Anda di halaman 1dari 10

1

BAB I

LANDASAN TEORI

1.1 Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo

Dalam proyek pembangunan Bendungan Gondang, Balai Besar Wilayah

Sungai (BBWS) Bengawan Solo berkedudukan sebagai pemilik proyek yang

bertanggung jawab secara langsung terhadap pelaksanaan proyek sekaligus

pengawas proyek. Pemilik proyek menunjuk Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu

(SNVT) Pembangunan Bendungan sebagai perwakilan owner atau direksi.

Penunjukan SNVT sebagai perwakilan owner ini bertujuan untuk memudahkan

koordinasi antara pemilik proyek, yaitu BBWS Bengawan Solo, dengan konsultan

dan kontraktor (PT. Waskita Karya (Persero) Tbk).

1.1.1 Tentang Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo

Bentang sungai Bengawan Solo mulai dari Pegunungan Sewu di sebelah

barat-selatan Surakarta, ke laut Jawa di utara Surabaya melalui alur sepanjang ±

600 km, dan mengalirkan air dari daerah aliran sungai (DAS) seluas ± 16.100

km2. Maka, sungai Bengawan Solo merupakan sungai terbesar di Pulau Jawa.

Pada abad ke-18 pembangunan infrastruktur Sumber Daya Air di wilayah sungai

Bengawan Solo telah dimulai oleh Pemerintah Kolonial Belanda melalui

pembangunan kanal Solo Vallei Werken dan sudetan Bengawan Solo dari

Plangwot – Sidayu Lawas, namun terhenti karena alasan biaya.


2

Pada tahun 1880, untuk menghindari sedimentasi di Pelabuhan Tanjung

Perak, muara sungai Bengawan Solo dialihkan dari Selat Madura ke Ujung

Pangkah. Untuk keperluan irigasi, Pemerintah Belanda membangun Bendungan

Pacal (1935) di Kab. Bojonegoro dan Bendungan Prijetan (1916) di Kab.

Lamongan.

Setelah terjadi banjir besar pada tahun 1966 yang menenggelamkan

sebagian besar kota Solo, Pemerintah mulai menangani pembangunan

infrastruktur pengendali banjir. Dengan bantuan teknis Pemerintah Jepang

(OTCA) pada tahun 1974, dirumuskan Master Plan Pengembangan Wilayah

Sungai Bengawan Solo.

Lokasi Bend.
Gondang berada
di Kab.
Karnganyar

Gambar 2.1 Master Plan OTCA 1974

Sumber : http://www.pu.go.id/uploads/services/infopublik20131206104913.pdf
3

Gambar 2.2 Skema Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo

Sumber : http://www.pu.go.id/uploads/services/infopublik20131206104913.pdf

Untuk mengendalikan banjir dan mendukung pengembangan wilayah,

Master Plan WS Bengawan Solo (1974), antara lain merekomendasikan

pembangunan 4 Bendungan serbaguna, yakni : Bendungan Wonogiri, Bendungan

Jipang, Bendungan Bendo dan Bendungan Badegan. Master Plan juga

merekomendasikan 25 lokasi bendungan-bendungan irigasi di anak-anak sungai

Bengawan Solo yang potensial untuk dibangun.

Disamping itu, Master Plan merekomendasikan pekerjaan perbaikan dan

pengaturan sungai Bengawan Solo Hulu ruas Nguter – Jurug, Kali Madiun ruas

Catur – Kwadungan dan Bengawan Solo Hilir ruas Cepu – Tanjung Kepolo.
4

Bendungan Serbaguna Wonogiri yang telah dibangun pada tahun 1978 –

1981 telah berfungsi untuk pengendali banjir di wilayah Bengawan Solo Hulu,

terutama untuk melindungi kota Solo, serta penyediaan untuk air irigasi dengan

luas ± 30.000 Ha di wilayah kabupaten – kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, Klaten,

Karanganyar dan Sragen. Bendungan Wonogiri juga memberikan manfaat PLTA

(12,4 MW), perikanan dan pariwisata.

1.1.2 Profil Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo

1. Uraian Balai

Nama : Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo

Alamat : Jl. Solo – Kartasura Km 7 Po Box 267 Surakarta

Telepon : (0271) 716428

Website : www.bbwssolo.pdsda.net

Dasar hukum : Permen PU No. 11A/PRT/M/2006

Wilayah kerja : Wilayah Sungai Bengawan Solo

Klasifikasi WS: Wilayah Sungai Lintas Provinsi Jawa Tengah – Jawa

Timur
5

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI

2.1 Struktur Organisasi Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo dan

Satuan Non Vertikal Tertentu Bengawan Solo

Secara organisasi, BBWS Bengawan Solo terbentuk sejak terjadi banjir

besar pada tahun 1966 yang menggenangi hampir seluruh kota Suarakarta.

Organisasi pertama yang terbentuk adalah Proyek Penanggulangan Bencana

Alam, selanjutnya pada tahun 1969 berubah menjadi Badan Pelaksana Proyek

Bengawan Solo (PBS) berdasarkan Kepmen PUTL No. 135/KPTS/1969.

Pada tahun 2006 – sekarang telah ditetapkan menjadi Balai Besar Wilayah

Sungai Bengawan Solo berasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.

12/PRT/M/2006 dan telah diperbarui pada tahun 2010 dengan Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum No. 21/PRT/M/2010.


6

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai


Bengawan Solo

Kepala Satker OP Kepala Satker Kepala Satker Kepala Satker Kepala Satker
Pembangunan
BBWS Bengawan PJPA BBWS Bengawan Bendungan BBWS PJSA
Solo BBWS Solo Bengawan Solo BBWS Bengawan

Pejabat Pejabat Pejabat Pejabat Pejabat


Bendahara Bendahara
Pengeluaran
Penerbit Pengeluaran
Penerbit Penerbit Penerbit Penerbit
SPM SPM SPM SPM SPM

PPK PPK
PPK PPK
Pembangunan PPK Sungai
OP SDA I Irigasi & Rawa I Ketatalaksanaan
Bendungan I & Pantai I

PPK PPK
PPK PPK PPK Sungai
Pengelolaan Pembangunan
OP SDA II Irigasi & Rawa II & Pantai II
BMN Bendungan II

PPK PPK
PPK PPK
Penyediaan Air Perencanaan PPK Sungai
OP SDA III Perencanaan & Pantai III
Baku & Program
Pembangunan
Bendungan
PPK
Pendayagunaan PPK
Air Tanah P&K SDA I

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan


Solo
Sumber : Balai Besar Wilayah Bengawan Solo
7

Gambar 2.4 Struktur Organisasi SNVT Bengawan Solo

Sumber : Balai Besar Wilayah Bengawan Solo


8

2.2 PT. Waskita Karya (Persero) Tbk

PT. Waskita Karya (Persero) Tbk merupakan salah satu perusahaan BUMN

yang beroperasi sebagai pelaksana proyek atau kontraktor di Indonesia.

Kontraktor bertugas untuk melakukan pelaksanaan pekerjaan proyek sesuai

dengan biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan peraturan

serta syarat-syarat yang telah ditetapkan untuk mewujudkan suatu hasil

perencanaan menjadi bentuk bangunan atau bentuk fisik lainnya. Balai Besar

Wilayah Sungai Bengawan Solo memilih PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.

sebagai kontraktor yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek

pembangunan Bendungan Gondang di Kab. Karanganyar.

2.2.1 Struktur Organisasi PT. Waskita Karya (Persero) Tbk

Struktur organisasi menggambarkan garis wewenang dan tanggung jawab

serta menggambarkan kerangka kerja dalam perencanaan, pengorganisasian dan

pengendalian operasi perusahaan. Dalam struktur organisasi Waskita yang utama,

perusahaan dipimpin oleh dewan komisaris baru setelahnya direktur utama.

Sedangkan struktur organisasi pada proyek pembangunan Bendungan Gondang,

struktur organisasi dipimpin oleh Kepala Divisi I.


Gambar 2.5 Struktur Organisasi PT. Waskita Karya (Persero) Tbk

Sumber : www.waskita.co.id

9
10

Anda mungkin juga menyukai