Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn.

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn.F
b. Usia : 56 Tahun
c. Alamat dan Telepon : RT 02 RW 6 Kelurahan Anduring Kecamatan Kuranji
d. Pekerjaan KK : Buruh
e. Pendidikan KK : SMP
f. Komposisi Keluarga

Status Imunisasi
N Hub dg B Polio Hepatitis DPT
Nama JK Umur Pekerjaan Ket
o KK C Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
G
1. Ny. N Pr Istri 56 th IRT - - - - - - - - - - - -

2. Nn. Na Pr Anak 25 th Swasta ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓


3. Tn. Ro Lk Anak 22 th Tidak bekerja ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
4. Tn. Re Lk Anak 20 th Tidak bekerja
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
5. Tn. U Lk Ayah 95 th Tidak bekerja
- - - - - - - - - - - -

1
Genogram

Tn.
U

Keterangan :
: Perempuan : Identifikasi Klien
: Laki – laki : Identifikasi Klien
: Meninggal
: Meninggal
_ : Menikah
: Serumah
2
g. Tipe keluarga
Tipe Keluarga Tn. F adalah tipe keluarga extended family (keluarga besar). Keluarga
Tn. F terdiri dari Tn. F dan Ny.N, satu orang anak perempuan, 2 orang anak laki – laki
dan juga Tn. U yang merupakan orang tua dari Ny. N yang tinggal dalam satu rumah.

h. Suku bangsa
Tn. F dan Ny. N bersuku bangsa Minang. Dalam kehidupan sehari-hari,
masyarakat dengan suku bangsa minang menyukai makanan yang pedas, berkuah, dan
adanya kebiasan makan rendang di keluarga. Namun demikian, baik itu Tn. F dan Ny.
N, tidak mempunyai perbedaan dalam hal konsumsi makanan sehari-hari. Ny. N
mengatakan sekali-kali keluarga ada mengkonsumsi makanan pedas. Dalam
kehidupan sehari-hari tidak ada budaya atau pola adat yang mempengaruhi. Hampir
seluruh masyarakat tempat keluarga tinggal adalah etnis minang. Dari segi
penggunaan bahasa sehari-hari, keluarga menggunakan bahasa minang sebagai alat
komunikasi keluarga. Selama ini tidak ada gangguan komunikasi dalam keluarga.
Menurut Ny. N kebiasaan berobat keluarga adalah berobat ke pelayanan kesehatan
yaitu ke praktek bidan atau dokter dan puskesmas. Keluarga mengatakan bahwa
keluarga sangat jarang sekali berobat ke dukun.
Tn. U mempunyai kebiasaan mengkonsumsi kopi setiap pagi. Jika tidak, Tn. U
akan merasa lemah dan tidak bertenaga dalam beraktivitas. Kebiasaan ini ia dapatkan
sejak kecil karna sering memperhatikan orang tuanya meminum kopi. Sampai
sekarang kebiasaan tersebut memperburuk keadaannya yang menderita inkontinensia
urine.

i. Agama
Keluarga Tn. F beragama Islam. Keluarga Tn. F rajin melakukan sholat 5 waktu di
rumah dan jarang sholat berjamaah di Mesjid atau pun di Musholla. Keluarga Tn. F
cukup aktif di dalam kegiatan pengajian di musholla dan mengikuti acara-acara
pengajian lainnya seperti syukuran, dll.
Sedangkan Tn. U melakukan ibadah hanya dirumah karna kesulitan dalam
bergerak. Tn. U selalu melaksanakan sholat 5 waktu dan menyempatkan waktunya
untuk mengaji saat malam dan pagi setelah selesai sholat Subuh.

3
j. Status Sosial Ekonomi
Keluarga Tn. F adalah keluarga dengan golongan ekonomi menengah. Sumber
penghasilan keluarga Tn. F berasal dari penghasilan Tn. F dan anak perempuannya
yaitu Nn. Na. Kedua anak laki – laki Tn. F sudah tamat sekolah namun belum bekerja.
Keluarga mengatakan bahwa penghasilan keluarganya adalah sekitar Rp 1,5 juta/
bulan. Pengeluaran keluarga difokuskan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
seperti pangan, sandang, papan termasuk di dalamnya pembayaran tagihan listrik. Ny.
N mengatakan bahwa keluarganya tidak mempunyai tabungan keluarga. Dari uraian
di atas dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi keluarga Tn. F adalah
marginal, dimana keluarga mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,
tetapi keluarga tidak mempunyai tabungan keluarga.
Tn. U sudah tidak bekerja lagi karna factor usia sehingga tidak memiliki
penghasilan. Jika Tn. U sakit, maka yang akan menanggung biaya pengobatannya Tn.
F dan Ny. N.

k. Aktivitas rekreasi keluarga


Keluarga Tn. F mengatakan bahwa keluarga jarang melakukan kegiatan rekreasi
keluarga. Biasanya keluarga Tn. F hanya akan pergi berekreasi keluarga saat musim
lebaran datang. Walaupun demikian, keluarga Tn. F masih tetap sering berkumpul
bersama anggota keluarga di rumah yaitu saat menonton TV pada malam hari.
Tn. U mengatakan bahwa ia merasa senang jika berkumpul dengan keluarganya pada
malam hari. Karna siang hari semua keluarga beraktivitas diluar rumah dan Tn. U
sering sendirian di rumah.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. F adalah tahap perkembangan keluarga dengan
anak remaja, dengan tugas perkembangan sbb:
 Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab pada saat anak remaja
telah dewasa dan semakin otonomi
 Memfokuskan kembali hubungan pernikahan
 Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak
(Friedman,et al; 2010)

