Anda di halaman 1dari 21

Bagian Keperawatan Anak

Program Profesi Ners


Universitas Mega Rezky Makassar

Bedside Teaching

RESUME KEPERAWATAN PADA An.”MI” DENGAN MARASMUS


DI RUANG LONTARA 4 ATAS BELAKANG
RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

Disusun Oleh:
Isma Hajar, S.Kep
18 3145 901 039

CI LAHAN CI INSTITUSI

(…………………………….) (……………………………)

Dibuat Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik


Bagian Keperawatan Anak
Universitas Mega Rezky
Makassar
2019
PROPOSAL KEGIATAN PENYELENGGARAAN BST ( BEDSIDE
TEACHING ) KEPERAWATAN DI RUANG LONTARA 4 ATAS
BELAKANG RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
MAKASSAR
A. Pendahuluan
Pelayanan keperawatan pada klien secara profesional dapat membantu
klien dalam mengatasi masalah keperawatan yang dihadapi klien. Salah satu
bentuk pelayanan keperawatan yang dirasakan klien kemudian mendiskusikan
dengan tim keperawatan untuk merencanakan pemecahan masalahnya.
Pelayanan keperawatan yang perlu dikembangkan untuk mencapai hal
tersebut adalah dengan BST (Bed Side Teaching) keperawatan. Dimana BST
keperawatan merupakan sarana bagi perawat baik perawat primer maupun
perawat associate untuk membahas masalah keperawatan yang terjadi pada
klien yang melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan
keperawatan. Salah satu tujuan dari kegiatan BST keperawatan adalah
meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.
B. Pengertian
BST keperawatan adalah suatu bagian kegiatan asuhan keperawatan
dengan membahas kasus tertentu dengan harapan adanya transfer
pengetahuan dan aplikasi pengetahuan secara teoritis kedalam praktek
keperawatan secara langsung yang dilakukan oleh perawat konselor, kepala
ruangan, MA, kabid keperawatan dengan melibatkan seluruh tim
keperawatan.
Karakteristik :
1. Pasien dilibatkan secara langsung
2. Pasien merupakan fokus kegiatan
C. Tujuan
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan BST keperawatan masalah keperawatan yang dialami
klien dapat diatasi
Tujuan Khusus :
Setelah dilaksanakan BST keperawatan, perawat mampu :
1. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistematis dalam pemecahan
masalah keperawatan klien.
2. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan
klien.
3. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
4. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan.
5. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
6. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
7. Melaksanakan asuhan keperawatan secara menyeluruh.
D. Manfaat
1. Masalah pasien dapat teratasi
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional
4. Terjadinya kerjasama
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan
benar.
E. Pelaksanaan
Hari/tanggal : Selasa, 16 April 2019
Tempat : Ruang perawatan Lontara 4 Atas Belakang
F. Metode
1. Diskusi
2. Demonstrasi
G. Materi
1. Pengertian BST keperawatan
2. Karakteristik
3. Langkah-langkah kegiatan BST
H. Peserta
Peserta BST keperawatan melalui :
1. Mahasiswa perofesi ners
2. Pembimbing pendidikan
3. Pembimbing lapangan
I. Alat bantu
1. Ruang perawatan sebagai sarana diskusi
2. Status klien
3. Alat bantu demonstrasi
J. Langkah-langkah kegiatan BST keperawatan
1. Pra BST
a. Menentukan kasus dan topik
b. Membuat informed konsen
c. Membuat pre planing
d. Mencari sumber atau literatur
2. BST
a. Diskusi
b. Demonstrasi
3. Pasca BST
a. Evaluasi pelaksanaan BST
b. Revisi dan perbaikan
K. Evaluasi
1. Persiapan BST keperawatan
2. Pelaksanaan BST keperawatan
3. Peran perawat dalam pelaksanaan BST keperawatan
4. Tingkat kepuasan klien
ALUR BST KEPERAWATAN

PP Tahap Pra Ronde

Proposal
Penetapan klien

Persiapan klien :
Informed consent
Hasil pengkajian /intervensi data
-Apa yang menjadi masalah
-cross cek data yang ada

Penyajian masalah -Apa yang menyebakan


Masalah tersebut
-Bagaimana pendekatan
(proses SAK,SOP)

Tahap BST pada bed pasien

Validasi data

Analisis data

Masalah teratasi Aplikasi hasil analisa


L. Evaluasi
1. Struktur
a. Persyaratan administrativ (informed consent)
b. Perawat hadir ditempat pelaksanaan BST keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan hingga akhir
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat :
1) Menumbuhkan cara berfikir kritis
2) Meningkatkan cara berfikir yang sistematis
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa
keperawatan
4) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan tindakan
keperawatan yang berorientasi tentang masalah asien
5) Meningkatkan kemampuan yang memodifikasi rencana
asuhan keperawatan
6) Meningkatkan kemampuan hasil kerja
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. “MH” DENGAN DIAGNOSA
MENINGITIS DI RUANG PERAWATAN LONTARA 4 ATAS
BELAKANG RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
MAKASSAR
Identitas
Nama pasien : An. “MI”
Tempat tanggal lahir : Jeneponto, 17 Agustus 2008
Usia : 10 Tahun 7 Bulan 28 Hari
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Suku : Makassar
Alamat : Batu Tarang, Turatea, Jeneponto
Tanggal Masuk : 19-03-2019
Tanggal Pengkajian : 15-04-2019
Diagnosa medis :Marasmus
Keluhan utama : Nyeri pada perut
Riwayat keluhan sekarang : pasien mengeluh nyeri pada perut. Ibu klien
mengatakan nyeri pada perut yang dialami anaknya sejak 1 minggu sebelum
masuk RS. Pasien juga mengeluh batuk. Ibu pasien mengatakan anaknya batuk
berdahak. Pasien megatkn lemah setelag beraktivitas dan tidak bisa beraktivitas
karena nyeri pada perut.
P : luka post operasi yang memperberat ketika bergerak dan yang memperingan
ketika pasien beristirahat dan diberikan obat
Q : tertusuk-tusuk
R : perut
S : skala berat (skala 8) NRS
T : dirasakan hilang timbul (15-30 menit)
Riwayat keluhan dahulu
Riwayat dirawat di RSUP DR WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
operasi colostomi 1 Agustus 2018
Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : lemah
a. Kesadaran : Composmentis (M: 6, V: 5, E: 4)
b. Tanda – tanda vital :
1) Tekanan darah : 90/60 mmHg
2) Denyut nadi : 98 x / menit
3) Suhu : 36,8 0C
4) Pernapasan :20 x/ menit
2. Antropometri
a. Berat badan : 15 kg
b. Tinggi badan : 110 cm
c. LILA : 10 cm
d. Lingkar kepala : 51cm
e. Lingkar dada : 53 cm
f. Lingkar perut : 62 cm
3. Sistem pernapasan
Hidung: simetris kiri dan kanan.
Leher: tidak terdapat ada pembesaran kelenjar getah bening.
Dada
Bentuk dada: normal simetris kiri/kanan.
Gerakan dada: simetris, mengikuti gerak napas, tidak terdapat
retraksi, tidak digunakan otot bantu pernapasan.
Suara napas: Visikuler, ronchi (+), wheezing (-), dan stridor (-).
4. Sistem Cardio Vaskuler
konjungtiva merah muda, bibir lembab, artericarotis: kuat, tekanan
vena jugularis: tidak meninggi.
Ukuran jantung: tidak dikaji.
Suara jantung: S1 kesan murni, S2 kesan murni, reguler, tidak ada
murmur dan gallop.
Capillary refilling time: < 2 detik
5. Sistem Pencernaan
Sklera: tidak icterus
Mulut :Bibir kering
Abdomen :
Inpeksi : Bentuk datar, tampak luka penutupan colostomi
Auskultasi: Peristaltik usus normal
Palpasi : ada nyeri tekan
Anus : Tidak ada kelainan
6. Sistem Indera
1. Mata
Inpeksi : Warna sklera putih, konjungtiva merah muda.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
2. Hidung
Inspeksi : Septum lurus, lubang hidung kiri dan kanan simetris,
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
3. Telinga
Inpeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada sumbatan, serumen tidak
ada, tidak ada sekret keluar dari membran tympani.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
7. Sistem saraf
1. Fungsi cerebral
a. Status mental:
Orientasi waktu :baik
Orientasi orang : baik
Orientasi tempat : baik
b. Kesadaran composmentis,
2. Fungsi Cranial
Saraf – saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : penciuman: Normal
b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan: Normal
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
Konstriksi pupil : Normal
Gerakan kelopak mata: Normal
Pergerakan bola mata : Normal
Pergerakan mata ke bawah & dalam
d. Nervus V (Trigeminus)
Sensibilitas / sensori: Normal
Refleks dagu : Normal
Refleks cornea : Normal
e. Nervus VII (Facialis)
Gerakan mimik : Normal
Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan : Normal
f. Nervus VIII (Acusticus)Fungsi pendengaran: Normal
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
Refleks menelan : Normal
Refleks muntah : Normal
Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : Normal
Suara : Normal
h. Nervus XI (Assesorius)
Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : Normal
Mengangkat bahu : Normal
i. Nervus XII (Hypoglossus)
a) Deviasi lidah: Normal
Tanda – tanda perangsangan selaput otak
b) Kaku kuduk: Tidak ada
c) Kernig Sign : Tidak ada
8. Sistem Muskulo Skeletal
1) Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala simetris (normal), dapat digerakkan sendiri ke
atas/ke bawah, dapat menoleh ke kiri dan ke kanan .
Palpasi :Tidak terdapat nyeri tekan dan massa
2) Ekstremitas atas
Inspeksi : Tidak bengkak, terdapat luka pada ekstermitas kiri atas.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
3) Ekstremitas bawah
Inspeksi : Tidak bengkak, dapat digerakkan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Kekuatan otot : 5 5
5 5
9. Sistem Integumen
1. Rambut: Warna: hitam,
2. Kulit: keriput/kering
3. Kuku: Warna: dasar merah mudah, permukaan kuku: rata dan tidak
mudah patah, kebersihan: baik.
10. Sistem Endokrin
1. Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid.
2. Suhu tubuh yang tidak seimbang dan keringat berlebihan: tidak
ada.
3. Riwayat air seni dikelilingi semut: tidak ada.
11. Sistem Perkemihan
1. Edema palpebra (-) pada mata kanan, edema anasarka:(-), Moon
face: (-).
2. Keadaan kandung kemih: tidak ada distensi.
3. Nocturia, dysuria, kencing batu: tidak ada.
12. Sistem Imun
1. Alergi: cuaca, debu, bulu binatang, zat kimia: tidak ada.
2. Alergi makanan tidak ada.
3. Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca: -

Kebutuhan dasar
Nutrisi
Selera makan : menurun hanya bisa makan ½ porsi dari yang disiapkan
termasuk juz
Menu makan : bubur,ikan, sayur
Frekuensi makan: 3 kali sehari
Makanan yang disukai : semua jenis makanan tak ada riwayat alergi dalam
makanan.
Cairan
Turgor kulit keriput kering, mukosa kering , tidak ada edema, terpasang infus
KAEN 3B 18 tpm
Eliminasi
Keluarga mengatakan pasien BAB 4x sehari dan BAK tidak teratur karena
menggunakan popok. Ganti popok 4-6 kali sehari
Pemeriksaan Laborarium
Tanggal 03-04-2019
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HGB 10,3 12,0-16,0 gr/dl
PLT 527 150-400 10^3/ul

Pengobatan
Terapy
Infus KAEN 3B 18 tpm
Injeksi
1. Paracetamol 225 mg/ 6 jam / IV
2. Omeprazole 10 mg 12 jam/ IV
3. Meropenem 300 mg/ 8 jam / IV
4. Fluconazole 75 mg/ 12 jam / IV
Oral
1. Vitamin B Com 1tab/ 24 jam/ oral
2. Vitamin C 50 mg/ 12 jam / oral
3. Asam folat 1 mg/ 24 jam/ oral
4. KSR 600 mg/ 8 jam/ oral
5. Domperidone 5 ml/ 8 jam / oral (bila muntah)
6. Ambroxol 7,5 mg/ 8 jam/ oral
7. Lacto B 1 sachet/ 24 jam/ oral
8. Kolestramin 1,5 mg/ 12 jam/ oral
Klasifikasi Data
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
1. Pasien mengeluh nyeri pada perut 1. Pasien tampak meringis dan
2. Ibu pasien mengatakan neri pada memengan perut
perut dialami sejak 1 minggu 2. Ada nyeri tekan pada perut
sebelum masuk RS 3. Tanda-tanda vital :
3. P : luka post operasi yang TD: 90/60 mmHg
memperberat ketika bergerak dan N : 98 x / menit
yang memperingan ketika pasien S : 36,8 0C
beristirahat dan diberikan obat P :20 x/ menit
Q : tertusuk-tusuk 4. Pasien tampak batuk berdahak
R : perut 5. Suara tambahan ronchi
S : skala berat (skala 8) NRS 6. Tampak ada sekret
T : dirasakan hilang timbul (15-30 9. Mukosa bibir kering
menit) 10. Turgor kulit keriput/kering
4. Pasien mengeluh batuk 11. Tampak bubur dan juz hanya
5. Ibu pasien mengatakan anaknya habis ½ porsi
batuk berdahak 12. BB : 15 kg
6. Ibu pasien mengatakan anaknya 13. TB : 110 CM
BAB 4 x sehari 14. IMT : 12,4 kg/m2
7. Ibu pasien mengatakan anaknya 15. Pasien tampak kurus
hanya makan ½ porsi dari 16. Bibir kering
makanan yang diberikan (bubur & 17. Jarigan sub kutan hilang
juz) 18. KU : lemah
8. Pasien mengatakan lemah setelah 19. Kesan Pemeriksaan Lab : anemia
beraktivitas dan tidak bisa 20. Tampak pasien lemah setelah
beraktivitas karena nyeri pada beraktivitas
perut yang hilang timbul
Analisa Data
1. Nyeri akut
DS :
1) Pasien mengeluh nyeri pada perut
2) Ibu pasien mengatakan neri pada perut dialami sejak 1 minggu
sebelum masuk RS
3) P : luka post operasi yang memperberat ketika bergerak dan yang
memperingan ketika pasien beristirahat dan diberikan obat
Q : tertusuk-tusuk
R : perut
S : skala berat (skala 8) NRS
T : dirasakan hilang timbul (15-30 menit)
DO :
1) Pasien tampak meringis dan memengan perut
2) Ada nyeri tekan pada perut
3) Tanda-tanda vital :
TD: 90/60 mmHg
N : 98 x / menit
S : 36,8 0C
P :20 x/ menit
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
DS :
1) Pasien mengeluh batuk
2) Ibu pasien mengatakan anaknya batuk berdahak
DO :
1) Pasien tampak batuk berdahak
2) Suara tambahan ronchi
3) Tampak ada sekret
3. Kekurangan volume cairan
DS :
1) Ibu pasien mengatakan anaknya BAB 4 x sehari
DO :
1) Mukosa bibir kering
2) Turgor kulit keriput/kering
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
DS :
1) Ibu pasien mengatakan anaknya hanya makan ½ porsi dari makanan
yang diberikan (bubur & juz)
DO :
1) Tampak bubur dan juz hanya habis ½ porsi
2) BB : 15 kg
3) TB : 110 CM
4) IMT : 12,4 kg/m2
5) Pasien tampak kurus
6) Bibir kering
7) Jarigan subkutan hilang
5. Intoleransi aktivitas
DS :
1) Pasien mengatakan lemah setelah beraktivitas dan tidak bisa
beraktivitas karena nyeri pada perut yang hilang timbul
DO :
1) KU : lemah
2) Kesan Pemeriksaan Lab : anemia
3) Tampak pasien lemah setelah beraktivitas
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
3. Kekurangan volume cairan
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
5. Intoleransi aktivitas
Rencana Asuhan Keperawatan
1. Nyeri akut
Tujuan : nyeri teratasi
Kriteria hasil : Melaporkan nyeri berkurang
Intervensi :
1) Observasi vital sigh
2) Observasi reaksi non verbal dan ketidaknyaman
3) Kaji nyeri meliputi lokasi, karakter, durasi, frekuensi, kulaitas, dan faktor
prediposisi
4) Ajarkan tentang tekhnik nonfarmakologi,
5) Penatalaksanaan pemberian obat analgetik
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Tujuan : jalan nafas menjadi efektif
Kriteria hasil : sekret hilang dan bunyi nafas normal
Intervensi :
1) Kaji status pernapasan
2) Ajarkan teknik batuk efektif
3) Lakukan fisioterapi dada
4) Penatalaksanaan pemberian obat anti mukolitik
3. Kekurangan volume cairan
Tujuan : hidrasi yang adekuat
Kriteria hasil : asupan cairan adekuat, mukosa bibir lembab, turgor kulit baik
dan BAB ≤ 1 X sehari
Intervensi :
1) Observasi pemberian cairan
2) Monitor tanda-tanda dehidrasi\
3) Anjurkan untuk banyak minum air putih
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Tujuan : nurtisi menjadi adekuat
Kriteria hasil : peningkatan BB dan nafsu makan meningkat
Intervensi :
1) Kaji riwayat diet
2) Kaji status nutrisi
3) Berikan diet sesuai program
4) Timbang berat badan setiap hari
5) Penatalaksanaan pemberian penambah nafsu makan
5. Intoleransi aktivitas
Tujuan : ADLs terpenuhi
Kriteria hasil : melkukan aktivitas rutin
Intervensi :
1) Kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan kelelahan sesuai dengan
konteks usia dan perkembangan.
2) Anjurkan pasien mengungkapkan perasaan secara verbal mengenai
keterbatasan yang dialami
3) Lakukan ROM aktif/pasif untuk menghilangkan ketegangan otot.
4) Hindari kegiatan perawatan selama jadwal istirahat
5) Bantu pasien yang teratur dalam aktivitas sehari-hari sesaui kebutuhan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI (15-04-2019)

N
O. JAM EVALUASI
JAM IMPLEMENTASI
D
X
1 14.20 1) Mengobservasi vital sigh 22.30 S : pasien mentakan masih nyeri pada
Hasil :
perut
Tanda-tanda vital :
TD: 90/60 mmHg O : S : Nyeri berat skala 7 (NRS)
N : 98 x / menit A : nyeri belum teratasi
S : 36,8 0C P : Lanjutkan intervensi
P :20 x/ menit 1) Observasi vital sigh
14.40 2) Mengobservasi reaksi non verbal 2) Observasi reaksi non verbal
dan ketidaknyaman
dan ketidaknyaman
Hasil : klien megeluh nyeri pada
perut 3) Kaji nyeri meliputi lokasi,
14.50 3) Mengkaji nyeri meliputi lokasi,
karakter, durasi, frekuensi,
karakter, durasi, frekuensi,
kulaitas, dan faktor prediposisi kulaitas, dan faktor prediposisi
Hasil :
4) Ajarkan tentang tekhnik
P : luka post operasi yang
nonfarmakologi,
memperberat ketika bergerak dan
5) Penatalaksanaan pemberian
yang memperingan ketika pasien
obat analgetik
beristirahat dan diberikan obat
Q : tertusuk-tusuk
R : perut
S : skala berat (skala 8) NRS
T : dirasakan hilang timbul (15-30
menit)
4) Mengajarkan tentang tekhnik
15.00
nonfarmakologi,
Hasil : talah diajarkan teknik
relaksasi nafas dalam dan pasien
mampu untuk melakukannya
5) Penatalaksanaan pemberian obat
18.00
analgetik
Hasil : injeksi paracetamol 225
mg/ 6 jam / IV
2 18.10 1) Mengkaji status pernapasan 22.40 S : klien mengatakan masih sakit
Hasil: bunyi tambahan ronchy batuk berdahak
18.20 2) Mengajarkan teknik batuk efektif O : tampak batuk berdahak dan ada
Hasil : telah diajarkan batuk sekret
efektif dan psien mampu untuk A : ketidakefektifan bersihan jalan
melakukannya nafas belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1) Kaji status pernapasan
2) Ajarkan teknik batuk efektif
3) Lakukan fisioterapi dada
4) Penatalaksanaan pemberian
obat anti mukolitik

3 18.30 1) Mengobservasi pemberian cairan 22.50 S : ibu pasien menatakan anaknya


infus sudah BAB 4 kali
Hasil : terpasang KAEN 3B 18 O : turgor kulit kering dan mukosa
tpm bibir kering
18.40 2) Memonitor tanda-tanda dehidrasi A : kekurangan volume cairan belum
Hasil : klien berkeringat dan BAB teratasi
sudah 4 kali. Turgor kulit kering P : Lanjutkan intervensi
dan mukosa bibir kering 1) Observasi pemberian cairan
18.50 3) Menganjurkan untuk banyak 2) Monitor tanda-tanda dehidrasi\
minum air putih 3) Anjurkan untuk banyak minum
Hasil : telah dianjurkan untuk air putih
minum minimal 8 gelas air putih 4) Penatalaksanaan pemberian
sehari obat
4) Penatalaksanaan pemberian obat
18.00
Hasil : lacto b 1 sachet/ 24 jam /
oral
4 18.55 1) Mengkaji riwayat diet 21.00 S : ibu pasien mengatakan hanya
Hasil : energi 1710 kkal makan 3 makan ½ porsi
x 150, juz 1 x 100 dan susu F100 O : tampak hanya habis ½ porsi
5 x 250 cc A : ketidakseimbangan nutrisi kurang
19.00 2) Mengkaji status nutrisi dari kebutuhan tubuh belum teratasi
Hasil : pasien hanya bisa P : lanjutkan intervensi
menghabiskan ½ porsi dari yang 1) Kaji riwayat diet
disiapkan 2) Kaji status nutrisi
19.10 3) Memberikan diet sesuai program 3) Berikan diet sesuai program
Hasil : telah diberikan diet sesuai 4) Timbang berat badan setiap
program hari
19.20
4) Menimbang berat badan setiap 5) Penatalaksanaan pemberian
hari penambah nafsu makan
Hasil : BB 15 kg
18.00 5) Penatalaksanaan pemberian
penambah nafsu makan
Hasil : vitamin b com 1 tab / 24
jam / oral
Vitamin c 50 mg/ 12 jam /oral
Asam folat 1 mg/ 24 jam/ oral
5 19.30 1) Mengkaji status fisiologis pasien 21.20 S : pasien mengatakan lemah setelah
yang menyebabkan kelelahan beraktivitas dan tidak bisa beraktivitas
sesuai dengan konteks usia dan karena nyeri pada perut
perkembangan. O : klien tampak lemah setelah
Hasil : pasien mengatakan lemah beraktivitas
setelah beraktivitas A : intoleransi aktivitas belum teratasi
19.35 2) Menganjurkan pasien P : lanjutkan intervensi
mengungkapkan perasaan secara 1) Kaji status fisiologis pasien
verbal mengenai keterbatasan yang menyebabkan kelelahan
yang dialami sesuai dengan konteks usia dan
Hasil : pasien mengatakan tidak perkembangan.
bisa beraktivitas karena nyeri 2) Anjurkan pasien
yang hilang tibul pada perut mengungkapkan perasaan
19.40
3) Melakukan ROM aktif/pasif secara verbal mengenai
untuk menghilangkan ketegangan keterbatasan yang dialami
otot. 3) Lakukan ROM aktif/pasif
Hasil : telah dilakukan ROM aktif untuk menghilangkan
dan pasif ketegangan otot.
19.50 4) Menghindari kegiatan perawatan 4) Hindari kegiatan perawatan
selama jadwal istirahat selama jadwal istirahat
Hasil : telah dihindari perawatan 5) Bantu pasien yang teratur
selama jadwal istirahat dalam aktivitas sehari-hari
sesaui kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai