Anda di halaman 1dari 4

RESUME VI ( ANALISIS DATA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ) Kamis, 28 Juni 2012 |

13komentar A. Analisis Data Penelitian Tindakan Kelas Analisis data dan intrepretasi data terhadap
data yang berhasil dikumpulkan dalam pelaksanaan penelitian tindakan dapat dilakukan sepanjang
proses penelitian.Karena penelitian tindakan adalah penelitian yang bersifat dialektik, yaitu:
perencanaan, tindakan yang diserta dengan pengumpulan data, dilanjutkan dengan analisis dan
interpretasi data, perencanaan baru, tindakan dan pengumpulan data, analisis dan interpretasi data lagi
dan seterusnya. Namun, perlu diingat bahwa meskipun analisis data dan interpretasi data dapat
dilakukan dalam proses pelaksanaan penelitian tindakan, tetapi perlu dihindari analisis dan
interpretasi data yang terlalu dini. Hal ini dilakukan untuk menghindari penarikan kesimpulan yang
dilakukan secara tergesa-gesa. Analisis data dalam pelaksanaan penelitian tindakan sangat berbeda
dengan analisis data pada jenis penelitian lainnya. Analisis data dalam penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif menggunakan pendekatan statistik, uji perbedaan, uji korelasi, dsb. Sedangkan,
pada penelitian tindakan dengan pendekatan kualitatifnya menggunakan analisis yang bersifat naratif-
kualitatif atau dengan kata lain menguraikan atau menjelaskan secara jelas hasil temuan yang
diperoleh dalam pelaksanaan tindakan. G.E. Mills (2000) mengemukakan beberapa teknik analisis
data pada penelitian tindakan, yaitu: 1. Mengindentifikasi tema-tema. Dari data yang terkumpul
melalu proses induktif dapat diidentifikasi menjadi tema-tema tertentu. Penarikan kesimpulan
berdasarkan keadaan yg khusus untuk diperlakukan secara umum 2. Membuat kode pada hasil
survai, interviu, dan angket. Pengkodean ini dapat dilakukan untuk mengelompokkan pada kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dsb. 3. Mengajukan pertanaan kunci. Pertanyaan kunci
membantu mensistematiskan data yang dapat membentuk informasi yang bermakna 4. Peta
konsep. Memetakan secara visual faktor-faktor yang terkait dengan subjek, data, proses pembelajaran,
masalah, dsb. 5. Analisis faktor yang mendahuli dan mengikuti. 6. Penyajian hasil temuan
dalam bentuk tabel, grafik, peta, bagan, gambar, dll. 7. Mengemukakan apa yang belum
ditemukan. ) B. Jenis Data Penelitian Tindakan Kelas Data dalam PTK adalah segala bentuk
informasi yang terkait dengan kondisi, proses, dan keterlaksanaan pembelajaran, serta hasil belajar
yang diperoleh siswa. Analisis data dalam PTK adalah suatu kegiatan mencermati atau menelaah,
menguraikan dan mengkaitkan setiap informasi yang terkait dengan kondisi awal, proses belajar dan
hasil pembelajaran untuk memperoleh simpulan tentang keberhasilan tindakan perbaikan
pembelajaran Data yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif. Data Kuantitatif Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka atau bilangan, baik
yang diperoleh dari hasil pengukuran maupun diperoleh dengan cara mengubah data kualitatif
menjadi data kuantitatif. Contoh data kuantitatif: skor tes awal Tina untuk mata pelajaran
matematika= 65, berat badan Tini 47 kg, panjang meja tulis 150 cm. Data Kualitatif Data kualitatif
merupakan data yang berupa kalimat-kalimat, atau data yang dikategorikan berdasarkan kualitas
objek yang diteliti, misalnya: baik, buruk, pandai, dan sebagainya. Contoh data kualitatif: siswa
berdiskusi secara aktif, perhatian siswa terhadap mata pelajaran IPS rendah, dan rata-rata skor UAS
semester ini naik. C. Teknik atau Langkah – Langkah dalam Menganalisis Data Penelitian Tindakan
Kelas Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan
untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal.
Karena adanya kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan metode statistic yang sudah
tersedia. Misalnya akan menguji hipotesis hubungan antar dua variabel, bila datanya ordinal maka
statistic yang digunakan adalah Korelasi Spearman Rank, sedang bila datanya interval atau ratio
digunakan Korelasi Pearson Product Moment. Bila akan menguji signifiknasi konparasi data dua
sampel, datanya interval atau ratio digunakan t-test dua sampel, bila datanya nominal digunakan chi
kuadrat. Selanjutnya bila akan menguji hipotesis konparatif lebih dari dua sampel datanya interval
digunakan analisis varian. Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam – macam (triangulasi), dan dilakukan secara
terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut mengakibatkan
variasi data tinggi sekali. Data yang diperoleh pada umumnya adalah data kualitatif (walaupun tidak
menolak data kuantitatif), sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada polanya yang jelas,
oleh Karena itu sering mengalami kesulitan dalam melakukan analisis. Seperti dinyatakan oleh Miles
and Huberman (1984), bahwa “The most srious and central difficulty in the use of qualitative data is
that methods of analysis are not well formulate”. Yang paling seriius dan sulit dalam analisis data
kulitatif adalah karena, metode analisis belum dirumuskan dengan baik. Selanjutnya Susan Stainback
menyatakan: “There are no guidelines in qualitative research for determining how much data and data
analysis are necessary to support and assertion, conclusion, or theory”. Belumlam penelitian ada
panduan dalam penelitian kualitatif menentukan berapa banyak data dan analisis yang diperlukan
untuk mendukung kesimpulan atau teori. (Prof. Dalam pelaksanaan semua jenis penelitian termasuk
penelitian tindakan kelas maka prosedur atau teknik pengumpulan data memiliki peran penting. Selain
persyaratan pengumpulan data yang harus memiliki kriteria tertentu, seperti validitas, reliabilitas, dan
kegunaan atau manfaatnya. Juga harus memiliki teknik pengumpulan data, hal ini terkait dengan
pelaksanaannya bahwa dalam melakukan pengumpulan data tidak hanya menggunakan satu cara
tetapi multi teknik atau multi instrumen. Menurut pendapat Wolcot (1992) bahwa ada 3 (tiga) teknik
pengumpulan data, yaitu: 1. Pengalaman Pengalaman adalah satu teknik dalam pengumpulan data,
dengan pengalaman seorang guru yang sekaligus bertindak sebagai peneliti dapat dengan mudah
melakukan pengumpulan data terkait dengan subjek penelitiannya hal ini disebabkan pengetahuan
situasi dan kondisi terhadap kelas pembelajarannya. Pengalaman dapat dilakukan dengan cara
observasi, dalam pelaksanaannya observasi dapat dikategorikan berdasarkan peran yang dilakukan.
Misalnya observasi partisipatif dengan cara seorang peneliti melakukan pengamatan (observasi)
sambil ikut serta dalam kegiatan penelitian yang sedang berjalan. Observasi pasif, dimana seorang
peneliti hanya bertindak sebagai observer yang bertugas untuk mencatat proses-proses yang sedang
berjalan dengan menggunakan instrumen yang disediakan. Observasi khusus, peneliti memiliki peran
tersendiri misalnya hanya memberikan bimbingan. 2. Pengungkapan Pengungkapan yang
dimaksud di sini adalah bagaimana seorang peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara
wawancara terhadap subjek penelitian atau terhadap siapa saja agar supaya terkumpul data yang
diperlukan yang memang diperlukan. Beberapa instrumen dalam penelitian yang dikategorikan
wawancara (alat untu mengumpukan data) diantaranya: wawancara informal, wawancara formal
terstruktur atau wawancara tidak terstruktur, angket, menggunakan skala model Likert atau Thurtston,
dengan tes standar (termasuk quiz belajar atau tes hasil belajar), dan beberapa instrumen lainnya
sesuai dengan data yang ingin dikumpulkan. 3. Pembuktian Jika proses pengungkapan selesai
maka pada tahap selanjutnya adalah melakukan pembuktian, pelaksanaan pembuktian dapat dilakukan
dengan teknik dokumentasi data-data yang terkait. Teknik Analisis Data Kualitatif Ada berbagai
teknik analisis data, seperti teknik analisis data kualitatif dengan model interaktif. Analisis interaktif
terdiri dari tiga tiga komponen, yakni: reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam analisis data seperti ini adalah sebagai berikut.
a) Memilih data (reduksi data) Pada langkah pemilihan data ini, pilihlah data yang relevan dengan
tujuan perbaikan pembelajaran. Data yang tidak relevan dapat dibuang, dan jika dianggap perlu, guru
peserta dapat menambahkan data baru dengan mengingat kembali peristiwa atau fenomena yang
terjadi selama pelaksanaan rencana tindakan. b) Mendeskripsikan data hasil temuan (memaparkan
data) Pada kegiatan ini, guru peserta membuat deskripsi dari langkah yang yang dilakukan pada
kegiatan a) tersebut. c) Menarik kesimpulan hasil deskripsi Berdasarkan deskripsi yang telah
dibuat pada langkah b) tersebut, selajutnya dapat ditarik kesimpulan hasil pelaksanaan rencana
tindakan yang telah dilakukan. Analisis dan interpretasi data juga dapat dilakukan dengan mencari
”pattern” atau pola (Guba dan Lincoln, 1981). Analisis dan interpretasi data juga dapat dilakukan
dengan cara mencari pola atau esensi dari hasil refleksi diri yang dilakukan guru kemudian, digabung
dengan data yang diperoleh dari beberapa pengamat yang membantu. Teknik Analisis Data
Kuantitatif Data kuantitif dalam PTK umumnya berupa angka-angka sederhana, seperti nilai tes hasil
belajar, disktribusi frekuensi, persentase, skor dari hasil angket, dan seterusnya. Data kuantitatif dapat
dianalisis secara deskriptif, antara lain dengan cara: o Menghitung jumlah, o Menghitung rata-rata
(rerata), o Menghitung nilai persentase, o Membuat grafik, · Jika diperlukan data kuantitatif
dapat dianalisis secara statistik, misalnya: o Mengitung nilai beda terkecil, o Mnghitung nilai
korelasi antar variabel, Pada kegiatan belajar ini hanya akan dipelajari teknik analisis data kuantitatif
secara deskriptif. Contoh: skor hasil tes akhir semester matematika 40 siswa:
65 72 67 82 72 91 67 73 71 70 85 87 68 86 83 90 74 89 75 61
65 76 71 65 91 79 75 69 66 85 95 74 73 68 86 90 70 71 88 68 Agar mudah
dibaca maka data tersebut perlu ditata, misalnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Caranya adalah sebagai berikut. 1) Tentukan rentang skor yaitu skor tertinggi dikurangi skor
terendah. Jadi rentang skor = 95 – 61 = 34. 2) Tentukan banyak kelas yang akan digunakan.
Untuk menghitung banyak kelas. Gunakan aturan Sturges dengan rumus: Banyak kelas (k) = 1 + 3,3
log n, dimana k adalah banyak kelas yang akan dibuat dan n adalah banyak data. Untuk data tersebut,
maka banyak kelas yang akan dibuat adalah: k = 1 + 3,3 log 40 = 1 + 3,3 x 1,6021 = 6,2869
Banyak kelas yang harus dibuat dapat 6 atau 7. 3) Hitung panjang kelas interval dengan
rumus: rentang Panjang kelas (p) = ----------------
- banyak kelas 34 p = -------- = 4,86 , dibulatkan jadi
5 7 4) Tentukan data untuk ujung bawah kelas interval pertama. Data untuk ujung
bawah kelas interval pertama dapat diambil dari skor terkecil dari data yang diperoleh atau dapat
diambil dari skor yang lebih kecil dari skor terkecil dengan syarat bahwa skor terbesar harus masuk
dalam kelas interval terakhir yang akan dibuat. 5) Masukkan semua skor ke dalam kelas interval
yang terbentuk. 6) Hasil tabel frekuensi distribusi data hasil tes matematika tersebut adalah
sebagai berikut. Tabel Contoh Destribusi Hasil Tes Akhir Semester Matematika SD Teladan Medan
Tahun 2008 Skor matematika Tally Banyak siswa 61 – 65 66 – 70 71 – 75 76 – 80 81 – 85 86 – 90 91
- 95 //// ///// //// ///// ///// / // //// ///// // /// 4 9 11 2 4 7 3 Jumlah 40 Jika menghendaki, dapat
menggambar data dalam tabel tersebut ke dalam bentuk diagram batang. Caranya, dibuat dulu dua
sumbu, yaitu sumbu datar dan sumbu tegak. Sumbu datar memuat bilangan-bilangan yang merupakan
titik tengah dari setiap kelas interval, sedangkan sumbu tegaknya memuat frekuensi dari setiap kelas
interval. Analisis data kuantitatif dapat dilakukan secara sederhana dengan menggunakan analisis
deskriptif. Analisis deskriptif dapat dilakukan dengan memanfaatkan statistika sederhana seperti
menghitung rata-rata (mean) dan menghitung persentase. Menghitung skor rata-rata dapat dengan
mudah dilakukan yaitu dengan cara menjumlahkan semua data kemudian dibagi dengan banyaknya
data. Dengan menggunakan cara tersebut maka: Skor rata-rata tes akhir semester matematika = 65
+ 72 + 67 + .... + 68 ---------------------------------- = 76,25 40 Jika data sudah berbentuk
tabel frekuensi distribusi seperti pada tabel 5.4 maka dapat menghitung nilai rata-ratanya dengan
terlebih dulu mencari nilai tengah untuk setiap kelas interval. Kemudian kalikan setiap nilai tengah
dengan frekuensi di kelas interval masing-masing. Jumlahkan perkalian antara nilai tengah dengan
frekuensi untuk setiap kelas interval kemudian dibagi dengan jumlah data. Untuk mempermudah
hitungan maka data pada Tabel 5.4 tersebut dapat diubah seperti berikut ini. Tabel: Rentang sekor,
Nilai Tengah, dan Frekuensi Hasil Tes Matematika SD Teladan Medan Tahun 2008 Skor matematika
Nilai Tengah Banyak siswa 61 – 65 66 – 70 71 – 75 76 – 80 81 – 85 86 – 90 91 - 95 63 68 73 78 83
88 93 4 9 11 2 4 7 3 Jumlah 40 4x63 + 9x68 + 11x73 + 2x78 + 4x83 + 7x88 +
3x93 Nilai rata-ratanya = --------------------------------------------------------------------
- 40 252 + 612 + 803 + 156 + 332
+ 616 + 279 = -----------------------------------------------------------
- 40 = 76,25 Dengan menyajikan data
kuantitatif dalam bentuk tabel atau grafik, dapat dengan mudah mendeskripsikan data yang diperoleh.
Misal, dari data pada tabel 5.4, dapat dengan mudah menghitung persentase siswa yang memperoleh
skor antara 71 – 77 yaitu 11 = ----- x 100 % = 27,5 %. 40
D. Interpretasi Data Interpretasi data merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan hasil analisis
dengan pernyataan, kriteria, atau standar tertentu untuk menemukan makna dari data yang
dikumpulkan untuk menjawab permasalahan pembelajaran yang sedang diperbaiki. Interpretasi data
perlu dilakukan peneliti untuk memberikan arti mengenai bagaimana tindakan yang dilakukan
mempengaruhi peserta didik. Interpretasi data juga penting untuk menantang guru agar mengecek
kebenaran asumsi atau keyakinan yang dimilikinya. Ada berbagai teknik dalam melakukan
interpretasi data, antara lain dengan: menghubungkan data dengan pengalaman diri guru atau peneliti,
mengaitkan temuan (data) dengan hasil kajian pustaka atau teori terkait, memperluas analisis dengan
mengajukan pertayaan mengenai penelitian dan implikasi hasil penelitian, dan/atau meminta nasihat
teman sejawat jika mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil contoh analisis data kuantitatif tersebut
maka dapat dibuat interpretasi sebagai berikut. Jika guru menetapkan ketuntasan belajar ≥ 71% maka
jumlah siswa yang tuntas belajar adalah 27 orang atau 68% siswa. Sebaliknya 32% siswa tidak tuntas
belajar. Jika dilihat dari nilai rata-rata kelas (76,25), maka nilai siswa secara klasikal tersebut
ketuntasan belajar.

Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap

Anda mungkin juga menyukai