Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn.

D DENGAN HIPERTENSI

I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga :Tn. D
2. Usia : 47 Tahun
3. Alamat : RT 02 RW VI Kelurahan Anduring
4. Pekerjaan KK : Bengkel
5. Pendidikan KK : SMP
6. Komposisi Keluarga

Status Imunisasi

B Hepat
Hub Polio DPT
No Nama JK Umur Pekerjaan itis Ket
dg KK C Campak
G 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

1. Ny. E Pr Istri 43 th IRT

2. An. A Lk Anak 13 th Pelajar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3. An. K Pr Anak 10 th Pelajar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4. An. I Lk Anak 5 th Pelajar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


Genogram

Keterangan :
: Perempuan : Menikah
: Laki-laki : Tinggal dalam 1 rumah
: Meninggal
: Klien

B. Tipe bentuk keluarga


1. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. D adalah tipe keluarga inti (Nuclear family) yaitu keluarga
yang terdiri dari seorang ayah yang mencari nafkah, seorang ibu yang mengurusi
rumah tangga dan anak-anak. Keluarga Tn. D terdiri dari Tn. D, seorang suami dan
Ny. E dan Tiga orang anak yaitu An. A (anak yang pertama), An. K (anak kedua) dan
An. I (anak yang bungsu) Komunikasi dan interaksi antara sesama keluarga berjalan
baik.

2. Idetifikasi religius
Keluarga Tn. D semuanya beragama Islam dan melaksanakan ibadah sholat 5
waktu dirumah dan sesekali di Mesjid untuk sholat berjamaah. Tn. D mengatakan
bahwa dirinya dan anggota keluarganya berkeyakinan bahwa segala sesuatunya itu
sudah diatur oleh Allah SWT, kita tinggal berusaha dan berdoa meminta pertolongan
Allah.
3. Status kelas sosial
Tn. D adalah seorang kepala rumah tangga. Sumber penghasilan keluarga
berasal dari hasil pekerjaannya sebagai karyawan swasta dengan total pendapatan
keluarga ± Rp.3000.000,- perbulan. Penghasilan tersebut digunakan untuk
membiayai kebutuhan sehari-hari. Tn. D mengatakan penghasilan terkadang kurang
untuk membiayai kehidupan keluarga dan untuk pelayanan kesehatan keluarga
memiliki kartu BPJS untuk berobat ke pelayanan kesehatan.

4. Mobilitas Kelas Sosial


Tn. D mengatakan bekerja sebagai karyawan kontrak dan Ny. E sebagai ibu
rumah tangga, keluarga Tn. D termasuk keluarga status sosial ekonomi menengah.
Keluarga Tn. D terkadang merasakan tekanan karena pendapatan keluarga terkadang
tidak mencukupi untuk kebutuhan keluarga.

C. Tahap Perkembangan Dan Riwayat Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. D adalah tahap perkembangan famili dangan
anak remaja dengan tugas perkembangan sebagai berikut:
 Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab pada saat anak
remaja telah dewasa dan semakin otonomi
 Memfokuskan kembali hubungan pernikahan
 Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak
Perhatian pelayanan kesehatan :
 Kecelakaan (Mis: mengemudi)
 Cedera akibat olahraga
 Penyalahgunaan alkohol dan obat
 Kontrasepsi
 Kehamilhan yang tidak diinginkan
 Pendidikan seks
 Hubungan pernikahan
 Hubungan orang tua-remaja
 Praktik kesehatan yang baik (mis: tidur, nutrisi, olahraga).
(Friedman, 2010)
2. Tahap perkembangan keluarga yang sudah atau belum terpenuhi
 Efek yang berkaitan dengan meminum alkohol, merokok, dan praktik diet yang
buruk yang telah berlangsung dalam jangka panjang.
Tn. D mengatakan bahwa ia merokok sejak masih muda. Konsumsi rokok Tn. D
1 bungkus per hari.
 Gaya hidup sehat
Tn. D mengatakan bahwa ia suka memakan jeroan, ikan asin.

3. Riwayat Keluarga Inti


Tn. D menikah dengan Ny. E sudah ± 15 tahun dan mempunyai tiga orang anak.
Anak bernama An. A, An. K dan An. I. Masing-masing usianya 13 tahun, 10 tahun
dan 5 tahun.

a. Riwayat Kesehatan keluarga saat ini

 Tn. D mengatakan saat ini menderita sakit pinggang karna sering kerja dalam
kondisi jongkok. Tn. D mengatakan sakit pinggang pada saat menggangkat
barang barang berat di bengkel.

