Anda di halaman 1dari 7

MODUL PRAKTIKUM

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2

RAWAT LUKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2017
PETUNJUK TEKNIS PENGUNAAN MODUL
(Untuk Mahasiswa)

1. Bacalah modul praktikum ini sebelum pelaksanaan praktikum agar anda dapat menyiapkan
diri lebih awal dan mempermudah mencapai kompetensi yang diinginkan
2. Bacalah juga bahan bacaan / sumber referensi yang berhubungan dengan topik/keterampilan
yang akan dipelajari dalam modul ini, seperti anatomi, fisiologi, patofisiologi, dan referensi
lainnya, agar dapat memahami keterkaitan topik/keterampilan yang dipelajari dengan
referensi yang anda pelajari
3. Jawablah pertanyaan yang disediakan sebelum praktikum untuk mengevaluasi aspek
kognitif anda terhadap kompetensi yang akan dilakukan / dipelajari
4. Selain praktikum di laboratorium dengan pengawasan instruktur/fasilitator, amda dapat
melakukan latihan mandiri di rumah maupun laboratorium, secara perorangan/sendiri
maupun berkelompok, untuk meningkatkan kemampuan / skill anda
5. Modul praktikum ini dapat anda gunakan sebagai acuan dan panduan baik dalam
pembelajaran laboratorium maupun latihan mandiri.
Nama: Tanggal Praktikum/Ujian:

Nim : Nilai:

PRAKTIKUM RAWAT LUKA

Tujuan Umum:
Mahasiswa mampu melakukan rawat luka dengan benar

Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menyebutkan definisi dari tindakan rawat luka dengan tepat
2. Menyebutkan jenis perawatan luka
3. Menyebutkan tujuan dari tindakan rawat luka
4. Menyebutkan kontraindikasi dari tindakan rawat luka
5. Menyebutkan dan mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk tindakan rawat luka
6. Mendemonstrasikan tindakan rawat luka dengan benar
KONSEP RAWAT LUKA
1. Definisi
Luka merupakan suatu kondisi rusaknya hubungan antar jaringan-jaringan pada kulit,
mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain
Perawatan luka adalah: Tindakan membersihkan luka untuk mempercepat proses
penyembuhan luka
2. Jenis perawatan luka
a. Luka bersih: prosedur perawatan yang dilakukan pada luka bersih (tanpa ada pus dan
necrose), termasuk juga mengganti balutan
b. Luka kotor:prosedur perawatan luka yang terjadi karena tekanan terus-menerus pada
bagian tubuh tertentu sehingga sirkulasi darah ke daerah tersebut terganggu, (luka
dengan serum, pus atau nekrose)
3. Tujuan rawat luka
a. Mencegah timbulnya infeksi
b. Observasi perkembangan luka
c. Mempercepat penyembuhan luka
d. Mencegah meluasnya infeksi
e. Absorbsi drainase
f. Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis bagi pasien maupun orang lain.
4. Kontraindikasi rawat luka:
a. Luka post operasi (H+1-3) tergantung jenis operasi
5. Persiapan alat
Steril:
1) Sarung tangan (sepasang)
2) Pinset anatomis 2 buah
3) Pinset chirurgis 1 buah
4) Gunting lurus/bengkok 1 buah
5) Kasa steril sesuai kebutuhan
6) Kasa penekan/depres sesuai kebutuhan
7) Cucing/mangkuk 2 buah
8) Antiseptik jika diperlukan, obat yang diresepkan dll
9) Cairan fisiologis Nacl 0,9%
10) Duk
11) Alkohol 70%
Bersih:
1) Sarung tangan (sepasang)
2) Gunting perban 1 buah
3) Plester/hipafiks sesuai dengan yang dibutuhkan
4) Bengkok 1 buah
5) Tempat sampah medis, sampah umum, sampah benda tajam
6) Yod bensin sesuai dengan yang dibutuhkan
7) Baki 1 buah
8) Larutan Klorin 0,5% / disinfektan untuk alat rawat luka
9) Trolly 1 buah
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
RAWAT LUKA AKUT
NO KEGIATAN YA TIDAK PERLU
LATIHAN
1 a. Cek riwayat medis klien
b. Mengkaji apakah pasien memerlukan tindakan rawat luka,
obat yang diberikan pada luka dll
2 Menjelaskan:
Nama perawat, prosedur, tujuan, persetujuan pasien, kontrak
waktu, pada klien dan keluarga
3 Mencuci tangan
4 Mempersiapkan alat-alat dan mengatur posisi di samping
tempat tidur, memindahkan peralatan yang tidak diperlukan
5 Menjaga privacy klien dengan menutup tirai / jendela
6 Memposisikan pasien sesuai kebutuhan
7 Siapkan baki, buka duk steril, siapkan alat steril, isi cucing atau
mangkuk dengan Nacl 0,9% dan kasa steril ambil 1 pinset
anatomis
8 Gunakan sarung tangan bersih
9 Dekatkan bengkok, bekas plester / hipafiks dibersihkan dengan
pinset anatomis dan kapas alkohol 70% (yang berperekat)
Semprot/basahi balutan luka dengan Nacl 0,9 %, buka balutan.
Kaji:
Respon pasien, karakteristik luka, keadaan luka, cairan luka,
warna, dll
Buang bekas balutan di bengkok
9 Buka sarung tangan bersih
10 Siapkan hipafik / plester , obat untuk luka dll
11 Pakai sarung tangan steril, ambil pinset anatomis di tangan
dominan, pinset chirurgis di tangan non dominan
12 Siapkan kasa yang dibasahi dengan Nacl 0,9%, sesuaikan
dengan kebutuhan.
13 Ambil kasa Nacl 0,9% dengan pinset chirurgis, pindahkan ke
pinset anatomis.
14 Bersihkan luka dari arah dalam keluar sampai bersih.
Keringkan dengan kasa kering. Tutup luka dengan kasa dan
plester / hipafiks.
15 Kasa kotor letakkan di bengkok, pinset dimasukkan ke larutan
clorine 0,5% atau larutan disinfektan
16 Buang sampah ke sampah medis
17 Lepas sarung tangan buang di tempat sampah untuk alat-alat
medis
18 Pasien dirapikan, akhiri kontrak
19 Rapikan alat
20 Dokumentasikan tindakan:
Status klien, waktu, karakteristik luka (luas, warna, cairan,dll),
respon pasien, tanda tangan
Evaluasi Diri/Penguji

Mahasiswa Pembimbing/Penguji

( ) ( )
Gunting debridement

Anda mungkin juga menyukai