Anda di halaman 1dari 6

2/15/2016

Renald Kasali Says:


Peran Perawat Pada • Dalam setiap bidang pekerjaan,
Kejang Demam selalu ada yang disebut sebagai
periode akut dan tindak lanjut first class proffession; dan
ada yang sebagai second class
proffession

Disajikan pada seminar di RS Toeloengredjo


Pare Kediri, 20 Pebruari 2016

Anas Tamsuri Says : Tips of the day


• When we are in organization; every parts of
us is important; wether he/she is a top
manager or just a servant. They have to do
their role and perform their best to reach the No matter who are you;
objective of the organization
• Pasien tidak pernah tahu apakah obat dan
The matter is what can you
prosedur medis yang anda berikan benar offer and serve to your
atau tidak; yang mereka tahu hanyalah apa
yang anda ucapkan dan yang mereka lihat; world !
yang mereka rasakan adalah perhatian dan
ketulusan yang anda berikan

Pengertian

• Bangkitan Kejang pada kondisi


Nurse must know about
demam, dengan sebab ekstrakranial
Febrile convulsion • usia klien 6 bln-5 tahun; puncak
serangan pada 1,5-2 th
• Harus didahului demam

1
2/15/2016

Patofisiology Insiden
• Awitan kejang dipicu demam (suhu • 2-4% pada anak < 5 th. Pada bbrp populasi
rectal > 38OC) hingga 15 %
• Serangan antara 6 bln – 5 th, serangan
• Demam meningkatkan eksitasi molekul
puncak usia 18 - 24 bulan
dan pelepasan GABA; memicu neuron
• Secara umum (65 - 90%) berupa kejang
• Awitan & Time of onset lebih simpel
berpengaruh thd resiko kejang • anak yang pernah kejang demam beresiko
dibandingkan Tinggi suhu terserang lebih besar saat kejang lagi

Periode Kejang Demam Jenis Kejang


• Demam (suhu > 38oC)
• Kejang; tonik maupun klonik
• Lemas dan keletihan (fatique /
drowsiness)

Derajat Kejang Faktor Resiko


• Riwayat keturunan (ortu, kakek)
• Simple febrile • Complex febrile
seizure seizure • Riwayat sakit saat neonatal (harus MRS >
– Kurang dari 15 menit – Serangan >15 menit 30 hr)
– Terjadi sekali dalam 24 – Terjadi beberapa kali
jam dalam 24 jam
• Gangguan tumbang
– Tanpa masalah – Adanya masalah
neurologis neurologis misalnya
cerebral palsy

2
2/15/2016

Resiko serangan berulang Fakta ttg Kejang Berulang


• Kurang dari 18 bulan • Tidak selalu memiliki onset sama (suhu, resiko
• Durasi demam (semakin pendek durasi kejang)
demam sblm kejang maka semakin beresiko) • Resiko 50-65% pada anak dg FC < 1 th dan
• Riwayat kelg dgn epilepsi 20% pada anak dg FC > 1 th
• Riwayat kelg dg kejang demam • 10% dari anak dg FC yang berkembang mjd
• Tingginya demam (semakin rendah suhu afebril convulsion
demam saat kejang, semakin besar resiko • Ras, jenis kelamin & riwayat kelg dg kejang
kejang berulang) demam, serta umur saat serangan FC pertama
BUKAN mjd faktor resiko terjadinya epilepsi

Tips of the day

Comprehensive
Management
Serangan kejang demam
umumnya terjadi di
Febrile convulsion masyarakat; edukasi
tentang penanganan kejang
demam menjadi essensial
bagi masyarakat

Managing Febrile Convulsion Managing Febrile Convulsion


in home by health care personal / Primary Health Center

• Kendorkan Pakaian Bila masih kejang :


• Posisi terlentang kepala miring atau badan • Beri diazepam per rectal (BB<5 kg= 5
miring mg; > 5 kg = 10 mg); atau per injeksi 0,3-
• Bersihkan muntahan/ lendir 0,5 mg/kgBB
• JANGAN masukkan sesuatu ke mulut • Tidak berkurang; ulangi Diazepam rectal
• Jaga selama episode kejang • Jika kejang > 15 menit bawa ke RS utk
• > 5 menit bawa ke RS/ nakes terdekat evaluasi lanjutan
• Stimulasi (kompres) hangat

3
2/15/2016

Managing Febrile Convulsion


in Hospital
• s.d.a jika ditemukan masih kejang
• Selanjutnya ikuti prosedur RS Nursing Care on
Febrile convulsion

Nursing Care Plans Resiko Cidera


• Resiko tinggi trauma / cidera b/d kelemahan, Tujuan
perubahan kesadaran, kehilangan koordinasi • Cidera / trauma tidak terjadi
otot.
Kriteria hasil
• Resiko tinggi terhadap inefektifnya bersihan
jalan nafas b/d kerusakan neoromuskular • Faktor penyebab diketahui,
• Resiko kejang berulang b/d peningkatan suhu • mempertahankan aturan pengobatan
tubuh • meningkatkan keamanan lingkungan
• Kurang pengetahuan keluarga b/d kurangnya
informasi

Resiko Cidera Jalan nafas takefektif


• Kaji resiko kejang berulang secara dini Tujuan
(demam/ kausa lainnya) • jalan napas patent
• Pertahankan lingkungan aman Kriteria hasil
• Lindungi klien dari trauma jika tjd kejang. • Jalan napas bersih dari sumbatan
• Kolaborasi : therapi anti convulsan/ • Tidak ada lendir yang menutup jalan
antipiretik

4
2/15/2016

Jalan nafas takefektif Resiko Kejang berulang


• Kaji faktor penyebab sumbatan nafas Tujuan
(ggn pernafasan, dll) • Aktivitas kejang tidak berulang
• Saat tidur posisi fowler Kriteria hasil
• Posisikan kepala miring atau badan • Kejang dapat dikontrol, suhu tubuh
miring saat serangan kembali normal
• Pastikan lidah tidak menutup saluran • Intervensi
nafas
• Jika perlu lakukan suction

Resiko Kejang Berulang Kurang pengetahuan keluarga


• Kaji faktor pencetus kejang Tujuan
• Libatkan keluarga dalam pemberian • Pengetahuan keluarga meningkat
tindakan pada klien Kriteria hasil
• Observasi tanda-tanda vital • Keluarga mengerti dengan proses
• Lindungi anak dari trauma penyakit kejang demam
• Kontrol suhu dgn teknik Konduksi/ • keluarga tahu tindakan yang harus
Konveksi/ Radiasi/ dilakukan menghadapi kejang demam

Kurang pengetahuan keluarga Edukasi pada orang tua


• Kaji tingkat pendidikan keluarga klien 1) Menyakinkan bahwa kejang demam
• Kaji tingkat pengetahuan keluarga klien umumnya mempunyai prognosis baik.
• Jelaskan pada keluarga klien tentang 2) Memberitahukan cara penanganan
penyakit kejang demam kejang
• Semangati untuk bertanya 3) Memberikan informasi mengenai
• Libatkan keluarga dalam setiap tindakan kemungkinan kejang kembali
pada klien 4) Pemberian obat untuk mencegah
rekurensi memang efektif tetapi harus
diingat adanya efek samping

5
2/15/2016

Anda mungkin juga menyukai