4
b. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah:
 Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab pada saat anak remaja telah
dewasa dan semakin otonomi
Berdasarkan hasil pengkajian pada keluarga didapatkan bahwa, Ny. N
mengatakan sudah memberikan kebebasan pada ketiga anaknya untuk melakukan
apapun asalkan dapat bertanggung jawab. Namun, ada beberapa hal dimana anak –
anaknya tidak bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya seperti perilaku
merokok di dalam rumah. Kedua anak laki- laki Ny. N perokok aktif, mereka dapat
menghabiskan 1 bungkus rokok setiap harinya. Ny. N sudah berkali – kali
memperingatkan tapi tidak juga didengarkan oleh kedua anaknya tersebut.

c. Riwayat Keluarga Inti


Tn. F dan Ny. N sudah menikah selama ± 27 tahun. Tn. F dan Ny. N dikaruniai 3
orang anak. Satu orang perempuan dan 2 orang laki-laki. Keseluruhan anak-anaknya
belum ada yang menikah. Walaupun dijodohkan, Tn. F dan Ny. N merasa bahagia
dengan pernikahannya selama ini.

Riwayat Kehatan Keluarga Saat Ini :


 Tn. F saat ini tidak mengeluhkan adanya penyakit. Tn. F mengatakan bahwa beliau
tidak mempunyai riwayat penyakit turunan. Tn. F mengatakan kalau pun beliau
merasa sakit atau tidak enak badan, keluhan yang biasa dirasakan oleh Tn. F adalah
sakit kepala, pusing, batuk, pilek dan demam biasa. Tn. F mengatakan bahwa pada
masa kecilnya, Tn. F tidak tahu sama sekali apakah beliau pernah diimunisasi atau
tidak. Tn. F mengatakan bahwa ketika beliau sakit, keluarga (anak Tn. F) akan
langsung membawa Tn. F berobat ke unit pelayanan kesehatan terdekat seperti
bidan atau Puskesmas.
 Ny. N saat ini tidak mengeluhkan sakit. Ny. N memiliki riwayat Ca mamae sekitar
10 tahun yang lalu. Saat itu Ny. N merasakan ada benjolan sebesar telur pada
payudara sebelah kiri, benjolan tersebut terasa sakit. Ny. N memeriksakan
keluhannya itu ke puskesmas lalu Ny. N dirujuk ke rumah sakit. Dokter ssat itu
menyarankan Ny. N untuk menjalani operasi pengangkatan payudara sebelah kiri.
5
Saat ini Ny. N hanya memiliki satu payudara yaitu payudara kanan. Ny. N
mengatakan tidak pernah merasa malu dengan kondisinya saat ini karena itu semua
demi kesehatannya. Ny. N mengatakan kalau pun beliau merasa sakit atau tidak
enak badan, keluhan yang biasa dirasakan oleh Ny. N adalah sakit kepala, pusing,
batuk, pilek dan demam biasa. Ny. N mengatakan bahwa pada masa kecilnya, Ny.
N tidak tahu sama sekali apakah beliau pernah diimunisasi atau tidak. Ny. N
mengatakan bahwa ketika beliau sakit, keluarga (anak Ny. N) akan langsung
membawa Ny. N berobat ke unit pelayanan kesehatan terdekat seperti bidan atau
Puskesmas.
 Nn. Na saat ini mengalami keluhan yang sama seperti ibunya dulu. Nn. Na
merasakan ada benjolan kecil pada payudara kanannya. Benjolan itu kadang –
kadang terasa sakit. Namun, Nn. Na belum mau memeriksakan keluhannya itu
dengan alasan takut dan juga karena Nn. Na tidak memiliki kartu BPJS. Saat itu
Nn. Na mengkonsumsi obat tradisional ( bawang dayak ) bila merasakan nyeri
pada payudaranya tersebut. Menurut Nn. Na obat ini sangat efektif untuk
mengobati penyakitnya.
 Tn.Ro (anak Ny. N), saat ini tidak mempunyai keluhan penyakit. Penyakit yang
biasa diderita oleh Tn.Ro adalah demam biasa, batuk, dan pilek.
 Tn.Re (anak Ny. N), saat ini tidak mempunyai keluhan penyakit. Penyakit yang
biasa diderita oleh Tn.Ro adalah demam biasa, batuk, dan pilek.
 Tn. U merupakan orang tua dari Ny. N yang saat ini berusia 95 tahun. Tn. U masih
memiliki fungsi pendengaran yang baik, Tn. U juga masih bisa berjalan sendiri.
Namun, Tn. U sudah tidak dapat lagi mengontrol buang air kecilnya. Sehingga Tn.
U diberikan tempat tidur khusus di depan ruang tamu oleh Ny. N. Tn. U tidak mau
dipakaikan pampers karena merasa tidak nyaman.

d. Riwayat Keluarga Sebelumnya


Ny. N mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga sebelumnya yang menderita
penyakit yang sama seperti yang dialami oleh Ny. N dan Nn. Na saat ini. Keluarga
dari pihak Tn. F juga tidak ada memiliki riwayat penyakit yang sama. Begitu pun juga
dengan penyakit yang diderita Tn. U, tidak ada keluarga yang memiliki keluhan yang
sama.

3. Pengkajian Lingkungan
6
a. Karakteristik Rumah
 Rumah keluarga Tn. F adalah rumah semi permanen, lantai dari semen, sebagian
dinding rumah terbuat dari bata dan sebagian lagi dari papan triplek. Perabotan
rumah tersusun cukup rapi. Rumah terdiri dari 3 buah kamar tidur dengan ukuran
3x3m. Privasi keluarga terjamin karena setiap kamar mempunyai pintu dan kunci.
1 buah ruang tamudan juga sekaligus ruang keluarga, dan 1 kamar mandi. Di ruang
keluarga terdapat 1 buah TV dan kursi. Di ruang tamu tersebut terdapat 1 buah
tempat tidur untuk Tn. U. Tempat tidur tidak diberi pengalas perlak sehingga
tercium bau pesing ketika tamu duduk di ruangan tersebut. Ventilasi dan
penerangan di dalam rumah cukup baik, jendela seluruh kamar dapat dibuka.
 Sumber air berasal sumur yang digali sendiri. Kondisi air bersih, jernih, dan tidak
berbau. Sampah dikumpulkan di samping rumah lalu dibakar. Limbah rumah
tangga dibuang ke kolam kecil di belakang rumah yang tidak ada alirannya.
Pekarangan rumah cukup bersih dan ada dimanfaatkan untuk menanam tumbuhan
obat. Jamban / WC keluarga berada di dalam rumah. Jarak septic tank dengan
sumber air minum ± 10 meter.
 Saat pengkajian, terlihat kondisi rumah cukup bersih dan tertata rapi. Tingkat
keamanan di rumah cukup baik, seperti tidak pernah terjadi kebakaran atau pun
kemalingan.

Denah Rumah Tn. F


Lantai 1

VI
V

IV

III

II

VII

7
Keterangan:
I = Ruang tamu
II, III, IV = Kamar
V = Dapur
VI = Kamar mandi
VII = Teras

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Hubungan keluarga Tn. F dengan tetangga berjalan baik. Interaksi dan komunikasi
dalan komunitas berjalan dengan baik. Keluarga selalu menghadiri perkumpulan yang
ada di masyarakat. Penduduk di lingkungan rumah Tn. F dan Ny. N merupakan
penduduk asli dan hampir semuanya bersuku bangsa minang. Sebagian besar
penduduk bekerja sebagai petani dan pedagang kecil. Jalanan yang terdapat di depan
rumah adalah jalan setapak yang hanya bisa dilalui oleh motor saja. Jalan sangat susah
dilalui ketika hari hujan karena becek. Rumah penduduk beraneka ragam. Ada yang
berukuran besar, ada yang berukuran kecil, ada yang permanen, semi permanen.
Tingkat kepadatan penduduk sedang. Di lingkungan tempat tinggal tidak ada terdapat
praktek bidan atau pun dokter. Jarak rumah ke pelayanan kesehatan < 10 km.
Lingkungan rumah masih terlihat kental dengan budaya masyarakat.

c. Mobilitas Geografis
Keluarga Tn. F merupakan penduduk asli , sudah lama hidup menetap di sini dan
tidak pernah pindah rumah atau pun merantau. Keluarga Tn. F sudah sangat bisa
beradaptasi dengan lingkungan tempat beliau dan keluarga tinggal.

d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat


Keluarga Tn. F sering berkumpul dengan keluarganya yaitu pada waktu malam hari
saat menonton TV bersama. Ketika berkumpul dengan keluarga, satu sama lainnya
anggota keluarga akan berbagi cerita. Hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar
berjalan dengan baik. Akan tetapi, keluarga selalu menghadiri atau pun mengikuti
atau terlibat langsung dalam kegiatan yang ada dalam masyarakat.

e. Sistem Pendukung Keluarga


Jumlah anggota keluarga yang sehat saat ini ada 3 orang dan terdapat 2 orang yang
sakit yaitu Nn. Na dan Tn. U. Terkait dengan penyakit yang diderita oleh Nn. Na,

8
keluarga belum memeriksakan kesehatan Nn. Na pada unit pelayanan kesehatan yang
ada di lingkungan tempat tinggal dikarenakan takut dan tidak memiliki kartu BPJS.
Tn. U saat ini mempunyai keluhan tidak dapat mengontrol BAK, untuk keluhannya
itu pun keluarga belum memeriksakan ke pelayanan kesehatan yang ada karena Tn. U
juga tidak memiliki kartu BPJS. Keluarga Tn. F juga tidak mempunyai dana
tabungan. Sehingga, jika ada yang sakit, maka yang akan membiayai biaya
pengobatan adalah Tn. F dan Nn. Na. Dukungan masyarakat sekitar terkait dengan
kebiasaan mengunjungi orang sakit masih berlaku di daerah ini.

4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi antara anggota keluarga berjalan dengan baik. Ny. N mengatakan bahwa
komunikasi antar keluarga terbuka. Komunikasi pun dilakukan secara efektif dan
berlangsung dua arah. Bahasa komunikasi sehari-hari adalah bahasa minang.
Keluarga mengatakan bahwa selama ini tidak terdapat hambatan dan kesulitan dalam
berkomunikasi.

b. Struktur Kekuatan Keluarga


Tn. F merupakan pemegang kendali untuk keluarganya dan Tn. F sebagai pemimpin
rumah tangga. Pengambilan keputusan di dalam keluarga diperoleh melalui diskusi
dan musyawarah dengan seluruh anggota keluarga. Hanya saja, ketika Tn. F tidak
mampu untuk memutuskan , maka Ny. N akan berusaha untuk mengambil keputusan
dengan tetap memusyawarahkan dengan anggota keluarga.

c. Struktur Peran
Tn. F berperan sebagai suami bagi istrinya,dan kepala keluarga yang bertanggung
jawab dan memberi nafkah bagi keluarga. Ny. N berperan sebagai istri dan ibu rumah
tangga. Peran masing-masingnya berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam keluarga
Tn. F dan Ny. N merupakan seorang pendamai dan pengharmonis. Selama ini, Ny. N
mengatakan bahwa tidak terjadi konflik peran di tengah-tengah keluarga.

d. Nilai dan Norma Keluarga


Keluarga Tn. F memiliki nilai dan norma dalam membina keluarga seperti norma-
norma yang berlaku dalam masyarakat. Keluarga Tn. F berpegang teguh dengan nilai
9
dan norma adat minangkabau dan agama islam. Ketika ada keluarga yang sakit,
langsung dibawa berobat ke unit yankes. Keluarga sangat jarang membawa anggota
keluarga berobat alternatif / dukun.

5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Ny. N mengatakan bahwa untuk membesarkan anak – anaknya, keluarga
menyesuaikannya dengan nilai-nilai agama, adat dan budaya yang berasal dari Tn. F
dan Ny. N. Di balik itu semua, baik itu Ny. N atau pun Tn. F, mengatakan bahwa
proses pengasuhan anak (ASAH,ASIH,ASUH) disesuaikan dengan kondisi
lingkungan sekitar dan perkembangan zaman.

b. Fungsi Sosialisasi
Tn. F mengatakan pernikahannya langgeng-langgeng saja dan dinilai cukup awet. Tn.
F senang mempunyai istri, Ny. N, begitu juga sebaliknya. Tn. F senang dengan
pernikahan yang telah dijalaninya selama 27 tahun ini. Keluarga Tn. F mempunyai
gambaran diri yang baik. Hal ini terlihat dari hubungan keluarga yang akrab,
harmonis, dan hangat. Keluarga saling mendukung, menghormati, menghargai satu
sama lainnya. Rasa saling memiliki tercipta dalam keluarga ini.

c. Fungsi Perawatan Kesehatan


Menurut keluarga Tn. F, sehat adalah apabila keluarga dapat melaksanakan seluruh
aktivitas sehari-hari dengan baik tanpa ada gangguan. Sedangkan sakit adalah suatu
keadaan dimana seluruh kegiatan tidak dapat dilaksanakan / seluruh aktivitas sehari-
hari tidak dapat dilakukan dengan baik dan optimal.

Tugas perawatan keluarga :


 Mengenal masalah kesehatan
Keluarga sudah mengenali penyakit yang diderita oleh Nn. Na. Keluarga
mengatakan bahwa penyakit kanker payudara adalah penyakit dimana terdapat
benjolan pada payudara. Keluarga belum mengenali penyakit yang diderita oleh
Tn. U, keluarga mengatakan bahwa yang dialami Tn. U karena faktor umur.
10
 Memutuskan untuk merawat
Keluarga Tn. F mengatakan bahwa belum bisa membawa Nn. Na dan Tn. U ke
pelayanan kesehatan karena tidak memiliki kartu BPJS. Disamping itu Nn. Na
merasa takut memeriksakan keluhannya ke pelayanan kesehatan.
 Mampu merawat
Keluarga mengatakan bahwa sejauh ini, keluarga kurang mengetahui bagaimana
cara melakukan perawatan terhadap penyakit yang diderita oleh Tn. U dan Nn. Na
 Memodifikasi lingkungan
Keluarga mengetahui pentingnya pemeliharaan kebersihan lingkungan dan
pentingnya menjaga kekompakan antara masing-masing anggota keluarga. Akan
tetapi, keluarga masih belum mengetahui bagaimana cara memodifikasi
lingkungan tempat tinggal untuk Tn. U. Namun demikian, keluarga tetap
mengusahakan lingkungan rumah selalu bersih.

 Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada


Keluarga mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit, mereka selalu
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan, seperti praktek bidan, praktek dokter
yang terdekat atau ke Puskesmas. Keluarga memahami pentingnya pemanfaatan
pelayanan kesehatan. Selama ini, keluarga sangat merasakan manfaat adanya
pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang ada mudah untuk dijangkau
keluarga. Keluarga percaya dengan tenaga kesehatan. Namun saat ini, keluarga
belum mau memeriksakan kondisi terkait keluhan yang dialami oleh Nn. Na dan
Tn. U karena tidak memiliki kartu BPJS.

d. Fungsi Reproduksi
Tn. F dan Ny. N mempunyai anak 3 orang anak, 1 orang anak perempuan dan 2 orang
anak laki – laki. Ny. N mengatakan ingin segera mempunyai menantu dan cucu dari
anak perempuannya. Dahulunya, baik Tn. F dan Ny. N tidak memakai alat
kontrasepsi.
Tn. U dan istrinya belum mengenal alat kontrasepsi dan tidak mempunyai keinginan
untuk membatasi keturunan karena Tn. U percaya dengan persepsi banyak anak
banyak rezeki.
e. Fungsi Ekonomi

11
Kehidupan keluarga Tn. F bergantung pada Tn. F dan anak perempuannya yaitu
Nn.Na. Seluruh pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari (sandang, pangan, dan
papan) diserahkan pada Tn. F dan juga Nn.Na. Kebutuhan Tn. U dipenuhi oleh Tn. F
dan Ny. N.

6. Stres dan Koping Keluarga


a. Stresor Jangka Pendek
Keluarga cemas terhadap kondisi dan keselamatan Tn. U karena kondisi Tn. U yang
sering ditinggal sendirian di rumah dan Tn. U sulit untuk melakukan mobilisasi
seperti sulit ke kamar mandi sendirian. Tn. U mengatakan sering jatuh di depan rumah
dan harus berpegangan dengan tongkat. Karna kondisi itulah keluarga Tn. U merasa
cemas jika Tn. U ditinggal sendiri di rumah.

b. Stresor Jangka Panjang


Keluarga Tn. F sangat menginginkan Ny. N sembuh dari semua penyakit yang
dideritanya termasuk keberhasilan untuk perencanaan operasi ulang katarak.
Begitu juga dengan kondisi kesehatan Nn. Na yang juga mengalami gejala Ca
Mamae seperti ibunya. Sedangkan Nn. Na takut memeriksakan kesehatannya karna
tidak memiliki BPJS.
Melihat keadaan 2 putra Tn. F yang tidak bekerja, sedangkan mampu untuk
bekerja, dan itulah yang menjadi beban emosional dan finansial bagi keluarga. Ny. N
sering menyuruh anaknya bekerja tetapi kedua putranya tidak mau dan
menggantungkan semua kebutuhannya kepada Tn. F.

c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/Stresor


Terhadap stress jangka pendek, keluaarga mengaku sedikit cemas karena tidak dapat
tenang saat berada diluar rumah ketika Tn. U berada di rumah sendirin. Meskipun
demikian, keluarga telah berusaha melihat kondisi Tn. U sesering mungkin saat Ny. N
bekerja di sawah. Sedangkan terhadap stress jangka panjang keluarga Tn. F
mengupayakan pengobatan, pencegahan, dan perawatan kesehatan terhadap Ny. N,
Nn. Na dan Tn. U. Dan untuk permasalahan kedua putranya, Tn. F dan Ny. N selalu
memotivasi untuk anaknya agar mau bekerja.

d. Strategi Koping yang Digunakan

12
Keluarga menggunakan koping yang adaptif dalam keluarga yaitu dengan bersikap
terbuka terhadap semua masalah yang ada di keluarga. Dalam hal penyelesaian
masalah keluarga menyelesaikan dengan cara bermusyawarah dan berdiskusi bersama
anggota keluarga yang lainnya. Keluarga berusaha menemukan solusi untuk
permasalahan yang dihadapi keluarga.

e. Strategi Adaptasi Disfungsional


Ny. N mengatakan bahwa ketika ada masalah dalam keluarga, baik itu Ny. N maupun
anggota keluarga yang lain akan merasa pusing, sakit kepala, dan susah tidur. Namun,
ketika sudah dibicarakan bersama, semuanya kembali membaik lagi. Tn. F sering
memberikan ancaman kepada kedua putranya agar mau bekerja. Jika tidak mau
bekerja, Tn. F tidak akan memberikan uang membeli rokok.

7. Pemeriksaan fisik

No Pemeriksaan Fisik Tn. F Ny. N Nn.Na


1. Keadaan Umum Baik Baik Baik
2. Kesadaran CMC CMC CMC
TD: 130 /80 mmHg TD: 120/80 mmHg TD: 110/80mmHg
N: 84 x/i N: 82 x/i N: 80x/i
3. Tanda-tanda vital
P: 20x/i P: 18x/i P: 18x/i
S: 360C S: 360C S: 360C
Simetris, Simetris, Simetris,
Kepala : Benjolan (-) Benjolan (-) Benjolan (-)
Lesi (-) Lesi (-) Lesi (-)
Lurus, tidak rontok, Lurus, tidak rontok, lurus, tidak rontok,
dan tidak mudah dan tidak mudah dan tidak mudah
 Rambut dicabut, terdapat dicabut, terdapat dicabut, berwarna
beberapa helai beberapa helai uban hitam.
uban
Konjungtiva, tidak Konjungtiva, tidak Konjungtiva, tidak
4.
anemis, sklera anemis, sklera tidak anemis, sklera
 Mata tidak ikterik, ikterik, penglihatan tidak ikterik,
penglihatan cukup cukup baik penglihatan cukup
baik baik
Bentuk normal Bentuk normal Bentuk normal
cerumen(-) cerumen (-) cerumen(-)
 Telinga
pendengaran baik, pendengaran baik, pendengaran baik,
simetris simetris simetris
 Hidung Simetris, Polip (-), Simetris, Polip (-), Simetris, Polip (-),
13
sinusitis (-), Lendir sinusitis (-), Lendir sinusitis (-), Lendir
(-), Penciuman (-), Penciuman baik, (-), Penciuman
baik, baik,
Lidah bersih, caries Lidah bersih, caries Lidah bersih, caries
dentisc (-), Sariawan dentisc (-), Sariawan dentisc (-), Sariawan
 Mulut (-) gigi lengkap (-) gigi lengkap (-) gigi lengkap
membrane mukosa membrane mukosa membrane mukosa
lembab. lembab. lembab.
bersih,turgor kulit bersih,turgor kulit Bersih,turgor kulit
5. Kulit
cukup baik, cukup baik, baik
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran kelenjar pembesaran
6. Leher
kelenjar tiroid dan tiroid dan KGB kelenjar tiroid dan
KGB KGB
Thorak
Bentuk simetris, Bentuk tidak Bentuk simetris,
tidak ada lecet atau simetris, hanya tidak ada lecet atau
lesi, retraksi memiliki 1 payudara, lesi, retraksi
Inspeksi dinding dada (-) tidak ada lecet atau dinding dada (-)
penggunaan otot lesi, retraksi dinding penggunaan otot
bantu nafas (-) dada (-) penggunaan bantu nafas (-)
otot bantu nafas (-)
7.
Tidak teraba benj Tidak teraba teraba benjolan
lan benjolan kecil sebesar
Palpasi
kelereng pada
payudara kanan
Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Perkusi
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Auskultasi
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
Abdomen
Inspeksi Simetris Simetris Simetris
Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba
Palpasi
benjolan benjolan benjolan
8.
Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Perkusi
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Auskultasi
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
9. Genitalia/ anus
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
Ekstremitas tidak Ekstremitas tidak Ekstremitas tidak
10. Ekstrimitas edema, tidak nyeri edema, tidak nyeri edema, tidak nyeri
varises (-) varises (-) varises (-)

14
No Pemeriksaan Fisik Tn. Ro Tn. Re Tn. U
1. Keadaan Umum Baik Baik Baik
2. Kesadaran CMC CMC CMC
TD: 120 /80 mmHg TD: 120/80 mmHg TD: 150/90mmHg
N: 82 x/i N: 80 x/i N: 90x/i
3. Tanda-tanda vital
P: 18x/i P: 18x/i P: 22x/i
S: 360C S: 360C S: 360C
Simetris, Simetris, Simetris,
Kepala : Benjolan (-) Benjolan (-) Benjolan (-)
Lesi (-) Lesi (-) Lesi (-)
Lurus, tidak rontok, Lurus, tidak rontok, lurus, tidak rontok,
dan tidak mudah dan tidak mudah dan tidak mudah
 Rambut
dicabut dicabut dicabut, terdapat
uban
Konjungtiva, tidak Konjungtiva, tidak Konjungtiva, tidak
anemis, sklera anemis, sklera tidak anemis, sklera
 Mata tidak ikterik, ikterik, penglihatan tidak ikterik,
penglihatan cukup cukup baik penglihatan cukup
baik baik
4. Bentuk normal Bentuk normal Bentuk normal
cerumen(-) cerumen (-) cerumen(-)
 Telinga
pendengaran baik, pendengaran baik, pendengaran baik,
simetris simetris simetris
Simetris, Polip (-), Simetris, Polip (-), Simetris, Polip (-),
sinusitis (-), Lendir sinusitis (-), Lendir sinusitis (-), Lendir
 Hidung
(-), Penciuman (-), Penciuman baik, (-), Penciuman
baik, baik,
Lidah bersih, caries Lidah bersih, caries Lidah bersih, caries
dentisc (-), Sariawan dentisc (-), Sariawan dentisc (-), Sariawan
 Mulut (-) gigi lengkap (-) gigi lengkap (-) gigi tidak lengkap
membrane mukosa membrane mukosa membrane mukosa
lembab. lembab. lembab.
bersih,turgor kulit bersih,turgor kulit Bersih,turgor kulit
5. Kulit
cukup baik, cukup baik, baik
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran kelenjar pembesaran
6. Leher
kelenjar tiroid dan tiroid dan KGB kelenjar tiroid dan
KGB KGB
Thorak
7. Bentuk simetris, Bentuk tidak Bentuk simetris,
Inspeksi
tidak ada lecet atau simetris, hanya tidak ada lecet atau

15
lesi, retraksi memiliki 1 payudara, lesi, retraksi
dinding dada (-) tidak ada lecet atau dinding dada (-)
penggunaan otot lesi, retraksi dinding penggunaan otot
bantu nafas (-) dada (-) penggunaan bantu nafas (-)
otot bantu nafas (-)
Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba
Palpasi
benjolan benjolan benjolan
Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Perkusi
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Auskultasi
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
Abdomen
Inspeksi Simetris Simetris Simetris
Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba
Palpasi
benjolan benjolan benjolan
8.
Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Perkusi
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Auskultasi
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dapat
9. Genitalia/ anus
pemeriksaan pemeriksaan mengontrol BAK
Ekstremitas tidak Ekstremitas tidak Ekstremitas tidak
10. Ekstrimitas edema, tidak nyeri edema, tidak nyeri edema, tidak nyeri
varises (-) varises (-) varises (-)

8. Harapan keluarga terhadap petugas yang ada


Harapan keluarga terhadap masalah kesehatan yang dihadapi adalah agar masalah
tersebut dapat teratasi dan keluarga dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik
tanpa gangguan kesehatan.
Harapan keluarga terhadap kunjungan perawat keluarga adalah perawat keluarga
dapat memberikan solusi yang tepat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi keluarga
dan membantu keluarga dalam mengatasi masalah tersebut selain itu dengan adanya
kunjungan rumah tersebut keluarga berharap dapat menambah pengetahuan, mereka
tentang kesehatan.

16
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

ANALISA DATA
No Tanggal Data Masalah
DS :
 Ny. N mengatakan bahwa awalnya
beliau tidak pernah tahu dengan
penyakit yang dideritanya. Ny. N
mengatakan bahwa beliau
mengetahui penyakit yang
dideritanya adalah penyakit gula
saat beliau sudah memeriksakan
kesehatannya ke RS dengan
keluhan saat itu sakit kepala,
pusing, dan kesemutan
 Ny. N mengatakan bahwa setelah
beliau terdiagnosa dengan penyakit
gula, beberapa tahun setelah itu Ny.
N malah juga menderita penyakit
hipertensi, katarak, penyakit paru,
maag
 Ny. N mengatakan bahwa pada Ketidakefektifan
awalnya beliau hanya mengeluhkan Manajemen
1
sakit kepala saja, namun setelah itu Pengobatan Keluarga
penglihatan klien lambat laun kabur (DM, HT, Katarak)
bahkan mata sebelah kiri tidak bisa
melihat lagi
 Ny. N mengatakan bahwa awalnya
beliau hanya batuk-batuk biasa,
namun setelah itu batuk bertambah
parah dan Ny. N dianjurkan untuk
mengkonsumsi obat selama 6 bulan
 Ny. N mengatakan bahwa awalnya
beliau hanya mengeluh gatal-gatal
biasa, ternyata setelah dibawa
berobat, klien terinfeksi oleh jamur
dan harus mengkonsumsi obat rutin
 Ny. N mengatakan bahwa saat ini,
Ny. N kurang memerhatikan jenis
dan jumlah makanan yang
dikonsumsi terkait dengan
penyakit yang dideritanya

17
 Ny. N mengatakan bahwa beliau
hampir tidak pernah lagi
memeriksakan penyakit matanya
 Ny. N mengatakan bahwa beliau
akan selalu rutin untuk
memeriksakan tekanan darah dan
gula darah ke Puskesmas
DO :
 GDS : 240 mg/dl
 TD ; 174/88 mmHg
 Batuk (+)
 Dahak (-)
 N : 101x/i
 Mata kiri tidak dapat melihat
 Pandangan kabur
DS :
 Ny. N mengatakan bahwa sampai
saat ini, Ny. N masih jarang sekali
melakukan pola hidup sehat/
berprilaku hidup sehat seperti
kurang memerhatikan konsumsi
makanan sehari-hari, apakah
makanan tersebut terlalu banyak
garam atau terlalu banyak gula
 Ny. N mengatakan bahwa sampai
saat ini, Ny. N masih jarang sekali
untuk melakukan olahraga rutin
 Ny. N mengatakan bahwa untuk
Ketidakefektifan
biaya pengobatan / kesehatan Ny. N
2. Pemeliharaan
bergantung pada keluarga anaknya
Kesehatan
yang tinggal serumah dengannya
 Ny. N mengatakan bahwa keluarga
kurang mengetahui penyakit yang
diderita oleh masing-masing
anggota keluarga dan dampaknya
 Ny. N mengatakan bahwa beliau
tidak mempunyai tabungan dan
kartu sehat

DO :
 Tn. F dan Ny. N sudah tidak bekerja
dan sudah tidak berpenghasilan lagi
 Tn. F dan Ny. N tidak mmpunyai
18
kartu sehat dan tabungan
DS :
 Ny. N mengatakan bahwa keluarga
senantiasa mengusahakan
kesembuhan pada setiap anggota
keluarga yang sakit
 Keluarga mengatakan bahwa
keluarga sangat ingin untuk
menciptakan dan mempertahankan
kondisi keluarga yang harmonis,
akrab, dan hangat
 Keluarga mengatakan bahwa
keluarga akan senantiasa
mengusahakan tercapainya
Kesiapan Peningkatan
3. pemenuhan kebutuhan keluarga
Proses Keluarga
pada masing-masing anggota
keluarga seperti pangan, sandang,
papan, dan kesehatan

DO :
 Komunikasi keluarga terbuka
 Terlihat sikap saling menghormati
dan menghargai dalam keluarga
 Terlihat adanya keinginan keluarga
untuk menyelesaikan setiap masalah
yang ada dalam keluarga
 Kebersamaan dalam keluarga
sangat terlihat.

19
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan (NIC) Rasional


(NANDA)
1 Ketidakefektifan 1. Luangkan waktu bersama 1. Untuk mengetahui anggota keluarga
Manajemen Pengobatan keluarga secara individu, membina hubungan
Keluarga saling percaya antara/setiap anggota
keluarga, untuk ,membantu
mengidentifikasi sumber daya
keluarga

2. Mendukung anggota keluarga 2. Untuk meningkatkan kebersamaan


untuk menghadiri dan keluarga dan meningkatan solusi
berpartisipasi di dalam tahap penyelesaian konflik atau masalah
pengobatan

3. Bantu anggota keluarga untuk 3. Tidak terselesainya konflik dalam


menyatakan perasaan yang keluarga bisa mencegah anggota
berhubungan dengan penyakit keluarga mengimplementasikan
saudara mereka agar regimen pengobatan secara
membawa konflik keluarga menyeluruh
menjadi terbuka
4. Mendorong kepercayaan diri 4. Untuk mencipatkan dudkungan
individu/setiap anggota mereka dalam meningkatkan
keluarga tentang penyakit dan manajemen regimen pengobatan
review informasi yang relevan
5. Ajarkan anggota keluarga 5. Jika keluarga mengetahui alas an
mengenal proses penyakit dan tentang prilaku yang spesifik,
regimen pengobatan mereka manjadi lebih yakin untuk
mengatur gaya hidup mereka

6. Bekerja sama dengan 6. Untuk meningkatkan penyelesaian


keluarga untuk masalah konflik
mengidentifikasi prilaku yang
berkontribusi menjadi konflik
dalam keluarga dan
membantu mereka
mengidentifikasi prilaku
alternative
7. Dukung anggota keluarga
7. Untuk meningkatkan interaksi sehat
untuk menjelaskan kebutuhan
dalam keluarga
indidvidu secara asertif
8. Bantu anggota keluarga
8. Untuk meningkatkan pemahaman
mengklarifikasi nilai yang
tentang atau konflik atau masalh
berhubungan gaya hidup
antara gaya hidup dan tuntutan dari
regimen pengobatan

9. Bekerjasama dengan anggota


9. Berkolaborasi dengan anggota
keluarga untuk
keluarga menciptakan faktor-faktor
mengembangkan aktivitas
gaya hidup yang sesuai menjadi
sehari-hari yang mengatur
mungkin untuk diterapkan
regimen pengobatan sesuai

20
dengan gaya hidup
10. Membantu anggota keluarga 10. Untuk meningkatkan level
untuk memodifikasi factor perawatan
seperti kurangnya prilaku
dukungan antara anggota
keluarga, yang mengganggu
manajemen pengobatan
11. Bekerja dengan keluarga 11. Untuk memfokuskan kekuatan
untuk menetapkan tujuan dari mereka dalam objektif pencapain
konflik untuk konflik dan untuk menjaga harapan

12. Arahkan anggota keluarga ke 12. Ini bisa meyakinkan keberlanjutan


agensi yang sesuai bila dukungan keluarga dan membantu
dibutuhkan mengurangi konflik atau masalah
13. Membantu keluarga 13. Peningkatan kemampuan
merencanakan untuk perencanaan anggota keluarga untuk
mengikuti penyuluhan tentang mengembangkan strategi yang
penyakit untuk masa yang sesuai yang bertujuan untuk
akan datang mengatur regimen pengobatan
2 Ketidakefektifan 1. Kaji penegtahuan tentang 1. Untuk mengidentifikasi stressor
Pemeliharaan Kesehatan pencegahan primer dan yang menjadi factor risiko masalah
ajarkan pentingnya kesehatan dan intervensi sesuai
pencegahan sekunder kebutuhan
2. Berikan pengetahuan yang 2. Jika keluarga mengetahui alas an
diperlukan untuk mengatasi tentang prilaku yang spesifik,
masalah mereka menjadi lebih termotivasi
untuk merubah gaya hidup
3. Akses sumber-sumber yang 3. Mengidentifikasi dimana area
menyediakan edukasi yang bisa membawa
pembelajaran/pelatihan/peraw perubahan
atan di komunitas
4. Bantu anggota keluarga 4. Untuk membantu memperdayakan
belajar menegnai sumber anggota komunitas
yang ada di komunitas (rujuk
bila perlu)
5. Rencanakan program spesifik
5. Untuk meningkatkan penerimaan
untuk anggota keluarga dalam
dan pencapaian lebih orang
organisasi komunitas dan
sumber-sumber yang ada pada
lingkungan
6. Bantu anggota komunitas 6. Sumber target yang menemukan
mengidentifikasi sumber kebutuhan kesehatan khusu,
lingkungan yang sesuai meningkatkan perubahan sumber-
dengan kebutuhan sumber yang mereka manfaatkan
7. Bantu organisasi komunitas 7. Menyediakan sumber secara terus
untuk mengembangkan menerus mebantu anggota
penjelasan mengenai sumber- komunitas menjadi diri yang sesuai
sumber ynakes yang tersedia
untuk setiap anggota
kelompok
8. Tanyakan organisasi anggota 8. Ketika anggota keluarga sadar akan
komunitas untuk sumber evaluasi bisa membantu
21
mengevaluasi sumber point dan kebutuhan untuk berubah
komunitas. Diskusiakn cara
ora\ganisasi menjadi aktif
dalam politik sesuai dengan
kebutuhan pelayanan

22

Anda mungkin juga menyukai