Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA BERMAIN

Pokok Bahasan : Terapi Bermain


Sub pokok bahasan : Mewarnai
Sasaran : Anak usia pra-sekolah Ruang Anak Dasar
Pelaksana : Mahasiswa Profesi Ners karya husada
Waktu Pelaksanaan : Jum'at, 25 januari 2019 jam 09.30-10.00
Tempat : Ruang Anak Dasar, RSUP Dr Kariadi Semarang

I. Latar Belakang
Hospitalisasi selama kanak-kanak adalah pengalaman yang
memiliki efek yang lama, kira-kira satu dari tiga anak pernah mengalami
hospitalisasi (Foster and Humsberger, 1998). Hospitalisasi menjadi stresor
terbesar bagi anak dan keluarganya yang menimbulkan ketidaknyamanan,
jika koping yang biasa digunakan tidak mampu mengatasi atau
mengedalikan akan berkembang menjadi krisis. Tetapi besarnya efek
tergantung pada masing-masing anak dalam mempersepsikannya.
Hospitalisasi adalah kebutuhan klien untuk dirawat karena adanya
perubahan atau gangguan fisik, psikis, sosial dan adaptasi terhadap
lingkungan. Hospitalisasi terjadi apabila dalam masa pertumbuhan dan
perkembangan anak mengalami suatu gangguan fisik maupun mentalnya
yang memungkinkan anak untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Hospitalisasi dapat merupakan satu penyebab stres bagi anak dan
keluarganya. Tetapi tingkat stresor terhadap panyakit dan hospitalisasi
tersebut berbeda menurut anak secara individu. Mungkin seorang anak
menganggap hal itu sebagai hal yang biasa tetapi mungkin yang lainnya
menganggap hal tersebut sebagai suatu stresor. Upaya yang dilakukan
adalah meminimalkan stress sebagai pengaruh negatif dari hospitalisasi
yaitu melakukan kegiatan “Terapi Bermain”. Bermain dipercaya mampu
menurunkan stress pada anak akibat lingkungan yang baru dan tindakan
invasif selama proses perawatan di rumah sakit.
Bermain dan anak merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Aktivitas bermain selalu dilakukan anak dan aktivitas anak
selalu menunjuk kepada kegiatan bermain. Bermain dan anak sangat erat
kaitannya hubungannya. Menurut Catron dan Allen dalam bukunya Early
Childhood Curriculum A Creative-Play Model (2015) mengatakan bahwa
bermain merupakan wahana yang memungkinkan anak-anak berkembang
optimal. Bermain secara langsung mempengaruhi seluruh wilayah dan
aspek perkembangan anak. Kegiatan bermain memungkinkan anak belajar
tentang diri mereka sendiri, orang lain, dan lingkungannya. Dalam
kegiatan bermain, anak bebas untuk berimajinasi, bereksplorasi, dan
menciptakan sesuatu.
Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk
mengurangi stress dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada
anak. Menggambar atau mewarnai bila sebagai suatu permainan yang
“nondirective” memberikan kesempatan anak untuk bebas berekspresi dan
sangat “theurapeutic”(sebagai permainan penyembuh/ “theurapeutic play”)
(Whaley, 2009). Mengekpresikan perasaan dengan menggambar/
mewarnai gambar, berarti memberikan pada anak suatu cara untuk
berkomunikasi, tanpa menggunakan kata (Veltman, 2000).
Salah satu manfaat bermain bagi anak adalah untuk meningkatkan
daya kreativitas dan membebaskan anak dari stres. Kreativitas anak akan
berkembang melalui permainan. Ide-ide yang orisinil akan keluar dari
pikiran mereka. Bermain juga dapat membantu anak untuk lepas dari stres
kehidupan sehari-hari. Stres pada anak dapat disebabkan oleh rutinitas
harian selama hospitalisasi yang membosankan.
Berdasarkan hal di atas, maka penulis merasa tertarik untuk
melakukan kegiatan terapi aktifitas bermain tentang bermain mewarnai
terhadap anak usia sekolah di Ruang Anak dasar RSUP Dr Kariadi
Semarang.
II. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan terapi bermain selama kurang lebih 30 menit
diharapkan anak dapat terstimulasi kemampuan motorik dan
kreativitasnya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
 Anak dapat melakukan interaksi dan bersosialisasi dengan
dengan teman sesamanya
 Menurunkan perasaan hospitalisasi.
 Dapat beradaptasi dengan efektif terhadap stress karena
penyakit dan dirawat
 Meningkatkan latihan konsentrasi
 Mengurangi rasa takut dengan tenaga kesehatan.
 Melanjutkan perkembangan ketrampilan motorik halus.

III. Sasaran
Yang menjadi sasaran dalam terapi bermain adalah anak yang
sedang menjalani perawatan di ruang Anak Dasar RSUP Dr Kariadi
Semarang usia prasekolah (3-6 tahun).

IV. Sarana dan Media


1. Sarana:
 Ruangan tempat bermain.
 Lantai untuk anak dan orang tua.
2. Media:
 Crayon
 Kertas
 Jam / pengukur waktu
V. Susunan Acara
Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan peserta
5 Menit 1. Mengucapkan salam 1. Membalas salam
Pembukaan (perkenalan) 2. Memperkenalkan dir 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan penjelasan
dan peraturan kegiatan 3. Mendengarkan
4. Menjelaskan media penjelasan
yang akan dijadikan 4. Mendengarkan
media permainan penjelasan
20 menit 1. Mengumpulkan klien 1. Ikut berkumpul
permainan yang telah diseleksi 2. Memperkenalkan diri
2. Meminta kepada dan bersalaman
setiap anak untuk dengan peserta yang
menyebutkan lainnya
namanya masing- 3. Mendengarkan
masing dan penjelasan
bersalaman dengan 4. Mulai bersiap-siap
semua peserta yang untuk memulai
lain mewarnai gambar
3. Menjelaskan kembali
tentang permainan
beserta alat-alatnya
4. Meminta anak-anak
untuk bersiap-siap
memulai mengambil
kertas bergambar dan
mewarnai dengan
kreasi masing-masing
5 menit 1. Memberikan 1. Mendengarkan
penutupan kesimpulan permaina 2. Menjawab salam
2. Mengucapkan salam penutup
penutup

VI. Skema Terapi Bermain


1. Deskripsi tugas Terapis
Leader
- Memimpin jalannya acara bermain
- Membuka perkenalan
- Membuat dan mengatur setting tempat dan waktu
- Menutup kegiatan bermain
2. Fasilitator
- Mendampingi / membantu peserta dalam bermain
3. Observer
- Mengobservasi jalannya acara permainan
- Memberikan sekilas penilaian
- Memberikan kritik dan saran setelah acara selesai
- Mengevaluasi dan memberikan feedback pada leader

VII. Setting Tempat

Leader

Peserta
Observer
Fasilitator

VIII. Evaluasi
Yang dievaluasi dalam kegiatan ini adalah:
1. Persiapan
- Kesiapan alat-alat permainan dan ruangan untuk bermain
- Kesiapan peserta dalam mengikuti permainan
- Ketepatan waktu
2. Proses.
- Kemampuan leader memimpin permainan
- Kemampuan fasilitator dalam memfasilitasi anak
- Respon anak selama bermain (kontak mata, kehadiran penuh,
antusiasme anak selama bermain)
3. Hasil
- Kesan –kesananak setelah melakukan terapi bermain
NAMA PESERTA YANG HADIR DALAM TERAPI BERMAIN :

1.

2.

3.

4.

5.

RESPON PESERTA :

1.

2.

3.

4.

5.
DAFTAR PUSTAKA

Foster and Humsberger, 2017, Family Centered Nursing Care of Children. WB


sauders Company, Philadelpia USA.

Wong, Donna L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik (Wong’s Essentials of


Pediatric Nursing). Terjemahan oleh Andry Hartono. Jakarta: EGC.

Whaley dan Wong. 2004. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Edisi 2. Jakarta:
EGC.

Supartini, Y. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak, Cetakan 1,


Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai