Martinah F17108
Dosen Pembimbing :
2017/2018
SISTEM SARAF OTONOM
Pengertian saraf otonom atau tak sadar adalah saraf yang dapat
melakukan perintah atau berkerja tanpa kita sadari dan bergerak secara
otomatis yang tidah di kehendaki saraf pusat terlebih dahulu. Saraf ini dapat
berkerja tanpa harus di atur terlebih dahulu. Contoh dari saraf ini adalah
denyut jantung, perubahan pada pupil mata, mengeluarkan keringat, gerak
alat pencernaan, dan lain-lain. Sistem saraf ini terdiri dari 12 pasang saraf
otak yaitu kranial dan terdiri dari 31 pasang saraf sumsum tulang belakang
atau spinal.
Saraf vagus atau saraf kranial kesepuluh adalah serabut saraf otonom
terbesar. Daerah layanannya luas, serta serabut-serabutnya disebarkan
kepada sejumlah besar kelenjar dan organ. Penyebarannya ini sejalan
dengan penyebaran serabut simpatis.
Cuma sebagian kecil ogan dan kelenjar yang memiliki satu sumber
pelayanan, yaitu simpatis atau parasimpatis. Sebagian besar organ dan
kelenjar memiliki pelayanan ganda, yaitu menerima beberapa serabut dari
sitem simpatis di samping beberapa serabut dari saraf otonom sakral atau atau
kranial. Keaktifan organ dirangsang oleh sekelompok urat saraf lain. Dengan
kata lain masing-masing kelompok berkerja berlawanan. Dengan demikian,
penyesuaian tepat anatara aktivitas dan istirahat tetap dipertahankan,
sementara ritme kegiatan halus organ-organ dalam, kelenjar, pembuluh darah
serta otot tak sadar juga dipertahankan.
Apabila sebuah organ memiliki otot sfinkter, maka serabut saraf yang
menyebabkan kontraksi organnya akan menghambat sfinkter sebaliknya. Hal-
hal seperti itu terjadi pada lambung sfinkter pillorik, usus dalam sfinkter
ileokolik, dan kantong kencing dalam sfinkter uretra interna. Sebagai contoh
misalnya, pada kegiatan mikturisi sfinkter uretra dikendorkan, sementara otot
pada dinding kandung kencing berkontraksi sehingga memungkinkan
kandung kencing dikosongkan.
DAFTAR PUSTAKA