Anda di halaman 1dari 6

Bagian A

1. Apakah yang anda ketahui tentang persediaan tak tentu?

Persediaan (inventory) tak tentu ditandai dengan minimnya informasi yang dimiliki
sehingga sulit untuk memperkirakan parameter populasinya. Diketahui juga
parameter populasinya hanya sebagian saja ini karena permintaan yang tidak
beraturan maupun kedatangan barang yang tidak dapat diprediksi secara akurat.
Yang menjadi permasalahan dalam persediaan tak tentu adalah menentukan ukuran
pemesanan yang optimal sehingga dari sisi keuntungan menjadi maksimum
sedangkan dari sisi ongkos/biaya yang minimum.

2. Cari contoh kasus minimal 3 kasus untuk inventory tak tentu?

a. Kasus Pedagang daging ayam di pasar. Kebutuhan daging tiap harinya tidak
tentu. Namun berdasarkan penjualan sebelumnya diketahui probabilitas sebagai
berikut:

Harga daging ayam segar Rp 20.000,-/Kg. Namun bila tidak laku, pedagang
akan menjualnya seharga Rp10.000,-/Kg pada sore hari karena daging
mengalami penurunan kualitas. Apabila terjadi kekurangan persediaan akan
mengalami kerugian sebesar Rp 23.000,-/Kg. Berapa kg daging yang perlu
disiapkan oleh pedagang tersebut setiap harinya?

b. Kios “Reva” di pahlawan menjual beberapa majalah diantaranya majalah CHIP,


kios tersebut ingin menentukan jumlah majalah CHIP yang harus diambil dari
agen dan kemudian dijual kembali kepada konsumen yang membutuhkan. Tiap
hari dapat dijual minimal 15 eksemplar dan maksimal 35 eksemplar. Harga
majalah tersebut dari agen sebesar Rp 35.000/ eksemplar,- dan dijual kembali
seharga Rp 38.800/ eksemplar. Apabila ada manjalah yang tidak laku pada akhir
bulan akan diobral seharga Rp 20.000/ eksemplar. Masalahnya berapa majalah
yang harus disediakan setiap bulannya oleh kios “Reva”. Probabilitasnya sbb:

Page | 1
c. Pedagang buah mangga yang menggunakan mobil sebagai tempat berjualan
karena bisa berpindah-pindah tempat dalam mencari konsumennya. Harga
mangga yang telah matang seharga Rp 8.000,-/Kg. Namun mangga yang sudah
tidak segar lagi akan dijual seharga Rp 5.000,-/Kg. Permintaan banyak namun
pedagang tidak dapat memenuhi akan mengalami kerugian sebesar Rp 6.000,-.
Data permintaan sehari seperti tabel dibawah ini:

Berapa kg mangga yang harus disediakan pedagang tersebut agar mendapatkan


keuntungan yang maksimum?

3. Perbedaan pokok inventory tak tentu, probabilistik, deterministik?

4. Parameter pokok inventory tak tentu?

a. Harga awal beli barang per unit dari agen/supplier.

b. Harga jual kembali barang per unit kepada konsumen.

c. Ongkos kekurangan barang per unit akibat tidak mampu memenuhi permintaan
konsumen yang ada pada saat musim penjulan berlangsung. Permintaan melebihi
persediaan yang ada.

d. Harga jual barang per unit apabila terjadi kelebihan persediaan. Dapat dikatakan
sebagai harga obral barang akibat persediaan terlalu banyak sedangkan
permintaan sedikit.

Page | 2
5. Jelaskan mengapa dalam inventory tak tentu tidak dimungkinkan pemesanan
ulang (ROP) dilakukan?

a. Musim penjualan berakhir sangat singkat yang diakibatkan oleh timbulnya


permintaan yang sangat singkat sehingga tidak ada kesempatan untuk
mengadakan pemesanan ulang, seperti permintaan pohan natal hanya sekali
dalam satu tahun.

b. Barang yang dipesan tidak diproduksi lagi karen model atau teknologinya telah
mengalami perubahan, karena itu barang atau komponen yang terkait tidak
mungkin dilakukan pemesanan ulang.

c. Biaya yang dikeluarkan untuk pemesanan ulang sangat mahal sehingga


pemesanan ulang menjadi tidak ekonomis lagi.

6. Pilih satu kasus pada soal No. 2, hitung berapakah ukuran pemesanan yang
optimal untuk kasus tersebut?

Kasus Majalah CHIP yang di Pilih

Page | 3
Bagian B

Solusi untuk kasus parsel pada handout (point C)

Contoh perhitungan nilai ekspektasi untuk ukuran lot pemesanan 150 unit parsel adalah:

EV150 = (2.500.000 x 0.01) + (12.500.000 x 0.20) + (22.500.000 x 0.30) + (27.500.000


x 0.15) + (32.500.000 x 0.10) + (37.500.000 x 0.08) + (42.500.000 x 0.05) +
(47.500.000 x 0.02) = Rp 22.950.000,-

Page | 4
Ukuran lot 150 unit akan memberikan keuntungan yang maksimum kepada
pedagang persel tersebut, karena hanya lot tersebut yang memberikan
keuntungan terbesar.

Note: Pada perhitungan tabel diatas, hasil dalam tanda kurung berarti nilainya
negatif sehingga pada setiap perhitungan akan mengurangi keuntungan.

Bagian C

Penyelesaian soal UTS no. 2

Page | 5
Contoh perhitungan nilai ekspektasi untuk ukuran lot pemesanan 1 Spare Part adalah:

EV1 = (600.000 x 0.05) + (200.000 x 0.10) + (1.300.000 x 0.20) + (2.400.000 x 0.25) +


(3.500.000 x 0.20) + (4.600.000 x 0.10) + (5.700.000 x 0.07) + (6.800.000 x 0.03) = Rp
2.613.000,-

Dengan menyediakan 1 unit Spare Part akan memberikan biaya yang minimum kepada
pedagang suku cadang tersebut, karena hanya lot tersebut yang memberikan ongkos
paling minimum

Note: Pada perhitungan tabel diatas, hasil dalam tanda kurung berarti nilainya negatif.
Karena pada perhitungan biaya dicari nilai minus yang terkecil.

Page | 6

Anda mungkin juga menyukai