BAB I
PENDAHULUAN
pada anak-anak di bawah lima tahun (balita) adalah infeksi saluran nafas akut
(ISPA) (Kaur dkk., 2011). Berdasarkan hasil observasi Dinas Kesehatan Kota
tahun 2014 adalah ISPA. Terdapat 2 Puskesmas dengan persentase ISPA tertinggi
sebagai salah satu penanganan penyakit infeksi. Khusus untuk kawasan Asia
Tenggara, penggunaan antibiotik sangat tinggi bahkan lebih dari 80% di banyak
1
2
antibiotik mempunyai arti klinis yang amat penting. Suatu bakteri yang awalnya
peka terhadap suatu antibiotik, setelah beberapa tahun kemudian dapat resisten,
penting. Hal tersebut merupakan dampak negatif dari pemakaian antibiotik yang
irasional, penggunaan antibiotik dengan indikasi yang tidak jelas, dosis atau lama
pemakaian yang tidak sesuai, cara pemakaian yang kurang tepat, serta pemakaian
tersebut (WHO, 2011). Hal ini harus ditanggulangi bersama dengan cara yang
rasional.
B. Rumusan Masalah
pengobatan dasar puskesmas tahun 2007, guideline WHO tahun 2001, dan
C. Tujuan Penelitian
pengobatan dasar puskesmas tahun 2007, guideline WHO tahun 2001, dan
D. Manfaat Penelitian
E. Tinjauan Pustaka
yang rendah bagi tubuh manusia dan mempunyai toksisitas selektif terhadap
berikut:
amoksisilin).
klaritromisin, roksitromisin.
5
klortetrasiklin.
pirimetamin.
flukonazol.
(Anonim, 2008).
oksazolidinon, kloramfenikol.
merupakan vitamin dan kita tidak dapat menyintesis asam folat. Hal
ini menjadi suatu target yang baik dan selektif untuk senyawa-
senyawa antimikroba.
DNA. DNA girase adalah enzim yang terdapat pada bakteri yang
berspektrum luas.
2008):
jika kadarnya relatif tinggi atau dalam dosis besar, tetapi tidak
fluorokuinolon.
dibagi tiga, yakni terapi empiris, terapi definitif, dan terapi profilaksis
oral seharusnya namun bila pada infeksi sedang sampai berat dapat
lainnya.
infeksi, secara garis besar dapat dipakai prinsip-prinsip umum dibawah ini
tambahan lain yang diperlukan. Gejala panas sama sekali bukan kriteria
pada pasien, ada tidaknya interaksi yang merugikan, bukti akan adanya
kapan harus diganti atau dihentikan serta adakah efek samping yang
terjadi.
teknik debrimen.
3. Resistensi Bakteri
Resistensi didefinisikan sebagai tidak terhambatnya pertumbuhan
terjadi ketika bakteri berubah dalam satu atau lain hal yang menyebabkan
turun atau hilangnya efektivitas obat dalam mengobati infeksi. Bakteri yang
golongan β-lactam).
14
perubahan protein sisi ikatan pada subunit 50S yang diperatarai plasmid
gen resisten dalam plasmid yang mengkode protein yang dapat terinduksi
terlalu singkat, dalam dosis yang terlalu rendah, diagnosa awal yang
terapi antibiotik yang paling baru dan mahal meskipun tidak diperlukan.
resistensi.
barang sehingga jumlah antibiotik yang beredar semakin luas. Hal ini
antibiotik baru
secara tidak rasional. Kriteria pemakaian obat yang rasional, antara lain
yang akurat.
penyakit.
17
Jarak minum obat sesuai dengan aturan pemakaian yang telah ditentukan.
tertentu.
f. Hindari pemberian obat yang kedaluarsa dan tidak sesuai dengan jenis
keluhan penyakit. Tersedia setiap saat dengan harga yang terjangkau. Jenis
a. Aktivitas spektrum
yakni waktu paruh dalam serum, distribusi antibiotik dalam cairan dan
yang lebih tinggi. Selain itu, jumlah ikatan obat dengan protein
dalam tubuh. Antibiotik diberikan melalui rute yang paling sesuai dengan
kondisi pasien dan dosis optimum untuk infeksi yang terjadi. Umumnya
dan toleransi yang sama maka antibiotik yang dipilih dalam mengatasi
e. Biaya
Harga antibiotik yang cost effective mejadi hal yang perlu diperhatikan.
f. Kombinasi antibiotik
dari penyebab yang belum diketahui atau infeksi oleh berbagai macam
bakteri.
g. Pedoman Pengobatan
kasus tertentu.
20
2011, yaitu:
sempit, pada indikasi yang ketat dengan dosis yang adekuat, interval dan
infeksi.
5) Cost effective: obat dipilih atas dasar yang paling cost effective dan
aman.
(teamwork).
dan masyarakat.
masyarakat setempat.
puskesmas meliputi:
kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan obat dan bahan medis
habis pakai dan kegiatan pelayanan farmasi klinik. Kegiatan pengelolaan obat
dan bahan medis habis pakai dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
F. Keterangan Empiris
antibiotik yang paling banyak diresepkan, bentuk sediaan yang paling banyak
diresepkan, serta kesesuaian indikasi, jenis antibiotik, dosis, frekuensi, dan durasi