LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR ASISTENSI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ........................................................................... 1
1.2. Perumusan masalah ................................................................... 2
1.3. Pembatasan masalah .................................................................. 3
1.4. Tujuan ........................................................................................ 3
1.5. Manfaat ...................................................................................... 3
1.6. Tempat dan waktu ..................................................................... 4
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ................................................................................ 30
5.2. Saran ......................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
1.4. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada penulisan laporang praktek industri tentang
studi kasus AC tidak dingin pada Ford Everest adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tentang kerusakan pada sistem AC Mobil Ford everest
2. Untuk mengetahui pengetahuan cara memperbaiki kerusakan pada
komponen – komponen yang terkait.
3. Mengetahui kerusakan dari salah satu komponen – komponen AC yang
menyebabkan AC tidak dingin.
4. Mengetahui penyebab kerusakan dari salah satu komponen AC yang rusak
atau tidak bekerja dengan baik.
1.5. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pembahasan sistem AC mobil Ford everest ini
adalah sebagai berikut :
1. Memahami pengetahuan tentang permasalahan yang terjadi pada sistem
AC pada mobil ford everest
2. Dapat memahami fungsi dan cara kerja komponen – komponen sistem AC
ford everest
3. Memahami pengetahuan dalam merawat sistem AC mobil Ford Everest
terutama pada gejala kerusakan yang menyebabkan AC tidak bekerja
maksimal sehingga kerusakan kecil akan menjadi besar dan akan
menambah biaya perawatan.
4. Memahami gangguan yang sering terjadi pada AC mobil Ford Everest
5. Dapat menghemat pemakaian refrigerant setelah mengetahui kejadiannya
kebocoran pada sistem AC.
1.6. Tempat dan Waktu
1.6.1. Tempat
Tempat pelaksanaan praktek industri (PI) yaitu di PT.MAYAPADA
AUTO SEMPURNA (FORD PEKANBARU) di Jalan Riau No.18
Pekanbaru.
1.6.2. Waktu
Waktu pelaksanaan praktek industri (PI) terhitung dari tanggal 14 Juli – 06
September 2014
BAB III
LANDASAN TEORI
Gambar 3.14
Dalam kondisi ini :
1. Niple 1,2,4 dan pengukur tekanan tinggi saling berhubunagn.
2. Niple 3 hanya terhubung dengan pengukur tekanan rendah.
3.5.1.3. Kedua keran katup terbuka
Dalam kondisi ini :
Semua niple penghubung dan pengukur saling berhubungan
Gambar 3.15
3.5.1.4. Kedua keran katup tertutup.
Dalam kondisi ini :
1. Niple 1 berhubungan dengan pengukur tekanan tinggi.
2. Niple 3 berhubungan dengan pengukur tekanan rendah.
Gambar 3.16.
5.1. Kesimpulan
Air Conditioner merupakan sebagian yang penting untuk menambah
kenyamanan pada satu mobil. Kerusakan pada satu bagian komponen dari
sistem air conditioner akan membuat kerja dari sistem itu tidak sempurna.
Berdasarkan uraian sistem AC mobil diatas, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan yaitu :
Komponen – komponen air conditioner dan fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Kompresor untuk mengkompresikan gas/uap refrigerant yang bertekanan
dan bertemperatur tinggi.
2. Magnetic clucth untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan
kompresor kemesin/motor listrik.
3. Kondensor untuk mengkondensasikan atau pengembunan gas atau uap
refrigerant sehingga menjadi cair.
4. Receiver (filter/dryer) untuk menyaring antara refrigerant dengan oli.
5. Katup ekspansi untuk menurunkan tekanan dan suhu.
6. Evaporator untuk penguapan refrigerant dan pengkabutan udara sehingga
suhu diluar dingin.
7. Blower digunakan untuk menghisap udara segar atau udara yang telah di
sirkulasikan kedalam ruangan.
Prinsip kerja sistem AC adalah :
1. Kompresor mengkompresikan gas/uap refrigerant yang bertemperatur
tinggi dan bertekanan tinggi karena menyerapa panas dari evaporator
ditambah panas yang dihasilkan saat langkah pengeluaran (discharge)
2. Gas refrigerant mengalir kedalam kondensor, didalam kondensor gas
refrigerant dikondensasikan menjadi cairan atau terjadi perubahan
keadaan yaitu pengembunan refrigerant.
3. Cairan refrigerant mengalir kedalam receiver untuk disaring antara cairan
refrigerant dengan oli sampai evaporator memerlukan refrigerant untuk
diuapkan.
4. Katup ekpansi menurunkan tekanan dan temperatur atau suhu cairan
refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi menjadi rendah.
5. Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir kedalam
evaporator. Refrigerant menguap dan menyerap panas dari udara luar atau
terjadi pengkabutan udara sehingga suhu diluar akan dingin.
Secara umum masalah yang sering terjadi pada sistem AC mobil yaitu bau busuk
dari AC, AC kurang dingin, tali penggesek (belt) kendor, suara berisik dekat
kompresor, sirip kondensor dan evaporator tertutup debu/kotoran, saringan udara
tersumbat, noda oli dapat terlihat pada sambungan siklus pendinginan, dan suara
berisik dekat blower.
5.2. Saran
1. Mengingat pentingnya sistem AC, maka setiap pemilik mobil
berfasilitas AC harus melakukan perawatan setiap komponen AC
secara teratur.
2. Dalam pengisia refrigerant diusahakan menggunakan refrigerant yang
ramah lingkungan yaitu R-134a yang memiliki sifat tidak perusak ozon
dan tidak mengandung racun. (tidak mengandung clor).
DAFTAR PUSTAKA