Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gangguan pada sistem kedaruratan medik menjadi salah satu masalah kesehatan di
Indonesia. Dokter umum sebagai ujung tombak pertama diharapkan dapat mendiagnosis
dan melakukan tatalaksana yang tepat terhadap berbagai sistem kedaruratan medik ini,
sehingga gangguan terminal dapat dicegah.
Blok kegawatdaruratan medik adalah blok ke-20 dalam sistem pembelajaran di
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Tujuan dilaksanakan
tutorial pada blok ini bertujuan agar mahasiswa memiliki pemahaman yang baik
terhadap kegawatdaruratan medik serta dapat melakukan tatalaksana yang baik terhadap
gangguan tersebut secara komprehensif.

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari laporan studi kasus ini, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode
analisis dan pembelajaran studi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari pembelajaran tutorial berdasarkan langkah-langkah
seven jumps.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial


Tutor : dr. Thia Prameswarie
Moderator : Dita Mutiara Irawan
Notulen : Suci Purnamarza
Sekretaris : Suci Lahdia
Waktu Tutorial : 1. Senin, 17 Juli 2017
2. Rabu, 19 Juli 2017
Peraturan Tutorial : 1.Alat komunikasi dinonaktifkan.
2.Semua anggota tutorial harus mengeluarkanpendapat/aktif.
3.Mengacungkan tangan saat akan mengutarakan pendapat.
4.Izin terlebih dahulu saat akan keluar ruangan.
5.Tidak boleh membawa makanan atau minumanpada saat
proses tutorial berlangsung.
6.Dilarang memotong pembicaraan ketika ada yang berbicara
atau mengeluarkan pendapat saat proses tutorial.
7.Usahakan untuk menggunakan BahasaIndonesia yang baik
dan benar.
8.Jangan ragu-ragu dalam menyampaikan pendapat.

2.2 Skenario Kasus


Anton seorang laki-laki, 23 tahun diantar temannya ke IGD karena tampak
gelisah sejak 2 jam sebelum masuk RS. Tiga jam sebelum masuk RS, Anton
menelan 2 tablet pil ekstasi. Pada saat diperiksa Anton mengoceh terus menerus,
merasa melihat banyak penari dan mendengar suara musik disko serta mencium bau
parfum. Anton terlihat sesak napas dan kadang kadang tertawa tanpa sebab. Anton
mempunyai kelompok pecandu narkoba.
Pemeriksaan fisik:
Primary survey:

2
Airway : bisa berbicara dengan jelas, tidak terdapat suara napas
tambahan
Breathing : pernapasan 28 x/menit, suara napas kiri dan kanan
vesikuler, ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada

Circulation : Tekanan darah 150/100 mmHg, Nadi 120 x/menit


Disability : membuka mata secara spontan, bisa menggerakan
ekstremitas sesuai perintah, bila ditanya jawaban melantur,
pupil isokor, refleks cahaya (+)
Exposure : suhu 36,80C
Secondary Survey
- Kepala
- Mata : konjungtiva tidak anemis
- THT : tidak ada kelainan
- Leher : dalam batas normal, vena jugularis datar (tidak distensi)
- Thoraks :
a. Inspeksi : gerak napas simetris, frekuensi nafas 28 x/menit
b. Palpasi : iktus kordis teraba pada ICS 5 midclavicularis sinistra,
stem fremitus kanan dan kiri sama
c. Perkusi : batas jantung normal, sonor pada kanan dan kiri
d. Auskultasi : suara jantung jelas dan regular, HR: 120 x/menit, suara
paru vesikuler, ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada
- Abdomen
- Inspeksi : datar
- Palpasi : lemas, nyeri tekan (-), hepar-lien dalam batas normal
- Perkusi : timpani
- Auskultasi : bising usus dalam batas normal
- Ekstremitas inferior dan superior : refleks fisiologis meningkat

3
2.3 Klarifikasi Istilah
1. Pil ekstasi : Suatu sindetik yang analogis dengan amfetamin yang
digunakan untuk meningatkan mood seseorang dan agen
halusinasi.
2. Sesak napas : Pernapasan yang sukar atau sesak.
3. Narkoba : Agen yang menimbulkan insensibilitas atau stupor, terutama
opioid.
4. Ronkhi : Suara tambahan yang dihasilkan oleh aliran udara melalui
saluran napas yang berisi sekret atau eksudat atau saluran
napas yang obstruksi.
5. Wheezing : Bunyi kontinu seperti bersiul.
6. Gelisah : Keadaan seseorang merasa tidak tenang atau khawatir.

2.4 Identifikasi Masalah


1. Anton seorang laki-laki, 23 tahun diantar temannya ke IGD karena tampak gelisah
sejak 2 jam sebelum masuk RS.
2. Tiga jam sebelum masuk RS, Anton menelan 2 tablet pil ekstasi.
3. Pada saat diperiksa Anton mengoceh terus menerus, merasa melihat banyak penari
dan mendengar suara musik disko serta mencium bau parfum. Anton terlihat sesak
napas dan kadang kadang tertawa tanpa sebab.
4. Anton mempunyai kelompok pecandu narkoba.
5. Primary survey:
Airway : bisa berbicara dengan jelas, tidak terdapat suara napas
tambahan
Breathing : pernapasan 28 x/menit, suara napas kiri dan kanan
vesikuler, ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada

Circulation : Tekanan darah 150/100 mmHg, Nadi 120 x/menit


Disability : membuka mata secara spontan, bisa menggerakan
ekstremitas sesuai perintah, bila ditanya jawaban melantur,
pupil isokor, refleks cahaya (+)
Exposure : suhu 36,80C

4
6. Secondary Survey
- Kepala
- Mata : konjungtiva tidak anemis
- THT : tidak ada kelainan
- Leher : dalam batas normal, vena jugularis datar (tidak distensi)
- Thoraks :
a. Inspeksi : gerak napas simetris, frekuensi nafas 28 x/menit
b. Palpasi : iktus kordis teraba pada ICS 5 midclavicularis sinistra,
stem fremitus kanan dan kiri sama
c. Perkusi : batas jantung normal, sonor pada kanan dan kiri
d. Auskultasi : suara jantung jelas dan regular, HR: 120 x/menit, suara
paru vesikuler, ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada
- Abdomen
- Inspeksi : datar
- Palpasi : lemas, nyeri tekan (-), hepar-lien dalam batas normal
- Perkusi : timpani
- Auskultasi : bising usus dalam batas normal
- Ekstremitas inferior dan superior : refleks fisiologis meningkat

2.5 Analisis Masalah


1. Anton seorang laki-laki, 23 tahun diantar temannya ke IGD karena tampak gelisah
sejak 2 jam sebelum masuk RS.
a. Apa makna Anton tampak gelisah sejak 2 jam sebelum masuk RS?
b. Apa saja penyebab tampak gelisah?
c. Bagaimana mekanisme gelisah pada kasus?
d. Bagaimana neurotransmitter terkait pada kasus?
e. Apa hubungan jenis kelamin dan usia pada kasus?

2. Tiga jam sebelum masuk RS Anton menelan 2 tablet pil ekstasi.


a. Apa makna 3 jam sebelum masuk RS Anton menelan 2 tablet pil ekstasi?
b. Apa hubungan menelan pil ekstasi dengan keluhan tampak gelisah?
c. Apa dampak dari konsumsi pil ekstasi?
d. Bagaimana farmakodinamik dan farmakokinetik dari pil ekstasi?

5
e. Apa yang dimaksud dengan pil ekstasi?
f. Apa kandungan yang terdapat pada pil ekstasi?
g. Bagaimana cara mendeteksi seseorang mengkonsumsi pil ekstasi?

3. Pada saat diperiksa anton mengoceh terus menerus, merasa melihat banyak penari
dan mendengar suara musik disko serta mencium bau parfum. Anton terlihat sesak
napas dan kadang kadang tertawa tanpa sebab.
a. Apa makna setelah menelan pil ekstasi Anton mengoceh terus menerus, merasa
melihat banyak penari, mendengar suara musik disko, mencium bau parfum,
terlihat sesak dan kadang kadang tertawa tanpa sebab?
b. Bagaimana mekanisme dari keluhan penyerta?
c. Apa kemungkinan golongan pil ekstasi yang dikonsumsi oleh Anton?
d. Apa saja gejala klinis dari seseorang mengkonsumsi pil ekstasi berdasarkan
golongannya?

4. Anton mempunyai kelompok pecandu narkoba.


a. Apa makna Anton punya kelompok pecandu narkoba?
b. Bagaimana cara rehabilitasi pada pecandu narkoba?
c. Apa saja jenis jenis narkoba?
d. Apa dampak jika seseorang berhenti mengkonsumsi narkoba secara tiba tiba?
e. Bagaimana undang undang yang mengatur tentang narkoba?

5. Primary survey:
Airway : bisa berbicara dengan jelas, tidak terdapat suara napas
tambahan
Breathing : pernapasan 28 x/menit, suara napas kiri dan kanan
vesikuler, ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada

Circulation : Tekanan darah 150/100 mmHg, Nadi 120 x/menit


Disability : membuka mata secara spontan, bisa menggerakan
ekstremitas sesuai perintah, bila ditanya jawaban melantur,
pupil isokor, refleks cahaya (+)
Exposure : suhu 36,80C

6
a. Bagaimana interpretasi dari primary survey?
b. Bagaimana mekanisme abnormal dari primary survey?
c. Bagaimana cara penilaian primary survey?

6. Secondary Survey
- Kepala
- Mata : konjungtiva tidak anemis
- THT : tidak ada kelainan
- Leher : dalam batas normal, vena jugularis datar (tidak distensi)
- Thoraks :
a. Inspeksi : gerak napas simetris, frekuensi nafas 28 x/menit
b. Palpasi : iktus kordis teraba pada ICS 5 midclavicularis sinistra,
stem fremitus kanan dan kiri sama
c. Perkusi : batas jantung normal, sonor pada kanan dan kiri
d. Auskultasi : suara jantung jelas dan regular, HR: 120 x/menit, suara
paru vesikuler, ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada
- Abdomen
a. Inspeksi : datar
b. Palpasi : lemas, nyeri tekan (-), hepar-lien dalam batas normal
c. Perkusi : timpani
d. Auskultasi : bising usus dalam batas normal
- Ekstremitas inferior dan superior : refleks fisiologis meningkat
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan secondary survey?
b. Bagaimana mekanisme abnormal dari secondary survey?
c. Bagaimana cara penilaian secondary survey?

7. Bagaimana cara mendiagnosis pada kasus?


8. Bagaimana diagnosis banding pada kasus?
9. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada kasus?
10. Bagaimana working diagnosis pada kasus?
11. Bagaimana tatalaksana pada kasus?
12. Bagaimana komplikasi pada kasus?
13. Bagaimana prognosis pada kasus?

7
14. Bagaimana KDU pada kasus?
15. Bagaimana pandangan islam pada kasus?

2.6 Hipotesis:
Anton laki-laki 23 tahun, tampak gelisah, halusinasi dan sesak napas karena mengalami
intoksikasi pil ekstasi.

2.7 Kerangka konsep :

Konsumsi pil ekstasi 2 tablet

Intoksikasi ekstasi

Efek toksik

Sesak nafas Halusinasi Gelisah

Anda mungkin juga menyukai