Anda di halaman 1dari 4

TEKS NASKAH TEATER

Pagi itu Yena menerima kabar bahwa laboratoriumnya mengamali kebocoran, Ia


adalah seorang professor yang sedang mengamati zat baru. Mendengar kabar itu, ia
langsung terlonjak kaget dan bersiap-siap untuk pergi ke laboratoriumnya.
Yena : Bagaimana ini semua bisa terjadi?
Yuri, seorang professor yang bekerjasama dengan Yena langsung membuka mulut.
Yuri : Kamera CCTV menangkap video ada seekor burung yang masuk menerobos
tabung dan menyebabkan lubang di bagian bawah tabung tapi setelah kami datang,
kami langsung menambal bagian yang bocor.
Yena menghela nafas panjang mendengar jawaban Yuri.
Yena : Kalian semua pasti mengerti bahwa zat itu berbahaya dan jika sampai
terkena manusia awam maka akibatnya akan fatal.
Semua orang yang ada di ruangan itu mengangguk setuju.
Yena : Saya tidak mau tahu, kalian harus menutupi kecelakaan ini dan kecelakaan
ini tidak boleh diulangi.
Semua professor mengangguk dan kembali melanjutkan tugasnya masing-masing.
Disisi lain, seorang wanita sedang berangkat kerja menuju kantornya tetapi ia
melihat seekor burung di atas tanah sedang berusaha untuk membalikkan dirinya.
Ia pun merasa kasihan pada burung itu dan membantu burung tiu membalikkan
dirinya tetapi ia tidak tahu bahwa burung itu membawa sebuah penyakit
mematikan.
14 hari sudah berlalu, Wanita itu mulai merasakan ada yang aneh pada dirinya.
Ia terkena demam, batuk, dan sesak nafas disaat yang bersamaan. Oleh karena itu
ia memutuskan untuk pergi ke rumah sakit.
Dr.dicky : Selamat pagi bu, boleh saya tahu atas nama siapa?
Yuna : Yuna, dok.
Dr.dicky : Baik ibu Yuna mengalami gejala apa bu?
Yuna : Saya mengalami gejala batuk, pilek, dan terkadang sesak nafas dok.
Dokter Dicky pun memberi dugaan sementara yaitu Yuna hanya mengalami pilek
biasa, dan untuk sesaknya ia mengatakan bahwa mungkin saja Yuna membawa
penyakit keturunan keluarganya.
2 minggu setelah Yuna berobat ke rumah sakit, mulai banyak pasien berdatangan
dengan gejala yang sama dengan Yuna. Dr.dicky pun merasa kebingungan dan
menafsirkan bahwa penyakit ini adalah penyakit menular.
Virus corona : Hahaha, Liatlah manusia-manusia ini. Mereka semua kebingungan
karna tidak melihat kedatangan kita.
Virus corona 2 : hahaha, benar sekali. Ayo kita jangkit mereka lebih banyak.
Virus corona pun mulai menjangkitkan diri mereka kepada para manusia. Mereka
tidak hanya tersebar di 1 negara tetapi tersebar juga di negara lainnya.
Karena penyakit ini sangat mudah tertular dan sangat banyak menyebabkan
kematian maka direktur jenderal WHO resmi mengatakan bahwa virus corona
adalah pandemic.
Virus corona : lihatlah, kita berhasil membuat takut para manusia itu.
Virus corona 2 : kita akan menyebabkan kematian lebih banyak dari yang mereka
kira.
Yena yang melihat kabar itu langsung berfikir apakah ini akibat dari kebocoran
yang berasal dari lab nya. Karna semua gejala yang di sebutkan sama persis
dengan akibat yang ditimbulkan oleh zat yang ia teliti.
Yuri : Yena, apa kamu sudah melihat berita?
Yena : Ya, aku sudah melihatnya.
Yuri : Gejala nya sama persis dengan gejala yang berasal dari zat kita.
Yena : Aku juga memiliki dugaan yang sama denganmu, Yuri.
Yuri : Jika itu memang dampak dari kecelakaan itu maka kita harus mencari vaksin
nya sesegera mungkin.
Yena mengangguk dan segera beranjak dari kursinya dan mencari tahu vaksin yang
tepat untuk mengatasi virus itu.
Sedangkan dirumah sakit tempat Dr.dicky bekerja sedang ramai didatangi pasien
sampai membuat para dokter kelelahan untuk mengatasinya.
Dr.dicky : Bagaimana ini, Rumah sakit sudah kekurangan tenaga kerja untuk
mengatasi para pasien.
Suster : Apa kita harus meminta bantuan dari rumah sakit lain?
Dr.dicky : Jika itu memang bisa membantu kita makan lakukan.
Suster itu pun segera pergi ke resepsionis untuk meminta bantuan dari rumah sakit
lainnya.
Virus corona hanya bisa tertawa kegirangan karena mereka berhasil membuat para
manusia kewalahan dan takut.
Virus corona : Aku tidak menyangka bahwa mereka bisa setakut ini dengan kita.
Virus corona 2 : Padahal kita hanyalah makhluk yang sangat kecil dan sangat
ringan.
Virus corona 3 : Tetapi kita sangat mematikan.
Virus corona 4 : Sehingga membuat para manusia itu sangat ketakutan.
Setelah menerima kabar jika rumah sakit lainnya sama kekurangan pekerjanya
dengan rumah sakitnya, Dr.dicky tidak memiliki pilihan lain selain tetap bekerja
meskipun dirinya kelelahan.
Suster : Dok, apa tidak sebaiknya anda istirhat saja?
Dr.dicky : memangnya ada apa sus?
Suster : Anda terlihat kelelahan dok.
Dr.dicky : Tidak apa-apa sus, ini memang sudah menjadi resiko saya sebagai
dokter.
Suster : Tapi, dok
Dr.dicky : Sudah sus, lebih baik anda membantu pasien lain daripada
mengkhawatirkan saya.
Suster itu mengangguk dan meninggalkan Dicky sendirian.
Dr.dicky : Aku harus kuat demi pasien-pasien ku, jika bukan aku yang merawatnya
lalu siapa lagi?
Dicky pun leanjutkan pekerjaanya agar tidak menghabiskan waktunya untuk hal
yang sia-sia.
Yena yang sedang sibuk berkutik dengan hal-hal di laboratoriumnya pun
mengembangkan senyum yang lebar.
Yena : Yuri, lihatlah aku sudah menemukannya.
Yuri : Benarkah Yena? Apa kamu yakin itu adalah vaksin yang tepat.
Yena : 100% yakin jika ini adalah vaksin yang tepat.
Virus corona : Tidak mungkin, Para professor itu sudah menemukan vaksinnya.
Virus corona 2 : Bagaimana ini? Apa yang harus kita lakukan?
Virus corona 3 : Kita harus cepat untuk menjangkit lebih banyak manusia.
Belum sempat untuk menjangkit lebih banyak manusia, Yena terlebih dahulu
memproduksi massal vaksin itu dan memberikannya kepada rumah sakit.
Virus corona pun mulai menghilang dari muka bumi ini.
Dr.dicky : Terimakasih Professor yena.
Yena : Sama-sama dokter, berkat anda pula penyakit ini lebih mudah ditangani.
Mereka pun berjabat tangan dengan damai dan bangga karena, usaha mereka tidak
sia-sia. Mereka berdua bisa menyelamatkan banyak nyawa.

-SELESAI-

Nama : Gevira zahira shofa


Kelas : x sos 5
No absen : 8

Anda mungkin juga menyukai