Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BIOKIMIA

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biokomia

“ STRUKTUR DAN KLASIFIKASI PROTEIN ”

Kelompok 4 :

Wahyu J Hamidu ( 17 507 155 )

Desti Febriani ( 17 507 043 )

Meri K Launde ( 17 507 021 )

Natasha N Langitan ( 17 507 010 )

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

BIOLOGI

2018
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia- Nya, sehingga makalah yang berjudul tentang “Struktur dan
Klasifikasi Protein”.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami
menyadari dalam penulisan makalah ini ada banyak kesalahan, untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki kesalahan yang ada.
Sekian dan terima kasih.

Tondano, 26 November 2018

Kelompok 4

I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... i

Daftar Isi .............................................................................................................. ii

Bab I. Pendahuluan............................................................................................. 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................... 2

Bab II. Pembahasan ............................................................................................ 3

A. Pencernaan Protein ............................................................................. 3


B. Komponen Penyusun Protein .............................................................. 4
C. Struktur Protein ................................................................................... 5
D. Klasifikasi Protein ............................................................................... 6
E. Manfaat Protein ................................................................................... 11

Bab III. Penutup .................................................................................................. 14

A. Kesimpulan ................................................................................... 14
B. Saran .............................................................................................. 15

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 16

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Protein dirumuskan oleh Jons Jakob Berzelius pada tahun 1938. Protein sendiri
berasal dari kata protos yang berarti ”paling utama”. Protein adalah senyawa organik
kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer
asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
itu sendiri mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitroge dan kadang kala sulfur
serta fosfor. Peptida dan protein merupakan polimer kondensasi asam amino dengan
penghilangan unsur air dari gugus amino dan gugus karboksil.
Jika bobot molekul senyawa lebih kecil dari 6.000, biasanya digolongkan
sebagai polipeptida. Proetin banyak terkandung di dalam makanan yang sering
dikonsumsi oleh manusia. Seperti pada tempe, tahu, ikan dan lain sebagainya. Secara
umum, sumber dari protein adalah dari sumber nabati dan hewani. Protein sangat
penting bagi kehidupan organisme pada umumnya, karena ia berfungsi untuk
memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan suplai nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Maka, penting bagi kita untuk mengetahui tentang protein dan hal-hal yang berkaitan
dengannya. Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa selain polisakarida,
lipid dan polinukleotida yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Protein
memiliki banyak jenis dengan ciri khas dan fungsi masing-masin. Oleh sebab itu,
dalam makalah ini kelompok kami akan memaparkan klasifikasi dari protein.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan protein ?
2. Apa saja komponen penyusun protein ?
3. Bagaimana struktur protein ?
4. Bagaimana klasifikasi protein ?
5. Apa saja manfaat protein bagi tubuh ?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian protein.
2. Mengetahui komponen penyusun protein.
3. Mengetahui struktur protein.
4. Mengetahui klasifikasi protein.
5. Mengetahui manfaat protein bagi tubuh.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Protein

Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang


merupakan polimer dari monomer – monomer asam amino yang dihubungkan
satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon,
hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor . Protein berperan
penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton.

Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem


kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan
juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan
sebagai sumber asam aminobagi organisme yang tidak mampu membentuk asam
amino tersebut (heterotrof). Protein merupakan salah satu dari biomolekul
raksasa, selain polisakarida,lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun
utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang
paling banyak diteliti dalam biokimia.

Protein ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius pada tahun 1838. Biosintesis
protein alami sama dengan ekspresi genetik . Kode genetik yang dibawa DNA
ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang
dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih “mentah”, hanya tersusun dari
asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah
protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.Sumber – sumber protein
berasal dari Daging, Ikan, Telur , Susu, dan produk sejenis Quark , Tumbuhan
berbji, Suku polong-polongan dan Kentang.

3
B. Komponen Penyusun Protein

Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Dengan kata lain
protein tersusun atas asam-asam amino yang saling berikatan. Struktur asam
amino. Suatu asam amino-α terdiri atas:

 Atom C α. Disebut α karena bersebelahan dengan gugus karboksil


(asam).
 Atom H yang terikat pada atom C α.
 Gugus karboksil yang terikat pada atom C α.
 Gugus amino yang terikat pada atom C α.
 Gugus R yang juga terikat pada atom C α.

Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu
sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon,
hydrogen, oksigen dan nitrogen. Disamping itu mengandung unsure-unsur fosfor,
besi, iodium, dan kobalt. Ada dua puluh jenis asam amino yang diketahui sampai
sekarang yang terdiri atas sembilan asam amonni esensial (asam amino yang tidak
dapat dibuat tubuh dan harus didatangkan dari makanan) dan sebelas asam amoni
non-esensial.

4
C. Struktur Protein

Ada 4 tingkat struktur protein yaitu struktur primer, struktur sekunder,


struktur tersier dan struktur kuartener.

a. Struktur Primer

Struktur primer adalah urutan asam-asam amino yang membentuk rantai


polipeptida. Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun
proteinyangdihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger
merupakan ilmuwan yangberjasa dengan temuan metode penentuan deret asam
amino pada protein, denganpenggunaan beberapa enzim protease yang mengiris
ikatan antara asam amino tertentu,menjadi fragmen peptida yang lebih pendek
untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuankertas kromatografik. Urutan asam
amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957,Vernon Ingram menemukan
bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, danlebih lanjut
memicu mutasi genetik.

b. Struktur Sekunder

Struktur sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan berulang dari


rangka protein.Dua pola terbanyak adalah alpha helix dan beta sheet.Struktur
sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam
amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk
struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut :

 alpha helix (α-helix, “puntiran-alfa”), berupa pilinan rantai asam-asam


amino berbentuk seperti spiral;
 beta-sheet (β-sheet, “lempeng-beta”), berupa lembaran-lembaran lebar
yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui
ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
 beta-turn, (β-turn, “lekukan-beta”); dan
 gamma-turn, (γ-turn, “lekukan-gamma”).

5
c. Struktur Tersier

Struktur tersier protein adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai


polipeptida sehingga membentuk struktur 3 dimensi tertentu.Sebagai contoh,
struktur tersier enzim sering padat, berbentuk globuler.Struktur tersier yang
merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier
biasanya berupa gumpalan.Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara
fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer,
trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.

d. Struktur Kuartener

Beberapa protein tersusun atas lebih dari satu rantai polipeptida. Struktur
kuartener menggambarkan subunit-subunit yang berbeda dipak bersama-sama
membentuk struktur protein.

Ditinjau dari strukturnya, protein dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu :

o Protein sederhana yang merupakan protein yang hanya terdiri atas


molekul-molekul asam amino.
o Protein gabungan yang merupakan protein yang terdiri atas protein dan
gugus bukan protein. Gugus ini disebut gugus prostetik dan terdiri atas
karbohidrat, lipid atau asam nukleat.

D. Klasifikasi Protein
1. Berdasarkan bentuknya protein dikelompokkan sebagai berikut :
a. Protein bentuk serabut (fibrous)

Protein ini terdiri atas beberapa rantai peptida berbentu spiral yang
terjalin. Satu sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku.
Karakteristik protein bentuk serabut adalah rendahnya daya larut,
mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi untuk tahan terhadap enzim
pencernaan. Kolagen merupakan protein utama jaringan ikat. Elasti

6
terdapat dalam urat, otot, arteri (pembuluh darah) dan jaringan elastis lain.
Keratini adalah protein rambut dan kuku. Miosin merupakan protein utama
serat otot.

b. Protein globuler

Berbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan tubuh. Protein ini


larut dalam larutan garam dan encer, mudah berubah dibawah pengaruh
suhu, konsentrasi garam dan mudah denaturasi. Albumin terdapat dalam
telur, susu, plasma, dan hemoglobin. Globulin terdapat dalam otot, serum,
kuning telur, dan gizi tumbuh-tumbuhan. Histon terdapat dalam jaringan-
jaringan seperti timus dan pancreas. Protamin dihubungkan dengan asam
nukleat.

c. Protein konjugasi

Merupakan protein sederhana yang terikat dengan baha-bahan non-


asam amino. Nukleoprotein terdaoat dalam inti sel dan merupakan bagian
penting DNA dan RNA. Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan
karbohidrat dalam jumlah besar. Lipoprotein terdapat dalam plasma-
plasma yang terikat melalui ikatan ester dengan asam fosfat sepertu kasein
dalam susu. Metaloprotein adalah protein yang terikat dengan mineral
seperti feritin dan hemosiderin adalah protein dimana mineralnya adalah
zat besi, tembaga dan seng.

2. Menurut kelarutannya, protein globuler dibagi menjadi :

a. Albumin : laut dalam air terkoagulasi oleh panas. Ex : albumin telur,


albumin serum.
b. Globulin : tak larut air, terkoagulasi oleh panas, larut dalam larutan garam,
mengendap dalam larutan garam, konsentrasi meningkat. Ex : Ixiosinogen
dalam otot.
c. Glutelin : tak larut dalam pelarut netral tapi tapi larut dalam asam atau
basa encer. Ex : Histo dalam Hb.

7
d. Plolamin/Gliadin : larut dalam alcohol 70-80% dasn tak larut dalam air
maupun alcohol absolut. Ex : prolaamin dalam gandum.
e. Histon : Larut dalam air dasn tak larut dalam ammonia encer. Ex : Hisron
dalam Hb.
f. Protamin : protein paling sederhana dibanding protein-protein lain, larut
dalam air dan tak terkoagulasi oleh panas. Ex : salmin dalam ikatan
salmon.
3. Berdasarkan senyawa pembentuk

Protein sederhana (protein saja ) ex : Hb

a. Protein kojugasi dan senyawa non protein

Protein yang mengandung senyawa lain yang non protein disebut


protein konjugasi, sedang protein yang mengandung senyawa non protein
disebut protein sederhana. Ex : 9 Glikoprotein terdapat pada hati.

Merupakan protein sederhana yang terikat dengan baha-bahan non-


asam amino. Nukleoprotein terdaoat dalam inti sel dan merupakan bagian
penting DNA dan RNA. Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan
karbohidrat dalam jumlah besar. Lipoprotein terdapat dalam plasma-
plasma yang terikat melalui ikatan ester dengan asam fosfat sepertu kasein
dalam susu. Metaloprotein adalah protein yang terikat dengan mineral
seperti feritin dan hemosiderin adalah protein dimana mineralnya adalah
zat besi, tembaga dan seng.

4. Berdasarkan keberadaan asam amino esensial.

Dikelompokkan kedelapan asam amino esensial yang harus disediakan


dalam bentuk jadi dalam menu makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

a. Isoleusin
b. Leussin
c. Lisin

8
d. Methionin (asam amino esensial), fungsinya dapat digantikan sistin
(semi esensial) secara tidak sempurna.
e. Penilalanin, yang fungsinya dapat digantikan tirosin (semi esensial)
tidak secara sempurna, akan tetapi paling tidak dapat menghematnya.
f. Threonin
g. Triptopan
h. Valin

5. Klasifikasi protein pada biokimia didasarkan atas fungsi biologinya.

a. Protein Enzimatik

Merupakan golongan protein yang terbesar dan paling penting. Kira-


kira seribu macam enzim telah diketahui, yang masing-masing berfungsi
sebagai katalisator reaksi kimia dalam jasad hidup. pada jasad hidup yang
berbeda terdapat macam jenis enzim yang berbeda pula. Molekul enzim
biasanya berbentuk bulat (globular), sebagian terdiri atas satu rantai
polipeptida dan sebagian lain terdiri lebih dari satu polipeptida. Contoh enzim:
ribonuklease, suatu enzim yang mengkatalisa hidrolisa RNA (asam
poliribonukleat); sitokrom, berperan dalam proses pemindahan electron;
tripsin; katalisator pemutus ikatan peptida tertentu dalam polipeptida.

b. Protein Pembangun

Protein pembangun berfungsi sebagai unsure pembentuk struktur.


Beberapa contoh misalnya: protein pembukus virus, merupakan selubung pada
kromosom; glikoprotein, merupakan penunjang struktur dinding sel; struktur
membrane, merupakan protein komponen membrane sel; α-Keratin, terdapat
dalam kulit, bulu ayam, dan kuku; sklerotin, terdapat dalam rangka luar
insekta; fibroin, terdapat dalam kokon ulat sutra; kolagen, merupakan serabut
dalam jaringan penyambung; elastin, terdapat pada jaringan penyambung yang
elastis (ikat sendi); mukroprotein, terdapat dalam sekresi mukosa (lendir).

9
c. Protein Kontraktil

Protein kontraktil merupakan golongan protein yang berperan dalam


proses gerak. Sebagai contoh misalnya; miosin, merupakan unsure filamen tak
bergerak dalam myofibril; dinei, terdapat dalam rambut getar dan flagel (bulu
cambuk).

d. Protein Pengangkut

Protein pengangkut mempunyai kemampuan mengikat molekul


tertentu dan melakukan pengangkutan berbagai macam zat melalui aliran
darah. Sebagai contoh misalnya: hemoglobin, terdiri atas gugus senyawa heme
yang mengandung besi terikat pada protein globin, berfungsi sebagai alat
pengangkut oksigen dalam darah vertebrata; hemosianin, befungsi sebagai alat
pengangkut oksigen dalam darah beberapa macam invertebrate; mioglobin,
sebagai alat pengangkut oksigen dalam jaringan otot; serum albumin, sebagai
alat pengangkut asam lemak dalam darah; β-lipoprotein, sebagai alat
pengangkut lipid dalam darah; seruloplasmin, sebagai alat pengangkut ion
tembaga dalam darah.

e. Protein Hormon

Seperti enzim, hormone juga termasuk protein yang aktif. Sebagai


contoh misalnya: insulin, berfungsi mengatur metabolisme glukosa, hormone
adrenokortikotrop, berperan pengatur sintesis kortikosteroid; hormone
pertumbuhan, berperan menstimulasi pertumbuhan tulang.

f. Protein Bersifat Racun

Beberapa protein yang bersifat racun terhadap hewan kelas tinggi yaitu
misalnya: racun dari Clostridium botulimum, menyebabkan keracunan bahan
makanan; racun ular, suatu protein enzim yang dapat menyebabkan
terhidrolisisnya fosfogliserida yang terdapat dalam membrane sel; risin,
protein racun dari beras.

10
g. Protein Pelindung

Golongan protein pelindung umumnya terdapat dalam darah


vertebrata. Sebagai contoh misalnya: antibody merupakan protein yang hanya
dibentuk jika ada antigen dan dengan antigen yang merupakan protein asing,
dapat membentuk senyawa kompleks; fibrinogen, merupakan sumber
pembentuk fibrin dalam proses pembekuan darah; trombin, merupakan
komponen dalam mekanisme pembekuan darah.

h. Protein Cadangan

Protein cadangan disimpan untuk berbagai proses metabolisme dalam


tubuh. Sebagai contoh, misalnya: ovalbumin, merupakan protein yang terdapat
dalam putih telur; kasein, merupakan protein dalam biji jagung.

E. Manfaat Protein

Fungsi protein di dalam tubuh kita sangat banyak, bahkan banyak dari
proses pertumbuhan tubuh manusia dipengaruhi oleh protein yang terkandung di
dalam tubuh kita

1. Sebagai Enzim

Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa
makromolekul spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang sangat sederhana
seperti reaksi transportasi karbon dioksida sampai yang sangat rumit seperti
replikasi kromosom. Protein besar peranannya terhadap perubahan-perubahan
kimia dalam sistem biologis.

2. Alat Pengangkut dan Penyimpan

Banyak molekul dengan MB kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau
dipindahkan oleh protein-protein tertentu. Misalnya hemoglobin mengangkut
oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin mengangkut oksigen dalam otot.

11
Pengatur pergerakan Protein merupakan komponen utama daging, gerakan otot
terjadi karena adanya dua molekul protein yang saling bergeseran.

3. Penunjang Mekanis

Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya
kolagen, suatu protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut.
Pertahanan tubuh atau imunisasi Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk
antibodi, yaitu suatu protein khusus yang dapat mengenal dan menempel atau
mengikat benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh seperti virus, bakteri,
dan sel- sel asing lain.

4. Media Perambatan Impuls Syaraf

Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor, misalnya


rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor penerima warna atau
cahaya pada sel-sel mata.

5. Pengendalian Pertumbuhan

Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat


mempengaruhi fungsi bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan karakter
bahan.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Protein adalah senyawa organik kompleks yang mempunyai bobot


molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino
yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.

Komponen penyusun protein terdiri dari :Alanin (alanine), Arginin


(arginine), Asparagin (asparagine), Asam aspartat (aspartic acid), Sistein
(cystine), Glutamin (Glutamine), Asam glutamat (glutamic acid), Glisin
(Glycine), Histidin (histidine), Isoleusin (isoleucine), Leusin (leucine), Lisin
(Lysine), Metionin (methionine), Fenilalanin (phenilalanine), Prolin (proline),
Serin (Serine), Treonin (Threonine), Triptofan (Tryptophan), Tirosin (tyrosine),
dan Valin (valine).

Ada 4 tingkat struktur protein yaitu struktur primer, struktur sekunder,


struktur tersier dan struktur kuartener. Ditinjau dari strukturnya, protein dapat
dibagi dalam 2 golongan yaitu protein sederhana dan Protein gabungan.

Klasifikasi protein secara umum, yaitu :

a) Berdasarkan bentuknya protein dikelompokkan sebagai berikut :


 Protein bentuk serabut (fibrous)
 Protein globuler
 Protein konjugasi
b) Menurut kelarutannya, protein globuler dibagi menjadi :
 Albumin
 Globulin
 Glutelin
 Plolamin/Gliadin
 Histon

13
 Protamin
c) Berdasarkan senyawa pembentuk yaitu Protein sederhana (protein saja ) ex
: Hb. Protein kojugasi dan senyawa non protein
d) Berdasarkan keberadaan asam amino esensial.
 Isoleusin
 Leussin
 Lisin
 Methionin (asam amino esensial)
 PenilalaninThreonin
 Triptopan
 Valin
e) Klasifikasi protein pada biokimia didasarkan atas fungsi biologinya.
 Protein Enzimatik
 Protein Pembangun
 Protein Kontraktil
 Protein Pengangkut
 Protein Hormon
 Protein Bersifat Racun
 Protein Pelindung
 Protein Cadangan

Manfaat protein yaitu sebagai enzim, alat pengangkut dan


penyimpan,penunjang mekanis, media perambatan impuls
syaraf dan pengendalian pertumbuhan.

Fungsi protein: katalisis enzimatik, transportasi dan penyimpanan,


koordinasi gerak, penunjang mekanis, proteksi imun, Membangkitkan dan
menghantarkan impuls saraf, Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi.

Keuntungan protein bagi tubuh: Menyediakan bahan-bahan yang penting


peranannya untuk pertumbuhan dan memelihara jaringan tubuh, Mengatur
kelangsungan proses di dalam tubuh, Memberi tenaga jika keperluannya tidak

14
dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak.Sumber energy, Pembetukan dan
perbaikan sel dan jaringan, Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibody,
Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel.
Kekurangan Protein yaitu, kerontokan rambut, yang paling buruk ada yang
disebut dengan kwasiorkor, penyakit kekurangan protein, kekurangan yang terus
menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.

B. Saran

Menyadari bahwa kami masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.

Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.

15
Daftar Pustaka

- L.Lehninger, Albert.1982.Dasar-Dasar Biokimia.Jakarta:Erlangga.


Diterjemahkan oleh Dr.Ir.Thenawidjaja.Bogor:Institut Pertanian Bogor
- Anonim.2012.protein.http://lisadyprotein.blogspot.com/ (diakses 26
November 2018)
- Anonim.2010.fungsiprotein.http://www.membuatblog.web.id/2010/03/fun
gsi-protein.html (diakses 26 November 2018)
- Anonim.2010.klasifikasiprotein.http://ziamaystri.blog.friendster.com/klasi
fikasi-protein/ (26 November 2018)
- Anonim.2011.komponendanstrukturprotein.http:// chemfany./komponen-
dan-struktur-protein/ (26 November 2018)

16

Anda mungkin juga menyukai