*
SPM adalah Suatu alat dari alat-alat lainya untuk mengimplementasikan strategi yang berfungsi untuk
memotivasi anggota-anggota organisasi guna mencapai tujuan organisasi
*
Definisi lain :
*
SPM adalah Perolehan dan penggunaan informasi untuk membantu mengkoordinasikan proses
pembuatan perencanaan dan pembuatan keputusan melalui organisasi dan utnuk memandu perilaku
manajemen
1. Komunikasi à Agar bawahan bertindak secara efektif, maka mereka harus tahu apa yang harus
dikerjakan
2. Motivasi à Bawahan diberi motivasi untuk menyelesaikan tugasnya
3. Evaluasi à Efisien dan efektifnya bawahan dalam melakukan tugasnya harus dievaluasi oleh manajer
1. Menentukan tujuan.
2. Pengukuran prestasi
3. Evaluasi prestasi
Kebudayaan
Ukuran kineja SPM :
1. Perilaku Organisasi
2. Pusat Pertanggujawaban
1. Perencanaan Strategi
2. Penyusunan Anggaran
3. Pelaksanaan Anggaran
4. Evaluasi Kinerja
Formulasi Strategi àProses memutuskan tujuan organisasi dan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut.
Perbedaan formulasi strategi & Pengendalian manajemen :
*
o Formulasi strategi à Proses pengambilan strategi baru
o Pengendalian Manj. à Proses pengimplementasian strategi tsb
Pengendalian Tugas à Proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik dilaksanakan secara efektif
dan efisien
Perbedaan Pengendalian Tugas dan Pengendalian Manajemen :
Pengendalian Tugas Pengendalian Manajemen
A. TUJUAN PERUSAHAAN_______________________________________________
Tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang sebesar besarnya dan untuk meningkatkan
kekayaan bersih para pemegang saham. Tujuan lain perusahaan adalah untuk mencinptakan lingkungan
kerja yang baik,aman dan sejahtera bagi semua karyawan perusahaan dengan memberikan gaji yang layak
dan kesejahteraan yang terbaik dari yang baik sehingga perusahaan menghasilkan produk (barang dan
jasa) yang mengungguli para pesaing dalam pemenuhan keinginan dan kebutuhan konsumen, yang pada
giliranya perusahaan meningkatkan pangsa pasar.
B. AKUNTANSI_________________________________________________________
Akuntansi didefinisikan sebagai seni untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, mencatak dan
menghasilkan laporan, yaitu laopran keuangan yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan (STAKE HOLDERS) baik pihak didalam perusahaan atau diluar perusahaan.
C. SISTEM______________________________________________________________
Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
Kriteria dalam sistem adalah :
1. Sistem harus dirangkan untuk mencapai tujuan.
2. Elemen dari sistem harus memppunyai rencana yang ditetapkan.
3. Elemen dalam sistem harus berhubungan dan berkaitan dalam pencapaian tujuan organisasi pada
umumnya dan pencapaian divisi atau departement pada khususnya.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting daripada element sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan divisi atau tujuan departement.
D. MANAJEMEN________________________________________________________
Manajemen diartikan sebagai seni dalam proses perencanaan , pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan atau sasaran kinerja.
Fungsi manajemen meliputi planning, orgizing, actuating dan controlling (POAC).
E. PENGENDALIAN (CONTROLLING)____________________________________
Pengendalian didefinisikan sebagai hubungan antara prosedur dan sistem yang berkaitan dengan
peencapaian tujuan perusahaan. Pengendlian akutansi meliputi :
1. Penyusunan anggaran dan perencanaan berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan dan sebagai alat
untuk mengukur kinerja perusahaan.
2. Pelaksanaan rencana.
3. Pemantauan kinerja.
4. Mengavaluasi kinerja aktual terhadap bencana.
5. Memperbaiki pengendalian terhadap hal yang terjadi diluar situasi.
Konsep pengendalian manajemen memberikan informasi mengenai kinerja manajer dan unit bisnis atau
divisi dan pengendalian stragik menghasilkan informasi yang berhubungan dengan kinerja keuangan dan
tingkat kompetisi perusahaan jangka panjang.
L AT A R B E L A K A N G D A N P E R K E M B A N G A N
Teori manajemen menyatakan bahwa manajemen memiliki beberapafungsi. Pakar manajemen
Schermerhorn dalam bukunya
Management
membagi fungsi manajemen dengan pendekatan
Planning, Organizing,Actuating,
dan
Controlling
(POAC). Ia mendefinisikan istilah manajemen:“
Management is the process of planning, organizing, leading andcontrolling the use of resources to
accomplish performance goals”
1
Browse
5
Setelah mempelajari bab ini peserta diklat diharapkanmampu menjelaskan latar belakang dan
perkembangan,pengertian dan konsep dasar sistem pengendalianmanajemen, jenis-jenis pengendalian dan
keterbatasans i s t e m e n e n d a l i a n m a n a e m e n .
BAB II
A.
L AT A R B E L A K A N G D A N P E R K E M B A N G A N
Management
Planning, Organizing,Actuating,
dan
Controlling
Management is the process of planning, organizing, leading andcontrolling the use of resources to
accomplish performance goals”
Actuating
dapatdiurai menjadi
Staffing
dan
Leading
. Leslie W. Rue dan Llyod L. Byarsmisalnya berpendapat bahwa fungsi manajemen terdiri dari:
Planning,Organizing, Staffing, Leading, and Controlling
Schermerhorn,
Management
th
edition, 2005
Sistem Pengendalian ManajemenPusdiklatwas BPKP - 2007
6Fungsi
controlling
berperan untuk mendeteksi potensi adanya deviasiatau kelemahan yang terjadi sebagai umpan balik bagi
manajemen darisuatu kegiatan yang dimulai dari tahap perencanaan hingga tahappelaksanaannya. Hal-hal
yang dicakup dalam fungsi
controlling
inimeliputi penciptaan standar atau kriteria, pembandingan hasil monitoringdengan standar, pelaksanaan
perbaikan atas deviasi atau penyimpangan,pemodifikasian dan penyesuaian metode pengendalian dari
kaca matahasil pengendalian dan perubahan kondisi, serta pengkomunikasian revisidan penyesuaiannya
ke seluruh proses manajemen dengan harapandeviasi atau kelemahan yang pernah terjadi tidak terulang
kembali.Istilah c
ontroling
sering diterjemahkan dengan kata pengendalian danpengawasan. Kedua istilah ini acapkali
penggunaannya dipertukarkanterutama di lingkungan sektor publik (pemerintah). Menurut
KeputusanMenteri Pendayagunaan Aparatur Negara dalam KepmenPan Nomor 19Tahun 1996 istilah
pengawasan didefinisikan sebagai seluruh proseskegiatan penilaian terhadap obyek pengawasan dan atau
kegiatantertentu dengan tujuan untuk memastikan apakah pelaksanaan tugas danfungsi obyek
pengawasan dan atau kegiatan tersebut telah sesuai denganyang ditetapkan.Menurut buku Sistem
Administrasi Negara Republik Indonesia (SANRI–2002)pengawasan dibagi dalam 4 (empat) jenis, yaitu:
Pengawasan Melekat(Waskat), Pengawasan Fungsional (Wasnal), Pengawasan Legislatif (Wasleg), dan
Pengawasan Masyarakat (Wasmas).Pertama, Pengawasan Melekat adalah serangkaian kegiatan yang
bersifatsebagai pengendalian yang terus menerus dilakukan oleh atasan langsungterhadap bawahannya
secara preventif atau represif agar pelaksanaantugas bawahan berjalan secara efektif dan efisien sesuai
dengan rencanakegiatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Inpres No. 1Tahun 1989).
Secara singkat dapat dikatakan Waskat lebih diarahkan pada
7pembentukan suatu sistem yang mampu mengarahkan dan membimbingseluruh aparatur dalam
pelaksanaan tugasnya mencapai tujuan dansasaran organisasi yang ditetapkan, serta mampu mencegah
terjadinyapenyimpangan, kebocoran, dan pemborosan keuangan negara/daerah.Kedua, Pengawasan
Legislatif adalah pengawasan yang dilakukan olehLembaga Perwakilan Rakyat baik di tingkat pusat
(DPR) maupun di tingkatdaerah (DPRD). Bentuk pengawasan tersebut lebih didominasi dari
sudutpengawasan politik dan salah satu produknya dalam bentuk peraturanperundang-undangan.Ketiga,
Pengawasan Fungsional adalah pengawasan yang dilakukan olehaparat yang tugas pokoknya melakukan
pengawasan seperti: BPK, BPKP,Inspektorat Jenderal Departemen, Inspektorat
Utama/InspektoratLembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), dan Badan PengawasDaerah
(Bawasda). Aparat fungsional tersebut berperan sebagai ”matadan telinga” pimpinan organisasi.Keempat,
Pengawasan Masyarakat adalah pengawasan yang dilakukanoleh masyarakat termasuk lembaga-lembaga
swadaya masyarakat danpara pemerhati yang disuarakan melalui berbagai media yang tersediaseperti
media massa, kotak pos 5000 dan sebagainya.Pengendalian yang menjadi fokus pada modul ini adalah
suatupengendalian yang melekat (
built-in
) dalam suatu sistem yang ada padasetiap aktivitas atau organisasi. Pengendalian atau
control
pertama kalimuncul dalam kamus referensi Inggris sekitar tahun 1600 dandidefinisikan sebagai “
copy of a roll (of account), a parallel of the samequality and content with the original”
a register or account kept by another officer,that each may be examined by the other
”.
Kesadaran auditor dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan penugasanaudit - apa pun jenis auditnya,
pemahaman atas sistem pengendalianmanajemen sangat diperlukan. Hal ini telah ditetapkan dalam
StandarPekerjaan Audit Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah (APFP) yangmenyatakan
bahwa auditor harus mempelajari dan menilai keandalansistem pengendalian manajemen untuk
menentukan luas dan lingkuppengujian yang akan dilaksanakan. Seorang auditor tidaklah mungkinharus
melakukan pengujian ke seluruh bidang/bagian/aspek dari suatuorganisasi dengan waktu, tenaga, dan
biaya yang terbatas. Itulahsebabnya pemahaman atas sistem pengendalian manajemen
suatuorganisasi/unit kerja yang akan diaudit sangat diperlukan.Modul pemelajaran ini tidak dapat
dipisahkan dengan modul auditingkarena pemahaman atas sistem pengendalian manajemen adalah
bagianyang tidak terpisahkan dari pemelajaran mata diklat auditing. Itulahsebabnya peserta diharapkan
mengerti dan memahami rangkaianpenugasan audit yang dimulai dari perencanaan sampai dengan
pelaporandan monitoring pelaksanaan tindak lanjut. Keterkaitan antara penilaiansistem pengendalian
manajemen dengan proses pelaksanaan audit dapatdigambarkan sebagai berikut:
th
ed.,1996 hal. 80
Sistem Pengendalian ManajemenPusdiklatwas BPKP - 2007
TELAAH & U J I
S P M L A P O R A N H A S I L AUDIT AUDITL A N J U TA N
Tahapan AuditOperasional
S U RV E I P E N D A - H U L U A N
TAO
F A O A O
Mata diklat ini merupakan tahapan awal bagi seorang auditor dalampelaksanaan audit sebelum auditor
melakukan pengujian yang lebih rincidan mendalam. Melalui pengidentifikasian kelemahan
sistempengendalian manajemen suatu organisasi/unit kerja yang diaudit,auditor akan dapat mengevaluasi
serta mengambil keputusan atas bagian-bagian mana saja yang perlu diuji lebih mendalam. Hal ini
dilakukandengan satu asumsi yaitu penyimpangan atau kecenderungan terjadinyasuatu penyimpangan
lebih berpotensi terjadi pada bagian atau segmenyang nyata-nyata memiliki pengendalian manajemen
yang lemah. Dengandemikian, pelaksanaan suatu penugasan audit akan dapat dicapai secaraefisien dan
efektif apabila penilaian atau pemahaman atas sistempengendalian manajemen dapat dilakukan.
B . P E N G E RT I A N S I S T E M P E N G E N D A L I A N M A N A J E M E N
control
) adalah “
copy of a roll (of account), a parallel of the same quality and content with the original”
Add To Collection
5.0K
Reads
21
Readcasts
Embed Views
Published by
jnalk
TIP Press Ctrl-F to search anywhere in the document.
Sections
A. TUJUAN PEMELAJARAN UMUM
B. TUJUAN PEMELAJARAN KHUSUS
D. METODOLOGI PEMELAJARAN
C. KONSEP DASAR
DAFTAR PUSTAKA
Rating:
Tags: No tags
.TXT
Recommended
53 p.
kuliah-2-proses-perencanaan
Ismail Baso
2401 Reads
37 p.
raihanctym
109172 Reads
6 p.
Zhenna Abha
147 Reads
3 p.
Fungsi Manajemen-Pengendalian
hexaluna
8441 Reads
9 p.
Konsep_Sistem
jnalk
381 Reads
130 p.
jnalk
2399 Reads
Notes
Post Note
About
About Scribd
Team
Blog
Contact Us
Premium
Premium Reader
Scribd Store
Advertise with us
Get started
AdChoices
Support
Help
FAQ
Press
Partners
Developers / API
Legal
Terms
Privacy
Copyright
English