Anda di halaman 1dari 1

Assesment :

Pasien bernama ibu mahnim berusia 57 tahun datang pada tanggal 12 januari 2019
dengan keluhan utama berdebar hilang timbul ,sesak (saat aktivitas). Pasien masuk ke
rumah sakit pertama pada tahun 2008 di Rumah sakit kota mataram akibat perdarahan.
Selama itu pasien masuk rumah sakit sebanyak 2x dalam 1 bulan. Pasien mengaku
dahulu memiliki berat badan yang gemuk dan sekarang mengalami penurunan. Selain
itu pasien memiliki riwayat hipertensi sejak tahun 2012. Pasien bekerja sebagai pencari
botol plastic dan tinggal di daerah ampenan. Aktivita pasien biasanya dimulai pada
pukul 06.00-10.00 di sekitar pesisir pantai sambil menarik gerobak. Pasien tinggal
bersama anaknya yang masih bersekolah dan memiliki 5 saudara, di mana suaminya
sudah meninggal . Pasien mengaku gejala awal muncul saat pasien sedang mencari
botol sehingga mengalami kelelahan. Sebelum masuk ke rumah sakit selama gejala
muncul pasien merasakan seperti lemas , tidak ada tenaga, sulit tidur, berdebar-debar
(seperti dipukul-pukul) tetapi tidak menjalar sampai punggung. Lemas yang dirasakan
pasien membuat pasien sampai tidak bias bergerak. Keluhan dirasakan memberat
ketika kaget dan meringan ketika istirahat dan sesudah minum. Pasien juga
memberitahu saat baba da yang keluar seperti lender, kemudian cepat keringatan dan
tidak tahan panas. Dahulu pasien mengatakan pernah mengalami malarian dan maag.
Kemudian pasien mengaku pernah mengkonsumsi obat-obatan ( jantung, tiroid, batuk,
dan maag), saat ditanyai tentang pola makan pasien mengatakan bahwa pola makanya
normal seperti biasa namun berat badannya menurun. Pasien juga dahulu siklus
menstruasinya tidak teratur dan sudah menopause 4 tahun lalu. Di keluarganya tidak
ada ada riwayat penyakit yang sama namun ibu pasien mengalami stroke. Dari hasil
assement pasien di diagnosis terkena Hipertiroid stage IV.
Pada pemeriksaan yang dilakukan saat observasi klinik berlangsung tanggal 15
januari 2019, hasil ditemukan mata pasien mengalami eksoftalmus, kakinya bengkak ,
kemudian benjolan di leher kurang lebih diameternya 5cm, pada bagian dekstra dan
bergerak ketika menelan. Auskultasi abdomen terdengar suara peristaltic meningkat .
Assessment pada pasien ini sesuai dengan data yang kami peroleh, pasien tampak
lemah , badan kurus dan ditemukan adanya benjolan.

Anda mungkin juga menyukai