C dengan
HIDROCEFALUS di RUANG ANAK DASAR
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr.KARIADI SEMARANG
Oleh :
ARDI NUR SETIYONO
NIM : 1808014
Penanggung Jawab
1. Nama : Tn. S
2. Hubungan dg Klien : Ayah
3. Pekerjaan : Swasata
4. Pendidikan : SMA
5. Alamat : Pekalongan
B. Keluhan
Pasien datang ke IGD tanggal 19 Januari 2019 dengan keluhan ada benjolan diantara
matanya, pasien juga mengalami muntah 4-5 kali. Pasien kemudian dibawa ke Ruang Anak
Lt. Dasar. Pasien dilakukan pemeriksaan Laborat dan pemeriksaan MSCT kepala dengan
kontras. Pasien mentadapatkan terapi infus D5 ½ Ns 5 tpm. Selama pengkajian tanggal 21
Januari 2019, keluarga pasien mengatakan bahwa pasien belum BAB selama seminggu.
Keluarga mengatakan kalau anaknya sudah memiliki benjolan diantara matanya sejak lahir
tetapi benjolan tersebut masih kecil. Benjolan makin lama makin besar. Pasien dibawa dan
dirawat di RSUD Pekalongan, pasien sempat muntah berkali-kali, hingga akhirnya dirujuk
ke RSDK. Pasien pernah melakukan operasi pemasangan vp shunt di RSUD Pekalongan
pada saat anak umur 6 bulan tepatnya pada bulan mei 2016. Tidak ada riwayat kejang
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada riwayat hipertensi, ada riwayat penyakit jantung, tidak ada
riwayat DM, tidak ada riwayat TB paru, tumor.
Keluarga mengatakan bahwa alasan datang ke rumah sakit adalah supaya anaknya
mendapat perawatan lebih lanjut sehingga anaknya nanti diharapkan dapat sembuh.
a. Ketidaknyamanan
1) Apakah terjadi ganggua kenyamanan selama sakit?
Keluarga mengatakan anak merasa tidak nyaman selama sakit. Pasien merasa
sakit ketika bojolannya disenggol. Anak merasa kepalanya sakit, dibuktikan
ketika ditanya mana yang sakit, anak menunjuk kepalanya. Anak menunjukan
kepalanya yang nyeri ( P: Tekanan pada kepala, Q: seperti tertekan , R: Kepala,
S: 4, T: hilang timbul)
2) Apakah yang telah dilakukan keluarga lakukan untuk mengatasi
ketidaknyamanan?
Keluarga biasanya menenangkan anak dengan cara tidur bersama anaknya.
b. Istirahat dan tidur
1) Bagaimana kebiasaan tidur anak sebelum sakit?
Anak tidur teratur sekitar 7-8 jam untuk tidur malam, dan 1 jam untuk tidur siang
2) Adakah gangguan istirahat tidur selama sakit?
Keluarga mangatakan bahwa selama sakit anak sering tiduran.
2. Hygiene personal
a. Bagaimana kebiasaan anak/ keluarga dalam memenuhi kebersihan diri?
Keluarga mengatakan seluruh keluarga mandi 2 kali sehari, menggosok gigi 2 kali
sehari, memotong kuku ketika kuku sudah panjang.
b. Apakah ada bahan kimia atau sejenisnya yg digunakan untuk perawatan diri?
Keluarga mengatakan kalau mandi menggunakan sabun dan shampoo, serta kalau
menggosok gigi mengunakan pasta gigi.
c. Bagaimana cara ibu membersihkan daerah perianal setelah BAB?
Ibu membersihkannya menggunakan air
3. Keselamatan
a. Pergerakan
1) Adakah kesulitan rentang pergerakan?
Tidak ada masalahh, hanya saja anak kurang menggerakkan anggota tubuhnya
dikarenakan sering tidur.
b. Penglihatan
1) Adakah gangguan penglihatan?
Keluarga mengatakan anak masih bisa melihat TV, mata kiri pasien susah
dikaji
c. Pendengaran
1) Adakah gangguan pendengaran?
Keluarga mengatakan bahwa anak masih bisa merespon dengan baik saat diajak
bicara
d. Cairan
1) Apakah ada perbedaan cairan yang diminum selama sakit?
Keluarga mengatakan tidak ada perbedaan signifikan anak dalam
mengkonsumsi cairan selama sakit.
2) Minuman apa yang disukai?
Keluarga mengatakan anaknya suka minum susu
3) Minuman apa yang tidak disukai?
Keluarga mengatakan tidak ada minuman yang tidak disukai
4) Apakah anak masih minum ASI?
Tidak, anak udah tidak mendapatkan ASI, keluarga mengatakan bahwa anaknya
diberi ASI sampai umur 2 tahun.
5. Apakah anak mempunyai kebiasaan minum kopi/ soda/ dll?
Tidak ada
6) Adakah pengeluaran keringat berlebihan?
Tidak ada
7) Adakah sumber perdarahan?
Tidak ada
8) Apakah saat ini sedang menstruasi?
Tidak
e. Nutrisi
1) Adakah keluhan: mual, muntah?
Ada, tanggal 21 Januari 2019 pasien muntah 2 kali. Keluarga mengatakan anaknya
merasa mual ketika diberi susu dari RS.
2) Apakah sakit menimbulkan perubahan cara makan anak?
Keluarga mengatakan anak mendapat makan nasi dan habis setengah
3) Makanan apa yang disukai anak?
Keluarga mengatakan anaknya suka ayam
4) Apakah ada makanan pantangan untuk anak?
Tidak ada
6) Apakah anak melakukan diit khusus?
Tidak ada
7) Pemenuhan kebutuhan nutrisi sehari-hari
Pagi: Nasi, sayur, ayam, buah, susu
Siang: Nasi, sayur, daging, buah, teh
Malam: Nasi, sayur, telur, teh
8) Apakah anak mengonsumsi makanan tambahan?
Tidak ada
f. Gaya hidup/ pola asuh
1) Apakah dalam keluarga ada yng mempunyai kebiasaan merokok?
Ayah pasien mengatakan bahwa dirinya merokok sekitar 1 bungkus/hari
2) Apakah anak mempunyai kebiasaan makan makanan cepat saji?
Tidak ada, keluarga mengatakan bahwa anaknya selalu makan makanan yang
dimasak sendiri
3) Apakah anak mempunyai kebiasaan melakukan olahraga?
Tidak, tapi anak selalu aktif ketika bermain, missal kejar-kejaran dengan temannya.
g. Eliminasi
1) Adakah keluhan dalam BAB?
Keluarga mengatakan kalau anaknya belum BAB
2) Kebiasaan BAB sebelum dan saat sakit?
Sebelum sakit anak BAB 1 x/hari
Saat sakit anak belum BAB selama Seminggu
h. Oksigenasi
1) Adakah keluhan sesak napas?
Tidak ada
i. Seksualitas
1) Bagaimana persepsi anak tentang identitas seksual?
Anak usia 3 tahun sulit dikaji
j. Konsep diri
1) Bagaimana konsep diri (harga diri, identitas diri, gambaran diri, ideal diri, persepsi
diri) anak?
An. C merupakan anak kedua dari dua bersaudara, An. C memiliki kakak laki-laki
5. Keluarga
a. Genogram
Keterangan:
: Laki – Laki
: Meninggal
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal serumah
b. Kondisi rumah
Keluarga mengatakan kondisi rumahnya selalu bersih, terdapat pintu dan ventilasi untuk
pertukaran udara
Keluarga mengatakan kebersihan rumah selalu dijaga dan kebersihan lingkungan sekitar
rumah juga bersih
e. Kebiasaan keluarga
a. Antropometri
1) TB : 89 cm
2) BB : 9,5 kg
3) LLA : 12,5 cm
4) LK : 48,5 cm
b. Keadaan umum : Baik
c. Kulit, kuku : Kulit elastis, turgor kulit lembab, kulit teraba hangat, kulit
berwarna sawo matang
d. Kepala
- Bentuk : Mesochepal
- UUB : Menutup
- Rambut : persebaran rambut merata, rambut terlihat bersih.
- Wajah : wajah pasien terdapat benjolan diantara matanya ( benjolan berbatas
tegas, warna kecoklatan, konsistensi keras, terdapat nyeri tekan, ukuran +- 5 cm, dan
teraba hangat), tidak ada kelemahan pada otot wajah, mata kiri tampak mengecil
karena palpebral tertarik oleh benjolan.
- Mata : tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, mata kiri sulit dikaji, sunset
phenomenon (-), reflek cahaya lambat (anisokor), ukuran pupil 3mm.
- Hidung : pada hidung tidak ada nyeri tekan, tidak ada hambatan saat bernapas,
tidak ada polip, benjolan pada pangkal hidung.
- Mulut : mukosa lembab, tidak terdapat stomatitis.
e. Leher
Pada leher tidak terdapat nyeri tekan maupun nyeri telan, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, tidak terdapat adanya pembesaran vena jugularis, teraba vp shunt di jugular kiri,
kondisi lunak.
f. Thorax
1) Pulmoal
- Inspeksi :
Dada tidak terdapat memar, tidak terdapat luka, tidak terdapat jejas,
pengembangan dada simetris pada kedua lapang paru, irama dan frekuansi
pernapasan normal, bentuk dada normal .
- Palpasi :
pada dinding dada tidak teraba adanya benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan
pada dinding dada, tidak ada fraktur atau krepitasi pada tulang iga, terdapat jarak
antar tulang iga, taktil fremitus pada kedua lapang paru teraba, teraba selang vp
shunt di lateral sternum sinistra.
- Perkusi :
Suara paru sonor pada kedua lapang paru.
- Auskultasi :
Terdenagar suara paru vasikuler, tidak terdapat suara tambahan
2) Kardio
- Inspeksi :
Ictus cordis pada dinding dada tidak terlihat.
- Palpasi :
Teraba adanya denyutan pada jantung pada apex
- Perkusi :
Saat diperkusi daerah jantung terdengar pekak
- Auskultasi :
pada jantung terdengar lup dup, tidak ada bunyi tambahan seperti mur mur atau
galop.
g. Abdomen
- Inspeksi : bentuk abdomen rata (tidak cekung/cembung), umbilikus normal.
- Auskultasi : bising usus 3x/mnt
- Perkusi : suara abdomen terdengar tympani di region 234
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada abdomen.
h. Punggung
- Inspeksi :
Pada punggung tidak terlihat adanya jejas, tidak ada benjolan bentuk dada normal
- Palpasi :
Punggung tidak terdapat adanya nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak ada fraktur pada
punggung, taktil fremitus pada punggung teraba pada punggung kanan dan kiri.
- Perkusi :
Suara paru sonor
- Auskultasi :
Terdengar suara paru vasikular, tidak terdapat suara tambahan.
i. Urogenital
Genetalia pasien tidak terpasang DC, tidak ada hemoroid pada anus.
j. Ekstremitas
1) Ekstremitas superior (tangan)
- Dekstra ( kanan)
Tidak ada odem, akral hangat, CRT < 3dtk, kekuatan otot 5.
- Sinistra ( kiri)
Tidak ada odem, akral hangat, CRT < 3dtk, kekuatan otot 5.
2) Ekstremitas inferior (kaki)
- Dekstra (kanan)
Tidak ada odem, akral hangat, CRT < 3dtk, kekuatan otot 5.
- Sinistra (kiri)
Tidak ada odem, akral hangat, CRT < 3dtk, kekuatan otot 5.
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
Tangga 19 January 2019
Tampak terpasang VP shunt dengan ujung tip pada struktur hipodens di lobus parietal
kiri.
Tak tampak lesi hipodens (c1 number 4-15 HU) multiloculated bersepta dengan
dinding tipis pada lobus frontotemporopantoksipital kin yang tampak
berhubungan dengan ventakel III dan dibatasi oleh while matter disekitarnya. Lesi
tampak mendesak dan menyebabkan penyempitan ventrikel lateral kin dan
midline shifting ke kanan +/- 16 mm tampak diatasi kompensasi dan ventrikel
lateral kanan, III dan IV. Paska injeksi kontras tak tampak enhancement.
Masih tampak cortical manite pada lobus frontotemporopanetooccipital kin
Sulkus kortikalis dan fissure Sylvii kanan kiri tampak menyempit
Ventrikel lateral kanan-III dan IV tampak melebar
Cistema penmesenchepalic tampak menyempit
Pons dan cerebellum baik
Pada bone window tampak defek pada os panetal kin
Kesan
VP shunt terpasang dengan ujung tip pada struktur kristik di lobus temporal kiri.
Lesi kistik multiloculated bersepta dengan dinding tipis pada lobus
frontotemporoparitooksipital kiri yang tampak berhubungan dengan ventrikel III
dan dibatasi oleh while matter disekitarnya. Lesi tampak mendesak dan
menyebabkan penyempitan ventrikel lateral kiri dan midline shifting ke kanan +/-
16 mm disertai dilatasi kompensasi dari ventrikel lateral kanan III dan IV > masih
mungkin gambaran Porenchepaly
Gambaran hydrocephalus non communicant
Tampak tanda peningkatan tekanan intracranial
8. Terapi
C. Diagnosa Keperawatan
21/01/19 1,2,3 14.00 Mengkaji keluhan pasien S: Keluarga mengatakan pasien muntah
- Anak menunjuk kepalanya kalau ditanya
Ardi
mana yang sakit
- Anak menunjukan kepalanya yang nyeri
P: Tekanan pada kepala
Q: seperti tertekan
R: Kepala
S: 4
T: hilang timbul
O:
1. pasien muntah 2 kali
2. pasien tampak tidur
3. Anak menunjukkan ekspresi
ketidaknyamanan
2 14.15 Menganjurkan orang tua untuk mengajak anak S: Keluarga mengatakan anak mau menggambar
bermain permainan yang disukai O: Tampak anak mencoret coret buku
Ardi
1 16.00 Memonitor TTV S:-
O:
Ardi
1. Nadi 96 x/menit
2. RR: 20 x/menit
3. Suhu: 36,8oC
22/01/19 1,2,3 14.00 Mengkaji keluhan pasien S: Keluarga mengatakan pasien sudah tidak
muntah
Ardi
- Anak menunjuk kepalanya kalau ditanya
mana yang sakit
- Anak menunjukan kepalanya yang nyeri
P: Tekanan pada kepala
Q: seperti tertekan
R: Kepala
S: 4
T: hilang timbul
O:
1. pasien tampak menunjukkan ekspresi
ketidaknyamanan
2 14.15 Menganjurkan orang tua untuk mengajak anak S: Keluarga mengatakan anak mau menonton
bermain permainan yang disukai TV
Ardi
O: Tampak anak menonton kartun di TV
1 16.00 Memonitor TTV S:-
O:
Ardi
1. Nadi 98 x/menit
2. RR: 20 x/menit
3. Suhu: 36,6oC
3 17.00 Memberi edukasi tentang pentingnya diit tinggi S: Keluarga mengatakan mengerti
serat O: Keluarga tampak bertanya
Ardi
1. Nadi 96 x/menit
2. RR: 20 x/menit
3. Suhu: 36,8oC
Analisa:
Kegelisahan 5 4
Kelesuan 4 3
Muntah 5 4
Demam 5 5
Planing:
Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
Kontrol Nyeri
Outcome Hasil
Mengenali kapan nyeri 5 4
Menggambarkan faktor 5 4
penyebab nyeri
Menggunakan tindakan 5 4
pencegahan
Pengurangan nyeri tanpa 5 4
analgetik
Menggunakan analgetik yang 5 4
dianjurkan
Melaporkan nyeri terkontrol 5 4
Planing:
Lanjutkan intervensi
Analisa:
Eliminasi Usus
Outcome Hasil
Pola eliminasi 4 2
Suara bising usus 4 3
Kemudahan BAB 4 2
Konstipasi 4 2
Nyeri pada saat BAB 5 5
Planing:
Lanjutkan intervensi
- Jelaskan pada pasien manfaat diet (cairan dan serat) terhadap eliminasi
22/01/19 1 13.30 Subyektif:
Keluarga mengatakan pasien sudah tidak muntah
Obyektif: Ardi NS
1. Nadi 98 x/menit
2. RR: 20 x/menit
3. Suhu: 36,6oC
4. Pasien tampak tidur
Analisa:
Outcome Hasil
Kegelisahan 5 4
Kelesuan 4 3
Muntah 5 4
Demam 5 5
Planing:
Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
22/01/19 2 13.40 Subyektif:
- Anak menunjuk kepalanya kalau ditanya mana yang sakit
- Anak menunjukan kepalanya yang nyeri Ardi NS
P: Tekanan pada kepala
Q: seperti tertekan
R: Kepala
S: 4
T: hilang timbul
Obyektif:
1. Pasien tampak menunjukkan ekspresi ketidaknyamanan
2. Pasien tampak menunjuk kepalanya
3. Pasien tampak sedang menonnton kartun
Analisa:
Kontrol Nyeri
Outcome Hasil
Mengenali kapan nyeri 5 4
Menggambarkan faktor 5 4
penyebab nyeri
Menggunakan tindakan 5 4
pencegahan
Pengurangan nyeri tanpa 5 4
analgetik
Menggunakan analgetik yang 5 4
dianjurkan
Melaporkan nyeri terkontrol 5 4
Planing:
Lanjutkan intervensi
Outcome Hasil
Pola eliminasi 4 3
Suara bising usus 4 3
Kemudahan BAB 4 3
Konstipasi 4 3
Nyeri pada saat BAB 5 5
Planing:
Lanjutkan intervensi
- Jelaskan pada pasien manfaat diet (cairan dan serat) terhadap eliminasi
Kegelisahan 5 4
Kelesuan 4 3
Muntah 5 5
Demam 5 5
Planing:
Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor status pernapasan
Analisa:
Kontrol Nyeri
Outcome Hasil
Mengenali kapan nyeri 5 4
Menggambarkan faktor 5 4
penyebab nyeri
Menggunakan tindakan 5 4
pencegahan
Pengurangan nyeri tanpa 5 4
analgetik
Menggunakan analgetik yang 5 4
dianjurkan
Melaporkan nyeri terkontrol 5 4
Planing:
Lanjutkan intervensi
Eliminasi Usus
Outcome Hasil
Pola eliminasi 4 3
Suara bising usus 4 3
Kemudahan BAB 4 3
Konstipasi 4 3
Nyeri pada saat BAB 5 5
Planing:
Lanjutkan intervensi
- Edukasi tentang makanan berserat