Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN INTERIOR TAMAN SARI ROYAL


HERITAGE SPA DI JAKARTA PUSAT

Skripsi Pengantar Tugas Akhir

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat S1

Disusun oleh:

Zilla Egi Tiasti

41715010034

FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2018

i
ABSTRAK

Perkembangan industri Spa semakin pesat di Indonesia terutama di kota


besar seperti Jakarta, menimbulkan persaingan antaran lokasi satu dengan lainnya.
Taman Sari Royal Heritage Spa merupakan salah satu gagasan dari PT. Mustika
Ratu sejak tahun 1997 yang memiliki ciri khas perawatan tubuh yang menggunakan
produk perawatan berdasarkan resep tradisional dari Keraton Jawa. Perkembangan
Taman Sari Royal Heritage Spa saat ini sudah banyak tersebar di Pulau Jawa
bahkan tersebar di mancanegara seperti Malaysia, Jepang, Kanada, Republik Ceko,
Bulgaria, dan Dubai. Kelak, Taman Sari Royal Heritage Spa direncanakan bakal
hadir di Belgia. Sampai saat ini, Mustika Ratu mengoperasikan 21 gerai Taman Sari
Royal Heritage Spa di enam negara. Dan pada tahun 2012 mendapat penghargaan
sebagai salah satu tempat spa terbaik dalam daftar 50 tempat spa terbaik di Kanada
menurut Book4Time.

Spa merupakan suatu tempat usaha dalam bidang jasa kecantikan yang
berhubungan dengan merawat seluruh anggota tubuh dari ujung rambut sampai
ujung kaki dengan tujuan mendapat kesehatan dan releksasi tubuh. Spa harus
memiliki fasilitas dan service yang baik agar kenyamanan dapat diperoleh
pelanggan.

Taman Sari Royal Heritage Spa yang berlokasi di Jalan Lautze Raya No.12,
Kartini, Sawah Besar, RT.1/RW.5, Kartini, Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat ini
merupakan Spa yang nyaman dan berkualitas baik. Desain interior Taman Sari
Royal Heritage Spa mengarah pada Modern Etnik, dengan citra dan karakter yang
mengarah kepada Keraton Yogyakarta namun mengikuti lokasi yang berada di
Jakarta sehingga mengikuti perkembangan zaman sekaligus tetap menjaga ciri khas
Keraton Yogyakarta.

Kata Kunci: Spa , Interior, Modern

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini
dengan baik. Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Interior Taman Sari Royal
Heritage Spa Di Jakarta Pusat” yang berlokasi di Jalan Lautze Raya No.12, Kartini,
Sawah Besar, RT.1/RW.5, Kartini, Sawah Besar, Kota ini penulis susun untuk
memenuhi persyaratan kurikulum Sarjana Strata-1 (S-1) pada Jurusan Desain
Interior, Fakultas Desain dan Seni Kreatif, Universitas Mercu Buana.

Dalam menyusun Tugas Akhir ini penulis mendapatkan banyak bantuan dan
support dari berbagai pihak. Dukungan yang tulus sangat berarti sehingga Penulis
ingin mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya atas semua yang telah
diberikan kepada penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung selama
menyusun Tugas Akhir ini hingga selesai. Oleh sebab itu, secara khusus penulis
sampaikan rasa terimakasih tersebut kepada:

1. Kepada Allah SWT yang telah memberi nikmat berupa kesehatan


dan ide sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan
baik dan tepat pada waktunya.
2. Kepada Orang Tua, Kakak dan Adik yang telah memberikan
fasilitas, dukungan dan doa yang tulus selalu kepada penulis.
3. Ibu Ariani Kusuma Wardhani, Dr. S.Sn., M. Ds Cs selaku Dekan
Fakultas Desain dan Seni Kreatif.
4. Ibu Rr. Chandrarezky Permatasari, S.Sn., M.Ds selaku Ketua
Program Studi Desain Interior, Fakultas Desain dan Seni Kreatif,
Universitas Mercu Buana. Yang telah memberikan bimbingan dan
dorongan dalam penyusunan Tugas Akhir.
5. Ibu Anggi Dwi Astuti, S.Ds., MM selaku Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, masukan
dan saran dalam penyusunan Tugas Akhir.

iii
6. Dinda Radhiyanti, Mega Radika S.W, Karina Esti Indraswari dan
Intan Pitsa Cahyani yang telah memberikan dukungan secara moril
dan saran yang membangun kepada penulis.
7. Angkatan 2015 Desain Interior yang telah memberikan semangat
untuk menyelesaikan Tugas Akhir.

Penulis menyadari bahwa dalam laporan Tugas Akhir ini masih banyak
kekurangan baik dari segi materi maupun penyajiannya. Maka dari itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dalam penyempurnaan laporan
Tugas Akhir ini. Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberi manfaat bagi
penulis dan juga pembaca.

Jakarta, 1 Maret 2019

Penulis,
Zilla Egi Tiasti

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING (PENGESAHAN)

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

KATA PENGANTAR

ABSTRAK

ABSTRACK

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
1.4 Tujuan dan Manfaat Perancangan
1.5 Metode Perancangan
1.6 Kerangka Perancangan

BAB II TINJAUAN DATA

2.1 Tinjauan Umum


2.1.1 Pengertian Spa
2.1.2 Fungsi dan Manfaat Spa
2.1.3 Ruang Lingkup Spa
2.1.4 Perkembangan Spa

v
DAFTAR GAMBAR

vi
DAFTAR TABEL

vii
DAFTAR LAMPIRAN

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Spa merupakan salah satu proses perawatan yang biasanya


ditawarkan oleh salon atau tempat khusus spa. Kata Spa berasal dari bahasa
latin yaitu solus per aqua atau sante par aqua, kedua kalimat tersebut
memiliki arti kegiatan yang berhubungan dengan air namun bisa diartikan
juga sebagai terapi air. Dalam perkembangannya, spa menjadi suatu tempat
kecantikan, perawatan tubuh, kesehatan, kebugaran dan kenyamanan. Suatu
tempat dimana kita bisa merasa rileks, tubuh dan pikiran menjadi segar,
kembali energik dan bertenaga serta membangkitkan suasana hati yang
riang gembira.

Di Indonesia hampir tersebar luas dan rata tempat spa. Khususnya


pada masyarakat di kota metropolitan Jakarta ini pada umumnya sering
menghabiskan waktu luangnya untuk memanjakan diri di spa, kelengkapan
yang memadai seperti fasilitas sarana dan prasarana spa dapat memenuhi
perawatan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Jenis harga spa saat ini
memiliki jangkauan yang terbagi dua golongan yaitu menjadi masyarakat
menengah ke bawah dan masyarakat menengah ke atas. Dari golongan
tersebut Taman Sari Royal Heritage Spa termasuk dalam golongan
menengah ke atas. Fasilitas dan service menggunakan kualitas dan mutu
yang terbaik.

Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam merancang


interior spa yang sesuai dengan fungsinya, agar kualitas dan mutu bagi
pelanggan dapat tercapai. Selain itu nilai estetika yang mencakup aspek
keindahan, kenyamanan dan keamanan juga menjadi poin yang harus
diperhatikan, agar pengunjung dapat menyegarkan anggota tubuh dan mata.
Dalam menata ruang dapat mendukung pada kualitas pengaturan suara,
1
penghawaan, pencahayaan dan keindahan estetika antara lain seperti
pemilihan material, furniture dan properti yang tepat.

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah


1.1.1. Identifikasi Masalah
1. Dibutuhkannya sebuah tempat Spa yang dapat memenuhi
kebutuhan aktivitas dan fasilitas bagi pengunjung.
2. Dibutuhkannya sebuah tempat Spa yang dapat memberikan
kenyamanan dan relaksasi bagi pengunjung.
3. Dibutuhkannya sebuah tempat Spa di Jakarta Pusat yang
memiliki atmosfer desain interior Etnik Yogyakarta Modern.
1.1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan Identifikasi Masalah di atas, maka Rumusan
Masalah yang harus dijabarkan, yaitu:
1. Bagaimana merancang desain interior Spa yang dapat
memenuhi kebutuhan aktivitas dan fasilitas bagi pengunjung.
2. Bagaimana merancang desain interior Spa yang dapat
memberikan kenyamanan dan relaksasi bagi pengunjung.
3. Bagaimana merancang Spa di Jakarta Pusat yang memiliki
atmosfer desain interior Etnik Yogyakarta Modern.

1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah


1.3.1. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup yang mencangkup keseluruhan
perencanaan interior Taman Sari Royal Heritage Spa ini akan
memiliki permasalahan, sebagai berikut:
1. Pengumpulan data dan analisis data
2. Aktivitas dan kebutuhan ruang
3. Konsep desain mengenai fungsi, rencana ruang dan kebutuhan
ruang
4. Penentuan sirkulasi pengguna ruang
5. Konsep desain seperti tema dan rencana ruang
2
6. Analisa bentuk, warna dan material ruang
7. Denah Layout
8. Desain elemen interior seperti dinding, lantai dan plafond
9. Desain furniture.
1.3.2. Batasan Masalah
Batasan masalah yang sangat mendasar pada perencanaan
interior ini meliputi rencana ruang yang direncanakan berdasarkan
aktivitas dan kebutuhan ruang dari pengguna, yaitu:
1. Aktivitas Pengguna Gedung
Aktivitas yang dilakukan setiap hari berupa kegiatan
pelayanan dan transaksi kepada pengunjung.
2. Aktivitas Pengunjung
Dapat diketahui melalui analisis kebutuhan dan aktivitas
pengunjung dan sesuai dengan permintaan pelayanan.
3. Sirkulasi Barang/Tempat Penyimpanan Barang
Dibutuhkannya ruangan yang dapat menampung barang-
barang dan alat spa agar kualitas tetap bagus.

1.4 Tujuan dan Manfaat Perancangan


1.4.1. Tujuan Perancangan
Adapun tujuan perancangan interior Taman Sari Royal
Heritage Spa, yaitu:
1. Menciptakan desain interior Spa yang dapat memenuhi
kebutuhan aktivitas dan fasilitas bagi pengunjung.
2. Menciptakan desain interior Spa yang dapat memberikan
kenyamanan dan relaksasi bagi pengunjung.
3. Menciptakan desain interior Spa di Jakarta Pusat yang memiliki
atmosfer desain Etnik Yogyakarta Modern.
4. Sasaran pengunjung untuk perancangan Taman Sari Royal
Heritage Spa, yaitu:
a) Mahasiswa

3
b) Ibu rumah tangga maupun wanita karir.
1.4.2. Manfaat Perancangan
Adapun manfaat dari penulisan ini, sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Mendapat wawasan dan referensi baru mengenai
perancangan sebuah Spa serta ide kreatif dalam penerapannya
sebagai studi banding antara fasilitas-fasilitas yang sudah ada
dengan menerapkan konsep perancangan yang didapat di
kampus.
2. Bagi Dunia Akademik
Sebagai mahasiswa khususnya desain interior diharapkan
dapat mengambil masukan dan pengalaman dalam menggali
permasalahan yang terdapat di lapangan, dan dapat menetukan
proyek yang akan diambil sebagai wacana dan referensi
tambahan mengenai Spa.
3. Bagi Masyarakat Umum
Dapat memberi wawasan baru bagi masyarakat luas serta
memberikan suatu ide baru dan gagasan yang kreatif, kebebasan
berekspresi dan mengeksplorasikan perancangan desain interior
pada Spa yang fungsional dan memiliki ciri khas tersendiri.

1.5 Metode Perancangan


 Data Primer
1. Observasi dengan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan
dengan survei langsung ketempat Taman Sari Royal Heritage Spa
yang berada di Jakarta Pusat dengan tujuan sebagai langkah awal
dalam melihat lokasi, fasilitas, kegiatan dan interior didalamnya.
2. Wawancara langsung dengan cara tanya jawab dilakukan dengan
pengelola dan karyawan Taman Sari Royal Heritage Spa,
mengenai aktivitas keseharian di spa dan data mengenai bangunan

4
dan interior didalamnya. Hasil wawancara di jadikan dalam bentuk
foto dan catatan.
 Data Sekunder
1. Studi Banding
Pengamatan dan tinjauan langsung terhadap berbagai spa milik
mustika ratu lainnya yang terdapat di Jakarta. Diambil dari segi
bangunan dan interior dapat diambil kesimpulan kelebihan dan
kekurangan yang ada, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai
pertimbangan dalam proses rancangan desain interior Taman Sari
Royal Heritage Spa.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan keharusan bagi penelitian, hal ini
memberikan keakuratan survei dalam pengumpulan data-data,
yaitu dapat berupa foto, perekam suara, dan video dengan tujuan
memperoleh data secara lengkap dan mengambarkan kondisi
lapangan yang sebenarnya.
3. Studi Literatur
Studi literatur didapat dari internet, buku, E-book, majalah, koran,
blog, maupun jurnal yang memiliki permasalahan serupa dengan
perancangan interior. Proses perancangan memiliki tahapan-
tahapan yang harus diikuti agar rancangan sesuai dengan
kebutuhan dan prinsip interior, sebagai berikut:
a) Input, suatu proses informasi yang dikumpulkan sebagai
patokan dalam rancangan. Input berkaitan dengan data
yang berhubungan dengan kondisi sebenarnya dari
permasalahan analisis ruang dan fasilitas ruang.
b) Proses atau pengolahan, berkaitan dengan penggunaan
diagram untuk mengembangkan hubungan antar ruang,
bertujuan untuk merencanakan kebutuhan dan fasilitas
ruang yang dapat menunjang aktivitas dalam segi pola

5
hubungan ruang, kualitas ruang, jumlah ruang, dan jenis
ruang yang akan digunakan.
c) Output, berkaitan dengan gagasan awal ruang yang akan
diterapkan, namun belum menghasilkan rancangan akhir.
Cara kerja berawal dari analisis data sehingga mendapat ide
rancangan lalu mulai pada tahap penyusunan konsep yang
akan digunakan dan dilajutkan ke tahapan preliminaries
design, design development dan terakhir desain akhir.

1.6 Kerangka Perancangan

LATAR BELAKANG

IDENTIFIKASI DAN
RUMUSAN MASALAH

TUJUAN
PERANCANGAN

DATA PRIMER DATA SEKUNDER


PENGUMPULAN  E-book
 Data fisik
DATA
 Data Eksternal  Buku
 Koran
 Majalah
ANALISA
DATA PROYEK  Jurnal
 Blog

KONSEP IDE

DESAIN RANCANGAN

DESAIN TERPILIH

PRESENTASI

6
BAB II

TINJAUAN DATA

2.1 Tinjauan Data Umum


2.1.1 Tinjauan Terhadap Spa
Dalam tinjauan literatur ini berisi teori tentang definisi lengkap
mengenai pengertian, sejarah, fungsi dan tujuan, jenis perawatan, klasifikasi
aktivitas dan fasilitas dan syarat wajib yang harus ada pada Spa, sebagai
berikut:

2.1.1.1. Pengertian Spa

Berikut merupakan pengertian spa menurut para ahli, yaitu:

1) Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.8


tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Spa, Spa merupakan
perawatan kesehatan tradisional dengan pendekatan holistik untuk
menyeimbangkan tubuh, pikiran dan jiwa (body, mind dan spirit)
yang menggunakan metode keterampilan dan metode ramuan.
Dengan demikian, SPA merupakan salah satu wujud pelayanan
kesehatan tradisional.
2) Menurut Amrullah H. Siregar, spa merupakan suatu singkatan kata
yang berasal dari kata Solus Per Aqua (Solus = Pengobatan atau
Perawatan, Per = Dengan, Aqua = Air). Berdasarkan arti tersebut
maka dapat dikatakan bahwa spa adalah suatu sistem pengobatan
atau perawatan dengan air atau dalam bahasa inggris yang dikenal
dengan istilah Hydrotherapy. Secara lebih rinci spa didefinisikan
sebagai suatu cara penatalaksaan kesehatan dengan mempergunakan
air dalam berbagai bentuk untuk mengobati suatu penyakit atau
untuk mempertahankan kesehatan individu.

7
3) Menurut American’s People Encyclopedia Vol. 25, New York,
Groiller (1964), Spa adalah tempat peristirahatan yang berlokasi di
dekat sumber air mineral, dimana air mineral tersebut dapat
dipergunakan untuk terapi penyegaran dan penyembuhan, serta
diawasi secara medis sesuai dengan prosedur kesehatan.

2.1.1.2. Sejarah Perkembangan Spa


Perkembangan konsep dari Spa sebenarnya berasal dari
zaman kekaisaran Romawi 3000 tahun yang lalu, ketika pasukan
Legion terkena luka ringan akibat perang. Mereka berusaha untuk
mencari cara untuk sembuh dari luka-luka ringan tersebut. Mereka
mencari galian sumber air panas dan kemudian membuat koalm-
kolam mandi supaya mereka dapat menyembuhkan tubuh yang
terluka. Mereka menamai tempat itu dengan “aquae” dan kegiatan
mandinya disebut spa, yang berasal dari bahasa Yunani yaitu Sanus
per Aquam yang berarti perawatan dan penyembuhan melalui air.
Kemudian kota spa, di Belgia didirikan untuk tujuan ini, yang
kemudian menjadi terkenal pada abad ke-14 dan masih ada sampai
sekarang (Sumber: Brown, Anitra)
Secara Etimologi menurut kamus bahasa Inggris Meriem-
Webster, kata spa berarti tempat yang berair di kota kecil provinsi
Belgia Liege, Belgia. Di kota Spa ini, ada sebuah mata air terkenal
yang mengandung mineral dan telah dikunjungi sejak abad ke-14,
temperatur mata air panas sekitar 32°C. Penggunaan Spa sebagai
sarana pengobatan telah tercantum dalam suatu kepustakaan medis
pada tahun 1500 SM dengan judul Rig Veda yang berarti “perawatan
air untuk penyembuhan demam”. Dalam dunia kedokteran,
“Hipokrates” sebagai Bapak Kedokteran Modern telah
mempergunakan Spa secara luas untuk pengobatan sejak tahun 400
SM. Ia juga menjelaskan secara 7 luas indikasi dan kontra-indikasi
perawatan dengan air. Prinsip prinsip dasar yang diuraikan

8
Hipokrates ini menjadi titik tolak munculnya Spa Medic (Terapi
Air). Di jaman modern perawatan Spa Medic dimulai pada abad 17
(1697), diperkenalkan oleh Sir John Floyer dalam tulisannya yang
berjudul The History of Cold Bathing. Mengikuti cara Floyer yang
mempunyai dasar ilmiah klinis kuat mengenai penggunaan air
sebagai upaya penyembuhan maka di daratan Eropa mulai muncul
beberapa ahli baik medis maupun non-medis yang berkecimpung
dalam dunia SPA di antaranya adalah Priessnitz, Rausse dan Father
Kneipp. Mereka sangat populer dalam mempergunakan SPA sebagai
metode pengobatan sampai akhir abad 19. (Asal Usul Spa(Solus Per
Aqua), 2012).
Dalam perkembanganya spa bermunculan untuk
menawarkan beragam program bagi yang membutuhkan kesegaran,
tenaga serta semangat yang baru. Bahkan dengan kemajuan
teknologi dan kebutuhan manusia, spa modern tidak lagi sekedar
kegiatan berendam di air panas atau pijat tradisional, tapi lebih dari
itu spa ini telah menjadi pendekatan holistik atau sarana yang
bertujuan untuk menyelaraskan kehidupan manusia melalui terapi
alternatif secara tiga dimensi yaitu tubuh, pikiran dan emosi yang
disalurkan melalui enam indra. Enam indra yang dimaksud antara
lain, sebagai berikut:
a) Indra mata, melalui warna serta keindahan ruang atau apa yang
disebut sebagai atmosfer terapi.
b) Indra hidung, melalui penciuman atau aroma terapi, karena
dengan mencium aroma terapi essensial yang khas dapat
menimbulkan efek menyenangkan.
c) Indra telinga, melalui musik terapi dengan mendengarkan
musik-musik yang tenang.
d) Indera lidah, melalui minuman dan makanan yang sehat
tentunya menjadi suguhan setiap tamu di spa guna menunjang
perawatan spa.

9
e) Indra kulit, melalui pijatan yang lembut sehingga membuat
perasaan yang nyaman yang disebut pijatan terapi.
f) Indra otot, melalui tekanan pada bagian-bagian tubuh tertentu
akan di capai efek rileks. (Benge and Tara, 2004)

2.1.1.3. Sejarah Perkembangan Spa Di Indonesia

SPA di Indonesia sudah ada sejak jaman kerajaan Hindu –


Budha, dimana pada jaman dahulu telah menjadi ritual-ritual tradisi
adat di Indonesia. Hal ini dapat ditelusuri pada peninggalan
bersejarah berupa tempat pemandian kuno (patirtan) berupa candi
yang berfungsi sebagai tempat pemandian dan terlihat pula relief-
relief candi seperti yang terlihat pada Candi Borobudur.
Perkembangan adanya SPA di Indonesia sendiri dibuktikan
dengan sebuah literatur kuno pada 1872 yang menuliskan adanya
tempat pemandian di kompleks Keraton Majapahit dan Medang.
Terdapat Candi Tikus dan Kolam Segaranyang yang digunakan
untuk membersihkan diri, jiwa dan raga. Di Yogyakarta terdapat
Taman Sari milik Sri Sultan Hamengkubuwono yang dibangun
pada tahun 1789. Sedangkan di Bali terdapat Tirta Empul
Tampaksiring, yaitu tempat pemandian yang sudah ada sejak zaman
Kerajaan Gianyar.

Dari zaman dahulu masyarakat Indonesia memang sangat


menyenangi mandi air yang mengandung banyak mineral atau
belerang yang gunanya untuk menyembuhkan kulit, atau
merilekskan otot dan persendian yang kaku. Tempat tersebut dapat
kita temuai di Tangkuban Perahu dan Ciater, Jawa Barat dll. Tanpa
kita sadari spa merupakan bagian dari tadisi dan kehidupan social di
Indonesia dan menjadi gaya hidup yang didasarkan pada kedekatan
dengan alam. Sejumlah gunung berapi di Indonesia kaya akan
mineral yang bermanfaat untuk perawatan tubuh. Banyak

10
masyarakat yang datang ke pegunungan untuk menikmati
pemandian sumber air panas yang diyakini mempunyai daya
penyembuhan yang mampu meningkatkan kesehatan baik fisik
maupun fungsional serta menjaga kecantikan dan kebugaran tubuh.
Jadi tidak heran jika di Indonesia terdapat bermacam-macam
upacara mandi yang secara ritual didasarkan pada siklus kehidupan
seorang perempuan. Contohnya seperti :

Ø Upacara Siraman, untuk membersihkan jiwa dan raga calon


pengantin dari pengaruh buruk kehidupan sebelumnya, sehingga
dapat membentuk rumah tangga dan kehidupan baru yang sacral.

Ø Upacara Mitoni (Tujuh Bulanan), dilakukan saat usia kehamilan


menginjak bulan ke 7. Maksudnya untuk pembersihan diri si ibu dan
si calon bayi agar selamat sampai melahirkan.

Ø Upacara Selapan

Ø Upacara Ruwatan, untuk mendapat keselamatan, kebahagiaan


dan dijauhkan dari pengaruh jahat.

Ø Upacara Tetesan (Siraman Anak Gadis), dilakukan saat anak


gadis mendapat haid pertama, maksudnya agar si gadis memiliki
aura dan kecantikan yang terpancar sempurna dari luar dan dalam.

Friday, 29 April 2016

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SPA INDONESIA DAN DUNIA oleh


ADY (KASMADI

2.1.1.4. Fungsi dan Manfaat Spa

11
Spa memiliki banyak fungsi dan manfaat yang baik bagi tubuh manusia,
yaitu:

 Untuk membuat seseorang merasa nyaman, baik tubuh maupun


jiwanya.
 Sebagai media membuang racun dari dalam tubuh biasa dikenal
dengan detoxifying spa.
 Memiliki manfaat untuk menghaluskan kulit, mengencangkan,
memutihkan dan memberi nutrisi pada kulit dan mengendurkan
ketegangan otot.
 Meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menghilangkan kecemasan,
kemarahan dan depresi, mencegah alergi, tanda-tanda diabetes.

2.1.1.5. Macam-Macam Perawatan Spa

Spa memiliki berbagai macam perawatan beserta manfaatnya, yaitu:

a) Pijat (Body Massage) merupakan suatu tindakan terapis dengan cara


melakukan gerakan (effleurage) dengan telapak tangan, meremas
dengan jari-jari, menekan (petrissage) dengan ibu jari atau dengan
kepalan tangan, meremas dengan menggunakan kedua tangan,
mencubit, meninju, menetakan dengan sisi tangan, menakup,
menepuk dengan punggung tangan (tapotage), menggertarkan
(vibration) dan memutar serta menggosok (friction). Gerakan tersebut
menggunakan bahan seperti minyak dasar (base oil) dan juga bisa alat
bantu pemijatan, baik tradisional maupun modern. Fungsi pinjat ini
adalah menciptakan kenyamanan, relaksasi, dan kebugaran.
b) Body Scrub merupakan perawatan tubuh menggunakan lulur. Produk
lulur berupa krem yang mengandung butiran-butiran kasar di
dalamnya. Bahan alami yang dapat digunakan sebagai bahan lulur
antara lain bengkoang, beras giling kasar, belimbing, jeruk nipis,
pepaya, bunga-bungaan, daun-daunan, biji coklat,kopi, dan kedelai.

12
Scrub/peeling adalah perawatan yang dilakukan dengan cara
menggerakan telapak tangan memutar sambil mengusap permukaan
kulit yang sudah diberi produk lulur. Scrub memiliki fungsi
mengangkat sel kulit mati di permukaan kulit tubuh yang kasar dan
kusam, dan mempercepat pergantian sel-sel kulit tubuh yang baru,
bersih dan sehat.
c) Masker Badan merupakan perawatan tubuh dengan membalut
seluruh permukaan kulit tubuh menggunakan bahan masker. Masker
bermanfaat untuk membuat kulit lembut, lembap, halus, dan cerah.
Penggunaan masker dilakukan setelah perawaan massage dan luluran.
Cara penggunaanya yaitu dengan mengoleskan bubuk masker yang
telah dicairkan ke seluruh tubuh dan diamkan sampai kering. Setelah
kering maka dilakukan pembilasan dengan air hangat dan diakhiri
dengan kegiatan mandi.
d) Body Wrap merupakan ritual perawatan yang dilakukan dengan cara
membungkus seluruh tubuh mengunakan alat pembungkus berupa
plastik, daun pisang, kain panjang,kertas aluminium foil atau bahan
lain yang dapat membuat suhu tubuh meningkat beberapa derajat.
Wrapping digunakan untuk proses perawatan detox, slimming dan
firming. Terdapat dua teknik wrapping yaitu dengan pembalutan
panas dan pembalutan dingin. Pembalutan panas menggunakan alat
bantu pemanas seperti heating blanket dan kapsul pemanas. Untuk
pembalutan dingin menggunakan cairan dingin sehingga mampu
menurunkan suhu tubuh beberapa derajat. Perawatan ini didahului
dengan perawatan lulur, massage, dan kemudian diberi bahan masker.
Setelah itu tubuh dibungkus dengan plastik wrapping selama 10
sampai dengan 20 menit. Perawatan ini diakhiri dengan aktivitas
mandi.
e) Bath Therapy atau perawatan tubuh dengan mandi menjadi ritual inti
dalam dunia spa dan dilakukan setelah proses massage, luluran, atau
masker, dan wrapping. Bath Therapy memiliki macam dan fungsi

13
yang disesuaikan dengan air yang digunakan, tempat mandi, cara
mandi dan campuran bahan-bahan yang digunakan pada saat mandi.
Beberapa teknik yang digunakan dalam bath therapy (hidrotherapy)
contohnya berendam dalam bathtub dengan cairan tertentu, mandi
dengan pancuran yang kenjang (vichy shower), menggunakan kolam
dengan gelembung udara (whirlpool), kolam dengan sumber air panas
(hot spring water) atau dimandikan oleh terapis dengan mengguyur
dari atas kepala pelanggan secara perlahan dan teratur bergantian air
panas dan air dingin dengan bermacam bunga yang harum baunya
yang dipercaya membawa efek magis. Cara berendam biasa dilakukan
yaitu dengan mengisi bathtub atau whirlpool dengan air yang diberi
bahan campuran seperti susu, madu, rempah-rempah, dan bunga serta
bahan lain yang diperlukan. Bahan yang digunakan untuk mandi ada
beberapa macam misalnya air tawar (tapwater), air asin (seawater),
air anggur (wine), susu (milkbath), coklat (chocolatebath), air panas
(hot springwater), dan air belerang (sulfur).
f) Foot and Hand Massage merupakan bagian tubuh yang paling
banyak membantu seluruh aktivitas harian. Massage kaki dan tangan
biasanya dilakukan sejalan dengan massage tubuh, tetapi jika
diperlukan massage kaki dan tangan dapat dilakukan secara terpisah.
Massage kaki dan tangan menggunakan teknik reflexologi yang
mampu sebagai penyembuh berbagai penyakit. Teknik reflexologi
dapat membantu kesehatan tubuh melalui pijatan-pijatan di kaki
karena seluruh anggota dan organ tubuh manusia berkorelasi langsung
dengan bagian-bagian kaki dan tangan merupakan zona penyembuh.
g) Menicure and Pedicure merupakan ritual perawatan untuk kuku
tangan dan kaki. Perawatan kaki, tangan, dan kuku merupakan
perawatan khusus dimana kuku dibersihkan dan digunting, kemudian
kulit mati disekitar kuku diangkat menggunakan alat pengangkat
kutikula. Telapak kaki dan tangan pun dibersihkan dengan
mengangkat kapalan yang telah menebal. Proses perawatan dimulai

14
dengan perendaman kaki dan tangan dalam cairan khusus untuk
membersihkan dan melembabkan kulit kaki dan tangan. Setelah
direndam kaki dan tangan di sikat dengan penyikat khusus lalu
dikeringkan dan diberi cairan pelembut kutikula dan kapalan. Kuku
digosok dengan buffer agar mengilat, bersih, dan dapat dipolish
dengan nail polish sebagai sentuhan akhir. Tangan diberi hand cream
dilanjutkan dengan masker bleaching yang berfungsi untuk
mencerahkan kulit kaki dan tangan.
h) Eye Treatment merupakan perawatan untuk kesehatan mata.
Perawatan mata dilakukan dengan menggunakan teknik massage serta
dengan memberikan serum dan krem untuk membantu menjaga
kekenyalan kulit agar tidak keriput dan menghilangkan lingkaran
hitam di sekitar mata.
i) Skin care Treatment merupakan proses perawatan kulit wajah dengan
menggunakan bahan dan teknik perawatan yang didesain khusus.
Perawatan wajah dilakukan untuk merawat dan memperbaiki kulit
wajah agar kulit wajah lebih segar, lembut, lembab, kenyal, dan bersih
dari jerawat serta keriput. Perawatan ini didahului dengan
membersihkan wajah dengan menggunakan pembersih wajah khusus
dan mengangkat komedo. Setelah dibersihkan, wajah dipijat dan
dimasker.
j) Hair Treatment (Hair Spa) merupakan perawatan rambut dan kulit
kepala dilakukan untuk menjaga kesehatan rambut serta membuat
rambut lembut dan halus. Teknik perawatan rambut yaitu dengan
mebersihkan rambut terlebih dahulu dengan mencuci rambut.
Kemudian rambut yang telah bersih diolesi dengan krim hair spa
sambil dipijat ringan untuk membantu penyerapan produk. Setelah itu
rambut didiamkan sambil dibungkus handuk panas atau sambil
diuapkan menggunakan ozon rambut. Lalu rambut dibilas dengan air
hingga bersih. Setalah dibilas rambut diberi hair tonic dan hair repair.

15
k) Ratus (Body Aromatherapy) merupakan aromatherapy yang
digunakan dengan cara dibakar di atas arang menggunakan alat ratus.
Ratus dapat diaplikasikan pada tubuh maupun rambut dan organ intim
wanita. Meratus tubuh dilakukan dengan cara memasukan tubuh
kedalam box khusus ratus. Ratus rambut dilakukan oleh terapis
dengan menguapi rambut pelanggang dengan alat ratus yang
dipegang. Sedangkan meratus organ intim wanita menggunakan kursi
khusus yang didesain khusus untuk ratus. Kursi ini memiliki lubang
di tengah agar memudahkan proses meratus.

2.1.1.6. Sarana dan Prasarana Spa

Sarana dan prasaranan dalam spa sangat penting dalam menunjang


kelangsungan dalam melayani permintaan pelanggan, hal yang harus
diperhatikan meliputi:

a) Bangunan/Gedung
Bangunan Spa merupakan bangunan yang digunakan untuk seluruh
aktivitas kegiatan pengelola maupun pelanggan. Saat ini spa sangat
mudah untuk ditemui baik di pusat kota maupun di pelosok desa,
namun yang membedakan spa satu dengan yang lain yaitu bangunan
atau gedung spa itu sendiri. Permenkes (2011) tentang pedoman
penyelenggaraan salon kecantikan dibidang kesehatan adalah:
 Bersih dan dapat mencegah kemungkinan terjadinya penularan
penyakit dan kecelakaan.
 Pembagian ruangan yang jelas sesuai dengan fungsinya.
 Bangunan tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan.
 Memiliki lantai kedap air.
 Memiliki ventilasi udara yang dapat menjamin pergantian udara
dengan baik.
 Memiliki lubang pembuangan limbah.

16
 Pencahayaan yang baik pada setiap ruangan yang tidak
menimbulkan kesilauan.

Sebuah gedung spa harus mempertimbangkan syarat-syarat kesehatan


lingkungan dan bangunannya seperti keadaan lingkungannya, tata
ruang yang tepat, pemilihan lantai dan dinding serta pengaturan
pencahayaan yang sesuai dengan fungsi ruangan.

b) Perabot Spa

c) Peralatan Spa
d) Perelengkapan Keselamatan Kerja
2.1.1.7. Sistem Layanan Spa

2.1.2 Pemanfaatan Teknologi dalam Pengelolaan Spa

2.2 Tinjauan Data Khusus

17
BAB III

ANALISA DAN DATA PROYEK

3.1 Identitas Proyek


3.1.1 Deskripsi Umum Proyek
Taman Sari Royal Heritage Spa memiliki arti, taman sari yaitu
taman yang indah, Heritage yaitu warisan. Taman sari didirikan oleh
Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1757, berada dekat dengan
Istana Sultan. Istana Air Taman Sari terkenal sebagai tempat
pemandian keluarga kerajaan Jawa, pangeran dan putri, khusus
untuk menikmati perawatan kecantikan, yang memiliki filosofi
menyeimbangkan jiwa, raga, sukma atau tubuh, pikiran dan jiwa.
Yang memiliki gaya arsitektural campuran Jawa dan Portugis.
Pada tahun 1997 PT. Mustika Ratu mendirikan 10 Taman Sari
Royal Heritage Spa yang dibuka di Sheraton Mustika Hotel
Yogyakarta, Indonesia. Kemudian tahun 2000 Taman Sari Royal
Heritage Spa Jakarta, Indonesia. Hingga memperluas bisnis di
Indonesia seperti Kampung Sampireun Garut-Jawa Barat, Anyer,
Riau, Palembang, Bintan. Dan saat ini sudah mencapai macanegara
seperti Malaysia, Zao-Jepang, Republik Ceko, Whistler-Kanada,
Bulgaria.

 Nama Proyek : Taman Sari Royal Heritage dan Spa


 Sifat Proyek : Fiktif
 Pemilik : PT. Mustika Ratu
 Peruntukan Lahan : Layanan Masyarakat
 Lokasi : Jalan Lautze Raya No.12, Kartini, Sawah

18
 Besar, RT.1/RW.5, Kartini, Sawah Besar,
Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 10750.
 Jam Operasional : Senin s/d Minggu 09.00 - 21.00 wib
 Telepon : (021) 6394547
 Email : spa@mustika-ratu.co.id

3.1.2 Visi dan Misi


 Visi
Menjadikan warisan tradisi keluarga leluhur sebagai basis
industri perawatan kesehatan/kebugaran dan kecantikan/penampilan
paripurna (holistic wellness) melalui proses modernisasi teknologi
berkelanjutan, namun secara hakiki tetap mengandalkan tumbuh-
tumbuhan yang berasal dari alam.
 Misi

Falsafah kesehatan/kebugaran dan kecantikan/penampilan


paripurna (holistic wellness) yang telah lama ditinggalkan
masyarakat luas, digali kembali oleh seorang Puteri Keraton sebagai
royal heritage untuk dibagikan kepada dunia sebagai karunia Tuhan
dalam bentuk ilmu pengetahuan yang harus dipertahankan dan
dilestarikan.

3.1.3 Layanan Taman Sari Royal Heritage Spa


Bermacam-macam pelayanan yang disediakan terbagi menjadi
4 bagian, yaitu:
a) Ala Carte
 Intimacy care
 Ratus body
 Back massage
 Wax under arm
 Wax bikini area

19
 Bust firming
 Body scrub
 Body wrap
 French massage
 Swedish massage
 Javanese massage
 Balinese massage
 Wax half leg
 Hot stone massage
 Wax hands
 Taman sari massage (1.5 jam)
 Jamu massage
 Wax full leg
 Prameswari queen massage
b) Hand and Foot
 Manicure
 Manisure and pedicure
 Pedicure
 Reflexiology
 Total foot spa
 Total hand spa
c) Facial Treathment
 Face acupressure (totok wajah)
 Face firming
 Royal relaxing facial
 Special facial treathment (2 jam)
d) Salon Treathment
 Cabut alis
 Make up

3.1.4 Fasilitas
Berbagai fasilitas Taman Sari Royal Heritage Spa yang tersedia,
meliputi:
3.1.5 Struktur Organisasi
3.1.6 Sasaran Pengunjung

3.2 Analisa Aspek Lingkungan


20
3.2.1 Pertimbangan Lokasi

3.2.2 Analisa Pemilihan Lokasi


3.2.3 Analisa Konteks Pada Tampak

21
https://anzdoc.com/bab-2-data-dan-
analisa9e2ad04d80db5cf0abcddd9c01c0d9ec92433.html

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00961-DI%20Bab2001.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/71751-ID-studi-tentang-sarana-dan-
prasarana-salon.pdf

Anastasia, Henny.2009. Cantik, Sehat dan Sukses Berbisnis Spa. Yogyakarta: kanisius
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan
Ibu dan Anak Nomor HK. 01.01/B1.4/4051/2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Salon Kecantikan di Bidang Kesehatan yang diterbitkan. Kusumadewi. 2001.
Kosmetologi Tata Kecantikan Kulit Tingkat Dasar Edisi II. Jakarta: Meautia Cipta Sarana
Nilawati, Eva Sativa. 2010. Beauty Preneurship, Cantiknya Bisnis Kecantikan.
Jogjakarta. CV. Andi Offset Peter, Salim.1991. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer.
Jakarta: Balai Pustaka Syahrif. 2009. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan.
Padang: UNP Press

https://docplayer.info/50111965-A-ruang-perawatan-spa.html

https://www.kemhan.go.id/itjen/wp-
content/uploads/migrasi/peraturan/NOMOR%208%20TAHUN%202014.pdf

22

Anda mungkin juga menyukai