PROPOSAL PENELITIAN
OLEH :
ZULHAM FACHRUDDIN
NPM : 07381611052
OLEH :
ZULHAM FACHRUDDIN
NPM : 07381611052
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
MENGETAHUI
KETUA PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
Klasifikasi massa batuan adalah salah satu metode pendekatan yang dapat
digunakan untuk membuat desain lubang bukaan bawah tanah. Nilai RMR merupakan
hasil total penjumlahan dari pembobotan yang dilakukan untuk setiap parameternya.
Setiap parameter RMR memiliki nilai pembobotan yang dibuat berdasarkan pengalaman
dan database di berbagai lokasi tambang. Bobot dari semua parameter dijumlahkan
untuk memperoleh bobot total. Nilai RMR yang diperoleh dari hasil uji batuan,
pengamatan dilapangan selanjutnya dilakukan pengklasifikasian massa batuan.
Untuk mencapai lokasi lokasi penelitian dapat menggunakan jalur udara dari
Bandara soekarno hatta jakarta menuju bandara sultan babulah ternate dengan lama
perjalanan sekitar 3,5 jam yang di lanjutkan dengan menggunakan pesawat twin otter
menuju bandara kobok pulau halmahera dengan jarak lurus ± 55 km dan waktu tempuh
±15 menit.
Klasifikasi massa batuan merupakan dasar dari pendekatan rancangan empiris yang
secara luas digunakan pada rekayasa batuan. Klasifikasi massa batuan dapat
memberikan data kuantitatif massa batuan dan keperluan penyangga bila beberapa
kondisi terpenuhi dan dikombinasikan dengan penemuan dari berbagai pengamatan,
pengalaman dan pertimbangan rekayasa. Dari beberapa sistem klasifikasi massa batuan
yang ada, terdapat enam jenis yang perlu diperhatikan karena paling umum digunakan,
yaitu yang diusulkan oleh Terzaghi (1946) yaitu Rock Load Classification, Lauffer
(1958) yaitu Stand up time, Deere dkk. (1967) yaitu Rock Quality Designation (RQD),
Wickman dkk. (1972) yaitu Rock Strukture Rating (RSR), Bieniawski (1973) yaitu Rock
Mass Rating (RMR), Barton dkk. (1974) yaitu Tunnelling Quality Index (Q-System).
Satu atau lebih sistem klasifikasi dapat digunakan untuk memperkirakan komposisi dan
karakteristik batuan, perkiraan awal kebutuhan penyangga, perkiraan kekuatan dan sifat
deformasi massa batuan.
Secara umum tujuan klasifikasi massa batuan adalah :
1. Mengidentifikasi parameter penting yang mempengaruhi perilaku massa batuan.
5. Memberikan dasar umum untuk komunikasi diantara para insinyur dan geologis.
2. Rock Quality Designation (RQD) : Deere dkk. (1967) memperkenalkan suatu index
untuk memperkirakan secara kuantitatif kualitatif batuan yang dikenal dengan nama
Rock Quality Designation (RQD). RQD merupakan persentasi dari perolehan core drill
yang secara langsung didasarkan pada jumlah pecahan dan sejumlah pelemahan pada
massa batuan yang diamati dari hasil pemboran. Prosedur pengukuran dan perhitungan
RQD adalah dijumlahan hanya pecahan yang utuh dengan panjang lebih dari 100 mm =
10 cm (4 inci) dan dibagi dengan panjang keseluruhan core. Adapun rumusan yang
diusulkan oleh Deere setelah tahun 1989 adalah seperti pada Persamaan 3.1, Nilai hasil
perhitungan RQD ini kemudian disesuaikan dan diplot kedalam tabel RMR untuk bobot
ratingnya.
Nilai pembobotan lima parameter yang telah didapatkan dari hasil penyesuaian dan
ploting kedalam tabel RMR tersebut dijumlahkan. Nilai rating yang didapatkan
merupakan total nilai rating sebelum penyesuaian. Untuk mendapatkan nilai rating total
setelah penyesuaian maka total nilai rating tersebut dikurangi dengan nilai hasil
pembobotan orientasi bidang diskontinyu sehingga dapat diperoleh nilai RMR setelah
penyesuaian.
Mekanisme runtuhan yang terjadi pada lubang bukaan bawah tanah umumnya
adalah runtuhan yang disebabkan oleh adanya struktur geologi (structurally controlled
failure) dan runtuhan yang diakibatkan oleh tegangan insitu yang bekerja di dalam
massa batuan (stress-controled failure). Runtuhan tentu saja juga dapat disebabkan oleh
kombinasi antara kedua faktor tersebut dan juga faktor lain seperti pelapukan dan air
tanah.
Penelitian dilakukan dengan suatu metodologi yang dimulai dari studi literatur,
pengambilan data lapangan baik data primer maupun data sekunder, uji contoh di
laboratorium, pengolahan dan analisis data sampai pada penyusunan laporan penelitian
(lihat Gambar 4.1 Diagram alir penelitian). Beberapa metodologi penelitian yang akan
dilakukan secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut.