Anda di halaman 1dari 2

LKK 3: RESUSITASI JANTUNG PARU

1. Assalamualaikum wr.wb
2. Saya dr Suci Purnamarza akan melakukan resusitasi jantung paru
3. Apakah keluarga bersedia?
4. Alat bahan:
1. lampu sensor
5. AIRWAY
1. Sebelum menolong posisi penolong dan penderita dalam posisi yang
aman
2. Mengkaji respon penderita (panggil, goyangkan bahu) dengan segera
untuk menilai kesadaran penderita.
3. Bila penderita tidak sadar segera memanggil bantuan.
a. Bila diluar RS segera menelpon tanggap darurat
b. Bila didalam RS segera siapkan tim dan peralatan RJP
4. Mengambil posisi menolong, dengan memposisikan bahu penderita di
antara kedua paha penolong.supaya posisi penolong tidak berubah sedikit
pun selama melakukan pertolongan.
5. Mengatur posisi klien (terlentang dengan alas datar dan keras). Hati-hati
pada pasien dengan curiga fraktur cervical.
6. Menilai tanda-tanda objektif sumbatan jalan nafas dengan look, listen and
feel secara simultan.
7. Melakukan teknik-teknik mempertahankan jalan napas dengan head tilt-
chin lift manuver, jika ada trauma servikal dengan jaw thrust manuever
serta memastikan jalan nafas bersih dari corpus alienum (muntah, gigi
palsu, kawat gigi).
6. Breathing
1. Melakukan tanda-tanda objektif ventilasi yang tidak adekuat dengan
melakukan look, listen dan feel selama 5-10 detik.
2. Tindakan pemberian napas bantuan dilakukan kepada penderita henti
jantung setelah satu siklus kompresi selesai dilakukan (30 kali kompresi)
3. Bila tidak ada napas, berikan ventilasi 2 kali dengan teknik mouth to
mouth/mouth to mask/bag-valve-mask.
4. Untuk kewaspadaan universal, apabila melakukan ventilasi mouth to
mouth menggunakan pelindung berupa tisu, sarung tangan, yang
diletakkan di mulut penderita.
7. Circulation
1. Melakukan perabaan nadi (selama 5-10 detik)
Dewasa: hanya di arteri karotis kanan atau kiri atau arteri femoralis
kanan atau kiri
2. Mengambil posisi menolong, dengan memposisikan bahu penderita di
antara kedua paha penolong.supaya posisi penolong tidak berubah sedikit
pun selama melakukan pertolongan.
3. Menentukan titik kompresi dengan benar
Dewasa: pertengahan antara manubrium sterni dan prosessus xiphoideus
4. Melakukan kompresi dada dengan kedalaman
Dewasa: 4-5 cm (1/3 garis axilla)
Melakukan kompresi dengan irama teratur, dilanjutkan ventilasi (5 siklus
dalam 2 menit) dengan perbandingan antara ventilasi dengan kompresi
jantung 30:2
Dewasa: 30:2 (1 atau 2 penolong sama)
5. Melakukan pemeriksaan nafas dan denyut jantung kembali.
6. Memposisikan pasien pada posisi stabil.
8. Keluarga ada yang ingin ditanyakan?
9. Terimaksaih
10. Assalamualaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai