Anda di halaman 1dari 2

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Bahan Percobaan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah minyak kelapa,

minyak wijen, minyak sawit, mentega, akuades, n-heksana, etanol, kloroform, kertas

saring, kertas label, sunlight, dan tissue roll.

3.2 Alat Percobaan

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, rak

tabung, pipet tetes, oven, labu semprot, pembakar bunsen, gegep, penggaris dan

pulpen.

3.3 Prosedur Percobaan

3.3.1 Kelarutan Minyak dan Lemak

Sebanyak 4 buah tabung reaksi disiapkan, masing-masing tabung reaksi diisi

dengan 10 tetes sampel minyak kelapa. Pada tabung reaksi pertama ditambahkan

dengan akuades, tabung reaksi kedua ditambahkan dengan etanol, tabung reaksi

ketiga ditambahkan dengan kloroform, dan tabung reaksi keempat diisi dengan

n-heksana, masing-masing 10 tetes. Kemudian campuran tersebut dihomogenkan,

lalu dipipet dan diteteskan sebanyak 1 tetes pada kertas saring dan ditandai.

Kemudian kertas saring dikeringkan dalam oven. Diameter noda yang terbentuk pada

masing-masing kertas saring diukur dengan menggunakan penggaris. Prosedur kerja

di atas diulangi dengan menggunakan sampel yang lain, yaitu minyak wijen, minyak

sawit dan mentega.


3.3.2 Ekstraksi Minyak dan Lemak

Tabung reaksi yang berisi campuran akuades dan minyak (minyak kelapa)

diambil. Campuran akuades dan minyak tersebut ditambahkan 10 tetes pelarut

organik. Kemudian dikocok, didiamkan hingga terbentuk dua fase (fase organik 1

dan fase akuades). Fase organik (lapisan atas) kemudian diambil dengan cara dipipet

dan dipindahkan ke tabung reaksi yang lain. Fase akuades yang tertinggal kemudian

ditambahkan n-heksana 10 tetes, kemudian dikocok lalu didiamkan hingga terbentuk

dua lapisan. Lapisan atas (fase organik 2) kemudian dipipet dan dipindahkan ke

tabung reaksi yang berisi larutan organik 1. Tabung yang berisi fase akuades dan

tabung yang berisi fase organik masing-masing diteteskan sebanyak 1 tetes pada

kertas saring berbeda. Kemudian dikeringkan dalam oven. Setelah dikeringkan, noda

yang muncul diukur diameternya dengan menggunakan penggaris 30 cm. Prosedur

kerja di atas diulangi dengan menggunakan sampel yang lain, yaitu minyak wijen,

minyak sawit dan mentega.

Anda mungkin juga menyukai