Anda di halaman 1dari 11

RAHASIA FORMULA HEADLINE

Oleh: Mas Jaya Setiabudi (Founder YEA, ECAMP, dan Yukbisnis)

“Copywriting online adalah misteri, karena penjual tidak bertatap muka dengan pembeli.”

Hal ini yang menjadikan copywriting tidaklah mudah untuk dibuat. Penjualan dilakukan dengan
melewati sebuah ‘tabir’, seperti website, media sosial, email, dan lain sebagainya. Karena tidak
bertatap muka, otomatis kita tidak bisa melihat ekspresi muka dari pelanggan. Sehingga kita
tidak dapat melihat respon mereka.

Copywriting hanya berperan 7% dalam berkomunikasi. Sebagian besar elemen dari komunikasi
adalah pada saat kita bertatap muka langsung dengan pelanggan, yang terdiri dari intonasi
sebesar 38%, bahasa tubuh dan gestur sebesar 55%.

Karena kita tidak bisa menanyakan langsung mengenai produk apa yang mereka butuhkan,
maka kita harus membuat sendiri perkiraan-perkiraan mengenai:
1. Apa saja yang akan mereka tanyakan?
2. Informasi apa yang mereka butuhkan?
3. Apa yang mereka ragukan?
4. Apa saja yang menjadi alasan bagi keberatan mereka?

Pertanyaan tersebut merupakan kunci untuk membuat copywritingnya.

Sekarang, kita coba metode baru untuk cara cepat belajar yaitu dengan metode modelling.
Misalnya seperti saat Anda ingin memulai bisnis, maka cara tercepatnya adalah dengan meniru
orang yang sudah ahli dalam bisnis tersebut. Begitu pun dengan copywriting. Kita bisa lihat
contoh-contoh copywriting yang sudah ada. Jika ada ‘kata-kata’ yang menarik bagi Anda, maka
langsung screenshoot dan simpan dalam library Anda.

Mari kita lihat contoh skrip headline berikut ini:


1. Bagaimana caranya menghasilkan 10 juta perbulan, sambil dasteran?
2. Turun 10 Kg dalam 30 hari, tetap bisa makan donat. Mau?
3. Modal 300 ribu rupiah, bisa punya penghasilan 7 juta perbulan.
4. Sekarang Anda bisa jadi pengusaha, hanya bermodal laptop dan modem saja.
5. 9 Alasan kenapa Anda layak jadi istri idaman pengusaha..!!
6. Cara mudah ternak duit, dengan halal dan legal.
7. Apakah Anda: Ibu muda yang peduli dengan anak Anda?
8. Rahasia menaikkan IQ anak Anda seperti Einstein.
9. Inilah caranya membebaskan diri Anda dari belenggu hutang dan riba..!
10. Hanya 3 hari, wajah berjerawat jadi mulus, aman, dan organik.

Bagi orang awam, membaca headline yang seperti ini mungkin akan berkata: “Apaan sih??”
Padahal itu semua ada formulanya. Seperti formula konversi yang telah dibahas sebelumnya
dalam materi sales letter :

Solusi dan kemudahan, selalu berjalan beriringan. Ruas kiri harus lebih besar dari ruas kanan,
agar hambatan semakin kecil. Untuk memperbesar ruas kiri, maka harus ada yang disebut
dengan angka. Tidak harus sebenarnya, namun sebisa mungkin diberi angka agar dapat
memberati keempat faktor pada ruas kiri.

1. Angle

Dalam copywriting, ada yang disebut dengan ‘angle’ yaitu sudut bidikan kata kunci. Beda
produk, beda target, beda awareness (tahu atau tidaknya orang mengenai suatu produk
tertentu), maka akan berbeda juga ‘angle’ headline-nya.

Misalnya saya akan mengiklankan buku “Buka Langsung Laris”, maka headline untuk masing -
masing angle adalah seperti ini:
Headline untuk masing-masing angle tersebut dibuat tidak sembarangan, melainkan ada
alasannya. Kita harus mengetahui dulu target pasar dari produk kita, sehingga kita dapat
menentukan headline untuk angle yang lain.

Seperti contoh di atas, target pasarnya adalah calon pengusaha atau pengusaha pemula.
Mereka biasanya membutuhkan solusi dan kemudahan dalam bentuk ‘buka bisnis langsung
laris’. Kemudian untuk angle dari problem adalah bagi mereka yang bosan dengan ‘trial and
error’. Namun di sini perlu berhati-hati dalam mengemukakan problem, karena belum tentu
problem tersebut dialami oleh target pasar. Sehingga kita harus mengetahui dulu problem
mereka. Terkadang mereka pun tidak menyadari bahwa mereka sedang mempunyai masalah.
Untuk kata ‘trial and error’ ini ditujukan bagi yang sudah berkali-kali mencoba bisnis namun
tidak berhasil juga.

Untuk angle, sebenarnya bisa diambil dari banyak sudut bidikan lebih dari itu. Ada yang disebut
juga dengan angle star (membidik berdasarkan star-nya), berikut contoh headline-nya:
“Rahasia menaikkan IQ anak Anda seperti Einstein.”
Dalam hal ini, Einstein yang menjadi bintangnya untuk bidang ‘kepintaran’.

Sedangkan untuk angle berdasarkan promo, kita tidak bisa membuat headline-nya hanya
berkutat pada ‘diskon’. Headline untuk ‘diskon’ hanya tepat bagi orang-orang yang sudah
mengetahui produk kita. Namun, jika produk kita belum diketahui banyak orang terutama
produknya adalah makanan berat, maka headline yang tepat adalah promo ‘harga’. Bisa
dengan ‘harga yang terjangkau’ atau ‘murah’. Hal ini yang membuat orang biasanya mau
membeli untuk mencoba makanan atau produk Anda.

Selain itu, ada juga angle berdasarkan differensiasi atau keunggulan dari produk.

“Pembidikan yang tepat akan membuat target pasar menjadi trance, karena ‘kata-kata’
mengandung fibrasi.”

Angle akan membuat headline menjadi transparan dan ‘warna-warni’. Mari kita lihat..
Pada skrip terdapat kata ‘bagaimana caranya’ disebut dengan pembuka sekaligus penekanan.
‘Menghasilkan’ disebut dengan tujuan, merupakan kata kuncinya yaitu ‘penghasilan’. Lalu ‘10
juta perbulan’ adalah angka yang divisualisasikan untuk mencapai ‘penghasilan’, bisa
diimajinasikan. Dan kata ‘dasteran’ menyiratkan ‘kemudahan’. Dari kalimat headline tersebut,
jelas terlihat bahwa target pasarnya adalah ‘ibu-ibu’, karena kata untuk kemudahannya adalah
‘dasteran’.

‘Turun’ adalah visi atau suatu impian yang ingin dicapai. Lalu ‘10 kg’ adalah angka yang
divisualisasikan untuk mencapai visi. Sedangkan kata ‘dalam 30 hari’ dan ‘tetap bisa makan
donat’ adalah kemudahan. Kata ‘mau’ adalah penekanan.

2. Kata Penekanan

Merangsang minat untuk mengetahui (klik) lebih atau untuk membeli produk. Kata penekanan
biasanya digunakan sebagai kata pembuka dalam headline.

Dalam website biasanya terdapat kata ‘penasaran?? Klik di sini..!”, atau mungkin Anda juga
sering melihat kata ‘see more’.

Berikut contoh kata penekanan:

3. Kata Kunci

Apa yang dipikirkan oleh mayoritas calon konsumen, saat mencari produk Anda?
(Yang disebut dengan mayoritas adalah sebesar 80% dari total calon konsumen Anda.)

Jawabannya adalah: bisa ‘problem’, ‘solusi + kemudahan’, ‘orang tercinta’ (leverage),


‘hambatan’, dan lain sebagainya tergantung dari ‘sudut bidikan’ Anda. Berikut contohnya:

Namun harus dibedakan angle ‘problem’ dan ‘hambatan’. Angle problem adalah subjek
utamanya. Sedangkan angle hambatan ada di belakangnya, yang kita sebut dengan alasan
dan sebab.

4. Psikologi Angka

Dalam copywriting, angka sangatlah penting untuk mempermudah konsumen dalam mengukur
level problem ataupun solusi. Angka terutama berguna untuk melipatgandakan ‘benefit’ dan
‘kemudahan’. Bisa juga untuk melipatgandakan ‘problem’, misal:
“Pernahkah Anda mengalami kerugian hingga milyaran rupiah?”

Mari kita lihat skrip headline yang tidak memakai angka..


“Rahasia diet bagi wanita”

Bandingkan dengan: “Rahasia turun 10 kg dalam 30 hari”

Bagaimana, lebih berefek dengan menggunakan angka kan?


Penggunaan angka akan membuat pembaca lebih tertarik, karena mereka bisa membayangkan
level ‘kebagusan’ dari suatu produk.

Contoh lain, yaitu: “penghasilan besar, bermodal laptop dan modem”

Bandingkan dengan: “penghasilan ‘minimal 10 juta perbulan’, bermodal laptop dan modem”
Besarnya penghasilan yang didapat, tervisualisasikan karena terdapat angka ‘10 juta perbulan’.

Angka (benefit) yang terlalu kecil, membuat konsumen tidak tertarik. Namun jika angka terlalu
besar, maka akan membuat orang tidak percaya atau susah menginderakan.
Misalnya diskon untuk produk fashion, jika dibawah 15% maka orang tidak akan tertarik.

Headline sangatlah penting agar membuat orang tertarik untuk membaca isi dari iklan.
Terutama penggunaan ‘angka’ dalam hal ini begitu dianjurkan. Headline itu ibarat ‘kemasan dan
merek’ yang ngetop.

Nah, mari kita bedah satu persatu transparansi dari contoh headline sebelumnya..

1. “Bagaimana caranya menghasilkan 10 juta perbulan, sambil dasteran?


Jika kita bedah, maka transparansinya akan seperti ini:

2. Turun 10 kg dalam 30 hari, tetap bisa makan donat. Mau?

3. Modal 300 ribu rupiah, bisa punya penghasilan 7 juta perbulan.


4. Sekarang Anda bisa jadi pengusaha, hanya bermodal laptop dan modem saja.

5. 9 Alasan kenapa Anda layak jadi istri idaman pengusaha..!

Ini semua bisa dijadikan template headline untuk Anda. Lalu, apa headline yang tepat?
Misalnya Anda ingin mengiklankan iPhone 6s..

Sebelum membuat headline-nya, Anda harus mencari


tahu apakah target pasar Anda sudah mengetahui
tentang iPhone 6s atau belum.

Misalnya target pasar Anda sudah mengetahui iPhone


6s, maka pertanyaan selanjutnya adalah ‘sudah tahukah
mereka tentang fitur-fiturnya dan kelebihannya dari
iPhone 5s?’

Jika mereka sudah mengetahui fitur dan kelebihannya


juga, maka headline-nya bisa seperti ini:
“iPhone 6s sudah hadir di Indonesia..!”

Karena orang-orang sudah mengerti produknya dan menunggu-nunggu, jadi headline-nya tidak
perlu yang macam-macam. Atau mungkin bisa juga menggunakan angle berdasarkan promo
seperti ini:
“iPhone 6s sudah hadir di Indonesia, diskon 10% untuk 50 pembeli pertama..!”

Ada juga contoh-contoh headline untuk produk madu, sebagai berikut:

Langkah Pembuatan Headline


Jika Anda sudah mempunyai produk yang ingin di jual, maka langkah selanjutnya yang harus
Anda lakukan adalah sebagai berikut:

1. Cari informasi mengenai produk Anda sebanyak mungkin. Semakin banyak tahu tentang
produk yang akan dijual, maka akan semakin percaya diri juga dalam menjualnya.
- Apa spesifikasi dari produk Anda?
- Siapa target pasarnya?
- Mengapa orang memerlukan produk Anda? (problem-solusi)
- Apa perbedaannya dibandingkan dengan yang lain? (differensiasi)
- Apa bentuk kemudahan yang ditawarkan?
- Siapa saja penggunanya?
- Dan lain sebagainya yang harus Anda ketahui

2. Pilih dan kumpulkan kata kunci dari informasi yang Anda dapatkan.
3. Buat beberapa alternatif headline dari angle yang berbeda-beda.
4. Uji dan ukur, mana yang menghasilkan ‘respon’ terbanyak. Bisa Anda posting melalui
media sosial, lalu pilih yang paling banyak ‘like’ atau ‘share’nya.
5. Iklankan berbayar.
6. Arsipkan headline - headline yang teruji, untuk tabungan sehingga dapat digunakan lagi
kelak.

Formula Headline 1 = Bagaimana caranya (solusi) + durasi + kemudahan


Contoh:

Formula Headline 2 = (angka) alasan kenapa + (impian)


Contoh:

Formula Headline 3 = (angka) cara + penekanan + (impian)


Contoh:
Formula Headline 4 = apakah Anda pernah + (problem)
Contoh:

Formula Headline 5 = penekanan + (impian) + kemudahan (angka)


Contoh:

Formula Headline 6 = promo + target pasar + keterbatasan


Contoh:

Formula Headline 7 = solusi + angka + kemudahan


Contoh:

“Produk yang sama jika dijual kepada ‘target pasar yang berbeda’, maka headline-nya juga
harus berbeda.”

Anda bisa memodifikasi formula headline tersebut sesuai dengan kebutuhan promosi Anda.
Menjual kepada mereka yang ‘sudah paham’, berbeda dengan yang ‘belum paham’.

Sedangkan headline untuk twitter, karena space-nya dibatasi, maka buatlah kalimat headline
seefektif mungkin. Kita perlu menggunakan huruf besar semua (capital) pada kalimat headline,
karena dalam twitter tidak ada fasilitas huruf ‘bold’.

Berbeda dengan headline di facebook, yaitu 3 - 4 baris pertama yang utama (efektif). Karena
tampilannya hanya akan memperlihatkan 4 baris pertama (kurang lebih 90 karakter), selebihnya
‘see more’. Usahakan sebelum ‘see more’ ada kata penekanan seperti ‘tapi’ atau ‘kecuali’,
sehingga akan membuat pembaca penasaran untuk membaca kelanjutannya.

Ingat, jangan over promised, hingga membuat ‘pelanggan kecewa’. Hilangkan kata-kata yang
tidak diperlukan, dan baca minimal 3 kali sebelum posting.

Agar terbiasa, maka Anda harus sering berlatih dan jangan cepat puas. Untuk latihan headline,
buatlah 5 headline dari produk Anda, dengan angle yang berbeda.

Selamat berlatih..!

Anda mungkin juga menyukai