PEMBAHASAN
Pada laporan kasus ini dibahas mengenai wanita P1A0 usia 20 tahun
perdarahan aktif selama kala IV yang terjadi pada pasien dengan jumlah 500 cc.
Hal ini sesuai dengan definisi dari perdarahan post partum dimana perdarahan
dengan jumlah >500cc setelah bayi lahir pada persalinan pervaginam dan >1000cc
partum yaitu faktor tonus, tissue (jaringan), trauma (perlukaan jalan lahir), dan
perdarahan post partum lebih mengarah pada faktor tissue (jaringan). Faktor
jaringan ini dapat berupa retensio placenta, sisa placenta, perlekatan . Pada pasien
ini setelah dilakukan manajemen aktif kala III didapatkan kontraksi uterus yang
kuat dimana tinggi fundus uteri telah 2 jari di bawah pusat sehingga untuk
evakuasi terhadap sisa kulit ketuban dan bekuan darah. Diberikan pula drip
uterotonika yang memicu uterus agar bisa berkontraksi dengan baik. Oksitosin
polos uterus. Oksitosin, alkaloid ergot, dan beberapa prostaglandin adalah obat –
obat dalam golongan ini. Ketika efek oksitosin alami tidak cukup atau bila ada
30
indikasi medis untuk menginduksi persalinan, dipakai oksitosin sintetik dan
pembuluh darah dan agonis otot polos serta meningkatkan kontraksi dari otot
uterus dan sering digunakan untuk mencegah dan mengontrol perdarahan saat dan
uterus, riwayat perdarahan post partum pada persalinan sebelumnya juga dapat
menjadi salah satu faktor. Pada pasien ini tidak didapatkan faktor risiko
perdarahan post partum. Pada banyak kasus perdarahan post partum memang
persalinan. Upaya pencegahan pun harus dilakukan dengan screening faktor risiko
Pada pasien ini diberikan terapi antibiotik yaitu amoxicillin 3 x 500 mg,
analgetik berupa asam mefenamat 3x 500 mg, suplemen Fe, Vit.A 200.000 IU.
Edukasi mengenai ASI eksklusif, hygiene vulva juga diberikan pada pasien..
31