Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Penelitian pada karya tulis ilmiah ini menggunakan penelitian deskripif.
Menurut Nursalam (2015), Penelitian deskriptif adalah penelitian ynag bertujuan
untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa penting yang terjadi
pada masa kini. Jenis penelitian deskriptif yang digunakan pada karya tulis ilmiah
ini adalah studi kasus. Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang
mencakup pengkajian satu unit penelitian secara intensif misalnya satu klien,
keluarga, kelompok, komunitas, atau institusi (Nursalam, 2015). Subjek yang
akan diteliti dalam karya tulis ilmiah ini berjumlah sedikit yaitu 2 subjek, tetapi
jumlah variabel yang akan diteliti sangat luas.
Pengelolaan kasus pertama kali dilakukan pengkajian secara rinci,
menegakkan diagnosa dengan tepat, merencanakan, melakukan dan mengevaluasi
tindakan keperawatan yang akan dilakukan pada kecemasan ibu bersalin dengan
Sectio Caesarea. Oleh karena itu, penulis akan menggambarkan hasil asuhan
keperawatan kecemasan pada ibu bersalin dengan Sectio Caesarea di RSUD
Bendan.

B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian pada karya tulis ilmiah ini adalah ibu bersalin dengan
Sectio Caesarea di RSUD Bendan Kota Pekalongan. Jumlah subyek penelitian
pada karya tulis ilmiah ini sebanyak 2 orang. Teknik sampling yang akan
digunakan adalalah teknik Purposive Sampling. Purposive sampling disebut juga
judgement sampling, adalah suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih
sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti

25
26

(tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili


karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya. (Nursalam, 2015)
Studi kasus karya tulis ilmiah dipilih dalam beberapa kriteria pemilihan,
diantaranya:
1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Pertimbangan ilmiah harus
menjadi pedoman saat menentukan kriteria inklusi. (Nursalam, 2015)
a. Ibu bersalin dengan Sectio Caesarea yang mengalami kecemasan sedang
Pre dan Post Sectio Caesarea baik sebelum maupun sesudah operasi.
yang bersedia menjadi responden.
b. Ibu bersalin dengan Sectio Caesarea yang mengalami kecemasan sedang
Pre dan Post Sectio Caesarea baik sebelum maupun sesudah operasi yang
bersedia menjadi responde dan kooperatif.
2. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2015),
antara lain:
a. Ibu bersalin dengan Sectio Caesarea yang mengalami kecemasan sedang
yang bersedia menjadi responden, tetapi mengalami komplikasi.

C. Fokus Studi
Karya tulis ilmiah ini berfokus pada pemberian asuhan keperawatan pada
ibu bersalin dengan Sectio Caesarea yang mengalami kecemasan sedang serta
respons ibu bersalin dengan Sectio Caesarea yang mengalami kecemasan sedang
terhadap tindakan keperawatan yang diberikan di RSUD Bendan.

D. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati
dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2015).
27

Pengelolaan keperawatan adalah asuhan keperawatan yang berikan pada


klien sesuai dengan proses keperawatan meliputi, pengkajian, perencanaan,
tindakan dan evaluasi keperawatan.
Kecemasan pada ibu bersalin dengan Sectio Caesarea adalah respon yang
ditimbulkan oleh ibu sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan Sectio
Caesarea.
Penulis melakukan pengukuran kecemasan menggunakan Skala HARS.
Derajat kecemasan ditentukan dengan cara nilai skor dan item 1 - 14 dijumlahkan
dengan hasil:
a. Skor kurang dari 6 = tidak ada kecemasan
b. Skor 7 – 14 = kecemasan ringan
c. Skor 15 – 27 = kecemasan sedang
d. Skor lebih dari 27 = kecemasan berat.
Tanda gejala kecemasan yang terlihat , seperti: perasaan cemas,
ketegangan, ketakutan, gangguan tidur, gangguan kecerdasan, perasaan depresi,
mgejala somatik, gejala sensorik, gejala kardiovaskuler, gejala pernapasan, gejala
gastrointestinal, gejala urogenital, gejala vegetatif, dan perilaku saat
diwawancara.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah
(Sujarweni, 2014, h. 76). Instrumen yang akan digunakan unuk pengumpulan data
dalam karya tulis ilmiah ini, diantaranya:
1. Format pengkajian pengelolaan keperawatan kecemasan pada ibu bersalin
dengan Sectio Caesarea. Terlampir
2. Alat kesehatan, seperti tensimeter, stetoskop, thermometer, arloji/jam.
3. Alat tulis, seperti buku tulis, pensil, penghapus, bolpoin, penggaris.
4. Laptop.
28

5. Printer.
6. Pengukuran kecemasan dengan menggunakan Skala HARS. Terlampir

F. Metode Pengumpulan Data


Menurut Sujarweni (2014), metode pengumpulan data dalam penelitian
dibagi menjadi bebepa teknik, antara lain:
1. Wawancara
Menurut Sujarweni (2014, h. 31), teknik wawancara merupakan cara
memperoleh data yang diinginkan melalui proses tanya jawab baik secara
langsung maupun tidak langsung seperti melalui media telekomunikasi antara
pewawancara dengan orang yang diwawancara.
Penulis melakukan wawancara atau tanya jawab dengan pasien dan
keluarga pasien. Pada saat wawancara dilakukan, penulis mengajukan
beberapa pertanyaan terkait format pengkajian.
2. Observasi
Menurut Sujarweni (2014, h. 32), observasi merupakan kegiatan untuk
mendapatkan informasi yang diperlukan secara riil pada suatu peristiwa atau
kejadian untuk menjawab pertanyaan. Hasil observasi dapat berupa aktivitas,
kejadian, perisiwa, objek, kondisi, atau suasana tertentu.
Penulis menggunakan teknik observasi untuk melakukan pengamatan
langsung pada kondisi klinis pasien dengan melakukan pemeriksaan fisik dan
beberapa tindakan dalam pemberian pengelolaan keperawatan kecemasan
pada ibu bersalin dengan Sectio Caesarea. Penulis menilai dan mencatat
respon pasien terhadap tindakan yang telah dilakukan.
3. Studi dokumen
Menurut Sujarweni (2014, h. 33), studi dokumen merupakan metode
pengumpulan data kualitatif yang tersimpan dalam bahan yang berbentuk
dokumentasi, seperti surat, buku, atau catatan harian, arsip foto, jurnal,
kegiatan, dokumentasi pemerintah atau swasta, dan sebagainya.
29

Penulis mengunakan teknk studi dokumen dengan pengambilan data-


data pasien dari catatan medis pasien.

G. Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi pelaksanaan pengelolaan keperawatan kecemasan pada ibu bersalin
dengan Sectio Caesarea, dilaksanakan di ruang VK dan di ruang nifas RSUD
Bendan Kota Pekalongan. Pasien Ny. X dan pasien Ny. Y.

H. Analisis Data dan Penyajian Data


1. Analisis Data
Analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan,
mengelompokkan, member kode, atau tanda, dan mengkategorikan data
sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus msalah yang ingin
dijawab dalam suatu penelitian (Sujarweni, 2014, h. 34).
Pada karya tulis ilmiah ini, penulis melakukan analisis data dengan
mengumpulkan data sesuai dengan format pengkajian, menuliskan data secara
lebih rinci, dan memilah data sesuai masalah pada studi kasus. Setelah itu,
data dipisahkan sesuai kategori dalam data subjektif atau data objektif
sehingga masalah dapat dirumuskan.
2. Penyajian Data
Pada karya tulis ilmiah ini, penyajian data disajikan dalam beberapa
bentuk, diantaranya:
a. Narasi adalah bentuk penyajian data dengan menjelaskan data dalam
bentuk kalimat atau paragraph.
b. Tabel adalah bentuk penyajian data dalam bentuk tabel.

I. Etika Penelitian
Menurut Nursalam (2015, h. 144), prinsip etika dalam
penelitian/pengumpulan data secara umum dapat dibedakan menjadi tiga bagian,
antara lain:
30

1. Prinsip Manfaat
a. Bebas dari Penderitaan
Penelitian yang dilakukan tidak boleh mengakibatkan penderitaan
bagi subjek penelitian, khususnya dalam melakukan tindakan khusus.
b. Bebas dari Eksploitasi
Subjek penelitian yang ikut berpartisipasi dalam penelitian tidak
boleh ditempatkan dalam keaadaan yang tidak menguntungkan. Pastikan
subjek penelitian percaya bahwa partisipasinya dalam pene1itian terkait
informasi subjek yang telah diberikan digunakan sebagaimana mestinya
dan tidak disebarluaskan demi kepentingan tertentu.
2. Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human digity)
a. Hak untuk ikut/tidak menjadi responden (right to self determination)
Subjek penelitian diperlakukan secara manusiawi. Subjek
penelitian memiliki hak untuk menentukan ikut berpartisipasi atau tidak
dalam penelitian tanpa sanksi apapun atau akan berdampak bagi
kesembuhannya, jika mereka seorang klien.
b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (right to
full disclosure)
Peneliti harus menjelaskan secara rinci dan bertanggung jawab
terhadap sesuatu yang terjadi pada subjek penelitian.
c. Informed Consent
Subjek penelitian harus mendapat informasi dengan detail terkait
tujuan penelitian yang akan dilakukan dan memiliki hak untuk ikut
berpartisipasi/tidak dalam penelitian. Pada Informed Consent perlu
dicantumkan mengenai tujuan pengambilan data hanya untuk penelitian.
3. Prinsip keadilan (right to justice)
a. Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (right in fair treatment)
Subjek penelitian diperlakukan dengan adil baik sebelum mupun
sesudah partisipasinya dalam penelitian tanpa diskriminasi jika hasilnya
subjek penelitian menolak untuk ikutserta dalam penelitian.
31

b. Hak dijaga kerahasiaannya (right to privacy)


Subjek penelitian memiliki hak untuk meminta terkait kerahasiaan
data yang terlah diberikan. Oleh karena itu, perlu adanya tanpa nama
(anonymity) dan rahasia (confidentiality).

Anda mungkin juga menyukai