun dilakukan secara efektif dan
berlangsung dua arah. Bahasa komunikasi sehari-hari adalah bahasa minang.
Keluarga mengatakan bahwa selama ini tidak terdapat hambatan dan kesulitan dalam
berkomunikasi.
c. Struktur Peran
Tn. F berperan sebagai suami bagi istrinya,dan kepala keluarga yang bertanggung
jawab dan memberi nafkah bagi keluarga. Ny. N berperan sebagai istri dan ibu rumah
tangga. Peran masing-masingnya berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam keluarga
Tn. F dan Ny. N merupakan seorang pendamai dan pengharmonis. Selama ini, Ny. N
mengatakan bahwa tidak terjadi konflik peran di tengah-tengah keluarga.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Ny. N mengatakan bahwa untuk membesarkan anak – anaknya, keluarga
menyesuaikannya dengan nilai-nilai agama, adat dan budaya yang berasal dari Tn. F
dan Ny. N. Di balik itu semua, baik itu Ny. N atau pun Tn. F, mengatakan bahwa
proses pengasuhan anak (ASAH,ASIH,ASUH) disesuaikan dengan kondisi
lingkungan sekitar dan perkembangan zaman.
b. Fungsi Sosialisasi
Tn. F mengatakan pernikahannya langgeng-langgeng saja dan dinilai cukup awet. Tn.
F senang mempunyai istri, Ny. N, begitu juga sebaliknya. Tn. F senang dengan
pernikahan yang telah dijalaninya selama 27 tahun ini. Keluarga Tn. F mempunyai
gambaran diri yang baik. Hal ini terlihat dari hubungan keluarga yang akrab,
harmonis, dan hangat. Keluarga saling mendukung, menghormati, menghargai satu
sama lainnya. Rasa saling memiliki tercipta dalam keluarga ini.
d. Fungsi Reproduksi
Tn. F dan Ny. N mempunyai anak 3 orang anak, 1 orang anak perempuan dan 2 orang
anak laki – laki. Ny. N mengatakan ingin segera mempunyai menantu dan cucu dari
anak perempuannya. Dahulunya, baik Tn. F dan Ny. N tidak memakai alat
kontrasepsi.
Tn. U dan istrinya belum mengenal alat kontrasepsi dan tidak mempunyai keinginan
untuk membatasi keturunan karena Tn. U percaya dengan persepsi banyak anak
banyak rezeki.
e. Fungsi Ekonomi
11
Kehidupan keluarga Tn. F bergantung pada Tn. F dan anak perempuannya yaitu
Nn.Na. Seluruh pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari (sandang, pangan, dan
papan) diserahkan pada Tn. F dan juga Nn.Na. Kebutuhan Tn. U dipenuhi oleh Tn. F
dan Ny. N.
12
Keluarga menggunakan koping yang adaptif dalam keluarga yaitu dengan bersikap
terbuka terhadap semua masalah yang ada di keluarga. Dalam hal penyelesaian
masalah keluarga menyelesaikan dengan cara bermusyawarah dan berdiskusi bersama
anggota keluarga yang lainnya. Keluarga berusaha menemukan solusi untuk
permasalahan yang dihadapi keluarga.
7. Pemeriksaan fisik
14
No Pemeriksaan Fisik Tn. Ro Tn. Re Tn. U
1. Keadaan Umum Baik Baik Baik
2. Kesadaran CMC CMC CMC
TD: 120 /80 mmHg TD: 120/80 mmHg TD: 150/90mmHg
N: 82 x/i N: 80 x/i N: 90x/i
3. Tanda-tanda vital
P: 18x/i P: 18x/i P: 22x/i
S: 360C S: 360C S: 360C
Simetris, Simetris, Simetris,
Kepala : Benjolan (-) Benjolan (-) Benjolan (-)
Lesi (-) Lesi (-) Lesi (-)
Lurus, tidak rontok, Lurus, tidak rontok, lurus, tidak rontok,
dan tidak mudah dan tidak mudah dan tidak mudah
Rambut
dicabut dicabut dicabut, terdapat
uban
Konjungtiva, tidak Konjungtiva, tidak Konjungtiva, tidak
anemis, sklera anemis, sklera tidak anemis, sklera
Mata tidak ikterik, ikterik, penglihatan tidak ikterik,
penglihatan cukup cukup baik penglihatan cukup
baik baik
4. Bentuk normal Bentuk normal Bentuk normal
cerumen(-) cerumen (-) cerumen(-)
Telinga
pendengaran baik, pendengaran baik, pendengaran baik,
simetris simetris simetris
Simetris, Polip (-), Simetris, Polip (-), Simetris, Polip (-),
sinusitis (-), Lendir sinusitis (-), Lendir sinusitis (-), Lendir
Hidung
(-), Penciuman (-), Penciuman baik, (-), Penciuman
baik, baik,
Lidah bersih, caries Lidah bersih, caries Lidah bersih, caries
dentisc (-), Sariawan dentisc (-), Sariawan dentisc (-), Sariawan
Mulut (-) gigi lengkap (-) gigi lengkap (-) gigi tidak lengkap
membrane mukosa membrane mukosa membrane mukosa
lembab. lembab. lembab.
bersih,turgor kulit bersih,turgor kulit Bersih,turgor kulit
5. Kulit
cukup baik, cukup baik, baik
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran kelenjar pembesaran
6. Leher
kelenjar tiroid dan tiroid dan KGB kelenjar tiroid dan
KGB KGB
Thorak
7. Bentuk simetris, Bentuk tidak Bentuk simetris,
Inspeksi
tidak ada lecet atau simetris, hanya tidak ada lecet atau
15
lesi, retraksi memiliki 1 payudara, lesi, retraksi
dinding dada (-) tidak ada lecet atau dinding dada (-)
penggunaan otot lesi, retraksi dinding penggunaan otot
bantu nafas (-) dada (-) penggunaan bantu nafas (-)
otot bantu nafas (-)
Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba
Palpasi
benjolan benjolan benjolan
Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Perkusi
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Auskultasi
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
Abdomen
Inspeksi Simetris Simetris Simetris
Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba
Palpasi
benjolan benjolan benjolan
8.
Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Perkusi
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Auskultasi
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dapat
9. Genitalia/ anus
pemeriksaan pemeriksaan mengontrol BAK
Ekstremitas tidak Ekstremitas tidak Ekstremitas tidak
10. Ekstrimitas edema, tidak nyeri edema, tidak nyeri edema, tidak nyeri
varises (-) varises (-) varises (-)
16
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
ANALISA DATA
No Tanggal Data Masalah
DS :
Ny. N mengatakan bahwa awalnya
beliau tidak pernah tahu dengan
penyakit yang dideritanya. Ny. N
mengatakan bahwa beliau
mengetahui penyakit yang
dideritanya adalah penyakit gula
saat beliau sudah memeriksakan
kesehatannya ke RS dengan
keluhan saat itu sakit kepala,
pusing, dan kesemutan
Ny. N mengatakan bahwa setelah
beliau terdiagnosa dengan penyakit
gula, beberapa tahun setelah itu Ny.
N malah juga menderita penyakit
hipertensi, katarak, penyakit paru,
maag
Ny. N mengatakan bahwa pada Ketidakefektifan
awalnya beliau hanya mengeluhkan Manajemen
1
sakit kepala saja, namun setelah itu Pengobatan Keluarga
penglihatan klien lambat laun kabur (DM, HT, Katarak)
bahkan mata sebelah kiri tidak bisa
melihat lagi
Ny. N mengatakan bahwa awalnya
beliau hanya batuk-batuk biasa,
namun setelah itu batuk bertambah
parah dan Ny. N dianjurkan untuk
mengkonsumsi obat selama 6 bulan
Ny. N mengatakan bahwa awalnya
beliau hanya mengeluh gatal-gatal
biasa, ternyata setelah dibawa
berobat, klien terinfeksi oleh jamur
dan harus mengkonsumsi obat rutin
Ny. N mengatakan bahwa saat ini,
Ny. N kurang memerhatikan jenis
dan jumlah makanan yang
dikonsumsi terkait dengan
penyakit yang dideritanya
17
Ny. N mengatakan bahwa beliau
hampir tidak pernah lagi
memeriksakan penyakit matanya
Ny. N mengatakan bahwa beliau
akan selalu rutin untuk
memeriksakan tekanan darah dan
gula darah ke Puskesmas
DO :
GDS : 240 mg/dl
TD ; 174/88 mmHg
Batuk (+)
Dahak (-)
N : 101x/i
Mata kiri tidak dapat melihat
Pandangan kabur
DS :
Ny. N mengatakan bahwa sampai
saat ini, Ny. N masih jarang sekali
melakukan pola hidup sehat/
berprilaku hidup sehat seperti
kurang memerhatikan konsumsi
makanan sehari-hari, apakah
makanan tersebut terlalu banyak
garam atau terlalu banyak gula
Ny. N mengatakan bahwa sampai
saat ini, Ny. N masih jarang sekali
untuk melakukan olahraga rutin
Ny. N mengatakan bahwa untuk
Ketidakefektifan
biaya pengobatan / kesehatan Ny. N
2. Pemeliharaan
bergantung pada keluarga anaknya
Kesehatan
yang tinggal serumah dengannya
Ny. N mengatakan bahwa keluarga
kurang mengetahui penyakit yang
diderita oleh masing-masing
anggota keluarga dan dampaknya
Ny. N mengatakan bahwa beliau
tidak mempunyai tabungan dan
kartu sehat
DO :
Tn. F dan Ny. N sudah tidak bekerja
dan sudah tidak berpenghasilan lagi
Tn. F dan Ny. N tidak mmpunyai
18
kartu sehat dan tabungan
DS :
Ny. N mengatakan bahwa keluarga
senantiasa mengusahakan
kesembuhan pada setiap anggota
keluarga yang sakit
Keluarga mengatakan bahwa
keluarga sangat ingin untuk
menciptakan dan mempertahankan
kondisi keluarga yang harmonis,
akrab, dan hangat
Keluarga mengatakan bahwa
keluarga akan senantiasa
mengusahakan tercapainya
Kesiapan Peningkatan
3. pemenuhan kebutuhan keluarga
Proses Keluarga
pada masing-masing anggota
keluarga seperti pangan, sandang,
papan, dan kesehatan
DO :
Komunikasi keluarga terbuka
Terlihat sikap saling menghormati
dan menghargai dalam keluarga
Terlihat adanya keinginan keluarga
untuk menyelesaikan setiap masalah
yang ada dalam keluarga
Kebersamaan dalam keluarga
sangat terlihat.
19
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
20
dengan gaya hidup
10. Membantu anggota keluarga 10. Untuk meningkatkan level
untuk memodifikasi factor perawatan
seperti kurangnya prilaku
dukungan antara anggota
keluarga, yang mengganggu
manajemen pengobatan
11. Bekerja dengan keluarga 11. Untuk memfokuskan kekuatan
untuk menetapkan tujuan dari mereka dalam objektif pencapain
konflik untuk konflik dan untuk menjaga harapan
22