 Ny. E mengatakan bahwa saat ini beliau mengeluhkan sakit kepala dan
pusing. Ny. E mengatakan sakit kepala dan pusing terasa jika ia kurang tidur
dan banyak pikiran. Ny. E sering terbangun di malam hari dan susah untuk
tidur kembali. Hal ini terjadi jika Ny. E banyak pikiran sehingga
mengganggu saat tidur malam. Ny. E mengatakan ia memiliki riwayat
penyakit hipertensi sejak 3 tahun yang lalu. Namun Ny. E jarang melakukan
kontrol kesehatan ke pelayanan kesehatan terkait dengan riwayat penyakitnya
tersebut. Ny. E mengatakan, ia ke pelayanan kesehatan jika terasa sakit yang
tak tertahankan

 An. A berumur 13 tahun, berstatus pelajar, keluarga mengatakan bahwa


An.A tidak pernah menderita penyakit yang serius kecuali infeksi saluran
pernafasan atas dan tidak pernah di rawat di rumah sakit.
 An. K berumur 10 tahun, berstatus pelajar. Saat dilakukan pengkajian
keluarga mengatakan bahwa An. K tidak pernah menderita penyakit yang
serius dan tidak pernah di rawat di rumah sakit.

 An. I berumur 5 tahun, berstatus belum sekolah. Saat dilakukan pengkajian


keluarga mengatakan bahwa An. I tidak pernah menderita penyakit yang
serius dan tidak pernah di rawat di rumah sakit.

b. Riwayat keluarga sebelumnya


Tn. D mengatakan keluarganya tidak ada memiliki riwayat penyakit yang
serius sehingga membutuhkan perawatan di rumah sakit.

D. Data Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah keluarga Tn. D adalah rumah permanen yang memiliki dua kamar
tidur dan satu ruang tamu yang sederhana dan dapur yang terdapat di belakang
rumah. Ventilasi dan penerangan rumah cukup baik, cahaya matahari dapat langsung
masuk kerumah dan kamar
Sumber air minum berasal dari sumur gali pakai cincin. Kamar mandi dan WC
digabung dalam satu ruangan. Keluarga Tn. D menggunakan sabun mandi bersama
dan handuk sendiri-sendiri. Limbah rumah Tn. D dialirkan ke dalam got. Sampah
dikumpulkan dihalaman depan rumah lalu dibakar.
Pada saat pengkajian, terlihat kondisi rumah kurang bersih, perabotan rumah
tangga tidak tersusun rapi dan lantai cukup bersih.

Denah rumah

Ruang tamu

Dapur Kamar orang tua Kamar anak-


anak
Keterangan :
1. : Kamar orang Tua
2. : Kamar Anak – Anak
3. : Ruang Tamu
4. : Jendela
5. : Pintu

E. Karakteristik lingkungan sekitar dan komunitas RW


Keluarga Tn. D tinggal di RT 02 RW 06 kelurahan Anduring. Tipe tempat
tinggal Keluarga Tn. D adalah warisan dari orang tua Ny. E. Interaksi dan komunikasi
dengan tetangga sekitar berjalan dengan baik. Tn. D menjalin hubungan yang baik
dengan tetangga.
Hubungan keluarga Tn. D dengan tetangga cukup baik. Tipe komunitas
bersifat homogen, yaitu umumnya bersuku minang. Hubungan kekeluargaan dan
masyarakat masih tinggi dalam komunitas tersebut karena semuanya masih dalam
hubungan kerabat yang sama dan sudah tinggal disana selama turun-temurun.
Sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani, karyawan wiraswasta, ibu rumah
tangga. Perumahan penduduk dilingkungan rumah Tn. D tidak terlalu padat.
Pelayanan kesehatan yang ada berupa praktek bidan dan pusksemas, tetapi jarak
puskesmas dengan rumah Tn. D lebih dari 2 km.
Kebiasaan masyarakat setempat antara lain pada perayaan hari besar seperti 17
Agustus adalah mengadakan perlombaan-perlombaan baik untuk anak-anak maupun
remaja. Saat hari besar keagamaan juga diadakan acara seperti Maulid Nabi, Sholat
Id, dll. Disamping itu setiap minggunya diadakan wirid/pengajian bagi seluruh
anggota masyarakat setempat. Budaya yang berlaku di lingkungan tersebut adalah
umum dan mendukung kesehatan, misalnya penduduk dilarang untuk mengkonsumsi
minuman keras dan melakukan judi. Tingkat kepadatan penduduk sedang, dan tingkat
kejahatan minim sehingga kehidupan penduduk cukup stabil.
Pelayanan kesehatan dasar yang ada dikomunitas adalah adanya posyandu
yang rutin diadakan 1x sebulan, posyandu untuk KIA dan posyandu LANSIA. Di
lingkungan keluarga Tn. D ada musholla sebagai tempat beribadah bagi warga
sekitar. Keluarga Tn. D menggunakan fasilitas kesehatan praktek bidan dan
Puskesmas jika ada keluhan tentang kesehatan. Tempat sekolah jauh dari lingkungan
sekitar, akses ke tempat sekolah Tn. D dan warga sekitar mengantar anak dengan
motor . Tn. D mengatakan lingkungan sekitar cukup aman tidak ada kejahatan yang
meresahkan.

F. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga Tn. D dan Ny. E merupakan penduduk asli dan menetap di tempat
tinggalnya sekarang sejak 15 tahun yang lalu. Saat ini Tn. D tinggal bersama istri,
dan 3 orang anaknya. Keluarga beradaptasi dengan baik dengan lingkungan setempat.

G. Asosiasi Transaksi Keluarga dengan Komunitas


Keluarga dapat berinteraksi dengan baik dengan masyarakat sekitar.
Masyarakat sekitar saling berinteraksi. Keluarga tampak tetap menjaga hubungan
dengan lingkungannya. Pelayanan kesehatan/dasar yang dimanfaatkan keluarga
dapat berupa praktek bidan, klinik atau puskesmas jika sakit. Namun terkadang jika
hanya demam, batuk, pilek atau penyakit-penyakit ringan lainnya hanya mengobati
dengan obat yang dibeli di warung dan obat kampung.

Keluarga Tn. D memiliki kartu BPJS yang bisa digunakan untuk berobat
kepelayanan kesehatan.

H. Struktur Keluarga
I. Pola komunikasi
Tn. D mengatakan komunikasi dalam keluarganya bersifat terbuka, 2 arah dan
dilakukan secara efektif. Tn. D mengatakan akan membicarakan langsung dengan
istrinya ketika ada hal-hal yang perlu untuk dibicarakan. Masalah diselesaikan
dengan cara musyawarah dengan melibatkan semua anggota keluarga. Pengambilan
keputusan pada keluarga Tn. D adalah pada Tn. D sendiri. Jika terjadi
kesalahpahaman antara anggota keluarga diselesaikan secara musyawarah.

Didalam keluarga Tn. D dan Ny. E jarang berkata kasar dan tidak pernah
melakukan kekerasan fisik kepada anaknya. Tn. D mengatakan anak – anaknya juga
tidak terlalu nakal apabila bertindak nakal cukup dinasehati anak – anaknya mau
mendengar.

J. Struktur kekuasaan
Tn. D mengatakan untuk memutuskan membeli benda – benda yang berfungsi
besar seperti motor. Namun untuk urusan bahan – bahan yang diperlukan untuk
kebutuhan rumah tangga dan anak serta pengeluaran rumah tangga diatur oleh Ny.
E. Tn. D bertanggung jawab memberikan uang. Jadi masing-masing kepala keluarga
memegang kendali untuk keluarganya dan sebagai pemimpin rumah tanggga. Dalam
setiap poses pengambilan keputusan dalam keluarga apabila ada suatu masalah atau
perdebatan pendapat dalam keluaga maka dilakukan musyawarah atau diskusi untuk
mencari penyelesaian dan keputusan akhir berada di tangan Tn. D sesuai dengan
kesepakatan yang telah ditentukan. Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. D
dapat dimusyawarahkan dengan istrinya, keputusan dalam keluarga diambil secara
demokrasi dan musyawarah bersama anggota keluarga.

K. Struktur Peran
Struktur peran formal
 Tn. D berperan sebagai suami bagi istrinya dan kepala keluarga yang
bertanggung jawab sebagai pelindung dan pemberi rasa aman dan memberi
nafkah bagi keluarga. Tn. D juga berperan sebagai orang tua (Ayah) dari
anak-anaknya.
 Ny. E berperan sebagai istri dari suaminya dan seorang ibu bagi putra-
putrinya. Ny. E bekerja sebagai ibu rumah tangga yang bertugas sebagai
pengurus rumah tangga, pengasuh, pendidik anak-anaknya serta mengurus
suaminya.
 An. A berperan sebagai anak bagi Tn. D dan Ny. E. An. A berperan sebagai
anak pertama dan berada pada perkembangan anak remaja.
 An. K berperan sebagai anak bagi Tn. D dan Ny. E, yang berada pada tingkat
perekembangan anak sekolah.
 An. I berperan sebagai anak bagi Tn. D dan Ny. E, yang berada pada tingkat
perekembangan anak preschool.

Struktur peran informal


Tn. D mengatakan bahwa tidak pernah menjaga jarak dengan istrinya, Tn. D
selalu terbuka dengan istrinya dan selalu saling mendukung dalam menjaga serta
mendidik anak – anaknya. Keluarga dengan kelas sosial menengah ke bawah
memberikan pengaruh yang buruk terhadap kesehatan dan kesejahteraan
keluarga. Agama dan budaya minang dengan nilai – nilai dan norma yang berlaku
memberikan pengaruh kepada keluarga Tn. D untuk tetap saling menjaga,
menghargai da nmemberikan perhatian satu sama lainnya.

L. Nilai keluarga
Keluarga Tn. D memiliki nilai dan norma dalam membina keluarga seperti
norma-norma yang berlaku dalam keluarga dan masyarakat. Dalam kehidupan sehari-
hari keluarga menjalani hidup berdasarkan tuntunan agama Islam, tetapi kurang
maksimal. Masing – masing keluarga mematuhi aturan–aturan dan nilai–nilai yang
berlaku dalam agama dan budaya minang seperti dalam pola komunikasi di sesuaikan
dengan usia. Keluarga juga mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku di
lingkungan tempat tinggal. Jika ada keluarga yang sakit biasanya di bawa ke dukun
kampung. Dalam kehidupan sehari-hari keluarga menjalani hidup berdasarkan
tuntunan agama Islam, tetapi kurang maksimal.

M. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Tn. D mengatakan keluarganya selalu membina hubungan yang baik dan
saling menyayangi, memberikan pujian pada anaknya saat melakukan hal yang baik.
Tn. D mengatakan ia selalu memberikan dukungan kepada istrinya, begitu juga
dengan Ny. E yang memberikan dukungan serta bantuan kepada Tn. D. Tn. D selalu
memberi perhatian kepada anak-anaknya begitu juga dengan istrinya, Tn. D dan
istrinya selalu memberi dukungan terhadap keputusan yang dilakukan anak-anak nya
yang masih dianggap wajar. Tn. D, istri dan anak-anaknya selalu memberikan kasih
sayang satu sama lain. Hal ini terlihat dari hubungan keluarga yang akrab, harmonis,
dan hangat. Keluarga saling mendukung, menghormati, menghargai satu sama
lainnya. Rasa saling memiliki tercipta dalam keluarga ini.

b. Fungsional sosialisasi
Tn. D mengatakan bahwa interaksi keluarganya baik. Ia dan istrinya hidup
bersama dan saling menyesuaikan dengan lingkungan yang ada dan berinteraksi
dengan tetangga. Keluarga Tn. D menjaga hubungan baik dengan tetangga mereka,
jika ada tetangga yang sakit, pesta dan meninggal dunia anggota keluarga Tn. D
menjenguk dan ikut peran serta membantu tetangganya. Pengasuhan terhadap anak
dilakukan secara bersama-sama. Keluarga juga menyesuaikan dengan nilai-nilai
agama, adat dan budaya yang berasal dari keluarga. Keluarga juga mengajarkan
kepada anak-anaknya untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

c. Fungsi perawatan kesehatan


 Keyakinan, nilai dan prilaku Kesehatan
Ny. E mengatakan jika ada penyakit seperti demam, masuk angin, dll hanya
diobati dirumah dengan membeli obat warung atau pengbatan secara
tradisional.

 Definisi dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat – sakit


Ny. E mengatakan bahwa sehat adalah bisa melakukan aktivitas secara bebas
tanpa ada hambatan, sedangkan sakit adalah ketika tidak bisa melakukan
aktifitas sehari-hari dan harus dirawat. Jika ada keluarga yang sakit maka
segera diambil keputusan untuk berobat. Sumber saran dan informasi tentang
kesehatan didapat dari keluarga dan orang terdekat.

 Status Kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap penyakit yang dirasa


Ny. E yang menderita hipertensi sejak 2 tahun yang lalu. Ny. E mengatakan
hipertensi merupakan penyakit darah tinggi. Tetapi Ny. E tidak tahu berapa
tekanan darah normal, serta Ny. E mengatakan kurang begitu paham
penyebab, diet dan cara mengontrol hipertensi.

 Praktik Diet Keluarga


Ny. E mengatakan tidak mengetahui sumber makanan dari piramida makanan.
Makanan yang biasa dimakan adalah nasi, lauk pauk seperti ikan, jeroan,ikan
asin, telur, ayam dan daging, sayuran seperti bayam dan buah-buahan seperti
pisang. Ny. E mengatakan tahu makanan yang menjadi pantangannya, namun
ia tetap memakannya seperti sayur bayam dan jeroan, ikan asin. Ny. E
mengatakan dalam hal perencanaan, belanja dan persiapan makanan di dalam
rumah tangga diatur oleh Ny. E. Makanan setelah dimasak diletakkan di atas
meja dan ditutup dan jika ada keluarga yang makan mengambil sendiri. Ny. E
mengatakan tidak ada aturan jam berapa makan dan aturan dalam jumlah atau
porsi makan.

 Kebiasaan Tidur dan beristirahat


Ny. E mengatakan tidak ada anggota keluarga dengan kebiasaan khusus
sebelum tidur. Ny. E mengatakan mencuci kaki sebelum tidur sewaktu ambil
wudhu sholat isya. Ny. E mengatakan dalam keluarga tidak ada jam khusus
untuk tidur. Anggota keluarga Ny. E tidur ketika sudah mengantuk, dan jika
belum mengantuk anggota keluarga melakukan aktivitas masing-masing
seperti menonton dan bercengkerama. Ny. E sesekali terbangun dimalam hari
untuk kekamar mandi, dan sesekali susah untuk tertidur jika ia memiliki beban
pikiran. Ny. E tidak bisa untuk tidur siang karena tidak terbiasa.

 Praktik Aktivitas Fisik dan Rekreasi


Ny. E mengatakan tahu bahwa olahraga penting bagi kesehatan, namun Ny. E
mengatakan tidak pernah melakukan olahraga secara rutin. Ny. E juga
mengatakan tidak ada waktu khusus untuk berolahraga, ia menganggap
pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, memasak dan membersihkan rumah
sebagai olahraga. Keluarga Ny. E mengatakan bahwa keluarga jarang
melakukan kegiatan rekreasi keluarga. Ny. E mengatakan sesekali ia bersama
anaknya jalan-jalan sore disekitar rumah. Keluarga Ny. E sering berkumpul
bersama anggota keluarga di rumah yaitu saat sore hari dan malam hari sambil
menonton TV.
 Praktik Penggunaan Obat dan Terapeutik dan penenang, alkohol serta
tembakau
Tn. D adalah seorang perokok, dalam sehari habis ± 1 bungkus. Tn. D sering
minum kopi di pagi hari sebelum berangkat kerja. Tn. D mengatakan untuk
obat keluarga kadang – kadang mengkonsumsi obat yang dijual diwarung dan
obat-obat tradisional.

 Peran Keluarga dalam Praktik Perawatan Diri


Ny. E mengatakan untuk pencegahan penyakit biasanya keluarga mengatasi
dengan banyak minum air putih. Pengambilan keputusan tentang kesehatan
adalah Ny. E. Jika ada anggota kelurga yang sakit saling mendukung agar
cepat sehat.

 Tindakan Pencegahan Secara Medis


Menurut Ny. E, sehat adalah keadaan kita tidak sakit dan bisa melakukan
aktivitas sehari-hari seperti biasanya tanpa ada gangguan seperti demam, sakit
kepala, sesak nafas, batuk, sakit gigi dan lain-lain. Pemeriksaan kesehatan
mata dan pendengaran belum pernah dilakukan . Status imunisasi pada anak –
anaknya Ny. E mengatakan imunisasi anaknya lengkap. Untuk Kebersihan
gigi dan mulut keluarga ada gosok gigi tapi saat mandi saja.

 Terapi Komplementer dan Alternatif


Ny. E mengatakan sering berobat ke tukuang urut ketika ada anggota
keluarganya yang pegal-pegal, atau terjatuh.

 Riwayat Kesehatan Keluarga


Ny. E mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga lain yang menderita
penyakit yang sama dengannya.

 Layanan Perawatan Kesehatan Yang diterima


Saat ini keluarga Ny. E tidak menerima perawatan kesehatan.

 Perasaan dan Persepsi Mengenai Pelayanan Kesehatan


Ny. E mengatakan malas pergi ke pelayanan kesehatan seperti Puskesmas
karena terlalu lama mengantri. Ny. E mengakui bahwa dirinya merupakan orang
yang pembosan dalam menunggu.

 Pelayanan Kesehatan Darurat


Tidak ada lembaga atau dokter terdekat yang memberikan pelayanan darurat.
Ny. E mengatakan pelayanan darurat yang terdekat ada di Unit Gawat Darurat
di Puskesmas Ambacang.

 Sumber Pembayaran
Ny. E mengatakan semua anggota keluarga memiliki kartu BPJS jadi kalau
berobat tidak terlalu membutuhkan biaya yang terlalu mahal.

 Logistik untuk mendapatkan perawatan


Jarak fasilitas kesehatan terdekat dari rumah Ny. E sekitar 2 Km. Ny. E dapat
menggunakan motornya untuk mencapai fasilitas kesehatan.

N. Stress, koping, dan adaptasi keluarga


Stresor, Kekuatan, Dan Persepsi Keluarga
 Ny. E mengatakan ia tidak suka terlalu memikirkan hal yang menjadi beban
pikiran baginya karena jika terlalu banyak berpikir akan menambah buruk
kondisi kesehatan.

Strategi Koping Keluarga

 Ny. E mengatakan jika ada masalah dalam keluarga selalu berdiskusi dengan
suaminya.
 Keluarga Ny. E terbuka dan jujur dalam komunikasi keluarga.

Adaptasi Keluarga
 Keluarga Ny. E memiliki strategi adaptasi yang fungsional. Semua masalah diatasi
oleh keluarga Ny. E.

PEMERIKSAAN FISIK
No Pemeriksaan Fisik Tn. D Ny. E An. A An. K An. I

1. Keadaan Umum Baik Baik Baik Baik Baik

2. Kesadaran CMS CMS CMS CMS CMS

TD: TD: TD: TD: TD:


120/80 160/90 110/70 100/60 110/70
mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg

3. Tanda-tanda vital N: 90 x/i N: 90 x/i N: 80 x/i N: 83 x/i N: 90x/i

P: 20x/i P: 20x/i P: 20x/i P: 20x/i P: 22x/i

S: 36.70C S: 36.70C S: 36.70C S: 36.40C S: 36.60C

BB : 64 kg BB : 50 kg BB : kg BB : 25 kg BB : 14 kg

Tb :167cm Tb : 150 Tb : cm Tb : 162 Tb : 92 cm


Pengukuran
4. cm cm
antropometri IMT: 23 IMT: IMT: 16,5
kg/cm² IMT: 21 kg/cm² IMT: 23 kg/cm²
kg/cm² kg/cm²

Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,


Benjolan Benjolan Benjolan Benjolan Benjolan
Kepala (-) (-) (-) (-) (-)

Lesi (-) Lesi (-) Lesi (-) Lesi (-) Lesi (-)

Lurus, Lurus, Lurus, Lurus, Lurus, tidak


5. tidak mudah tidak tidak mudah
rontok, rontok, mudah mudah rontok

Rambut dan tidak dan rontok rontok


mudah terdapat
dicabut, beberapa
terdapat helai uban
beberapa
helai uban

Konjungti Konjungti Konjungti Konjungti Konjungtiva


va, tidak va, tidak va, tidak va tidak tidak
anemis, anemis, anemis, anemis anemis,
sklera sklera sklera sklera sklera tidak
Mata tidak tidak tidak tidak ikterik,
ikterik, ikterik, ikterik, iktenik, penglihatan
penglihata penglihata penglihata fungsi baik
n cukup n cukup n cukup penglihata
baik baik baik n baik

Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk


normal normal normal normal normal
cerumen(- cerumen(- cerumen(- cerumen cerumen(-)
Telinga ) ) ) (-) pendengara
pendengar pendengar pendengar pendengar n baik,
an baik, an baik, an baik, an baik, simetris
simetris simetris simetris simetris

Polip (-), Polip (-), Polip (-), Polip (-), Polip (-),
sinusitis (- sinusitis (- sinusitis (- sinusitis (- sinusitis (-),
), Lendir (- ), Lendir (- ), Lendir (- ), Lendir Lendir (-),
Hidung ), ), ), (-), Penciuman
Penciuma Penciuma Penciuma Penciuma baik,
n baik, n baik, n baik, n baik, Simetris
Simetris Simetris Simetris Simetris

Lidah Lidah Lidah Lidah Lidah bersih,


bersih, bersih, bersih, bersih, caries dentisc
caries
caries caries caries (-) Sariawan
dentisc (-),
Mulut dentisc (-), dentisc (-), dentisc (-) (-) gigi
Sariawan
(-) gigi Sariawan (- Sariawan (- Sariawan (- lengkap
tidak
) gigi tidak ) gigi ) gigi membrane
lengkap
membrane
mukosa lengkap lengkap lengkap mukosa
lembab. membrane membrane membrane lembab.
mukosa mukosa mukosa
lembab. lembab. lembab

Bersih, Bersih, Bersih, Bersih, Bersih,


6. Kulit turgor kulit turgor kulit turgor kulit turgor kulit turgor kulit
cukup baik, cukup baik, cukup baik, baik baik

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesara pembesara pembesara pembesara pembesaran
n kelenjar n kelenjar n kelenjar n kelenjar kelenjar
tiroid dan tiroid dan tiroid dan tiroid dan tiroid dan
7. Leher kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar
ketah ketah ketah ketah ketah
bening bening bening bening bening

Thorak

Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk


simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,
retraksi retraksi retraksi retraksi retraksi
dinding dinding dinding dinding dinding
Inspeksi dada (-) dada (-) dada (-) dada (-) dada (-)
penggunaa penggunaa penggunaa penggunaan penggunaa
8.
n otot n otot n otot otot bantu n otot
bantu bantu bantu nafas (-) bantu
nafas (-) nafas (-) nafas (-) nafas (-)

Palpasi Fremitus Fremitus Fremitus Fremitus Fremitus

Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak


Perkusi dilakukan dilakukan dilakukan dilakukan dilakukan
pemeriksa pemeriksa pemeriksa pemeriksaa pemeriksa
an an an n an

Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak


dilakukan dilakukan dilakukan dilakukan dilakukan
Auskultasi
pemeriksa pemeriksa pemeriksa pemeriksaa pemeriksa
an an an n an

Abdomen

Inspeksi Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris

Tidak Tidak Tidak Tidak teraba Tidak


Palpasi teraba teraba teraba benjolan teraba
9. benjolan benjolan benjolan benjolan

Perkusi Tympani Tympani Tympani Tympani Tympani

Bising Bising Bising Bising usus Bising


Auskultasi usus usus usus normal usus
normal normal normal normal

Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak


dilakukan dilakukan dilakukan dilakukan dilakuka
10. Genitalia/ Anus pemeriksa pemeriksa pemeriksa pemeriksaan n
an an an pemeriks
aan

Ekstremita Ekstremita Ekstremita Ekstremitas Ekstremi


s tidak s tidak s tidak tidak edema, tas tidak
edema, edema, edema, tidak nyeri Edema,
11. Ekstrimitas tidak nyeri tidak nyeri tidak nyeri varises (-) tidak
varises (-) varises (-) varises (-) nyeri
varises (-
)
VII. Harapan keluarga terhadapat petugas kesehatan
Harapan keluarga terhadap kunjungan perawat keluarga adalah perawat keluarga
dapat memberikan masukan yang tepat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi
keluarga dan membantu keluarga dalam mengatasi masalah tersebut. Keluarga
berharap dapat menambah pengetahuan mereka tentang kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai