Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN


PADA PASIEN DENGAN FISTEL ENTEROKUTAN DI
RUANG RAJAWALI 2A
RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktek Stase KDP

Oleh :
ARDI NUR SETIYONO
NIM : 1808014

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2018
A. Pengertian
Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat lain yang berhubungan dengan kesehatan
dan penyakit, termasuk keseluruhan proses pemasukan dan pengolahan zat
makanan oleh tubuh manusia yang bertujuan menghasilkan energi yang
nantinya akan digunakan untuk aktivitas tubuh serta mengeluarkan zat
sisanya (hasil metabolisme). Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang
makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.
(Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,
Proses dan Praktik. Edisi 4. EGC: Jakarta.)
1. Status Nutrisi
Pemecahan makanan, pencernaan, absorpsi, dan asupan makanan
merupakan faktor penting dalam menentukan status nutrisi.
a. Keseimbangan Energi
Energi adalah kekuatan untuk kerja. Manusia membutuhkan energi
untuk terus-menerus berhubungan dengan lingkungannya.
Keseimbangan Energi = Pemasukan Energi + Pengeluaran atau
Pemasukan Energi = Total Pengeluaran Energi (Panas+kerja+energi
simpanan)
1) Pemasukan Energi
Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama
oksidasi makanan. Makanan merupakan sumber utama energi
manusia. Dari makanan yang dimakan kemudian dipecah secara
kimiawi menjadi protein, lemak, dan karbohidrat. Besarnya energi
yang dihasilkan dengan satuan kalori. Satu kalori juga disebut satu
kalori besar (K) atau Kkal adalah jumlah panas yang dibutuhkan
untuk menaikan suhu 1 kg air sebesar 1 derajat celcius. Satu kkal =
1 K atau sama dengan 1.000 kalori.
Ketika makanan tidak tersedia maka akan terjadi pemecahan
glikogen yang merupakan cadangan karbohidrat yang disimpan
dalam hati dan jaringan otot.
2) Pengeluaran Energi
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk
men-support jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan
energi tubuh berbentuk senyawa fosfat seperti adenosin triphosfat
(ATP).
Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh Basal Metabolisme
Rate (BMR) dan aktifitas fisik. Kebutuhan energi tiap hari
ditentukan dengan rumus = (BMR + 24) + (0.1 X Konsumsi kkal
setiap hari + energi untuk aktivitas).
Energi untuk aktivitas misalnya : Istirahat = 30 kal/jam , duduk =
40 kal/jam, Berdiri = 60 kal/jam, Menjahit = 70 kal/jam, Mencuci
piring = 130 s/d 176 kal/jam, Melukis 400 kal/jam.
Jika nilai pemasukan energi lebih kecil dari pengeluaran energi
maka akan terjadi keseimbangan negative (-) sehingga cadangan
makanan dikeluarkan, hal ini akan berakibat pada penurunan berat
badan. Sebaliknya, jiak pemasukan lebih banyak dari pengeluaran
energi maka akan terjadi keseimbangan positif (+), kelebihan energi
akan disimpan dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan berat
badan.
3) Basal Metabolisme Rate
Bsal Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan tubuh pada
saat istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan
jantung, pernapasan, peristaltic usus, kegiatan kelenjar-kelenjar
tubuh. Kebutuhan kalori basal dipengaruhi oleh :
1). Usia
2). Jenis Kelamin
3). Tinggi dan Berat Badan
4). Kalainan endokrin
5). Suhu Lingkungan
6). Keadaan Sakit
b. Karakteristik Status Nutrisi
Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass
Index (BMI) dan Ideal Body Weight (IBW).
a) Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan
tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh
dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over
weight) dan obesitas.
Rumus BMI diperhitungkan :
BB (kg) atau BB (pon) X 704,5
TB (m) TB (inci)2
b) Ideal Body Weight (IBW)
Merupakan perhitungan barat badan optimal dalam fungsi tubuh
yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam
sentimeter dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah
itu.
2. Kegiatan yang membutuhkan energi, antara lain :
a. Vital kehidupan, pernafasan, sirkulasi darah, suhu tubuh dan lain-lain
b. Kegiatan mekanik oleh otot
c. Aktivitas otot dan syaraf
d. Energi kimia untuk membangun jaringan, enzim, dan hormone
e. Sekresi cairan pencernaan
f. Absorpsi zat-zat gizi di saluran pencernaan
g. Pengeluaran hasil sisa metabolisme
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi :
a. Peningkatan Basal Metabolisme Rate
b. Aktivitas tubuh
c. Faktor usia
d. Suhu Lingkungan
e. Penyakit atau status kesehatan
4. Sistem Pencernaaan
Sistem pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan
dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan
proses pencernaan (pengunyahan, penelanan, pencampuran) dengan
enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Sistem
pencernaan makanan terdiri atas : Saluran Pencernaan dan Organ-organ
Asesoris (tambahan).
5. Nutrien (zat-zat gizi)
Elemen Nutrien / Zat Gizi
a. Karbohidrat
b. Protein
c. Lemak
d. Vitamin
e. Mineral
f. Air
Karbohidrat, lemak dan protein disebut energi nutrein karena merupakan
sumber energi dari makanan, sedangakan vitamin, mineral dan air
merupakan substansi penting untuk membangun, mempertahankan dan
mengatur metabolisme jaringan.
Fungsi zat gizi yaitu :
a. Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, garakan dan kerja fisik
b. Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan
c. Sebagai pelindung dan pengatur

a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama.. Hampir 80% energi
dihasilkan dari karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4
kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk
glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah sintesis
dari glukosa, pemecahan energi selama masa istirahat/puasa.
Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak.
1) Jenis Karbohidrat
Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat digolongkan menjadi 3
jenis yaitu : Monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
a) Monosakarida
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling
sederhana dan merupakan molekul yang paling kecil. Dalam
bentuk ini molekul dapat langsung diserap oleh pembuluh darah.
Jenis dari Monosakarida adalah glukosa dektrosa yang banyak
terdapat pada buah-buahan dan sayuran, fruktosa banyak
terdapat pada buah, sayuran, madu, dan glukosa yang berasal
dari pecahan disakarida.
b) Disakarida
Jenis disakarida adalah sukrora, maltosa, dan laktosa. Sukrosa
dan maltosa banyak pada makanan nabati, sedangkan laktosa
merupakan jenis gula dalam air susu baik susu ibu maupun
susuhewan.
c) Polisakarida
Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida.
Jenis polisakarida adalah zat pati, glikogen dan selulosa.
2) Fungsi Karbohidrat
a) Sumber energi yang murah
b) Sumber energi utama bagi otak dan syaraf
c) Membuat cadangan tenga tubuh
d) Pengaturan metabolisme tubuh
e) Untuk efesiensi penggunaan protein
f) Memberikan rasa kenyang
3) Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat umunya adalah makanan pokok, umumnya
berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti beras, jagung, kacang, sagu,
singkong, dan lain-lain. Sedangkan pada karbohidrat hewani
berbentuk glikogen.
4) Metabolisme Karbohidrat
Proses dari makanan sampai dapat digunakan oleh tubuh melalui
pencernaan, absorpsi, dan metabolisme.
Metabolisme Karbohidrat berbentuk monosakarida dan disakarida
diserap melalui mukusa usus. Setelah proses penyerapan (dalam
pembuluh darah) semua berbentuk monosakarida. Monosakarida
(Fruktosa, Galaktosa, Glukosa) yang masuk bersama-sama darah
dibawa ke hati. Di dalam hati Monosakarida diubah menjadi
glukosa dan dialirkan melaui pembuluh darah ke otot. Di dalam
otot glukosa dibakar membentuk glikogen melalui Proses
Glikoneogenesis.
b. Protein
Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan
mengganti jaringan tubuh. Setiap 1 gram protein menghasilkan 4 kkal.
Bentuk sederhana dari protein adalah asam amino. Asam amino
disimpan didalam jaringan dalam bentuk hormon dan enzim. Asam
amino esensial tidak dapat disintesis didalam tubuh tetapi harus
didapatkan dari makanan. Jenis asam amino esensial diantaranya lisin,
triptofan, fenilanin, leusin.
1) Jenis Protein
a) Protein sederhana
Jenis ini tidak berikatan dengan zat lain, misalnya abumin,dan
globulin.
b) Protein bersenyawa
Protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat seperti dengan
glikogen membentuk glikoprotein, dengan hemoglobin
membentuk kromoprotein.
c) Turunan atau devirat dari protein
Termasuk dalam turunan protein adalah albuminosa, pepton, dan
gelatin.
2) Fungsi Protein
a) Untuk keseimbangan cairan yaitu dengan meningkatkan tekanan
osmotic koloid, keseimbangan asam.
b) Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
c) Pengaturan metabolisme
d) Sumber energi di samping karbohidrat dan lemak
e) Dalam bentuk kromosom, proein berperan sebagai tempat
menyimpan dan meneruskan sifat-sifat keturunan dalam bentuk
genes.
3) Sumber protein
a) Protein hawani yaitu protein yang berasal dari hewan seperti
susu, daging, telur, hati, udang, ikan, kerang, ayam dan
sebagainya.
b) Protein nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuhan seperti
jagung, kedelai, kacang hijau, terigu, dan sebagainya.
4) Metabolisme Protein
Jika makanan yang sudah berada dalam lambung, maka akan
dikeluarkan enzim protease yaitu pepsin. Pepsin mengubah protein
menjadi albuminosa dan pepton. Albuminosa dan pepton di dalam
usus halus diubah menjadi asam-asam amino dengan bantuan enzim
tripsin dari pancreas dan selanjutnya diserap atau berdifusi ke aliran
darah yang menuju ke hati.Asam-asam amino disebar oleh hati ke
jaringan tubuh untuk menganti sel-sel yang rusak dan sebagian
digunakan untuk membuat protein darah. Karean protein dapat larut
dalam air sehingga umumnya dapat dicerna secara sempurna dan
hampir tidak tersisa protein makanan dalam feses.
Asam amino yang tidak dapat digunakan ditranspor kembali ke hati
kemudian dilepaskan ikatan nitrogennya sehingga terpecah menjadi
dua macam zat yaitu asam organic dan amoniak. Amoniak dibuang
melalui ginjal, sedangkan asam organic dimanfaatkan sebagai
sumber energi.
c. Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi paling besar.
1) Jenis Lemak
a) Lemak murni yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan
gliserol
b) Zat-zat yang mengandung lemak misalnya fosfolipid, yaitu
ikatan lemak dengan garam fosfor, glikolipid yaitu ikatan lemak
dengan glikogen.
2) Fungsi Lemak
a) Memberikan kalori, dimana setiap 1 gram lemak dalam
peristiwa oksidasi akan memberikan kalori sebanyak 9 kkal.
b) Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
c) Memberikan asam-asam esensial
3) Sumber Lemak
Menurut sumbernya lemak berasal dari nabati dan hewani. Lemak
nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh seperti
terdapat pada kacang-kacangan, kelapa dan lain-lainnya. Sedangkan
Lemak hewani banyak mengandung asam lemak jenuh dengan
rantai panjang seperti pada daging sapi, kambing dan lainnya.
4) Metabolisme Lemak
Lemak diserap melalui proses secara pasif dalam bentuk gliserol
asam lemak karena giserol larut dalam air. Gliserol asam lemak
masuk dalam pembuluh darah dan dibawa ke hati. Kemudian
didalam hati dengan proses kimiawi Gliserol diubah menjadi
Glikogen. Bersama metabolisme Hidarat Arang gliserol akan
menghasilkan tenaga. Lemak yang dibakar mempunyai hasil
sampingan yang disebut Colesterol.
d. Mineral
Mineral adalah elemen anorganik untuk tubuh karena perannya
sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Mineral dapat diklasifikasikan
menjadi makromineral yaitu jika kebutuhan tubuh 100 mg atau lebih
dan mikromineral jika kebutuhan tubuh kurang dari 100 mg. Termasuk
dalam makromineral adalah kalsium, magnesium fosfat sedangkan
yang temasuk dalam mikromineral adalah klorida, yodium, iron,zinc.
Secara umum fungsi dari mineral adalah :
1) Membangun jarigan tulang
2) Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh
3) Memberikan elektemb elektrolit untuk keperluan otot-otot dan saraf
4) Membuat berbagai enzim
e. Vitamin
Vitamin adalah substansi organik, keberadaannya sangat sedikit pada
makanan dan tidak dapat dibuat di dalam tubuh. Vitamin sangat
berperan dalam proses metabolisme karena fungsinya sebagai
katalisator. Vitamin dapat diklasifikasikan menjadi :
1) Vitamin yang larut air : Vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12,
folic acid, serta vitamin C.
2) Vitamin yang larut dalam lemak : A , D , E , K.
Fungsi utama vitamin adalah untuk pertumbuhan, perkembangan, dan
pemeliharaan kesehatan.
f. Air
Air merupakan zat makanan paling dasar yang dibutuhkan oleh
manusia. Tubuh manusia terdiri atas 50-70% air. Bayi memiliki
proporsi air yang lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa.
Semakin tua umur seseorang, maka proporsi air dalam tubuh akan
semakin berkurang. Pada oang dewasa asupan air antara 120-1500 cc
per hari, namun dianjurkan 1900 cc untuk optimal. Selain itu, air yang
masuk ke dalam tutbuh melalui makanan 500-900 cc per hari.
Kebutuhan air akan meningkat jika terjadi pengeluran air, misalnya
1) Melalui keringat berlebih
2) Muntah
3) Diare
4) Gejala Dehidrasi
B. Penyebab
1. Kekurangan Nutrisi
2. Kelebihan Nutrisi
3. Obesitas
4. Malnutrisi
5. Anoreksia
C. Manifestasi Klinis
Tanda Dan Gejala
1. Gigi tidak lengkap dan ompong
2. Nafsu makan menurun
3. Lesu
4. Tidak semangat
5. BB kurang / lebih dari normal
6. Perut terasa kembung
7. Sukar menelan
8. Mual muntah
9. Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita
rasa manis, asin, asam, dan pahit.
10. Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
11. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
12. Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan
konstipasi.
13. Penyerapan makanan di usus menurun
D. Patofisiologi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan sebagai akibat dari
stimulasi strees fisik dan psikis yang menyebabkan peningkatan asam
lambung sehingga meningkatkan gas-gas dalam lambung. peningkatan asam
lambung ini memicu pusat lapar di hipotalamus berespon mual, muntah dan
anoreksia. pemenuhan kebutuhan nutrisi lebih dari kebutuhan di stimulasi
dari sters fisik, psikis dan banyaknya aktifitas yang dilakukan memicu pusat
lapar hipotalamus berespon peningkatan nafsu makan dan kebutuhuan
energi tubuh meningkat.

E. Patways
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
a) Albumin (N:4-5,5 mg/100ml)
b) Transferin (N:170-25 MG/100 ML)
c) Hb (N: 12 MG%)
d) BUN (N:10-20 mg/100ml)
e) Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N :LAKI-LAK1: 0,6-1,3 MG/100
ML,WANITA: 0,5 1,0 MG/ 100 ML)
2. Pengukuran antropometri :
a) BB ideal : (TB – 100) ± 10 %
b) Lingkar pergelangnan tangan
c) Lingkar lengan atas (LLA)
Nilai normal wanita : 28,5 cm
Pria : 28,3 cm
d) Lipatan kulit pada otot trisep (TSF)
Nilai normal wanita : 16,5 – 18 cm
Pria : 12,5 -. 16,5 cm
3. Klinis
Metode ini didasarkan atas perubahan yang terjadi yang digunakan
dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel
seperti : kulit, rambut, dan mata.
4. Diet
Makanan yang dimakan jenisnya dan porsinya
G. Penatalaksanaan
1. PENATALAKSANAAN MEDIS
a. Nutrisi enteral
Metode pemberian makanan alternative untuk memastikan kecukupan
nutrisi meliputi metode enteral (melalui system pencernaan). Nutrisi
enteral juga disebut sebagai nutrisi enteral total (TEN) diberikan apabila
klien tidak mampu menelan makanan atau mengalami gangguan pada
saluran pencernaan atas dan transport makanan ke usus halus terganggu.
Pemberian makanan lewat enteral diberikan melalui slang nasogastrik
dan slang pemberian makan berukuran kecil atau melalui slang
gastrostomi atau yeyunostomi.
b. Nutrisi parenteral
Nutrisi parenteral (PN), juga disebut sebagai nutrisi parenteral total
(TPN) atau hiperalimentasi intravena (IVH), diberikan jika saluran
gastrointestinal tidak berfungsi karena terdapat gangguan dalam
kontinuitas fungsinya atau karena kemampuan penyerapannya terganggu.
Nutrisi parenteral diberikan secara intravena seperti melalui kateter vena
sentral ke vena kava superior.
Makanan parenteral adalah larutan dekstrosa, air, lemak, protein,
elektrolit, vitamin, dan unsure renik, semuanya ini memberikan semua
kalori yang dibutuhkan. Karena larutan TPN bersifat hipertonik larutan
hanya dimasukkan ke vena sentral yang beraliran tinggi, tempat larutan
dilarutkan oleh darah klien. ( Kozier, 2011, hlm.784-801)
2. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
a. Menstimulasi nafsu makan
1) Berikan makanan yang sudah dikenal yang memang disukai klien
yang disesuaikan dengan kondisi klien
2) Pilih porsi sedikit sehingga tidak menurunkan nafsu makan klien
yang anoreksik
3) Hindari terapi yang tidak menyenangkan atau tidak nyaman sesaat
sebelum atau setelah makan
4) Berikan lingkungan rapi dan bersih yang bebas dari penglihatan
dan bau yang tidak enak. Balutan kotor, pispot yang telah dipakai,
set irigasi yang tidak tertutup atau bahkan piring yang sudah
dipakai dapat memberikan pengaruh negative pada nafsu makan
5) Redakan gejala penyakit yang menekan nafsu makan sebelum
waktu makan; istirahat bila mengalami keletihan
6) Kurangi stress psikologi
7) Berikan oral hygiene sebelum makan
b. Membantu klien makan
c. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan diet sesuai dengan
kondisi (Kozier, 2011, hlm.782-783)

