Anda di halaman 1dari 5

AKADEMIKA

JURNAL ILMIAH UMG

ANALISIS TINGKAT KESADAHAN AIR TANAH DI LINGKUNGAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

Jafar La Kilo
Program Studi Geografi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah
Gorontalo,
Email: jafar@umgo.ac.id

Abstract

The main need of clean water on Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo)


especially for bathing, washing and toileting from the groundwater. To utilizing
groundwater must to heed water quality. Water quality determined by physical,
chemical, and biology parameters. One of this parameters is hardness. Water with
very high degrees of hardness is harmful to environment and health. Analysis of
hard water degrees from groundwater on Universitas Muhammadiyah Gorontalo
area with complexometric titration method has been done. The result shows that
degrees of hard water in Yusuf Polapa Mosque, Faculty of agriculture, rectorat, and
AMCF building respectively 59,0 mg/L; 74,2 mg/L; 74,0 mg/L dan 57,8 mg/L. This
result categorize as soft water. The degrees of hardness in canteen is 81,8 mg/L or
moderate water. Therefore, groundwater in Universitas Muhammadiyah Gorontalo
area is safe for daily and industry need.

Keywords: Groundwater; Hardness ; Complexometric titration

Abstrak
Kebutuhan air bersih di lingkungan Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo)
khususnya mandi, cuci dan kakus (MCK) bersumber dari air tanah. Dalam
pemanfaatan air tanah perlu diperhatikan parameter kualitas air. Kualitas air yang
baik ditentukan oleh parameter fisika, kimia, dan biologi. Salah satu parameter
tersebut adalah tingkat kesadahan. Air tanah yang mengandung tingkat kesadahan
yang tinggi dapat berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Telah dilakukan
analisis tingkat kesadahan air tanah pada 5 (lima) titik di lingkungan Universitas
Muhammadiyah Gorontalo dengan metode titrasi kompleksometri. Berdasarkan
hasil analisa, tingkat kesadahan air tanah di Masjid Yusuf Polapa, gedung Fakultas
pertanian, gedung rektorat dan gedung AMCF masing-masing adalah 59,0 mg/L;
74,2 mg/L; 74,0 mg/L dan 57,8 mg/L, masuk dalam kategori dengan tingkat
kesadahan rendah. Tingkat kesadahan air tanah di sekitar kantin dalam kategori
sedang yaitu sebesar 81,8 mg/L. Dengan demikian, air tanah di lingkungan
kampus Universitas Muhammadiyah Gorontalo aman digunakan untuk keperluan
sehari-hari dan keperluan industri.

Kata Kunci: Air tanah; Kesadahan; Kompleksometri


PENDAHULUAN Salah satu parameter kimia yang
Air merupakan salah satu menentukan kualitas air yang baik
sumberdaya alam yang paling penting adalah kandungan garam mineral.
bagi kehidupan manusia. Salah satu Tingginya kandungan garam
sumber air yang banyak dimanfaatkan mineral Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2
terutama di Indonesia adalah air tanah. menyebabkan kesadahan air. Air
Air tanah adalah air yang bergerak sadah berkontribusi penting terhadap
dalam lapisan tanah yang terdapat di asupan kalsium dan magnesium bagi
dalam ruang-ruang antara butir butir makhluk hidup, terutama manusia.
tanah yang membentuk itu atau Disisi lain, air sadah memiliki dampak
dikenal dengan air lapisan dan di negatif terhadap kebersihan
dalam retakan retakan dari batuan lingkungan. Tingginya tingkat
yang dikenal dengan air celah kesadahan air tanah menyebabkan
(Wahyudi, 2009). jumlah busa yang dihasilkan oleh
Sumber daya air tanah deterjen saat mencuci berkurang. Air
mempunyai peran cukup penting sadah juga dapat menyebabkan korosi
sebagai pasokan air untuk berbagai pada perabot rumah tangga (Kumari,
sektor pembangunan, antara lain, 2016). Selain itu, air sadah juga
sebagai air minum perkotaan atau berdampak pada kesehatan, antara
pedesaan, air industri dan air irigasi. lain dapat menyebabkan penyumbatan
Air tanah masih dianggap sebagai pembuluh darah jantung, kanker,
sumber air bersih yang cukup dapat kerusakan pada sistem saraf pusat,
menjamin kualitasnya dan cukup penyakit alzheimer, diabetes, batu
ekonomis cara pengambilannya. Air ginjal, kesehatan reproduksi, dan
tanah banyak dimanfaatkan dalam tulang keropos (Sengupta, 2013).
bidang pertanian (Yasa, 2014). Herlina Kebutuhan air bersih di
Roseline, Iwan Kridasantausa, (2009) lingkungan Universitas
melakukan kajian pemanfaatan irigasi Muhammadiyah Gorontalo (UMGo)
air tanah pada lahan sawah tadah khususnya mandi, cuci dan kakus
hujan. (MCK) bersumber dari air tanah. Oleh
Kajian pemanfaatan air tanah karena itu, perlu dilakukan kajian untuk
sebagai sumber air minum telah mengetahui tingkat kesadahan air
banyak dilakukan, kajian pemanfaatan tanah sebagai informasi kepada warga
air tanah di Kabupaten Bangkalan kampus demi kemaslahatan bersama.
sebagai sumber air minum (Wahyudi,
2009). Partisipasi masyarakat dalam METODE PENELITIAN
melestarikan kawasan hutan lindung Penelitian ini merupakan
gunung buduk sebagai sumber air penelitian jenis eksperimental
bersih bagi masyarakat Kabupaten karena data diambil melalui analisa
Sanggau, Pontianak (Damiati, laboratorium. Sampel air tanah
Lumangkun, & Dirhamsyah, 2015).
diambil pada 5 titik di lingkungan
Dalam pemanfaatan air tanah
Universitas Muhamadiyah
perlu diperhatikan parameter kualitas
Gorontalo, yaitu Masjid Jusuf
air. Kualitas air yang baik ditentukan
dari beberapa parameter diantaranya Polapa (titik sampel 1), gedung
parameter fisika, kimia, dan biologi. Fakultas Pertanian dan Perikanan

Volume 4 Nomor 1 Tahun


Volume 7 Nomor 1 Tahun 2018 23
(titik sampel 2), kantin (titik sampel Na2EDTA dan indikator EBT.
3) gedung rektorat (titik sampel 4) Penambahan indikator EBT pada
dan gedung AMCF (titik sampel 5). larutan yang mengandung ion Ca2+
Kesadahan total dianalisa dan Mg2+ pada pH 10 ± 0,1 larutan
menggunakan metode titrasi akan menjadi merah anggur.
kompleksometri. Terjadi perubahan warna setelah
Prosedur Kerja dititrasi lebih lanjut dengan
1. Mengambil 25 mL sampel air Na2EDTA, ion Ca dan Mg sudah
2+ 2+

tanah kemudian dimasukkan terikat, ditandai dengan larutan


ke dalam labu erlenmeyer. yang berwarna merah anggur
2. Menambahkan 5 mL larutan berubah menjadi biru sebagai titik
penyangga dengan pH 10 ± akhir titrasi.
0,1. Reaksi yang terjadi selama
3. Menambahkan seujung proses titrasi adalah,
spatula 30 mg sampai  sebelum titik ekivalen:
dengan 50 mg indikator Ca2+ + HIn2- → CaIn- + H+
Eriochroma Black T (EBT)  setelah titik ekivalen:
4. Menitrasi sampel dengan CaIn- + H2Y2- → CaY2- + HIn2- +
larutan baku Na2EDTA 0,01 H+
M secara perlahan sampai Hasil titrasi Na2EDTA pada
terjadi perubahan warna analisa kesadahan total (CaCO3)
merah anggur menjadi biru. disajikan dalam tabel 1 berikut,
5. Mencatat volume larutan baku
Na2EDTA yang digunakan. Tabel 1. Volume Na2EDTA Hasil Titrasi
6. Mengulangi titrasi tersebut 2 Volume Rata-rata
kali, kemudian rata-ratakan Titik Na2EDTA (mL) Volume
volume Na2EDTA yang sampel Na2EDTA
digunakan. -1 -2
(mL)
1 14.5 15 14.75
Kesadahan total dhitung 2 18.3 18.8 18.55
menggunakan persamaan umum
3 20.1 20.8 20.45
sebagai berikut,
4 18.5 18.5 18.50
5 14.3 14.6 14.45

[ ] Berdasarkan hasil tirasi pada


tabel 1 menunjukan bahwa jumlah
volume Na2EDTA yang dibutuhkan
untuk menitrasi sampel setelah
HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan pengulangan titrasi
Penetapan kesadahan total (duplo) tidak berbeda secara
dengan metode kompleksometri signifikan. Oleh Karena itu, untuk
menggunakan larutan baku penentuan nilai kesadahan total

24 Volume 7 Nomor 1 Tahun 2018


masing-masing sampel digunakan kesadahan air tanah akan semakin
nilai rata-rata volume Na2EDTA. tinggi pula. Hal ini didukung
Berdasarkan hasil perhitungan penelitian yang dilakukan oleh
menggunakan persamaan umum (Cholil, Anna, & Setyaningsih,
tingkat kesadahan total, didapatkan 2016).
hasil sebagaimana disajikan pada
tabel 2. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian
Tabel 2. Hasil analisa kesadahan total dapat disimpulkan bahwa
Tingkat kesadahan kesadahan air tanah di lingkungan
Titik sampel
(mg/L) kampus Universitas
1 59.0 Muhammadiyah Gorontalo masih
2 74.2 berada pada konsentrasi normal
3 81.8 atau jauh di bawah ambang batas
4 74.0 yang berbahaya, yaitu di bawah 82
5 57.8 mg/L. Dengan demikian, dari segi
kesadahan, air tanah di lingkungan
Berdasarkan Permen kampus Universitas
Kesehatan No. 907 Tahun 2002 Muhammadiyah Gorontalo aman
tentang standar Kualitas Air Bersih digunakan untuk keperluan sehari-
dan Air Minum, standar baku hari dan keperluan industri.
maksimal kadar kesadahan dalam Perlu dilakukan edukasi
air adalah 500 mg/L. Berdasakan kepada masyarakat tentang bahaya
data pada tabel 2, rata-rata air sadah.
keadaan kesadahan pada semua
sampel masuk dalam kategori
masih layak digunakan untuk DAFTAR PUSTAKA
keperluan sehari-hari dan Cholil, M., Anna, A. N., &
keperluan industri. Setyaningsih, N. (2016).
Tingkat kesadahan air tanah Analisis Kesadahan Air
di Masjid Yusuf Polapa, gedung Tanah di Kecamatan Toroh
Faperkan, gedung rektorat dan Kabupaten Grobogan
gedung AMCF masuk dalam Propinsi Jawa Tengah. In
kategori kesadahan rendah(<75 The 3rd University
mg/L). Tingkat kesadahan air tanah Research colloquium (pp.
di sekitar kantin yaitu sebesar 81,8 88–98).
mg/L, diklasifikasikan dalam Damiati, V., Lumangkun, A., &
kategori sedang. Perbedaan tingkat Dirhamsyah, M. (2015).
kesadahan pada masing-masing Partisipasi masyarakat
sampel dipengaruhi oleh jumlah dalam melestarikan
kandungan kapur, semakin tinggi kawasan hutan lindung
kandungan kapur maka tingkat gunung buduk sebagai

Volume 4 Nomor 1 Tahun


Volume 7 Nomor 1 Tahun 2018 25
sumber air bersih di Desa
Idas Kecamatan Noyan
Kabupaten Sanggau.
Jurnal Hutan Lestari, 3(1),
142–149.
Herlina Roseline, Iwan
Kridasantausa, W. Kajian
Pemanfaatan Irigasi Air
Tanah Pada Sawah Tadah
Hujan Tanaman Padi
Metode Sri Di Desa
Girimukti , Kabupaten
Bandung Barat, Provinsi
Jawa Barat, Magister
Pengelolaan Sumber Daya
Air, Institut Teknologi
Bandung 1–15 (2009).
Kumari, B. K. (2016). A Study on
The Estimation of Hardness
In Ground Water Samples
Byedta Tritrimetric Method.
IOSR Journal of Applied
Chemistry, 9(10), 26–28.
Sengupta, P. (2013). Potential
health impacts of hard
water. International Journal
of Preventive Medicine,
4(8), 866–875.
Wahyudi, H. (2009). Kondisi dan
Potensi Dampak
Pemanfaatan Air Tanah di
Kabupaten Bangkalan.
Jurnal APLIKASI, 7, 14–19.
Yasa, I. W. (2014). Studi
Kedalaman Air Tanah Di
Kawasan Wisata Kertha.
Jurnal PADURAKSA, 3,
49–61.

26 Volume 7 Nomor 1 Tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai