Diterbitkan oleh:
DITERBITKAN OLEH
Komisi Kategorial Bidang Anak - Departemen Pembangunan Gereja
Badan Pekerja Majelis Sinode Wilayah
Gereja Kristen Indonesia Sinode Wilayah Jawa Tengah
PENULIS
Sri Aryanti Kristianingsih
Pdt. Yussac Cahya Khristianto
Pdt. Wisnu Sapto Nugroho
Pdt. Kristiani Setianingsih Santoso
Pdt. Yuniar Kartika Hapsari
Emmanuela Febrima Yuliana Mouwlaka
Grace Devina
EDITOR
Pdt. Yussac Cahya Khristianto
ILUSTRATOR
Kristianti Yosephine
LAY OUT
Michael Daniel Kurniawan (naskah)
Surjo Winarno (lagu)
Terrimakasih atas
a an Sahabat Anak,
kepercayaan da n kesetiaan Anda menggunaka
m
Tuhan m
memberkatti pelayanann kita.
Salam,
Sa
ahabat-muu
SAHABA
AT ANAK | JANUARI–JU
J UNI 2019 2
DAFTAR ISI
Tahun Pertama: Melalui tema ini, anak-anak diharapkan dapat mengerti dan percaya
IMAN kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Penolong. Dengan
beriman, anak-anak diharapkan berani menghadapi kehidupan yang
penuh godaan dan tantangan, sehingga tidak diombang-ambingkan
oleh berbagai pengaruh dunia/ ajaran.
Tahun Kedua: Melalui tema ini, anak-anak belajar selalu berharap hanya kepada Tuhan
PENGHARAPAN Yesus Kristus - karena orang yang berharap kepada Tuhan tidak akan
dikecewakan (Yeremia 17:7-8). Dengan memiliki pengharapan, anak-
anak tidak akan mudah berputus asa sekalipun menghadapi
permasalahan, kegagalan, dan dukacita dalam hidupnya.
Tahun Ketiga: Melalui tema ini anak-anak diharapkan dapat merasakan kasih Yesus
KASIH kepada diri mereka, sehingga mereka merasakan bahwa diri mereka
berharga di mata Tuhan. Dengan kasih yang diperolehnya itu, anak-
anak dapat belajar mengasihi Yesus dan sesamanya.
Tahun Keempat: Melalui tema ini anak-anak diharapkan selalu lebih taat kepada Tuhan
TAAT dalam segala situasi, sama seperti Yesus Kristus taat kepada Bapa-Nya.
Dengan ketaatan kepada Yesus Kristus, anak-anak dapat menjadi
semakin serupa dengan-Nya.
Semoga penjelasan ini lebih membantu Guru-guru Sekolah Minggu dalam mengarahkan
pelajaran-pelajaran. Semua masukan dan saran sangat kami harapkan.
Selamat mengajar. Tuhan memberkati kita semua.
Terima kasih.
PEN JELAS
SAN TE
EKS
1. Kisaah tentang penyembu uhan orang g mati seb belah tanga annya padaa hari Sabat yang
dilakukan oleh h Yesus dapat ditinj au dari be eberapa su udut pandaang. Namu un pada
pen a difokuska n pada perrbuatan baik yang dilaakukan oleh Yesus
njelasan tekks ini hanya
sekaalipun untuuk mewujudkannya Y Yesus berjumpa denga an tantang gan-tantanggan dari
oran ng-orang di sekitarnya
a.
2. Periistiwa penyyembuhan orang yang g mati seb belah tanga annya berlaangsung di sebuah
rummah ibadat (ayat 1). Banyak p penafsir me enyebut ru umah ibad at itu terlletak di
Kappernaum. Di D rumah ib badat itu tterdapat ba anyak oran ng-orang FFarisi. Orang-orang
Fariisi sangat taat terhadaap peraturaan agama Yahudi.
Y Salaah satu atuuran agama a Yahudi
yang dipegang g ketat adalah larangaan melakuka an pekerjaaan-pekerjaaan pada harri Sabat.
Bebberapa jeniss pekerjaann yang dilaarang dilak kukan pada hari Saba t adalah: memetik
m
ganndum, meny yembuhkan n orang sakkit, pria men nggendong g anak, beb bergian dala
am jarak
tertentu dan se ebagainya.
3. Ketika Yesus memasuki rumah ib badah di Kapernaum
K itu, bebeerapa orang Farisi
men ngamat-am mati Yesus. Hal itu dil akukan karrena beberrapa hari s ebelumnya a murid-
murrid Yesus “ttertangkap basah” meemetik gand dum pada hari
h Sabat. O Orang-oranng Farisi
mem mbenci Yesus dan murid-murid
m d-Nya kare ena melang ggar aturann hari saba at yang
merreka pegang. Karena itu i pada saaat Yesus masuk
m ke ru
umah ibadaat pada harri Sabat,
merreka menga amat-amati Yesus den ngan makssud mencarri-cari kesa lahan-Nya. Mereka
men ngamati ap pakah Yesuss akan men nyembuhkan orang pa ada hari Sab bat? Jika ya,
y maka
merreka menda apat alasan untuk mem mpersalahka an Yesus (aayat. 2).
4. Rup panya Yesus tahu bahw wa orang-oorang Farisii mencari-cari kesalahaan-Nya. Hati Yesus
terggerak oleh belas kasihh melihat orrang yang mati sebela ah tangannnya itu. Selaanjutnya
dia mewujudkkan belas kasihan
k deengan mela akukan keb baikan yaittu menyem mbuhkan
oran ng itu. Menngingat di sekitar-Nyaa orang-orang Farisi sedang meenyiapkan jebakan
untu uk memperrsalahkan Dia
D karena m menyembuh hkan orang pada hari Sabat, mak ka Yesus
tidaak langsung g menyembuhkan si sakit. Apa a upaya Ye esus mewuujudkan ke ebaikan?
Perttama-tama Yesus mem minta orang g sakit itu berdiri
b di te
engah. Keduua, Yesus menyapa
m
merreka yang ingin mencari-cari keesalahan-Ny ya. Sapaan n Yesus keepada orang-orang
Fariisi itu merrupakan be entuk ajakaan agar mereka
m mem p belas kasih dan
miliki sikap
SAHABA
AT ANAK | JANUARI–JU
J UNI 2019 6
bertindak mewujudkan kasih. Sapaan Yesus berupa pertanyaan Reflektif bagi semua
orang. “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat,
menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?” (ayat. 4).
5. Pertanyaan Yesus sulit dijawab oleh orang-orang Farisi. Berbuat baik merupakan
tindakan kasih dalam bentuk nyata. Perbuatan baik dapat dilakukan oleh semua orang
tanpa dibatasi oleh hari apapun. Jika atas nama peraturan, seseorang dilarang
melakukan kebaikan, maka aturan itu perlu dipertanyakan esensinya. Pertanyaan
Yesus, “Manakah diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat?”
menjadi pertanyaan reflektif sekaligus perintah untuk melakukan kebaikan dalam hidup
sehari-hari, di manapun dan kapanpun.
6. Yesus sedih melihat orang Farisi tidak dapat memberi jawab (ayat 5). Ia sedih karena
hati mereka keras (degil). Orang-orang yang keras hati adalah orang-orang yang tidak
memiliki belas kasih pada sesama. Pikiran dan perasaannya hanya bagi diri sendiri dan
kelompoknya. Kedegilan hati orang-orang Farisi itu membuat mereka bersekongkol
dengan orang-orang Herodian (pengikut Herodes) untuk membunuh Yesus. Di sini kita
melihat bahwa untuk berbuat baik ternyata tidak mudah. Ada banyak tantangan.
Perbuatan baik yang dilakukan Yesus membuat Dia berada dalam ancaman orang-
orang Farisi. Namun demikian, Ia tetap berbuat baik sebab perbuatan baik merupakan
wujud kasih. Keteladanan Yesus dalam melakukan kebaikan perlu kita wujudkan dalam
kehidupan sehari-hari. Memang untuk berbuat baik ada berbagai tantangan. Namun
demikian, kita harus mewujudkannya sebab perbuatan baik merupakan wujud
mengasihi sesama.
PERAGA
PEMBUKAAN
1. Tanyakan kepada anak-anak bagaimana perasaan mereka melihat orang yang sakit?
(GSM menampung jawaban anak)
2. Tanyakan kepada anak, mengapa mereka memiliki perasaan tersebut?
3. Sampaikan kepada anak-anak, bahwa hari ini mereka akan belajar dari Tuhan Yesus
yang berjumpa dengan seseorang yang sedang sakit.
PENERAPAN
1. Ajak anak-anak untuk membuat gelang kebaikan dari manik-manik dan benang.
2. Minta anak-anak untuk memberikan gelang kebaikan tersebut kepada teman atau
saudara yang sedang sakit.
3. Sampaikan kepada anak, bahwa gelang ini menjadi pengingat akan keberanian Yesus
menyembuhkan orang yang lumpuh tangan nya. Dan menjadi komitmen bagi anak
untuk berani berbuat baik.
4. Tutup dengan doa bersama.
PERAGA
1. Kain pengikat
2. Raket badminton & kuk
PELAJARAN atau bola karet (dapat
diganti sesuai kondisi SM)
PEMBUKAAN
1. Ajak anak-anak untuk melakukan permainan.
2. Minta anak-anak untuk berpasang-pasangan.
3. Ikat kedua tangan kanan anak, sehingga anak hanya bisa menggunakan tangan kiri
mereka.
PELAJARAN
1. Tanyakan kepada anak, apa yang mereka rasakan?
2. Mintalah satu atau dua orang anak untuk menceritakan pengalamannya, tentang
bagaimana kesulitan dalam bermain badminton/bola tanpa menggunakan tangan
kanan mereka.
3. Minta anak untuk membaca perikop Markus 3: 1-6.
4. Sampaikan kepada anak, kesulitan yang mereka rasakan juga merupakan hal yang
sama, yang dirasakan oleh seorang yang mati sebelah tangannya. Sampaikan
penjelasan bahan no 2, mengenai larangan bagi orang sakit pada masa itu.
5. Tanyakan kepada anak, apa yang kemudian dilakukan oleh Tuhan Yesus? Tantangan
apa yang dihadapi oleh Tuhan Yesus? (Sampaikan bahwa orang-orang Farisi tidak
setuju dengan mujizat penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus pada hari Sabat)
6. Tanyakan kepada anak, bagaimana sikap Yesus dalam menghadapi tantangan
tersebut? (Sampaikan bahwa Yesus tidak gentar dan Ia tidak takut untuk berbuat baik)
7. Tanyakan kepada anak, hal apa saja yang dapat menjadi rintangan bagi mereka untuk
berbuat baik? (misal latar belakang orang lain, perbedaan)
8. Ajak anak-anak untuk berani berbuat kebaikan meskipun ada rintangan yang
menghadang.
PENERAPAN
1. Ajak anak-anak untuk membuat gelang kebaikan dari manik-manik dan benang.
2. Minta anak-anak untuk memberikan gelang kebaikan tersebut kepada teman atau
saudara yang sedang sakit.
3. Sampaikan kepada anak, bahwa gelang ini menjadi pengingat akan keberanian Yesus
menyembuhkan orang yang lumpuh tangan nya. Dan menjadi komitmen bagi anak
untuk berani berbuat baik.
4. Tutup dengan doa bersama.
PERAGA
1. Kain pengikat
2. Raket badminton & kuk
PELAJARAN atau bola karet (dapat
diganti sesuai kondisi SM)
PEMBUKAAN
1. Ajak anak-anak untuk melakukan permainan.
2. Minta anak-anak untuk berpasang-pasangan.
PELAJARAN
1. Tanyakan kepada anak, apa yang mereka rasakan?.
2. Mintalah satu atau dua orang anak untuk menceritakan pengalamannya, tentang
bagaimana kesulitan dalam bermain badminton/bola tanpa menggunakan tangan
kanan mereka.
3. Minta anak untuk membaca perikop Markus 3: 1 -6.
4. Sampaikan kepada anak, kesulitan yang mereka rasakan juga merupakan hal yang
sama, yang dirasakan oleh seorang yang mati sebelah tangannya. Sampaikan
penjelasan bahan no 2, mengenai larangan bagi orang sakit pada masa itu.
5. Tanyakan kepada anak, apa yang kemudian dilakukan oleh Tuhan Yesus? Tantangan
apa yang dihadapi oleh Tuhan Yesus? (Sampaikan bahwa orang-orang Farisi tidak
setuju dengan mujizat penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus pada hari Sabat,
sampaikan pula larangan dalam hari Sabat--penjelasan bahan no 3)
6. Tanyakan kepada anak, mengapa orang-orang Farisi melarang Yesus?
7. Tanyakan kepada anak, bagaimana sikap Yesus dalam menghadapi tantangan
tersebut? (Sampaikan bahwa Yesus tidak gentar dan Ia tidak takut untuk berbuat baik)
8. Tanyakan kepada anak, hal apa saja yang dapat menjadi rintangan bagi mereka untuk
berbuat baik? (misal latar belakang orang lain, perbedaan)
9. Ajak anak-anak untuk berani berbuat kebaikan meskipun ada rintangan yang
menghadang.
PENERAPAN
1. Ajak anak-anak untuk membuat gelang kebaikan dari manik-manik dan benang.
2. Minta anak-anak untuk memberikan gelang kebaikan tersebut kepada teman atau
saudara yang sedang sakit.
3. Tutup dengan doa bersama.
KAASIHH MEENUM
MBUUHKAAN
KEERENNDAAHANN HAATI
Ibu Teresa pernah mengatakan bahwa kerendahaan hati merupakan
u
unsur dari kasih,
k sumbber air yang
g tak terliha
at dari segaala pemberrian diri,
s
secara manusiawi sertaa Ilahi. Han
nya dengan n menjadikaan kerendah han hati
k semakin
kita n sungguh,, kita akan semakin bebas menccintai dan memberi
m
d
dari diri sen
ndiri. Pernyyataan bunnda Teresia itu mengi ngatkan kita pada
p
perempuan o Fenisia. Kasihnya kepada aanaknya membuat
dari Siro m
p
perempuan itu merend dahkan diri di hadapan Yesus. Ti ndakan itu disebut
Y
Yesus sebag gai iman.
Melalui pelajaran
p ni anak mau belajar rendah
in r hatti dari pere
empuan
Siro Fenisia
S a.
PEN JELAS
SAN TE
EKS
1. Oraang-orang Israel merremehkan b bangsa lain n. Mereka merasa di ri sebagai bangsa
pilihan Allah. Salah satu bangsa yaang direme ehkan adala ah Siro – FFenisia. Padda masa
Yessus berkaryya, bangsa Siro - Fen nal karena mereka maampu mengekspor
nisia terken
pewwarna kera ang Murex, yang berw warna ungu u, dan digunakan untuuk memberri warna
jub
bah para ba angsawan (bdk.
( Mat 227:28). Dari sisi perad daban lain seperti sasstra dan
pollitik mereka lebih ma aju ketimbaang orang-orang Yah hudi. Namuun bangsa Yahudi
serring melece ehkan mereka karenaa dianggap p bukan se ebagai banngsa pilihan Allah.
Bah hkan bangssa ini kerap menyebut bangsa Siro - Fenisia dengan seb butan anjing
g.
2. Injil Markus 7:24-30
7 enceritakan seorang perempuan
me p gsa Yunani Siro -
dari bang
Fennisia datang pada Ye esus dan mmemohon kepada-Nya
k a agar meengusir settan dari
tubbuh anakny ya (ay. 26)). Yesus yaang hidup di sekitar orang-oranng Yahudi nampak
meenunjukkan sikap seperti orang-o rang Yahud di lainnya di hadapan p perempuan n itu (ay.
27)). Yesus mengatakan
m bahwa Iaa diutus un ntuk orang-orang Yahhudi. Orang-orang
Yah hudi disebu
ut sebagai anak-anak
a A
Allah dan bangsa
b lain bukan. Nammun perempuan itu
tidaak menyeraah. Dengan gigih, ia beerjuang aga ar anaknya pulih. Ia m erendahkan n hati di
haddapan Yesu us dengan mengatakan
m n, “Benar Tuhan,
T Tetapi anjing yaang di bawah meja
jug
ga makan re emah-remah yang dija tuhkan ana ak-anak” (ay y. 28).
3. Apakah Yesuss berlaku ra asis dan m erendahkan n martabat perempuaan itu? Sam ma sekali
tidaak. Sebenarnya Ia men nguji iman perempuan n itu. Ibu ituu adalah seeorang dari bangsa
lain
n yang ma aju peradab bannya na mun memohon belass kasih Yeesus dan sahabat- s
sahhabat-Nya yang adala ah orang YYahudi. Ia tidak
t merassa direndahhkan, mesk ki orang
Yah hudi merenndahkannya a. Bukti baahwa Yesu us tidak rasis adalah didapatiny ya anak
perrempuan itu berbaring g di tempa t tidur dan setan sudah keluar d dari tubuh anak
a itu
(ayy. 30).
11 SAHAB
BAT ANAK | JJANUARI–JU
UNI 2019
4. Sikap iman perempuan pantas diteladani. Ia sangat rendah hati. Kerendahan hatinya
merupakan sikap kasih. Kasih yang tulus medatangkan sikap pantang menyerah
sehingga ia tidak sakit hati mendengar pernyataan Yesus yang keras. Dengan
semangat iman pada Yesus, anak-anak belajar rendah hati dan pantang menyerah,
gigih berjuang dengan semangat kasih.
PERAGA
1. Gambar ibu dan anaknya
yang sakit
2. Gambar Yesus di sebuah
rumah
3. Gambar seorang ibu datang
PELAJARAN pada Yesus
4. Gambar ibu dan anak di
PEMBUKAAN
1. Tanyakan pada anak: apakah kalian pernah diejek oleh orang lain? Apa perasaanmu
ketika diejek?
2. Minta anak menangapi pertanyaan ini: menurut kalian, apakah mengejek itu perbuatan
baik?
3. Sampaikan pada anak bahwa hari ini mereka akan belajar dari seorang yang diejek
oleh orang lain namun tidak marah dan tetap sabar.
POKOK PELAJARAN
1. Tunjukkan peraga 1. Tanyakan pada anak: apa rasanya ketika sakit? Setelah anak
memberi jawab, ceritakan pada anak bahwa ada seorang ibu yang sedih hatinya
karena anaknya sakit karena dirasuk oleh roh jahat. Ibu itu sudah berusaha mencari
obat, tabib supaya anaknya sembuh. Namun semua usaha itu tidak berhasil. Anaknya
tidak kunjung sembuh. Ibu itu berasal dari sebuah negeri bernama Siro-Fenisia. Siro –
Fenisia merupakan sebuah negeri yang penuh dengan orang-orang pandai.
IBU : Tuhan, anakku sudah lama sakit dirasuk oleh roh jahat. Saya
mendengar bahwa Tuhan penuh kasih kepada semua orang dan
dengan kasih-Mu, Engkau menyembuhkan orang-orang sakit. Saya
membutuhkan belas kasih Tuhan.
YESUS : Ibu yang baik, dari mana asalmu?
IBU : Saya dari bangsa Siro – Fenisia Tuhan.
YESUS : Ibu dari bangsa Siro Fenisia? Aku dari negeri Israel. Bangsa pilihan
Allah. Tahukah ibu, apa yang dilakukan oleh orang-orang Israel pada
bangsa ibu?
IBU : Tuhan, saya tahu bahwa bangsa Israel mengejek bangsa Siro – Fenisia.
Dan kami tidak marah dengan ejekan itu. Biarlah bangsaku
direndahkan. Bahkan bila Tuhan merendahkan bangsaku, aku tidak
marah. Permintaanku pada Tuhan adalah kesembuhan bagi anakku
yang sakit karena dirasuk oleh roh jahat.
YESUS : Ibu, Aku sangat senang dengan perkataanmu. Engkau seorang ibu
yang merasakan kasih Tuhan dan karena itu ibu tidak marah ketika
diejek oleh orang-orang Israel. Ibu seorang yang rendah hati. Karena
itu sekarang pulanglah sebab setan-setan yang merasuk anak ibu
sudah pergi.
4. Sampaikan pada anak perasaan ibu itu. Mendengar perkataan Yesus, hati ibu itu lega
dan senang. Ia segera pulang ke rumahnya. Tunjukkan peraga 4. Sesampai di rumah,
ibu itu melihat anaknya bangun dari tidur. Ia tampak sehat. Mereka sangat senang
sebab dengan kasih-Nya, Yesus menyembuhkan.
5. Akhiri penyampaian pokok pelajaran dengan mengatakan pada anak bahwa ibu dari
bagnsa Siro-Fenisia itu merasakan dikasihi oleh Tuhan. Kasih Tuhan membuatnya tidak
marah saat diejek, direndahkan oleh orang-orang Israel. Sampaikan pada anak bahwa
kita juga dikasihi Tuhan. Kasih itu membuat kita sabar, memaafkan dan tidak marah-
marah. Itulah yang dimaksud dengan rendah hati.
PENERAPAN
1. Ajak anak menyanyikan lagu ‘Rukun Cinta’.
2. Ajak anak memperhatikan kata ‘rendah hati’ dan mintalah anak memberikan contoh
sikap rendah hati dalam hidup mereka.
3. Ajak anak untuk melihat juga kalimat ‘tunjukkan, saksikan, Tuhan minta buktinya’.
4. Sampaikan pada anak bahwa mereka perlu memberikan bukti pada Tuhan bahwa
mereka mau rendah hati seperti contoh yang mereka berikan sebelumnya.
5. Bagikan kertas ukuran 1,5 cm untuk dibuat gelang, dengan tulisan “Rendah Hati” untuk
mengingatkan anak selalu rendah hati.
POKOK PELAJARAN
1. Ajak anak membaca Markus 7:24-30
2. Sampaikan pada anak :
a. Ibu itu tidak mudah menyerah di tengah situasi sulit dalam hidupnya.
b. Ibu itu datang pada Yesus memohon belas kasih. Kasih Yesus pasti memulihkan.
c. Yesus menyampaikan pada ibu itu bahwa bangsa Israel merendahkan bangsa
Siro-Fenisia dengan menggambarkan bangsa itu seperti anjing. Sebutan anjing
makan remah di seputar meja makan merupakan gambaran merendahkan.
d. Ibu itu meyakini bahwa Yesus penuh kasih dan ia merasakan kasih Tuhan. Kasih
Tuhan yang dirasakannya membuat ia tidak marah saat direndahkan oleh orang
lain. Kasih menumbuhkan kerendahan hati. Kerendahan hati menguatkan iman
pada Tuhan.
e. Iman pada Yesus mendatangkan pemulihan. Saat ibu itu pulang ke rumahnya,
didapatinya si anak sudah sembuh.
3. Akhiri dengan menyampaikan pada anak bahwa ibu yang rendah hati itu sudah
membuat anaknya disembuhkan Yesus.
PENERAPAN
1. Ajak anak menyanyikan lagu ‘Rukun Cinta’.
2. Ajak anak memperhatikan kata ‘rendah hati’ dan mintalah anak memberikan contoh
sikap rendah hati dalam hidup mereka.
3. Ajak anak untuk melihat juga kalimat ‘tunjukkan, saksikan, Tuhan minta buktinya’.
4. Sampaikan pada anak bahwa mereka perlu memberikan bukti pada Tuhan bahwa
mereka mau rendah hati seperti contoh yang mereka berikan sebelumnya.
5. Bagikan kertas untuk anak menuliskan teks lagu ‘Rukun Cinta’ dan minta anak
menghiasnya sebagai pengingat mereka untuk selalu rendah hati.
POKOK PELAJARAN
1. Tunjukkan gambar 1. Tanyakan pada anak-anak menurut mereka apa arti gambar itu?
2. Ajak anak membaca Markus 7:24-30.
3. Sampaikan penjelasan teks kepada anak. Penekanan penjelasan teks adalah:
a. Ibu itu tidak mudah menyerah di tengah situasi sulit dalam hidupnya
b. Ibu itu datang pada Yesus memohon belas kasih. Kasih Yesus pasti memulihkan.
c. Yesus menyampaikan pada ibu itu bahwa bangsa Israel merendahkan bangsa
Siro-Fenisia dengan menggambarkan bangsa itu seperti anjing yang makan
remah-remah di seputar meja makan. Sebutan anjing makan remah di seputar
meja makan merupakan gambaran merendahkan.
d. Ibu itu meyakini bahwa Yesus penuh kasih dan ia merasakan kasih Tuhan. Kasih
Tuhan yang dirasakannya membuat ia tidak marah saat direndahkan oleh orang
lain. Kasih menumbuhkan kerendahan hati. Kerendahan hati menguatkan iman
pada Tuhan.
e. Iman pada Yesus mendatangkan pemulihan. Saat ibu itu pulang ke rumahnya,
didapatinya si anak sudah sembuh.
4. Akhiri dengan menyampaikan pada anak tentang hidup yang dikasihi. Orang-orang
yang merasa dikasihi tidak mudah tersinggung, marah kepada orang lain sekalipun
dirinya direndahkan oleh orang lain.
PENERAPAN
1. Ajak anak menyanyi rukun cinta satu sama lain.
2. Usai menyanyikan lagu itu, mintalah anak membuat tulisan di selembar kertas tentang
makna rendah hati serta ramah tamah dalam hidup sehari-hari.
3. Setelah anak menuliskan di selembar kertas, mintalah mereka membaca satu per satu
(bila waktu memungkinkan. Bila tidak, cukup beberapa anak).
4. Akhiri dengan doa mohon kerendahan hati dari Cardinal Rafael Merry del Val sebagai
berikut :
AKKU DIKA
D ASIHHI YEESUSS
Pelukan merupakaan rangkulan mesra dalam iikatan kassih dan
p
persekutuann. Pelukan menumbuhkan kekua atan baru bagi yangg lemah.
P
Pelukan ga merupakkan tanda bahwa terrjadi kedekkatan relasi antara
jug
y
yang memeluk dan dipeluk. Ketika
K Yessus memelluk anak-a anak, Ia
m
menyatakan n penerimaaan dan kasih-Nya
k pada ana k-anak. Sikap itu
b
berbeda de
engan sikap
p para murrid yang menolak
m kehhadiran anak-anak
k
karena meereka diannggap menggangu. Yesus meenyatakan bahwa
b
barangsiapaa tidak meenyambut Kerajaan
K Allah sepertti anak keccil, tidak
a
akan masukk ke dalam
m kerajaan Allah.
A Pernyataan Yessus itu merupakan
b
bukti bahwaa Ia mengassihi anak-an
nak.
Melalui pelajaran
p in
ni anak ma
au mensyukkuri bahwaa mereka dikasihi
A
Allah dan te
erpanggil mmengasihi sesamanya
s a.
PEN JELAS
SAN TE
EKS
1. Rassa kasih kepada ana ak-anak pa sti ada da alam diri setiap oranng tua. Ora ang tua
me elakukan apapun unttuk mewujjudkan kassih kepada a anak-anaaknya, dem mi yang
dikkasihinya beertumbuh kembang
k m
makin dewa asa dalam segala hal.. Kebutuhan anak-
anaak bukan hanya
h kebu utuhan fisikk, namun ju uga kebutuuhan lain sseperti pemmenuhan
kebbutuhan em mosi, sosial, spiritualitass dan sebag
gainya.
2. Pad da masa Ye esus hal itu juga ada d alam diri seetiap orang
g tua. Rupannya para orrang tua
me engetahui bahwa
b Yesuus adalah seeorang Gurru yang mampu memb beri hal-hall terbaik
bag gi setiap orang terma asuk bagi aanak-anak. Maka dari itu Injil Maarkus menceritakan
tenntang para orang tua a membaw wa anak-ana epada Yesuus supaya mereka
ak kecil ke
me endapat jammahan Yesu us. Tindaka n para orang tua pad da waktu ituu tergolongg berani
sebbab pada masa itu anak-anak
a tidak mendapat penghargaan d di hadapan n orang
dew wasa. Dalamm strata soosial merekaa bukan bagian dari masyarakat.
m Ketika parra orang
tuaa membawa a anak-anak k kecil padaa Yesus, me ereka memiliki harapa n besar bagi anak-
anaak mereka.
3. ndakan dari para orang tua itu ru
Tin upanya tidaak sama deengan pem ikiran murid-murid
Yessus. Rupanya murid-m murid Yesuss memilik carac pandang sama d dengan massyarakat
Yah hudi kala ittu, mereka memarahii para oran ng tua yang membaw wa anak-anak kecil
keppada Yesuss. Selain itu ada hal la in yang me embuat parra murid mmarah. Pada Markus
9:442, Yesus menyampai
m kan bahwaa barangsia apa menyesatkan salaah satu dari anak-
anaak kecil yanng percaya, lebih baikk baginya jika sebuah batu kilang gan diikatka an pada
lehernya lalu dibuang ke k laut. Den ngan demikian, anak--anak menjjadi ancaman bagi
parra murid.
4. Yessus ganti marah ke epada para murid. Kemarahan n Yesus p pada para a murid
me enegaskan ajaran-Nya
a kepada paara murid melalui
m pen
nerimaan-N ya terhada ap anak-
anaak. “Biarka anlah anak k-anak itu datang ke epada-Ku, jangan m menghalang-halangi
me ereka, seba ab orang-o orang yang g seperti itulah yang empunyya Kerajaan n Allah.
17 SAHAB
BAT ANAK | JJANUARI–JU
UNI 2019
Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti anak kecil, ia
tidak akan masuk ke dalam kerajaannya. Melalui pernyataan itu, Ia menyinggung tema
tak terduga: siapakah yang mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Siapakah yang
boleh memasukinya? Pelukan dan berkat yang dinyatakan oleh Yesus kepada anak-
anak menunjukkan bahwa Dialah jalan menuju Kerajaan Allah. Para murid mengira
bahwa mereka telah sibuk mempersiapkan kedatangan Kerajaan, sehinga mereka tidak
sempat menyambut anak-anak. Di sini tampak mereka belum mengerti bahwa
manusia tidak harus mempersiapkan Kerajaan itu, tetapi harus belajar menerimanya
sebagai pemberian Yesus sebagaimana pemberian berkat dan kasih-Nya pada anak-
anak.
5. Kasih Yesus menjadikan semua orang dapat menerima Kerajaan-Nya. Anak-anak yang
menurut orang dewasa tidak berdaya dan tidak bisa mengupayakan Kerajaan Allah
diberkati-Nya dan menjadi pintu masuk setiap orang masuk kerajaan Allah. Kasih
Yesus bagi anak-anak merupakan jalan menuju Kerajaan-Nya. Kisah ini mengajak
setiap anak untuk mensyukuri bahwa diri mereka dikasihi Yesus yang mau menerima
dan memberkati mereka.
PERAGA
1. Gambar wajah anak yang
ceria
2. Gambar orang tua
membawa anak-anak pada
PELAJARAN Yesus
3. Gambar para murid marah
PEMBUKAAN
1. Tanyakan pada anak, apa rasanya disayang? Siapa yang sayang?
2. Tunjukkan pada anak gambar 1, sampaikan bahwa anak-anak yang disayang pasti
gembira seperti gambar wajah anak ini.
3. Sampaikan pada anak bahwa ada pribadi yang sangat mengasihi anak-anak.
POKOK PELAJARAN
1. Tunjukkan gambar peraga 2. Tanyakan pada anak: coba tebak kira-kira ini gambar
siapa? Setelah anak-anak menjawab, ceritakan pada anak: hari itu banyak orang tua
datang pada Yesus dengan membawa anak-anak mereka. Orang tua itu mau meminta
pada Yesus supaya menjamah anak-anaknya. Menjamah itu artinya memberkati.
YESUS : Hai murid-murid-Ku, mengapa kalian marah melihat orang tua ini
membawa anak-anak datang kepada-Ku? Jangan halangi anak-anak
itu datang pada-Ku. Birakan mereka datang kepada-Ku.
Sesungguhnya merekalah yang memiliki kerajaan Allah.
Melihat Yesus marah, para murid terdiam. Lalu Yesus kembali berkata
YESUS : Aku berkata kepadamu: kalau kalian tidak menyambut Kerajaan
Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalam
kerajaan Allah.
Kerajaan Allah? Apa itu? Kerajaan Allah itu adalah tempat yang penuh
kesukacitaan. Di tempat itu semua orang merasa dikasihi oleh Tuhan. Semua
orang saling mengasihi. Tidak ada yang marah-marah.Tidak ada yang saling
membenci. Tempat yang indah.
PENERAPAN
1. Bagikan pada anak gambar Yesus dan anak-anak , steak ice cream, gambar hati.
2. Minta anak mewarnai gambar Yesus dan anak-anak. Setelah mewarnai gambar, minta
anak menempel steak ice cream dan gambar hati di samping gambar Yesus dan anak-
anak (lihat contoh).
3. Ajak anak menyanyikan lagu ‘Sayang-sayang disayang’ sebagai ungkapan syukur
mereka disayang Yesus.
PEMBUKAAN
1. Tanyakan pada anak, apa rasanya disayang? Saat ini siapa yang menyayangi kalian?
Sebutkan.
2. Tunjukkan pada anak gambar 1, sampaikan bahwa anak-anak yang disayang pasti
gembira seperti gambar wajah anak dalam gambar ini. Minta anak menambahkan
perasaan-perasaan lain karena disayang.
3. Sampaikan pada anak bahwa ada pribadi yang mengasihi anak-anak.
POKOK PELAJARAN
1. Tunjukkan gambar peraga 2. Mintalah anak menceritakan bayangan mereka terkait
gambar peraga yang ditunjukkan. Setelah anak-anak menjawab, ceritakan pada anak:
hari itu banyak orang tua datang pada Yesus dengan membawa anak-anak mereka.
Orang tua itu mau meminta pada Yesus supaya menjamah anak-anaknya. Menjamah
itu artinya memberkati. Mereka percaya kalau anak-anak diberkati oleh Yesus, mereka
akan tumbuh jadi anak-anak baik dan ceria. Yesus sangat mengasihi anak-anak. Maka
Ia melakukan apa yang diminta oleh para orang tua itu. Ketika anak-anak dijamah oleh
Yesus, kira-kira apa yang mereka rasakan? (minta anak mengungkapkan perasaan apa
yang ada dalam bayangan mereka).
2. Tunjukkan peraga 3. Ketika Yesus menjamah anak-anak, ternyata ada yang tidak
senang. Siapa mereka? Mereka adalah murid-murid Yesus. Mereka merasa anak-anak
itu mengganggu. Karena itu mereka memarahi para orang tua yang membawa anak-
anaknya pada Yesus.
3. Tanyakan pada anak: ketika melihat para murid memarahi para orang tua, apa yang
dilakukan Yesus? Yesus yang mengasihi anak-anak itu memarahi para murid.
YESUS : Hai murid-murid-Ku, mengapa kalian marah melihat orang tua ini
membawa anak-anak datang kepada-Ku? Jangan halangi anak-anak
itu datang pada-Ku. Birakan mereka datang kepada-Ku.
Sesungguhnya merekalah yang memiliki kerajaan Allah.
Melihat Yesus marah, para murid terdiam. Lalu Yesus kembali berkata
YESUS : Aku berkata kepadamu: kalau kalian tidak menyambut Kerajaan
Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalam
kerajaan Allah.
Kerajaan Allah? Apa itu? Kerajaan Allah itu adalah tempat yang penuh
kesukacitaan. Di tempat itu semua orang merasa dikasihi oleh Tuhan. Semua
orang saling megasihi. Tidak ada yang marah-marah.Tidak ada yang saling
membenci. Tempat yang indah.
PENERAPAN
1. Bagikan copy gambar hati dan gambar anak-anak.
2. Anak-anak diminta memotong gambar hati dan gambar anak-anak itu.
3. Mintalah anak menempel gambar anak-anak di dalam gambar hati serta mewarnainya.
4. Ajak anak menulis persasaan mereka karena dikasihi oleh Yesus di dalam gambar hati.
PELAJARAN
UNTUK KELAS 4-6 SD
PEMBUKAAN
1. Ajak anak menyanyi sayang-sayang disayang.
2. Minta anak menceritakan arti lagu itu menurut perasaan dan pengalaman mereka. Apa
artinya disayang?
3. Sampaikan pada anak bahwa hidup yang disayang itu berarti diterima oleh orang yang
menyayangi. Siapa saja yang sayang kita?
POKOK PELAJARAN
1. Minta anak membaca Injil Markus 10:13-16.
2. Usai membaca Injil, anak diminta menutup Alkitab dan ajak anak menjawab quiz
sederhana
a. Siapa yang dibawa kepada Yesus?
b. Apa permintaan orang-orang pada Yesus?
c. Apa sikap para murid?
d. Apa reaksi Yesus terhadap kemarahan para murid?
e. Lengkapi kalimat ini, “Biarkan ………………itu datang kepada-Ku, jangan
……………mereka, sebab ………………….. yang seperti itulah yang ……………….Kerajaan
Allah.”
f. Lengkapilah kalimat ini, “Aku…………..kepadamu: Sesungguhnya………………tidak
menyambut ………………….. seperti seorang anak kecil, ia tidak akan …………. Ke
dalamnya.”
g. Siapa yang dipeluk Yesus?
h. Setelah Yesus memeluk anak-anak, apa yang dilakukan-Nya?
PENERAPAN
1. Bagikan selembar kertas dan alat tulis.
2. Mintalah anak menuliskan hal-hal yang mereka lakukan karena hidupnya dikasihi oleh
Tuhan.
3. Anak bisa membuat mind-mapping (contoh mind-mapping terlapir)
Mengapa
Yesus
mengasihiku?
Contoh peristiwa
yang menyatakan
kasih Yesus
Aku
Dikasihi
Yesus
Ayat mengenai
kasih Yesus Yang mau aku
lakukan untuk
membalas kasih
Yesus
MEENJAADI SESAAMAA
BAAGI SIAP
S PAPUUN
Ketika diminta untu k mendata siapa saja yang kita kkasihi, maka
a secara
s
spontan a akan me nyebut nam
kita ma-nama seperti oranng tua, kakkak-adik,
s
saudara dek kat, teman sekelas, guru di seko
olah, dan ssebagainya.. Semua
d
daftar itu memiliki
m kessamaan yakkni mengennal dan meengasihi kita. Tidak
b
banyak oraang yang serta-merrta teringa at pada oorang yang g telah
m
menyakitiny ya. Bagaimmana juga kita bisa mengasihhi jika kita tidak
m
mengenal orang tersebbut.
Melalui pelajaran
p haari ini, anak
k bersedia untuk berbbagi kasih kepada
s
semua oranng, termasu uk orang ya ang menya akiti mereka
ka, ketika orang itu
m
membutuhk kan bantuaan.
PEN JELAS
SAN BA
AHAN
1. Perccakapan antara
a Yesus dengan n seorang ahli Taurrat diawal i dengan sebuah
perttanyaan ujiian dari ah hli Taurat teentang “yaang harus dilakukan
d uuntuk memmperoleh
hiduup yang kekkal”, diikuti kemudian dengan pertanyaan ba alik Yesus kkepadanya tentang
“hukum yang pertama
p daan terutamaa” dalam hu ukum Yahudi. Setelah menjawab dengan
bennar pertany yaan Yesuss itu, dilan njutkan kemudian de engan epissode kedua a, yaitu
perttanyaan (ke embali) ahli Taurat keepada Yesu us tentang “siapakah sesamanya a” (yang
ditu
uliskan sebaagai upaya ahli Tauratt tersebut untuk
u memb benarkan ddirinya, ay. 29),
2 dan
Yesus menang ggapinya dengan
d perrumpamaan n ini. Perummpamaan i ni diakhiri dengan
sebuah pertan nyaan Yesus kepada aahli Taurat tadi untuk menarik keesimpulan tentang
“siapakah sesa ama” yang dimaksud. Dengan kata k lain, Ye
esus memb biarkan ahli Taurat
untuuk menjawa ab sendiri pertanyaan
p nya kepadaa Yesus tentang siapakkah sesama anya itu.
Dann Yesus me enutup dialo og mereka itu dengan n mengatak kan: “Pergilaah, dan perrbuatlah
demmikian” (ay. 37b).
2. Padda zaman Yesus,
Y terutaama pada zzaman pem mbaca tulisa an Lukas, m
mereka tahu u bahwa
jalan ke Yerikhho merupak kan sesuatuu yang sang gat berbaha aya. Pada a bad pertamma, jalan
ke Yerikho te erkenal sebagai jalan n atau tem mpat yang g paling b berbahaya, karena
karaakternya seeperti itu. Jaraknya
J cuukup jauh, sekitar 17 mil (lebih d dari 27 km
m). Tidak
hanya itu, seppanjang jala an adalah h hutan belan ntara (wildderness) dann gua-gua dimana
oranng dapat bersembuny ngan bagi siapa pun yaang melew
yi. Tidak adaa perlindun wati jalan
itu, tidak ada tenaga
t keammanan di jaalan pada sa aat itu. Gerombolan peerampok tinggal di
guaa-gua dan siapa
s pun yang melewati jalan itu adalah sasaran em mpuk mere eka, dan
umu umnya si korban
k ditinggalkan b begitu sajaa dalam ko ondisi terlukka parah. Konteks
geoografis seperti inilah yang dipaakai oleh Yesus dala am perum pamaannya a untuk
men nggambarkkan peristiw wa perampo okan dan bagaimana
b orang Yahuudi maupun orang
Sammaria menunjukkan “pe erhatian” (ccare) terhad
dap si korba an.
23 SAHAB
BAT ANAK | JJANUARI–JU
UNI 2019
3. Dalam pandangan orang Yahudi, orang-orang Samaria merupakan orang yang murtad,
pengkhianat, dan mereka adalah musuh utama. Mengapa? Sebenarnya, orang Samaria
merupakan keturunan penduduk kerajaan utara yang ditaklukkan oleh Asyur sekitar
800 tahun sebelum Kristus, tepatnya tahun 722 SM. Pada waktu itu, ada kebijakan
Asyur dalam hal kawin-mengawini, yaitu mereka mengirim para pemudanya (laki-laki
dan perempuan) ke kerajaan utara untuk kawin dengan orang-orang di sana, dan
terjadilah perkawinan campur itu. Itulah sebabnya orang selatan (orang Yahudi)
menyebut mereka sebagai “peranakan”, orang yang darahnya telah kotor dan bukan
lagi asli Yahudi.
4. Orang-orang pada jaman Yesus memahami bahwa orang Samaria adalah musuh
utama, yang harus dibenci, yang tidak mengindahkan hukum, dan yang paling berdosa.
Namun, lihatlah, orang Samaria ini, ketika dia datang, justru menolong korban
perampokan itu dengan kebaikan yang luar biasa, bahkan sampai membayar orang lain
untuk merawat si korban tadi dan membayar kembali seluruh biaya pengobatannya.
Orang Samaria ini telah “menjadi sesama”, bahkan kepada “musuhnya”. Dia tidak
peduli dengan ketegangan hubungan mereka dengan orang Yahudi (yang akan
ditolongnya itu), dia tidak peduli dengan berbagai aturan hukum yang berlaku (seperti
diperhitungkan oleh imam dan orang Lewi), dia tidak peduli dengan segala risiko yang
harus dia tanggung (misal risiko keuangan).
5. Melalui perumpamaan ini kita belajar bagaimana seharusnya orang percaya
mewujudnyatakan kepedulian atau perhatian bagi siapa pun yang membutuhkan,
dengan menyingkirkan sekat-sekat apa pun, bahkan melampaui berbagai aturan atau
hukum yang sebenarnya diciptakan oleh manusia sendiri.
PELAJARAN PERAGA
1. Kertas bergambar hati
2. Topeng tokoh-tokoh
UNTUK ANAK TK
PEMBUKAAN
1. Tempelkan gambar hati di depan kelas. Pastikan ukuran gambar cukup besar untuk
dapat dilihat seluruh anak di dalam kelas. Tuliskan kata “KASIH” pada bagian tengah
hati.
2. Sapa anak-anak dengan kalimat berikut:
POKOK PELAJARAN
Pada suatu hari, Tuhan Yesus bercerita, ada seorang yang sedang berjalan sendirian dari
suatu kota ke kota yang lain, di tengah perjalan ia dihadang oleh beberapa orang
perampok, mereka mengambil barang-barang yang dibawanya, ia melawan tetapi mereka
memukulnya sampai terluka. Kemudian para perampok itu lari dan meninggalkannya
tergeletak di pinggir jalan.
Beberapa saat kemudian, lewat seorang bapak yang biasanya mengajar di tempat
ibadah, seorang imam. Ketika melihat orang itu di pinggir jalan, ia menjauh dan cepat-
cepat pergi dari situ. Tak lama kemudian muncul lagi seorang yang biasa bekerja di tempat
ibadah, seorang Lewi. Ketika ia melihat ada orang tergeletak di pinggir jalan, ia juga
menghindar darinya dan segera pergi dari situ.
Beberapa saat kemudian, datang seorang dari sebuah tempat yang di sebut Samaria.
Biasanya orang-orang yang berasal dari Samaria ini tidak disukai.
Ketika orang Samaria ini melihat ada orang yang tergeletak di pinggir jalan, cepat-cepat
ia turun dari keledainya, mendekati dan memeriksa orang ini. Kemudian ia membersihkan
luka-luka di tubuh orang itu dan mengobatinya. Setelah itu ia menaikkan orang itu ke
keledainya dan membawanya ke tempat penginapan, ia juga membayar biaya penginapan
untuk orang itu.
Dari ketiga orang itu, menurut adik-adik siapa yang baik kepada orang yang dirampok
itu?
Apakah imam, orang Lewi atau orang Samaria?
Mengapa orang Samaria itu baik kepada orang yang dirampok itu? Karena ia tahu
bahwa Tuhan mengajarkan untuk sayang kepada semua orang, dan berbuat yang baik
kepada siapa saja, apalagi kepada orang yang sedang susah.
Kalau Tuhan mengajarkan untuk mengasihi siapa saja, apakah adik-adik juga mengasihi
teman yang suka nakal? Tentu saja, tetap mengasihinya, walaupun temannya nakal tetapi
saat mereka susah adik-adik tetap membantunya.
Adik-adik juga boleh membantu siapa saja yang membutuhkan, tetapi jika ada orang
yang adik-adik tidak kenal meminta bantuan, adik-adik perlu memberitahukan kepada
bapak, mama, kakak, guru atau orang lain yang lebih dewasa.
PELAJARAN PERAGA
1. Gambar orang tergeletak
2. Gambar imam, orang Lewi
UNTUK KELAS 1-3 SD dan orang Samaria
PEMBUKAAN
1. Tuliskan kata “KASIH” di papan tulis atau selembar kertas. Pastikan ukuran tulisan
cukup besar untuk dapat dilihat seluruh anak di dalam kelas.
2. Minta anak-anak untuk menutup mata dan membayangkan seseorang yang mereka
kasihi.
3. Pilih beberapa anak untuk mengungkapkan jawabannya. Respon dan hargai jawaban
anak dengan mengatakan, “Bagus! Tuhan mengharapkan kita untuk mengasihi ....
(Sesuai jawaban anak. Misalnya, orang tua, saudara, teman).
4. Sampaikan kepada anak bahwa semua jawaban tadi adalah baik. Tetapi hari ini kita
akan belajar untuk lebih lagi dalam hal mengasihi.
POKOK PELAJARAN
1. Sampaikan kepada anak bahwa dalam cerita yang akan kita simak dari Alkitab, Yesus
mengajarkan kepada seseorang bagaimana seharusnya menjadi sesama bagi orang
lain. Ada tiga tokoh dalam cerita ini, minta anak-anak untuk menyimak dengan baik
untuk menemukan siapa yang sungguh-sungguh menunjukkan kasih.
2. Bacalah Lukas 10:30-35 dengan jelas dan perlahan. Pencerita dapat juga menceritakan
kisah perumpamaan ini dengan bahasa sendiri. Fokuskan cerita pada tiga tokoh utama
yaitu: seorang imam, seorang Lewi dan seorang Samaria.
3. Jelaskan secara singkat latar belakang masing-masing tokoh dan kaitannya dengan
korban perampokan.
4. Tanyakan kembali kepada anak, siapa yang telah menjadi sesama bagi korban
perampokan tadi. Cocokkan jawaban anak dengan jawaban ahli Taurat dalam ayat 37.
PENERAPAN
1. Siapkan selembar kertas besar. (Dapat menggunakan kertas manila/asturo.) Kutip ayat
Lukas 10:27, tuliskan/tempel pada bagian tengah kertas.
2. Siapkan kertas warna-warni sesuai jumlah anak. Gunting bentuk hati. Bagikan kepada
masing-masing anak.
3. Minta anak-anak untuk menuliskan orang yang hendak mereka kasihi, setelah
mendengarkan Firman Tuhan hari ini.
4. Tempelkan kertas yang telah ditulisi oleh anak ke lembaran kertas pada poin 1.
5. Akhiri dengan doa bersama.
PELAJARAN
UNTUK KELAS 4-6 SD
PEMBUKAAN
1. Tuliskan kata “KASIH” di papan tulis atau selembar kertas. Pastikan ukuran tulisan
cukup besar untuk dapat dilihat seluruh anak di dalam kelas.
2. Minta anak-anak untuk menutup mata dan membayangkan seseorang yang mereka
kasihi.
3. Pilih beberapa anak untuk mengungkapkan jawabannya. Respon dan hargai jawaban
anak dengan mengatakan, “Bagus! Tuhan mengharapkan kita untuk mengasihi ....
(Sesuai jawaban anak. Misalnya, orang tua, saudara, teman).
4. Sampaikan kepada anak bahwa semua jawaban tadi adalah baik. Tetapi hari ini kita
akan belajar untuk lebih lagi dalam hal mengasihi.
POKOK PELAJARAN
1. Sampaikan kepada anak bahwa dalam cerita yang akan kita simak dari Alkitab, Yesus
mengajarkan kepada seseorang bagaimana seharusnya menjadi sesama bagi orang
lain. Ada tiga tokoh dalam cerita ini, minta anak-anak untuk menyimak dengan baik
untuk menemukan siapa yang sungguh-sungguh menunjukkan kasih.
2. Bacalah Lukas 10:30-35 dengan jelas dan perlahan. Pencerita dapat juga menceritakan
kisah perumpamaan ini dengan bahasa sendiri. Fokuskan cerita pada tiga tokoh utama
yaitu: seorang imam, seorang Lewi dan seorang Samaria.
3. Jelaskan secara singkat latar belakang masing-masing tokoh dan kaitannya dengan
korban perampokan.
4. Tanyakan kembali kepada anak, siapa yang telah menjadi sesama bagi korban
perampokan tadi. Cocokkan jawaban anak dengan jawaban ahli Taurat dalam ayat 37.
PENERAPAN
1. Siapkan beberapa set koran atau majalah bekas.
2. Buatlah 2 atau 3 kelompok diskusi sesuai jumlah anak.
3. Minta masing-masing kelompok untuk mencari berita dalam koran atau majalah tadi,
yang dapat menjadi sarana untuk mengekspresikan kasih seperti yang dilakukan orang
Samaria.
4. Berikan waktu kepada anak untuk mendiskusikan tentang contoh kasus yang diperoleh
dan tindakan yang hendak dilakukan.
5. Berikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk menceritakan di depan
kelas temuan mereka tersebut.
KAASIHH MEEMBUUATT
SEMUAA ORRANNG BERSSUKAACITTA
Dalam hidup bersam ma yang diipenuhi kassih, kesukaccitaan diala
ami oleh
ssemua oran ng. Kesukaacitaan dalam hidup bersama m membuat masing-
m
masing ng dapat m erasakan diri dikasihi. Ketika Yesuus menyem
oran mbuhkan
s
seorang perrempuan yaang telah delapan belaas tahun dirrasuk roh sehingga
ia
a sakit sammpai bunggkuk pungg gungnya dand tidak dapat berd diri lagi
d
dengan tegak, Ia men
nyatakan ka asih. Kasih--Nya memb buat semua orang
b
bersukacita..
Melalui pelajaran ini , anak mau mewujudk
kan kasih daalam hidup
pnya
k
karena kasihh mendatan ngkan sukaacita.
PEN JELAS
SAN TE
EKS
1. Padda hari Sab
bat Yesus memberikan
m pengajaran di rumah ibadat. Dallam Lukas 13:10
1 hal
itu diceritakann. Lukas tid
dak menyeb butkan di mana
m lokasi rumah ibaadat itu. Injil hanya
meenyebut dalam salah sa atu rumah iibadat. Di ru
umah ibadaat itu ada seeorang perempuan
yanng telah deelapan belas tahun dirrasuk roh. Akibat
A kerasukan roh, tubuh perempuan
itu menjadi sa akit dan buungkuk. Pun nggungnya a tidak dapat berdiri ddengan teg gak. Kita
bisa membaya angkan bettapa susahn nya hidup ibu itu. Kerasukan me rupakan fenomena
di mana sese eorang yan ng dirasuk roh tidak berdaya dengan di rinya send diri. Roh
meenyuruh ora ang yang dirasukinyaa agar men ngikuti keh
hendaknya. Dengan demikian
d
oraang dirasuk roh bukan pribadi meerdeka.
2. Yessus melihatt perempua an itu, memmanggilnya dan meng gatakan "Haai ibu, penyakitmu
telaah sembuh", lalu Ia meletakkan
m tangan-Nya atas pere empuan ituu. Seketika itu juga
berrdirilah perrempuan itu. Ia dibeb baskan dari kuasa roh dan sem mbuh. Kesembuhan
perrempuan itu u membuattnya memu liakan Allah h.
3. Pen nyembuhan n yang dilakukan Yesu us terjadi pada hari Saabat. Hal ituu membuatt kepala
rummah ibadatt gusar. Menurut
M atu
uran agam ma Yahudi, hari Sabaat merupak kan hari
terlarang mela akukan pen nyembuhan n. Namun Tu uhan menjaawab pemim mpin rumah h ibadat
itu.. Ia menyebbut orang-o orang yangg melarang penyembu uhan pada hari Sabat sebagai
oraang-orang munafik. Mengapa
M m
mereka dise ebut munaffik? Pada hhari Sabat mereka
meelepaskan lembu dan keledai un ntuk dibaw wa ke temp pat minum . Bahkan bilab ada
keledai atau lembu terpe erosok ke ddalam juran ng, mereka boleh mennolong lem mbu atau
keledai itu ag gar selama at. Mengapaa ketika ad da peremp puan dirasuuk iblis dan n butuh
perrtongan dib biarkan tettap mende rita demi menjaga ritual pada hari Sabatt? Itulah
alasan Yesus menyebut mereka mu unafik. Lembu dan keledai diangg gap lebih berharga
b
29 SAHAB
BAT ANAK | JJANUARI–JU
UNI 2019
dibanding manusia. Akibat menjalankan ritual keagamaan, sesama manusia bisa saling
membenci dan jauh dari kasih.
4. Lukas 13:17 menceritakan apa yang terjadi di rumah ibadat setalah Yesus
menyampaikan tuturan-Nya. Para pembenci Yesus merasa malu. Sementara itu semua
orang bersukacita karena perkara mulia yang dilakukan Yesus. Perkara mulia itu adalah
belas kasih-Nya.
5. Kisah penyembuhan perempuan dirasuk selama 18 tahun menunjukkan kasih Yesus
bagi yang menderita. Dalam penderitaan sukacita hilang. Pemulihan yang merupakan
tindakan kasih itu tidak hanya mendatangkan kesukacitaan bagi perempuan itu,
namun juga bagi semua orang. Melalui kisah ini, kita diajak untuk mewujudkan kasih
karena kasih mendatangkan sukacita bagi semua orang.
PERAGA
1. Gambar perempuan dirasuk roh
(punggungnya bungkuk)
2. Gambar Yesus meletakkan tangan-
PEMBUKAAN
1. Awali dengan mengajak anak menyanyi “O Sukacitaku”
2. Tanyakan kepada anak-anak, apa saja yang membuat mereka bersukacita?
3. Tanyakan kepada anak, pernahkah merasakan sukacita bersama karena melihat ada
orang lain gembira?
4. Sampaikan pada anak bahwa pada hari ini mereka akan melihat kesukacitaan dialami
semua orang karena ada satu orang di antara mereka merasa dikasihi.
POKOK PELAJARAN
Suatu kali Tuhan Yesus sedang mengajar di sebuah rumah ibadat. Ketika Dia sedang
mengajar, terlihat ada seorang ibu yang terlihat kesakitan. Sungguh kasihan ibu itu.
(Tunjukkan peraga 1), perhatikan kondisi ibu itu (anak bisa diajak berdialog mencermati
keadaan seseorang dalam gambar peraga). Mengapa ibu itu punggungnya bungkuk dan
kesakitan? Ternyata, roh jahat merasuki tubuh ibu ini. Berapa lama? Roh jahat telah
merasuk ke dalam tubuh ibu itu selama delapan belas tahun. Jadi, selama delapan belas
PEN ERAPA
AN
Tangan n-tangan me enyatu dala
am sukacitaa
1. Bag gikan pada anak
a gambar beberappa
telaapak tangan n dan satu kepompong
k g
2. Minta anak me enempel tela
apak-telapaak
tang gan pada kepompong untuk mem mbentuk
kuppu-kupu.
3. Padda bagian te engan kepo
ompong dap pat
dibe eri tulisan: kasih
k membbuat semuaa
berssukacita
31 SAHAB
BAT ANAK | JJANUARI–JU
UNI 2019
PERAGA
1. Gambar perempuan dirasuk roh
(punggungnya bungkuk)
2. Gambar Yesus meletakkan
tangan-Nya pada perempuan
PEMBUKAAN
1. Mintalah anak menceritakan hal-hal apa yang membuat mereka bersukacita.
2. Sampaikan pada anak bahwa kesukacitaan bisa menular. Misalnya: Joni yang tadinya
lesu menjadi bersemangat karena melihat Edward sahabatnya bersukacita.
3. Sampaikan pada anak bahwa pada hari ini mereka akan melihat kesukacitaan dialami
semua orang karena ada satu orang di antara mereka merasa dikasihi.
POKOK PELAJARAN
Suatu kali Tuhan Yesus sedang mengajar di sebuah rumah ibadat. Ketika Dia sedang
mengajar, terlihat ada seorang ibu yang terlihat kesakitan. Sungguh kasihan ibu itu.
(Tunjukkan peraga 1), perhatikan kondisi ibu itu (anak bisa diajak berdialog mencermati
keadaan seseorang dalam gambar peraga). Mengapa ibu itu punggungnya bungkuk dan
kesakitan? Ternyata, roh jahat merasuki tubuh ibu ini. Berapa lama? Roh jahat telah
merasuk ke dalam tubuh ibu itu selama delapan belas tahun. Jadi, selama delapan belas
tahun si ibu sangat menderita. Dengan punggung bungkuk, ia sulit bepergian, bekerja, sulit
melakukan hal-hal lain.
Tuhan Yesus melihat ibu itu. Sesaat kemudian, Dia memanggilnya. Apa yang dilakukan
Tuhan Yesus? (Tunjukkan peraga 2), ternyata Tuhan Yesus mengukurkan tangan-Nya dan
menumpangkannya di punggung ibu itu sambil berkata,“Hai ibu, penyakitmu telah
sembuh”.
Sesaat setelah Tuhan Yesus meletakkan tangan-Nya pada tubuh ibu yang sakit itu,
terlihat ibu itu dapat berdiri tegak (tunjukkan peraga 3).
Ibu itu tampak bergembira. Wajahnya tidak sedih lagi. Di dalam rumah ibadat itu semua
orang juga heran. Mereka tidak mengira kalau Tuhan Yesus melakukan penyembuhan pada
orang sakit. Semua orang dalam rumah ibadat itu tahu penderitaan ibu yang dirasuk roh
selama delapan belas tahun. Mereka merasakan kasih Tuhan Yesus dinyatakan pada
perempuan itu dan pada semua orang dalam rumah ibadat.
Namun ketika ibu itu sedang bersukacita, tampak ada yang menggerutu dan marah.
Siapakah orang itu? Dia adalah kepala rumah ibadat. Kepala rumah ibadat itu marah pada
Tuhan Yesus. “Mengapa Engkau menyembuhkan orang pada hari Sabat?”, kata orang itu.
Tuhan Yesus mengatakan bahwa kasih Tuhan harus dinyatakan pada semua orang. Di
manapun, kapanpun dan hari apapun, kasih Tuhan harus dinyatakan. Kasih Tuhan
membuat ibu yang sakit di rasuk roh selama delapan belas tahun menjadi sembuh.
(Tunjukkan peraga 4), melihat ibu itu telah sembuh dan menjadi bersukacita, semua
orang dalam rumah ibadat itu turut bergembira. Hore…. Haleluya… puji Tuhan… Ia sangat
mengasihi kita. Hore…. Puji Tuhan… Tuhan Yesus sangat sayang kita. Kasih sayang-Nya
membuat kita bersukacita… hore…
PEN ERAPA
AN
Tangan n-tangan me enyatu dala
am sukacitaa
1. Bag gikan pada anak
a gambar beberappa
telaapak tangan n dan satu kepompong
k g
2. Minta anak me enempel tela
apak-telapaak
tang gan pada kepompong untuk mem mbentuk
kuppu-kupu.
3. Padda bagian te engan kepo
ompong dap pat
dibe eri tulisan: kasih
k membbuat semuaa
berssukacita
PELLAJARRAN
UNTTUK KELA
K AS 4-66 SD
PEM
MBUKA
AAN
1. Tannyakan padda anak: me enurut kalian
n, apa kaita
an antara ka
asih dan sukkacita?
2. Berrikan penjeelasan bahwa kasih mendatang gkan kesuk kacitaan. S elain itu, sukacita
s
karrena kasih akan
a menyyebar, berdaampak pad da sesama. Misalnya, ssaat kita beerada di
dekkat orang yang
y sedang bersukaccita, kita akan tertular perasaan ggembira dari orang
itu..
3. Sammpaikan kepada
k anaak bahwa pada harri ini mere eka akan mengerti tentang
kessukacitaan seseorang g karena m merasa dik kasihi. Sukkacita dalaam diri orang itu
meenyebar dan n dialami orrang-orang di sekitarnya.
POK
KOK PE
ELAJAR
RAN
1. Minnta anak meembuka Lukas 13:10-177.
2. Usaai membaca a teks, ajak anak mend dialogkan pertanyaan-
p -pertanyaann berikut:
a. Menuru ut kalian, ap
pa perasaan n ibu yang dirasuk
d roh selama 18 ttahun?
b. Menuru ut kalian, appa perasaan n Tuhan Yeesus saat melihat
m ibu itu dalam keadaan
k
sakit?
c. Apa yang membua at kepala ru
umah ibada at gusar?
d. Mengap pa semua orang
o bersu at melihat ibu itu dile paskan darri ikatan
ukacita saa
roh jahaat?
3. Usaai berdialog
g teks, Gurru Sekolah Minggu da apat menam mbahkan p point-point penting
yanng perlu dibagikan. Penjelasan
P bahan dap pat digunakkan untuk menjelaska an pada
anaak.
4. Ajaak anak merrenungkan makna kesu ukacitaan karena
k dikassihi.
33 SAHAB
BAT ANAK | JJANUARI–JU
UNI 2019
PENERAPAN
1. Bagi kelas dalam beberapa kelompok (4-5 orang per kelompok).
2. Dalam kelompok, minta anak membuat Yel dengan tema “Sukacita Karena Dikasihi”.
Waktu berdiskusi dan membuat Yel 10-15 menit.
3. Usai membuat Yel, masing-masing kelompok mempresentasikan di hadapan kelompok
lain.
4. Berilah penilaian: yel mana yang sesuai dengan tema, energik, membangkitkan
semangat orang lain untuk hidup dalam sukacita dan kasih.
5. Bila perlu yel-yel divideo dan bisa diunggah di media sosial.
6. Berilah penghargaan pada semua kelompok dengan berbagai kriteria: Paling
semangat, paling lucu, paling kompak, paling sesuai tema, dll.
7. Tegaskan pada anak untuk terus mengasihi karena kasih mendatangkan sukacita.
VVIP
Kita me engenal sin ngkatan “V VIP” (Very y Importannt Person) untuk
m
menunjuk pada orang atau sekelo ompok oran ng yang dip perlakukan dengan
ebih istimewa diband ing orang kebanyakan
le k n. Mereka yyang masuk dalam
k
kelompok VIP
V biasanyaa karena sta atus sosial, atau perannnya yang isstimewa
d
dalam masyarakat. Siingkatnya, seseorang diberi staatus “VIP” karena
k
keunggulan yang dimilliki. Berbed
da dari cara pandang d dunia, Tuhaan justru
m
memperlaku ukan kita sebagai “VVIP” (Ve ery Very IImportant Person)
d
dengan kon
ndisi kita yaang apa addanya. Bagi Tuhan, settiap orang dikasihi
s
secara luar biasa.
b
Melalui pelajaran haari ini, anak bersyukurr atas keind
dahan kasih
h Tuhan
yang sanga
y at mengasih hi setiap prribadi.
PEN JELAS
SAN BA
AHAN
1. Tokkoh sentra al kisah pe erumpamaaan ini ada alah sang gembala. Gembala memiliki m
keg gigihan meencari satu ekor domb ba yang hilang. Dia berani
b men inggalkan 99 ekor
dom mba di pad dang gurun demi 1 eko or domba saja. Hal ini berarti missi menemuk kan satu
eko or domba kembali le ebih berha rga daripada menggembalakann 99 ekor domba.
Bah hkan ini ditunjukkan gembala berrsukacita attas 1 ekor domba
d lebihh daripada 99 ekor
dom mba yang tidak
t tersessat.
2. Gembala di Yudea
Y mem mpunyai tug gas yang su ulit dan berbahaya. R Rerumputan n sangat
jaraang. Datara an tengah yang sem mpit, hanya beberapa kilometer saja luasn nya, dan
seleebihnya adalah padan ng gurun. T idak ada teembok-tembok yang d dapat meng ghalangi
dom mba-domba itu dari ke ejatuhan kee dalam juraang.
3. Gembala seca ara pribadi bertanggu ung jawab bagi domb ba-dombannya. Jikalau u seekor
dom mba hilang g maka ge embala itu harus membawa pu ulang ke ruumah palin ng tidak
bullunya untukk memperlihatkan bag gaimana do omba itu mati. Gembaala-gembala a adalah
ahli dalam me encari jejak
k dan mereeka dapat mengikuti
m jejak domb a yang hila ang tadi
berrkilometer-kilometer melintasi
m bukit-bukit. Gembala siap
b s memp pertaruhkan n nyawa
bag gi domba-d dombanya.
4. Ban nyak dari kawanan domba meerupakan kawanan k bersama-sam
b ma sebaga ai suatu
perrsekutuan, bukan han nya milik dari pribad di-pribadi tetapi dar i suatu ka ampung.
Dengan demikian bisa te erjadi ada ddua atau tiiga gembala yang sam ma-sama bertugas.
Mereka yang domba-dombanya am man akan tiba
t di rum
mah pada w waktunya dan akan
meembawa ka abar bahwa a seorang g gembala masih
m da di padaang untuk mencari
berad
dom mba yang hilang. Se eluruh isi kkampung ittu akan be erjaga-jaga bersamanya, dan
apaabila dari jaauh mereka a melihat ggembala itu u datang dengan mem mikul domb ba yang
hilaang itu dii atas bah hunya, maaka seluruh h pendudu uk akan b bersorak-sorai dan
meengucapkan n syukur.
5. Inilah gambarran kasih Allah
A bagi kkita. Dosa, kekurangan n, dan keteerbatasan manusia,
m
tidaak mengub bah kasih Allah
A bagi kita. Setiapp kita dipaandang seb bagai pribadi yang
35 SAHAB
BAT ANAK | JJANUARI–JU
UNI 2019
sangat berharga, sehingga Allah bersedia melakukan upaya demi kebaikan kita. Kita
dapat senantiasa hidup dalam syukur dan sukacita karena ada Allah yang mengasihi
dan memperhatikan kita dengan luar biasa.
PELAJARAN PERAGA
Boneka seekor domba;
sembunyikan di salah satu sudut
UNTUK ANAK TK kelas.
PEMBUKAAN
1. Tanyakan kepada anak apakah mereka memiliki peliharaan kesayangan? Minta mereka
untuk menyebutkan peliharaan kesayangan masing-masing.
2. Tanyakan kepada anak-anak apa yang biasa mereka lakukan terhadap peliharaan
kesayangannya dan apa yang mereka rasakan saat peliharaan kesayangannya hilang
atau sakit?
3. Sampaikan pada anak bahwa hari ini mereka akan belajar tentang kasih yang luar
biasa yang juga berlaku untuk mereka juga.
POKOK PELAJARAN
Adik-adik, ada seorang Bapak Gembala yang mempunyai seratus ekor domba. Apakah
adik-adik pernah melihat domba? Siapa yang bisa menirukan suara domba??
Mbeekkk...mbeekkk... wah banyak sekali suaranya. Sama seperti domba-domba milik Pak
Gembala. Pak Gembala sangat menyayangi domba-dombanya. Jika ada domba yang sakit,
Pak Gembala akan merawatnya sampai sehat kembali. Setiap hari Pak Gembala selalu
memberi makan domba-dombanya dengan membawa mereka ke padang rumput. Di
padang rumput, mereka dapat makan sampai kenyang. Dan yang lebih hebat lagi, Pak
Gembala mengenali dan mengingat masing-masing dombanya.
Suatu hari Pak Gembala memeriksa domba-domba miliknya. Ternyata ada 1 yang tidak
ada. Kemana ya Si Dompu?? Pak Gembala mencari kesana-kemari, bahkan berteriak
memanggil namanya. (Guru berjalan ke arah boneka domba yang disembunyikan).
Sepertinya ada suara Dompu... Nahh itu dia... Dompu tertinggal dari teman-temannya.
Tetapi Pak Gembala menemukannya.
PENERAPAN
1. Siapkan 10 buah gambar domba. Beri 5 warna yang berbeda pada masing-masing
domba, ada sepasang domba untuk tiap warna. Susun berjajar pada papan tulis atau
meja.
2. Acak gambar domba dan sembunyikan 1 atau 2 gambar.
3. Minta anak untuk menemukan, warna domba yang hilang.
4. Ulangi permainan beberapa kali.
5. Sampaikan kepada anak bahwa Tuhan begitu mengasihi kita, dan memperhatikan
setiap anak secara khusus.
PELAJARAN PERAGA
Stiker bergambar seekor
domba.
UNTUK KELAS 1-3 SD
PEMBUKAAN
Permainan “Mencari Domba yang Hilang”.
1. Atur anak untuk berbaris membentuk lingkaran dan berperan sebagai domba.
2. Pilih satu anak untuk berperan sebagai Gembala dan berdiri di tengah-tengah
lingkaran.
3. Guru akan berjalan di luar lingkaran dan secara diam-diam menempelkan stiker
bergambar domba.
4. Gembala diminta untuk menebak domba yang memiliki stiker di punggungnya dengan
menyebutkan namanya.
5. Bagi domba yang namanya disebut, diminta untuk berbalik dan menunjukkan
punggungnya kepada gembala. Jika tebakan gembala salah, maka domba yang
berstiker berbalik badan dan permainan diulang dari awal. Guru memindahkan stiker
kepada domba yang lain. Jika tebakan benar, maka domba yang berstiker
menggantikan posisi gembala, dan permainan dilanjutkan.
POKOK PELAJARAN
Adik-adik, Tuhan menghendaki semua manusia yang ada di muka bumi dapat
diselamatkan oleh-Nya. Maka ketika seseorang belum percaya kepada Tuhan, Tuhan
senantiasa mencarinya. Tuhan Yesus datang ke dalam dunia bukan untuk dilayani,
melainkan untuk melayani. Hal ini juga bisa dibuktikan bahwa Tuhan Yesus datang ke
dalam dunia untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Itulah pelayanan utama yang
dilakukan Yesus yang ke dunia.
PENERAPAN
1. Siapkan 10 buah gambar domba. Beri nomor pada masing-masing domba. Susun
berjajar pada papan tulis atau meja.
2. Acak gambar domba dan sembunyikan 1 atau 2 gambar.
3. Minta anak untuk menemukan nomor domba yang hilang.
4. Ulangi permainan beberapa kali. Ajak anak membayangkan bahwa dirinya adalah
domba yang hilang dan dicari Tuhan.
5. Sampaikan kepada anak bahwa Tuhan begitu mengasihi kita, dan memperhatikan
setiap orang secara khusus.
PELAJARAN
UNTUK KELAS 4-6 SD
PEMBUKAAN
Permainan “Menghitung Domba”.
1. Buatlah dua kelompok atau lebih. (Disesuaikan dengan jumlah anak dalam kelas).
Masing-masing kelompok berbaris memanjang.
2. Tempelkan dua lembar kertas plano pada papan tulis atau salah satu sisi tembok kelas.
Berikan satu buah spidol kepada masing-masing kelompok.
3. Ketika guru mengatakan “MULAI” maka tiap anak dalam kelompok secara bergantian
menggambar sebuah domba pada kertas yang telah tersedia. Selesai menggambar,
berikan spidol kepada urutan selanjutnya.
4. Setelah waktu dirasa cukup, guru dapat menghentikan permainan. Hitung gambar
domba yang berhasil diselesaikan tiap kelompok.
5. Selanjutnya potonglah salah satu gambar domba. Minta anak-anak tutup mata dan
sembunyikan domba tersebut.
6. Minta anak-anak mencari domba tersebut.
7. Tanyakan apa yang mereka rasakan saat mencari domba tersebut.
POKOK PELAJARAN
1. Ajak anak membaca Lukas 15:1-7.
2. Tanyakan kepada anak apakah sepadan untuk meninggalkan 99 ekor domba demi
mencari yang seekor.
3. Jelaskan siapa yang dimaksud oleh Yesus dalam perumpamaannya.
4. Sampaikan bahwa setiap orang berharga di mata Yesus termasuk anak-anak. Ia tidak
rela satupun terhilang.
PENERAPAN
1. Ajak anak menyanyi lagu ‘Ajaib benar anugerah’.
2. Minta anak memperhatikan kata ‘Ku hilang’ dan minta mereka menggambarkan kapan
mereka merasa hilang.
3. Minta anak melihat kasih Tuhan yang mencarinya saat mereka terhilang.
4. Ajak anak mensyukuri kasih Tuhan yang menyelamatkannya.
5. Ajak anak menyanyikan lagu tersebut sekali lagi dengan penuh penghayatan.
PEN JELAS
SAN BA
AHAN
1. Perrikop tenttang Zakheus meru pakan bagian dari perjalana n Yesus menuju
Yerrusalem. Dari
D mulai Lukas
L 18:31--19:44 merupakan ran ngkaian yanng diawali dengan
berrangkat ke Yerusalem (18:31) sam mpai kedataangan-Nya di d kota terssebut pada perikop
‘Ye
esus di elu-e elukan’. Ay
yat 1 dimulaai dengan Yesus
Y masuuk ke kota Y Yerikho, kalimat ini
meenerangkan setting ya ang menun njukkan pe erjalanan Yesus
Y ke Y
Yerusalem semakin
s
dekkat. Yerikho o adalah suatu kota yaang permai dan makm mur dimana suatu pos penting
unttuk memun ngut cukaii atas berbagai-baga ai barang. Di Yerikhho tinggal banyak
pemmungut cukai yang dipandang
d rendah oleeh pemuka--pemuka a gama dan dibenci
ole
eh rakyat, baik
b karenaa alasan keagamaan maupun
m asan politikk dan sosial. Frasa
ala
berrjalan terus melintasi Yerikho
Y menggambark kan bahwa Yesus tidakk bermaksu ud untuk
tingggal di Yerrikho dan Dia
D hanya m melewati, tetapi ini memberi
m kessempatan Zakheus
Z
unttuk melihat-Nya.
2. Ayaat 2 mencatat bahwa Zakheus ad dalah “Chief
ef tax collecttor” (kepalaa pemungut cukai).
Bay yangkan, berprofesi sebagai peemungut cu ukai saja su udah dibennci apalagi sebagai
keppala pemun ngut cukai. Nama Zakh heus itu kemmungkinan dibentuk d dari akar katta nama
Zakkai, artinyaa “orang bersih”
b Nammun nama yang disandang Zakkheus tidak k sesuai
denngan karaktternya. Sela anjutnya dittegaskan la
agi bahwa Zakheus
Z ad
dalah seoran ng kaya.
Kekkayaan Zakheus tida ak diimban ngi oleh pe erlakuan masyarakat
m terhadap dirinya.
Biaasanya oran ng kaya ka arena kekaayaannya maka
m ia dissegani dan dihormati. Tetapi
berrbeda deng gan Zakheuss, ia malah dibenci.
3. Kem mungkinan besar se ebagai pem mungut cu ukai ia berlaku semeena-mena kepada
maasyarakat, sebagaimana pengakuaannya setelah bertoba at. Namun kkita mesti mengerti
m
dann memaha ami mengapa dia sa mpai berla aku demikiian. Untuk menjadi seorang
pemmungut cu ukai, Zakhe eus telah mmenghabisk kan banyak k dana denngan meng gadakan
konntrak dengan pemerin ntah. Artinyya dia telah
h membaya ar sejumlahh uang yan ng besar
agaar dapat memiliki jaba atan tersebu ut. Supaya modalnya balik, makaa mau tidak k mau ia
harrus menerapkan berba agai cara teermasuk tarrif pajak yang tinggi. IItu sebabny ya maka
tidaak heran jikka masyarak kat umum m merasa diteekan dan membencinyya.
SAHABA
AT ANAK | JANUARI–JU
J UNI 2019 40
4. Tatkala Yesus melihat Zakheus, maka Ia berkata “Zakheus, segeralah turun, sebab hari
ini Aku harus menumpang di rumahmu” Selanjutnya terjadilah sukacita terbesar dalam
diri Zakheus. Di antara orang banyak, hanya Yesus yang memerhatikan Zakheus
dengan rasa simpatik, sedangkan orang lain memerhatikan Zakheus dengan wajah
sinis. Tidak salah apabila kita dapat menyimpulkan bahwa Yesus memerhatikan orang-
orang yang tidak terperhatikan. Yesus bukan hanya memerhatikan dia tetapi juga
bersedia tinggal di rumahnya.
5. Ketika orang banyak membenci Zakheus karena ia seorang pemungut cukai, Yesus
justru menunjukkan sikap yang berbeda. Yesus menunjukkan kasihnya dengan
bersedia bergaul dengan Zakheus. Yesus mengasihi Zakheus meskipun banyak orang
mengucilkan dia. Yesus bersedia menjadi teman bagi Zakheus yang ditunjukkan
dengan bersedia tinggal di rumahnya. Yesus memberi teladan kepada kita untuk
bersedia menunjukkan kasih kepada semua orang tanpa membeda-bedakan.
PELAJARAN PERAGA
1. Gambar Tuhan Yesus
2. Kotak kardus ukuran sedang
UNTUK ANAK TK
PEMBUKAAN
1. Ajak anak untuk menyebutkan teman mereka dalam kelas satu demi satu.
2. Tanyakan pada anak apakah ada anak yang dianggap berbeda.
3. Sampaikan pada anak bahwa hari ini mereka akan belajar dari seorang yang mengasihi
dengan menyingkirkan perbedaan-perbedaan yang ada.
POKOK PELAJARAN
1. Persiapkan alat peraga dengan cara menempelkan gambar Tuhan Yesus pada bagian
dasar sisi dalam kardus. Tempatkan kardus pada posisi yang cukup tinggi sehingga
menyulitkan anak-anak untuk melihat bagian dalamnya.
2. Tanyakan kepada anak dapatkah mereka melihat apa yang ada di dalam kardus.
PENERAPAN
1. Ajak anak untuk melihat teman-teman mereka kembali.
2. Tunjukkan bahwa memang setiap orang berbeda dengan yang lain.
3. Sampaikan bahwa meskipun berbeda, mereka bisa menyingkirkan perbedaan itu untuk
saling mengasihi.
4. Ajak anak berdoa bersama dengan menirukan perkataan guru sekolah minggu.
5. Beri jeda setiap 2-3 kata agar anak-anak dapat mengulang kata-kata tersebut.
6. Ucapkan doa demikian: Tuhan Yesus/terima kasih/untuk kasih-Mu/bagi kami
semua./Tolong kami/untuk mengasihi/seperti/yang Engkau lakukan./Amin.
PELAJARAN PERAGA
1. Potongan kertas koran seukuran
A4 sebanyak jumlah anak dalam
UNTUK KELAS 1-3 SD kelas dikurangi 1.
2. Pemutar musik.
PEMBUKAAN
1. Atur lembaran koran di lantai membentuk lingkaran.
2. Minta anak untuk berdiri melingkar di sisi luar lingkaran.
POKOK PELAJARAN
Hari itu di kota Yerikho terjadi keramaian. Banyak orang keluar dari rumahnya berdiri
pinggir jalan. Ada apa ya kira-kira? Apakah adik-adik ada yang tahu? Ternyata orang
banyak ini datang berbondong-bondong untuk melihat Yesus. Karena menurut informasi,
Yesus hendak melewati kota mereka. Di saat semua orang berdesak-desak di pinggir jalan,
ada satu orang yang justru naik ke atas pohon. Siapakah dia? Dia adalah Zakheus. Ada
lagunya lho! “Zakheus..orang pendek, kecil betul dia. Dia panjat pohon Ara hendak melihat
Yesus...” Yesus yang melewati jalan itu melihat Zakheus yang sedang berada di atas pohon.
Yesus berkata, “Hai Zakheus, turunlah! Aku menumpang di rumahmu!” (dinyanyikan).
Mendengar perkataan Yesus itu, orang banyak saling berbisik, “Apa?! Bagaimana
mungkin Yesus menumpang di rumah Zakheus?! Tidak seharusnya berteman dengan
seorang pemungut cukai!” Tetapi Yesus tetap pergi ke rumah Zakheus. Zakheus pun
menyambut Yesus dengan sukacita. Ia bahkan membagi-bagikan miliknya kepada orang
lain.
Adik-adik yang dikasihi Tuhan, kita pun harus mau berteman dengan siapa saja tanpa
membeda-bedakan. Seperti Yesus yang mau bergaul dengan Zakheus.
PENERAPAN
1. Ajak anak untuk mengingat satu orang teman yang paling dihindari di sekolah atau
lingkungan rumah.
2. Minta mereka memikirkan satu tindakan kasih yang hendak mereka lakukan untuk
anak tersebut.
3. Ajak anak berdoa bersama agar Tuhan memampukan mereka mengasihi semua orang
tanpa membeda-bedakan.
PEMBUKAAN
1. Atur lembaran koran di lantai membentuk lingkaran.
2. Minta anak untuk berdiri melingkar di sisi luar lingkaran.
3. Putar lagu melalui pemutar musik. Saat lagu berhenti, minta anak untuk berdiri di atas
kertas koran. Anak yang tidak mendapat koran untuk berpijak, dikeluarkan dari
permainan.
4. Ulangi permainan dengan mengurangi 1 lembar koran pada tiap putaran permainan.
5. Setelah dirasa cukup, minta anak kembali duduk dan tanyakan apa yang mereka
rasakan saat tersingkir dari permainan. Apakah mereka merasa tidak dikasihi saat
tersingkir
6. Jelaskan kepada anak tentang ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan ketika
tersingkir/dibedakan dari teman-teman yang lain.
7. Sampaikan pada anak bahwa hari ini mereka akan belajar tentang kasih yang
menyingkirkan perbedaan
POKOK PELAJARAN
Ajak anak membaca Lukas 19:1-10. Karena cerita ini cukup akrab bagi anak-anak, pelajaran
hari ini menggunakan metode diskusi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Dari Injil Lukas 19: 1 – 10 yang telah kamu baca, buatlah gambaran umum profil
diri Zakheus!
2. Menurutmu, mengapa ia sangat ingin melihat Yesus?
3. Ceritakan kesungguhan usaha yang dilakukan Zakheus agar dapat melihat
Yesus?
4. Seperti Tuhan Yesus menyapa Zakheus dengan menyebut namanya,
bagaimana perasaanmu jika Tuhan Yesus menyapamu dengan menyebutkan
namamu?
5. Bagaimanakah reaksi orang banyak sehubungan dengan tindakan Yesus
terhadap Zakheus pada ayat 5?
6. Tindakan apa yang diperlihatkan Zakheus, setelah berjumpa dengan Tuhan
Yesus?
7. Ambilah waktu sejenak untuk refleksi dan renungkan, adakah teman yang
seperti Zakheus? Dikucilkan oleh teman-teman yang lain.
8. Pikirkan satu atau dua langkah kongkrit yang akan kamu ambil, sebagai
perwujudan sikap meneladani Tuhan Yesus.
AKKU DIKA
D ASIHHI YEESUSS
Berbagi pada ses ama denga an tulus haati menjadii tantangan
n jaman
s
sekarang in
ni. saat meedia sosial bisa untukk memamerrkan berba agai hal,
o
orang bisa memiliki
m mootivasi yang
g berbeda untuk
u memmberi. Membberi bisa
m
menjadi sarrana untuk popularitas citra diri.. Mengungg gah kegiataan amal
u
untuk mend dapatkan peengikut (foollowers) ata
au pujian daalam bentu
uk tanda
empol (like
je e). Perikop Matius 6:1-4, kembali mengajak kita untuk melihat
m
motivasi yan ng benar daalam memb berikan sedekah.
Melalui pelajaran h
hari ini, anak
k mau belajjar tulus daalam berbag
gi.
PEN JELAS
SAN BA
AHAN
1. Perrikop dalamm Matius 6 : 1-4 meru upakan ran
ngkaian darri kotbah Y Yesus di ataas bukit
(Maatius 5). Be eberapa pe enafsir sepaakat apabilla sasaran dari kotbahh Yesus mengenai
pem mberian se edekah ini adalah orrang-orang Farisi. Da alam teks, Yesus mengecam
perrilaku orangg munafik (ayat
( 2). Kaata munafik d bahasa Yunani: hy
k, berasal dari ypocrite.
Katta ini dig gunakan untuk menyyebut orang yang bekerja d dalam senii peran
(acctor/aktris).. Para acto
or dalam p pertunjukan peran, ma ampu mem merankan beragam
b
karrakter, bahkkan karakteer yang berrlawanan dengan dirin nya. Seoranng aktor yang baik,
akaan mampu memerank kan karakteer sedih sek kalipun ia sedang
s berrbahagia, demikian
d
pulla sebaliknyya. Kemudian kata hyypocrite ini digunakan oleh Yesuus untuk me enyebut
parra aktor agaama/religi.
2. Yessus membe erikan nasihhat kepada para pend dengarnya melalui
m unggkapan “Janganlah
dikketahui tang gan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu” (a yat 3). Kallimat ini
bukkan berarti seseorang g harus meenyembuny yikan tanga an kirinya, ketika ia memberi
m
sed dekah. Yesuus menekan nkan ketulu usan dalam berbagi ke ebaikan, keetika manussia ingin
berrbuat baik, hendaklah kebaikan ttersebut didasarkan kepada k ketuulusan. Tida
ak perlu
dikketahui ba anyak oran ng, karenaa kebaika an tersebu ut dilakukaan bukan untuk
me endapatkan pujian atau u tepuk tan gan dari orrang lain. Pe
emberian seedekah seh harusnya
me enjadi salah
h satu prakttik dari imaan kepada Bapa, buka an menjadi sarana pencitraan
dirii.
3. Kettulusan dallam berbag gi kasih (mmemberi sedekah) menjadi perhaatian Yesuss dalam
perrikop Matiuus 6:1-4. Ap pa yang Yeesus kataka an dalam kotbah
k bukit ribuan tahun
di b
silaam, seyogya anya juga menjadi
m semmangat baggi kita di dunia modernn atau ‘zam man now’
ini. Kecenderungan untuk menga ktualisasika an diri melalui mediaa sosial janganlah
me enjadikan kiita menjadi kaum hyp pocrite. Men
nunjukan ke ebaikan di mmedia sosiaal hanya
unttuk mendap patkan pennghargaan untuk diri sendiri
s denngan tanda jempol (lik ke) atau
perrtambahan jumlah pengikut (folllower). Karrena bersed dekah atauu berbagi kebaikan
k
me erupakan bagian
b darii tindakan iman kita a kepada Allah,
A bukaan untuk mencari
kettenaran.
SAHABA
AT ANAK | JANUARI–JU
J UNI 2019 46
AYAT HAFALAN LAGU PENDUKUNG
“Kamu dapat 1. Aku Suka Membagi (KJ 433)
mengamalkan kasih persaudaraan 2. Apalah Arti Ibadahmu (PKJ 264)
yang tulus ikhlas, hendaklah kamu
bersungguh-sungguh
saling mengasihi
dengan segenap hatimu.”
1 Petrus 1:22b
PERAGA
1. Boneka jerapah,
2. Boneka monyet,
3. Boneka kelinci (dapat
disesuaikan dengan inventaris
PELAJARAN SM)
4. 5 potongan kertas warna-
warni 3x10 cm
UNTUK ANAK TK 5. Spidol atau pensil warna untuk
menulis
PEMBUKAAN
1. Sampaikan cerita berikut.
Selamat pagi adik-adik, hari ini kakak bersama dengan Jeni (tunjukkan
peraga 1). Ayo kita sapa Jeni, hai Jeni!
Jeni : “Hai teman-teman, namaku Jeni. Hari ini aku sedih, tadi aku melihat
Mumu (tunjukkan peraga 2) sedang bersedih. Mumu menangis, karena bekal
makan siangnya jatuh, Mumu sudah tidak punya bekal makan siang. Aku ingin
sekali menolong Mumu, tetapi aku hanya punya sepotong roti. Tidak akan
cukup untuk ku dan Mumu. Bagaimana ya teman-teman?” (melihat ke ASM).
Tiba-tiba, datanglah Cici (tunjukkan peraga 3),
Cici: “Hai Jeni, kenapa kamu sedih?” tanya Cici.
Jeni : “Aku ingin menolong Mumu, tetapi aku hanya punya sepotong roti,
tidak akan cukup untuk ku dan Mumu” jawab Jeni. Kemudian Jeni
menceritakan bahwa bekal makanan Mumu jatuh, dan ia sudah tidak memiliki
apa-apa untuk makan siang.
Cici: “Aha, tenang saja Jeni, aku membawa 3 potong roti, aku bisa
memberikannya satu untuk Mumu”.
Jeni begitu senang, “terimakasih Cici, aku senang sekali”. Tetapi
kemudian…...
Cici berkata, “ Ett, tunggu dulu, ada syaratnya. Aku mau memberikan rotiku
untuk Mumu, tetapi aku mau ikat rambut yang kamu pakai Jeni” pinta Cici.
Dengan sedih Jeni menjawab, “loh, tapi ini pita rambut kesayanganku, aku
akan berikan punya ku, tetapi bukan yang ini ya Ci!”
POK
KOK PE
ELAJAR
RAN
Ceritakan kepada anak tenttang Yesuss yang mem mberikan pelajaran
p mmengenai memberi
m
sedekah.
GSM : “Ketika Tuhan
T Yesu us mengaja arkan tentang membeeri sedekah h, Tuhan
berkata, apabila kitta memberi dengan tangan kanaan, jangan sampai
tangan kiri
k kita tah hu (sambil menyembu unyikan tanngan kiri). Artinya
ketika kita memban ntu orang lain, jadikaan itu seba gai niat ha ati yang
tulus. Bu ukan untu k dipamerrkan atau menginginnkan balasan dari
tindakan itu, misaln nya pujian,, mendapatkan sesuaatu yang la ain dsb.
Tuhan menyukai
m o
orang-oranng yang memberi
m dengan tulus dan
d
sukacita
Sampaiikan pada anak
a bahwa a mereka akkan kembali pada kisah h Jeni, Mum mu dan Cici.
GSM : Cici, Cici masih inga t dengan apa yang dia ajarkan Tuhhan Yesus?
Cici : Sedikit-se edikit Cici m
masih ingat kok.
GSM : Apa yang Tuhan Y Yesus ingink kan ketika kita memb beri kepada orang
lain?
Je
eni : Kita haruus tulus! Je ni ingat, Tu uhan Yesuss mengajarkkan agar kiita tidak
mengharapkan balaasan ketika a kita mem mberikan ap pa yang kitta miliki
untuk ora ang lain. Ituulah T.U.L.U.S!
Cici : Berarti taadi aku sudaah bersikap p tidak tuluss ya? ...... Akku minta maaf”
GSM : Iya Cici, Tuhan Yessus pasti senang
s ketika Cici maau memintta maaf.
Adik-adik k ketika kitta memberrikan apa yang y kita p punya untuk orang
lain, janganlah kita m mengharapkan balasan n. Kita haruus apa tadi?? TULUS
PEN ERAPA
AN
1. Ajaak anak untuk membua at rantai ‘Tu
ulus’.
2. Minnta anak untuk menu uliskan huru uf T, U, L, U, S pada
pottongan kerttas yang sudah disediaakan.
3. Ajaak anak untuk melin ngkarkannyya, dan memberikan
m
perrekat.
4. Sammbung lin ngkaran pertama deengan me elingkarkan
pottongan kerttas selanjuttnya dalam bentuk verrtikal.
5. Lakkukan teruss, sampai membentuk
m sebuah ran
ntai dengan
tuliisan TULUS
S.
SAHABA
AT ANAK | JANUARI–JU
J UNI 2019 48
PERAGA
1. Boneka jerapah,
2. Boneka monyet,
3. Boneka kelinci (dapat
disesuaikan dengan inventaris
PELAJARAN SM)
4. 5 potongan kertas warna-warni
3x10 cm
UNTUK KELAS 1-3 SD 5. Spidol atau pensil warna untuk
menulis
PEMBUKAAN
1. Sampaikan cerita berikut.
Selamat pagi adik-adik, hari ini kakak bersama dengan Jeni (tunjukkan
peraga 1). Ayo kita sapa Jeni, hai Jeni!
Jeni : “Hai teman-teman, namaku Jeni. Hari ini aku sedih, tadi aku melihat
Mumu (tunjukkan peraga 2) sedang bersedih. Mumu menangis, karena bekal
makan siangnya jatuh, Mumu sudah tidak punya bekal makan siang. Aku ingin
sekali menolong Mumu, tetapi aku hanya punya sepotong roti. Tidak akan
cukup untuk ku dan Mumu. Bagaimana ya teman-teman?” (melihat ke ASM).
Tiba-tiba, datanglah Cici (tunjukkan peraga 3),
Cici: “Hai Jeni, kenapa kamu sedih?” tanya Cici.
Jeni : “Aku ingin menolong Mumu, tetapi aku hanya punya sepotong roti,
tidak akan cukup untuk ku dan Mumu” jawab Jeni. Kemudian Jeni
menceritakan bahwa bekal makanan Mumu jatuh, dan ia sudah tidak memiliki
apa-apa untuk makan siang.
Cici: “Aha, tenang saja Jeni, aku membawa 3 potong roti, aku bisa
memberikannya satu untuk Mumu”.
Jeni begitu senang, “terimakasih Cici, aku senang sekali”. Tetapi
kemudian…...
Cici berkata, “ Ett, tunggu dulu, ada syaratnya. Aku mau memberikan rotiku
untuk Mumu, tetapi aku mau ikat rambut yang kamu pakai Jeni” pinta Cici.
Dengan sedih Jeni menjawab, “loh, tapi ini pita rambut kesayanganku, aku
akan berikan punya ku, tetapi bukan yang ini ya Ci!”
Cici menggelengkan kepalanya dan berkata, “Em, em, em, tidak bisa! aku
hanya mau memberikan rotiku, jika kamu mau memberiku pita rambut itu.”
Kemudian Jeni kembali bersedih.
2. Tanyakan pada anak : seandainya kamu menjadi Cici, apa yang akan kamu lakukan?
3. Sampaikan pada anak bahwa hari ini kita akan belajar tentang memberi dari Tuhan
Yesus.
POKOK PELAJARAN
Ceritakan kepada anak tentang Yesus yang memberikan pelajaran mengenai memberi
sedekah. Dan minta anak untuk membaca Matius 6: 1-4.
GSM : “Ketika Tuhan Yesus mengajarkan tentang memberi sedekah, Tuhan
berkata, apabila kita memberi dengan tangan kanan, jangan sampai
tangan kiri kita tahu (sambil menyembunyikan tangan kiri). Artinya
ketika kita membantu orang lain, jadikan itu sebagai niat hati yang
tulus. Bukan untuk dipamerkan atau menginginkan balasan dari
PENERAPAN
1. Ajak anak untuk membuat rantai ‘Tulus’ (gambar terlampir).
2. Minta anak untuk menuliskan huruf T, U, L, U, S pada potongan kertas yang sudah
disediakan.
3. Ajak anak untuk melingkarkannya, dan memberikan perekat.
4. Sambung lingkaran pertama dengan melingkarkan potongan kertas selanjutnya dalam
bentuk vertikal.
5. Lakukan terus, sampai membentuk sebuah rantai dengan tulisan TULUS.
6. Ajak anak untuk menuliskan ayat hafalan dan menghafalnya bersama-sama.
PELAJARAN
UNTUK KELAS 4-6 SD
PEMBUKAAN
1. Tanyakan kepada anak-anak, apakah mereka pernah mengikuti kegiatan amal atau
bakti sosial?
2. Tanyakan kepada anak, apa yang mereka lakukan dalam kegiatan tersebut?
3. Sampaikan kepada anak, bahwa hari ini anak akan melihat motivasi yang benar dalam
memberi.
POKOK PELAJARAN
1. Ajak anak untuk membuka teks Matius 6: 1-4.
2. Tanyakan kepada anak, apa yang mereka dapatkan dari perikop tersebut mengenai
pemberian sedekah.
PENERAPAN
1. Ajak anak untuk mendaftarkan, tindakan apa saja yang dapat mereka lakukan sebagai
bentuk tindakan yang tulus.
2. Kepada siapa tindakan tersebut akan dilakukan.
3. Minta anak membuat ‘timeline’ pemberian dengan tulus dalam satu minggu ke depan.
Misal, memberikan makanan kepada satpam sekolah.
4. Akhiri dengan doa bersama.
PEN JELAS
SAN BA
AHAN
1. Injil Markus ditulis
d oleh Yohanes Markus murid Petruss. Penuturaan Petrusla ah yang
meenjadi acuann Markus da alam menu liskan Injilnya. Dari sud
dut pandanng Petrus in nilah kita
dappat melihat Injil ini banyak
b meemperlihatkkan kesulitaan murid-m murid untuk dapat
meemahami maksud dan karya Yesuss di dunia.
2. Salah satu ke esulitan itu diperlihatkkan dalam cerita tenttang dua oorang murid d Yesus
yanng memintta kepadaN Nya supayaa kelak da alam peme erintahanNyya sebagai Mesias
meereka diperkkenankan untuk
u duduuk disebelahh kanan dan kiri Yesuus. Kedua murid
m ini
meewakili keseepuluh murid lain ya ng memah hami bahwa a kedatang gan Yesus sebagai
Mesias adalah h Dia yang g akan memerintah bangsa
b ael seperti Raja Daud
Isra d. Yesus
dih
harapkan akkan membebaskan ban ngsa Israel dari
d penjaja ahan bangssa Romawi. Dengan
demmikian jika kelak Yesus menjadi rraja maka mereka
m akan memiliki kesempata an untuk
berrkuasa. Terllebih lagi ketika merekka dapat du uduk di sebbelah kanann dan kirinyya Yesus
yanng berarti mereka
m men njadi yang tterutama diiantara para
a murid yanng lain.
3. Yakkobus dan Yohanes mengajukan
m n permohon nan untuk bisa dudukk di sebelah kanan
dann kiri Yesuss. Dengan dasar perm mohonan ini, Yesus ke emudian meenjelaskan maksud
keddatanganNy ya ke duniia ini dan bagaimana a caranya para murid d menelada ani-Nya.
Yessus menyattakan bahw wa tidak sep perti pemerrintah banggsa-bangsa yang menjjalankan
kuaasanya atass rakyat dengan tangaan besi dan n keras tetaapi barangssiapa yang menjadi
penngikut Kristtus hendak k menjadi yyang terbesar maka seharusnya
s dia menja
adi yang
terendah dia antara sem muanya ya itu melaya ani dan menjadi
m haamba. Yesus pun
meenunjukkan bahwa dirii-Nya telah dan akan melakukan seperti yanng diucapk kan-Nya,
yaitu bahwa Ia datang bukan unntuk dilayan ni tetapi selama Ia hhidup di dunia,
d Ia
meelayani murid-murid-Nya maupun n orang bannyak yang membutuhk
m kan.
4. Yessus menggu unakan kata diakonoss yang diterrjemahkan oleh o LAI deengan kata pelayan
dann kata doullos yang ditterjemahkan n dengan kata
k hamba. Diakonos adalah orang yang
denngan setia melayani mejam dimanna tuan me ereka sedan ng makan. Ia berdiri di d dekat
oraang-orang yang
y maka a yang dibutuhkan oleh merek
an sehinggaa ia tahu apa ka yang
maakan dan segera me emberikan apa yang g dibutuhka an sekalip un tidak diminta.
Seddangkan ha amba adalah orang yyang dengan setia melakukanm aapa yang menjadi
SAHABA
AT ANAK | JANUARI–JU
J UNI 2019 52
kepentingan Tuannya. Gambaran demikian menunjukkan bahwa barangsiapa yang
menjadi pengikut Kritus harus belajar merendahkan diri, memperhatikan kebutuhan
orang lain dan mengutamakan kepentingan mereka. Hal ini telah dilakukan oleh Tuhan
Yesus. Dia yang terbesar dalam Kerajaan Sorga bersedia turun ke dunia ini untuk
menjadi pelayan dan berkorban bagi manusia.
5. Para murid ditantang untuk meneladani sikap Tuhan Yesus yang merendahkan diri
untuk melayani dan memberikan diri-Nya bagi manusia. Hal ini berarti bahwa setiap
orang yang sudah sering terlibat dalam pelayanan perlu untuk terus menerus
mengevaluasi diri apakah sudah melakukannya seperti yang Yesus telah lakukan.
Sebab tidak jarang orang mengatakan diri sedang melayani bertindak seperti
penguasa yang memerintah dengan tangan besi. Kita juga didorong untuk meneladani
Yesus, menjadi besar karena kita mau menjadi pelayan dalam kehidupan ini.
PELAJARAN
UNTUK ANAK TK
PEMBUKAAN
1. Minta anak untuk memperagakan beberapa pekerjaan rumah sesuai dengan
perintah guru, misalnya: mencuci piring, menyapu, menjemur pakaian, menyeterika
baju, menyajikan minum untuk tamu, menyirami tanaman, dan merapikan tempat
tidur.
2. Tanyakan kepada anak siapa saja yang biasa melakukan pekerjaan itu.
3. Tanyakan kepada anak pernahkah mereka melakukannya di rumah.
4. Sampaikan pada anak bahwa tindakan seperti yang mereka peragakan adalah
tindakan melayani.
5. Sampaikan pada anak bahwa hari ini kita akan belajar melayani yang lebih lagi.
POKOK PELAJARAN
Anak-anak ada dua orang murid Tuhan Yesus yang bernama Yakobus dan
Yohanes. Mereka bersaudara, datang kepada Tuhan Yesus dan meminta supaya kelak
Tuhan Yesus memberikan tempat yang istimewa dalam pemerintahan Tuhan Yesus:
seorang duduk di sebelah kanan dan seorang lagi duduk di sebelah kiri Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus tidak menjawab secara langsung permintaan itu, Ia hanya
mengatakan bahwa tempat itu sudah disediakan oleh Allah kepada orang-orang
PENERAPAN
1. Sediakan bentuk hati dari karton, tulisan ‘Aku mau melayani’ dan gambar-gambar
tindakan melayani misalnya menyapu, mencuci piring, menyiram tanaman dan lain-
lain.
2. Ajak anak untuk menempelkan tulisan “Aku mau melayani” pada bentuk hati
3. Pada sisi yang lainnya mintalah anak menempelkan salah satu gambar tindakan
melayani yang mau dia lakukan.
4. Dorong anak untuk mengerjakan tindakan melayani seperti yang sudah
ditempelnya
5. Ajak anak menyanyi “melayani-melayani lebih sungguh”.
PELAJARAN
UNTUK KELAS 1-3 SD
PEMBUKAAN
1. Siapkan seorang tamu yang berprofesi sebagai pelayan untuk diwawancarai guru di
hadapan anak-anak. Tamu tersebut misalnya pelayan toko, pesuruh, pelayan rumah
makan, pembantu rumah tangga, atau koster gereja.
2. Ajaklah tamu ke dalam kelas dan perkenalkan kepada anak-anak, lalu mulailah
mewawancarainya dengan pertanyaan sebagai berikut (Pertanyaan dapat
dikembangkan lebih lanjut.):
a. Apakah tugas-tugas Bapak/Ibu sehari-hari?
b. Jam berapa mulai bekerja dan selesai sampai jam berapa?
c. Apa suka dukanya dalam bekerja?
3. Berikan sebuah kenang-kenangan sebagai tanda penghargaan atas kehadirannya.
Kemudian beri apresiasi atas pekerjaan mereka, misalnya dengan mengatakan
“tanpa koster gereja akan kotor.”
4. Sampaikan kepada anak-anak bahwa hari ini selain dari tamu yang sudah diundang,
mereka juga akan belajar melayani dari Tuhan Yesus.
POKOK PELAJARAN
1. Ajak anak untuk membaca Markus 10:35-37. Tunjuk dua anak untuk membaca
perkataan Yakobus dan Yohanes pada ayat 35 dan 37. Tunjuk satu anak untuk
membaca perkataan Yesus pada ayat 36. Minta semua anak yang lain untuk
membaca bagian lain sebagai narator.
PENERAPAN
1. Ajak anak untuk membuat tanda hati.
2. Minta anak menuliskan “aku mau melayani” di salah satu sisinya.
3. Minta anak untuk menuliskan tindakan melayani yang akan mereka lakukan di sisi
yang lainnya.
4. Minta anak untuk melakukan pekerjaan yang mereka pilih itu dengan sungguh-
sungguh.
5. Ajak anak menyanyikan “Melayani-melayani lebih sungguh”.
PELAJARAN
UNTUK KELAS 4-6 SD
PEMBUKAAN
1. Bagi kelas menjadi 2 kelompok. Satu kelompok berperan sebagai pelayan dan
kelompok lainnya menjadi majikan. Minta anak-anak memperagakan bagaimana
menjadi seorang pelayan dan majikan.
2. Minta kelompok itu bertukar peran. Kelompok yang sebelumnya berperan sebagai
pelayan sekarang menjadi majikan, dan sebaliknya.
3. Tanyakan perasaan mereka ketika menjadi majikan dan ketika menjadi pelayan.
4. Beritahukan kepada anak bahwa hari ini mereka akan belajar tentang pemahaman
Yesus dalam hal melayani.
POKOK PELAJARAN
1. Ajak anak-anak untuk membaca Markus 10:35-45
2. Berikan kertas kerja sebagai berikut kepada anak-anak:
MEEMAAAFKKAN
MEEMBERI SUKKACIITA
Kata ‘maaf’ merupaakan kata yang sering kita dengaar tetapi terkadang
s
sulit untuk diamini. Memberikan maaf terkadang jauh leb bih sulit
k
katimbang kita haruss meminta maaf. Dib butuhkan kkerelaan hati
h dan
k
keberanian dalam mem mberikan maaf.
m Perum
mpamaan m mengenai ra aja yang
m
menghapus kan hutan g hambanya, sekali lagi mem manggil kita a untuk
m
mengingat dasar
d dalam
m memaafk kan.
Melalui pelajaran
p haari ini, anak
k diajak untuk mau m
memaafkan
n karena
memaafkan
m n memberikkan sukacitta bagi orang lain.
PEN JELAS
SAN BA
AHAN
1. Perrumpamaan n dalam pe erikop Mat ius 18 : 21-35, diguna akan Yesuss untuk me enjawab
perrtanyaan Pe etrus meng genai batas dalam men ngampuni. Petrus meemberikan batasan,b
yaitu tujuh kali
k dalam mengamp puni. Yesus mengata akan bahw wa batasan n dalam
penngampunan n, bukan tu ujuh kali m
melainkan tujuh
t puluh
h kali tujuhh kali. Bilan
ngan ini
bukkan dimakssudkan seb bagai bataasan yang baru dalam m memberrikan maaff. Yesus
meenggunakan n angka terssebut sebag gai kiasan untuk
u menjelaskan bahhwa pengampunan
tidaak memilikii batas.
2. Kemmudian Yesus
Y memmberikan perumpam maan mengenai seoorang raja a yang
meembebaskan n hutang hambanya.
h Pada massa itu, merrupakan haal yang leg gal bagi
pemmberi hutang untuk mengambil
m harta bend da juga keluarga dekkat (istri da an anak)
sebbagai tebussan atas utangnya. A Apabila harrga dari be enda dan kkeluarga itu u masih
bellum cukup untuk menu utup hutanggnya, maka a si pemberri hutang beerhak memasukkan
pih
hak yang be erhutang ke e penjara.
3. Dikkisahkan ketika
k seorrang raja melakukan n perhitungan dengaan hamba anya, ia
meendapati ha amba tersebut tidak b bisa membayar hutangnya sebessar 10.000 talenta
(600.000.000 kali upah buruh hariaan: 1 talentta = 6000 dinar). Rajja hendak menjual
seggala yang dimiliki
d oleh
h hambanyya itu dan menjebloska
m an ia ke peenjara. Akan tetapi
karrena hamba a ini memoh hon dan beersujud, terg
geraklah ha ati raja olehh belas kasihan dan
kemmudian mem mbebaskan nnya dari seegala hutang.
4. Tettapi hamba ini tidak memberikan
m n kebebasan n kepada te emannya yaang berhutang 100
din
nar (100 x jumlah UM MR harian).. Jumlah yang
y jauh lebih kecil jika dibandingkan
denngan hutanng yang ia miliki
m kepadda raja. Ketiika raja mendengar m engenai pe erbuatan
hammbanya itu u, ia men nyerahkan hamba itu u kepada algojo sam mpai ia melunasi
m
huttangnya. Kisah
K ini digunakan Yesus untuk mem mberikan p penekanan bahwa
meengampuni bukan sebuah pilihan n, mengapa a? Karena pengampun
p nan yang diberikan
ole
eh Allah tiddak berbata as, dan itu
u juga haru us dihadirkan dalam relasi kita dengan
57 SAHAB
BAT ANAK | JJANUARI–JU
UNI 2019
sesama. Pengampunan yang didapatkan dari Allah inilah yang kemudian menjadi
dasar kita untuk mengampuni orang lain.
5. Mengampuni/memaafkan bukan berarti kita membiarkan orang lain untuk menyakiti
kita. Mengampuni bukan berarti kita merelakan diri berada dalam penindasan dan
tekanan. Mengampuni juga bukan berarti membiarkan kekerasan terjadi. Mengampuni
adalah karunia, sebagai bentuk dari kasih Allah kepada manusia. Injil menjadi kabar
sukacita karena ia menyatakan kesalahan sekaligus memberikan berita pengampunan.
Injil mengkonfrontasi sekaligus mengampuni. Ketika Allah memberikan pengampunan,
Ia memberikan kebebasan. Ketika kita mengampuni, kita sedang mengupayakan
pembebasan bagi orang lain maupun diri sendiri. Mengampuni mendatangkan sukacita
bagi sesama kita
PELAJARAN
UNTUK ANAK TK
PEMBUKAAN
1. Tanyakan kepada anak-anak, apakah anak-anak pernah mengalami pengalaman tidak
menyenangkan dalam relasi dengan sesama? (dijahili)
2. Tanyakan kepada anak, bagaimana perasaan mereka? Dan apa yang mereka lakukan?
Apakah mereka memaafkan temannya yang jahil?
3. Sampaikan kepada anak, bahwa hari ini mereka akan belajar memaafkan dari
seseorang yang memberikan maaf
POKOK PELAJARAN
1. Mengajarlah dengan bermain peran
2. Selesai bermain peran, sampaikan kembali kepada anak-anak bahwa ketika kita
memberikan maaf untuk orang lain, kita juga memberikan sukacita kepada mereka.
PENERAPAN
1. Bagikan kertas berukuran 5x10 cm yang bertuliskan “aku mau memberi maaf”.
2. Ajak anak untuk melipat kertas menjadi dua bagian, sehingga berbentuk seperti kartu.
3. Minta anak untuk menggambar dan menghiasi kertas tersebut.
4. Ajaklah anak untuk memberikan kartu tersebut kepada teman yang pernah berbuat
jahil kepadanya.
POKOK PELAJARAN
1. Sampaikan kepada anak, bahwa hari ini anak akan belajar mengenai memaafkan
2. Ajak anak untuk membaca Matius 18: 21-35, dan bagi kelas dalam 2 kelompok:
a. Minta anak untuk mendiskusikan tindakan yang dilakukan oleh Raja.
b. Minta anak untuk mendiskusikan tindakan yang dilakukan oleh hamba yang
jahat.
3. Tanyakan kepada anak, dari perikop tersebut, apakah yang mereka pahami mengenai
maaf? Sampaikan kepada anak, bahwa Tuhan Yesus mengajak semua orang yang
percaya kepada-Nya untuk bisa memberikan maaf kepada orang lain.
4. Sampaikan pula kepada anak, bahwa memaafkan membawa sukacita bagi mereka
yang dimaafkan.
PENERAPAN
1. Bagikan kertas berukuran 5x10 cm yang sudah disiapkan.
2. Ajak anak untuk melipat kertas menjadi dua bagian, sehingga berbentuk seperti kartu.
3. Minta anak untuk menuliskan kata ‘aku memaafkanmu’ dan mengingat satu teman
yang pernah berbuat salah kepada mereka.
4. Minta anak untuk menggambar dan menghiasi kertas tersebut.
5. Ajaklah anak untuk memberikan kartu tersebut kepada teman yang pernah berbuat
jahil kepadanya.
POKOK PELAJARAN
1. Sampaikan kepada anak, bahwa hari ini anak akan belajar mengenai memaafkan.
2. Ajak anak untuk membaca Matius 18: 21-35, dan bagi kelas dalam 2 kelompok:
a. Minta anak untuk mendiskusikan tindakan yang dilakukan oleh Raja.
b. Minta anak untuk mendiskusikan tindakan yang dilakukan oleh hamba yang
jahat.
3. Tanyakan kepada anak, dari perikop tersebut, apakah yang mereka pahami mengenai
maaf? Sampaikan kepada anak, bahwa Tuhan Yesus mengajak semua orang yang
percaya kepada-Nya untuk bisa memberikan maaf kepada orang lain.
4. Sampaikan pula kepada anak, bahwa memaafkan membawa sukacita bagi mereka
yang dimaafkan.
PENERAPAN
1. Bagikan secarik kertas kepada anak.
2. Minta anak untuk menuliskan surat kepada Tuhan Yesus, yang isinya mengenai
kesediaan mereka untuk memaafkan orang lain (teman, orang tua, guru, adik/kakak).
3. Ajak anak untuk menyanyikan lagu ‘Mengampuni Lebih Sungguh’.
Mengampuni, mengampuni lebih sungguh
Mengampuni, mengampuni lebih sungguh
Tuhan lebih dulu mengampuni kepadaku
Mengampuni, mengampuni lebih sungguh
4. Tutup dengan doa Bapa Kami bersama-sama.
KAASIHH DAALAM
M TINNDAAKANN
Di zamann media sossial yang berkembang
b g pesat saaat ini, kita mungkin
m
ssering mendapati in nformasi-innformasi tentang
t oorang-orang g yang
m
membutuhk kan bantuaan. Dalam situasi itu, betapaa mudahnya kita
m
membagi berita-berita
b a tersebutt, seakan-a akan kita sudah me elakukan
s
sesuatu yan
ng berarti d
dengan “like e” atau “share” yang kita lakukan. Kasih
y
yang sesung
gguhnya ad dalah yang terwujud dalam tindakkan dan me enjawab
k
kebutuhan. Sikap dan tindakan Yesus,
Y yangg mau mennjadi pelay yan bagi
p
para murid,, sekalipun Ia merupa akan Guru dan Tuhann, menjadi sebuah
teladan bagi para peng gikut-Nya.
Melalui pelajaran
p haari ini, anak
k belajar me
elakukan tiindakan ka
asih dari
k
kasih yang Yesus tunjukkan.
PEN JELAS
SAN BA
AHAN
1. Periistiwa pem mbasuhan kaki oleh seorang Guru itu tentu meenjadi saa at yang
men ngejutkan bagi
b para murid
m yang sedang ada dalam suasana bereebut untuk menjadi
"mu urid nomor satu" atau menjadi yaang terbesa ar di antara para muridd. Dari catattan Injil-
injil Sinoptik dikisahkan n bagaimaana berula ang kali para
p muridd itu berrtengkar
mem mpermasala ahkan siapaa yang palinng besar di antara merreka (Mrk. 99:34, Luk. 22:24).
2. Dalaam keadaan itulah, Yesus memb beri sebuah h keteladannan. Ia sebaagai seorang guru
yang mestinya paling pertamap diibasuh kakkinya, justru membukka jubah-N Nya dan
men ngikat pingggang-Nya. Pada mas a itu para hamba atau budak ad dalah orang-orang
yang tidak punya jubah dan pingg angnya diikat menggunakan seuutas tali atau kain.
Jadi apa yang g Yesus lakkukan adalaah sebuah bentuk sim mbolisasi mmenjadikan diri-Nya
seorang hamba yang mellayani. Sesu udah itu, Ia menuangkan air ke daalam basi/b baskom,
berjjongkok di depan para a murid da n mulai me embasuh ka aki mereka satu persa atu. Para
murrid pasti kaget sekaligus pastin nya merasa a jengah dan malu, G Guru mereka mau
melayani dan merendahk
m an diri untu
uk menolong mereka.
3. Sete elah selesa ai membassuh kaki p para murid d, Yesus memakai
m kkesempatan n untuk
men ngajarkan mereka
m tenttang kerend dahan hati dan kerelaan untuk m melayani da an saling
men a, "Jadi jikal au Aku membasuh kakimu, Aku yyang adalah Tuhan
ngasihi. Yessus berkata
dann Gurumu, maka
m kamup pun wajib ssaling membasuh kakim mu" (ay. 13--14).
4. Men ngapa kita sering
s gagaal menjadi tteladan bag gi orang lain untuk beersikap renddah hati,
ketu ulusan melayani, dan saling meengasihi ata au melayan ni? Karena kita lebih banyak
berb bicara dari pada berbu uat. Para mmurid yang mengakui Yesus
Y adalaah Guru dan Tuhan
merreka, didoro ong untuk mengikuti teladan da an menurutti apa yang g menjadi perintah
p
Yesus. Kitapun n perlu me ewujudkan tindakan kasih sebagaimana ssudah dicontohkan
Tuhhan Yesus.
SAHABA
AT ANAK | JANUARI–JU
J UNI 2019 62
AYAT HAFALAN LAGU PENDUKUNG
Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, 1. ‘Ku Ingin Berperangai
Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, 2. ‘Ku Kasihi Kau Dengan Kasih Tuhan
maka kamupun wajib 3. Sungguh ‘Ku Bangga Bapa
saling membasuh kakimu.
Yohanes 13:14
PELAJARAN PERAGA
1. Boneka berbentuk manusia
2. Beberapa lembar tissue basah
UNTUK ANAK TK
PEMBUKAAN
1. Peragakan cara membasuh kaki dengan menggunakan alat peraga.
2. Tanyakan kepada anak apakah ada seseorang yang pernah membasuh kaki mereka
dengan cara demikian.
3. Sampaikan kepada anak bahwa tidak semua orang bersedia membasuh kaki. Hal ini
bisa disebabkan karena kaki adalah bagian tubuh yang seringkali kotor karena terkena
debu jalanan, dan lain sebagainya. Tetapi hari ini kita akan belajar dari orang yang mau
melakukan tindakan seperti ini.
POKOK PELAJARAN
Sampaikan pelajaran berikut ini:
PELAJARAN
UNTUK KELAS 1-3 SD
PEMBUKAAN
1. Bagi kelas dalam kelompok berdua-dua.
2. Ajak anak untuk saling membasuh kaki temannya secara bergantian. Gunakan tissue
basah agar lebih praktis.
3. Mintalah anak untuk membagikan perasaan baik saat membasuh maupun saat dibasuh
kaki oleh orang lain.
4. Sampaikan pada anak bahwa hari ini kita akan belajar lebih mendalam dalam hal
melakukan tindakan kasih
POKOK PELAJARAN
Sampaikan pelajaran berikut ini:
PELAJARAN
UNTUK KELAS 4-6 SD
PEMBUKAAN
1. Bagi kelas dalam kelompok berdua-dua.
2. Ajak anak untuk saling membasuh kaki temannya secara bergantian. Gunakan tissue
basah agar lebih praktis.
3. Mintalah anak untuk membagikan perasaan baik saat membasuh maupun saat dibasuh
kaki oleh orang lain.
POKOK PELAJARAN
1. Ajak anak untuk bergantian membaca Yohanes 13:1-17.
2. Buatlah beberapa kelompok diskusi untuk membahas pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Seandainya kamu berada di sana ketika Yesus membasuh kaki para Rasul,
bagaimana kamu mungkin bereaksi jika Yesus mulai membasuh kakimu?
b. Karakter Yesus yang bagaimana yang terlihat dari tindakan membasuh kaki
para murid-Nya?
c. Menurut ayat 13–16, apa teladan yang Juruselamat berikan dan ajak para Rasul-
Nya ikuti?
PENERAPAN
1. Sampaikan pada anak bahwa tindakan kasih tidak hanya dengan membasuh kaki
seperti yang tadi mereka lakukan.
2. Bagi kelas dalam beberapa kelompok, masing-masing kelompok 4-5 orang untuk
berdiskusi tentang bagaimana mereka dapat mewujud-nyatakan kasih dengan cara-
cara praktis.
3. Mintalah tiap-tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka
4. Tuliskan usulan anak pada papan tulis atau kertas.
5. Ajak anak untuk melakukannya dalam hidup sehari-hari.
BEERSUUKACITAA
MEENJAADI SAHHABAAT YESU
Y US
Setiap orrang memb butuhkan orang
o lain yang
y dekat dengan dia. Pada
a
awalnya an
nggota kelu uargalah yang
y dekatt, namun ssesuai berjjalannya
w
waktu ada teman-tema
t an yang sangat dekat dalam hid up ini dan menjadi
s
sahabat. Sahabat yang g baik mauu berkorbann bagi sahaabatnya daan itulah
y
yang memb buat persaahabatan bisa terjaga karena a ntar sahab bat mau
s
saling orban untu k kepentingan sahaba
berko atnya. Tenttunya dalam relasi
ittu ada sukacita yang mewarnai persahabatan yang tterjalin baik k. Yesus
s
sudah memmilih setiaap kita menjadi
m sahabat-Nya bahkan dengan
m
memberikan n nyawa-Nyya bagi kita supaya kita
k mengallami sukaciita yang
p
penuh dalam
m hidup ini..
Melalui pelajaran
p h ari ini, ana
ak diajak bersukacita
b a karena menjadi
m
s
sahabat Yessus.
PEN JELAS
SAN BA
AHAN
1. Periikop ini me
erupakan rangkaian ka ta-kata Yessus kepada para muridd-Nya sebeelum Dia
ditaangkap dan an. Apa yaang disampaikan ini merupakaan kelanjuttan dari
n disalibka
peru umpamaan pokok ang ggur. Pada bagian ini Yesus
Y menggatakan paada ayat 16, “Bukan
kam
mu yang meemilih Aku, tetapi Akul
ulah yang memilih
m kam
mu. Dan Akuu telah men netapkan
mu, supaya kamu perg
kam gi dan mengnghasilkan buah
b dan buahmu
b ituu tetap, sup
paya apa
yanng kamu minta
mi kepada
da Bapa dala lam nama-KKu, diberika
an-Nya keppadamu”. Dari
D ayat
ini tterlihat bah
hwa Yesusla ah yang beerinisiatif memilih
m kita.. Pernyataaan pilihan Yesus
Y ini
diteempatkan setelah peru umpamaan pokok ang ggur hendak menyatakkan bahwa rahasia
ini h k pahami jika kita m
hanya bisa kita melekat pada Tuhan (ay yat 7).
2. Pilih
han Yesus tersebut
t he
endak meng gungkapkan bahwa Tuhan menuunjukkan ka asih-Nya
padda kita. Pada a ayat 9 da
an 10 Tuhann Yesus mem mperlihatkaan bahwa kkasih-Nya pada kita
samma seperti kasih Ba apa kepad da-Nya. Ka asih-Nya itulah yang g menerim ma kita
baggaimanapun n keadaan kita dan Y Yesus meng ghendaki kita
k tinggal dalam kasih-Nya.
Han nya dengan n tinggal dalam
d kasihh-Nya mem mungkinkan n kita mennjadi rantin ng yang
berb buah banya ak. Buah yang paling utama dari kita adalah ketika kkita juga membagim
kasiih. Saling mengasihi
m deengan sesa ma kita (ayyat 12 dan 17
7)
3. Selaanjutnya Ye esus henda ak memenu uhkan sukaccita orang-orang yang g dipilihnya
a (Ayat
11). Dengan me emahami apa yang m enjadi pilih han Tuhan pada
p kita, aakan memb buat kita
men ngalami sukkacita yang g besar. Kitaa manusia berdosa
b me endapat kassih yang se empurna
darii Tuhan dan diund dang men ngalami pe ersekutuan yang inttim denga an Dia.
Penngampunan-Nya pada dosa-dosaa kita membuat kita bisa b menem mpel pada-N Nya dan
merrasakan sukkacita kita dipenuhkan
d .
SAHABA
AT ANAK | JANUARI–JU
J UNI 2019 66
4. Yesus menjadikan kita sahabat-Nya. Ayat 13-15 menunjukkan bagaimana Dia sudah
menjadi sahabat bagi kita. Sahabat yang mau memberikan nyawanya untuk
menyelamatkan kita. Bagian kita adalah melakukan perintah kasih-Nya sehingga
kitapun bisa menjadi sahabat yang baik bagi sesama kita. Apa yang Yesus lakukan bagi
kita manusia merupakan keteladanan nyata yang akan membawa kita menjadi sahabat
bagi sesama kita. Yesus menjadikan kita sahabat supaya kita tahu segala sesuatu yang
dilakukan-Nya. Dengan mengetahui apa yang Yesus lakukan membuat kita bisa juga
melakukannya bagi sesama kita.
5. Dengan melihat apa yang sudah Yesus kerjakan bagi kita, sudah selayaknyalah kita
bersukacita sepanjang kehidupan kita. Yesus mau menjadi sahabat kita dengan
memberikan nyawa-Nya. Dia yang lebih dahulu memilih kita dan hendak membuat
sukacita yang kita miliki menjadi penuh. Tentunya bagian kita selanjutnya juga menjadi
sahabat yang baik bagi Yesus dengan melakukan apa yang diperintahkan-Nya pada
kita.
PELAJARAN PERAGA
Gambar Yesus, bisa dijadikan
wayang atau boneka
UNTUK ANAK TK
PEMBUKAAN
1. Tanyakan kepada anak-anak:
a. Apakah kalian punya teman yang sering bermain dengan kalian?
b. Berapa orang temanmu yang seperti itu?
c. Siapa diantara mereka yang paling kamu inginkan bermain denganmu?
2. Beritahukan bahwa hari ini kita akan belajar bagaimana menanggapi undangan
persahabatan yang terbaik yang mungkin kita terima.
POKOK PELAJARAN
Sampaikan pada anak kisah berikut
Adik-adik tadi kalian sudah menceritakan bahwa kalian punya teman yang
sangat baik, teman yang kamu inginkan selalu ada di dekatmu. Teman yang seperti
itu disebut sahabat. Nah hari ini kakak hendak menceritakan tentang orang yang mau
menjadi sahabat baik kalian. Siapakah dia? Ya....... Dia adalah Yesus (tunjukkan
wayang atau boneka Yesus). Apa yang Dia katakan tentang sahabat? Mari kita
dengar bersama
(mainkan wayang dan sampaikan perkataan Yesus)
PENERAPAN
1. Ajak anak menyanyikan lagu “Yesus sahabatku.”
2. Berikan gambar Yesus dan minta anak menempelkan tulisan “Yesus sahabatku.”
3. Minta anak menghias gambar tersebut.
4. Jelaskan pada anak bahwa menjadi sahabat Yesus mendatangkan sukacita. Minta anak
menempelkan tulisan “aku bersukacita.”
5. Akhiri dengan menyanyi lagu “O sukacitaku.”
PELAJARAN
UNTUK KELAS 1-3 SD
PEMBUKAAN
1. Minta anak menuliskan nama temannya sebanyak-banyaknya.
2. Minta anak memilih 5 nama yang paling dekat dengan dia.
3. Minta anak memilih 1 nama dari 5 nama di atas yang paling dia inginkan untuk selalu di
dekatnya.
4. Sampaikan pada anak bahwa teman yang paling dekat, mestinya 1 nama terakhir yang
mereka pilih adalah sahabat.
5. Jelaskan tentang arti sahabat.
6. Beritahukan bahwa hari ini kita akan belajar bagaimana menanggapi undangan
persahabatan yang terbaik yang mungkin kita terima.
POKOK PELAJARAN
1. Ajaklah anak-anak untuk membaca Yohanes 15:12,13,17 (dibuat dialog penjelasan kata-
kata Yesus).
2. Minta anak menunjukkan perbedaan sikap Yesus dengan sikap kita dalam hal
bersahabat dan mengasihi.
PENERAPAN
1. Sediakan kertas manila, koran/majalah/tabloid bekas, lem, gunting, dan spidol.
2. Mintalah anak-anak untuk membuat kolase tentang persahabatan. Pada bagian bawah
kolase beri ruang untuk menggambar salib dan menuliskan : Yesus sahabatku yang
terbaik. Aku bersukacita.
3. Ajak anak menyanyikan lagu “O Sukacitaku.”
PELAJARAN
UNTUK KELAS 4-6 SD
PEMBUKAAN
1. Minta anak menuliskan nama temannya sebanyak-banyaknya.
2. Minta anak memilih 5 nama yang paling dekat dengan dia .
3. Minta anak memilih 1 nama dari 5 nama di atas yang paling dia inginkan untuk selalu di
dekatnya.
4. Sampaikan pada anak bahwa teman yang paling dekat, mestinya 1 nama terakhir yang
mereka pilih adalah sahabat.
5. Tanyakan kepada anak-anak: Apa saja kriteria seorang sahabat menurut kamu?
6. Beritahukan bahwa hari ini kita akan belajar bagaimana menanggapi undangan
persahabatan yang terbaik yang mungkin kita terima.
POKOK PELAJARAN
1. Ajaklah anak-anak untuk membaca Yohanes 15:9-17.
a. Jelaskan kaitan Yohanes 15:9-17 dengan 15:1-8 (lihat penjelasan bahan no. 2 dan
3).
b. Apa maksud ayat 13? (lihat penjelasan bahan no. 4).
2. Minta anak menunjukkan perbedaan sikap Yesus dengan sikap kita dalam hal
bersahabat dan mengasihi.
3. (misalnya: kita lebih banyak menuntut orang lain untuk baik kepada kita sedangkan
sikap Yesus lebih banyak memberi dengan sepenuh hati).
4. Ajaklah anak-anak memperhatikan secara khusus ayat 11 dan ajak anak menyanyi lagu
“O Sukacitaku”. Minta anak menunjukkan keterkaitan ayat dan lagu tersebut.
ROOBERRT RAIK
R KES
Pelayanan pada anaak-anak me erupakan peelayanan yaang sangat penting
kkarena seja
ak anak-an naklah dasa ar hidup beriman
b d iletakkan. Sekolah
M
Minggu yan
ng dijadikan empat penitipan anak perlu dihin
n seperti te ndari. Di
s
sekolah min
nggulah an nak-anak berproses dengan imaan mereka. Robert
R
Raikes menunjukkan p pentingnya pembinaan n rohani annak-anak sehingga
p
pelayanannyya pada anaak menjadi cikal bakal lahirnya seekolah mingggu.
Melalui pelajaran hari ini, anak
a mempelajari seejarah pellayanan
Sekolah Miinggu sehi ngga mere
S eka siap bertumbuh
b secara ro
ohani di
s
sekolah min
nggu.
PEN JELAS
SAN BA
AHAN
KELUARGA DAN PENDID
DIKAN
Robert Raikes
R dilah
hirkan tannggal 14 Se eptember 1736 dan m meninggal pada 5
a umur 74 tahun. Di a adalah seorang
April 1811 pada s deermawan Ingggris yang dikenal
bagai bapakk pendiri Se
seb ekolah Min nggu. Ia lahir di Gloucester,, anak sulun ng dari
passangan Mary Drew dan Raikes seorang penerbit surrat kabar d di Inggris. Pada
P 23
Dessember 17 767, ia me enikah denggan Anne Trigge, seorang
s wa nita yang berasal
darri keluarga terhormat. Mereka dikkaruniai tiga d tujuh a nak peremp
a anak laki dan puan.
Ia menye endidikan d asarnya di sekolah milik Gereja St. Mary de
elesaikan pe d Crypt
tem
mpat ia dibaaptiskan. Se
etelah luluss pendidikan dasar, paada usia em
mpat belas tahun,
t ia
meelanjutkan studi
s di sek
kolah Kated dral Glouce ana sekolahh ini begitu ketat.
ester. Suasa
Padda pukul enam pagi, mereka sellalu menga awalinya deengan ibadaah pagi dan setiap
anaak wajib
b untuk ikut. Setiap kali ib
badah d
dimulai dengan
pemmbacaan mazmur,
m doaa, renungan n, dan nyannyian rohani. Dengan bekal dan budaya
sekkolah yang baik inilahh Raikes m memiliki keb
biasaan-kebbiasaan hiddup yang baik
b dan
padda akhirnyaa menginsp pirasi pelayyanan Seko olah Minggu u. Di sekol ah ini, para murid
ditu
untut mengguasai bebe erapa bahassa, antara la
ain bahasa Yunani,
Y Lattin, dan Prancis.
Setelah menyelesa aikan pen ndidikan di Katedral Glouceste r, Raikes tidak
meelanjutkan pendidikann
p nya. Ia lebiih tertarik pada
p pekerjaan yang d digeluti aya
ahnya di
bid
dang percettakan. Pada
a 1757, ia m
mewarisi perrusahaan milik
m ayahnyya yakni Glo oucester
Jou
urnal karenna kemamp puannya di bidang pe enerbitan dan percetaakan. Pada usia 21
tah
hun, ia tela
ah mengam mbil alih seeluruh urussan yang berkaitan
b d
dengan pen nerbitan
Glo
oucester Journal.
AW
WAL PELAY
YANAN SEK
KOLAH MIN GGU
Robert Raikes
R dikeenal sebagaai penggaggas Sekola
ah Minggu.. Saat itu, Inggris
sed da krisis ekkonomi yan g sangat parah sebagai akibaat Revolusi Industri.
dang diland
71 SAHAB
BAT ANAK | JJANUARI–JU
UNI 2019
Robert Raikes melihat banyak anak yang harus menjadi tenaga kerja di pabrik-
pabrik sebagai buruh kasar dan bekerja enam hari dalam seminggu, yaitu pada hari
Senin hingga Sabtu. Hari Minggu mereka libur. Oleh karena itu, pada hari Minggu,
mereka menjadi liar, dikarenakan hanya pada hari inilah mereka bisa bermain dengan
riang dan gembira. Kebanyakan dari mereka menghabiskan uang penghasilan mereka
dengan hal yang tidak berguna seperti minum-minuman keras.
Melihat keadaan itu, Robert Raikes bertekad untuk mengubah keadaan. Ia
kemudian memulai Sekolah Minggu ini di dapur Ny. Meredith di kota Scooty Alley pada
Juli 1780. Di sana, selain mendapat makanan, anak-anak diajarkan sopan santun,
membaca, dan menulis. Menurut Raikes, buku pelajaran yang terbaik yang bisa dipakai
adalah Alkitab.
Dalam dua tahun, Sekolah Minggu dibuka di beberapa sekolah dan di sekitar
Gloucester. Raikes kemudian mempublikasikan Sekolah Minggu melalui Gentleman's
Magazine dan juga Arminian Magazine pada 1784. Akhirnya atas bantuan John
Wesley (pendiri Gereja Methodis), kehadiran Sekolah Minggu diterima juga oleh gereja,
mula-mula oleh Gereja Methodis, akhirnya gereja-gereja Protestan lain. Pada tahun
1831, Sekolah Minggu di Inggris telah mengajar 1.250.000 anak, sekitar 25 persen dari
populasi.
PELAJARAN PERAGA
1. Gambar Robert Raikes
2. Gambar Keluarga Robert
UNTUK ANAK TK 3. Gambar Ny. Meredith
PEMBUKAAN
1. Tanyakan kepada anak-anak:
a. Sejak kapan kalian ikut Sekolah Minggu?
b. Pada hari apa saja, dalam satu minggu, kalian ikut Sekolah Minggu?
2. Jelaskan pada anak bahwa hari ini mereka akan mengetahui dan mengenal jasa
seseorang yang setia melayani anak-anak, sehingga ada Sekolah Minggu/ibadah anak
sampai sekarang.
PENERAPAN
1. Bagikan kertas, gambar gereja, gambar anak laki-laki untuk anak laki-laki, gambar anak
perempuan untuk anak perempuan.
2. Minta anak menempelkan gambar-gambar tersebut menjadi gambar anak yang sedang
pergi ke sekolah minggu.
3. Minta anak menempelkan tulisan “Aku suka ke sekolah Minggu.”
4. Ajak anak menyanyikan lagu “Kereta apiku.”
PEMBUKAAN
1. Tanyakan kepada anak-anak:
a. Sejak kapan kalian ikut Sekolah Minggu?
b. Pada hari apa saja, dalam satu minggu, kalian ikut Sekolah Minggu?
2. Tanyakan juga pada anak hal-hal menyenangkan apa yang mereka dapati di sekolah
minggu
3. Jelaskan pada anak bahwa hari ini mereka akan mengetahui dan mengenal jasa
seseorang yang setia melayani anak-anak, sehingga ada Sekolah Minggu/ibadah anak
sampai sekarang.
POKOK PELAJARAN
Ceritakan menggunakan alat peraga:
Bapak ini bernama Robert Raikes (tunjukkan peraga 1). Ia lahir dari keluarga yang
saling menyayangi di kota Gloucester, Inggris (tunjukkan peraga 2). Robert belajar di
sekolah yang baik. Di sekolah tersebut, Robert juga belajar tertib dan disiplin. Setiap
hari sekolah dimulai pada pukul 6 pagi. Mereka selalu memulai sekolah dengan ibadah,
yaitu dengan berdoa, menyanyi dan mendengarkan renungan. Di sekolah tersebut,
Robert juga belahar bahasa Yunani, Latin dan Perancis. Karena Robert Raikes belajar
di sekolah yang baik, ia belajar dengan baik dan bertumbuh menjadi orang yang baik.
Ketika berusia 21 tahun, Robert Raikes sudah bekerja di percetakan milik ayahnya.
Mereka mencetak dan menerbitkan koran dan buku-buku.
Suatu saat terjadi krisis ekonomi di Inggris. Harga barang dan makanan semakin
mahal, orang-orang dewasa tidak lagi punya uang untuk membeli makanan bagi anak-
anak mereka, sehingga anak-anak pun harus bekerja setiap hari Senin sampai hari
Sabtu. Orang-orang dewasa dan anak-anak bekerja sangat keras setiap hari. Mereka
tidak bekerja hari Minggu. Setiap hari Minggu mereka bermain-main sesuka hati
mereka. Tidak jarang mereka berbuat curang dan nakal kepada orang lain, atau
mengganggu orang-orang yang mereka jumpai, atau berbuat usil pada rumah-rumah
yang mereka lewati.
Robert Raikes melihat tingkah laku buruk anak-anak tersebut. Robert
membicarakannya dengan seorang teman, Bu Meredith (tunjukkan peraga 3).
“Meredith, saya melihat banyak anak di sini, kata Robert Raikes. “Saya sedih
dengan tingkah laku buruk mereka.
“Benar, Robert,” sahut Bu Meredith, “mereka sering mengganggu orang-orang tua
di hari Minggu. Saya sering kuatir juga.”
“Saya ingin sekali semua anak ini menjadi anak baik, ramah dan saling
menghormati,” kata Robert Raikes lagi.
“Benar, saya setuju,” jawab Bu Meredith. “Kalau mereka terbiasa bertingkah laku
baik, nantinya mereka juga menjadi orang dewasa yang baik.”
PELAJARAN
UNTUK KELAS 4-6 SD
PEMBUKAAN
1. Minta anak membuat tulisan “ Arti sekolah minggu bagiku.”
2. Minta anak membacakan hasil tulisan mereka dan berikan apresiasi.
3. Jelaskan pada anak bahwa hari ini mereka akan mengetahui dan mengenal jasa
seseorang yang setia melayani anak-anak, sehingga ada Sekolah Minggu/ibadah anak
sampai sekarang.
POKOK PELAJARAN
1. Bagikan biografi singkat Robert Raikes.
2. Minta anak membuat time line perkembangan sekolah minggu berdasar inisiatif Robert
Raikes.
3. Minta anak membuat gambaran tentang anak-anak sebelum ada sekolah minggu dan
sesudah ada sekolah minggu.
PENERAPAN
1. Siapkan 1 lembar kertas manila, tuliskan di bagian atasnya, “Aku ke Sekolah Minggu
untuk:...”
2. Minta tiap anak menuliskan isian mereka satu demi satu sesuai yang mereka tuliskan di
tahap pembukaan.
3. Minta anak menempelkan tulisan mereka tersebut di pinggir kertas manila dan tempel
di dinding kelas.
4. Tegaskan pada anak bahwa sekolah minggu merupakan tempat dimana mereka
bertumbuh secara rohani.
TETAPP MEENGAASIHHI
ORRANGG YAANGG MEENYAAKITTI
Nyanyia
an tentang
g kasih ada sangat ba anyak dan iisinya sang
gat baik.
N
Namun mela
akukan kassih merupak
kan tantanggan yang leebih besar, terlebih
terhadap orang yang ppernah men
nyakiti. Mela
alui kisah peenangkapan Yesus,
k
kita dapat belajar bag
gaimana Yesus benarr-benar meengasihi. Se ekalipun
d
dalam aya, Yesus tetap men
baha nunjukkan kasih-Nya
k kepada ora
ang lain
b
bahkan kepaada orang yyang menyakiti Dia.
Melalui pelajaran hari ini, anak-anak
a diajak unntuk mau belajar
mengasihi orang-oran
m o ng yang me enyakiti me
ereka.
PEN JELAS
SAN BA
AHAN
1. Sete elah Yesus berdoa dalam tamaan dan berrgumul den ngan “nasib b-Nya”, Ia menuju
sebuah taman di seberan ng sungai K Kidron bersama denga an para mu rid-Nya. Injjil Lukas
men ncatat bahwwa taman itu adalah ttaman Getssemani. Apa yang akaan dilakukan Yudas
Iskaariot mengkhianati Ye esus sudah diketahui Yesus
Y m Injil Yohaanes pasal 13 (kisah
dalam
pemmbasuhan kaki)
k dan Yudas tahu tempat Yessus berada karena seb belumnya ia sering
berssama Yesu us dalam ta aman itu. Y Yudas data ang bersamma dengan para praju urit dan
pennjaga bait Allah
A lengkap dengan ssenjata serta lentera.
2. Yesus yang tahu apa yang akan dilaakukan oleh h para prajuurit dan pennjaga bait Allah
A itu
men nyerahkan diri secara a sukarela.. Hal ini selaras
s ngan ucapaan-Nya selama ini
den
terhhadap para murid-Nya a. Oleh kareena itu, Yessus berkali-kali mengattakan:”Akulah Dia”
ketika para prajurit menccari-Nya. Peerkataan Ye esus itu rup
panya mem mbuat para prajurit
jatu
uh ke tanah h (rebah). Perkataan yang mem mbuat para a prajurit iitu jatuh ke tanah
sebenarnya menunjukkan
m n bahwa ssebenarnya Ia memiliki kuasa uuntuk meng ghindar,
bahhkan melaw wan para pra ajurit itu. Akkan tetapi, Yesus tidak
k membela diri-Nya ba ahkan Ia
melindungi para murid-Ny ya agar tidaak ditangka ap dengan meminta keepada para prajurit
dann penjaga ruumah ibada ah membiarrkan para murid-Nya
m pergi
p
3. Petrrus yang melihat
m perristiwa itu bertindak melawan, ia mengam mbil pedan ng yang
dibaawanya, me enghunus pedang
p itu, dan meletaakkan di telinga hambaa Imam Bessar yang
bern nama Malkkhus hingg ga telinga kanannya a putus. Pembelaan
P Petrus itu tidak
eh Yesus, sebab Ia meemang harus diserahk
ditaanggapi ole kan kepadaa para prajurit dan
pennjaga bait Allah
A itu unntuk disalib bkan. Pemb belaan Petrrus itu merrupakan ga ambaran
kesiia-siaan daari usaha manusia
m un
ntuk memb bela Allahnnya. Yesus harus me elakukan
kehendak Bapa, meminum m cawan-N Nya dan Ia menunjukkan penerim maan-Nya te erhadap
renccana Allah dalam
d ketaatan dan kaasih-Nya.
SAHABA
AT ANAK | JANUARI–JU
J UNI 2019 78
4. Apa yang dilakukan Yesus dengan menyerahkan diri-Nya tanpa syarat kepada orang
yang hendak menangkap-Nya, menasihati Petrus yang hendak membela diri-Nya
dengan pedang dan bersedia meminum cawan yang diberikan Bapa adalah wujud
kasih-Nya kepada manusia. Yesus rela ditangkap karena kasih-Nya kepada kita dan
Yesus tidak membiarkan Petrus membalas perlakuan para prajurit dengan pedang
adalah wujud kasih-Nya kepada orang yang menyakiti-Nya. Kitapun perlu belajar untuk
juga mengasihi orang-orang yang menyakiti kita.
PERAGA
1. Gambar sebuah taman yang
rindang dengan banyak pohon
besar.
2. Gambar Yesus bersama para
PELAJARAN murid-Nya.
3. Gambar Yudas Iskariot bersama
para prajurit
UNTUK ANAK TK 4. Gambar Petrus yang memegang
pedang
PEMBUKAAN
1. Tanyakan kepada anak-anak, apa yang mereka rasakan jika mereka disakiti temannya.
2. Tanyakan juga apakah mereka ingin membalas menyakiti juga.
3. Terima jawaban anak tanpa menyalahkan.
4. Sampaikan pada anak bahwa hari ini kita akan belajar bagaimana kita bersikap pada
orang yang menyakiti kita.
POKOK PELAJARAN
(Tempelkan Peraga 1) Gambar apakah ini, anak-anak? Benar... gambar sebuah taman
atau kebun yang ditumbuhi banyak pohon... Taman itu dinamai taman Getsemani. Coba
ulangi taman apakah itu? Iya benar... taman Getsemani. Ke taman itulah Tuhan Yesus pergi
bersama para murid-Nya (Tempel Peraga 2). Lihat... Tuhan Yesus diikuti banyak orang
pergi masuk ke taman itu... Tuhan Yesus sudah biasa pergi ke taman karena mau berdoa...
Ketika Tuhan Yesus sampai di dalam taman, tiba-tiba dari kejauhan nampak banyak
orang membawa pedang dan obor... karena hari sudah agak gelap. Setelah dekat, ternyata
yang datang paling depan adalah salah satu murid Tuhan Yesus, yang bernama Yudas
PENERAPAN
1. Mintalah anak memasangkan gambar.
2. Gambar di sebelah kiri merupakan tindakan buruk, gambar di sebelah kanan tindakan
baik yang merupakan balasannya.
3. Minta anak mewarnai gambar tersebut.
4. Tegaskan pada anak bahwa mereka tetap terus berbuat baik sekalipun disakiti.
PERAGA
1. Gambar sebuah taman yang
rindang dengan banyak
pohon besar.
2. Gambar Yesus bersama
PEMBUKAAN
1. Tanyakan kepada anak-anak, apa yang mereka rasakan jika mereka disakiti temannya.
2. Tanyakan juga apakah mereka ingin membalas menyakiti juga.
3. Terima jawaban anak tanpa menyalahkan.
4. Sampaikan pada anak bahwa hari ini kita akan belajar bagaimana kita bersikap pada
orang yang menyakiti kita.
POKOK PELAJARAN
Anak-anak, siapa yang suka berdoa? Kok sama ya seperti Tuhan Yesus... Ketika itu
Yesus pergi ke sebuah taman bersama para murid-Nya (Tempel Peraga 1 dan 2). Taman
kemana Yesus pergi adalah taman yang rindang, yang disebut taman Getsemani. Yesus
sudah biasa pergi ke taman untuk berdoa. Para murid-Nya juga sudah tahu kebiasaan
Yesus. Mereka dengan setia mengikuti kemana Yesus pergi...
Ketika Yesus dan para murid-Nya sedang berada di dalam taman itu, tiba-tiba mereka
dikejutkan dengan cahaya yang terang di luar taman... cahaya dari lentera dan suluh... dan
juga derap banyak kaki... yang berjalan memasuki taman, tempat mereka dan Yesus
berada. Ada apakah gerangan yang akan terjadi...? Apakah akan ada kerusuhan...?
PENERAPAN
1. Tanyakan kepada anak-anak apakah mereka mempunyai teman yang paling nakal di
sekolah atau di tempat bermain? Meskipun tahu teman mereka nakal, apakah anak-
anak akan membencinya dan menjauhinya?.
2. Tanyakan pada anak, Bagaimana mereka mewujudkan hal yang sama seperti Yesus,
tetap mengasihi sekalipun disakiti? Mintalah mereka menulis di kertas.
3. Ajaklah mereka untuk mendoakan teman mereka itu...
4. Tegaskan kepada mereka bahwa dengan melakukan hal itu mereka juga telah
meneladani Yesus, mengasihi orang yang menyakiti-Nya.
PEMBUKAAN
1. Ceritakan kepada anak-anak kisah berikut ini:
Benny dan Hendra adalah dua anak yang tidak bersahabat, mereka sering
bertengkar dan saling mengejek. Mereka duduk di bangku sekolah yang sama
dan di kelas yang sama. Suatu hari, Benny mengalami musibah… ketika sedang
berangkat sekolah sepedanya diserempet mobil sehingga ia jatuh dan terluka
parah… Ia tidak dapat bersekolah dan harus dirawat di rumah sakit. Saat itu
teman-teman sekelasnya berencana hendak mengunjungi Benny di rumah
sakit
2. Jika kamu jadi Hendra, apa yang akan kamu lakukan?
3. Terima jawaban anak tanpa menyalahkan.
4. Sampaikan pada anak bahwa hari ini mereka akan belajar mengasihi orang-orang yang
menyakiti mereka.
POKOK PELAJARAN
1. Mintalah anak membaca perikop dan mencari taman Getsemani di peta.
2. Minta anak menyebutkan hal-hal apa saja yang ditemukan dari perikop tersebut,
dengan kriteria:
a. Sebelum Yesus ditangkap.
b. Pada saat Yesus ditangkap.
c. Setelah Yesus ditangkap.
3. Diskusikan temuan anak.
4. Tegaskan pada anak bahwa Yesus tidak membalas setiap perbuatan buruk kepada-
Nya, bahkan Yesus menunjukkan perbuatan kasih kepada mereka. Yesus tetap
mengasihi orang-orang yang menyakiti-Nya.
PENERAPAN
1. Bagikan pada anak selembar kertas dan minta anak menuliskan nama teman-temannya
yang pernah menyakiti dia.
2. Mintalah kepada anak-anak untuk tetap mengasihi mereka.
3. Berikan pada anak waktu khusus untuk mendoakan nama-nama dalam daftar untuk
mengampuni mereka.
4. Sediakan seember air dan minta anak memasukkan nama-nama yang sudah mereka
doakan ke dalam air di ember sebagai simbol bahwa mereka tetap mengasihi teman
yang pernah menyakitinya.
5. Tutuplah kegiatan tersebut dengan menaikkan doa Bapa Kami bersama-sama.
TETTAP MENG
M GATAAKANN YAANG BBENAAR
WAALAUU DALLAM KEADDAANN SUULIT
Pada ummumnya oraang yang dalam keadaan terjep pit akan berusaha
b
melepaskan
m n diri dari siituasi itu. Kadang-kad
K ang merekka rela mengatakan
k
kebohongan n supaya b bisa lepas dari kesulitan itu. Yeesus menuunjukkan
s
sikap yang
g berbedaa, meskipu un dalam keadaan sulit, Dia a tetap
m
menyampai kan apa yaang benar. Konsekuensi mengataakan keben naran itu
s
siap ditangg
gungnya.
Melalui pelajaran
p hhari ini, an
nak diajakk untuk teetap meny
yatakan
k
kebenaran walau
w dalaam keadaan n yang sulitt.
PEN JELAS
SAN BA
AHAN
1. Ketika Yesus dibawa
d oleh
h pemimpin n-pemimpin n agama, murid-murid Nya melarikan diri.
Merreka memb biarkan Ye esus sendi rian bersa ama musuh h-musuhnyya, sebab mereka
ketaakutan. Tettapi Petruss dan salah h seorang murid tida ak pergi teerlalu jauh. Mereka
berjjalan meng gikuti untukk melihat aapa yang akan terjadi atas Yesuus. Identitass teman
Petrrus yang addalah murid d lain tidak dijelaskan dan murid itu masuk ke dalam halaman
h
Imaam Besar tetapi Petrus di luar pinttu. Murid yaang masuk adalah yanng mengenal Imam
Besar dan me embawa Petrus masu uk ke istana Imam Besar (ayaat 16) Murid yang
men ngenal Imam Besar diketahui ideentitasnya sedangkan
s Petrus ketiika ditanya apakah
murid Yesus, maka Pe
ia m etrus menyyangkal unttuk pertama kali hing gga akhirny ya 3 kali
sesuuai perkataan Yesus se ebelumnya..
2. Imaam-imam membawa
m Yesus
Y kepa da Hanas yang
y sudahh tua, yang g sampai ta ahun itu
men njadi imam besar. Siap pakah Hanaas? Di tahun n 15 M, Valeerius Gratuss sebagai gubernur
Yuddea sebelum m Pontius Pilatus meencopot Ha anas dan mengantikan
m n dengan Kayafas,
K
men nantunya. Orang Yah hudi umum mnya tidak k menerim ma tindakann Valerius karena
men nurut Perjannjian Lama Imam Besaar menjabatt sampai ma ati dan tidaak mau ada campur
tanggan Romaw wi dalam hal keagamaaan sehingg ga dari seggi tata hukuum Roma, Kayafas
adalah imam besar
b tetap
pi dari kewiibawaan da an pengaruh, Hanas ad dalah Imam m Besar.
Yesus ditangkkap dan dib bawa kepaada Hanas sekalipun Kayafas yaang menasehatkan
bahhwa kematia an Yesus be erguna untuuk seluruh bangsa.
b
3. Ayaat 19-24 mengisahkan n Yesus dip periksa dihaadapan Han nas. Hanas bertanya tentang
murrid-murid-N Nya dan te entang ajaraan-Nya. Be ertanya ten ntang jumlaah pengiku ut untuk
men nilai besarn
nya ancama an Tuhan YYesus yang dianggap rabi liar daan mengum mpulkan
info
ormasi untu uk menuduh h sebagai nnabi palsu dengan
d kuman matti (Ulangan 13:1-10)
huk
dann Yesus menjawab bah hwa Dia tid
dak mengajjar secara sembunyi,
s ttetapi teruss terang
dann di tempat terbuka da an ramai. D alam penga adilan Yahuudi saat itu menanyakan pada
paraa saksi, bukan
b si terdakwa,
t karena keesaksian du ua saksi yyang sama a harus
men nentukan vonis. Yesuss berkata: ttanyailah, mereka
m yang telah meendengar ap pa yang
83 SAHAB
BAT ANAK | JJANUARI–JU
UNI 2019
Kukatakan. Perkataan yang Yesus sampaikan membuat salah satu penjaga menampar
muka Yesus karena merasa apa yang telah Yesus sampaikan menghina Imam Besar
(ayat 22), tetapi Tuhan Yesus konsisten dengan menegur penjaga yang tidak benar
(ayat 23). Hanas kemudian mengirim kepada Kayafas karena Hanas tidak berhasil
memperoleh sesuatu yang menjatuhkan Dia secara sah, maka mengirim kepada
Kayafas yang diakui Roma dan melalui Kayafas membuat tuduhan di pengadilan Roma
lewat tangan Pilatus.
4. Apa yang dilakukan Petrus menunjukkan kontras yang jelas. Petrus menghindar
mengatakan kebenaran karena takut mengalami kesulitan sementara Yesus tetap
mengatakan kebenaran saat situasi sulit menghimpitnya. Tuhan Yesus memberikan
keteladanan pada kita supaya kita tetap mengatakan yang benar meskipun dalam
keadaan yang sulit.
PERAGA
Menggunakan boneka tangan atau
PELAJARAN wayang (letakkan gambar pada
kayu, sumpit, pensil, atau sendok
PEMBUKAAN
1. Tanyakan pada anak : apakah kamu pernah mengatakan yang tidak benar pada orang
tuamu? Dalam keadaan seperti apa saat itu?
2. Terima jawaban anak tanpa menyalahkan.
3. Sampaikan pada anak bahwa menyatakan kebenaran memang bukan hal yang mudah.
4. Katakan kepada anak bahwa kita akan belajar untuk tetap mengatakan kebenaran
sekalipun dalam keadaan yang sulit.
Yesus : Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-
Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?
Narator : Maka Hanas mengirim Dia terbelenggu kepada Kayafas, Imam Besar
itu.
2. Katakan kepada anak bahwa perlakuan para prajurit dan Hanas adalah tindakan yang
tidak terpuji. Mereka dengan sengaja mencari-cari kesalahan dan memperlakukan
Yesus dengan tidak adil.
3. Tunjukkan pada anak bahwa Yesus tetap menyampaikan kebenaran sekalipun
keadaannya sulit
PENERAPAN
1. Ajak anak untuk berani berkata benar meskipun dalam keadaan sulit
2. Minta anak membuat dan mewarnai gambar tangan mengacungkan ibu jari.
3. Tuliskan di bawah gambar”Berani Berkata Benar”.
PEMBUKAAN
1. Tanyakan pada anak : apakah kamu pernah mengatakan yang tidak benar pada orang
tuamu? Dalam keadaan seperti apa saat itu?
2. Terima jawaban anak tanpa menyalahkan.
3. Sampaikan pada anak bahwa menyatakan kebenaran memang bukan hal yang mudah.
4. Katakan kepada anak bahwa kita akan belajar untuk tetap mengatakan kebenaran
sekalipun dalam keadaan yang sulit.
POKOK PELAJARAN
1. Berceritalah dengan menggunakan alat peraga seperti wayang kulit, suara narator,
suara wayang 1 (Hanas), wayang 2 (Yesus), wayang 3 (Prajurit).
Yesus : Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-
Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?
Narator : Maka Hanas mengirim Dia terbelenggu kepada Kayafas, Imam Besar
itu.
PENERAPAN
1. Ajak anak untuk berani berkata benar meskipun dalam keadaan sulit.
2. Minta anak membuat dan mewarnai gambar tangan mengacungkan ibu jari.
3. Minta anak menulis di bawah gambar”Berani Berkata Benar”.
PELAJARAN
UNTUK KELAS 4-6 SD
PEMBUKAAN
1. Ajak anak bermain tebakan benar atau bohong
2. Setiap anak diminta menceritakan sesuatu tentang dirinya (boleh yang benar, boleh
juga yang bohong).
3. Minta anak lain menebak apakah cerita tersebut benar atau bohong.
4. Setelah permainan selesai, tanyakan pada anak lebih mudah berkata benar atau
berkata bohong.
5. Sampaikan pada anak bahwa hari ini mereka akan belajar berkata benar meskipun
dalam keadaan sulit.
POKOK PELAJARAN
1. Ajak anak membaca perikop dan mintalah mereka menyebutkan tokoh yang terlibat di
dalamnya.
2. Minta anak menyebutkan apa yang dilakukan masing-masing tokoh tersebut.
3. Minta anak secara khusus membandingkan Petrus dan Yesus dalam keberanian mereka
mengatakan kebenaran dalam situasi masing-masing.
4. Tegaskan kepada anak supaya anak juga berani berkata benar seperti Yesus meskipun
dalam keadaan yang sulit.
KEEMATTIANN KRRISTTUS
MEENEGGUHHKANN IMMAN
Ketika menjalani hid dup ini, tak jarang kita menghadaapi tantangan yang
b
berat. Di saat
s utuhkan iman yang tteguh agar dapat
sepertti itu dibu
m
melewati attau mengattasi tantanggan tersebu ut. Kisah Yuusuf Arimaatea dan
N
Nikodemus menjadi ccontoh ima an yang la ayak ditelaadani dan dialami.
Y
Yohanes 19:28-42 men ngisahkan bagaimana kematian yang Yesu us alami
m
membawa perubahan
p besar didalam kehidu upan Yusuf dari Arima atea dan
N
Nikodemus. Kedukaann yang merreka alami karena kem matian Yesus tidak
m
membuat mereka
m cemmas dan tak kut, iman mereka
m justtru semakin teguh
s
sehingga memampuka
m an mereka untuk me elakukan tinndakan kassih bagi
K
Kristus.
Melalui pelajaran
p haari ini, anak
k belajar me
emiliki imaan yang teg
guh dan
m
menyataka nnya dalam m perbuata an kasih bagi Kristus d
dan sesamaa.
PEN JELAS
SAN BA
AHAN
1. Sete elah diserahkan oleh Pilatus kep pada orang g-orang Yahudi untukk disalibkan n, Yesus
dibaawa ke seb buah tempa at bernamaa tempat Tengkorak
T atau Golgoota. Sesuai dengan
bahhasa Aram, gulgota, ya ang berartii “tengkorak”. Yesus disalibkan
d diantara dua orang
d
pennjahat Inilah h episode dari kehid upan Yesu us yang me engerikan. Dalam baccaan ini
dituuturkan bag gaimana Ye esus akhirnyya mengala ami kematian. Sesuda h Yesus meminum
angggur asam, berkatalah h Ia: “Sudaah selesai.” Lalu Ia menundukkaan kepala-N Nya dan
men nyerahkan nyawa-Nya a (ayat 30 0). Satu kematian ya ang tragis dan mengerikan!
Nam mun menjad di peristiwa penting daalam kehidu upan orang beriman.
2. Injil Yohanes mencatat
m bahwa sebelum Yesus menyerahk kan nyawannya ia mengatakan
"Akku haus!" ha ya Yesus m enggenapi nubuat yang ada pad
al ini supay da Kitab Su
uci. Para
prajjurit-prajuriit memberiinya minum m anggur masam, an nggur masaam adalah anggur
murrah atau cu uka yang diccampur den ngan obat, yang oleh penulis dis ebut empe edu (Mat
27:334). campu uran ini mengurangi rasa sakit yang dide erita orangg yang dissalibkan.
Seddangkan ala at yang berrnama Hiso op yang dip pakai Prajurrit untuk m
memberikan anggur
asam m pada Ye esus adalah tanaman b belukar yanng pangkal dan tangkkai-tangkain nya kuat
dann kaku.
3. Kemmatian hanya meninggalkan jasaad tak berrnyawa. Be egitu pula yang terjadi pada
Yesus. Tinggal jasad-Nya a yang terggantung di kayu salib b. Orang-oorang Yahudi yang
men nginginkan kematian--Nya, mun ngkin suda ah puas se ebab mereeka tidak merasa
teraancam lagi. Namun demikian, mereka tetap harus melaksanakan hhukum Taurrat yang
merreka junjun ng tinggi. Menurut T Taurat, jassad orang yang dih ukum salib b harus
89 SAHAB
BAT ANAK | JJANUARI–JU
UNI 2019
dikuburkan pada hari itu juga (Ul 21:22-23). Apalagi keesokan harinya adalah hari
Sabat, mereka tentu tidak ingin menajiskan diri karena berurusan dengan mayat.
Memang ironis, disatu sisi mereka memperhatikan kesucian ritual (Yoh 18:28). Namun di
sisi lain, mereka tidak sadar atau malah tidak peduli bahwa konspirasi untuk
menghabisi nyawa Yesus berlawanan dengan kesucian dan Hukum Taurat yang
menjadi orientasi hidup mereka.
4. Berlainan dengan kelompok yang menginginkan kematian Yesus, Yusuf dari Arimatea
dan Nikodemus tampil untuk menguburkan jasad Yesus. Setelah Yesus mati di kayu
salib, rasa takut Yusuf lenyap, dan ia berani mengajukan permohonan kepada Gubernur
Romawi untuk mendapatkan tubuh Yesus itu. Segera sesudah Yesus mati di kayu salib,
Nikodemus ada disana untuk memberikan penghormatan yang dapat disaksikan oleh
semua orang. Mereka adalah pemimpin agama Yahudi, tetapi mengikut Yesus secara
diam-diam. Meski tindakan mereka menggambarkan ketidaktahuan tentang
kebangkitan Yesus, tetapi memperlihatkan keberanian untuk menyatakan bahwa
mereka berpihak pada Yesus. Kematian Yesus telah memberi keberanian kepada Yusuf
dan Nikodemus. Sikap pengecut & keragu-raguan telah hilang. Kematian Kristus
membuat seorang penakut, pengecut, menjadi pahlawan dan orang yang ragu-ragu
menjadi orang yang dapat menyatakan iman walaupun dalam ancaman
5. Keberanian menyatakan iman merupakan buah dari perjumpaan dengan Yesus. Dalam
hidup kita pun seharusnya selalu siap untuk menyatakan iman. Namun momen-momen
menghayati peristiwa gerejawi akan semakin meneguhkan iman kita seperti halnya di
hari Jum’at Agung. Peristiwa kematian Yesus kiranya meneguhkan iman kita untuk kita
nyatakan kepada sesama di sekitar kita.
PEMBUKAAN
1. Mintalah salah satu atau dua anak maju untuk bernyanyi sendiri di depan kelas.
2. Jika ada anak yang berani maju ke depan, berikan pujian kepadanya.
3. Jika tidak ada anak yang berani maju ke depan, tanyakan kepada mereka apa
alasannya (mungkin takut, malu, dsb., terima saja jawaban mereka).
4. Sampaikan kepada anak bahwa hari ini kita akan belajar dari orang-orang yang berani
menyatakan imannya padahal sebelumnya mereka takut.
POKOK PELAJARAN
1. Berceritalah dengan menggunakan alat peraga.
Lihat, ini adalah Tuhan Yesus yang telah mati karena disalib (tunjukkan peraga
1). sedih sekali ya? Tuhan Yesus sudah mati. Dan Tubuhnya masih tergantung di
kayu salib. Pada saat itu ada seorang yang bernama Bapak Yusuf dari Arimatea
yang ingin menguburkan jasad Yesus. Ia meminta kepada Pilatus, supaya ia
diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. (Tunjukkan peraga 3) Dan Pilatus
meluluskan permintaannya itu. Lalu Bapak Yusuf dari Arimatea menurunkan jasad
Yesus. Disana ada juga Bapak Nikodemus (tunjukkan peraga 4) Ia membawa
campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.
Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan
membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila
menguburkan mayat. (lepaskan gambar Yesus dari gambar salib)
Mereka menguburkan Yesus di suatu kubur baru yang di dalamnya belum
pernah dimakamkan seseorang. (perlihatkan alat peraga 5)
2. Tegaskan kembali kepada anak bahwa mereka tidak perlu takut dan malu lagi untuk
menyatakan kasih bagi Yesus dan sesama seperti yang dilakukan Nikodemus dan Yusuf
dari Arimatea.
PENERAPAN
1. Minta anak untuk mewarnai Gambar Hati.
2. Tempelkan tulisan di hati tersebut “Yesus mengasihimu.”
3. Mintalah anak untuk memberikan hasil karya mereka pada teman yang lain atau kepada
orang lain setelah pulang sekolah minggu.
4. Ajak anak menyanyikan lagu ‘Yesus disalibkan karna cinta-Nya”
5. Akhiri dengan berdoa bersama .
PEMBUKAAN
1. Mintalah salah satu atau dua anak maju untuk bernyanyi sendiri di depan kelas.
2. Jika ada anak yang berani maju ke depan, berikan pujian kepadanya.
3. Jika tidak ada anak yang berani maju ke depan, tanyakan kepada mereka apa
alasannya (mungkin takut, malu, dsb., terima saja jawaban mereka).
4. Sampaikan kepada anak bahwa hari ini kita akan belajar dari orang-orang yang berani
menyatakan imannya padahal sebelumnya mereka takut.
POKOK PELAJARAN
1. Berceritalah dengan menggunakan alat peraga.
Lihat, ini adalah Tuhan Yesus yang telah mati karena disalib (tunjukkan peraga
1). sedih sekali ya? Tuhan Yesus sudah mati. Dan Tubuhnya masih tergantung di
kayu salib. Pada saat itu ada seorang yang bernama Bapak Yusuf dari Arimatea
yang ingin menguburkan jasad Yesus. Ia meminta kepada Pilatus, supaya ia
diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. (Tunjukkan peraga 3) Dan Pilatus
meluluskan permintaannya itu. Lalu Bapak Yusuf dari Arimatea menurunkan jasad
Yesus. Disana ada juga Bapak Nikodemus (tunjukkan peraga 4) Ia membawa
campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.
Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan
membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila
menguburkan mayat. (lepaskan gambar Yesus dari gambar salib)
Mereka menguburkan Yesus di suatu kubur baru yang di dalamnya belum
pernah dimakamkan seseorang. (perlihatkan alat peraga 5)
2. Tegaskan kembali kepada anak bahwa mereka tidak perlu takut dan malu lagi untuk
menyatakan kasih bagi Yesus dan sesama seperti yang dilakukan Nikodemus dan Yusuf
dari Arimatea.
PENERAPAN
1. Minta anak untuk membuat Gambar Hati dengan tulisan “ Yesus megasihimu” dan
menghiasnya.
2. Mintalah anak untuk memberikan hasil karya mereka pada orang-orang / jemaat di
gereja yang belum mereka kenal setelah kebaktian selesai.
3. Berikan penekanan bahwa mereka sedang menyatakan iman mereka pada Yesus
dengan melakukan hal baik dan penuh kasih bagi sesama.
POKOK PELAJARAN
1. Minta anak untuk membaca perikop.
2. Ajak anak memilah peristiwa
a. Peristiwa apa yang terjadi sebelum Yesus mati
b. Peristiwa apa yang terjadi saat Yesus mati
c. Peristiwa apa yang terjadi sesudah Yesus mati
3. Ajak anak memperhatikan secara khusus tindakan Nikodemus dan Yusuf dari Arimatea.
4. Tunjukkan pada anak keberanian mereka menyatakan iman mereka.
5. Tegaskan kepada anak bahwa mereka tidak perlu takut dan malu lagi untuk
menyatakan kasih dan iman pada Yesus dan sesama seperti yang dilakukan
Nikodemus dan Yusuf dari Arimatea.
PENERAPAN
1. Minta anak untuk membuat Gambar Hati dengan tulisan “ Yesus megasihimu” dan
menghiasnya.
2. Mintalah anak untuk memberikan hasil karya mereka pada orang-orang / jemaat di
gereja yang belum mereka kenal setelah kebaktian selesai.
3. Mintalah anak untuk membuat hati dengan tulisan “Yesus mengasihimu” sebanyak 7
buah (dirumah). dan membagikannya bagi orang lain (anggota keluarga atau teman-
teman di sekolah) satu hari satu hati
4. Berikan penekanan bahwa hal baik dan penuh kasih harus dilakukan bagi Kristus dan
dibagikan bagi sesama.
YAANG LEM
MAH DI KUA
K ATKAAN
Didunia inii tidak adda manusia a yang sem mpurna, semmua pasti memiliki
m
kkelemahan dan keku urangan. Tidak
T ada seorangpuun yang mampu
m
melewati se
emuanya d engan keku uatan sendiri tanpa b bantuan ora ang lain.
K
Kelemahan dan keterb atasan yang dimiliki bisa dalam hhal fisik, em
mosional,
s
spiritual ata
au hal lainnnya. Hal in
nilah yang sedang di hadapi ole eh Maria
M
Magdalena. Dukacita d
dan kesedihhan yang dialami
d memmbuat seca ara fisik,
e
emosi, dann spiritua lnya men njadi lemah sehingg ga ketika Yesus
m
menampakk kan diri kep
padanya, ia tidak dapaat mengenaali Yesus. Kematian
Y
Yesus membawa dukaacita bagi para p murid, termasukk Maria Mag gdalena.
Y
Yesus tidakk membiarkkan mereka a larut dalam keadaaan tersebutt. Yesus
s
sangat mem mpedulikan mereka. Tuhan
T Yesuus peduli ddan secara khusus
m
menyapa Maria Magdaalena untuk k memberik kan kekuataan kepadan nya. Hal
in
ni menunju ukkan bahw wa bagi orrang percaya Yesus yyang bang gkit dari
k
kematian ad
dalah Tuhann yang senaantiasa memmpedulikann anak-anak k-Nya.
Melalui pelajaran
p haari ini, anak
k belajar untuk
u percaaya bahwaa Tuhan
Y
Yesus senaantiasa meempedulika an keadaan n mereka, anak-anak k diajak
u
untuk mempedulikan orang lain yang ada disekeliling
d g mereka.
PEN JELAS
SAN BA
AHAN
1. Yoh hanes 20:11--18 mencerritakan tenttang kisah Yesus yang menamp pakkan diri kepada
Marria Magdale ena. Maria Magdalena
M berasal da
ari Magdala, sebuah koota kecil disebelah
baraat Danau Gailea.
G Injil Markus 16: 9 dan Lukaas 8:1-2 me enceritakann bagaimana Yesus
mem mbebaskan n Maria Mag gdalena yanng pada saaat itu dibeleenggu oleh 7 roh jahatt. Ia juga
diseebut sebagai salah satu pe rempuan yang ikutt mengirinngi Yesus dalam
mem mberitakan Injil.
2. Marria begitu berdukacita a karena kkematian Yesus.
Y Ia be
ersedih bu kan hanya karena
Tuhhan Yesus yang
y ia kasihi telah m
mati, tetapi karena ia juuga menyaangka maya at Yesus
telaah diambil orang.
o Setellah memberitakan kep pada murid--murid yang g lain bahw
wa kubur
Yesus telah kosong,
k Marria kembali ke kubur dan menangis. Ia heendak men ngetahui
siappakah yang g mengam mbil mayat Tuhan Ye esus. Kesed dihannya m membuat ia tidak
men nyadari bah
hwa ia telah h bertemu d
dengan mallaikat dan Yesus
Y sendi ri.
3. Mula-mula Marria menyangka Yesus aadalah penunggu tam man (Yoh 20 0:15), kesed
dihannya
mem mbuat Ia tid
dak dapat mengenali
m Y
Yesus. Nammun ketika Yesus
Y berkkata “Maria”” ia baru
men nyadari bahhwa sosok itu adalah Tuhan Yessus. Seketik ka dukacitaa Maria Magdalena
hilang, dialah yang perrtama kali dijumpai Tuhan Yessus dalam kebangkittan-Nya.
Kem matian Yesuus membaw wa dukacita bagi para murid, term masuk Mariaa Magdalena. Yesus
tidaak membiarrkan mereka larut dalaam keadaan tersebut. Yesus sang gat mempe edulikan
merreka. Tuhan n Yesus peduli dan secara khu usus menyapa Maria Magdalena a untuk
mem mberikan kekuatan
k keepadanya. Hal ini me enunjukkan bahwa baagi orang percaya
Yesus yang ba angkit dari kematian aadalah Tuha an yang sen nantiasa meempedulika an anak-
anak-Nya
SAHABA
AT ANAK | JANUARI–JU
J UNI 2019 94
4. Yesus yang peduli pada Maria adalah Yesus yang peduli pada kita semua. Yesus tahu
betul pergumulan kita masing-masing dan Yesus mampu menjawab kebutuhan kita.
Ketika Yesus selalu mempedulikan kita maka sudah menjadi bagian kita untuk
mempedulikan sesama kita.
PELAJARAN PERAGA
Seorang GSM berperan menjadi
Maria.
UNTUK ANAK TK
PEMBUKAAN
1. Tanyakan kabar anak-anak. Tanyakan siapa yang masih suka menangis?
2. Tanyakan pada anak alasan menangis?
3. Tanyakan bagaimana ekspresi jika sedang gembira, ajak anak untuk memberikan
senyum untuk teman di kanan dan di kiri.
4. Tanyakan pada anak, pilih ekspresi menangis atau tesenyum?
5. Sampaikan pada anak bahwa hari ini mereka akan belajar dari tindakan seseorang yang
bisa membuat seseorang berubah wajahnya dari bersedih (tunjukkan ekspresi sedih)
menjadi gembira (tunjukkan ekspresi gembira).
POKOK PELAJARAN
Anak-anak, hari ini kita kedatangan tamu spesial. Ia adalah ibu Maria (GSM menggunakan
kostum Maria Magdalena). Ibu Maria akan menceritakan pengalamannya ketika bertemu
Tuhan Yesus.
PENERAPAN
1. Tunjukkan pada anak bahwa Tuhan Yesus yang peduli pada Maria juga peduli pada
mereka.
2. Ajak anak menyanyi ‘Yesus sayang padaku, Alkitab mengajarku.’
3. Ajak anak berkomitmen supaya mengandalkan Tuhan dalam kesedihannya.
4. Ajak anak melihat Tuhan Yesuslah sumber kekuatan dalam hidupnya.
PELAJARAN PERAGA
Seorang GSM berperan menjadi
Maria.
UNTUK KELAS 1-3 SD
PEMBUKAAN
1. Tanyakan kepada anak pengalaman mereka ketika dalam keadaan lemah (sakit, sedih,
kecewa, dll). dan dalam keadaan kuat (sehat, bahagia, gembira, dll).
2. Bahas jawaban anak dan tunjukkan pada anak bahwa kuat dan lemah bisa berlaku
dalam hal yang sifatnya fisik maupun psikis (kuat secara fisik, misalnya orang yang
badannya kekar ; lemah, misalnya orang sakit. Kuat secara psikis, misalnya orang yang
tetap tersenyum walaupun memikul beban berat ; lemah, misalnya orang yang
sedih/berduka cita berkepanjangan).
3. Sampaikan pada anak bahwa hari ini mereka akan belajar dari tindakan seseorang yang
bisa membuat seseorang berubah wajahnya dari bersedih (tunjukkan ekspresi sedih)
menjadi gembira (tunjukkan ekspresi gembira).
2. Tegaskan pada anak bahwa Tuhan Yesus peduli pada Maria sudah memberikan
kekuatan pada Maria Magdalena yang berduka.
PENERAPAN
1. Minta anak menyampaikan kapan mereka merasa lemah/berdukacita?
2. Ajak anak melihat Tuhan Yesuslah sumber kekuatan dalam hidupnya.
3. Ajak anak menyanyikan “Kekuatan Di Hidupku”.
4. Minta anak membuat selipan Alkitab bertuliskan ayat hafalan hari ini.
POKOK PELAJARAN
1. Hari ini kita kedatangan tamu special. Ia adalah ibu Maria (GSM menggunakan kostum
Maria Magdalena). Ibu Maria akan menceritakan pengalamannya ketika bertemu Tuhan
Yesus.
Maria (Menyapa anak-anak, kemudian mulai bercerita dengan ekspresi sedih)
Waktu itu... pagi-pagi sekali kami ke kubur Yesus. Kuburan saat itu
berbentuk goa yang ditutupi dengan batu yang besar, tapi kami melihat
batu penutup kubur itu sudah terguling dan ternyata tubuh Tuhan Yesus
tidak ada disana.
Kami sangat sedih karena tubuh Tuhan Yesus hilang. Tiba-tiba kami
dijumpai oleh malaikat Tuhan yang mengatakan bahwa Tuhan Yesus sudah
bangkit, Dia hidup kembali. Setelah itu saudara-saudara saya yang lain pergi
untuk mengabarkan berita ini. Saya tetap tinggal di kubur Yesus, saya
sangat sedih karena tidak bisa meminyaki tubuh Guru. Saya belum bisa
menerima apa yang dikatakan malaikat Tuhan. Saya masih berpikir bahwa
tubuh Guru dicuri orang.
(dengan ekspresi bersemangat) Tiba-tiba ada Seseorang yang mendatangi
saya. Saya mengira bahwa yang datang adalah penjaga taman. Dengan
segera saya menanyakan apakah orang itu tahu kemana tubuh Yesus. Orang
yang saya kira penjaga taman itu kemudian memanggil nama saya. Saya
sangat terkejut, saya sangat mengenal suara itu. Suara itu adalah suara
Yesus Guruku. Jadi apa yang dikatakan malaikat itu benar. Guru sudah
bangkit. Dia hidup kembali. Saya sangat gembira sampai rasanya ingin
segera memeluk Tuhan Yesus yang sudah bangkit dari kematian. Namun
guru melarang saya untuk memeluk-Nya, dengan segera Ia menyuruh saya
untuk memberitahukan apa yang dilihatnya pada murid-murid yang lain.
PENERAPAN
1. Minta anak menyampaikan kapan mereka merasa lemah/berdukacita?
2. Ajak anak melihat Tuhan Yesuslah sumber kekuatan dalam hidupnya.
3. Ajak anak menyanyikan “Kekuatan Di Hidupku”.
4. Minta anak membuat selipan Alkitab bertuliskan tekad mereka untuk berserah kepada
Yesus.
5. Ajak anak mempedulikan sesamanya yang lemah dan memberi kekuatan pada mereka.
DAAMAAI SEEJAHHTERRA
BAAGI KAM
K MU
Kalau ke
epada kita diberikan pertanyaan
p , “Perasaann apa yangg paling
tidak anda sukai?” muungkin jawaban setiap orang akkan berbed da-beda,
b jadi kettakutan me nempati rangking perttama dari s emua jawaban.
bisa
Dalam KBBI
K maknaa dari kata dalah 1meraasa gentar (ngeri)
a Takut ad
m
menghadap pi sesuatu yang dianggap aka an mendattangkan bencana,
b
2
gan, hormaat, 3tidak berani
takwa, seg b (berb
buat, meneempuh, meenderita,
4
d sebagainya), gelissah;khawatir, kacau-ba
dan alau.
Alkitab menyebutka
m an dua tipee rasa taku ut. Tipe peertama adalah rasa
takut yang bermanfaatt dan haruss didorong. Tipe keduaa adalah rasa takut
y
yang meruggikan dan hharus diatassi. Jenis yanng pertamaa adalah rasa takut
a
akan Allah, sedangkan rasa takut yang meru ugikan dan harus diataasi salah
s
satu contohhnya adalah h hal yang dialami para murid paada kisah Yohanes
Y
2
20:19-23. Ke
ehadiran Yeesus mamp pu mengala ahkan ketakkutan yang dialami
o
oleh para murid,
m Yesuss membawa damai se ejahtera dann membuatt murid-
m
murid sukaccita. Dama i sejahtera yang Yesu bukan hanya untuk
us bawa b
p
para muridd saja tetaapi juga kepada
k kitta untuk dibagikan kepada
s
sesamanya.
Melalui pelajaran hari ini, anak be elajar mellawan ketakutan
menggantik
m kannya den
ngan dama ai sejahtera
a dari Tuhann.
PEN JELAS
SAN BA
AHAN
1. Paraa murid mengalami pergumulan
p n yang amat berat pasca kemaatian Tuhan n Yesus.
Merreka kehilaangan guru u dan Tuh hannya, bahkan pada a saat itu mereka menemui
m
kenyataan bah hwa tubuh Yesus sud dah tidak adaa alam kuburr-Nya. Kepulangan
lagi da
Petrrus bersamma murid ya ang lain daari kubur yang
y sudah kosong teentunya me embawa
suassana campur aduk (ay yat 1-10). D
Disisi lain, mereka
m juga
a mendeng gar kesaksia
an Maria
Mag gdalena ya ang mengaku sudah h melihat Yesus. Pa ara murid yang me engalami
perg gumulan yaang sama kemudian beerkumpul untuk saling berbagi diaantara mereka.
2. Seteelah keban esus menaampakkan diri kepada murid-m
ngkitan, Ye murid-Nya (kecuali
Tommas) disebu uah rumah. Yesus da tang dengan cara ya ang spektakkuler, yaitu
u masuk
dalaam rumah yang terk kunci rapatt karena murid-murid
m d takut ke pada orang-orang
Yahhudi (ayat 19). Ia menunjukkan bekas luka a-luka di tangan
t dann lambung--Nya. Ia
mey yakinkan paara murid bahwa
b Ia ssungguh ba angkit. Keha adiran Yesuus memberri damai
sejaahtera bagi para murid
d, damai sejjahtera yang diberikan n Yesus inilaah yang me
engubah
rasaa takut para
a murid menjadi sukaccita.
SAHABA
AT ANAK | JANUARI–JU
J UNI 2019 100
3. Selanjutnya Yesus mengutus para murid, pengutusan para murid ini adalah kelanjutan
pengutusan Bapa pada Yesus. Oleh karena itu, Tuhan Yesus menghembusi para murid
supaya para murid menerima Roh Kudus. Roh Kudus inilah yang memberi kuasa pada
para murid. Kuasa itu pada dasarnya adalah utuk menjadikan damai sejahtera.
4. Kehadiran Yesus dalam diri para murid mendatangkan damai sejahtera bagi mereka.
Hal ini juga berlaku bagi orang percaya saat ini. Yesus adalah sumber damai sejahtera
kita semua. Percaya dan berharap pada Yesus akan mendatangkan damai sejahtera
bagi kita. Damai sejahtera inilah yang mampu mengusir segala ketakutan dan membuat
hidup kita menjadi berkat.
PERAGA
1. Gambar rumah dengan pintu terkunci.
2. Gambar 11 orang murid sedang makan di
dalam rumah.
3. Gambar Yesus yang sedang memberkati
murid-murid.
PEMBUKAAN
1. Tanyakan pada anak, “Siapakah diantara mereka yang pernah merasa takut?”
2. Tanyakan juga apa alasan sehingga mereka merasa takut dan bagaimana mengatasi
rasa takut tersebut.
3. Sampaikan pada anak bahwa hari ini kita belajar dari seseorang yang bisa
membebaskan sekelompok orang dari ketakutan.
POKOK PELAJARAN
Pada suatu hari ada sebuah rumah yang pintunya terkunci, di dalam rumah yang
terkunci tersebut ada orang-orang yang berkumpul. Mereka yang berkumpul ini bukan
PENERAPAN
1. Ajak anak menyanyikan “Ada damai sejahtera Allah.”
2. Bagikan lembar penerapan dan minta anak melengkapi gambar emoticon dengan bibir
tersenyum dan mata berbinar (tanpa air mata) sebagai lambang sukacita damai
sejahtera.
3. Tanyakan pada anak mapakah mereka lebih senang dalam keadan sedih atau damai
sejatera?
4. Terangkan kepada anak bahwa kebangkitan Yesus membawa sukacita dan damai
sejahtera bagi murid-murid-Nya dan bagi semua orang.
5. Motivasi anak untuk membagikan damai sejahtera kepada orang lain dengan contoh
memberikan senyuman, memberikan salam atau berjabat tangan dengan teman-teman
di dalam kelas.
PERAGA
1. Gambar Yesus menampakkan
PEMBUKAAN
1. Tanyakan pada anak, “siapakah diantara mereka yang pernah merasa takut?”
2. Tanyakan juga apa alasan sehingga mereka merasa takut dan bagaimana mengatasi
rasa takut tersebut.
3. Sampaikan pada anak bahwa hari ini kita belajar dari seseorang yang bisa
membebaskan sekelompok orang dari ketakutan.
PENERAPAN
1. Ajak anak menyanyikan “Tanda paku di kaki dan tangan”
2. Tunjukkan pada anak bahwa lagu tersebut menggambarkan apa yang sedang
diperbuat Yesus pada para murid, bahwa bekas luka Yesus adalah tanda cinta bagi
umat manusia.
3. Tegaskan bahwa kehadiran Yesus adalah untuk memberi Damai sejahtera dan
pengutusan bagi para murid.
4. Bagikan kertas berbentuk hati dan minta anak membuat tulisan atau ayat yang berisi
motivasi dan semangat yang dapat membuat damai sejahtera.
5. Minta anak memikirkan siapa orang yang akan mereka beri tulisan tersebut.
6. Ajak anak menyanyikan lagu “’Ku Bawa B’rita Sejaht’ra”.
7. Motivasi anak memberikan gambarnya pada orang yang sudah dipikirkannya.
PELAJARAN
UNTUK KELAS 4-6 SD
PEMBUKAAN
1. Minta anak menyebutkan hal-hal apa saja yang membuat seseorang merasa takut.
2. Catat jawaban anak dan bahas satu demi satu jawaban mereka tanpa menghakimi
3. Pancing dengan sebuah pertanyaan ”hal apa yang bisa membuat rasa takut itu hilang?”
4. Terima jawaban anak tanpa memberikan penilaian.
POKOK PELAJARAN
1. Bagi kelas dalam beberapa kelompok.
2. Ajak anak memperhatikan Yohanes 20:19-23. Mintalah anak-anak menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Kapan Tuhan Yesus menemui murid-murid-Nya?
b. Dimanakan Tuhan Yesus menemui murid-murid-Nya?
c. Berapa kali Tuhan Yesus mengatakan “ Damai Sejahtera bagi kamu” kepada
murid-murid-Nya?
d. Apa yang menjadi pengutusan Tuhan Yesus pada para murid?
3. Bandingkan dengan Markus 16:14-18. Apa saja yang dilakukan Tuhan Yesus dalam
perikop ini yang berbeda dengan Yohanes 20 : 19-23?
4. Tegaskan bahwa perintah Tuhan Yesus kepada para murid-Nya dengan memberikan
kuasa yang menyertainya merupakan jalan bagi para murid untuk membagikan damai
sejahtera kepada sesamanya.
PENERAPAN
1. Ajak anak menyanyikan “Havenu Syalom Alechem”.
2. Tunjukkan pada anak bahwa lagu tersebut menggambarkan apa yang dikatakan Yesus
pada para murid.
3. Tegaskan bahwa apa yang diminta dari para murid adalah untuk membagikan damai
sejahtera.
4. Minta anak menuliskan hal-hal apa saja yang bisa mereka lakukan untuk memberikan
sukacita dan damai sejahtera bagi orang lain.
5. Minta anak memikirkan kepada siapa mereka akan mekan melakukan tindakan yang
telah mereka tuliskan pada point 4.
6. Minta anak belajar melakukan dan menuliskan hasil dari kegiatan yang mereka lakukan
selama seminggu kedepan.
7. Ajak anak menyanyikan kembali “Havenu Syalom Alechem”.
PEN JELAS
SAN BA
AHAN
1. Pennampakan Yesus
Y kepada para mu urid terjadii pada hari yang samaa ketika Ia bangkit
darii kematian n-Nya. Nam mun ketika Ia menam mpakkan diri
d kepadaa para mu urid-Nya
terssebut, salahh satu muridd tidak adaa di sana, yaakni Tomass. Tomas attau Didimuss sendiri
dalaam bahasa Aram berarti “kemb bar”, namu un siapa kembarannyya tidak diketahui.
Dipe erkirakan pada
p saat Yesus meenampakkan diri tersebut, Tom mas sedang g berlari
men nuju ke ma akam Yesuss karena ia tidak perccaya pada berita tidakk adanya Yesus Y di
dalaam makam-Nya. Oleh sebab itu Tomas dike enal juga seebagai ‘ras ul yang rag
gu-ragu’
atau Tomas yang kurang percaya’.
u dijuluki ‘T
2. Keraaguan dan kekurangp percayaan T Tomas dipe erkuat di ayat ke-25, ketika murrid yang
lain memberita ahunya bah hwa Yesus telah data ang, Tomas mengatakkan bahwa ia tidak
akan percaya sebelum melihatm beekas paku pada tangan Yesus dan mencu ucukkan
tanggannya ke dalam lambung Yesuss. Secara lo ogika apa yang
y Tomass rasakan memang
m
betu ul, bahwa harus
h ada bukti nyata ssebelum ia menjadi pe ercaya. Tetaapi sikap To
omas ini
men njadi berten ntangan dengan konseep iman dan n percaya sebagai penngikut Kristu us.
3. Demmi memenu uhi rasa ing
gin tahu da n kekurang gpercayaannya, Tomass harus me enunggu
sammpai 8 hari, di mana 8 hari sesudaah kejadian n itu Yesus baru hadir kembali dii tengah
paraa murid. Ad da kejadian di luar nalaar yang terjadi, bahwa kehadiran Yesus yang g berdiri
di tengah-teng gah mereka a ada dalam m situasi di mana selu uruh pintu rrumah itu terkunci.
t
Hal ini menunjjukkan kem mahakuasaaan Tuhan, bahwa
b sunggguh bena r bahwa Ia a adalah
Tuhhan, Sang Mesias,
M yangg bisa melakkukan apap pun.
4. Saat hadir di tengah para murid, Y Yesus berk kata “Dama ai sejahteraa bagi kammu!” Dan
perssis setelah mengatak kan itu Yeesus berkatta kepada Tomas unntuk memb buktikan
kekurangperca ayaannya. Hal
H ini men nunjukkan bahwa Yessus tahu baahwa Toma as ragu-
ragu u dan kurrang perca aya bahwaa Gurunya sungguh benar telaah bangkit. Yesus
men ngundang Tomas un ntuk mengu ulurkan tangan dan mencucukkkannya ke e dalam
lambung Yesu us, dan me engundangn nya untuk menjadi percaya. Sa at melakuk kan apa
yang Yesus miinta sesuai permintaan nnya sendirri, maka Tomas pun m menjadi perccaya. Ini
ditu
unjukkan de engan responsnya yan ng mengatakan ‘Ya Tuhanku da n Allahku!’, Tomas
yakin bahwa Yesus
Y telah bangkit sessuai dengan n apa yang Ia nubuatkaan dahulu.
105 SAHAB
BAT ANAK | JJANUARI–JU
UNI 2019
5. Tomas yang tadinya ragu-ragu dan kurang percaya telah berubah menjadi orang yang
percaya pada pekerjaan Tuhan. Namun Yesus menekankan kepada Tomas dan kepada
para murid yang lain, bahwa lebih berbahagia lagi orang yang tidak melihat Tuhan
(secara langsung) namun ia telah percaya. Sikap percaya ini sesungguhnya adalah
wujud dari Tomas dan kita semua yang mengasihi Allah. Dan dari hal ini kita belajar
bahwa percaya dan mengasihi Tuhan itu tidak hanya didasari bukti pada apa yang
Allah lakukan dalam hidup kita, atau apa yang telah Tuhan berikan kepada kita. Namun
mengasihi Tuhan harus muncul selalu dari hati sebagai bagian dari iman, karena Tuhan
sudah lebih dahulu mengasihi kita.
PERAGA
1. Gambar Yesus menemui para murid
2. Gambar Tomas bertemu dengan
para murid
PEMBUKAAN
1. Undang salah seorang anak beserta orang tua/walinya.
2. Minta anak untuk melihat ke orang tua/walinya dan tanyakan apakah ia mengasihi
orang tua/walinya tersebut.
3. Minta orang tua/wali tersebut keluar dari kelas/bersembunyi. Tanyakan pada anak
apakah ia tetap mengasihi orang tua/wali meskipun mereka tidak ada di hadapannya.
4. Sampaikan pada anak bahwa hari ini mereka akan belajar tentang Tomas yang tidak
mau percaya pada Yesus sebelum melihat-Nya.
POKOK PELAJARAN
Selamat pagi, adik-adik... Wah, bahagia sekali ya, kita semua hari ini... Kemarin kita
baru saja merasakan kesedihan karena Yesus meninggal di atas kayu salib. Semua orang
yang mengenal-Nya bersedih dan sangat merasa kehilangan Yesus. Namun kita juga
menerima kabar sukacita karena Yesus telah bangkit dari kematian-Nya. Horeee...
PENERAPAN
1. Sediakan kertas manila ukuran 10x20cm, gambar mata, dan gambar hati dengan tulisan
‘... mengasihi Yesus`, masing-masing sejumlah anak.
2. Ajak anak untuk menempelkan gambar mata dan hati di atas kertas manila.
3. Ajak anak untuk membuat tanda silang pada gambar mata.
4. Ajak anak menuliskan nama mereka di titik-titik yang ada di gambar hati.
5. Ajak anak mewarnai gambar-gambar tersebut.
6. Jelaskan kepada anak bahwa aktivitas tersebut adalah untuk menggambarkan
bagaimana kita mengasihi Tuhan tanpa perlu melihat-Nya. Kita harus yakin dan
percaya bahwa Tuhan sudah mengasihi kita terlebih dahulu, terutama dengan melihat
pengorbanan-Nya di kayu salib bagi manusia.
PELAJARAN Tomas
2. Sticker warna merah/kertas
diberi warna merah untuk tanda
UNTUK KELAS 1-3 SD bekas luka di kaki, tangan dan
lambung
PEMBUKAAN
1. Undang salah seorang anak beserta orang tua/walinya.
2. Minta anak untuk melihat ke orang tua/walinya dan tanyakan apakah ia mengasihi
orang tua/walinya tersebut.
3. Minta orang tua/wali tersebut keluar dari kelas/bersembunyi. Tanyakan pada anak
apakah ia tetap mengasihi orang tua/wali meskipun mereka tidak ada di hadapannya.
4. Sampaikan pada anak bahwa hari ini mereka akan belajar tentang Tomas yang tidak
mau percaya pada Yesus sebelum melihat-Nya.
POKOK PELAJARAN
(Tomas muncul sambil terengah-engah) Halo, adik-adik semua! Aduh, aku capek sekali.
Aku baru saja berlari dari rumah para murid menuju kubur Yesus. Katanya tubuh Yesus
yang sudah meninggal tidak ada lagi di makam-Nya. Aku sangat terkejut dan segera saja
berlari ke sana. Apakah kalian melihat Yesus, adik-adik? Tidak juga? Aduh, di mana
sesungguhnya Yesus? Tunggu, aku mendengar dari teman-teman murid Yesus yang lain
bahwa Yesus datang ke rumah tempat tinggal kami. Kali ini apakah kalian melihat Yesus
juga seperti para murid? Apa? Kalian juga melihatnya? Jadi hanya aku saja yang belum
melihat Yesus? Ah, aku tidak percaya apa kata kalian dan teman-temanku sebelum aku
sendiri melihat Yesus. Aku harus melihat bekas paku di kaki dan tangan-Nya, dan aku juga
harus memasukkan tanganku di bekas luka di lambung-Nya. Kalau sudah begitu aku baru
percaya bahwa Yesus datang, Yesus benar bangkit!
(Yesus muncul)
“Hai, Tomas... Damai sejahtera bagi kamu!”
“Yesus... sungguhkah itu Engkau?”
“Mari... Datanglah kemari... Letakkan jarimu di bekas luka paku di tangan-Ku ini, dan
juga masukkan tanganmu ke bekas luka di lambung-Ku ini. Tetapi sesudah itu, percayalah
bahwa ini Aku, Yesus, jangan menjadi tidak percaya lagi.”
“Oh, Tuhanku dan Allahku! Ya, Engkau Yesus... Tak perlu aku membuktikannya... Aku
percaya sekarang bahwa ini adalah Engkau, Yesus!”
(Pemeran Yesus berbicara) Lihat adik-adik, Bapak Tomas tadinya tidak percaya bahwa
Aku telah bangkit dari kematian. Ia harus melihat Aku dulu ada di depannya dan ia baru
percaya. Adik-adik jangan seperti itu ya... Kasihi Aku,Yesusmu, Tuhanmu, dengan segenap
hati. Tanpa perlu melihat Aku, percayalah bahwa aku sudah mengasihimu terlebih dahulu.
Bukti nyatanya Aku telah memberikan diri-Ku disalib untuk menebus dosa kalian. Maka,
kasihilah Aku juga dengan segenap hatimu, ya!
Amin!
PELAJARAN
UNTUK KELAS 4-6 SD
PEMBUKAAN
1. Sediakan kertas dan alat tulis sesuai jumlah anak.
2. Di kertas tersebut ajak anak menjawab pernyataan dengan Benar/Salah atas
pernyataan-pernyataan di bawah ini:
a. Negara Perancis terletak di Benua Eropa
b. Piramida terletak di Mesir
c. Negara Kanada terletak di Benua Amerika
d. Taj Mahal terletak di India
e. Raja Ampat terletak di Papua, Indonesia
3. Cek jawaban anak-anak dan pastikan bahwa semua pernyataan di atas jawabannya
adalah: Benar (pernyataan tersebut dapat divariasi).
4. Tanyakan kepada anak-anak apakah mereka yakin dengan jawaban Benar mereka?
5. Tanyakan pada anak pernahkah mereka pergi ke tempat-tempat itu? Bagaimana
mereka bisa yakin dengan jawaban Benar itu?
6. Sampaikan kepada anak bahwa hari ini mereka akan belajar tentang bagaimana
mengasihi Tuhan dengan sungguh, tanpa harus melihat bukti/mukjizat dari kebaikan
Tuhan dalam hidup mereka.
POKOK PELAJARAN
1. Ajak anak membuka Yohanes 20:24-29 dan membaca secara bergantian antara anak
laki-laki dan anak perempuan.
2. Ajak anak merenungkan sikap Tomas yang tidak mau percaya pada kebangkitan Yesus.
3. Sampaikan kepada anak bahwa seringkali manusia seperti itu, harus dibuktikan dulu
baru percaya, baru mengasihi. Mengasihi Tuhan tidak perlu menunggu doa kita
PENERAPAN
1. Ajak anak untuk membuat surat cinta kepada Tuhan tentang bagaimana mereka
mengasihi-Nya.
2. Hias surat cinta itu seindah-indahnya, dengan memanfaatkan benda-benda alam di
sekitar mereka (catatan: jangan memetik bunga/daun yang masih hidup).
PEN JELAS
SAN BA
AHAN
1. Sete elah Yesus bangkit, Yeesus tidak laangsung tin
nggal bersa ama-sama d dengan paraa murid.
Ia m
masih melakkukan bebe erapa tandaa dan penam mpakan kep pada para p pengikut-Nyya (ayat
30). Absennya a Yesus di tengah-ten ngah para murid, mem mbuat merreka bingun ng akan
apa yang harus mereka la akukan kareena Guru mereka
m tidakk ada di anttara merekaa. Orang
yang selama in ni memberiikan petunj uk tentang g apa yang harus dikerrjakan tidak k ada di
sanaa. Oleh sebab itu, be eberapa m murid memu utuskan un ntuk kembaali melaut. Mereka
kemmbali kepad da pekerjaa an lama m mereka. Merreka adalah h Simon Peetrus, Tom mas atau
Didimus, Natanael, Yohanes dan Yaakobus ana ak Zebedeu us, dan duua murid laain yang
tidaak disebutkan namanya. Kem balinya mereka m padda pekerjaaan menca ari ikan
men nunjukkan kerendahha
k atian merekka. Menjadi orang-oran ng terdekatt Sang Mesias tidak
mem mbuat mere eka lupa dirri.
2. Sete elah semalaman mereka melautt, rupanya tidak satu upun ikan mereka da apatkan.
Sammpai akhirny ya di siang hari beriku tnya, Yesuss berdiri di tepi pantai dan memin nta lauk.
Akaan tetapi paara murid tidak mengeenali-Nya dan d juga mengatakan tidak ada satupun
ikann pada mereka. Maka a Yesus meeminta merreka untuk menebarkaan jala ke sebelah
kanan perahu.. Seketika itu juga p ara murid pun mend dapatkan b egitu bany yak ikan
sammpai-sampa ai tidak dap
pat menarikknya. Mome en itu meng gingatkan m murid yang dikasihi
Yesus, yaitu Yo ohanes ana ak Zebedeu s, pada waktu awal mula Yesus m memanggil mereka
sebagai murid. Maka ia pun sadar daan mengata akan ‘Itu Tuuhan’. Menaarik, mengaapa para
murrid sampai tidak me engenali Yeesus disebabkan kare ena kelelahhan yang mereka
rasaakan setelahh semalama an bekerja mmencari ika
an dan tidak k mendapattkan hasil apapun.
a
3. Sim
mon Petrus yang langssung tersad dar bahwa di tepi pan ntai itu adaalah Yesus,, segera
berp pakaian dan berenang g menuju paantai. Jarakk perahu da an pantai tiddaklah begitu jauh,
hanya 200 hassta saja. 1 hasta
h kuran
ng lebih 45 cm. Jadi, 200 2 hasta kurang lebbih sama
denngan 90 me eter. Para murid yang g lain pun segera menepi dan m menemui Yesus. Di
sanaa sudah ad da api arang g dan di attasnya ada ikan dan roti. Yesus m meminta beeberapa
ikann di perahuu diambil untuk
u dima kan bersam ma. Dengan n sigap Sim mon Petruss segera
men nuju ke perahu dan mengeluark
m kan ikan-ikaan yang be erjumlah 1553 ekor. Yesus dan
paraa murid pu un makan bersama.
b N
Namun para a murid tid dak ada ya ng bertany ya siapa
111 SAHAB
BAT ANAK | JJANUARI–JU
UNI 2019
orang di hadapan mereka, karena mereka sudah yakin penuh, bahwa itu adalah Yesus,
Guru mereka. Terlebih lagi setelah Yesus mengambil ikan dan roti dan membagi-
bagikannya kepada mereka, mengingatkan mereka pada perjamuan malam terakhir di
mana Yesus melakukannya juga bagi mereka.
4. Waktu kebersamaan Yesus dan para murid adalah hal yang sangat dirindukan oleh
para murid. Di sana mereka berbagi cerita, berdiskusi, dan lain sebagainya. Kedatangan
Yesus di tepi Danau Tiberias pun salah satunya untuk menikmati waktu bersama yang
selama ini selalu mereka lakukan. Itu adalah wujud kasih Yesus dan para murid. Oleh
sebab itu, penting bagi kita juga untuk mau meluangkan waktu bersama orang-orang
terkasih untuk berbagi cerita sebagai wujud cinta kasih satu dengan yang lainnya.
PERAGA
1. Gambar 7 murid mencari ikan
dengan jala kosong
2. Gambar Yesus memanggil mereka
dari tepi pantai
PEMBUKAAN
1. Tanyakan pada anak siapakah di antara mereka yang senang berkumpul bersama
keluarga (anak-anak akan mengangkat tangannya).
2. Tanyakan pada anak apa yang biasa mereka lakukan saat berkumpul (tunjuk satu per
satu anak yang ingin menjawab).
3. Sampaikan pada anak bahwa tidak hanya mereka saja yang senang berkumpul, Yesus
dan para murid juga senang berkumpul bersama seperti cerita berikut.
POKOK PELAJARAN
Adik-adik, setelah ditinggalkan Yesus, para murid bingung apa yang harus mereka
lakukan. Maka mereka pun kembali ke laut untuk bekerja mencari ikan. Apa adik-adik nama
orang yang pekerjaannya mencari ikan di laut? Ya, betul, nelayan. Tapi sayang sekali adik-
PENERAPAN
1. Bagikan kertas HVS, gambar orang-orang bergandeng tangan melingkar, dan gambar
hati, masing-masing sesuai jumlah anak.
2. Ajak anak untuk menempelkan gambar orang bergandengan tangan di kertas HVS
tersebut, dan tempel juga gambar hati di tengah gambar orang-orang tersebut.
3. Ajak anak mewarnai gambar tersebut.
PERAGA
1. Gambar 7 murid mencari ikan
dengan jala kosong
2. Gambar Yesus memanggil
mereka dari tepi pantai
3. Gambar para murid
PEMBUKAAN
1. Tanyakan pada anak siapakah di antara mereka yang senang berkumpul bersama
keluarga (anak-anak akan mengangkat tangannya).
2. Tanyakan pada anak apa yang biasa mereka lakukan saat berkumpul (tunjuk satu per
satu anak yang ingin menjawab).
POKOK PELAJARAN
Adik-adik, setelah ditinggalkan Yesus, para murid bingung apa yang harus mereka
lakukan. Maka mereka pun kembali ke laut untuk bekerja mencari ikan. Apa adik-adik nama
orang yang pekerjaannya mencari ikan di laut? Ya, betul, nelayan. Tapi sayang sekali adik-
adik, setelah bekerja semalaman, mereka tidak mendapatkan satupun ikan (tunjukkan
gambar 1).
Tiba-tiba di siang hari berikutnya, seseorang dari tepi pantai memanggil mereka
meminta lauk. Tentu para murid tidak memiliki lauk apapun untuk dimasak dan diberikan
kepada orang itu (tunjukkan gambar 2). Orang itupun meminta mereka untuk menebarkan
jala di sebelah kanan perahu mereka. Dan tiba-tiba... Wah, ajaib! Tiba-tiba jala mereka
berat untuk ditarik karena ada banyak ikan terperangkap di jala mereka (tunjukkan gambar
3). Salah seorang murid pun berkata dan melihat ke arah pantai, “Itu Tuhan Yesus!” Semua
murid terkejut dan bergembira, hingga Simon Petrus segera memakai pakaian dan
berenang menuju ke pantai untuk menemui Yesus (tunjukkan gambar 4). Maka murid-
murid pun segera menyusul Petrus ke tepi pantai. Sampai di sana Yesus dan Petrus sudah
bercakap-cakap dan menunggu keenam murid lainnya. Mereka pun akhirnya makan
bersama dengan roti dan ikan sambil bercakap-cakap melepaskan rindu setelah lama tidak
bertemu.
Adik-adik, kalau kita bayangkan pertemuan Yesus dan para murid itu sungguh indah,
ya... Mereka berkumpul bersama, berbagi kasih, bercerita, tertawa bahagia, ah pasti
sungguh indah dilihat. Begitu juga dengan kita... Yuk, kita beri waktu untuk berkumpul
dengan papa, mama, kakek, nenek, kakak, adik, om, tante, untuk berkumpul, bercerita,
tertawa bahagia bersama-sama. Pasti kita akan merasakan sukacita yang besar yang
datangnya dari Tuhan. Amin!
PENERAPAN
1. Bagikan kertas HVS sesuai jumlah anak.
2. Ajak anak menggambar orang melingkar saling bergandengan tangan dan gambar hati
di tengahnya.
3. Ajak anak menuliskan siapa saja orang-orang yang ada di situ.
4. Ajak anak mewarnai gambar tersebut.
POKOK PELAJARAN
1. Ajak anak membaca Yohanes 21:1-14 secara bergantian satu per satu anak.
2. Sampaikan kepada anak betapa waktu untuk berkumpul itu sangat berharga bagi
Yesus dan para murid. Di sana mereka bisa bersantai bersama, tertawa bersama, dan
bisa berbagi cerita tentang kehidupan. Hal seperti ini akan membuat persekutuan
semakin erat dan indah.
3. Sampaikan kepada anak bahwa aktivitas mereka tadi sesungguhnya menggambarkan
bahwa berbagi kisah kepada orang lain adalah sesuatu yang menyenangkan. Bila itu
pergumulan, maka akan semakin ringan. Bila itu sesuatu yang membahagiakan, maka
orang lain akan ikut merasakan sukacita yang kita rasakan. Maka dari itu, ajak anak
untuk meluangkan waktu khusus bersama dengan keluarga, dengan teman-teman di
sekolah, teman-teman di gereja, di komunitas, untuk menciptakan suasana yang positif
yang bisa saling menguatkan satu dengan yang lain.
PENERAPAN
1. Ajak anak untuk menjadi pelopor persekutuan di masing-masing komunitas mereka.
2. Ajak anak untuk menuliskan tanggal berapa dan apa rencana mereka di masing-masing
komunitas ini:
9 Keluarga
9 Sahabat di sekolah
9 Sahabat di gereja
9 Sahabat di komunitas (kalau ada, misal; komunitas tari, komunitas musik, dll)
PEN JELAS
SAN BA
AHAN
1. Petrrus adalah murid Tuh han Yesus yyang selam ma ini berani mengunngkapkan perasaan
p
den
ngan lugas. Namun hal itu ternyaata akhirnya a membeba ani hidupnyya karena justru
j di
akhir perjalanaan kehidupa an Tuhan Y Yesus, dia ju
ustru menyyangkal-Nyaa 3 kali. Tentu saja
hal ini memba awa kegun ndahan terssendiri bag gi Petrus. Dalam pe rikop sebe elumnya,
Petrruslah yang g berinisiattif untuk peergi menjalla ikan. Pettrus berharrap bahwa dengan
menngerjakan kembali pe ekerjaan laamanya bissa meredak kan kegun dahannya. Namun
Tuh
han Yesus memiliki
m ca
ara tersend iri dalam memulihkan
m Petrus. Peertama-tama Tuhan
Yesus mengu ulangi mujizat penan ngkapan ik kan sepertti ketika Dia pertam ma kali
memmanggil Pe etrus, namun saat ini jaala Petrus tidak
t koyak
k (lihat ayatt 11). Kedua
a, Tuhan
mennghargai kerja
k Petrus dengan meminta ikan tangk kapan Petrrus untuk dibakar
walaupun Tuha an Yesus suudah menyeediakan sarrapan sebelumnya (ayaat 9 & 10).
2. Saat ini Tuhan Yesus hendak meneg guhkan Petrrus bahwa pengampun
p nan dan pemulihan
yang dilakukan Tuhan YesusY adalaah kasih Tuuhan Yesus pada Petrrus. Pertam ma-tama
Tuh
han Yesus membandin
m ngkan kasih h Petrus dangan yang lain, nam mun selanju utnya Ia
secaara tegas menanyaka an sikap P Petrus. 3 kali
k Tuhan Yesus teerus mena anyainya
walaupun Pettrus sudah h menjawa b dan jaw waban Pettrus semakkin lama semakins
mennunjukkan penyesalan
p Petrus. (d inamika peertanyaan dan jawabann Tuhan Ye esus dan
Petrrus ini akan
n semakin te erasa bila kkita melihat dalam bahasa aslinya,, bahasa Yu unani).
3. Tuh
han Yesus bertanya
b 3 kali ini akkan mengin ngatkan kita pada pe nyangkalan n Petrus
yang 3 kali jugga. Namun ungkapan kasih Petru us pada Tuhan Yesus segera ditanggapi
den
ngan keperrcayaan Tu uhan Yesuss pada Pe etrus untukk menggem mbalakan domba-
dommba-Nya. Tuhan Yesuss tetap mempercayak kan tugas paling
p penti ng ini pada a Petrus
dan
n ini merup pakan wujud nyata kaasih Tuhan Yesus yan ng mengam mpuni dan bahkan
menneguhkan Petrus, ba ahkan sela njutnya Tu uhan Yesus menunjuukan pada Petrus
tanttangan berrat bagi pelayanannyaa di masa yang y akan datang. Naamun Tuhan Yesus
mennegaskan su upaya Petru us setia meengikut Yesus.
4. Tuh
han Yesus mempercay
m yakan tugass penting padap orang
g-orang yanng mengassihi-Nya.
Petrrus pun pada akhirn nya mau m melakukan perintah Tuhan
T Yesuus sebagai wujud
kasiihnya. Demmikian juga seharusnya
s a setiap ora
ang percayaa, bahwa kaasih pengampunan
SAHABA
AT ANAK | JANUARI–JU
J UNI 2019 116
yang sudah Tuhan berikan akan membawa mereka pada kesediaan melakukan perintah
Tuhan bukan karena terpaksa atau rutinitas formal belaka, tetapi sebagai wujud kasih
kepada Tuhan yang diwujudkan dalam tindakan. Marilah kita tunjukkan kasih kita pada
Tuhan dengan melakukan perintah-Nya
PELAJARAN PERAGA
Gambar komik seperti pelajaran untuk
anak kelas 1-3 SD dengan dialog lengkap
UNTUK ANAK TK namun sederhana (Guru dapat mengisi
dialog sesuai perikop).
PEMBUKAAN
1. Permainan “Yesus berkata”.
2. Aturan permainan ini adalah anak hanya melakukan perintah yang diawali kata “Yesus
berkata” misalnya “Yesus berkata angkat tangan kananmu” maka setiap anak harus
mengangkat tangan kanannya. Jika tanpa diawali “Yesus berkata”, anak tidak perlu
mengerjakannya misalnya “turunkan tangan kananmu”, anak-anak tidak perlu
menurunkan tangannya.
3. Ajak anak untuk melihat bahwa kita seringkali lalai memperhatikan apa yang menjadi
perintah Tuhan.
4. Sampaikan pada anak bahwa hari ini kita akan belajar dari seseorang yang mau
menunjukkan kasihnya pada Tuhan dengan melakukan perintah-Nya.
POKOK PELAJARAN
Guru bercerita dengan alat peraga komik yang sudah diperbesar ukurannya.
Anak-anak, setelah Tuhan Yesus dan para murid sarapan di tepi danau, Tuhan
Yesus bertanya kepada Petrus (tunjukkan gambar 1) “Simon, apakah engkau
mengasihi aku lebih dari mereka semua?” maka Petrus menjawab (tunjukkan gambar
2) “benar Tuhan, aku mengasihi Engkau”. Lalu Tuhan Yesus memberi perintah
(tunjukkan gambar 3) “gembalakanlah domba-dombaku”.
Anak-anak ternyata tidak hanya sekali Tuhan Yesus bertanya kepada Petrus tetapi
3 kali Tuhan Yesus bertanya (tunjukkan rangkaian dialog yang kedua dan ketiga).
Anak-anak Tuhan Yesus sangat mengasihi Petrus, dulu waktu Tuhan Yesus ditangkap,
PENERAPAN
1. Berikan komik pada anak untuk diwarnai.
2. Bagian bawah komik dituliskan “ ………….. cinta Tuhan Yesus dan mau melakukan
perintah-Nya” dengan huruf putus-putus. Anak diminta mengisi … dengan namanya
dan menebali hurufnya.
3. Ajak anak menyanyi “Saya Cinta Tuhan Yesus” sebagai penutup.
PERAGA
Gambar komik percakapan: Yesus
dan Petrus; Yesus berbicara pada
Petrus; Petrus menjawab Yesus;
PEMBUKAAN
1. Bagikan kertas pada anak-anak dan mintalah anak membuat daftar : siapakah yang
pernah memberikan perintah pada mereka.
2. Bagaimana perasaan mereka ketika menerima perintah.
3. Bagaimana perasaan mereka ketika mengerjakan perintah tersebut.
4. Pernahkah mereka gagal dalam melakukan perintah itu dan bagaimana sikap orang
yang memberi perintah padanya.
5. Sampaikan pada anak bahwa hari ini kita akan belajar dari seseorang yang mau
menunjukkan kasihnya pada Tuhan dengan melakukan perintah-Nya.
POKOK PELAJARAN
1. Mintalah anak untuk membaca perikop.
2. Anak diminta mengisi bagian dialog dalam komik dengan kata-kata mereka sendiri
(bahan dapat dicopy dari peraga).
3. Setelah komik selesai ajak anak membahas mengapa Tuhan Yesus menanyai Petrus 3
kali.
4. Ajak anak melihat bahwa Tuhan Yesus sangat mengasihi Petrus dan mengampuni dia.
Tuhan Yesus juga meminta Petrus mengerjakan perintah-Nya dengan kasih.
PELAJARAN
UNTUK KELAS 4-6 SD
PEMBUKAAN
Bagikan kertas pada anak-anak dan mintalah anak membuat daftar :
1. Perintah apa yang pernah kamu terima.
2. Siapakah yang memberi perintah.
3. Bagaimana perasaanmu ketika mendapat perintah.
4. Bagaimana perasaanmu ketika mengerjakan perintah tersebut.
5. Sampaikan pada anak bahwa hari ini kita akan belajar dari seseorang yang mau
menunjukkan kasihnya pada Tuhan dengan melakukan perintah-Nya.
POKOK PELAJARAN
1. Ajak anak membaca perikop dan kemudian ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Dimanakah pembicaraan antara Petrus dan Tuhan Yesus ini terjadi?
b. Kapan percakapan ini terjadi?
c. Apa yang ditanyakan Tuhan Yesus pada Petrus dan apa jawaban Petrus?
d. Bagaimana sikap Tuhan Yesus pada Petrus dan bagaimana perasaan Petrus?
e. Mengapa Tuhan Yesus perlu mengulang pertanyaan yang sama 3 kali? 3 kali ini
mengingatkan peristiwa apa antara Tuhan Yesus dan Petrus?
f. Apa perintah Tuhan Yesus pada Petrus?
g. Jika kamu menjadi Petrus, apa tekadmu dalam melakukan perintah tersebut?
2. Mintalah anak berpasangan atau kelas dibagi dalam 2 kelompok dan memperagakan
sebagai Petrus dan Yesus dengan menggunakan nyanyian “Kau Cinta ‘Ku Simon?”
3. Ajak anak melihat bahwa Tuhan Yesus sangat mengasihi Petrus dan mengampuni dia.
Tuhan Yesus juga meminta Petrus mengerjakan perintah-Nya dengan kasih.
PEN JELAS
SAN BA
AHAN
1. Dalaam perikopp sebelumny ya, pada ayyat 18, Tuha an Yesus menyampaika kan nubuat atas diri
Petrrus bahwa dia pada masa tuan ya akan diikat tangannya dan d dibawa ke tempat
mana dia tidak mengh
dim hendakinyaa. Namun, Yesus mem mberikan p penguatan dengan
men nyampaikan n 2 kata bagi
b Petrus pada ayat 19, yaitu “Ikutlah A Aku”. Perkataan ini
sehaarusnya me emberikan kekuatan b bagi Petruss untuk teg guh mengikkut Yesus. Artinya,
Petrrus diminta
a mempersiapkan diri m mengikuti teladan
t Tuhhan Yesus d dalam menghadapi
tanttangan pelaayanannya pada masaa yang aka an datang. Kesetiaan TTuhan Yesus pada
Sanng Bapa jugga diharapk kan dimilikii oleh Petrus sehingg ga dia tetaap tegar menerima
konnsekuensi beeriman pad da Yesus.
2. Nam mun dalam perikop ini, Petrus terrgoda untuk k memband dingkan dir inya denga an murid
Tuhhan Yesus yang
y lain, sehingga
s P
Petrus berta anya pada Tuhan Yessus apa yan ng akan
terjaadi pada murid
m yang dikasihi Y Yesus. Tuha an Yesus pada jawabaan-Nya di ayat 22
men nyatakan dengan
d teggas bahwa itu bukan n urusan Petrus.
P Injill Yohanes bahkan
men negaskan dengan
d men nuliskan kaalimat itu se ekali lagi pada ayat 223. Jawaban n Tuhan
Yesus tersebu ut hendak menegur P Petrus bahw wa setiap orang mem mpunyai tu ugasnya
massing-masingg dalam me engikut Tuh han.
3. Cataatan pentinng yang ditegaskan T Tuhan Yesu us pada Pe etrus terdaapat pada ayat 22
baggian akhir. Pada bagian ini, Tu uhan Yesuss mengulan ng perinta h-Nya yan ng telah
disaampaikanNy ya di ayat 19, yaitu “Ikutlah Aku”. Tuhan n Yesus meenghendaki Petrus
supaya fokus dalam mengikut Tuh han Yesus. Membandingan diri d dengan oraang lain
tidaak akan meembawa ma anfaat, bah hkan bisa mengendork
m kan semang gat pelayannan dan
mem mbiaskan fo
okus dalam mengikut T Tuhan.
4. Murrid yang dikkasihi Yesus pada perrikop ini diy yakini menu unjuk pada diri Yohanes yang
jugaa dianggap sebagai pe enulis Injil i ni. Nama Yohanes
Y ini secara haraafiah bisa diartikan
d
sebagai “Tuha an sudah melimpahka
m an rahmat”” atau “Tuhan menunnjukkan pe erkenan-
Nyaa”. Dengan kata lain, murid
m yang g dikasihi itu. Yohaness mempunyyai tugas te ersendiri
dalaam melanjuutkan karya a Tuhan Yeesus. Masin ng-masing murid Yesuus akan me endapat
tugaas sesuai dengan
d apaa yang dikkehendaki Tuhan T Yesuus, sehingg ga setiap pengikut
p
Yesus diharapkkan tidak membanding
m g-bandingk kan diri dala
am pelayanaan.
121 SAHAB
BAT ANAK | JJANUARI–JU
UNI 2019
5. Perikop ini hendak mengajak kita semua untuk fokus pada pelayanan masing-masing
sesuai dengan talenta yang Tuhan berikan, sehingga tidak perlu membandingkan diri
dengan pelayanan orang lain. Tuhanlah yang akan menilai setiap pelayanan yang
dilakukan oleh umat-Nya. Hal penting yang perlu dicatat oleh setiap pengikut Yesus
adalah tetap mengikuti kata-kata-Nya: “Ikutlah Aku”. Dengan tetap fokus mengikut
Yesus, masing-masing orang akan menyadari tugasnya dengan terus berupaya
mengerjakan apa yang menjadi kehendak Tuhan bagi tiap pribadi dengan bertanggung
jawab dan bersungguh-sungguh.
PELAJARAN
UNTUK ANAK TK
PEMBUKAAN
1. Tanyakan pada anak apakah mereka punya tugas tertentu di rumah atau di sekolah.
2. Tanyakan juga apakah ada orang lain yang punya tugas berbeda dengan dia.
3. Tanyakan juga apakah mereka ingin bertukar tugas dengan mereka.
4. Sampaikan pada anak-anak bahwa hari ini mereka akan belajar bahwa Tuhan punya
rencana bagi tiap-tiap kita.
POKOK PELAJARAN
Anak-anak, Petrus, seorang murid Tuhan Yesus merasa iri pada temannya, Yohanes. Tuhan
Yesus pernah memberikan tugas pada Petrus untuk menjadi pemimpin jemaat. Petrus
tahu, itu bukan pekerjaan yang mudah. Lalu ia melihat Yohanes, temannya. Ia lalu bertanya
pada Tuhan Yesus sambil menunjuk pada Yohanes, ”Lalu bagaimana dengan dia, Tuhan?
Apa yang akan terjadi dengan dia, Tuhan?” Tuhan lalu menegur Petrus, ”Itu bukan
urusanmu, melainkan urusan-Ku. Yang penting, turutilah perintah-Ku.” Tuhan Yesus
mengajari Petrus untuk tetap taat pada perintah Tuhan Yesus. Petrus tidak perlu iri
terhadap orang lain, karena Tuhan memberikan tugas yang berbeda-beda pada Petrus dan
Yohanes, sesuai dengan apa yang Tuhan anggap baik. Yang penting, Petrus harus tetap
mengikuti perintah-Nya..
PELAJARAN
UNTUK KELAS 1-3 SD
PEMBUKAAN
1. Bawalah beberapa jenis biji-bijian yang dapat diolah menjadi makanan, misalnya biji
kacang hijau, biji kedelai, dan kacang tanah.
2. Diskusikanlah persamaan dan perbedaan biji-biji itu, serta manfaat masing-masing.
Tanyakan mengapa ada berbagai jenis biji-bijian dan tanyakan bagaimana seandainya
hanya ada satu jenis biji saja.
3. Ungkapkan bahwa hari ini mereka akan bersama-sama belajar bahwa Tuhan punya
kehendak yang unik untuk masing-masing mereka.
POKOK PELAJARAN
1. Minta 3 orang anak melakukan percakapan dari perikop ini
Contoh Percakapan
Narator Petrus sedang bercakap-cakap dengan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus
memberi Petrus tugas untuk menggembalakan domba-domba-Nya.
Dengan kata lain, Tuhan ingin Petrus menjadi pemimpin bagi pengikut-
pengikut Yesus. Petrus sebenarnya senang menerima tugas itu. Tapi,
tiba-tiba dilihatnya seorang murid Yesus lainnya. Maka Tanya Petrus,…
Petrus Tuhan, apakah yang akan terjadi pada dia?
Yesus Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang,
itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku!
2. Guru menyiapkan beberapa pertanyaan berdasar perikop.
PENERAPAN
1. Tekankan bahwa Tuhan menghendaki setiap anak untuk fokus mengikut Dia, seperti
perintah-Nya “Ikutlah Aku” kepada Petrus. Namun Ia juga memberi masing-masing
anak tugas yang unik.
2. Berikan pada masing-masing anak sebuah penghargaan dengan cara : minta setiap
anak untuk menuliskan namanya di kertas, serta talenta yang dia miliki (dapat berupa
sifat tertentu, kepandaian di bidang tertentu, atau ketrampilan di bidang tertentu).
Guru dapat membantu menggalinya dari anak. Dorong pula anak-anak untuk saling
membantu mengidentifikasi talenta satu sama lain. Ini penting untuk mengajak mereka
saling menghargai.
3. Dorong anak untuk menghargai keunikan mereka dan teman mereka, serta menyadari
bahwa Tuhan berkehendak baik untuk mereka masing-masing. Tuliskan dalam kertas
yang cukup besar untuk menuliskan nama anak dan talentanya dan ditempelkan di
dinding kelas
PELAJARAN
UNTUK KELAS 4-6 SD
PEMBUKAAN
1. Bawalah beberapa jenis sayur mayur yang dapat diolah menjadi makanan.
2. Diskusikanlah persamaan dan perbedaan sayur mayur itu, serta manfaat masing-
masing. Tanyakan mengapa ada berbagai jenis sayur mayur dan tanyakan bagaimana
seandainya hanya ada satu jenis sayuran saja.
3. Ungkapkan bahwa hari ini mereka akan bersama-sama belajar bahwa Tuhan punya
kehendak yang unik untuk masing-masing mereka.
PENERAPAN
1. Tekankan bahwa Tuhan menghendaki setiap anak untuk fokus mengikut Dia, seperti
perintah-Nya “Ikutlah Aku” kepada Petrus. Namun Ia juga memberi masing-masing
anak tugas yang unik.
2. Berikan pada masing-masing anak sebuah penghargaan dengan cara : minta setiap
anak untuk menuliskan namanya di kertas, serta talenta yang dia miliki (dapat berupa
sifat tertentu, kepandaian di bidang tertentu, atau ketrampilan di bidang tertentu).
Guru dapat membantu menggalinya dari anak. Dorong pula anak-anak untuk saling
membantu mengidentifikasi talenta satu sama lain. Ini penting untuk mengajak mereka
saling menghargai.
3. Dorong anak untuk menghargai keunikan mereka dan teman mereka, serta menyadari
bahwa Tuhan berkehendak baik untuk mereka masing-masing.
4. Buatlah pembagian tugas dalam kelas sesuai talenta masing-masing anak untuk
dilaksanakan di minggu berikutnya.
SUUKACCITAA DAALAM
M TUUHANN
Berpisah dengan sseseorang menjadi kejadian
k yaang menye edihkan.
Ditinggalkan
D n orang yyang dikasihi membu uat kita mmerasa kehhilangan.
P
Perpisahan Yesus denngan para murid dissertai janji bahwa ak kan ada
P
Penghibur yang akann memberikan kekua atan dan pertolongan pada
m
mereka (Roh Kudus). Y
Yesus yang
g pergi pada
a Bapa mennjanjikan penolong
p
pada muridd-murid-Ny a. Para murid seharu
usnya berssukacita ak
kan janji
Y
Yesus
Melalui pelajaran hari ini, anak-anakk mau beersukacita karena
m
mengetahuui bahwa Tu
uhan Yesuss menjanjik
kan Roh Kud
dus.
PEN JELAS
SAN BA
AHAN
1. Yesus yang he endak meninggalkan murid-muriid-Nya sudah disamp paikanNya sejak Ia
massih bersama a para murid. Hal itu ddisampaikaan supaya mereka
m tidaak kecewa bila tiba
saattnya Yesuss meninggalkan mereeka sebab pada akh hirnya Yesuus memang g harus
men ninggalkan mereka untuk pergi keepada Bapa a yang men ngutus-Nya .
2. Padda waktu Ia a menyamp paikan renccana-Nya itu, tidak ada seorang g murid pu un yang
berttanya, ”Kem mana Engkkau pergi” ((ayat 5). Tidak adany ya pertanyaaan itu sebenarnya
men nunjukkan bahwa parra murid b belum mengetahui misi Tuhan Y Yesus. Paraa murid
terliihat sedih (ayat 6) dan
d itu adaalah reaksi yang waja ar dialami para murid d sebab
merreka meng ghendaki Tuhan Yeesus selalu u bersama dengan mereka. Apalagi
sebelumnya, Tuhan Yesuss menyatakkan bahwa para murid akan meng galami pendderitaan
sertta dikucilkan oleh oran
ng-orang Yaahudi (ayat 1-2).
3. Saat Tuhan Ye esus pergi kepada
k Bappa, apakah para murid d benar-be nar sendiri?? Sama
sekaali tidak. Tuhan
T Yesuus mengattakan:”Perccayalah kep pada-Ku: LLebih baik bagimu
bahhwa Aku peergi, karena Sang Peng ghibur akann diutus kep padamu”. Peerkataan itu u adalah
janji Tuhan Ye esus sendirri kepada p para muridd-Nya. Deng gan janji ittu, Ia meneegaskan
bahhwa Ia akan n menyertaai murid-mu urid-Nya deengan cara yang berb beda yaitu dengan
men ngutus Roh h Kudus (Saang Penolon ng) dan hall itu lebih berguna bag gi para murrid (ayat
7). MMengapa le ebih bergunna? Sebab ketika Tuha an Yesus tinggal bersaama para murid,
m Ia
dibaatasi oleh tempat
t dann waktu seeperti semu ua orang pada
p umum mnya. Sehingga Ia
hanya bisa dise entuh oleh orang-oran ng yang berrada di dekat-Nya. Suaara-Nya han nya bisa
dideengar oleh orang-oran ng disekitarr-Nya. Namun bila Ia hadir dalam bentuk Roh Kudus
(Sanng Penolon ng), kehadirran-Nya dap pat dirasakan oleh sem mua orang ttanpa dibattasi oleh
tem
mpat dan wa aktu.
4. Perccaya pada janji Tuhan Yesus m merupakan hal penting g bagi kitaa. Dengan percaya
keppada Tuhan n Yesus, kitta semua aakan dimam mpukan menghadapi semua tan ntangan
kehidupan. Tu uhan Yesus pergi kep pada Bapa, supaya kita semua sselalu disertai-Nya
SAHABA
AT ANAK | JANUARI–JU
J UNI 2019 126
dengan penghiburan yang selalu baru. Kepergian-Nya kepada Bapa, akan memberikan
sukacita yang sejati kepada kita semua.
PELAJARAN PERAGA
1. Gambar Tuhan Yesus berkumpul
bersama para murid.
UNTUK ANAK TK 2. Gambar para murid sedih.
PEMBUKAAN
1. Tanyakan pada anak-anak: “Siapa diantara kalian yang pernah ditinggalkan oleh ibu
atau ayah kalian selama beberapa hari? Siapa merasa senang?
2. Ajaklah anak berdialog tentang perasaan-perasaan mereka ketika ditinggal pergi oleh
ibu atau ayahnya.
3. Tanyakan juga kalau ayah dan ibu pergi, apakah yang bisa menguatkan mereka?
4. Sampaikan pada anak hari ini mereka akan belajar dari orang-orang yang ditinggalkan
namun mendapat kekuatan dan sukacita.
POKOK PELAJARAN
Tunjukkan gambar Tuhan Yesus berkumpul bersama murid-Nya: ”Coba kalian lihat gambar
ini… sebutkan gambar siapa ini? Benar.. ini adalah gambar Tuhan Yesus bersama murid-
murid-Nya. Kira-kira apa yang mereka lakukan? Lihat, Tuhan Yesus sedang berbicara
kepada mereka. Mau tahu apa yang mereka bicarakan? Baik, dengar baik-baik apa yang
mereka bicarakan.”
(Pemain memasuki ruang pembelajaran. Pemeran para murid membaur dengan ASM. Jika
memungkinkan, pakailah kostum dan make up).
TY “Sahabat-sahabatku, kita sudah lama hidup bersama. Aku menjadi guru dan
sahabatmu. Ingatlah, sebentar lagi aku akan pergi meninggalkan kalian semuanya”.
(Mendengar perkataan Tuhan Yesus, para murid yang tadinya tampak sukacita
berubah menjadi sedih..). Lho… kok kalian jadi cemberut seperti itu…
M1 Guru…. (dengan nada sedih), kalau Engkau meninggalkan kami, bagaimana dengan
kami? Wah… kok Guru tega begitu sich…
M2 Benar Guru, selama ini kita selalu bersama, mengapa Engkau harus meninggalkan
kami? Kami ingin selalu dekat dengan Guru, mendengar suara Guru, sarapan, makan
PENERAPAN
1. Bagikan Gambar Tuhan Yesus yang terangkat ke surga dengan para murid yang
melihat Tuhan Yesus terangkat ke surga, bagikan juga selembar sebuah kertas
folio/kwarto.
2. Mintalah anak menempelkan gambar Tuhan Yesus yang terangkat ke surga pada kertas
itu. Mintalah mereka memberi warna gambar itu.
3. Setelah gambar diwarnai, mintalah anak untuk memberi kesan terhadap gambar itu
dengan menanyakan: “Bagaimana perasaanmu pada Tuhan Yesus yang naik ke
surga?”. Bagi anak yang belum bisa menulis, guru dapat membantu menuliskan kesan
anak di balik kertas kerja murid. Bila anak sudah bisa menulis sendiri, mintalah mereka
menuliskan kesan mereka dibalik kertas kerja.
POKOK PELAJARAN
1. Tunjukkan pada Anak gambar Tuhan Yesus bersama murid-murid-Nya, Guru bisa
mengatakan: “Wah….wah…wah… ada apa tuh…, ayo tebak, kira-kira ada apa? Kok
sepertinya serius sekali ya… o ya, sepertinya ada rapat… O betul…. Ada rapat. Lihat,
siapa mereka? Ya, lihat: ada Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya.
2. Mintalah anak untuk memperhatikan (suara Guru agak berbisik): “Coba dengar apa
yang dikatakan Tuhan Yesus…. “Murid-murid-Ku, dengarkan Aku, Aku sangat mengasihi
kalian”. Dengar anak-anak… Tuhan Yesus sangat mengasihi mereka.
3. Tanyakan pada anak: “Kira-kira Tuhan Yesus mengasihi anak-anak tidak? (biarkan
anak-anak merespons).
4. Guru melanjutkan penjelasan: “Coba dengar lagi apa yang dikatakan Tuhan Yesus.
“Karena Aku mengasihi kalian, maka Aku akan meninggalkan kalian”. Lho… kok…,
murid-murid bertanya:”Kalau Guru mengasihi kami, kok Guru mau meninggalkan
kami?” Tuhan Yesus berkata:”Kalian pasti kaget bukan? Tetapi memang Aku harus
pergi meninggalkan kalian dan kalian pasti tidak tahu ke mana Aku akan pergi. Kalau
kalian tahu ke mana kepergian-Ku, pasti kalian tidak akan sedih seperti sekarang ini”.
5. Beri penekanan dengan cerita: “Hmm… kira-kira ke mana ya? Coba ada yang tahu ke
mana Tuhan Yesus akan pergi? Yuk.. kita bantu murid-murid Tuhan Yesus supaya
mereka tidak sedih lagi…. Coba ke mana Tuhan Yesus akan pergi? Ya… Tuhan Yesus
akan pergi kepada Bapa. Yuk kita dengar lagi apa yang dikatakan Tuhan Yesus: “Aku
akan pergi kepada Bapa dan Aku harap semua tidak cemas, karena ke mana Aku pergi
sudah jelas. Ya.. aku akan pergi kepada Bapa.” Lihat, sekarang perubahan wajah murid-
murid Tuhan Yesus. Semula mereka tampak sedih, murung, tetapi sekarang mereka
tampak menjadi gembira. Seorang murid berkata: ”Kalau Guru mau pergi pada Bapa,
apa oleh-oleh-Nya?” Tuhan Yesus tersenyum dan berkata: ”Memang lebih baik bila
Aku pergi, supaya kalian mendapat penghiburan. Itu oleh-oleh-Nya. Penghibur itu akan
menjadi sahabatmu, sama seperti selama ini aku menjadi sahabatmu. Ia akan
menemani kamu dan menjadi penghiburmu. Ia akan menjadi sumber gembiramu. Aku
pergi untuk menyediakan semua itu.” Salah seorang murid bertanya: ”Kalau begitu, apa
yang harus kami perbuat sekarang ini Guru?” “Kalian harus percaya… itu syaratnya.
Dengan percaya, kalian akan tahu bahwa Aku mengasihi kalian, sekarang
bergembiralah.” Mendengar perkataan Tuhan Yesus, semua murid yang ada di dekat
PENERAPAN
1. Sampaikan pada anak bahwa karena penyertaan Roh Kudus, anak-anak menjadi
Kristen. Oleh karena itu ajak mereka menyatakan kesukacitaan dengan nyanyian.
2. Tanyakan pada anak lagu apa saja yang mereka kenal tentang suka cita atau kenaikan
Tuhan Yesus. Tuliskan jawaban anak di papan tulis atau kertas.
3. Bagi kelas dalam kelompok untuk membuat gerakan dari lagu yang mereka usulkan.
Minta tiap kelompok menampilkan kreasi gerakan mereka.
PELAJARAN
UNTUK KELAS 4-6 SD
PEMBUKAAN
1. Tanyakan pada anak apakah mereka pernah berpisah dengan orang yang mereka
kasihi.
2. Tanyakan pada anak apa yang mereka rasakan?
3. Mintalah salah satu anak menceritakan pengalamannya ketika ditinggalkan oleh orang
yang dikasihi.
4. Sampaikan pada anak hari ini mereka akan belajar dari orang-orang yang ditinggalkan
namun mendapat kekuatan dan sukacita.
POKOK PELAJARAN
1. Mintalah anak membaca Yohanes 16:4b-7.
2. Terangkan makna dari perkataan Tuhan Yesus. Inti perkataan itu adalah:
a. Tuhan Yesus akan meninggalkan murid-murid-Nya untuk kembali kepada Bapa.
Hal itu dilakukan karena Ia mengasihi mereka.
b. Pada awalnya para murid sedih mendengar perkataan Tuhan Yesus. Kesedihan
itu terjadi karena mereka tidak tahu ke mana tujuan Tuhan Yesus pergi.
c. Tuhan Yesus memberi kekuatan pada para murid dengan mengatakan bahwa Ia
memang harus pergi kepada Bapa supaya Ia dapat dijumpai oleh seluruh umat
manusia melalui karya Roh Kudus.
d. Ia akan mengutus Roh Kudus agar murid-murid-Nya mendapat penghiburan.
Yang sedih dihibur, yang lemah dikuatkan.
PENERAPAN
1. Bagikan pada anak selembar kertas dan minta mereka membuat karya yang berjudul
“Sukacitaku menjadi orang yang percaya Yesus”
2. Minta anak membacakan karya mereka di depan teman-temannya.
3. Apresiasi karya mereka dan teruslah mendorong anak-anak untuk selalu bersukacita.
4. Ajak anak menyanyi salah satu lagu yang bertema ‘sukacita’ untuk menutup kelas.
Banyak orang mem manipulasi antara yaang benar dan yang g salah.
Diperlukan hikmat un
D ntuk bisa membedakan benarr dan salah yang
s
sesungguhn nya. Kemaampuan membedakan n hal yang g benar da an jahat
a
adalah karunia Allah m
melalui Roh Kudus. Tuh
han Yesus mmengatakan n bahwa
R
Roh Penghibur yang d diutusNya membuat setiap
s oranng diinsyafk
kan dari
s
setiap kesalahannya, hhidup dalam
m kebenaraan serta m ampu mem muliakan
T
Tuhan Yesuus. Hidup ddalam keb benaran akaan membaawa sukacitta yang
s
sejati
Melalui pelajaran hari ini, anak
a diaja
ak memperrcayai karya Roh
Kudus yang
K g menginsy yafkan dan menuntun mereka daalam keben
naran.
PEN JELAS
SAN BA
AHAN
1. Dalaam perikop
p ini, Tuhan
n Yesus meenyebut Ro oh Kudus dengan
d Sanng Penghib bur, Roh
Keb
benaran, haal ini menunjukkan baahwa Roh Kudus buk kan sekeda r suatu daya atau
pen
ngaruh yang menghassilkan peraasaan tertentu (senan ng, benar) tetapi Roh h Kudus
adalah Allah sendiri
s yan
ng bertindaak dalam hidup
h manusia. Karenna Roh Pe enghibur
merrupakan oknum Ilahi, maka
m dalam
m Yohanes 16:8
1 disebutkan bahwaa “Ia akan datang”.
d
Had
dirnya Roh Kudus
K agai penggeenapan janjji Tuhan Yessus kepadaa murid-murid-Nya.
seba
2. Seb
bagai pengg genapan jaanji Tuhan Y Yesus, Rohh Kudus datang dan b bekerja bag gi dunia
kary
ya utama yaaitu:
a. Menginnsyafkan dunia karenaa tidak percaya pada Yesus
Y (ayat 8).
Dalam Yohane es 14:4b-15,, Tuhan Yessus mengattakan bahw wa Ia mengirim Roh
Kuddus sebagai Peng ghibur. Te etapi men ngapa karrya Roh Kudus
meenginsyafkaan dosa? Jikka kita inga
at dosa, kita
a ingat sifattnya yang bohong,
b
som
mbong, jah hat, mendeendam, kejjam dan tiidak percaaya kepada a Tuhan
Yessus. Oleh karena itu u Roh Kud dus akan menuntun
m kita untuk
k berani
meeninggalkann dosa dann hidup dalam kasih Kristus
K aga r manusia beroleh
kesselamatan dan
d kesukaccitaan.
b. Memimmpin ke dalaam kebenar an (ayat 13).
Tuhhan Yesus telah meneegaskan ba ahwa Ia tiddak selama nya bersam ma para
muurid. Ia akan meningg galkan mere eka. Agar para murid d tidak terssesat, Ia
meengutus Sa ang Pengh ibur untuk k menuntun para m urid hidup p dalam
kebbenaran, se
ehingga parra murid diimampukan n membedaakan hal ya ang baik
dann hal yangg jahat setuurut kehen ndak Tuhan n. Bila Roh Kudus me enuntun
keppada keben naran, hal ini menunjukkan juga a bahwa keebenaran ittu tidak
SAHABA
AT ANAK | JANUARI–JU
J UNI 2019 132
dapat dicari oleh manusia dengan kemampuannya sendiri. Kebenaran
adalah anugerah Allah.
c. Memuliakan Tuhan Yesus (ayat 14).
Karya Roh Kudus yang sering tidak kita pahami adalah memuliakan Tuhan
Yesus. Mengapa Roh Kudus memuliakan Kristus? Sebab Kristus adalah
Tuhan sebagaimana perkatakan-Nya: “Segala milik Bapa adalah milik-Ku;
sebab itu telah Kukatakan kepadamu, bahwa Ia menyatakan kepadamu apa
yang diterima-Nya daripada-Ku”. Jelasnya karya Roh tidak meniadakan
karya Kristus.
3. Roh Kuduslah yang mendorong kita untuk aktif menanggapi karya-Nya serta hidup di
dalamnya. Tuhan Yesus menghendaki manusia yang hidup karena pimpinan Roh Kudus
turut mewartakan kebenaran dalam hidup ini dan menjadi berkat bagi sesama.
PELAJARAN
UNTUK ANAK TK
PEMBUKAAN
1. Tanyakan pada anak apakah mereka pernah melakukan kesalahan?
2. Tanyakan juga apa yang mereka lakukan setelah melakukan kesalahan?
3. Sampaikan pada anak bahwa hari ini mereka akan belajar tentang pribadi yang akan
selalu membimbing pada kebenaran.
POKOK PELAJARAN
1. Ceritakan bahwa Tuhan Yesus mengutus Roh Kudus, “Tuhan Yesus mengutus Roh
Kudus untuk mengingatkan kita… kadang-kadang kita nakal, berbuat curang, membuat
orang lain sedih. Ketika kita nakal, Roh Kudus mengingatkan kita. ia berkata dalam hati
kita, ”E… jangan nakal ya.. nakal itu tidak baik”. Saat kita curang, misalnya mengambil
mainan teman, Roh Kudus juga mengingatkan kita, ”E… itu milik temanmu, kalau mau
mengambil bilang dulu…” Ya, Roh Kudus mengasihi kita karena itu Ia selalu
PENERAPAN
1. Bagikan kertas kerja dengan gambar-gambar berikut kepada anak:
a. Gambar anak yang sedih
b. Gambar anak merebut mainan temannya
c. Gambar anak berdoa
d. Gambar anak sedang memberi
2. Minta anak menyebutkan apa yang akan mereka lakukan bila melihat gambar itu.
jawaban anak dapat dituliskan (bila anak bisa menulis sendiri, beri kesempatan anak
menuliskan sendiri jawabannya. Bila anak belum bisa menulis, Guru membantu
menuliskan jawaban anak) disebelah gambar itu. Misalnya: “Aku akan menghibur”
untuk menjawab gambar anak yang menangis. “Aku tidak mau melakukan hal itu”
untuk menjawab gambar anak yang sedang merebut mainan temannya. “Aku akan
melakukannya” untuk menjawab gambar anak yang sedang berdoa.
3. Bila memungkinkan, mintalah anak memberi warna gambar-gambar itu.
PELAJARAN
UNTUK KELAS 1-3 SD
PEMBUKAAN
1. Tanyakan pada anak: “Anak-anak, siapa yang pernah mendapat peringatan dari orang
tua atau dari bapak-ibu guru?” (berilah kesempatan anak untuk menjawab).
2. Berilah kesempatan pada anak untuk berdiskusi dengan pertanyaan: “kalau mendapat
peringatan tersebut biasanya karena melakukan apa?”
3. Sampaikan pada anak bahwa hari ini mereka akan belajar tentang pribadi yang akan
selalu membimbing pada kebenaran.
POKOK PELAJARAN
1. Ceritakan bahwa Tuhan Yesus mengutus Roh Kudus, “Tuhan Yesus mengutus Roh
Kudus untuk mengingatkan kita… kadang-kadang kita nakal, berbuat curang, membuat
orang lain sedih. Ketika kita nakal, Roh Kudus mengingatkan kita. ia berkata dalam hati
kita, ”E… jangan nakal ya.. nakal itu tidak baik”. Saat kita curang, misalnya mengambil
PENERAPAN
1. Mintalah anak menuliskan contoh-contoh kebaikan yang harus mereka lakukan di
selembar kertas. Anak yang bisa menuliskan paling banyak diberi hadiah oleh guru.
2. Minta anak mendoakan supaya mereka selalu diingatkan untuk melakukan kebaikan
sebagaimana yang mereka tuliskan.
3. Ajak anak menyanyikan “Roh Kudus Tetap Teguh”
PELAJARAN
UNTUK KELAS 4-6 SD
PEMBUKAAN
1. Awali dengan kisah Andi, “Sepulang sekolah, Andi sangat lapar. Ia segera berlari
menuju ruang makan. Di situ terdapat 2 buah kue. Biasanya ibunya meletakkan 2 buah
kue di meja itu. Satu untuk dirinya dan satu untuk Titin adiknya. Wah.. rasanya kue itu
sangat enak. Besar lagi…. Tanpa basa-basi, Andi langsung mengambil sebuah kue dan
menyantapnya. Wah… enak sekali…. mak nyus…. Katanya dalam hati. Setelah
memakan kue itu, mata Andi tertuju pada satu kue yang terletak di meja makan. Rasa-
rasanya kalau dimakan pasti enak, katanya dalam hati. Tangannya mulai mengarah
pada kue itu. ketika hendak memegang kue yang lezat itu, Andi mendengar suara dari
dalam hatinya,”Jangan diambil, kue itu milik Titin. Kamu sudah memakan bagianmu,
ingat jangan nakal….” Andi yang tadinya begitu ingin makan kue itu mengurungkan
niatnya. Ia menyesal dengan niat buruknya dan sekarang ia sadar bahwa ia tidak boleh
malakukan hal yang tidak baik pada adiknya.
2. Diskusi tentang cerita: “Suara dalam hati itu suara dari mana?”
3. Hari ini kita mau belajar bahwa dalam hati kita terdapat suara Roh Kudus.
PENERAPAN
1. Berikan anak kertas kerja.
2. Mintalah mereka menggambar lidah api di kertas itu.
3. Mintalah anak menuliskan apa pekerjaan Roh Kudus dan memberi warna gambar itu.
4. Mintalah anak memotong gambar yang mereka buat untuk dijadikan pembatas Alkitab.
SAALING MENDDUKUNGG
DAALAMM KAASIHH
Saling mendukung
m dan men ngasihi dalam komu nitas, mem mpunyai
dampak yang besar bagi pertu
d umbuhan anggota-an
a ggotanya. Jemaat
m
mula-mula merupakan n contoh komunitass yang seeperti itu. Mereka
b
bertumbuh dan menjaadi berkat bagi
b ak orang dii sekeliling mereka
banya
s
sehingga banyak
b oraang yang mau menjadi bagia n dari komunitas
tersebut.
Melalui Pelajaran
P h
hari ini, an
nak belajar untuk saaling men
ndukung
dalam kasih
d h di komunnitasnya.
PEN JELAS
SAN BA
AHAN
1. Seteelah Petruss menyamp paikan kot bah (Kisahh Rasul 2:144-36) tentaang Yesus Kristus
yang telah bangkit itu adalah Tuhan da an Juru selamat, orrang-orang yang
men ndengarnya a terharu dan menyeediakan diri hidup dalam d pertoobatan, menerima
bapptisan dalam m nama Yesus
Y untukk pengamp punan dosa dan mennerima karrya Roh
Kuddus. Jumlah h mereka kira-kira 30 000 orangg. Mereka innilah yang kemudian disebut
sebgai Jemaat mula-mula a.
2. Dalaam persekkutuan jemaat mula-m mula itu, para
p rasul memiliki kkesempatan n untuk
mem mberitakan kesaksian mereka tentang sega ala sesuatu yang diajaarkan Tuhan n Yesus.
Selaain itu, perjamuan berssama juga menjadi ba agian yang penting daalam hidup mereka.
Perjjamuan be ersama di sini buka n sekedar makan dan d minumm bersama, tetapi
merrupakan se ebuah perayaan cinta kasih dala am kehidupan sehari -hari. Yan ng ingin
disaampaikan pada
p bagiann ini adalah
h antara pe d kebers amaan merupakan
engajaran dan
baggian yang tid dak bisa dip
pisahkan.
3. Selaain melakukan perjam muan kasih,, jemaat mula-mula
m ju
uga rajin d
dalam persekutuan
doaa. Hal ini rupanya
r terkait dengaan kebiasaaan orang-o orang Yahuudi yang memiliki
m
biasaan melakukan do
keb oa bersamaa baik dala am rumah, maupaun dalam bait Allah.
Kebberadaan je emaat yang g rajin meenaikkan do oa bersama itu mem mbuat orang-orang
Yahhudi menaru uh hormat kepada meereka. Apalagi dalam persekutuaan doa itu muncul
tandda dan Mujiizat dari para rasul.
4. Kesatuan jema aat, ketekunan mendeengarkan pengajaran
p para rasul,, ketekunan
n dalam
doaa bersama serta ba anyaknya mujizat da an tanda yang dibuuat para ra asul itu
mem mbuahkan hasil jemaa at yang perrcaya dan bersatu
b makin mengassihi satu sama lain.
Kehhidupan dalam kasih yang kuatt terlihat dari d aan merekaa saling melayani,
kesedia m
men nolong dan n berbagi. Cara hidup p dalam kaasih persaudaraan itu membuat mereka
disuukai semua orang, sehingga jumlaah mereka makin hari makin berttambah. Komunitas
137 SAHAB
BAT ANAK | JJANUARI–JU
UNI 2019
yang saling mendukung dalam kasih layak terus diperjuangkan dalam komunitas kita
saat ini dimanapun kita berada.
PELAJARAN
UNTUK ANAK TK
PEMBUKAAN
1. Tanyakan pada anak apa saja yang mereka lakukan dalam gereja?
2. Tanyakan juga perasaan anak ketika berada di gereja.
3. Tanyakan juga pada anak, siapa saja yang mereka jumpai di Gereja?
4. Sampaikan pada anak bahwa hari ini mereka akan belajar tentang apa yang paling
utama perlu dilakukan dalam persekutuan seperti yang mereka miliki di gereja.
POKOK PELAJARAN
1. Ceritakan pada anak tentang gereja perdana. Gereja perdana adalah kumpulan orang-
orang yang percaya pada Tuhan Yesus.
2. Ceritakan apa saja yang dilakukan oleh gereja perdana.
a. Mereka hidup dengan rukun. Hidup rukun berarti tidak ada yang nakal, semua
menyayangi.
b. Mereka juga senang mendengar firman Tuhan.
c. Dalam kebersamaan, mereka tekun dalam membaca Alkitab dan
mendengarkan kesaksian para rasul.
d. Mereka juga rajin melakukan doa bersama.
e. Satu sama lain saling membantu (sehati, rela berbagi, tulus)
f. Gembira bersama-sama.
3. Tekankan buah dari apa yang mereka lakukan yaitu: mereka disenangi semua orang.
Berikan penjabaran makna disenangi semua orang.
4. Akhiri cerita dengan mengajak anak meneladani kehidupan jemaat mula-mula melalui
hidup sehari-hari seperti saling menyayangi, senang ke gereja, mendoakan (orang tua,
saudara, teman), senang membantu orang lain.
PELAJARAN
UNTUK KELAS 1-3 SD
PEMBUKAAN
1. Ajaklah anak menyanyi bersama: “Kita Satu dalam Kasih”.
2. Mintalah mereka menceritakan kembali makna nyanyian itu. Apa makna kita satu dalam
kasih dalam hidup sehari-hari. Arti satu dalam kasih adalah kesatuan dalam kasih
Tuhan. Satu dalam kasih juga berarti setiap anak tidak memikirkan dirinya sendiri.
3. Tanyakan pada anak: “Apa hasilnya bila semua anak saling mengasihi?”
4. Sampaikan pada anak bahwa hari ini mereka akan belajar tentang apa yang paling
utama perlu dilakukan dalam persekutuan seperti yang mereka miliki di gereja.
POKOK PELAJARAN
1. Ceritakan apa saja yang dilakukan oleh gereja perdana.
a. Mereka hidup dengan rukun. Hidup rukun berarti tidak ada yang nakal, semua
saling menyayangi.
b. Mereka juga senang mendengar firman Tuhan.
c. Dalam kebersamaan, mereka tekun dalam membaca Alkitab dan
mendengarkan kesaksian para rasul.
d. Mereka juga rajin melakukan doa bersama.
e. Satu sama lain saling membantu (sehati, rela berbagi, tulus).
f. Gembira bersama-sama.
2. Tekankan buah dari apa yang mereka lakukan yaitu: mereka disenangi semua orang.
Berikan penjabaran makna disenangi semua orang.
3. Akhiri cerita dengan mengajak anak meneladani kehidupan jemaat mula-mula melalui
hidup sehari-hari seperti saling menyayangi, senang ke gereja, mendoakan (orang tua,
saudara, teman), senang membantu orang lain.
PELAJARAN
UNTUK KELAS 4-6 SD
PEMBUKAAN
1. Nyatakan pada anak pepatah: “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”. Pepatah itu
memiliki arti: bila kita bersama-sama kita akan menjadi teguh (kuat), sebaliknya bila
setiap orang hanya memikirkan kepentingannya sendiri, tidak ada persatuan sehingga
tidak ada kekuatan bersama.
2. Berikan contoh kekuatan dalam kebersamaan ibarat sapu lidi. Bila lidi itu hanya satu, ia
mudah dipatahkan. Tetapi bila beberapa lidi diikat menjadi satu, ia tidak mudah
dipatahkan, bahkan memiliki kekuatan yang besar. Dengan kekuatannya itu gabungan
lidi itu disebut sapu dan memiliki kegunaan untuk menyapu.
3. Sampaikan pada anak bahwa hari ini mereka akan belajar tentang apa yang paling
utama perlu dilakukan dalam kebersamaan dengan orang lain.
POKOK PELAJARAN
1. Ajaklah anak memperhatikan cara hidup jemaat mula-mula yang bersehati. Bersehati
artinya memiliki cita-cita yang sama. Sikap sehati itu tidak hanya berjalan satu atau dua
hari saja tetapi terus menerus dan hal itu disebut sebagai ketekunan. Mereka bersehati
dan bertekun dalam doa, bersekutu, berbagi, tulus dan gembira.
2. Guru mengajak anak untuk menyimpulkan apakah buah kesehatian itu. Mereka menjadi
kuat, kompak. Kekompakan mereka membuat orang lain disekitar mereka menjadi
senang dan turut bergabung dengan mereka. Jumlah mereka makin hari menjadi
banyak.
3. Akhiri cerita dengan meneladani hidup rukun dalam kebersamaan dengan orang lain.
Wujud kongkritnya: di gereja mereka dapat mewujudkan kerukunan dengan:
mempersiapkan tempat untuk SM bersama. Saling mendoakan, mengunjungi yang
sakit, saling menghormati. Di rumah: dengan bersedia membantu orang tua, mengasihi
seisi rumah. Di Sekolah: mengasihi teman dan guru, mengerjakan PR dengan tekun,
mengikuti semua jadwal (jadwal piket dan pelajaran) yang sudah dibuat.
4. Ajaklah anak berkomitmen untuk hidup seperti jemaat mula-mula.
BEERANNI MENY
M YUAARAKKANN
KEEBENNARAAN
Orang se
ering memmilih berbohong saat hidupnya terancam. Pilihan
m
menyembun nyikan keb enaran bahhkan bungk kam sering
gkali diamb
bil. Demi
k
keamanan diri senddiri, orang memad damkan kkeberanian untuk
m
menyuarakaan kebenaraan. Kisah Petrus
P dan Yohanes
Y m emberikan teladan
d
dalam menyyuarakan keebenaran paada siapapu
un juga
Melalui pelajaran
p h ari ini, ana
ak belajar untuk berrani menyu
uarakan
kebenaran.
k
PEN JELAS
SAN BA
AHAN::
1. Seleepas adegan penyem mbuhan o rang lump puh, Petruss menyakssikan Yesu us yang
men nyelamatkaan. Dampak knya banya k orang be erkerumun untuk mend dengarkan.. Kis 4:4
men nyatakan bahwa yang menjadi peercaya men ncapai kira--kira 5.000 orang laki-laki. Itu
beraarti yang berkerumun
b jumlahnyaa lebih banyyak dari itu
u. Wajar sajja jika hal tersebut
t
men narik perhaatian pemimpin agam ma Yahudi, yang memutuskan untuk men nangkap
Petrrus dan Yohhanes.
2. Inte
erogasi terh
hadap Petrus dan Yoh hanes dimuulai dengan n pertanyaaan: “Dengan kuasa
man nakah atauu dalam nama
n siapaakah kamu u bertindak demikiann itu?” (K Kis 4:7).
Mennjawab pe ertanyaan “dengan kuasa ma anakah?” itu, dengaan tegas Petrus
men ngatakan: “…
“ dalam nama
n Yesuss Kristus…” (ay 10). Tidak
T berheenti sampai di situ,
Petrrus juga menyampaik
m kan sebuah pengakuan iman: “D Dan keselam matan tidak k ada di
dalaam siapapuun juga sela
ain di dalamm Dia, sebaab di bawa ah kolong l angit ini tid
dak ada
namma lain yangg diberikan
n kepada mmanusia yan ng olehnya kita dapat diselamatk kan” (ay
12). Petrus daan Yohanes dengan berani me enyatakan kebenaran di hadapa an para
pemmimpin agama Yahudi.
3. Ketika pemimp pin agama Yahudi
Y mem minta Petru
us dan Yoha anes untuk berhenti mengajar
m
atauu berbicara
a dalam nama Yesus, supaya kissah tentang g Yesus tid
dak tersiar semakin
s
luass (ayat 17)). Petrus dan
d Yohan nes menola ak, mereka tetap akaan menyam mpaikan
kebbenaran dann kasih yang sudah meereka lihat dan alami dalam nam ma Yesus (ayat 20).
Paraa pemimpin agama Yahudi m mengancam Petrus da an Yohanees karena mereka
khawatir akan n semakin banyak jum mlah pengikut Kristuss, dan bernniat membungkam
Petrrus dan Yoohanes. Anccaman dari para pemimpin agam ma Yahudi ini tidak membuat
m
Petrrus dan Yo ohanes patah seman ngat. Merekka tetap melanjutkan
m n karya pe elayanan
denngan menyu uarakan keb benaran, seebab merekka hanya ta akut kepadaa Tuhan sa aja (ayat
SAHABA
AT ANAK | JANUARI–JU
J UNI 2019 142
19-20). Mereka tidak ingin menuruti para pemimpin agama Yahudi dengan menutupi
kebenaran, demi keamanan mereka sendiri.
4. Ancaman tidak mengecilkan hati Petrus dan Yohanes untuk memberitakan kebenaran.
Mereka tahu bahwa kebenaran tidak seharusnya ditutupi, akan tetapi harus diceritakan
dan dinyatakan. Keberanian untuk menyatakan kebenaran merupakan salah satu ciri
dari pengikut Kristus. Roh Kudus juga akan menguatkan keberanian kita dalam
menyatakan kebenaran. Oleh sebab itu perjuangan menyatakan kebenaran merupakan
salah satu bentuk dari perjuangan iman kita kepada Kristus.
PERAGA
PEMBUKAAN
1. Tanyakan kepada anak-anak, apakah mereka pernah diajak untuk berbohong? Dan
mengapa mereka diajak untuk berbohong?
2. Sampaikan kepada anak bahwa pada hari ini mereka akan belajar dari orang yang
berani berkata benar.
POKOK PELAJARAN
Selamat pagi adik-adik! Bagaimana kabar hari ini? (GSM kembali menyinggung
mengenai pertanyaan dalam pembukaan). Adik-adik, hari ini kakak akan bercerita
mengenai tokoh yang berani berkata benar, siapa dia? Perlihatkan peraga 3, ini adalah
Yohanes dan Petrus adik-adik. Bapak Yohanes dan Bapak Petrus diminta oleh pemimpin
agama Yahudi (perlihatkan peraga 4) untuk berhenti menceritakan tentang Tuhan Yesus
kepada orang lain. Orang-orang ini berkata kepada Bapak Yohanes dan Bapak Petrus,
“Bagaimana kalian bisa menyembuhkan orang yang sakit?” Kemudian Bapak Petrus dan
Bapak Yohanes menjawab, “ Kami bisa melakukannya karena Yesus. Yesus yang membuat
kami bisa menyembuhkan orang lain”
Tetapi para pemimpin agama Yahudi ini tidak senang adik-adik, mereka tidak mau
mendengar tentang Yesus, kemudian mereka berkata kepada Bapak Yohanes dan Bapak
PENERAPAN
1. Bagikan pola megaphone kepada anak-anak.
2. Ajak anak-anak untuk menghias sesuai kreativitas masing-masing.
3. Ajak anak untuk melipat dan menempelkan pola megaphone.
4. Sampaikan kepada anak bahwa megaphone membuat suara kita semakin lantang,
dengan membuat megaphone kebenaran, anak-anak diajak untuk lebih berani berkata
benar.
PELAJARAN PERAGA
1. Pola megaphone
2. Lem dan piranti mewarnai
UNTUK KELAS 1-3 SD
PEMBUKAAN
1. Tanyakan kepada anak, apakah mereka pernah mengatakan hal yang tidak benar
(berbohong)?
2. Tanyakan kepada anak, apakah mereka pernah diminta untuk berbohong? Minta anak
untuk menceritakan pengalamannya (GSM mendengarkan tanpa memberikan
komentar).
3. Sampaikan kepada anak bahwa hari ini mereka akan belajar dari tokoh yang berani
berkata benar.
POKOK PELAJARAN
1. Minta beberapa anak untuk bermain peran atau drama singkat (kurang lebih 5 menit,
minta anak untuk mengembangkan dialog sesuai kreativitas anak).
a. Sebagai pemimpin agama Yahudi yang melarang Petrus dan Yohanes untuk
memberitakan tentang Yesus.
b. Sebagai Petrus dan Yohanes yang menolak keinginan pemimpin agama Yahudi.
PENERAPAN
1. Bagikan pola megaphone kepada anak-anak.
2. Ajak anak-anak untuk menghias sesuai kreativitas masing-masing.
3. Ajak anak untuk melipat dan menempelkan pola megaphone.
4. Sampaikan kepada anak bahwa megaphone membuat suara kita semakin lantang,
dengan membuat megaphone kebenaran, anak-anak diajak untuk lebih berani berkata
benar.
PELAJARAN
UNTUK KELAS 4-6 SD
PEMBUKAAN
1. Sediakan beberapa ekslempar koran bekas atau majalah.
2. Bagi kelas dalam beberapa kelompok.
3. Minta kelompok untuk mencari contoh kasus dari tindakan yang merupakan
kebohongan.
4. Minta masing-masing kelompok untuk menceritakan kembali kasus yang mereka
temukan secara sederhana.
5. Tanyakan kepada anak, bagaimana perasaan mereka melihat tindakan kebohongan
yang mereka temukan.
6. Minta anak untuk membayangkan, apabila anak menjadi saksi dari tindakan
kebohongan, bagaimana perasaan mereka?
7. Sampaikan kepada anak bahwa hari ini mereka akan belajar tentang orang-orang yang
berani menyuarakan kebenaran.
PENERAPAN
1. Bagi kelas dalam beberapa kelompok (@ 4 – 5 anak).
2. Guru memberikan lembaran kertas yang berisi sebuah contoh kasus. Minta anak-anak
memberikan tanggapan mereka terhadap contoh kasus tersebut:
KAASIHH ALLLAHH
MEELAMMPAAUI BBERBBATTAS
Manusia sering meembuat sek kat-sekat dalam
d hiduup bermasyarakat.
Sekat itu bisa berupa perbedaan
S n suku, agama, ras, daan lain sebaagainya.
S
Sekat itu menjadi
m baatas bagi relasi dan dalam beerbagi. Ap pa yang
d
disampaikann oleh Petruus dalam Kisah
K para Rasul
R kemb bali menantang kita
u
untuk meng ghadapi battasan-batassan yang seringkali kiita ciptakan
n dalam
k
kehidupan sosial, deengan me emandang kepada kkasih Allah h yang
m
melampaui berbatas.
Melalui pelajaran
p haari ini, ana
ak belajar melihat kaasih Allah kepada
s
setiap orang melampaaui batas yang dibuatt manusia.
PEN JELAS
SAN TE
EKS
1. Kisaah 11:1-18 merupakan pertang ggungjawab ban Petruss terhadap p baptisan n yang
dilakukannya kepada Ko ornelius, seoorang berkkebangsaan n Itali, perwwira pasukaan yang
ting
ggal di Kaissarea. Petru us memperrtanggungja awabkannya di hadap pan para pe emimpin
jemaat di Yeru usalem, yang berpandaangan bahw wa karya Krristus hanyaa ditujukan kepada
kommunitas Yah hudi. Orang-orang bukkan Yahudi dipandang sebagai keelompok ka afir, najis
dann haram.
2. Ketika Injil sem makin terseebar kepadda orang-orrang bukan Yahudi, m muncul perttanyaan:
perllukah orang g-orang bukan Yahudii disunat da an menjalanni berbagai ritual keyahudian?
Terh hadap pertanyaan in ni, ada tigga sikap. Sebagian
S orang-orang
o g Kristen Yahudi,
teruutama yang d Yerusaleem, mewajiibkan orang-orang buukan Yahudi yang
g tinggal di
men njadi Kristeen menjalani sunat d dan ritual lainnya; kelompok ini disebut kalangan
k
Yakkobus (Yako obus adalah adik Yessus yang menjadi
m pem
mimpin gerreja di Yeru usalem).
Sikaap yang sebaliknya diitunjukkan Paulus: ora ang bukan Yahudi yanng menjadi Kristen
tidaak perlu dissunat dan menjalani
m u
upacara rituual lainnya.. Di antara kedua sika ap yang
berllawanan, ad da sikap Petrus.
3. Sikaap Petrus terhadap orrang-orang bukan Yah hudi yang menjadi
m Kri sten didassari atas
penngalamanny ya dengan Kornelius, sehingga ia tidak perlu bimb bang. Peng galaman
pennglihatannya a menunjuk kkan bahwaa Tuhan se endiri berbicara langsuung kepada a Petrus
bahhwa Allah bukan saja berkenan
b keepada oranng-orang Krristen Yahu di secara eksklusif,
e
melainkan juga kepada bangsa-ban ngsa lain. Keterbukaaaan Allah tterhadap Kornelius
K
merrupakan ga ambaran da ari keterbukkaan kasih karunia Allah terhad ap bangsa-bangsa
lain. Pembaptisan Kornelius sebenaarnya buka an pertamaa-tama inis iatif Petruss, tetapi
inisiiatif Allah sendiri. Allah-lah yanng memperrtemukan Petrus
P dan Kornelius. Bahkan
Allaah yang me emberikan kepada keeduanya da alam dua penglihatan
p n yang sink kron. Itu
sebabnya Petrrus mengam mini bahwaa Allah seda ang membaharui caraa pandangn nya, dan
SAHABA
AT ANAK | JANUARI–JU
J UNI 2019 148
pada gilirannya, ia terpanggil untuk memperbaharui cara pandang komunitas Kristen di
Yerusalem.
4. Pesan dalam perikop ini kembali ditegaskan dalam ayat 18, bahwa kasih karunia Allah
tidak hanya terbatas kepada satu bangsa saja, akan tetapi terbuka dan tersedia untuk
bangsa-bangsa lain yang bersedia menerima Yesus Kristus. Kasih karunia yang tersedia
kepada semua bangsa, menuntun banyak orang untuk menemukan hidup.
5. Pengelihatan yang diberikan Allah kepada Petrus kembali menguatkan panggilan kita
untuk menyelami kasih Allah yang melampaui batas. Kasih yang tersedia kepada
semua orang, tanpa memandang perbedaan etnis atau ras. Kasih yang melampaui
batas inilah yang seyogyanya menjadi dasar semangat bagi kita untuk membagikan
kasih Allah kepada setiap orang tanpa memandang latar belakang, ras, etnis, agama.
Melalui setiap tindakan yang kita lakukan, kita memberikan ruang kepada orang lain
untuk merasakan sentuhan kasih Allah yang melampaui batas.
PERAGA
1. Gambar anak-anak di seluruh dunia
PEMBUKAAN
1. Tanyakan kepada anak-anak siapa saja yang mereka kasihi?
2. Tanyakan kepada anak, apa yang mereka lakukan sebagai bentuk kasih kepada orang
yang mereka kasihi itu?
3. Tanyakan pada anak apakah mereka mau melakukan pada orang yang tidak mereka
kenal?
4. Sampaikan kepada anak, bahwa pada hari ini mereka akan belajar mengenai kasih yang
melampaui batas buatan manusia.
POKOK PELAJARAN
1. Tunjukkan kepada anak gambar anak-anak di seluruh dunia.
2. Sampaikan kepada anak bahwa di dunia ini ada banyak suku bangsa, dan masing-
masing rasa tau etnis memiliki keunikan masing-masing. Setiap anak memiliki ciri-ciri
yang berbeda satu sama lain.
PENERAPAN
1. Bagikan pola orang bergandengan kepada anak-anak,
2. Minta anak untuk menghias pola manusia tersebut dengan gambar yang berbeda-beda
3. Kembali sampaikan kepada anak, bahwa orang yang berbeda-beda, semua disayangi
oleh Allah.
4. Ajak anak untuk menyanyikan ‘Yesus Cinta Semua Anak di dunia’
PELAJARAN PERAGA
1. Gambar hati kira-kira
berdiameter 5-7 cm
UNTUK KELAS 1-3 SD 2. Gambar salib besar, tempelkan
di papan tulis kelas.
PEMBUKAAN
1. Tanyakan kepada anak-anak siapa saja yang mereka kasihi?
2. Tanyakan kepada anak, apa yang mereka lakukan sebagai bentuk kasih kepada orang
yang mereka kasihi itu?
3. Tanyakan pada anak apakah mereka mau melakukan pada orang yang tidak mereka
kenal?
4. Sampaikan kepada anak, bahwa pada hari ini mereka akan belajar mengenai kasih yang
melampaui batas buatan manusia.
PENERAPAN
1. Bagikan kertas berbentuk hati kepada anak-anak.
2. Minta anak untuk menuliskan satu tindakan yang dapat mereka lakukan sebagai bentuk
tindakan mengasihi kepada setiap orang. (Contoh: mau menolong teman yang berada
diluar peer group mereka, tidak menghina teman karena etnis atau ras mereka).
3. Ajak anak untuk menempelkan kertas tersebut pada gambar salib.
4. Akhiri dengan doa bersama.
PELAJARAN
UNTUK KELAS 4-6 SD
PEMBUKAAN
1. Tanyakan kepada anak-anak apa pendapat mereka tentang kata ‘unlimited’ atau tidak
berbatas?
2. Sampaikan kepada anak-anak bahwa pada hari ini mereka akan belajar mengenai hal
yang tidak berbatas yang perlu dilakukan setiap orang percaya.
PEN ERAPA
AN
1. Ajakk anak untu
uk memikirkan atau m
merumuskan n ‘quotes’ atau
a ‘captioon’ mengennai kasih
yang unlimitedd.
uk memposting gambaar, quotes atau
2. Ajakk anak untu a caption
n tersebut ddi media so
osial.
3. Akhhiri dengan doa bersam
ma.
SAHABA
AT ANAK | JANUARI–JU
J UNI 2019 152
30 J
JUNI 2019
(CER
RITA BEBAS
B S MING
GGU KE
ELIMA
A)
AYAT
T HAFALA
AN U PENDUK
LAGU KUNG
ena masa de
Kare epan sunggguh ada dan
n 1. Penuh Ha
arapan - Suuperkids
h
harapanmuu tidak akan
n hilang.
Am
msal 23:18
KEG
GIATAN
N PENY
YAMPA
AIAN
POK
KOK PE
ELAJAR
RAN
nta anak be
Min erkelompok k, 1 kelompook terdiri dari 5 orang anak. Mintta setiap ke
elompok
untuk bberdiri dan berbaris
b be
erbanjar 1 (bberbaris 1 orang ke belakang). Annak terdepan dalam
setiap kkelompok tidak
t bolehh berdiri meelewati garris pembata as yang sud dah ditentu
ukan. Di
hadapaan garis pem mbatas terssebut deng gan jarak ku urang lebih 0,5 meter sediakan sejumlah
s
bola pllastik kecil warna-wa arni yang d ditempel se elembar keertas yang bergamba ar suatu
profesi tertentu (mmisal polisi, dokter, gu
uru, pemad dam kebaka aran, dll). 1 bola bergambar 1
profesi.. Minta seetiap anak dalam keelompok secara s berg
gantian unntuk memiilih dan
mengam mbil sebua ah bola ya ang berga mbar proffesi yang dicita-citakkan, denga an tidak
melewaati garis pembatas.
p Karena jarraknya aga ak jauh, minta
m anak yang lain n dalam
kelomppok untuk membantu
m memegang gi tangan te emannya te ersebut pad da saat mengambil
bola. Semua anakk dalam kelompok haarus menga ambil 1 bolaa plastik seesuai dengan cita-
citanya.
153 SAHAB
BAT ANAK | JJANUARI–JU
UNI 2019
Setelah semua anak mengambil 1 bola cita-citanya, tanyakan dan gali pengalaman
anak saat bermain.
1. Apakah semua bisa mengambil bola yang sesuai dengan cita-citamu? Bila terdapat
jawaban tidak tanyakan mengapa. (semua jawaban anak diterima).
2. Bagaimana caramu mengambil bola yang bergambar cita-citamu? Apakah ada yang
mengalami kesulitan saat mengambil bola? (semua jawaban anak diterima)
3. Bagaimana caramu supaya tetap bisa mengambil bola yang kamu inginkan meskipun
sulit? (semua jawaban diterima)
4. Bagaimana peran teman-teman dalam kelompok ketika kamu berusaha mengambil
bola? (semua jawaban diterima)
5. Apa kesimpulan dari permainan itu? (Misalnya : kalau punya keinginan harus berusaha
mewujudkannya, tidak mudah mewujudkan keinginan, belajar memiliki cita-cita, orang
lain dapat membantu kita dalam mewujudkan cita-cita, dll)
Sampaikan pada anak bahwa semua orang harus memiliki cita-cita. Dengan memiliki
cita-cita kita memiliki harapan di masa mendatang. Tapi, ada banyak kemungkinan yang
bisa menghambat kita dalam meraih cita-cita, misalnya kenyamanan, malas, tidak percaya
diri (PD), sikap menyerah, orang di sekitar kita (seperti orang tua, saudara, maupun teman)
tidak mendukung, dll. Untuk mewujudkan cita-cita itu kita harus berjuang, misalnya
dengan belajar sungguh-sungguh, berlatih dengan baik, dan mencari teman atau
lingkungan yang mendukung kita dalam meraih cita-cita. Selain itu, kita juga harus
menyerahkan cita-cita dan harapan kita kepada Tuhan. Kita percaya Tuhan akan
memberkati usaha kita dalam meraih cita-cita.
Dalam Amsal 23 : 18 dikatakan, “karena masa depan sungguh ada dan harapanmu
tidak akan hilang.” sehingga kesulitan yang kita alami dalam meraih cita-cita kita maknai
sebagai ajakan untuk berdoa lebih sungguh-sungguh dan berjuang lebih keras dalam
meraih cita-cita.
Setelah itu, ajak anak melakukan penerapan simbolis dengan menyanyi bersama lagu
“Penuh harapan” sambil bergandengan tangan (lagu bisa dilihat di
https://www.youtube.com/watch?v=E32UWo5D4X4)
PENUH HARAPAN
Tuhan mengasihiku; Dia pegang masa depanku….
Tak kan pernah ku ragu; Ku berharga dimata-Nya….
Ku kan terus bertekun, mengejar semua harapku,
Mengejar semua citaku
Reff Ku punya masa depan yang penuh harapan,
Tuhan menjamin hidupku
Asal ku tetap setia, memandang terus kedepan,
Ku yakin Tuhan menopang hidupku
Coda ku kan berlari mengejar citaku
Ku yakin Tuhan menopang hidupku