H. Komplikasi
1. Malnutrisi
Kekurangan zat makanan (nutrisi) ataupun kelebihan (nutrisi)
2. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih
dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan
metabolism karena kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam
pengguanaan kalori.
3. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai
masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya
obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
4. Penyakit jantung koroner
Merupakan gangguan nutrisi yangs sering disebabkan oleh adanya
peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, gangguan ini sering
dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas,
dan lain-lain.
5. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh
pengonsumsian lemak secara berlebihan.
6. Anoreksia nervosa
Merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan,
ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan, nyeri abdomen,
kedinginan, letargi, dan kelebihan energy. (Alimul, 2006, hlm.68)

I. Pengkajian Keperawatan
1. Informasi Umum
Terdiri atas: nama, usia, tanggal lahir, jenis kelamin, suku bangsa,
tanggal masuk rumah sakit, waktu, dari dan diagnosa medis.
2. Riyawat Penyakit Dahulu
Terdiri atas: riwayat penyakit sebelumnya, alergi, dan riwayat
kesehatan keluarga.
3. Pengkajian Fisik
a. Perhatikan keadaan umum apakah anak tampak sakit, kesadaran dan
keadaan gizinya
- Tidak tampak sakit, sakit ringan atau berat
- Kesadaran
- Status gizi
- Inspeksi: proporsi atau postur tubuh
Tanda-tanda vital: Nadi, TD, BB, TB, dan suhu

b. Kepala : bentuk, besar, lingkar kepala, rambut


d. Mata : Ketajaman melihat, konjungtiva, katarak, kornea
e. Mulut : bibir, gigi, mukosa mulut, lidah
f. Hidung : bentuk, napas cuping, mukosa
g. Tenggorokan: suara, nyeri (laringitis), epliglotis, tonsil
h. Kulit : turgor, pigmentasi
4. Tinjauan Sistem
a. sistem gastrointestinal
- Diit biasa, jumlah makan perhari
- Pola diit, makan terakhir
- nafsu/ selera makan, mual muntah
- nyeri ulu hati
- alergi makanan
- masalah menguyah/ menelan
- BB, TB, Turgor kulit, tonus otot, edema/asites
- bising usus
b. sistem integument
- riwayat gangguan kulit
- abnotmalitas kuku, rambut
- penempilan lesi kulit, penyebab lesi kulit
c. sistem eliminasi
- Pola BAB dan BAK
- Kesulitan BAB
- BAB terakhir
d. sistem pengecapan
e. sistem penciuman
5. Data penunjang
a. albumin (N: 4-5,5 mg/100ml)
b. transferin (N:170-25 mg/100ml)
c. Hb (N:12mg%)
d. BUN (N: 10-20 mg?100ml)
e. Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-laki: 0,6-1,3 mg/100ml,
wanita: 0,5-1,0 mg/100mg)
J. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan
2. Perubahan Nutrisi Lebih dari Kebutuhan
3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh.
K. Rencana Tindakan Keperawatan / Intervensi
1. Perubahan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d.
ketidakmampuan untuk mengunyah atau mengabsorbsi nutrisi dikarenakan
faktor biologis, psikologi atau ekonomi.
Tujuan: Status nutrisi intake makanan dan cairan, dengan kriteria hasil
pasien memiliki:
a. Intake makanan
secara TPN yang adekuat
b. Intake cairan
secara TPN dengan adekuat
Intervensi:
a. Monitor intake
makanan dan minuman yang dikonsumsi klien setiap hari.
b. Kaji kebutuhan
klien akan pemasangan NGT.
c. Beri makanan
lewat oral, bila memungkinkan.
d. Lepas NGT bila
klien sudah bisa makan lewat oral.
2. Perubahan Nutrisi Lebih dari Kebutuhan Tubuh
Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d. intake yang
berlebihan.
Tujuan: Status nutrisi intake zat gizi, dengan kriteria hasil pasien
mendapatkan intake yang normal dari:
a. Kalori
b. Protein
c. Lemak
d. Karbohidrat
e. Vitamin
f. Mineral
g. Zat besi
h. Kalsium
Intervensi:
a. Diskusikan dengan pasien tentang kebiasaan dan budaya serta faktor
hereditas yang mempengaruhi berat badan.
b. Diskusikan resiko kelebihan berat badan.
c. Kaji berat badan ideal klien.
d. Kaji persentase normal lemak tubuh klien.
e. Beri motivasi kepada klien untuk menurunkan berat badan.
f. Timbang berat badan setiap hari.
g. Buat rencana untuk menurunkan berat badan klien.
h. Buat rencana olahraga untuk klien.
i. Ajari klien untuk diet sesuai dengan kebutuhan nutrisinya.
3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh.
Tujuan: kontrol berat badan, dengan kriteria hasil pasien mampu:
a. Memonitor berat
badan
b. Mempertahankan
intake kalori harian secara optimal
c. Menyeimbangkan
antara olahraga dengan intake kalori
d. Mempertahankan
berat badan yang optimal
Intervensi:
a. Kaji kebutuhan
kalori dan tipe nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan klien,
bekerjasama dengan ahli gizi.
b. Pastikan intake
kalori klien sesuai dengan tipe tubuh dan gaya hidup.
c. Sesuaikan diet
dengan gaya hidup klien.
d. Ajari klien untuk
membuat catatan intake makanan setiap hari.
e. Berat badan klien
pada angka yang tepat.
Daftar Pustaka

Doenges E. M. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk


Perencanaan dan Pendekomentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. EGC:
Jakarta.
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses
dan Praktik. Edisi 4. EGC: Jakarta.
Tarwoto & Wartonah. 2002. Kebutuhan Dasar Manusia. Salemba Medika:
Jakarta.
Wilkinson, J. M. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan
Intervensi NIC dan Kriteria NOC. Edisi 7. EGC: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai