Anda di halaman 1dari 9

Bagian Keperawatan Medikal Bedah II

Program Profesi Ners


Universitas Mega Rezky Makassar

Bedside Teaching

RESUME KEPERAWATAN PADA Tn.”MH” DENGAN GANGGUAN SISTEM


NEUROLOGI “MENINGITIS” DI RUANG LONTARA 3 BAWAH BELAKANG
RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

Disusun Oleh:
Isma Hajar, S.Kep
18 3145 901 039

CI LAHAN CI INSTITUSI

(…………………………….) (……………………………)

Dibuat Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik


Bagian Keperawatan Medikal Bedah II
Universitas Mega Rezky
Makassar
2019
PROPOSAL KEGIATAN
PENYELENGGARAAN BST ( BADSIDE TEACHING ) KEPERAWATAN
DI RUANG LONTARA 3 BAWAH BELAKANG (NEUROLOGI)
RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
MAKASSAR
A. Pendahuluan
Pelayanan keperawatan pada klien secara profesional dapat membantu
klien dalam mengatasi masalah keperawatan yang dihadapi klien. Salah satu
bentuk pelayanan keperawatan yang dirasakan klien kemudian mendiskusikan
dengan tim keperawatan untuk merencanakan pemecahan masalahnya.
Pelayanan keperawatan yang perlu dikembangkan untuk mencapai hal
tersebut adalah dengan BST (BadSide Teaching) keperawatan. Dimana BST
keperawatan merupakan sarana bagi perawat baik perawat primer maupun
perawat associate untuk membahas masalah keperawatan yang terjadi pada
klien yang melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan
keperawatan. Salah satu tujuan dari kegiatan BST keperawatan adalah
meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.
B. Pengertian
BST keperawatan adalah suatu bagian kegiatan asuhan keperawatan
dengan membahas kasus tertentu dengan harapan adanya transfer
pengetahuan dan aplikasi pengetahuan secara teoritis kedalam praktek
keperawatan secara langsung yang dilakukan oleh perawat konselor, kepala
ruangan, MA, kabid keperawatan dengan melibatkan seluruh tim
keperawatan.
Karakteristik :
1. Pasien dilibatkan secara langsung
2. Pasien merupakan fokus kegiatan
C. Tujuan
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan BST keperawatan masalah keperawatan yang dialami
klien dapat diatasi
Tujuan Khusus :
Setelah dilaksanakan BST keperawatan, perawat mampu :
1. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistematis dalam pemecahan
masalah keperawatan klien.
2. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan
klien.
3. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
4. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan.
5. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
6. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
7. Melaksanakan asuhan keperawatan secara menyeluruh.
D. Manfaat
1. Masalah pasien dapat teratasi
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional
4. Terjadinya kerjasama
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan
benar.
E. Pelaksanaan
Hari/tanggal : Sabtu, 9 Maret 2019
Tempat : Ruang perawatan Lontara 3 Bawah Belakang
F. Metode
1. Diskusi
2. Demonstrasi
G. Materi
1. Pengertian BST keperawatan
2. Karakteristik
3. Langkah-langkah kegiatan BST
H. Peserta
Peserta BST keperawatan melalui :
1. Mahasiswa perofesi ners
2. Pembimbing pendidikan
3. Pembimbing lapangan
I. Alat bantu
1. Ruang perawatan sebagai sarana diskusi
2. Status klien
3. Alat bantu demonstrasi
J. Langkah-langkah kegiatan BST keperawatan
1. Pra BST
a. Menentukan kasus dan topik
b. Membuat informed konsen
c. Membuat pre planing
d. Mencari sumber atau literatur
2. BST
a. Diskusi
b. Demonstrasi
3. Pasca BST
a. Evaluasi pelaksanaan BST
b. Revisi dan perbaikan
K. Evaluasi
1. Persiapan BST keperawatan
2. Pelaksanaan BST keperawatan
3. Peran perawat dalam pelaksanaan BST keperawatan
4. Tingkat kepuasan klien
ALUR BST KEPERAWATAN

PP Tahap Pra Ronde

Proposal
Penetapan klien

Persiapan klien :
Informed consent
Hasil pengkajian /intervensi data
-Apa yang menjadi masalah
-cross cek data yang ada

Penyajian masalah -Apa yang menyebakan


Masalah tersebut
-Bagaimana pendekatan
(proses SAK,SOP)

Tahap BST pada bed pasien

Validasi data

Analisis data

Masalah teratasi
Aplikasi hasil analisa
L. Evaluasi
1. Struktur
a. Persyaratan administrativ (informed consent)
b. Perawat hadir ditempat pelaksanaan BST keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan hingga akhir
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat :
1) Menumbuhkan cara berfikir kritis
2) Meningkatkan cara berfikir yang sistematis
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa
keperawatan
4) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan tindakan
keperawatan yang berorientasi tentang masalah asien
5) Meningkatkan kemampuan yang memodifikasi rencana
asuhan keperawatan
6) Meningkatkan kemampuan hasil kerja
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. “MH”
DENGAN DIAGNOSA MENINGITIS DI RUANG PERAWATAN
LONTARA 3 BAWAH BELAKANG (NEUROLOGI)
RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
MAKASSAR

Identitas
Nama pasien : Tn. MH
Umur : 35 Tahun
Alamat : Gowa
Agama : Islam
Diagnosa medis
MENINGITIS
Keluhan utama
Sakit Kepala
Riwayat keluhan sekarang
Klien masuk rumah sakit tanggal 10 Februari 2019 rujukan dari poliklinik
syaraf RS Faisal dengan penurunan kesadaran sejak 1 minggu yang lalu, diawali
dengan nyeri kepala, pasien gelisah dan semakin hari jadi mudah marah, muntah
ada, demam ada sejak kemarin. Batuk lama tidak ada, lemah tubuh kanan sejak 2
hari. Riwayat keluar cairan dari telinga/sakit telinga tidak ada. Riwayat kejang
tidak ada. Diabetes melitus tidak ada. Hipertensi tidak ada. Klien mengeluh sakit
kepala sejak ± 1 bulan yang lalu dan semakin memberat sejak ± 2 minggu
terakhir. Klien mengatakan lemah badan bagian kanan. Keluarga klien
mengatakan klien tidak bisa menggerakan tubuh bagian kanan. Klien tampak
meringis, gelisah, lemah dan memengang kepala. BAK terpasang kateter. BAB
lancar 1 kali dalam sehari setiap pagi.
P : peradangan pada meningen yang memperberat ketika bergerak dan yang
memperingan ketika pasien beristirahat atau tidak banyak gerak
Q : berdenyut-denyut dan tertekan
R : kepala
S : skala berat (skala 8)
T : dirasakan mendadak dan hilang timbul (15-30 menit)
Riwayat keluhan dahulu
Riwayat dirawat di RS Faisal selama 7 hari dengan kemudian rutin kontrol rawat
jalan dan minum obat. Riwayat bertato tidak ada., narkoba tidak ada.
Pemeriksaan fisik
TD: 120/80 mmHg. P: 24x/i. N: 86 x/i. S: 36,8 0C
Kebutuhan dasar
Nutrisi
Selera makan : baik
menu makan : bubur,ikan, sayur
Frekuensi makan: 3 kali sehari
Makanan yang disukai : semua jenis makanan tak ada riwayat alergi dalam
makanan.
Cairan
Turgor kulit elastic,mukosa lembab, tidak ada edema, terpasang infus.
Eliminasi
Keluarga mengatakan klien BAB 1x sehari setiap pagi
Klien terpasang kateter
Terapi
Obat injeksi
1. Streptomisin 1 gr/24 jam/ IM
Obat oral
1. OMZ 40 mg/12 jam
2. FDC 4 tablet/ 24 jam
3. Citichilone 500 mg/12 jam
4. Glaucon 250 mg/8 jam
Diagnosa keperawatan
1. Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan adanya edema
cerebral
Intervensi :
1. Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul
2. Monitor level kebingungan dan orientasi
3. Monitor adanya nyeri kepala
4. Batasi pergerakan kepala, leher dan punggung
2. Nyeri akut berhubungan dengan proses infeksi
Intervensi :
1) Observasi vital sigh
2) Observasi reaksi non verbal dan ketidaknyaman
3) Kaji nyeri meliputi lokasi, karakter, durasi, frekuensi, kulaitas, dan faktor
prediposisi
4) Ajarkan tentang tekhnik nonfarmakologi,
5) Penatalaksanaan pemberian obat analgetik
3. Hambatan mobilitas fisik bergubungan dengan kelemahan fisik
Intervensi :
1. Kaji kemampuan mobilisasi
2. Latih pasien dalam pemenuhan ADLs secara mandiri sesaui kemampuan
3. Dampingi dan bantu pasein saat mobilisasi dan bantu penuhikebutuhan
ADLs pasien
4. Ajarkan bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan

Anda mungkin juga menyukai