Universitas Mataram
Oleh
H1A016054
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2019
HALAMAN PERSETUJUAN
Severity Index dengan kualitas hidup pada penderita psoriasis di Rumah Sakit
Fakultas : Kedokteran
Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu syarat meraih gelar
Mataram,
ii
PRAKATA
Alhamdulillah segala puji saya panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan Yang
Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya lah akhirya saya bisa menyelesaikan
proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dengan sebaik-baiknya. Proposal Karya
Tulis Ilmiah
(KTI) dengan judul “Korelasi Visual Analog Scale, Psoriasis Area and Severity
Index dengan kualitas hidup pada penderita psoriasis di Rumah Sakit Umum
Provinsi Nusa tenggara Barat tahun 2019” ini semoga dapat menjadi bermanfaat
sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang tentunya telah berpengaruh besar
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik
dan saran untuk kesempurnaan penelitian selanjutnya. Akhir kata semoga apa
iii
Mochamad Fauzi Aulia Akbar
DAFTAR ISI
iv
2.1.3 Klasifikasi .............................................................................................. 827
2.3.2 Metode Penilaian Kualitas Hidup pada pasien Dermatologi ........ 17214
v
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 25220
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Pruritus (gatal) adalah gejala utama penyakit kulit dan dapat didefinisikan
dermatologis, tetapi juga dapat menjadi penanda penyakit sistemik, salah satunya
epidermis dan beberapa kelainan biokimia, imunologi, dan pembuluh darah, dan
Penyakit ini ditandai dengan plak eritema-plak yang menebal, eritema, serta
skuamaseperti bersisik (Hunter et al., 2002). Diperkirakan sekitar 4,5 juta orang
dewasa terkena di Amerika Serikat (AS), hal ini memakan biaya yang cukup
& Ford, 2007). Penyakit psoriasis juga memiliki dampak negatif yang signifikan
terhadap kualitas hidup terkait kesehatan. Kualitas hidup yang dimaksud terkait
memiliki prevalensi yang lebih tinggi pada ras Kaukasia dibandingkan dengan ras
Afrika di Amerika (Schmitt & Ford, 2007). Berbagai penelitian lain menyebutkan
ini sekitar 2,2% sampai 2,9% dengan jumlah kasus 150.000 pertahun, sedangkan
di Asia insidens psoriasis sekitar 0,4% , Insiden penyakit ini juga rendah di
Jepang dan Eskimo (Amelia, Thaha & Devi, 2014). Penelitian yang dilakukan
umum pada populasi Eropa utara dan paling sedikit pada populasi Asia timur
Data prevalensi psoriasis di Indonesia sendiri sampai saat ini belum Formatted: List Paragraph, Tab stops: Not at 0.31"
Daerah Dr. Soedarso Pontianak pada tahun 2013 jumlah pasien psoriasis
yang tercatat adalah 310 pasien (Arundina, 2013). Terdapat pula data pada
rumah sakit lain, antara lain Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H. Adam
Malik Medan, berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medis selama
Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, 34 pasien (1,05%) di Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt, Font color:
Black
antaranya merupakan pasien dengan diagnosis psoriasis. Dari jumlah
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt, Font color:
Black
tersebut 16 pasien (47%) berjenis kelamin pria dan 18 pasien (52,9%)
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt, Font color:
Black
berjenis kelamin wanita. Di RS Dr. M. Djamil Padang selama tahun 2000-
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt, Font color:
Black
2005 insiden psoriasis ber-kisar 1,6%-2,6. Di Poliklinik Penyakit Kulit dan
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt, Font color:
Black
2
Kelamin RSUP Sanglah Denpasar pada Januari sampai Desember 2009 Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt, Font color:
Black
tercatat 156 kasus baru psoriasis dari 10.856 kunjungan (1,44%). Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt, Font color:
Black
Penelitian Peggy dkk di RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt, Font color:
Black
Januari 2006- Desember 2008 terdapat 169 kasus psoriasis dari 11730
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt, Font color:
Black
kunjungan(1,44%), pada tahun 2006 ditemukan 62 kasus, tahun 2007
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt, Font color:
Black
terdapat 51 kasus dan tahun 2008 sebanyak 56 kasus.Di provinsi NTB
dan Kelamin Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi (RSUDP) NTB pada
Penyakit psoriasis memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kualitas Formatted: List Paragraph, Justified, Tab stops: Not at
0.31"
hidup terkait kesehatan. Kualitas hidup yang dimaksud terkait dengan keadaan
kehidupan seseorang seperti keadaan fisik, psikologi maupun kondisi sosial dari
seseorang (Marcel, 2014). Dalam menilai derajat gatal serta keparahan pada pasien
psoriasis dapat menggunakan instrument khusus, yaitu Visual Analog scale (VAS) dan Formatted: Font: +Body (Calibri), 11 pt, Not Italic, Font
color: Auto
Psoriasis Area and Severity Index (PASI). Pada VAS dinilai melalui intensitas gatal pada
satu titik waktu tertentu, kemudian pada PASI penilaian dilakukan dengan menilai
luas lesi pada permukaan tubuh, derajat eritema, indurasi dan deskuamasi
(Schmitt & Wozel, 2005; Pereira & Ständer, 2017). Di sisi lain tingkat keparahan
psoriasis merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup
seseorang oleh karena itu terdapat suatu instrument yang digunakan dalam menilai
kualitas hidup seorang pasien yaitu Dermatology Quality life Index (DLQI)(Torres et al.
3
Pada sebuah penelitian, didapatkan hasil yaitu tidak ada bukti korelasi
klinis yang bermakna antara derajat kegatalan yang di ukur dengan VAS terhadap
tingkat keparahan penyakit psoriasis itu sendiri yang di nilai dengan PASI
ditemukan bahwa ada korelasi yang signifikan tetapi sederhana antara VAS dan
DLQI pada setiap kunjungan, dan juga antara VAS dan PASI (Flytström et al.,
signifikan antara skor DLQI dan skor PASI serta antara skor DLQI dan skor VAS
pasien di wilayah NTB khsusnya pasien yang berkunjung ke Rumah Sakit Umum
instrumen, yaitu pruritus menggunakan skor VAS, derajat psoriasis dengan PASI,
Apakah terdapat korelasi VAS, PASI dengan kualitas hidup pada pasien
a. Apakah ada korelasi antara VAS dengan PASI pada pasien psoriasis di
RSUDP NTB ?
4
b. Apakah ada korelasi antara PASIVAS dengan kualitas hidup DLQI pada
c. Apakah ada korelasi antara VAS PASI dengan kualitas hidupDLQI pada
RSUDP NTB.
Pendidikan
berkaitan dengan hubungan antara derajat gatal dan tingkat keparahan psoriasis
serta dampaknya terhadap kualitas hidup penderita, serta sebagai sumber belajar
dalam mempelajari hal yang terkait dengan penilitian.. Formatted: English (Indonesia)
5
1.4.2 Manfaat bagi Institusi Pelayanan Kesehatandari Aspek Institusi
Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit) Formatted: English (Indonesia)
agar dapat membantu serta memfasilitasi pasien dalam rangka mengobati dan
Mengetahui seberapa parah penyakit psoriasis yang dialami serta pengaruhnya Formatted: Font: Times New Roman, Bold, Font color:
Text 1
terhadap kualitas hidupnya.
Formatted: Indent: First line: 0", Line spacing: 1.5
1.4.4 Manfaat bagi dari Aspek Masyarakat Formatted: Normal, Line spacing: single, No bullets
or numbering
Mengetahui dampak tingkat keparahan penyakit psoriasis terhadap kualitas
hidup penderita dan sebagai acuan agar lebih baik saat menangani penyakit ini.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pruritus
2.1.1 Definisi
Pruritus (gatal) adalah gejala utama penyakit kulit dan dapat didefinisikan
Goldsmith, MD et al., 2012). Pruritus adalah gejala yang paling sering dalam
dermatologi (Chu et al., 2003) (Grundmann & Ständer, 2011). Formatted: Font: Italic
akut yaitu pruritus yang berlangsung beberapa detik sampai seminggu dan pruritus
kronik yang berlangsung lama sampai berbulan-bulan (durasi lebih dari 6 minggu)
2.1.2 Etiologi
hipertiroidisme), penyebab neuropatik (misalnya, notalgia paresthetica [gatal Commented [d1]: italic
Formatted: Font: Italic
khas pada punggung atas] dan pruritus brakio-radial [gatal khas lengan, mungkin
disebabkan oleh efek berlebihan saraf tulang belakang]), dan penyebab psikogenik
(Grundmann & Ständer, 2011) Commented [d2]: sabaiknya jangan hanya diambil dari 1
referensi saja, agar tidak terkesan plagiat
7
2.1.3 Klasifikasi
neuropatik, neurogenik, dan psikogenik. Gatal kulit juga disebut sebagai gatal
pruritoseptifceptive, disebabkan oleh peradangan kulit. Gatal neuropatik Commented [d3]: italic
Formatted: Font: Italic
disebabkan oleh gatal yang timbul di sepanjang jalur saraf aferen akibat kerusakan
sistem saraf. Ini biasanya terlihat pada neuralgia herpes, sklerosis multipel, dan
tumor otak. Gatal neurogenik berasal dari pusat tanpa adanya patologi pada
neuron, seperti yang terlihat pada kolestasis. Terakhir, gatal psikogenik terlihat
pada keadaan delusi, seperti parasitophobia (Hunter et al,. 2002; Tivoli &
Rubenstein, 2009).
Untuk mengevaluasi rasa gatal secara subyektif dapat dilakukan penilaian Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
sederhana terhadap derajat keparahan rasa gatal [seperti VAS, numeric rating
scale (NRS), verbal rating scale (VRS)], kuesioner gatal yang menyediakan data Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
kualitas gatal, sistem analisis terkomputerisasi, dan penilaian ambang persepsi Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
pruritus. Untuk menilai pruritus direkomendasikan untuk menggunakan Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
kombinasi paling sedikit dua metode penilaian rasa gatal yang independen.
Namun, rekomendasi ini dapat terlalu menghabiskan waktu pada pengunaan klinis
seharihari, oleh karena itu untuk penilaian intensitas gatal tersebut dibutuhkan
suatu metode yang sederhana dan dapat dipercaya (Adam et al., 2012). Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Field Code Changed
VAS merupakan salah satu metode yang paling sering digunakan untk
Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
penilaian pruritus karena dapat memberikan estimasi rasa gatal yang mudah dan
cepat. VAS dinilai dengan meminta pasien menandai skala 1-10 pada kertas baik
8
horizontal maupun vertikal, untuk menunjukkan derajat keparahan pruritus yang
berusia tua. Pada usia ini pasien dapat memiliki penurunan kognitif, sehingga sulit
untuk mengerti skala yang dimaksud sehingga sulit untuk menandai garis dengan
pena (Adam et al., 2012; Reich et al., 2017)Terdapat beberapa instrumen untuk Formatted: Font: Times New Roman, 12 pt
Field Code Changed
menilai derajat gatal yang telah dikembangkan oleh para peneliti. Salah satunya
The Dynamic Pruritus Score (DPS) adalah alat yang dapat digunakan pada tiap
kunjungan pasien dengan pruritus kronis. Dimana pasien diminta untuk menilai
tingkat pruritus mereka saat ini dibandingkan dengan selama kunjungan mereka
sebelumnya. Alat tersebut menunjukkan reliability dan validitas yang tinggi. Commented [d4]: indonesiakan saja dua2nya
pada satu titik waktu tertentu, sementara DPS memberikan informasi tentang arah
perkembangan gatal, yaitu apakah semakin baik atau buruk dengan pengobatan.
(Pereira & Ständer, 2017). Commented [d5]: usahakan dalam membuat paragraph
jangan hanya mengambill dari 1 referensi
Formatted: Font: Calibri, 11 pt, Font color: Auto,
Indonesian
2.2 PSORIASIS
2.2.1 Definisi
epidermis dan beberapa kelainan biokimia, imunologi, dan pembuluh darah, dan
sebagian besar diwariskan dan ditandai oleh plak eritematosa bersisik (Hunter et
9
al., 2002; Kuchekar et al., 2011). Psoriasis dibagi ke dalam beberapa kategori
2.2.2 Epidemiologi
Penyakit psoriasis dapat ditemukan pada semua usia, namun paling banyak
ditemukan pada usia 20-30 tahun, dan pada usia 50-60 tahun. Sekitar 75% pasien
sekitar 4,5 juta orang dewasa terkena dampak di AS dan menimbulkan masalah
dilaporkan 7 juta orang di Amerika Serikat terkena penyakit psoriasis dan 1,5 juta
setiap tahunnya berobat ke dokter dengan keluhan psoriasis (Schmitt & Ford,
2007).
2,9%. Di Amerika Serikat, insidens penyakit ini sekitar 2,2% sampai 2,9% dengan
jumlah kasus 150.000 pertahun., sedangkan Ddi Asia insidens psoriasis sekitar
0,4% , insiden penyakit ini juga rendah di Jepang dan Eskimo (Amelia et al.,
2014). Data prevalensi psoriasis di Indonesia sendiri sampai saat ini belum
ditemukan, namun berdasarkan data rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Soedarso Pontianak pada tahun 2013 jumlah pasien psoriasis yang tercatat adalah
berdasarkan data kunjungan pada Poli Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum
Daerah Provinsi (RSUDP) NTB pada tahun 2018 ditemukan sekitar 47 orang
10
yang berkunjung mengalami psoriasis khususnya tipe vulgaris (RSUDP NTB,
2018).
2.2.3 Etiologi
tubuh dan zat biokimia lainnya yang biasanya mengatur proliferasi teratur dan
peningkatan proliferasi sel-sel kulit yang mengarah ke tanda klinis khas scaling
dan eritema. Beberapa faktor diduga memperburuk psoriasis, hal ini termasuk
dapat menderita depresi dan kehilangan harga diri. Dengan demikian, kualitas
Obat-obatan tertentu, termasuk garam lithium dan beta blocker, telah dilaporkan
kondisi ini (Kuchekar et al,. 2011). Commented [d6]: usahakan dalam membuat paragraph
jangan hanya mengambill dari 1 referensi
2.2.4 Faktor risiko
Timur Jauh Asia memiliki tingkat prevalensi yang sangat rendah. Tingkat
cenderung lebih sering sering terjadi di antara pria dibandingkan dengan wanita.
11
selain itu, beberapa penelitian yang meneliti tingkat kejadian psoriasis
kurang seiring bertambahnya usia hingga tujuh dekade kehidupan (Naldi, 2013). Commented [d7]: usahakan dalam membuat paragraph
jangan hanya mengambill dari 1 referensi
Riwayat keluarga
Infeksi bakteri/virus (streptokokus, HIV)
Stres
Obesitas
Merokok
Konsumsi alkohol (alkoholisme)
Trauma pada kulit
Iklim, terutama pada musim dingin di wilayah dengan 4 musim
Ras, kulit putih lebih berisiko
Bagian yang paling sering terkena adalah kulit kepala, ujung jari tangan
dan kaki, telapak tangan, telapak kaki, umbilikus, gluteus, di bawah payudara dan
alat kelamin, siku, lutut, tulang kering, dan sakrum. Penyakit ini bersifat kronis
dengan kecenderungan kambuh . Pada penyakit ini, kulit terus bersisik sebagai
serpihan yang disebut plak psoriatik karena multiplikasi sel epidermis yang cepat
dan berlebihan yang terlihat seperti kulit amis & akhirnya terkelupas sebagai
pengelupasan kulit.(Kuchekar et al., 2011). Lesi psoriasis menunjukkan empat Commented [d8]: usahakan dalam membuat paragraph
jangan hanya mengambill dari 1 referensi
tanda yang khas, yaitu (1) ditandai dengan bentuk yangs jelas dengan batas yang
tegas, (2) permukaan menyerupai sisik berwarna keperakan yang tidak koheren,
(3) di bawah sisik kulit terdapat eritema yang mengkilap dan homogen, dan (4)
ada tanda Auspitz (Dibawah skuama akan tampak kulit berwarna kemerahan Formatted: Font: Italic
skuama diangkat). Terdapat pula tanda khas lain yaitu fenomena lilin (Fenomena
12
tetesan lilin ialah skuama yang berubah warnanya menjadi putih pada goresan,
seperti lilin yang digores) dan tanda Koebner (Psoriasis yang timbul pada tempat Formatted: Font: Italic
terjadinya trauma) (Chu et al., 2003; Lowell A. Goldsmith, MD et al., 2012).. Formatted: Font: Italic
Formatted: Font: Italic
Tanda Auspitz memiliki nilai diagnostic yang signifikan. Tanda ini tidak
ada pada psoriasis invers atau pustular dan dapat membantu membedakan
psoriasis dari kondisi kulit lain dengan morfologi yang serupa. Ukuran lesipun
bervariasi dari berupa pinpoint hingga plak yang menutupi area tubuh yang luas
(Chu et al., 2003); Lowell A. Goldsmith, MD et al. 2012). Formatted: Font: Italic
Gambar 2.2 Tanda Koebner (Chu et al. 2003) Formatted: Font: Italic
13
2.2.6 Klasifikasi
ketiak, pusar, dan bokong), dan pustular psoriasis pustular (dipenuhi nanah,
kekuningan, lepuh kecil). Ketika telapak tangan dan telapak terlibat, ini dikenal
Gambar 2.31 contoh jenis psoriasis (Zangeneh & Shooshtary, 2013) Commented [d9]: tulisan pada gambar sebaiknya dihapus
14
2.2.7 Patofisiologi
disebabkan oleh sinyal yang salah dalam sistem kekebalan tubuh. Diyakini bahwa
kulit matang dan dikeluarkan dari permukaan kulit setiap 28 hingga 30 hari.
Ketika psoriasis berkembang, sel-sel kulit matang dalam 3 hingga 6 hari dan
sel-sel kulit malah menumpuk, dan menyebabkan tampak lesi. hal lain ditemukan
atau kondisi immunemediated lainnya seperti rheumatoid arthritis atau Diabetes Formatted: Font: Italic
Tipe-I (Kuchekar et al., 2011) Commented [d10]: usahakan dalam membuat paragraph
jangan hanya mengambill dari 1 referensi
2.2.8 Penentuan Dderajat Keparahan Psoriasis
pengaruhnya terhadap kualitas hidup penderita. Salah satu tehnik yang digunakan
Area and Severity Index (PASI). Psoriasis Area and Severity Index (PASI) adalah
berdasarkan cakupan area dan penampilan plak (Schmitt & Wozel, 2005;
15
Kuisoner ini PASI menggabungkan elemen pada presentasi klinis yang Commented [d11]: tidak boleh singkatan di awal kaliamat
tampak pada kulit berupa eritema, indurasi dan skuama. Setiap elemen tersebut
dinilai secara terpisah menggunakan skala 0 - 4 untuk setiap bagian tubuh: kepala
dan leher, batang tubuh, ekstremitas atas dan ekstremitas bawah. Penilaian dari
masing-masing area tubuh dikalikan dengan skor yang didapat dari skala 1 - 6
yang mereprsentasikan luasnya area permukaan yang terlibat pada bagian tubuh
biasanya disertai dengan rasa gatal pada sekitar 60-90% pasien. Gatal tersebut
menyebabkan distres pada pasien dengan psoriasis, tidak hanya dengan merusak
kualitas hidup tetapi juga diperburuk oleh eksantema yang muncul akibat garukan
(fenomena Koebner) (Aizawa et al., 2019). Pada penelitian yang di lakukan oleh
Aizawa dan kawan-kawan pada tahun 2017 ditemukan hasil bahwa konsentrasi
berkorelasi dengan skor VAS, tetapi tidak dengan PASI, . sSehingga pada Commented [d12]: kata penghubung jangan diawal
kalimat
penelitian ini menunjukkan hubungan yang erat antara tingkat gatal dan kadar
serum LCN2 pada pasien dengan psoriasis. Tingkat serum LCN2 dapat mewakili
16
2.2.10 Tatalaksana
Secara garis besar pengobatan pada psoriasis terdiri dari pengobatan secara
sistemik, topical, penyinaran dengan psoralens plus ultraviolet A (PUVA) dan Commented [d13]: karna baru pertama kali muncul,
maka singkatan harus ditulis kepanjangannya
pengobatan dengan cara Goeckerman (Arundina, 2013; Aprilliana et al,. 2017) . Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Italic
Commented [d14]: tambahkan referensi yang lain
2.3 Kualitas Hidup
2.3.1 Definisi
Kualitas hidup adalah pPersepsi individu tentang posisi mereka di Commented [d15]: tidak pake huruf besar
kehidupan dalam konteks budaya dan nilai-nilai dimanadi mana mereka hidup, Commented [d16]: tidak menunjukkan tempat
serta dalam kaitannya dengan tujuan, harapan, standar, dan masalah kehidupan
mereka. Hal ini adalah konsep luas yang dipengaruhi secara kompleks oleh
hubungan mereka dengan lingkungan mereka (Jern, 2006; Grujić, Legetić &
penyakit dan dapat menilai hasil dari terapi medis. HRQoL dapat diartikan Commented [d18]: Singkatan jangan di awal kalimat
penyakit dan pengobatan pada fisik, psikologi, dan kehidupan sosial. HRQoL Commented [d19]: Singkatan jangan di awal kalimat
pada pasien penyakit kulit dapat dinilai dengan intrumen general atau HRQoL
(DQoLS), dan Dermatology Spesific Quality of Life and Skindex. (Hongbo et al.,
2005)
17
DLQI lebih ringkas dan mudahenak digunakan karna hanyasebab memiliki
10 pertanyaan. DLQI juga sudah teruji rReabilitas dan validitasnya dan telah Commented [d20]: Huruf kecil
dikembangkan oleh Fynlay dan Khan pada tahun 1994 sebagai instrumen yang
sudah disederhanakan untuk digunakan secara klinis pada pasien dengan penyakit
kemungkinan jawaban dan memiliki rentang skor dari 0-3 untuk setiap jawaban
(tidak relevan = 0; hanya sedikit = 1; besar = 2; dan sangat besar = 3). Kuisoner
ini mengevaluasi gejala dan perasaan (pertanyaan 1 dan 2), aktivitas sehari-hari
(pertanyaan 3 dan 4), aktifitas bersantai dan olah raga (pertanyaan 5 dan 6),
dan pengobatan (pertanyaan 10), hasil dari skor final memiliki rentang 0 sampai
30. Skor ini juga dapat dikelompokan berdasarkan dampak terhadap kualitas
hidup (0-1= tidak ada pengaruh; 2-5= sedikit pengaruh; 6-10= pengaruh sedang;
11-20= pengaruh sangat besar; dan 21-30= pengaruh amat sangat besar terhadap
Terdapat berbagai alat yang tersedia untuk menilai kualitas hidup pasien
yang akhirnya menybabkan gangguan di sekolah dan tempat kerja karena depresi
dan di beberapa kasus disebakan oleh isolasi sosial. Sebagai contoh, psoriasis
18
pada kebanyakan kasus, tidak menyebabkan kerusakan fisik namun memberikan
efek terhadap kualitas hidup mereka (Torres et al., 2011) Commented [d21]: Tambahkan referensi lain
DLQI merupakan instrumen alternatif untuk pruritus (dalam konteks Commented [d22]: Singkatan jangan di awal kalimat
dermatosis atau lesi gores yang parah) dan kondisi dermatologis lainnya. DLQI Commented [d23]: Singkatan jangan di awal kalimat
banyak digunakan dan telah divalidasi. Lebih jauh lagi, kegunaannya telah
ditetapkan untuk pasien dengan kondisi pruritus dengan keluhan kulit signifikan .
Namun, tidak seperti ItchyQol, DLQI mungkin tidak cocok digunakan untuk Commented [d24]: Kata sambung jangan diawl kalimat
pasien dengan pruritus kulit yang tampak normal. DLQI tidak membahas aspek
psikiatris dan karenanya harus dilengkapi dengan alat lain. Menariknya, dampak
pada kualitas hidup berkorelasi dengan intensitas gatal, tetapi tidak dipengaruhi
oleh penyebab pruritus atau lesi goresan yang terlihat (Pereira & Ständer, 2017). Commented [d25]: usahakan dalam membuat paragraph
jangan hanya mengambill dari 1 referensi
Derajat keparahan psoriasis juga mempengaruhi kualitas hidup
penderita. Semakin berat derajat keparahan, maka makin berat pula gejala
akan menurun dan berdampak buruk (Arundina, 2013). Commented [d26]: usahakan dalam membuat paragraph
jangan hanya mengambill dari 1 referensi
Kualitas hidup yang banyak dimiliki penderita psoriasis dengan derajat
keparahan berat sampai sangat berat adalah sangat berpengaruh hingga amat
dan kehilangan harga diri. Dengan demikian, kualitas hidup merupakan faktor
penting dalam mengevaluasi tingkat keparahan penyakit (Kuchekar et al,. 2011). Commented [d27]: usahakan dalam membuat paragraph
jangan hanya mengambill dari 1 referensi
19
Terdapat penelitian sebelumnya pada ras Mongoloid di Taiwan didapatkan
hasil pengukuran dengan PASI sebesar 10,5 (berat) dan hasil penilaian kualitas
antara keduanya sebesar 67%, . kKemudian penelitian tersebut dibandingkan Commented [d28]: kata sambung jangan di awal kalimat
dengan penelitian yang dilakukan pada ras Kaukasian di italia didapatkan hasil
yang lebih rendah yaitu nilai rata-rata PASI sebesar 8,2 dan nilai rata-rata kualitas
hidup sebesar 8,8. Pada penelitian ini diketahui bahwa kKeparahan klinis, usia Commented [d29]: huruf kecil
dan lokasi lesi awal berhubungan dengan dampak negatif pada kualitas hidup
Pada penelitian lain yang dilakukan di Jjepang, menilai kualitas hidup dari Commented [d30]: nama Negara awalan huruf besar
102 pasien dengan psoriasis menggunakan DLQI. Rata-rata total skor DLQI pada
wanita secara signifikan lebih tinggi daripada pada pria. Hal ini juga
mengkonfirmasi korelasi antara DLQI dan keparahan klinis psoriasis. Pada hasil
Akhir penelitian menunjukkan bahwa penilaian kualitas hidup adalah faktor yang
20
BAB III
21
konsumsi alkohol
PASI
infeksi
genetic
konsumsi obat-obatan
geografi
obesitas psoriasis
VAS umur
gatal kronis
skin injury
jenis kelamin
merokok
konsumsi alkohol
PASI
infeksi
genetic
konsumsi obat-obatan
geografi
obesitas psoriasis
VAS umur
gatal kronis
skin injury
jenis kelamin
merokok
22
Keterangan
= Diteliti
= Tidak di teliti
= Korelasi / Hubugan
Pruritus kronis
3.3 Hipotesis
H0 : Tidak ada korelasi VAS, PASI dengan kualitas hidup pada pasien
H1: Adanya korelasi VAS, PASI dengan kualitas hidup pada pasien
23
BAB IV
METODE PENELITIAN
satu saat. Pengambilan data dari penelitian ini dilakukan dengan pembagian
Penelitian dilakukan pada Poliklinik Kulit dan Kelamin, Rumah Sakit Umum
24
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1 Populasi
Poliklinik Kulit dan Kelamin, Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat, yang di pilih dalam penelitian ini adalah semua populasi
Sampel dalam penelitian ini adalah kuisioner yang diisi oleh pasien yang
ini tidak didapatkan data pasti mengenai jumlah pasien yang datang
sehingga dalam penelitian ini pengambilan sample dilakukan dengan non Commented [d34]: di hapus saja
𝑍 + 𝑍𝛽 2
á
n = {0,5 𝐼𝑛 [(1+𝑟)/(1−𝑟)] } +3
25
Zβ = deviat baku beta
ditentukan oleh peneliti. Oleh karena itu peneliti menetapkan nilai alfa
sebesar 5%, hipotesis satu arah, sehingga Zα=1,64, kemudian nilai beta
c. Pasien yang saat pemeriksaaan memiliki keluhan gatal lebih dari atau
a. Variabel independen penelitian ini adalah nilai skor VAS dan PASI pada
pasien psoriasis di Poliklinik Kulit dan Kelamin, RSUP NTB. Commented [d35]:
26
4.7 Definisi Operasional
27
posisi diri, aktivitas, 2-5 small
mereka cara effect
dalam berpakaian, 6-10
kehidupa hubungan moderate
n serta seksual, dan effect
dalam pengobatan. 11-20
konteks large
budaya effect
dan 21-30
sistem extremel
nilai di y large
mana effect
mereka
hidup
dan
dalam
hubunga
nnya
dengan
tujuan,
harapan,
standar
dan
kepentin
gan
mereka
(ref?)
28
independe an lesi diagnosis sedang),
n atau atau psoriasis >12 (psoriasis
dependen erupsi (gutata, berat)
? kulit pustular,plakat
Sesuaikan yang kronis,
dengan kronis vulgaris,
4.6 (berlangs psoriasis
ung eritroderma)
bulan dan
sampai neurodermatiti
tahun). s ( Liken
simpleks
kronik)
Sumber data dalam penelitian yaitu data primer berupa kuesioner dan
variabel perancu dan akan dilakukan uji validitas dan reabilitas kuesioner. Commented [d36]: rata kirinya harus sejejar judul
kuesioner yang telah di isi oleh pasien ditabulasikan hasilnya dan setiap
29
hubungan antara karakteristik pruritus dengan kualitas hidup pada pasien
dermatitis kronis. Kuesioner terdiri dari 13item (12 item PASI dan 1 VAS)
hidup.
b. Identitas responden.
e. Kuisioner kualitas hidup pasien. Commented [d37]: harus rata dengan atasnya!
Social Science (SPSS) versi 18.0. Data yang didapatkan akan di uji
Teknik analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisa bivariat
2010).
30
4.10 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan
1 Penyusunan
proposal dan
kuesioner
2 Persiapan
penelitian dan
pembuatan
ethical
clearance
3 Pengambila
data
4 Analisa data
31
5 Penyususnan
laporan akhir
I. Permohonan persetujuan
Populasi Terjangkau
Informed Consent
Subjek Penelitian
Pengolahan Data
32
Analisis Data
33
DAFTAR PUSTAKA
Adam, R., Heisig, M., Phan, N.Q., Taneda, K., Takamori, K., Takeuchi, S., Furue,
M., Blome, C., Augustin, M., Ständer, S. & Szepietowski, J.C., 2012, ‘Visual
Aizawa, N., Ishiuji, Y., Tominaga, M., Sakata, S., Takahashi, N., Yanaba, K.,
Umezawa, Y., Asahina, A., Kimura, U., Suga, Y., Takamori, K. &
Nakagawa, H., 2019, ‘Relationship between the Degrees of Itch and Serum
Amelia, A., Thaha, A. & Devi, M., 2014, ‘Angka Kejadian Psoriasis Vulgaris di
Aprilliana, K.F., Mutiara, H., Kedokteran, F. & Lampung, U., 2017, ‘Psoriasis
160–166.
34
Hidup Pasien Psoriasis RSUD dr.Soedarso Pontianak’, 8013, 109–114.
Chu, D.H., Haake, A.R., Holbrook, K. & Loomis, C.A., 2003, ‘Nerves and
Flytström, I., Stenberg, B., Svensson, Å. & Bergbrant, I.M., 2012, ‘Patients’
visual analogue scale: A useful method for assessing psoriasis severity’, Acta
Grujić, V., Legetić, B. & Hacko, B., 2007, ‘Quality of life and of Working Life:
Grundmann, S. & Ständer, S., 2011, Chronic pruritus: Clinics and treatment,
Hongbo, Y., Thomas, C.L., Harrison, M.A., Salek, M.S. & Finlay, A.Y., 2005,
125(4), 659–664.
3, S37–S40.
Kuchekar, A.B., Pujari, R.R., Kuchekar, S.B. & Dhole, S.N., 2011, ‘I
Lowell A. Goldsmith, MD, M., Stephen I. Katz, MD, P., Barbara A. Gilchrest,
M., Amy S. Paller, M., David J. Leffel, M. & Klaus Wolff, MD, F., 2012,
35
Fitzpatrick’s: Dermatology in General Medicine ED.8, 8th edn., The
Mabuchi, T., Yamaoka, H., Kojima, T., Ikoma, N., Akasaka, E. & Ozawa, A.,
2012, ‘Psoriasis affects patient’s quality of life more seriously in female than
37(3), 84–88.
Naldi, L., 2013, ‘Risk Factors for Psoriasis’, Current Dermatology Reports, 2(1),
58–65.
Pereira, M.P. & Ständer, S., 2017, Assessment of severity and burden of pruritus,
Reich, A., Bozek, A., Janiszewska, K. & Szepietowski, J.C., 2017, ‘12-Item
Schmitt, J. & Wozel, G., 2005, ‘The psoriasis area and severity index is the
Schmitt, J.M. & Ford, D.E., 2007, ‘Role of depression in quality of life for
36
Tivoli, Y.A. & Rubenstein, R.M., 2009, ‘Pruritus: An updated look at an old
Torres, R.A.T., Silva, S.A. Da, Magalhães, R.F., Morcillo, A.M. & Velho,
Zangeneh, F.Z. & Shooshtary, F.S., 2013, ‘Psoriasis — Types, Causes and
37