BAB I
PENDAHULUAN
I. Informasi Jurnal
Penulis
L Brouwers, AJ van der Meiden-van Roest, C Savelkoul, TE Vogelvang, AT
Lely, A Franx, BB van Rijna
Judul
Recurrence of pre-eclampsia and the risk of future hypertension and
cardiovascular disease: a systematic review and meta-analysis
Penerbit/Tahun
An international journal of obstetrics and gynaecology (2018)
Instansi
Department of Obstetrics, Wilhelmina Children’s Hospital Birth Centre,
University Medical Centre Utrecht, Utrecht University, Utrecht, The
Netherlands Department of Obstetrics and Gynaecology, Diakonessenhuis,
The Netherlands Correspondence: L Brouwers, Lundlaan 6, AB Utrecht
b. Tujuan
Untuk mengevaluasi semua bukti mengenai risiko terjadinya
hipertensi dan CVD setelah preeklampsi berulang dibandingkan dengan
preeklampsi pada kehamilan pertama kemudian diikuti oleh kehamilan
normal.
5. Statistik
Angka insiden didapatkan dari data yang dilaporkan. Saat
mengekstraksi hazard ratios (HR) dan odds ratios (ORs), model
multivariat digunakan untuk menyesuaikan potensial perancu.
Sebagian besar studi membandingkan kejadian preeklamsi tunggal
atau multipel dengan wanita tanpa preeklamsi, tanpa membuat
perbandingan antara kedua kelompok preeklamsi tersebut. Semua
hazard ratios yang dijelaskan di bawah ini merupakan perbandingan
wanita dengan kehamilan tanpa komplikasi. Kami melakukan meta
analisis untuk memberikan gambaran langsung risiko dengan
membandingkan kelompok. Digunakan untuk menghitung risk ratios
(RR) dengan 95% CI menggunakan efek random. Untuk mengukur
jumlah antar variasi studi yang disebabkan oleh heterogenitas
sistematis, I2 metric digunakan. Kami menggunakan MOOSE
checklist dan PRISMA guidelines untuk systematic review ini.
Penelitian ini tidak memperoleh keuntungan khusus dari lembaga
pendanaan di publik, komersial atau sektor lain.
5
6
7
8
9
10
11
12
13
d. Hasil
Karakteristik penelitian
Kami mengidentifikasi 22 studi, deskripsi terperinci dari
proses seleksi dapat ditemukan di materi tambahan (Gambar S1).
Tabel 1 dan 2 merangkum karakteristik penelitian termasuk
hipertensi dan morbiditas mortalitas kardiovaskular. Ada variasi
besar dalam ukuran sampel dan populasi dipilih dari seluruh dunia
dengan mayoritas dari Eropa, Kanada dan Amerika Serikat. Follow
up berkisar dari 1 hingga 45 tahun.
Sebagian besar studi menggunakan kriteria American Congress
of Obstetricians and Gynecologists untuk mengidentifikasi wanita
dengan preeklamsi. Definisi hipertensi bervariasi antara tekanan
darah rata-rata, anti hipertensi, diagnosis rumah sakit, koding
International Classification of Diseases (ICD) dan tatalaksana yang
dilaporkan. Ketika melihat morbiditas dan mortalitas kardiovaskular,
sebagian besar penelitian menggunakan kode ICD dan data
kematian.
Kualitas bukti
Skor dari studi yang dimasukkan dapat ditemukan di materi
tambahan (Tabel S1). Enam studi mencapai maksimum masing-
masing bintang di antara kohort dan case–control (maksimum
sembilan bintang), tiga studi menerima delapan bintang, dua
menerima tujuh, empat menerima enam, satu menerima lima dan
satu studi memperoleh tiga bintang. Untuk studi perbandingan
kohort, satu studi menerima skor maksimum tujuh. Sisanya empat
studi menerima lima bintang.
Hipertensi
Secara keseluruhan, 17 artikel melaporkan perkembangan
hipertensi setelah preeklamsi berulang, lebih lengkapnya dapat
ditemukan pada (Tabel 1). Empat penelitian melaporkan rata-rata
15
Aterosklerosis
Dua penelitian melaporkan aterosklerosis setelah preeklamsi
berulang. Ditemukan kode ICD untuk aterosklerosis secara
signifikan pada kelompok preeklamsi berulang (HR 4.0; 95% CI
3.0–5.3) (HR 2.1; 95% CI 1.8-2.5) dibandingkan dengan wanita
tanpa preeklamsi. Akhteret al. melakukan pengukuran ketebalan
intima media arteri karotis pada 42 wanita dengan preeklamsi
sebelumnya. Ditemukan secara signifikan intima media yang lebih
tebal untuk wanita yang memiliki preeklamsi, mereka tidak
menemukan pengukuran yang lebih tinggi ketika preeklamsi
berulang.
Tromboemboli
Dua studi melaporkan berbagai tipe trombosis setelah
preeklamsi tunggal atau multiple dibandingkan dengan wanita tidak
preeklamsi. Satu studi membahas trombosis vena dan emboli paru
dalam satu kategori menunjukkan peningkatan hazard ratios ketika
preeklamsi terjadi berulang. Auger et al. membahas hasil secara
terpisah, ditemukan hazard ratios yang lebih tinggi untuk kedua hasil
saat membandingkan preeklamsi tunggal dan berulang dengan tanpa
preeklamsi (Tabel 2).
17
Heart failure
Tiga studi menggambarkan progresifitas heart failure. Dua
studi menunjukkan hazard ratios yang lebih tinggi untuk preeklamsi
berulang daripada untuk preeklamsi kehamilan tunggal dan
dibandingkan dengan tanpa preeklamsi (Tabel 2). Ghossein-Doha et
al. melaporkan terjadi heart failure (non simptomatik) tipe-B yang
didiagnosis dengan USG jantung 4-10 tahun postpartum. Tidak
ditemukan secara signifikan preeklamsi berulang yang berhubungan
dengan gagal jantung (OR 2.0; 95% CI 0,7-5,2).
Pada meta analisis terdapat perbedaan ukuran hasil, hanya data
dari dua studi sebanding (Gambar 1.1.3) wanita mengalami
preeklamsi berulang dan menunjukkan risk ratio yang dikumpulkan
2,88 (95% CI 2,23-3,72). Heterogenitas rendah (I2 = 27%).
18
Cerebrovascular accident
Dua studi dilakukan analisis pada CVA iskemik dan
hemoragik, ditemukan hazard ratios lebih tinggi untuk wanita
dengan preeklamsi berulang dibandingkan wanita dengan kehamilan
tunggal dengan preeklamsi bila dibandingkan dengan kehamilan
tanpa preeklamsi (Tabel 2).
Meta analisis studi digabungkan, risk ratio 1,69 (95% CI 1,21-
2,35) ditemukan dengan heterogenitas 75% (Gambar 1.1.4).
Peristiwa kardiovaskular dan rawat inap Kessous et al. dialakukan
pada populasi retrospektif mempelajari kejadian kardiovaskular
sederhana dan komplek. Kejadian CVD sederhana (misalnya
hiperlipidemia, hipertensi) terjadi lebih banyak pada wanita dengan
dua atau lebih banyak kehamilan preeklamsi (2,2% versus 1,6%; P =
0,001). Kardiovaskular kompleks (misalnya IHD, gagal jantung)
terjadi lebih sering pada kelompok preeklamsi berulang
dibandingkan dengan wanita dengan satu kehamilan preeklamsi
(4,6% versus 2,7%; P = 0,001).
Pasien juga dirawat di rumah sakit lebih sering karena CVD
(6,0% versus 4,0%; P = 0,001). Hasil terakhir ini juga dianalisis
dalam studi oleh Auger et al., menemukan hal serupa [HR 3,9; 95%
CI 3,6-4,2 (preeklamsi berulang) versus HR 2.3; 95% CI 2.2–2.4
(preeklamsi tunggal), dibandingkan dengan kehamilan tanpa
preeklamsi. Meta analisis data dikumpulkan untuk rawat inap
kardiovaskular risk ratio 1,57 (95% CI 1,31-190) ditemukan dengan
beberapa heterogenitas (I2 = 60%, Gambar 1.1.5).
Kematian kardiovaskular
Hanya satu studi yang menganalisis hubungan antara
preeklamsi berulang dan mortalitas kardiovaskular. Meskipun
peningkatan hazard ratios untuk wanita dengan satu, dua atau lebih
kehamilan preeklamsi, tidak ada signifikansi statistik ketika
membandingkan grup.
19
e. Diskusi
1. Temuan utama
Dalam systematic review dan meta analisis ini memberikan
tinjauan komprehensif dari bukti yang tersedia mengenai penyakit
kardiovaskular setelah terjadinya preeklamsi berulang. Ditemukan
bahwa wanita dengan preeklamsi berulang memiliki tiga kali lipat
risiko gagal jantung, dua hingga tiga kali lipat risiko hipertensi dan
IHD selain itu secara keseluruhan, risiko CVA dan CVD hampir dua
kali lipat, jika dibandingkan dengan wanita dengan satu episode
preeklamsi. Meskipun ukuran dan kualitas penelitian bervariasi,
analisis gabungan ini menunjukkan hubungan yang kuat antara
preeklamsi berulang dan CVD. Wanita dengan riwayat preeklamsi
telah terbukti meningkatkan risiko CVD, identifikasi ini dapat
bermanfaat untuk tindakan pencegahan dini.
3. Interpretasi
Beberapa ulasan dan meta analisis membahas risiko CVD
setelah preeklamsi, hanya sedikit yang membahas berulangnya
preeklamsi sebagai faktor risiko CVD lebih tinggi. Mekanisme yang
menjelaskan hubungan CVD dan preeklamsi dianggap
multifaktorial. Korelasi yang signifikan antara preeklamsi, berulang
dan perkembangan hipertensi, menghasilkan hipotesis bahwa tidak
hanya hipertensi menjelaskan asosiasi. Preeklamsi berulang
menginduksi perubahan metabolisme dan kardiovaskular.
Mekanisme lain yang berperan dalam preeklamsi dan CVD
adalah chronic inflammatory risk markers yang secara signifikan
lebih tinggi pada pasien yang pernah mengalami preeklamsi.
Preeklamsi dan CVD juga menunjukkan patofosiologi serupa seperti
adanya atherosis akut dan disfungsi sel endotel. Kehamilan dengan
onset dini dan / atau preeklamsi berat lebih cenderung mengalami
pengulangan preeklamsi dibandingkan dengan mereka yang
mengalami preeklamsi pada kehamilan aterm. Beberapa penelitian
menemukan risiko morbiditas dan mortalitas kardiovaskular yang
21
lebih tinggi saat preeklamsi onset dini atau bila disertai dengan
kelahiran prematur (iatrogenik) atau komplikasi lain seperti fetal
growth restriction. Dalam studi dari Riise et al., meningkatknya
risiko kematian akibat kardiovaskular setelah preeklamsi berulang
ditemukan hazard ratios lebih tinggi ketika preeklamsi berulang
bersamaan dengan persalinan prematur atau fetal growth restriction.
Beberapa studi dalam tinjauan ini membahas waktu sebagai faktor
dalam menentukan risiko kardiovaskular, morbiditas dan kematian.
Studi menemukan korelasi yang signifikan risiko
kardiovaskular setelah bertahun-tahun follow up, meskipun tidak
terlihat segera setelah kehamilan. Beberapa penelitian mengalisis
waktu antara preeklamsi dan CVD yang mendapatkan waktu yang
singkat untuk kejadian kardiovaskular pada kelompok berulang
dengan progresi penyakit yang cepat. Besarnya asosiasi menurun
seiring waktu tetapi tetap signifikan ketika membandingkan
preeklamsi berulang dan tidak berulang. Beberapa penelitian telah
menunjukkan bahwa hipertensi terjadi tidak lama setelah preeklamsi.
Setelah periode laten yang lebih lama, faktor risiko spesifik usia
mungkin memainkan peran yang lebih menonjol dan risiko
hipertensi dan CVD pada wanita dengan normotensi kehamilan
berikutnya. Studi dengan follow up yang lebih lama masih
menunjukkan peningkatan signifikan risiko pada kelompok
berulang. Menariknya, mereka melaporkan bahwa wanita dengan
hipertensi gestasional berulang (termasuk pre-eklampsia) mengalami
peningkatan risiko pada CVD.
f. Kesimpulan
Bukti menunjukkan hubungan yang kuat antara preeklamsi
berulang merupakan risiko terjadinya hipertensi dan CVD
dibandingkan dengan kehamilan tunggal dengan preeklampsia.
Dengan meningkatnya CVD pada masyarakat, perlu dilakukan
program pencegahan. Ulasan ini menunjukkan bahwa kehamilan
22
BAB II
TELAAH JURNAL
2) Intervention
Medline dan embase dicari sampai 1 Juni 2017 menggunakan istilah
pencarian untuk ‘pre-eclampsia’, ‘hypertension’ dan ‘cardiovascular
disease’. Pencarian dibatasi untuk ‘recurrent’, ‘follow up’, ‘risk’ dan
‘history’. Referensi didapatkan dari original articles. Artikel selain bahasa
Inggris atau Belanda diterjemahkan dengan kualitas terjemahan yang baik.
Kualitas metodologi penelitian dinilai dengan menggunakan Newcastle –
Ottawa Scale.
25
3) Comparison
Penelitian ini membandingkan apakah terdapat perbedaan bermakna risiko
terjadinya hipertensi dan CVD setelah preeklampsi berulang dibandingkan
dengan preeklampsi tunggal dan selanjutnya diikuti oleh kehamilan normal.
4) Outcome
Pada analisis yang dikumpulkan risk ratio untuk hipertensi setelah
follow up meningkat pada wanita dengan pre-eklamsi berulang
(dikumpulkan RR 2,33; 95% CI 1,86-2,92, Gambar1.1.1).
Ditemukan kode ICD untuk aterosklerosis secara signifikan
berhubungan pada kelompok preeklamsi berulang (HR 4.0; 95% CI
3.0–5.3) (HR 2.1; 95% CI 1.8-2.5) dibandingkan dengan wanita
dengan tanpa preeklamsi.
Trombosis vena dan emboli paru dalam satu kategori menunjukkan
peningkatan hazard ratios ketika preeklamsi terjadi berulang.
Terjadi peningkatan hazard ratio setelah preeklamsi berulang (HR
2,20; 95% CI 0,91-5,32 preeklamsi berulang dan HR 1,95; 95% CI
1,31-2,91 untuk satu kehamilan preeklamsi), dibandingkan tanpa
preeklamsi.
Analisis pada CVA iskemik dan hemoragik, ditemukan hazard ratios
lebih tinggi untuk wanita dengan preeklamsi berulang dibandingkan
wanita dengan kehamilan tunggal dengan preeklamsi bila
dibandingkan dengan kehamilan tanpa komplikasi
Terdapat peningkatan hazard ratios untuk wanita dengan satu, dua
atau lebih kehamilan preeklamsi.
V. Telaah Kritis
1. Apakah kriteria inklusi dalam sampel jelas didefinisikan?
Ya. Kriteria inklusi adalah sebagai berikut: (1) original articles; (2)
studi yang membandingkan wanita dengan preeklamsi berulang dengan
wanita dengan satu episode preeklamsi diikuti oleh kehamilan yang
normal; (3) cerebrovascular accident (CVA), ischaemic heart disease
26
10. Apakah hasil penelitian konsisten dengan bukti lain dari penelitian
yang sama atau penelitian yang lebih kuat desainnya?
Hasil penelitian ini konsisten. Penelitian ini mengungkapkan bahwa
terdapat hubungan yang kuat antara preeklamsi berulang, risiko terjadinya
hipertensi dan CVD dibandingkan dengan kehamilan tunggal dengan
preeklamsi.
Hal ini sesuai dengan World Health Organization menyatakan satu
pada lima wanita menderita hipertensi dan hampir setengahnya mortalitas
pada wanita disebabkan oleh penyakit kardiovaskular (CVD). Dalam
dekade terakhir, penelitian kohort secara konsisten menunjukkan
peningkatan CVD pada wanita dengan riwayat preeklampsi dibandingkan
wanita dengan kehamilan tanpa komplikasi. Preeklampsi mempersulit 3-
5% dari kehamilan pertama dan berulang pada sekitar 15% pada
kehamilan berikutnya.
BAB III
KESIMPULAN