Anda di halaman 1dari 2

A.I.

Oparin (Rusia)
Dia adalah orang pertama yang mengemukakan bahwa evolusi zat-zat kimia telah terjadi
sebelum kehidupan ini ada. Dalam bukunya “The Origin of Life”, dia mengemukakan bahwa
asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi dan atmosfernya.
Atmosfer bumi mula-mula memiliki air, karbondioksida, metana, dan ammonia, namun tidak
memiliki oksigen. Dengan adanya panas dari berbagai sumber energi, zat-zat tersebut mengalami
serangkaian perubahan menjadi berbagai molekul organic sederhana. Senyawa-senyawa ini
membentuk semacam campuran yang kaya akan materi-materi dalam lautan yang masih panas,
yang disebut primodial soup. Bahan campuran ini belum merupakan makhluk hidup, tetapi
bertingkah laku mirip seperti system biologi. Primodial soup ini melakukan sintesis dan
membentuk molekul organic kecil atau monomer, misalkan asam amino dan nukleotida.
Monomer-monomer lalu bergabung membentuk polimer, misalnya protein dan asam nukleat.
Kemudian agregrasi ini membentuk molekul dalam bentuk tetesan yang disebut protobion.
Protobion ini memiliki ciri kimia yang berbeda dengan lingkungannya.
Kondisi atmosfer masa kini tidak lagi memungkinkan untuk sintesis molekul organic secara
spontan, karena oksigen atmosfer akan memecah ikatan kimia dan mengekstrasi electron.
Polimerasi atau penggabungan monomer ini dapat dibuktikan oleh Sidney Fox. Beliau
melakukan percobaan dengan memanaskan larutan kental monomer organic yang mengandung
asam amino pada suhu titik leburnya. Saat air menguap, terbentuk lapisan monomer yang
berpolimerasi. Polimer ini oleh Sydney Fox disebut proteinoid. Selanjutnya dalam penelitiannya
di laboratorium, proteinoid dicampur dengan air dingin dan akan membentuk gabungan
proteinoid yang menyusun tetesan kecil yang disebut mikrosfer. Mikrosfer diselubungi oleh
membrane selektif permeable.

2. Harold Urey
Dia mengemukakan teori yang didasari atas pemikiran bahwa bahan organic merupakan bahan
dasar organisme hidup, yang pada mulanya dibentuk sebagai reaksi gas yang ada di alam dengan
bantuan energi.
Menurut teori Urey, konsep tersebut dapat dijabarkan atas 4 fase berikut ini:
Fase 1 : Tersedianya molekul metana, ammonia, hydrogen, dan uap air yang
sangat banyak di atmosfer.
Fase 2 : Energi yang timbul dari aliran listrik, halilintar, dan radiasi sinar kosmis
Fase 3 : merupakan energi pengikat dalam reaksi molekul metana, ammonia,
hydrogen, dan uao air. Terbentuknya zat hidup yang paling sederhana.
Fase 4 : Zat hidup yang terbentuk berkembang dalam waktu jutaan tahun menjadi
sejenis organisme yang lebih kompleks.

3. Stanley miller
Miller adalah murid Harold Urey yang juga tertarik terhadap masalah asal usul kehidupan.
Didasarkan informasi tentang keadaan planet bumi saat awal terbentuknya, yakni tentang
keadaan suhu, gas-gas yang terdapat pada atmosfer waktu itu, dia mendesain model alat
laboratorium sederhana yang dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis Harold Urey.
Kedalam alat yang diciptakannya, Miller memasukan gas Hidrogen, Metana, Amonia, dan Air.
Alat tersebut juaga dipanasi selama seminggu, sehingga gas-gas tersebut dapat bercampur
didalamnya. Sebagai pengganti energi aliran listrik halilintar, Miller mengaliri perangkat alat
tersebut dengan loncatan listrik bertegangan tinggi. Adanya aliran listrik bertegangan tinggi
tersebut menyebabkan gas-gas dalam alat Miller bereaksi membentuk suatu zat baru. Kedalam
perangkat juga dilakukan pendingin, sehingga gas-gas hasil reaksi dapat mengembun.
Pada akhir minggu, hasil pemeriksaan terhadap air yang tertampung dalam perangkap embun
dianalisis secar kosmografi. Ternyata air tersebut mengandung senyawa organic sederhana,
seperti asam amino, adenine, dan gula sederhana seperti ribose. Eksperimen Miller ini dicoba
beberapa pakar lain, ternyata hasilnya sama.
Eksperimen Miller dapat memberikan petunjuk bahwa satuan- satuan kompleks didalam sistem
kehidupan seperti Lipida, Karbohidrat, Asam Amino, Protein, Mukleotida dan lain-lainnya dapat
terbentuk dalam kondisi abiotik. Teori yang terus berulang kali diuji ini diterima para ilmuwan
secara luas. Namun, hingga kini masalah utama tentang asal-usul kehidupan tetap merupakan
rahasia alam yang belum terjawab. Hasil yang mereka buktikan barulah mengetahui
terbentuknya senyawa organik secara bertahap, yakni dimulai dari bereaksinya gas -gas
diatmosfer purba dengan energi listrik halilintar. Selanjutnay semua senyawa tersebut bereaksi
membentuk senyawa yang lebih kompleks dan terkurung dilautan. Akhirnya membentuk
senyawa yang merupakan komponen sel. Dia berhasil membuktikan teori gurunya, Urey, dalam
laboratorium dengan alat yang dinamakan perangkan percobaan “Stanley Miller-Harold Urey”.

4. Melvin Calvin
Dia menunjukkan bahwa radiasi sinar dapat mengubah metana, ammonia, hydrogen, dan air
menjadi molekul-molekul gula dan asam amino, dan juga membentuk purin dan pirimidin, yang
merupakan zat dasar pembentukan DNA, RNA, ATP, dan ADP.

Dari evolusi kimia dapat kita simpulkan bahwa senyawa anorganik yang ada di atmosfer
mengalami perubahan sedikit demi sedikit membentuk senyawa organic. Senyawa organic itulah
yang merupakan komponen dasar makhluk hidup.

Anda mungkin juga menyukai