Anda di halaman 1dari 157

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Dimana di dalam manajemen
tersebut mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan
prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant & Massey, 2006). Selain
itu manajemen juga didefinisikan sebagai suatu proses dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain.
Perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat sebagai
suatu profesi untuk dapat memberi pelayanan kesehatan yang maksimal.
Manajemen merupakan pendekatan dinamis dan proaktif dalam menjalankan
kegiatan di organisasi, dimana didalamnya mencakup kegiatan koordinasi dan
supervisi terhadap staf, saran dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi
(Grant & Massey dalam Nursalam, 2002).
Pelayanan keperawatan profesional merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif ditujukan
kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Depkes RI, 2001).
Manajemen keperawatan merupakan pelayanan keperawatan profesional
dengan pengelolaan sekelompok perawat dengan menggunakan fungsi
manajemen sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan secara optimal
kepada klien, untuk itu manajemen keperawatan perlu mendapat prioritas
utama dalam pengembangan keperawatan di masa depan. Hal ini berkaitan
dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan
perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi (Nursalam, 2002).

1
Upaya untuk mencapai kemampuan manajerial pada lingkup yang lebih
besar dapat dimulai dari lingkup yang lebih kecil. Salah satu cara untuk
meningkatkan kemampuan manajerial yang handal selain didapatkan di
bangku kuliah juga harus melalui pembelajaran di lahan praktek.
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto merupakan salah satu
rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan, pendidikan dan
penelitian serta usaha lain dibidang kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat.
Agar tujuan tersebut dapat terlaksana, maka rumah sakit perlu didukung
dengan adanya organisasi yang mantap dan manajemen yang baik dengan
berorientasi pada mutu pelayanan bagi masyarakat.
Sebagai upaya pelaksanaan stase manajemen keperawatan, mahasiswa
Program Studi Profesi Ners STIKes Harapan Bangsa Purwokerto
membutuhkan lahan untuk mengaplikasikan pengetahuan manajerialnya di
rumah sakit. Rumah sakit yang menjadi lahan praktek mahasiswa adalah
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Dengan adanya praktek ini
diharapkan mahasiswa mampu mengelola suatu ruang perawatan dengan
pendekatan proses manajemen. Sesuai dengan hal tersebut di atas, rumah sakit
seringkali menghadapi berbagai permasalahan yang harus diselesaikan
khususnya masalah keperawatan, yang mungkin proses penyelesaian
masalahnya dapat dibantu pemikiran dan pelaksanaannya melalui kegiatan
mahasiswa di rumah sakit tersebut.

B. Tujuan Praktik
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik klinik keperawatan diharapkan
mahasiswa profesi ners STIKes Harapan Bangsa Purwokerto mampu
menerapkan prinsip-prinsip manajemen keperawatan dan kepemimpinan
terhadap klien secara menyeluruh melalui manajemen pelayanan
keperawatan dan berupaya memprakarsai perubahan yang efektif dalam
sistem asuhan keperawatan.

2
2. Tujuan Khusus
Secara individu dan kelompok, mahasiswa dapat menunjukkan
kemampuan:
a. Mengidentifikasi masalah yang ditemukan oleh kelompok selama
pengkajian
b. Menganalisis data dan memahami masalah-masalah dalam
pengorganisasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap khususnya
Ruang Aster
c. Merencanakan kegiatan pelayanan keperawatan sehari-hari sesuai
dengan masalah yang dijumpai selama periode praktik di Ruang Aster
d. Mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan keperawatan
e. Melakukan usaha-usaha koordinasi kegiatan perawatan dengan
perawat diruang Ruang Aster
f. Memilih dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan
situasi dan kondisi di Ruang Aster
g. Memperkenalkan perubahan yang bermanfaat untuk ruangan dengan
cara melaksanakan intervensi bersama kelompok dengan persetujuan
kepala ruang
h. Melaksanakan magang Kepala Ruang, PP dan PA secara bergantian
i. Melakukan program inovasi (misalnya patient safety).

C. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan


Pelaksanaan Praktik Profesi Ners Stase Manajemen Keperawatan
dilakukan selama 2 minggu yaitu mulai tanggal 27 Maret – 08 April 2017,
bertempat di Ruang Aster (Ruang Anak) RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto.

D. Cara Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian masalah di RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo Purwokerto, dilakukan dengan cara :
1. Observasi

3
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data proses pelayanan,
melalukan pengamatan terhadap kegiatan suatu organisasi dan asuhan
keperawatan yang langsung dilakukan ke pasien.
2. Studi dokumentasi
Kegiatan dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai pasien,
ketenagaan, dan dokumentasi proses keperawatan (Instrumen A).
3. Wawancara
Wawancara dilakukan pada kepala ruang, perawat primer, perawat
pelaksana dan pasien untuk mengumpulkan data terkait proses pelayanan
keperawatan.
4. Kuesioner
Kuesioner digunakan untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap
asuhan keperawatan, penerapan standar asuhan keperawatan dan
pelaksanaan Model Praktek Keperawatan Profesional.

E. Praktikan
Mahasiswa praktek manajemen di Ruang Aster RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo adalah mahasiswa Profesi Ners STIKes Harapan Bangsa Purwokerto
angkatan tahun 2016/2017 dari kelompok B. Nama anggota kelompok yang
melakukan praktek di Ruang Aster adalah sebagai berikut:
1. Fiexy Fransisxus, S.Kep
2. Hilal Nur Faiz, S.Kep
3. Iqbal Muhammad, S.Kep
4. Jefri Oktavian, S.Kep
5. Jovi Ardan Ilham Restuadi, S.Kep
6. Linda Fitri Astriani, S.Kep
7. Lisna Fitrianingsih, S.Kep
8. Maria Hanif Aisyah Fitriani, S.Kep
9. Marsha Hamira Subiyakto, S.Kep
10. Muftikhatul Jannah, S.Kep

4
BAB II
KAJIAN SITUASI MANAJEMENRAWAT JALAN

A. Kajian Situasi RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo


1. Visi Rumah Sakit
Prima dalam pelayanan sub spesialistik dan pendidikan profesi.
2. Misi Rumah Sakit
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan sub spesialistik
b. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat yang berkualitas di bidang kesehatan
c. Mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
melalui peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan
d. Mengembangkan sarana dan prasarana yang unggul, tepat dan
aman
e. Mengembangkan sistem manajemen yang handal, transparant,
akuntabel, efektif dan efisien.
3. Motto RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto yaitu
“Melayani Dengan Sepenuh Hati”.
4. Falsafalah RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto yaitu
a. Pasien/ pelanggan adalah insan manusia sebagai pengguna jasa/
produk rumah sakit yang harus dijunjung tinggi hak-haknya
dengan penuh sentuhan manusiawi.
b. Karyawan rumah sakit adalah sumber daya manusia yang
merupakan aset yang paling berharga, mampu memberikan
kontribusi kepada rumah sakit, dengan memegang teguh nilai
etika profesi dan norma agama yang peka dan peduli kepada
orang lain, yang perlu ditingkatkan kesejahteraannya.

5
c. Masyarakat adalah kelompok pengguna jasa/ produk rumah
sakit yang peran kepeduliannya perlu diperhatikan secara
positif.
d. Pemasok adalah mitra kerja rumah sakit yang setiap saat saling
meningkatkan kerjasama berdasarkan saling percaya dan saling
menguntungkan.
B. Kajian Situasi di Ruang Aster
1. Profil dan Gambaran Umum Ruang Aster
Pelayanan poli klinik rawat jalan rumah sakit Prof. Dr. Margono
Soekarjo Purwokerto memberikan pelayanan prima, mencakup
berbagai jenis pelayanan spesialistik berlokasi di Jl. Dr. Gumbreg no
1 Purwokerto. Pelayanan pada hari kerja, menyelenggarakan
pelayanan untuk pasien dengan BPJS PBI dan Non PBI, Jamkesda,
kerjasama maupun untuk pasien umum.
Dengan sarana ruang tunggu yang efisien tepat berhadapan poli yang
dikunjungi pasien sehingga memberikan kenyamanan dalam
kunjungan ke poliklinik. Pendaftaran pasien poliklinik juga
dilakukan dengan antrian digital di loket pendaftaran dan juga
difasilitasi dengan fasilitas antrian digital yang tersedia di masing-
masing poliklinik sehingga memungkinkan pasien untuk
mendapatkan pelayanan dengan baik. Adapun klinik yang tersedia
adalah klinik bedah, klinik penyakit dalam, klinik kebidanan dan
penyakit kandungan, klinik anak, klinik kulit dan kelamin, klinik
OAI, klinik tes pemeriksaan kesehatan (TPK), klinik gigi dan mulut,
klinik THT, klinik mata, klinik paru, klinik jantung, klinik saraf,
klinik rehabilitasi medik, klinik kesehatan jiwa (Psikatri), klinik
VCT (Voluntary Counseling Test), dan klinik PTRM (Pogram
Terapi Mumatan Metadon).

6
Tabel. 2.1
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RAWAAT JALAN I
Wakil Direktur Pelayanan dan kerjasama
Dr. Lilijani, MMR

Kepala Instalasi Rawat Jalan I


Darmini, S.Kep. Ns
Logistik
sukiman
P. Jawab Instalasi Rawat Jalan I
Juli Nureni, S.Kep, Ns

Klinik THT Klinik Dalam: Klinik TPK/OAI


Klinik jantung Klinik Paru Klinik Mata Klinik Saraf
1. Rokhasih Klinik 1. Tri Martuti H., S.Kep, Ns Klinik Anak: 1. Agus Darseno
1. Yetty Subekti (Ka 1. Surveive L (ka 1. Sri Murwani, S.Kep , 1. Supriyono (ka Tim)
(kaTim) Bedah/Ortho (Ka Tim) 1. Maya, S.Kep (Ka Tim) (ADM)
Tim) Tim) NS (ka Tim) 2. Emi Soewartini (PA)
2. Adhi Hari M Purwati (Ka Tim) 2. Untung Sumardiono (PA) 2. Cucu Supartini (PA) 2. Tri Susanti, S.Kep
2. Waluyati 2. Estu wardani 2. Wahyudi (PA) 3. Ida Anggraeni (PA)
(PA) 3. Jasinah (Adm) (PA)
(PA) (PA) 3. Solikhin (Adm) 3. Tumirin (PA)
3. Darwoco (Adm)
3. Tarmini
3. Hamzah (Adm) 4. Djohari (logistik)
4. Indah Suprapti(Adm)
4. Retno Mumpuni (Adm)
(Adm)

Klinik Kebidanan: Pojok DOTS Klinik Retina Klinik Bedah Klinik Bedah Klinik Jiwa
1. Triningsih (Ka Tim) 1. Nur Azmi, M.Kes. 1. Ginanjar Dyah P. (PA) Saraf/Urologi/Plastik Klinik Bedah Umum Onkologi Bedah Minor: 1. Ida Rohdiati (Ka
2. Hermayani Efendi (PA)
1. Diryo Gondo K. 1. Sri Sundari (PA) 1. Istikomah (PA) 1. Mokhtar Effendi Tim)
3. Ressi Anggraeni (PA)
(PA) 2. Sri Winanri, 2. Predistina Ikka (PA) 2. Budiasih
4. Hartini (Adm)
2. Maryanto (PA) S.Sos. (Adm) R (PA) 2. M. Isya (PA) (Logistik)
3. Sugiyanto (Adm) 3. Abdul Rosyid
(Adm)
Klinik Klinik Anak:
PTRM/VCT
1. Maya
1. Priyo Utomo (Logistik)
2. Julianto (Adm)
Klinik Kulit:
dm) 1. Sri
Rokhyaningsih
Klinik Rehab Nedik (Ka Tim)
1. Suwarni 2. Purwanti (Adm)

Klinik Gigi dan Mulut:


1. Yuli Huriasih (Ka Tim)
7
2. Retno Tri N. (PA)
3. Rohmiati (PA)
4. Setiaji, SH (Adm)
2. Unsur Input
a. Pasien
1) Kajian teori
Pasien adalah seseorang yang datang ke instalasi kesehatan yang
membutuhkan pelayanan keperawatan / medis yang tergagnggu
kondisi kesehtannya baik jasmani maupun rohani (WHO, 1999).
2) Kajian data
a) Distribusi Jumlah Pasien Masuk periode Oktober – Desember
2015
Pasien yang mendapatkan pelayanan pengobatan di Poliklinik
Paru, Poliklinik Jantung, Poliklinik THT, Poliklinik Kebidanan,
dan Poliklinik Mata selama 3 bulan terakhir.

Tabel 2.2
Distribusi Frekuensi Jumlah pasien masuk peiode Oktober -
Desember 2015 (n=16744) RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto

Standar Poli Mata Poli Jantung Poli THT Poli Paru Poli Jml %
Pelayanan Kebidanan
n % n % N % n % N %
Oktober 1036 32 1140 30,9 1268 38,3 796 34,7 1389 33 5629 33,6
November 1111 34,3 1224 33,1 1076 32,5 833 36,4 1375 32,6 5619 33,5
Desember 1089 33,7 1331 36 967 29,2 661 28,9 1448 34,4 5496 32,8
Jumlah 3236 100 3695 100 3311 100 2290 100 4212 100 16744 100
Sumber: Laporan bulanan Poliklinik Mata, Poliklinik Jantung,
Poliklinik THT, Poliklinik Paru, Poliklinik Kebidanan periode
Oktober-Desember 2015

Analisis:Jumlah pasien masuk yang mendapatkan pelayanan


dipoliklinik mata, poliklinik jantung, poliklinik THT, poliklinik
paru, dan poliklinik kebidanan selama periode Oktober-Desember
2015 terbanyak pada bulan Oktober sejumlah 5629 (33,6%) pasien
dan jumlah paling sedikit pada bulan Desember sejumlah 5496
(32,8%) pasien. Sedangkan jumlah kunjungan paling banyak

8
terdapat dipoliklinik kebidanan sebanyak 4212 pasien dan jumlah
pasien paling sedikit dipoliklinik paru sejumlah 2290 pasien.

Tabel 2.3
Jenis Penyakit di Poli THT (n=1955) periode Oktober-
Desember2015 RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
No. Jenis Penyakit Jumlah Persentase (%)
1. Ca Nasopharinx (C11.9) 946 48,3
2. Nasal cavity (C30.0) 355 18,1
3. Impacted Cerumen (H61.2) 230 11,7
4. Otitis Media 181 9,2
5. Chronic Rhinitis 108 5,5
6. Tinnitus (H93.1) 85 4,3
Acute Suppurative Chronic
7. 27 1,38
Tubotympanic (C32.9)
8. Tinnitus 23 1,17

Jumlah 1955 100

Sumber : Laporan bulanan Poliklinik THT periode Oktober-


Desember 2015

Analisis: Dari tabel diatas diperoleh data jenis penyakit


terbanyak di Poli THT pada periode Oktober-Desember 2015
adalah Ca Nasopharix sebanyak 946 pasien (48,3%),
sedangkan jenis penyakit paling sedikit adalah Tinnitus 23
pasien (1,17 %).
Tabel 2.4
Jenis Penyakit di Poli Mata (n=1339) periode Oktober-
Desember 2015 RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto
No Jenis Penyakit Jumlah Presentase %
1 Cataract, Unspecifed
300 22,4
(H26.9)
2 Presbyopia (H52.4) 284 21,2
3 Astigmatism (H52.2) 266 19,8
4 Myopia (Axial)
(Congenital) (Progressive) 160 11,9
(H52.1)
5 Hypermetropia (H52.0) 116 8,6
6 Glaucoma, Unspecifed
105 7,8
(H40.9)

9
7 Pterygium (H11.0) 63 4,7
8 Keraritis, Unspeccified
24 1,7
(H16.9)
9 Corneal Ulcer (H16.0) 21 1,5
Jumlah 1339 100
Sumber: Laporan bulanan Poliklinik Mata periode Oktober-
Desember 2015

Analisa: Dari tabel diatas diperoleh data jenis penyakit


terbanyak di Poli Mata pada periode Oktober-Desember 2015
adalah Cataract, Unspecifed 300 pasien (22, 4 %), sedangkan
jenis penyakit paling sedikit adalah Corneal Ulcer (1,5%).

Tabel 2.5
Jenis Penyakit di Poli Jantung (n=5416) periode Oktober-
Desember 2015 RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto
No Jenis Penyakit Jumlah Presentase %
1 Hypertensive Hearth Disease
Without (Congestive) Hearth 1740 32,1
Complication (I11.9)
2 Chronic Ischaemic Hearth
Dissease (IHD), Unspecified 1404 25,9
(I25.0)
3 Congestive Hearth Failure
1073 19,8
(I50.0)
5 Mitral (Valve) Insuffieciency
636 11,7
(I34.0)
6 Atrial Fibrilation and Flutter
336 6,2
(I48.0)
8 Essential Primary
101 1,8
Hypertension
9 MCI Acute Myocardial
Infarction, Unspecified 69 1,27
(I21.9)
11 Dyspepsia (K3.0)
37 0,68
12 Ventricular Septal Defect
20 0,36
(Q21.0)
Jumlah 5416 100
Sumber: Laporan Bulanan Poliklinik Jantung Periode
Oktober-Desember 2015

10
Analisa: Dari tabel diatas diperoleh data jenis penyakit
terbanyak di Poli Mata pada periode Oktober-Desember 2015
adalah Chronic Ischaemic Hearth Dissease (IHD), Unspecified
1404 pasien (32,1%), sedangkan jenis penyakit paling sedikit
adalah Ventricular Septal Defect 20 pasien (0,3 6%).

Tabel 2.6
Jenis Penyakit di Poli Paru (n=2625) periode Oktober-
Desember 2015 RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto
No. Jenis Penyakit Jumlah Persentase (%)
1. Sequelae Of Respiratori and 806 30,7
Unspecifiled Tuberculosis
(B90.0)
2. Chronic Obstructive 581 22,1
Pulmonary Disease,
Unspecifed / PPOM / PPOK
(J44.9)
3. Gastritis, Unspecified (K29.7) 487 18,5
4. Atsma / Bronchitis Asthmatic 321 12,2
(J45.9)
5. ISPA (J06.9) 230 8,7
7. Allergy, Unspecifiled (T78.4) 82 3,1
8 Pneumonia, Unspecified 65 2,4
(J18.9)
9 Bronciectasis (J47.9) 53 2,01
Jumlah 2625 100
Sumber: Laporan Bulanan Poliklinik Paru Periode Oktober-
Desember 2015

Analisa: Dari tabel diatas diperoleh data jenis penyakit


terbanyak di Poli Mata pada periode Oktober-Desember 2015
adalah Sequelae Of Respiratori and Unspecifiled Tuberculosis
806 pasien (30,1%), sedangkan jenis penyakit paling sedikit
adalah Bronciectasis 53 pasien (2,01 %)

11
Tabel 2.7
Jenis Penyakit di Poli Kebidanan (n=2197) periode Oktober-
Desember 2015 RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto
No Jenis Penyakit Jumlah Presentase %
1 Cervix Uteri Unspecified
1205 54,8
(C53.9)
2 Delivery Emergency
479 21,8
caesarean section (O82.1)
3 Leimyioma of uterus
155 7,0
unspecified (D25.9)
5 Abortus Incomplete
without complication 115 5,23
(O06.4)
6 Other and Unspecified
98 4,4
ovarian cysts (N83.2)
8 Malignant neoplasm of ovary
64 2,91
(C56)
9 Endometrium glandular
61 2,77
hyperplasia (N85.0)
10 Gestational (pregnancy-
Induced) Hypertension 20 0,91
without (O13)
Jumlah 2197 100
Sumber: Laporan Bulanan Poliklinik Kebidanan Periode
Oktober-Desember 2015

Analisa: Dari tabel diatas diperoleh data jenis penyakit


terbanyak di Poli Mata pada periode Oktober-Desember 2015
adalah Cervix Uteri Unspecified 1205 pasien (54,8%),
sedangkan jenis penyakit paling sedikit adalah Gestational
(pregnancy-Induced) Hypertension without 20 pasien (0,91 %)

b) Distribusi Pasien Berdasarkan Penjamin Pasien


Tabel. 2.8
Distribusi Frekuensi Jenis Pembayaran/Penjamin Pasien di Ruangan
Poliklinik Paru, Poliklinik THT, Poliklinik Jantung, Poliklinik Mata,
Poliklinik Kebidanan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto Periode Oktober-Desember 2015
Poli
Jenis Poli Paru Poli Jantung Poli THT Poli Mata
No Kebidanan n %
Pembayaran
N % n % n % n % N %
1 Umum 234 11,0 312 8,99 559 17,3 598 15,8 578 18,8 2281 14,57
2 BPJS PBI 615 28,9 842 24,2 814 25,2 1337 35,5 728 23,6 4336 27,70
BPJS Non- 8966
3 1264 59,6 2304 66,3 1842 57,1 1828 48,5 1728 56,2 57,28
PBI

12
4 BU 9 0,42 12 0,34 7 0,21 2 0,05 39 1,2 69 0,44
Jumlah 2122 100 3470 100 3222 100 3765 100 3073 100 15652 100
Sumber: Laporan bulanan Poliklinik lantai 1 periode Oktober-Desember
2015

Analisa: Dari data hasil tabel diatas didapatkan kesimpulan bahwa total
sumber pembayaran atau jaminan kesehatan pasien yang menggunakan
jaminan umum dipoliklinik lantai 1 selama 3 bulan terakhir sebanyak
2281 pasien (14,57%), BPJS PBI sebanyak 4336 pasien (27,70%), BPJS
Non-PBI sebanyak 69 pasien (57,28%), dan BU sebanyak 69 pasien
(0,44%)

c) Distribusi Pasien Berdasarkan Asal Daerah


Pasien yang mendapatkan layanan pengobatan di Poliklinik RSUD
Prof.Dr. Margono Soekarjo berasal dari dalam dan luar wilayah
Barlingmascakeb. Pasien yng berasal dari wilayah Barlingmascakeb
diantaranya: Banyumas, Purbalingga, Cilacap, Banjarnegara, Kebumen
sedangkan yang berasal dari luar adalah Tegal, Pekalongan, Wonosobo,
Brebes, Pemalang.
Tabel 2.9
Distribusi Frekuensi Rasien Rawat Jalan Bersadasarkan Asal Daerah
Periode Oktober-Desember 2015, Poliklinik Paru:2176, Poliklinik
THT:1916, Poliklinik Jantung: 3527, Poliklinik Mata: 2716, Poliklinik
Kebidanan: 3238 RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
No Asal Daerah Poli
Pasien Poli Paru Poli THT Poli Jantung Poli Mata
Kebidanan
N % n % N % N % n %
1 Banyumas 1498 69,9 1301 47,4 2367 67,5 1697 63,5 1914 63,1
2 Cilacap 114 5,32 325 11,8 353 10,0 286 10,7 361 11,9
3 Pemalang 50 2,33 85 3,09 49 1,39 43 1,60 63 2,07
4 Purbalingga 239 11,1 184 6,71 376 10,7 163 6,10 233 7,68
5 Banjarnegara 61 2,84 54 1,96 85 2,42 58 2,17 114 3,76
6 Brebes 121 5,65 168 6,12 216 6,1 369 13,8 135 4,45
7 Kebumen 27 1,26 342 12,4 9 0,25 6 0,22 63 2,07
8 Wonosobo 9 0,42 81 2,95 18 0,51 6 0,22 2 0,06
9 Tegal 0 0 78 2,84 3 0,08 2 0,07 3 0,09
10 Lain-lain 22 1.02 124 4,52 30 0,85 42 1,57 143 4,71
Jumlah 2141 100 2742 100 3506 100 2672 100 3031 100
Sumber : Laporan bulanan Poliklinik lantai 1 periode Oktober-Desember
2015

13
Analisa: RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo Purwokerto merupakan
rumah sakit rujukan di Jawa Tengah bagian barat selatan. Kenyataan ini
dapat dilihat pada tabel diatas, dimana pasien yang berkunjung
diPoliklinik RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto datang dari
berbagai daerah. Daerah asli pasien yang terbanyak yaitu dari kabupaten
Banyumas, Poliklinik Paru 1498 pasien (69,9%), Poliklinik THT 1301
pasien (47,4%), Poliklinik Jantung 2367 pasien (67,5%), Poliklinik Mata
1697 pasien (63,5%), Poliklinik Kebidanan 1914 pasien (63,1%).
Sedangkan asal pasien paling sedikit yaitu dari Kabupaten Tegal,
Poliklinik paru 0 pasien (0%), Poliklinik THT 78 pasien (2,84%),
Poliklinik Jantung 3 pasien (0,08%), Poliklinik Mata 2 pasien (0,07%),
Poliklinik Kebidanan 3 pasien (0,09%).

b. Peserta Didik
1) Kajian teori
RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto merupakan rumah sakit
pendidikan untuk mahasiswa kedokteran, keperawatan, kebidanan,
administrasi kesehatan, dan mahasiswa bidang kesehatan lainnya. Untuk
menghasilkan lulusan peserta didik yang berkualitas, khususnya keperawatan,
perlu adanya pengelolaan bimbingan praktek yang baik, bermutu tinggi dan
selaras dengan perkembangan IPTEK.
2) Kajian data
Berdasarkan hasil observasi diPoliklinik Paru, Poliklinik Jantung, Poliklinik
THT, Poliklinik Mata, Poliklinik Kebidanan terdapat mahasiswa praktikan
dari mahasiswa kebidanan gombong sebanyak 3 mahasiswa dan hanya
terdapat diPoliklinik kebidanan.
c. Ketenagaan (secara kualitas dan kuantitas)
Kuantitas
1) Kajian teori
Keberhasilan suatu organisasi Rumah Sakit sangat tergantung pada
kemampuan manajemen dalam menyerasikan unsur-unsur karyawan atau

14
tenaga perawat dengan sistem, struktur organisasi, tekhnologi, tugas, budaya
kerja dan lingkungannya. Hal ini telah disadari bahwa SDM seringkali
menjadi penyebab kegagalan suatu organisasi. Oleh karena itu penetapan
SDM di Rumah Sakit dalam hal ini tenaga perawat perlu diperhatikan.
Penetapan jumlah tenaga keperawatan adalah, proses membuat perencanaan
untuk menentukan berapa banyak dan dengan kriteria tenaga yang seperti apa
pada suatu ruangan tiap shiftnya. Untuk keperluan itu, beberapa ahli telah
mengembangkan beberapa formula. Formula tersebut juga dapat digunakan
untuk menilai dan membandingkan apakah tenaga yang ada saat ini cukup,
kurang, atau berlebih.
Menurut Depkes (2002), kebutuhan tenaga perawat di unit rawat jalan
menggunakan rumus
= Rata-rata jumlah pasien dalam 1 hari x rata-rata jumlah jam perawatan
Jam efektif perawat x 1 jam (dalam menit)
Ditambah dengan faktor koreksi sebesar 25% = 0,128
Keterangan Poliklinik Paru, Poliklinik Jantung, Poliklinik THT, Poliklinik
Kebidanan, dan Poliklinik Mata:
- Rata-rata jumlah perawatan dalam 1 hari per pasien = 15 menit
- Jam efektif = 7 jam
- 1 jam = 60 menit
45,38 𝑥 15
Kebutuhan tenaga poliklinik Mata = + 0,128 = 1,728
420

dibulatkan 2

55,46𝑥15
Kebutuhan tenaga poliklinik Jantung = + 0,128 = 2, 1
420

dibulatkan 2

40,29 𝑥 15
Kebutuhan tenaga poliklinik THT = + 0,128 = 1,44
420

dibulatkan 2

27,52 𝑥 15
Kebutuhan tenaga poliklinik Paru = + 0,128 = 0,98
420

dibulatkan 1

15
60,3 𝑥 15
Kebutuhan tenaga poliklinik Kebidanan= + 0,128 = 2,15
420

dibulatkan 2

2) Kajian Data
Jumlah kebutuhan tenaga perawat diintalasi rawat jalan
Tabel. 2.10
Penghitungan Kebutuhan Tenaga Perawat di Poliklinik Paru,Poliklinik THT,
Poliklinik Jantung, Poliklinik Mata,Poliklinik Kebidanan RSUD
Prof.Dr.Margono Soekarjo Purwokerto

Sumber : Hasil observasi mahasiswa Ners STIKES Harapan Bangsa


Purwokerto Januari 2016.

Analisa : Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah tenaga perawat
dari masing-masing rung poliklinik yang diperlukan menurut depkes
sebanyak 1 perawat. Jadi dapat disimpulkan bahwa jumlah tenaga
masing-masing poliklinik sudah memenuhi syarat, tetapi perhitungan
tolak ukur ini tidak bisa dijadikan tolak ukur, karena observasi hanya
dilakukan 3 hari. Sedangkan dalam perhitungan tenga data yang
digunakan miniman 1 tahun.

Kualitas
1) Kajian teori
Keberhasilan sebuah organisasi rumah sakit sangat bergantung pada
kemampuan manajemen dalam menyerasikan unsur-unsur karyawan (tenaga
perawat) dengan system, struktur organisasi, tekhnologi, tugas, budaya kderja
dan lingkungannya. Hal ini telah disadari bahwa SDM seringkali menjadi
penyebab kegagalan suatu organisasi di rumah sakit. Menurut analisis Teng
(2002) dalam Soeroso (2003) penyebab kegagalan organisasi dari sisi SDM

16
yaitu, sikap serta pola pikir yang negative, Staff Turnovder (tingkat
pergantian staff) yang tinggi, program insentif yang buruk dan rendahnya
kemampuan mengembangkan dan memotivasi karyawan. Secara teori
indikator keberhasilan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan
salah satunya ditentukan oleh pemberian asuhan keperawatan yang
berkualitas. Supaya dapat memberikan pelayanan keperawatan yang
berkualitas diperlukan sumber daya yang cukup dengan kualitas yang tinggi
dan professional sesuai dengan tugas dan fungsinya. Menurut Djojodibroto
(1997) konsep pengembangan SDM atau Human Reseource Development
(HRD) mempunyai 3 program yaitu :
a) Training, yaitu aktivitas dimana proses belajar diarahkan pada pekerjaan
saat ini.
b) Education, yaitu aktivitas dimana proses belajar diarahkan untuk
pekerjaan yang akan datang.
c) Development, yaitu aktivitas dimana proses belajar diarahkan untuk
pekerjaan pegawai yang bersangkutan secara langsung.
Bagi tenaga profesional di rumah sakit Djojobroto (1997) bahwa pelatihan,
kursus dan loka karya yang diperlukan untuk para medis adalah :
a) Asuhan keperawatan kasus anak
b) PPGD
c) Penatalaksanaan kasus anak
d) Etika komunikasi
e) Komunikasi terapeutik dalam keperawatan
f) Etika keperawatan
g) Manajemen keperawatan
Sedangkan untuk nonmedis diperlukan etika komunikasi. Disamping itu
perlunya direncanakan rotasi dan mutasi SDM untuk menyesuaikan beban
dan tuntutan pelayanan di masa depan. Sehingga penyesuaian keahlian yang
dibutuhkan dilakukan melalui pelatihan secara terus menerus dan
berkesinambungan.

17
2) Kajian data
Kualifikasi tenaga perawat berdasarkan tingkat pendidikan dan pelatihan
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 2.11
Distribusi Perawat berdasarkan pendidikan dan pelatihan di Poliklinik Paru,
Poliklinik Jantung, Poliklinik THT, Poliklinik Kebidanan, dan Poliklinik
MataRSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto tahun 2015 (n= 12 )
No Nama Pendidikan Jabatan Pelatihan Ruang Kerja
1 Adhi Hari, D3 Perawat 1. Pelatihan kamar Poli THT
Amd.Kep Keperawatan Pelaksana bedah
2. Pelatihan
ICU/HCU
3. Pelatihan HD
4. 5 Kompetensi
Dasar

2 Rokhasih, D3 Katim 5 Kompetensi Dasar Poli THT


Amd.Kep Keperawatan
3 Wahyudi., S1 Perawat 1. Work shop liv Poli Mata
S, Kep Keperawatan Pelaksana vision
2. BTCLS
3. PPI
4. CS
5. K3
6. Seminar Mata

4. Sri. M., S, S1 Katim 1. Work shop liv Poli Mata


Kep,. Ns Keperawatan vision
Ners 2. BTCLS
3. PPI
4. CS
5. K3
6. Seminar Mata

5. Yety D3 Katim 1. 5 kopetensi Dasar Poli Jantung


Subekti, Keperawatan (BLS< CS< PPI<
Amd.Kep K3, Patient
Sefety)
2. Kardiovaskuler
3. Hemodinamik

6 Waluyati D3 Perawat 1. kopetensi Poli Jantung


Keperawatan Pelaksana Dasar (BLS<
CS< PPI<
K3, Patient
Sefety)

18
2. Kardiovaskuler
3. Hemodinamik

7 Esti D3 Katim 1. Pelatihan Poli


Mardani., Keperawatan pelayanan TB
Amd.Kep dengan strategi Paru
DOTS
2. BTCLS
3. GKM (Gugus
Kendali Mutu)

8 Hartini., D3 Perawat 1. Pelatihan Poli


Amd.Kep Keperawatan Pelaksana pelayanan TB
dengan strategi Paru
DOTS
2. BTCLS
3. GKM (Gugus
Kendali Mutu)

9 Triningsih Sekolah Katim 1. BTCLS Poli kebidanan


Kebidanan 2. PPI

10 Hermiyah D1 Kebidanan Bidan 1. Pemesanagan Poli kebidanan


Efendi Pelaksana implan 1 batang
2. Pemasangan
implan dan IUD
3. BTCLS
4. PPI

11 Ressi D3 kebidanan Bidan 1. BTCLS Poli kebidanan


Anggraeni Pelaksana 2. PPI

Sumber: Data Kepegawaian Instalasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo

Analisis: Dari hasil tabel diatas tingkat pendidikan tenaga perawat di ruang
Poliklinik Paru, Poliklinik THT, Poliklinik Jantung, Poliklinik Mata,
Poliklinik Kebidanan RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo rata-rata adalah D3
Keperawatan 5 orang (50%) serta S1 keperawatan seabanyak 2 orang (20%)

d. Fasilitas dan Alat


1) Kajian teori
Dalam manajemen keperawatan sangat diperlukan adanya pengelolaan
peralatan sebagai faktor pendukung dan penunjang terlaksananya pelayanan

19
keperawatan. Peralatan kesehatan untuk pelayanan keperawatan dan
kebidanan merupakan semua bentuk alat kesehatan yang dipergunakan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan dan kebidanan dalam menunjang
kelancaran pelaksanaan sehingga diperoleh tujuan yang efisien dan efektif.
Jumlah fasilitas dan alat kedokteran maupun keperawatan dapat dipenuhi
dengan standar yang telah ditetapkan oleh masing-masing institusi dengan
memperhatikan jenis alat, bahan/warna, ukuran, jenis kegiatan dan jumlah
yang dibutuhkan.
2) Kajian data
Penyediaan bahan dan alat diruang poliklinik sudah menggunakan
pedoman buku standar fasilitas dan peralatan keperawatan dan rencana
pengadaan alat, dan bahan langsung dikelola oleh tingkat devisi. Kepala
ruang memberikan usulan untuk kebutuhan alat dan bahan diruangan.
Fasilitas alat diPoliklinik Paru, Poliklinik THT, Poliklinik Jantung, Poliklinik
Mata, Poliklinik Kebidananfasilitas seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 2.12
Standar Fasilitas Umum Rawat Jalan
No Nama Ruangan Kebutuhan Fasilitas
1 Ruang Administrasi: Meja, kursi, lemari berkas/asip,
a. Area Informasi intercom/telepon, safety box
b. Area Pendaftaran
Pasien
c. Area
Pembayaran/Kasier

2 Ruang Tunggu Poli Kursi, televisi & AC

3 Ruang Periksa & Kursi Dokter: Meja konsultasi, 2 kursi


Konsultasi (Klinik) hadap, lemari alat periksa & obat,
tempat tidur periksa, tangga roolstool,
dan kelengkapan lain disesuaikan
dengan kebutuhan tiap-tiap kliniknya.

4 Ruang Tindakan Meja ginekologi, USG, tensimeter,


Kebidanan dan Penyakit stetoskop, timbangan ibu, stetoskop
Kandungan linen, lampu periksa, doppler, set

20
pemeriksaan ginekologi, pap smear kit,
IUD kit & injeksi KB, implant kit,
kolposkopi, poforceps biopsy, stetoskop
laenec.

5 Klinik Mata: Slitlamp, lensa & kacamata coba tes,


a. 1 ruangan tindakan kartu snellen, kartu jager, flash light
poli mata &penggaris, streak retinoskopi,
b. 3 ruang lensmeter, lup, tonometer
konsultasi/periksa schiotz,opthalmoskop,indirect/binocular
opthalmoskop, sterilisator table model,
buku ishihara 14 plate, Kampimeter,
placido test, dilator pungtum &jarum
anel, tangenscreen & bjerrum, gunting
perban, korentang, lid retractor,hertel
exopthalmometer, flourscein strips,
kursi periksa, kursi & meja dokter,
spatula kimura, gelas objek & cover
set,. Mikroskop binocular, incubator.
gunting perban, gelas objek dan gelas
cover set.

6 Klinik THT ENT unit, ENT diagnostik instrument


set, head light, suction pump,
laringoskop, audiometer.

Sumber: Kementerian Kesehatan RI, Pusat Sarana, Prasarana, dan


Peralatan Kesehatan, Jakarta 2010

Tabel 2.13
Daftar Inventaris Ruangan Poli Jantung RSUD Prof. Dr Margono
Soekarjo Purwokerto
Kurang Rusak
No Nama Barang Jumlah Baik
Baik berat
Ruang
Administrasi
1 Meja kerja 1/2 biro 1 √
2 Meja konter 1 √
3 Kursi Komputer 1 √
4 Komputer + Speaker 1 √
5 Kipas angin duduk 1 √
6 Microphone 1 √
Pesawat telefon

21
Ruang
Anamnesa
1 Meja Kerja 1 biro 2 √
2 Meja kerja 1/2 biro 1 √
3 Meja komputer 1 √
Kursi putar berlengan
4 hijau 1 √
Kursi berlengan
5 hitam 3 √
6 Kursi susun krem 4 √
7 Kursi lipat hitam 1 √
8 Microphone 1 √
9 Amplifier 1 √
10 Timbangan TB-BB 1 √
11 Komputer + Speaker 1 √
12 Jam dinding 1 √
13 Tensi meter 1 √
Ruang
Tunggu
Pasien
1 Kursi tunggu merah 12 √
2 TV tabung 14" 1 √
3 Monitor panggil 1 √
4 Jam dinding 1 √
Ruang
Periksa
1 Meja kerja 1 biro 1 √
2 Meja komputer 1 √
3 Meja knap 1 √
4 Kursi pejabat 1 √
Lemari besi 2 pintu
5 kaca 1 √
6 Filing kabinet 7 laci 1 √
7 Komputer 1 √
8 Tempat tidur periksa 2 √
9 Foot step 2 √
10 Kursi lipat hitam 1 √
11 Bangku kayu 1 √
12 Alat baca rontgen 1 √
Microphone +
13 standard 1 √
14 AC + remot 1 √
15 Kursi susun krem 1 √

22
16 Emergenci set 1 √
17 Bangkok 1 √
18 Korentang 1 √
19 Ambubag dewasa 1 √
20 Termometer dinding 1 √
21 ECG 1 √
22 Troli alat 1 √
23 Standar infus 1 √
24 Stabilizer 1 √
25 Jam dinding 1 √
26 Kipas angin berdiri 1 √
27 Tensimeter beroda 1 √
28 Stetoscope 1 √
29 White board 1 √
Tempat sampah
30 1 √
umum
Ruang Echo
1 Tempat tidur periksa 1 √
2 Alat Echo 1 √
3 Meja kerja 1/2 biro 1 √
4 Kursi pejabat 1 √
5 Foos step 1 √
6 Kursi lipat hitam 2 √
7 Filing kabinet 4 laci 1 √
Lemari besi 2 pintu
8 1 √
kaca
9 Lampu tindakan 1 √
10 Troli alat 1 √
11 Standard infus 1 √
12 AC 1 √

DAPUR
1 Meja pasien kayu 1 √
2 Meja kerja 1/2 biro 1 √
Kursi hitam
3 berlengan 1 √
4 Dispenser 1 √
5 Bangku plastik 1 √
Sumber: Daftar inventaris ruangan dipoliklinik Jantung RSUD Prof.
Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

23
Tabel 2.14
Daftar Inventaris Ruangan Poli Mata RSUD Prof. Dr Margono
Soekarjo Purwokerto
KONDISI
No Nama Alat / Barang JML
B RR RB
1 Lampu OP 1 √
2 Internal Recording 3 √
Lensander
3 Desimeter 1 √
4 Isihara Color Blin Plate 2 √
5 Tonometeri Non Contak 1 √
6 Tensi Meter 1 √
7 Ocuscan Biometer 1 √
8 Tensi Meter 1 √
9 Indice Opthalmadcop 1 √
10 Loupe Optirisor 4 √
11 Slitlamp Microskup 1 √
12 Keratometri 1 √
13 Trial Lens 2 √
14 Trial Frame 2 √
15 Auto Chast Project ACD 2 √
800
16 Elektris Strilisater 1 √
17 Lampu Periksa 1 √
18 Auto Cetraktometer 1 √
19 Non Contak Tanometer 1 √
20 Opthalmoscop Disok 1 √
21 Retinoscopy Elektrik 1 √
22 Loupe Oplisisor 1 √
23 Slaitlam Monitor 1 √
24 Eyespeculum 1 √
25 Conjungtiva Scisor 1 √
26 Onjungtiva Forceps 1 √
27 Musele Hoot 1 √
28 Hokymes Cornal Scanfer 1 √
29 Kom Kecil 1 √
30 Gunting Perban 1 √
31 Cbalazion Forceps 1 √
32 Handel Bistaon 7 1 √
33 Conjungtiva Forceps 1 √
34 Conjungtiva Scisors 1 √
35 Meyer Hoafer Cartere 1 √
36 Muscle Heat 1 √
37 Epiler Bulat 2 √
38 Gunting Hacting Of 1 √
39 Korentang Set 1 √
40 Box Injeksi 1 √
41 Box Injeksi Kecil 1 √
42 Pinset Besar 1 √
43 Kom Kecil 2 √
44 Kom Besar 1 √
45 Pinset Sirugis 1 √
46 Pinset Anatomi Kecil 1 √

24
47 Pinset Anatomi Besar 1 √
48 Klem Besar 1 √
49 Gunting Hacting Up Besar 1 √
50 Pinset Kecil 1 √
51 Klem Kecil 1 √
52 Pembuka Palpebra Besar 2 √
53 Pembuka Palpebra Kecil 1 √
54 Bengkok 1 √
55 Tromol Persegi Panjang 1 √
56 Tromol Bulat Kecil 1 √
57 Tromol Bulat Sedang 1 √
58 Oksigen Unit 1 √
Sumber: Daftar inventaris ruangan dipoliklinik Mata RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto

Tabel 2.15
Daftar Inventaris Ruangan Poli THT RSUD Prof. Dr Margono
Soekarjo Purwokerto
KONDISI
No Nama Alat / Barang JML
B RR RB
1 Otoscop 2 √
2 Head Lamp 1 √
3 Laryngoscopy kaca 6 √
4 Spekulum hidung 13 √
5 Seesan pam 1 √
6 Spuit Las 1 √
7 Pinset bengkok besar 2 √
8 Pinset bengkok kecil 2 √
9 Pinset 3 √
10 Gunting 3 √
11 Pengait bernes 1 √
12 Tongue spatel 12 √
13 Nier beken 7 6 1
14 Mangkok besar 2 √
15 Gelas sleulis 3 2 1
16 Corong telinga 4 3 1
17 Audometri set 1 √
18 Sterilisator kering 1 √
19 Sterilisator basah 1 √
20 Tensimeter 1 √
21` Stetoskop 2 √
22 Tromol kasa 2 1 1
23 Timbang BB 1 √
24 Timpanometri 1 √
25 Mebeler
26 Lemari besi 4 3 1
27 Kursi kuliah 10 7 3

25
28 Kursi lipat 10 √
29 Kursi besar 4 √
30 Meja tulis 6 2 4
31 Papan tulis 1 √
32 Kursi priksa 1 √
33 Kursi putar 2 √
34 Lampu baca rontgen 1 √
35 Troli 1 √
36 Lemari kaca 1 √
37 Telephone 1 √
38 Linen
39 Bantal 1 √
40 Sprei kecil 1 √
41 Sprei besar 1 √
42 Taplak meja 2 √
Sumber: Daftar inventaris ruangan dipoliklinik THT RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto

Tabel 2.16
Daftar Inventaris Ruangan Poli Kebidanan RSUD Prof. Dr Margono
Soekarjo Purwokerto
Kuran Rusak
No Urut Nama Barang Jumlah Baik
g Baik Berat
R. Pendaftaran
Keranjang Plastik
1 Ukuran 30-40 5 √
Keranjang Plastik
2 Ukuran 23-29 4 √
Keranjang Plastik
3 Ukuran 22-27 1 √
4 Rak Besi 1 √
5 Sterilisator Basah 1 √
6 Lemari Es 1 Pintu 1 √
7 Komputer 1 √
8 Kursi Bertangkai 3 √
9 Meja 1/2 Biro 1 √
10 Meja Komputer 1 √
Lemari Arsip 2
11 Pintu Kaca 1 √
Kursi Putar Beroda
12 Biru 1 √
13 Kursi Susun Krem 2 √
14 Kursi Lipat Kayu 5 √
15 Kursi Stool 1 √
16 Jam Dinding 1 √
17 Speaker 2 √

26
Filing Kabinet 4
18 Laci 2 √
19 Rak Besi 1 √
Tempat Tidur
20 Pasien 1 √
21 Meja Pasien / Knap 1 √
22 Dispenser 1 √
R.Gudang Linen
Lemari Arsip 2
1 Pintu Kaca 1 √
Filing Kabinet 4
2 Laci 1 √
3 Meja Tindakan 1 √
4 Lampu Tindakan 1 √
R.Admistrasi
Dan Anamnesa
Kursi Tunggu
1 Merah 4 Td 3 √
2 Meja Kerja 1 Biro 2 √
Kursi Tangan
3 Bertangan 1 √
4 Kursi Susun Krem 3 √
5 Kursi Komputer 1 √
6 Kursi Lipat 1 √
7 Kursi Kayu 3 √
8 Meja Lobi 1 √
9 Meja Komputer 1 √
10 Komputer 1 √
11 Tensimeter 2 √
Filing Kabinet 7
12 Laci 1 √
Timbangan BB
13 Dan TB 3 √
14 Tensimeter 1 √
15 Lampu Baca Ro 1 √
16 Pesawat Telepon 1 √
17 Jam Dinding 1 √
18 Tempat Sampah 1 √

R.Periksa 1
1 Meja Tulis 1/2 Biro 1 √
2 Kursi Susun Krem 2 √
3 Kursi Bertangkai 1 √
4 Komputer 1 √
5 USG 4 Dimensi 1 √

27
Tempat Tidur
6 Pasien 1 √
7 Ac 1 √
8 Foot Steep 1 √
9 Tensimeter 1 √

R. Periksa
Gynekologi
1 Meja Gynekologi 1 √
2 Troli Pengobatan 1 √
3 Tempat Tidur 2 √
4 Lampu Tindakan 1 √
Meja Kecil Atau
5 Knap 1 √
6 Meja Kerja 1 Biro 1 √
7 Kursi Stool 1 √
8 Ac 1 √
9 Sketsel Kayu 1 √
10 Kursi Susun Krem 3 √
11 Kursi Lipat Hitam 1 √
12 Kursi Kayu Hitam 1 √
13 USG 3 Dimensi 1 √
14 Komputer 1 √
15 Printer 1 √
16 Foot Steep 1 √
Lemari Kaca (Tmp
17 Alat Steril) 1 √
R.Periksa 2
1 Meja Tulis 1/2 Biro 1 √
2 Kursi Bertangkai 1 √
3 Lemari Alat 1 √
Tempat Tidur
4 Pasien 1 √
5 Foot Step 1 √
6 Troli Pengobatan 1 √
R.Periksa 3
1 Tempat Tidur 1 √
2 Meja Gynekologi 1 √
3 Cryometri 1 √
4 Tensimeter Berdiri 1 √
5 Tensimeter 1 √
Tabung O2 Kecil+
6 Regulator 1 √
7 Ac 1 √

28
Kipas Angin
8 Berdiri 1 √
9 Lampu Tindakan 1 √
R.Tunggu
Poliklinik
1 Kursi Tunggu 4 Td 8 √
2 Kursi Tunggu 4 Td 4 √
Monitor Antrian
3 32" 1 √
4 Tv 32 " 1 √
5 Ac Duduk 1 √
Tempat Sampah
6 Umum Injak 1 √
Alat Kesehatan
Bak Instrumen
1 Tanggung 5 √
2 Bengkok Kecil 2 √
3 Bengkok Besar 2 √
4 Biopsi Tang 3 √
5 Bugi 5 √
6 Gunting Tajam 4 √
7 Jangka Panggul 1 √
8 Kogel Tang 10 √
9 Korentang 4 √
10 Krokodail Tang 3 √
11 Metlin 3 √
12 Pengait IUD 5 √
13 Pinset Cirurgis 2 √
14 Sonde Uterus 5 √
Spekulum Bebek
15 Besar 5 √
Spekulum Bebek
16 Sedang 3 √
Spekulum Bebek
17 Kecil 8 √
18 Spekulum Sym 5 √
19 Stetoskop 5 √
20 Tampon Tang 10 √
21 Toples Gelas 2 √
Toples Stenlis
22 Tanggung 5 √
23 Dopler 1 √
24 Tromol Sedang 3 √
25 Baskom Stenlis 2 √
26 Tang Spatel 1 √

29
27 Spatel Kayu 10 √
Sumber: Daftar inventaris ruangan dipoliklinik Kebidanan RSUD
Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

Tabel 2.17
Daftar Inventaris Ruangan Poli Paru RSUD Prof. Dr Margono
Soekarjo
Kuran Rusak
No Urut Nama Barang Jumlah Baik
g Baik Berat
R. Pendaftaran
1 Meja pendaftaran 5 √
2 Komputer 4 √
3 Meja komputer 1 √
4 UPS 1 √
5 Kursi Komputer 1 √
6 Kursi bertangkai 1 √
7 Meja kerja ½ biro 1 √
8 Kursi lipat hitam 3 √
9 Kursi susun krem 1 √
10 Meja pasien/knap 1 √
11 Pesawat telepon 1 √
12 Ampiliyer 1 √
13 Mic 2 √
14 Kipas angin 5 √
15 Tempat sampah 1 √

16 Jam Dinding 1 √

R. Anamnesa
1 Meja Kerja ½ biro 2 √
2 Tensimeter 1 √
3 Stetoskop 1 √
4 Kursi susun biru 1 √
5 Mic 1 √
6 Komputer
R.Tindakan
1 Meja kerja ½ biro 1 √
2 Kursi 1 √
3 Tempat tidur pasien 1 √
4 Footstep 1 √
Tempat sampah 20
5 L 3 √

30
6 Troli tindakan 2 √
7 Nebulizer 1 √
8 Bengkok 3 √
9 Korentang 1 √
10 Termometer 1 √
O2 kecil +
11 Regulator 3 √
12 Tensimeter beroda 1 √
13 Stetoskop 1 √
14 Emergensi set 1 √
15 Bak spuit kecil 2 √
16 Tromol kasa 1 √
17 Tromol kapas 3 √
R.Periksa
1 Meja Tulis 1/2 Biro 1 √
2 Kursi Susun Krem 2 √
3 Tempat tidur pasien 1 √
Tempat sampah
4 injak 1 √
5 Kipas angin berdiri 1 √
Tempat handuk
6 kotor 1 √
7 Foot Steep 1 √
8 Komputer 1 √
9 Stetoskop
10 Lampu Baca RO
R. Dokter
1 Meja kerja ½ biro 1 √
2 Kursi bertangkai 1 √
3 Filing kabinet 4 laci 2 √
4 Filing kabinet 7 laci 1 √
Lemari arsip 2
5 pintu 1 √
6 Jam dinding 1 √
7 White board 1 √
R.Gudang
1 Dispenser 1 √
2 Kursi hijau 1 √
3 Monitor 1 √
4 Kipas angin berdiri 1 √
R.Tunggu
Pasien
1 Timbangan BB+TB 1 √
2 Televisi 1 √

31
Kursi tunggu 4 tp
3 duduk 1 √
Pojok DOTS
Lemari arsip 2
1 pintu kaca 8 √
2 Komputer 4 √
3 Printer 1 √
4 Meja Komputer 1 √
5 Meja kursi ½ biro 1 √
6 Kursi beroda putar 1 √
Lemari arsip 1
7 pintu kaca 5 √
8 Bengkok Kecil 2 √
9 Kursi hijau 2 √
10 Pesawat telepon 3 √
11 Kursi kayu 5 √
12 Jam dinding 4 √
13 Kursi tunggu 4 td 1 √
Sumber: Daftar inventaris ruangan dipoliklinik Paru RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto

Analisa : Sebagian besar kelengkapan dan fungsi alat dimasing-


masing poli dalam kondisi lengkap dan baik, tetapi masih perlu
mendapatkan perhatian terkait pengelolaan dan pemeliharaan baik alat
medis maupun non medis yaitu dengan dilengkapinya SPO dimasing-
masing alat dengan harapan setiap petugas yang menggunakan alat
dapat menggunakan sesuai standar yang berlaku.

d. Metode (SAK dan SOP)


1) Kajian teori
Standar adalah suatu tingkatan kinerja yang secara umum dikenal sebagai
sesuatu yang dapat diterima, adekuat memuaskan dan digunakan sebagai
tolak ukur atau titik acuan yang digunakan sebagai pembanding (Marr dan
Biebing 2001).
Berdasarkan Clinical Practice Guideline (1990) standar merupakan keadaan
ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang digunakan sebagai
batas penerimaan minimal atau disebut juga sebagai kisaran variasi yang

32
masih dapat diterima. Standar diperlukan untuk memberi suatu indikasi
kualitas yang diinginkan dengan kata lain standar digunakan untuk menilai
mutu sesuai dengan yang diharapkan.
Suatu ruang perawatan didalam sebuah rumah sakit idealnya mempunyai
prosedur tetap (protap) tindakan yang berlaku secara resmi yang dipahami
dan diharapkan oleh seluruh staf di ruangan, ruang perawatan mempunyai
prosedur tetap semua tindakan perawatan dan SAK (Standar Asuhan
Keperawatan) minimal 10 kasus terbanyak.
2) Kajian data
Di Ruang Poliklinik Paru, Poliklinik Jantung, Poliklinik THT, Poliklinik
Kebidanan, dan Poliklinik MataRSUD Prof Dr Margono Soekarjo dalam
melakukan asuhan keperawatan mengacu pada SAK di ruang Poliklinik Paru,
Poliklinik Jantung, Poliklinik THT, Poliklinik Kebidanan, dan Poliklinik
Mata.

Tabel 2.18
Standar Asuhan Keperawatan (SAK) di Poliklinik THT RSUD Prof Dr
Margono Soekarjo
No. Jenis Penyakit Ketersediaan SAK
1. Ca Nasopharinx (C11.9) Tidak Tersedia
2. Nasal cavity (C30.0) Tidak Tersedia
3. Impacted Cerumen (H61.2) Tidak Tersedia
4. Otitis Media (H66.2) Tidak Tersedia
6. Tinnitus (H93.1) Tidak Tersedia
7. Chronic Rhinitis (J31.0) Tidak Tersedia
8. Larynx, Unspecified (C32.9) Tidak Tersedia
Sumber: Dokumentasi standart asuhan keperawatan (SAK) ruang
poliklinik THT RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo

Tabel 2.19
Standar Asuhan Keperawatan (SAK) di Poliklinik Jantung
RSUD Prof Dr Margono Soekarjo
No. Jenis Penyakit Ketersediaan SAK
1. Chronic Ischaemic Hearth Dissease Tidak Tersedia
(IHD), Unspecified (I25.9)
2. Hypertensive Hearth Disease Without Tidak Tersedia
(Congestive) Hearth
Complication(I11.9)

33
3. Congestive Hearth Failure (I50.0) Tidak Tersedia
5. Mitral (Valve) Insuffieciency(I34.0) Tidak Tersedia
6. Atrial Fibrilation and Flutter(I48) Tidak Tersedia
7. MCI Acute Myocardial Infarction, Tidak Tersedia
Unspecified (I21.9)
8. Dyspepsia (K3.0) Tidak Tersedia
9. Ventricular Septal Defect Tidak Tersedia

Sumber: Dokumentasi standart asuhan keperawatan (SAK) ruang


poliklinik jantung RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo

Tabel 2.20
Standar Asuhan Keperawatan (SAK) di Poliklinik Mata
RSUD Prof Dr Margono Soekarjo

No. Jenis Penyakit Ketersediaan SAK


1. Cataract, Unspecifed(H26.9) Tidak Tersedia
2. Presbyopia (H52.4) Tidak Tersedia
3. Astigmatism(H52.2) Tidak Tersedia
4. Myopia (Axial) (Congenital) Tidak Tersedia
(Progressive) (H52.1)
5. Hypermetropia (H52,C) Tidak Tersedia
6. Glaucoma, Unspecifed (H40.9) Tidak Tersedia
7. Pterygium (H11.0) Tidak Tersedia
8. Keraritis, Unspeccified (H16.9) Tidak Tersedia
9. Corneal Ulcer (H16.0) Tidak Tersedia

Sumber: Dokumentasi standart asuhan keperawatan (SAK)


ruang poliklinik Mata RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo

Tabel 2.21
Standar Asuhan Keperawatan (SAK) di Poliklinik Paru RSUD
Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto
No. Jenis Penyakit Ketersediaan SAK
1. Chronic Obstructive Pulmonary Tidak Tersedia
Disease, Unspecifed / PPOM / PPOK
(J44,9)
2. Atsma / Bronchitis Asthmatic (J45,9) Tidak Tersedia
3. Sequelae Of Respiratori and Tidak Tersedia
Unspecifiled Tuberculosis (B90,0)
4. Gastritis, Unspecified (K29.7) Tidak Tersedia
5. ISPA (J06.9) Tidak Tersedia
6. Allergy, Unspecifiled (T78.4) Tidak Tersedia
7. Pneumonia, Unspecified (J18.9) Tidak Tersedia
8. Tubercolousis of lung Confirmed by Tidak Tersedia
sputum microscopy with or without

34
bacteriogically and histologically
negative
9. Bronciectasis (J47.9) Tidak Tersedia
Sumber: Dokumentasi standart asuhan keperawatan (SAK) ruang
poliklinik Paru RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo

Tabel 2.2
Standar Asuhan Keperawatan (SAK) di Poliklinik Kebidanan
RSUD Prof Dr Margono Soekarjo
No. Jenis Penyakit Ketersediaan SAK
1. Cervix Uteri Unspecified (C53.9) Tidak Tersedia
2. Delivery Emergency caesarean section Tidak Tersedia
(O82.1)
3. Leimyioma of uterus unspecified Tidak Tersedia
(D25.9)
5. Abortus Incomplete without Tidak Tersedia
complication (O06.4)
6. Other and Unspecified ovarian cysts Tidak Tersedia
(N83.2)
7. Malignant neoplasm of ovary (C56..) Tidak Tersedia
8. Disfunctional Bleeding (E93.9) Tidak Tersedia
9. Gestational (pregnancy-Induced) Tidak Tersedia
Hypertension without (013..)
10. Endometrium glandular hyperplasia Tidak Tersedia
(N85.0)

Sumber: Dokumentasi standart asuhan keperawatan (SAK) ruang


poliklinik kebidanan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo

Tabel 2.23
Daftar Standar Prosedur Operasional (SPO) Instalasi Rawat Jalan
No Kode SPO Deskripsi SPO
1. SPO.IRJA.001 Tata cara menerima pasien di poliklinik
2. SPO.IRJA.002 Pengecekan kelengkapan pendaftaran
3. Menerima pasien dan melaksanakan
SPO.IRJA.003 anamnesa asuahan keperawatan di
poliklinik
4. SPO.IRJA.004 Pemeriksaan penunjang di poliklinik
5. SPO.IRJA.005 Penyerahan resep pasien
6. Pasien poliklinik yang memerlukan
SPO.IRJA.006
perawatan rawat inap
7. SPO.IRJA.007 Pemeriksaan ulang atau kontrolk
8. SPO.IRJA.008 Konsultasi medik di poliklinik
9. SPO.IRJA.009 Petugas pengganti di lingkungan instalasi

35
rawat jalan
10. SPO.IRJA.010 Pengendalian mutu pelayanan rawat jalan
11. Persiapan pasien electro enchepalografi
SPO.IRJA.011
(EEG)
12. SPO.IRJA.012 Merekam electro enchepalografi (EEG)
13. SPO.IRJA.013 Treadmill
14. SPO.IRJA.014 Memasang alat kontrasepsi susuk
15. SPO.IRJA.015 Papsmear
16. SPO.IRJA.016 Anstipen
17. SPO.IRJA.017 Memeriksa kehamilan
18. Mengukur lingkar lengan atas (LLA)
SPO.IRJA.018
wanita hamil
19. SPO.IRJA.019 Suntik KB
20. SPO.IRJA.020 Memasang IUD
21. SPO.IRJA.021 Melepas IUD
22. SPO.IRJA.022 Pemeriksaan audiometri
23. SPO.IRJA.023 Visus
24. SPO.IRJA.024 Refraksi
25. SPO.IRJA.025 Pemeriksaan tonometri
26. SPO.IRJA.026 Penggunaan lensa meter
27. SPO.IRJA.027 Pemeriksaan keratometri
28. SPO.IRJA.028 Pemeriksaan biometri
29. SPO.IRJA.029 Fluoresintes
30. SPO.IRJA.030 Penggunaan spirometri
31. SPO.IRJA.031 Uji kesehatan
32. SPO.IRJA.032 Uji kesehatan mata
33. SPO.IRJA.033 Melepas alat kontrasepsi susuk
34. Waktu pelayanan dokter spesialis di
SPO.IRJA.034
poliklinik
35. SPO.IRJA.035 Antrian digital
Sumber: Standar Prosedur Operasional Instalasi Rawat Jalan I RSUD
Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

e. Sumber Dana
1) Kajian teori
Memberikan pelayanan kesehatan baik medis maupun non medis merupakan
salah satu fungsi rumah sakit, agar pelayanan rumah sakit tersebut dapat
berjalan secara optimal dan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat untuk
itu rumah sakit perlu mempersiapkan peralatan atau bahan medis dan jasa
pemborongan. Menurut Djojo Dibroto 1997 ada tiga komponen biaya tarif
pelayanan rumah sakit yaitu :

36
a) Jasa pelayanan rumah sakit yang terdiri atas : biaya tenaga kerja, biaya
material, biaya over head.
b) Jasa medis dan anestesi adalah biaya professional medis yang diberikan
oleh tenaga medis.
c) Jasa sarana, penggunaan bahan dan alat yang digunakan langsung untuk
memberikan pelayanan langsung pada pasien.
2) Kajian data
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruang, perawat dan administrasi di
Poli klinik Paru, Poli klinik THT, Poli klinik Jantung, Poli klinik Mata dan
Poli klinik Kebidanan tidak mengelola keuangan sendiri tetapi rumah sakit
yang mengelola. Jika Poli klinik Paru, Poli klinik THT, Poli klinik Jantung,
Poli klinik Mata dan Poli klinik Kebidanan memerlukan suatu yang kaitanya
dengan operasional poli, kepala ruang atau katim mengajukan permohonan
kepada IRJA, kemudian dari IRJA baru disampaikan kebagian rumah tangga
atau bagian pengadaan. Untuk pemenuhan permintaan poli disesuikan denga
prioritas kebutuhan dana besar dan dana yang dimiliki rumah sakit. Jika ada
peralatan yang rusak, kepala ruang mengajukan perbaikan peralatan atau
pengajuan pengadaan peralatan yang baru.
Analisis: Sumber dana dan pengelolaan keuangan ruang Poli klinik Paru, Poli
klinik THT, Poli klinik Jantung, Poli klinik Mata dan Poli klinik Kebidanan
sudah sesuai dengan prioritas yang berlaku di RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo Purwokerto.

3. Unsur Proses
a. Penerapan SAK
Untuk penerapan SAK di Ruang Poliklinik Mata, Jantung, THT, Paru, dan
Kebidanan belum dilaksanakan, karena SAK diruang Poliklinik tersebut
belum ada.

37
b. Proses manajemen pelayanan keperawatan
Fungsi-fungsi manajemen kepala ruang dikaji dengan wawancara mendalam
dan membagikan kuesioner penilaian kinerja KaRu oleh perawat primer (PP).
Hasilnya yaitu :
1) Fungsi Perencanaan
Berdasarkan hasil wawancara dengan KaRu, KaRu sudah merencanakan
kebutuhan logistik, perencanaan cuti untuk menyusun jadual dinas.
Berdasarkan penilaian dari PP, 80% KaRu telah menyusun rencana
asuhan keperawatan dan merencanakan kebutuhan tenaga perawat serta
40% KaRu sudah merencanakan pelatihan bagi perawat.
2) Fungsi Pengorganisasian
Berdasarkan penilaian PP, KaRu sudah melakukan fungsi
pengorganisasian 100% mendelegasikan tugas keperawatan kepada PP
ketika tidak berada di tempat dan mengendalikan dengan baik tenaga
keperawatan. Hanya 80% KaRu sudah membuat rentang kendali,
memberikan wewenang kepada tenaga tata usaha, dan memfasilitasi
kolaborasi. Meeting morning setiap pagi dilakukan.
Pelaksanaan Pengorganisasi Asuhan Perawatan
Hoffart dan Woods (1996) mendefinisikan Model Praktek
Keperawatan Profesional (MPKP) sevbagai suatu sistem (struktur, proses,
nilai-nilai profesional) yang memungkinkan perawat profesional mengatur
pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk mendukung
pemberian asuhan keperawatan MPKP terdiri dari elemen sub sistem
antara lain:
a) Nilai-nilai profesional (inti MPKP)
b) Pendekatan manajemen
c) Metode pemberian asuhan keperawatan
d) Hubungan profesional
e) Sistem kompensasi dan penghargaan
RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo sudah menggunakan metode
MPKP. Aplikasi MPKP diruang rawat jalan ysng diterapkan adalah

38
penugasan tim, didalam memberikan asuhan keperawatan. Berdasarkan
model praktik keperawatan profesional dalam metode penugasan tim,
adalah sebagai berikut:
Uraian Tugas Jabatan Instalasi Rawat Jalan:
a) Penanggung jawab keperawatan rawat jalan
1.1 Pengertian
Seorang tenaga perawatan/ kebidanan fungsional yang diberi
tugas, tanggung jawab dan wewenang dalam mengelola kegiatan
pelayanan keperawatan di Rwat Jalan
1.2 Persyaratan
1) Sehat jasmani/rohani
2) Minimal Sarjana Muda Keperawatan/Kebidanan atau lulusan
D.III Keperawatan/Kebidanan
3) Pengalaman sebagai pelaksana perawatan lebih dari 5 tahun
atau pangkat minimal golongan II d
4) Memiliki sertifikat”Kursus Manajemen Keperawatan” atau
pelatihan Ka Ruwat
5) Kecuali Ners tanpa Pelatihan Ka Ruwat
6) Memiliki kemampuan kepemimpinan, pernah menjadi Ka Tim
Perawatan
7) Berwibawa
1.3 Tanggung Jawab:
Secara administratif bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi
Rawat Jalan dan secara Operasional tehnik medik bertanggung
jawab kepada dokter poliklinik, secara fungsional bertanggung
jawab kepada bidang perawatan dan komite keperawatan.
1.4 Wewenang
1) Mengelola semua kegiatan pelayanan keperawatan Rawat
Jalan baik SDM, sarana dan prasarana
2) Memberikan usulan DP3 staf keperawatan di Rawat Jalan
yang berada di bawah tanggung jawabnya.

39
1.5 Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan
di Rawat Jalan yang berada dibawah tanggung jawabnya.
1.6 Uraian tugas
1) Melaksanakan fungsi perencanaan dengan cara:
a) Bersama-sama dengan Ka Tim Poliklinik merencanakan
jumlah, jenis dan pengembangan mutu tenaga sesuai
kebutuhan Rawat jalan yang berada dibawah tanggung
jawabnya.
b) Merencanakan jumlah dan jenis peralatan keperawatan
bersama-sama dengan Ka Tim Poliklinik yang diperlukan
sebagai penunjang tercapainya pelayanan di Rawat Jalan
yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
2) Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan dengan
cara:
a) Bertugas pada pagi hari dan wajib mengikuti apel pagi
b) Mengikuti meeting morning yang dipimpin oleh Ka
Instalasi Rawat jalan
c) Mengatur dan mengkoordinir seluruh kegiatan pelayanan
dirawat jalan yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
d) Memberikan program orientasi kepada tenaga perawatan
baru arau tenaga lainnya yang akan bekerja di ruang rawat
yang menjadi tanggung jawabnya.
e) Memberikan program orientasi, bimbingan dan arahan
kepada mahasiswa praktikan klinik di rawat jalan yang
menjadi tanggung jawabnya.
f) Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan cara
kerja sama dengan berbagai pihak yang terlihat dalam
pelayanan di rawat jalan

40
g) Mengadakan pertemuan berkala dengan Ka Tim dan
pelaksana keperawatan serta tenaga lainnya yang berada di
wilayah tanggung jawabnya.
h) Meningkatkan pengetahuan dan ketranpilan di bidang
keperawatan, antara lain melalui pertemuan rutin
i) Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta
mrngusahakan pengdaaannya sesuai kebutuhan pasien di
rawat jalan agar tercapai pelayanan optimal.
j) Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan
terlindung selama pelaksanaan pelayanan berlangsung
k) Mengadakan kerja sama dan hubungan baik dengan kepala
Ruwat lainnya, seluruh Kepala Bidang, Kepala Bagian,
Kepala Instalasi dan Staf Medis Fungsional Rumah Sakit
l) Membuat laporan harian dan bulanan mengenai
pelaksanaan kegiatan pelayanan keperawatan serta
kegiatan lain di rawat jalan kepada kepala Instalasi Rawat
Jalan
m) Memegang teguh rahasia jabatan
3) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian, dan
penialain dengan cara:
1.1 Mengawasi dan menilai pelaksanaan pelayanan
keperawatan sesuai SOP
1.2 Mengawasi dan menilai kinerja keperawatan
1.3 Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan
1.4 Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan peralatan
keperawatan serta obat-obatan secara efektif dan efisien
1.5 Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan pelaporan
kegiatan pelayanan keperawatan serta mendokumentasikan
kegiatan lainnya di rawat jalan.
b) Ketua Tim Poliklinik

41
1.1 Pengertian
Seorang tenaga perawat profesional yang diberi tugas, tanggung
jawab dan wewenang dalam mengelola asuhan keperawatan pada
pasien dipoliklinik yang menjadi wilayah tanggung jawabnya.
1.2 Persyaratan
1) Minimal perawatan lulusan D-III Keperawatan atau Sarjana
Keperawatan-Ners (diutamakan)
2) Pengalaman sebagai pelaksana perawatan minimal 4 tahun
atau pangkat minimal gol.II d
3) Memiliki SIP dan SIK
4) Memiliki kemampuan mengelola pasien
5) Motivasi kerja yang tinggi
6) Sehat jasmani/rokhani
7) Komunikatif
8) Informatif
1.3 Tanggung jawab
Secara administratif bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi
Rawat Jalan dan secara operasional tehnik medik bertanggung
jawab kepada dokter poliklinik, secara fungsional bertanggung
jawab kepada bidang perawatan dan komite keperawatan.
1.4 Wewenang
1) Mengelola semua kegiatan pelayanan di poliklinik baik
SDM, sarana dan prasarana
2) Memberikan usulan DP3 bagi pelaksana perawatan yang ada
dibawah timnya.
1.5 Tugas pokok
Mengelola pelayanan di polklinik sesuai dengan wilayah tanggung
jawabnya
1.6 Uraian tugas
1) Bertugas di pagi hari dan wajib mengikuti apel pagi

42
2) Mengikuti meeting morning dan pertemuan berkala baik
dengan staf poliklinik maupun seluruh staf di wilayah maupun
instalasi rawa jalan.
3) Mengkoordinir kesiapan fasilitas di lingkungan poliklinik
untuk kelancaran pelayanan serta memudahkan pasien dalam
menerima pelayanan dengan cara:
a) Mengawasi kebersihan lingkungan
b) Mengatur tata ruang poliklinik agar memudahkan dan
memperlancar pelayanan yang diberikan kepada pasien.
c) Memeriksa persiapan peralatan yang diperlukan dalam
memberikan pelayanan.
4) Bersama dengan pelayanan pelaksana mengkaji kebutuhan
pasien dengan cara:
a) Mengamati keadaan pasien (tanda vital, kesadaran,
keadaan mental, dan keluhan utama)
b) Melaksanakan anamnesa sesuai batas kemampuan dan
wewenangnya meliputi:
1.1 Keluhan utama
1.2 Alasan kunjungan ke poliklinik
1.3 Upaya yang telah dilakukan
5) Bersama dengan perawat pelaksana melakukan tindakan
darurat sesuai dengan kebutuhan pasien.
6) Bersama dengan perawat pelaksana membantu pasien selama
pemeriksaan dokter dengan cara :
a) Memberikan penjelasan kepada pasien tentang tindakan
pemeriksaan yang akan dilakukan
b) Menyiapkan pasien untuk tindakan pemeriksaan seperti
mengatur posisi pasien dan menciptakan rasa aman dan
nyaman selama pemeriksaan berlangsung.
7) Bersama dengan perawat pelaksana melaksanakan tindakan
pengobatan sesuai dengan program dokter.

43
8) Bersama perawat pelaksana memberikan penyuluhan kesehatan
secara perseorangan atau keluarga sesuai kebutuhan dengan
cara:
a) Memberikan penjelasan kepada pasien atau keluarga
pasien tentang hasil pemeriksaan, diagnosa, pengobatan
yang diberikan, tindak lanjut perawatan dan pengobatan di
rumah, sebatas wewenang dan kemampuan.
b) Bersama tim memberikan penyuluhan kesehatan kepada
pengunjung secara kelompok pada saat menunggu untuk
memperoleh pelayanan, bila memungkinkan.
9) Merujuk pasien kepada anggota tim kesehatan lain sesuai
dengan kebutuhan untuk pemeriksaan diagnostik, tindakan
pengobatan dan perawatan lanjutan.
10) Memonitor pelaksaan sistem pencatatan pelaporan sesuai
kebutuhan seperti:
a) Memonitor kinerja dan kedisiplinan staf poliklinik
b) Memonitor kelengkapan buku rekam medik pasien
c) Memonitor kelengkapan kartu kontrol pasien
d) Memonitor kelengkapan administrasi sesuai jaminan
pasien
e) Memonitor sistem laporan harian yang diberlakukan di
rumah sakit melalui program SIM
f) Memonitor pemenuhan kebutuhan Bahan Habis Pakai
g) Memonitor pemenuhan, pemeliharaan peralatan kesehatan
h) Memonitor pelaksanaan SOP sesuai standar rumah sakit
11) Bekerja sama dengan unit lain dalam pelayanan keperawatan.
12) Memberikan bimbingan dan pengawasan serta penilaian
terhadap mahasiswa praktik klinik keperawatan
13) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang
keperawatan

44
14) Melaporkan kejadian tidak diinginkan kepada kepala instalasi
rawat jalan
15) Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh atasan
16) Melaksanakan pendelegasian tugas bila tidak bertugas
c) Perawat Pelaksanaan Poliklinik
1.1 Pengertian
Seorang tenaga perawat professional yang diberi tugas,
tanggung jawab dan wewenang melaksanakan asuhan
keperawatan pada pasien poliklinik yang menjadi wilayah
tanggung jawabnya.
1.2 Persyaratan :
1) Perawat lulusan D – III Keperawatan atau Sarjana
Keperawatan
2) Memiliki SIP dan SIK
3) Pengalaman magang di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo
Purwokerto Minimal 3 bulan
4) Memiliki kemampuan mengelola pasien
5) Motivasi kerja yang tinggi
6) Sehat jasmani / rohani
7) Komunikatif
8) Informatif
1.3 Tanggung Jawab
Secara administrative bertanggung jawab kepada kepala
Instalasi Rawat Jalan melalui kepala perawatan poliklinik dan
secara operasional teknik medic bertanggung jawab kepada
dokter poliklinik secara fungsional bertanggung jawab kepada
Bidang perawatan dan komite keperawatan
1.4 Wewenang
Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan. Memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien dan keluarga sesuai
kemampuan dan batas kewenangan.

45
1.5 Tugas Pokok
Melasanakan tugas asyhan keperawatan kepada sekelompok
pasien poli klinik yang menjadi wilayah tanggung jawabanya
1.6 Uraian tugas
1) Bertugas pada pagi hari dan wajib mengikuti apel pagi
2) Mengikuti pertwmuan berkala baik dilingkungan poliklinik
maupun seluruh staff di wilayah instalasi rawat jalan
3) Menyiapkan fasilitas dan lingkungan poliklinik untuk
kelancaran pelayanan serta memudahkan pasien dalam
menerima pelayanan dengan cara :
a) Memantau dan mengendalikan kebersihan lingkungan
b) Mempersiapkan tata ruang poli klinik agar memudahkan
dan memeperlancar pelayanan yang diberikan oleh
pasien
c) Memeriksa persiapan peralatan yang diperlukan dalam
memberikan pelayanan
4) Melengkapi kebutuhan pasien dengan cara :
a) Melaksanakan anamnesa sesuai batas kemampuan dan
wewenangnya, meliputi :
- Alasan kunjungan ke poliklinik
- Keluhan Utama
- Upaya yang telah dilakukan
b) Melaksanakan pemeriksaan ( tanda vital, kesadaran,
keadaan mental)
5) Melakukan tindakan darurat sesuai kebutuhan pasien
6) Membantu pasien selama pemeriksaan dokter dengan cara :
a) Memberikan penjelasan kepsda pasien tentang tindakan
pemeriksaan yang akan dilakukan
b) Menyiapkan pasien untuk tindakan pemeriksaan seperti
mengatur posisi pasien dan menciptakan rasa aman dan
nyaman selama pemeriksaan berlangsung

46
7) Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program dokter
8) Memberikan penyuluhan kesehatan secara perseorangan
atau keluarga sesuai kebutuhan dengan cara :
a) Memberi penjelasan kepada pasien atau keluarga pasien
tentang hasil pemeriksaan, diagnosa, pengobatan yang
diberikan, tindak lanjut perawatan dan pengobatan di
rumah, sebatas wewenang dan kemampuan.
b) Bersama tim memberikan penyuluhan kesehatan kepada
pengunjung secara kelompok pada saat menunggu untuk
memperoleh pelayanan, bila memungkinkan.
9) Merujuk pasien kepada anggota tim kesehatan lain sesuai
dengan kebutuhan untuk pemeriksaan diagnostik, tindakan
pengobatan dan perawatan lanjutan.
10) Melaksanakan sistem pencatatan dan sistem pelaporan
sesuai kebutuhan seperti:
a) Melengkapi kelengkapan buku rekam medik pasien
b) Melengkapi kelengkapan kartu kontrol pasien
c) Melengkapi administrasi sesuai jaminan pasien
d) Mendukung sistem laporan harian yang diberlakukan di
rumah sakit melalui program SIM
11) Memeriksa peralatan kesehatan di poliklinik dengan cara :
a) Membersihkan dan menyimpan alat yang akan dan telah
digunakan
b) Menyiapkan semua peralatan sehingga selalu siap pakai
c) Mengganti alat tenun kotor
12) Bekerja sama dengan unit lain dalam pelayanan
keperawatan
13) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang
keperawatan
14) Berkordinasi dengan atasan atau tim kesehatan lain bila ada
masalah di wilayahnya.

47
15) Melaporkan kejadian tidak diinginkan kepada atasan
16) Bersedia di mobilisasi ke poliklinik lain untuk membantu
kelancaran pelayanan bila diperlukan.

Tabel 2.24
Evaluasi Pelaksanaan Tugas Pokok Ketua Tim Poliklinik Mata
No Uraian Tugas SL SR KD TD
1 Bertugas pada pagi hari dan wajib

melakukan apel pada pagi hari
2 Mengikuti meeting moring dan
pertemuan berkala baik dengan staf

poli klinik maupun staf diwilayah
instalasi rawat jalan
3 Mengkoordinir fasilitas dan
lingkungan poli klinik untuk
pelayaan serta memudahkan pasien
dalam menerima pelayanan dengan
cara:
a. Mengawasi kebersihan
lingkungan
b. Mengatur tata ruang poli 
klinik agar memudahkan
dan memperlancar 
pelayanan yang diberikan
pada pasien
c. Memeriksa persiapan
peralatan yang diperlukan 
dalam memberikan
pelayanan
4 Bersama dengan perawat pelaksana
mengkaji kebutuhan pasien dengan
cara :
a. Mengamati keadaan pasien
(tanda vital, kesadaran,
keadaan mental dan keluhan
utama)

b. Melaksanakan anamnesa
sesuai dengan kemampuan
dan wewenangnya meliputi:
1) Keluahan utama

2) Alasan kunjungan ke
poliklinik
3) Upaya yang telah
dilakukan

48
5 Bersama dengan perawat pelaksana
melakukan tindakan darurat sesuai 
kebutuhan pasien
6 Bersama dengan perawat pelaksana
membantu pasien selama
pemeriksaan dokter dengan cara :
a. Memberikan penjelasan
pada pasien tentang
tindakan pemeriksaan yang
akan dilakukan

b. Menyiapkan pasien untuk
tindakan pemeriksaan
seperti mengatur posisi

pasien dan menciptakan
rasa aman dan nyaman
selama pemeriksaan
berlangsung
7 Bersama perawat pelaksana
melaksanakan tindakan pengobatan 
sesuai program dokter
8 Bersama perawat pelaksana
memberikan penyuluhan kesehatan
secara perseorangan atau keluarga
sesuai kebetulan dengan cara:
a. Memberikan penjelasan
kepada pasien atau
keluarganya tentang hasil
pemeriksaan, diagnosa,
pengobatan yang diberikan,
tindak lanjut perawatan
pengobatan dirumah,
sebatas wewenang dan

kemampuan
b. Bersama tim memberikan
penyuluhan kesehatan
kepada pengunjung secara
kelompok pada saat 
penunggu untuk
memperoleh pelayanan, bila
memungkinkan
9 Merujuk pasien kepada anggota tim
kesehatan lain sesuai dengan
kebutuhan untuk pemeriksaan 
diagnostik, tindakan pengobatan
dan perawatan lanjutan
10 Memonitor pelaksanaan sistem

49
pencatatan dan pelaporan sesuai
kebutuhan seperti:
a. Memonitor kinerja dan 
kedisplinan staff poliklinik
b. Memonitor kelengkapan 
buku rekam medik pasien
c. Memonitor kelengkapan
kartu kontrol 
d. Memonitor kelengkapan
administrasi sesuai jaminan 
pasien
e. Memonitor sistem laporan 
harian yang diberlakukan
dirumah sakit memalui
program SIM
f. Memonitor pemenuhan 
kebutuhan bahan habis
pakai 
g. Memonitor pemenuhan,
pemeliharaan peralatan
kesehatan 
h. Memonitor pelaksanaan
SOP sesuai standar rumah
sakit
11 Bekerja sama dengan unit lain

dalam pelayanan keperawatan
12 Memberikan bimbingan dan
pengawasan serta penilaian

terhadap mahasiswa praktek klinik
keperawatan
13 Meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan dibidang keperawatan
14 Melaporkan kejadian tidak
diinginkan kepada kepala instalasi 
rawat jalan
15 Melaksanakan tugas lain yang

ditugaskan oleh atasan
16 Melaksanakan pendelegasian tugas

bila tidak bertugas
NILAI 30 22 6 0
TOTAL NILAI 58
PRESENTASE POLIKLINIK 69,05%
Sumber: Hasil bservasi di polilinik kesehatan Mata pada tanggal 6-8
januari 2016 RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo

50
Tabel 2.25
Evaluasi Pelaksanaan Tugas Pokok Ketua Tim Poliklinik THT
No Uraian Tugas SL SR KD TD
1 Bertugas pada pagi hari dan wajib 
melakukan apel pada pagi hari
2 Mengikuti meeting moring dan 
pertemuan berkala baik dengan staf
poli klinik maupun staf diwilayah
instalasi rawat jalan
3 Mengkoordinir fasilitas dan
lingkungan poli klinik untuk
pelayaan serta memudahkan pasien
dalam menerima pelayanan dengan
cara:
a. Mengawasi kebersihan
lingkungan 
b. Mengatur tata ruang poli
klinik agar memudahkan dan
memperlancar pelayanan 
yang diberikan pada pasien
c. Memeriksa persiapan
peralatan yang diperlukan
dalam memberikan pelayanan 
4 Bersama dengan perawat pelaksana
mengkaji kebutuhan pasien dengan
cara :
a. Mengamati keadaan pasien 
(tanda vital, kesadaran,
keadaan mental dan keluhan
utama)
b. Melaksanakan anamnesa
sesuai dengan kemampuan 
dan wewenangnya meliputi:
1) Keluahan utama
2) Alasan kunjungan ke
poliklinik
3) Upaya yang telah
dilakukan
5 Bersama dengan perawat pelaksana 
melakukan tindakan darurat sesuai
kebutuhan pasien
6 Bersama dengan perawat pelaksana
membantu pasien selama
pemeriksaan dokter dengan cara :
a. Memberikan penjelasan pada
pasien tentang tindakan 

51
pemeriksaan yang akan
dilakukan
b. Menyiapkan pasien untuk
tindakan pemeriksaan seperti 
mengatur posisi pasien dan
menciptakan rasa aman dan
nyaman selama pemeriksaan
berlangsung
7 Bersama perawat pelaksana 
melaksanakan tindakan pengobatan
sesuai program dokter
8 Bersama perawat pelaksana
memberikan penyuluhan kesehatan
secara perseorangan atau keluarga
sesuai kebetulan dengan cara:
a. Memberikan penjelasan
kepada pasien atau 
keluarganya tentang hasil
pemeriksaan, diagnosa,
pengobatan yang diberikan,
tindak lanjut perawatan
pengobatan dirumah, sebatas
wewenang dan kemampuan
b. Bersama tim memberikan
penyuluhan kesehatan kepada
pengunjung secara kelompok
pada saat penunggu untuk 
memperoleh pelayanan, bila
memungkinkan
9 Merujuk pasien kepada anggota tim 
kesehatan lain sesuai dengan
kebutuhan untuk pemeriksaan
diagnostik, tindakan pengobatan dan
perawatan lanjutan
10 Memonitor pelaksanaan sistem
pencatatan dan pelaporan sesuai
kebutuhan seperti:
a. Memonitor kinerja dan 
kedisplinan staff
poliklinik
b. Memonitor kelengkapan 
buku rekam medik pasien
c. Memonitor kelengkapan 
kartu kontrol
d. Memonitor kelengkapan 
administrasi sesuai

52
jaminan pasien
e. Memonitor sistem 
laporan harian yang
diberlakukan dirumah
sakit memalui program
SIM
f. Memonitor pemenuhan 
kebutuhan bahan habis
pakai
g. Memonitor pemenuhan, 
pemeliharaan peralatan
kesehatan
h. Memonitor pelaksanaan 
SOP sesuai standar rumah
sakit
11 Bekerja sama dengan unit lain dalam 
pelayanan keperawatan
12 Memberikan bimbingan dan 
pengawasan serta penilaian terhadap
mahasiswa praktek klinik
keperawatan
13 Meningkatkan pengetahuan dan 
keterampilan dibidang keperawatan
14 Melaporkan kejadian tidak 
diinginkan kepada kepala instalasi
rawat jalan
15 Melaksanakan tugas lain yang 
ditugaskan oleh atasan
16 Melaksanakan pendelegasian tugas 
bila tidak bertugas
NILAI 45 18 3 0
TOTAL NILAI 66
PRESENTASE POLIKLINIK 82,14%
Sumber: Hasil bservasi di polilinik kesehatan THT pada tanggal 6-8
januari 2016 RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo

Tabel 2.26
Evaluasi Pelaksanaan Tugas Pokok Ketua Tim Poliklinik Jantung
No Uraian Tugas SL SR KD TD
1 Bertugas pada pagi hari dan wajib 
melakukan apel pada pagi hari
2 Mengikuti meeting moring dan 
pertemuan berkala baik dengan staf
poli klinik maupun staf diwilayah
instalasi rawat jalan

53
3 Mengkoordinir fasilitas dan
lingkungan poli klinik untuk pelayaan
serta memudahkan pasien dalam
menerima pelayanan dengan cara:
a. Mengawasi kebersihan 
lingkungan
b. Mengatur tata ruang poli
klinik agar memudahkan dan 
memperlancar pelayanan yang
diberikan pada pasien
c. Memeriksa persiapan
peralatan yang diperlukan
dalam memberikan pelayanan 
4 Bersama dengan perawat pelaksana
mengkaji kebutuhan pasien dengan
cara :
a. Mengamati keadaan pasien
(tanda vital, kesadaran, 
keadaan mental dan keluhan
utama)
b. Melaksanakan anamnesa
sesuai dengan kemampuan dan 
wewenangnya meliputi:
4) Keluahan utama
5) Alasan kunjungan ke
poliklinik
6) Upaya yang telah
dilakukan
5 Bersama dengan perawat pelaksana 
melakukan tindakan darurat sesuai
kebutuhan pasien
6 Bersama dengan perawat pelaksana
membantu pasien selama pemeriksaan
dokter dengan cara :
a. Memberikan penjelasan pada 
pasien tentang tindakan
pemeriksaan yang akan
dilakukan
b. Menyiapkan pasien untuk 
tindakan pemeriksaan seperti
mengatur posisi pasien dan
menciptakan rasa aman dan
nyaman selama pemeriksaan
berlangsung
7 Bersama perawat pelaksana 
melaksanakan tindakan pengobatan

54
sesuai program dokter
8 Bersama perawat pelaksana
memberikan penyuluhan kesehatan
secara perseorangan atau keluarga
sesuai kebetulan dengan cara:
a. Memberikan penjelasan 
kepada pasien atau
keluarganya tentang hasil
pemeriksaan, diagnosa,
pengobatan yang diberikan,
tindak lanjut perawatan
pengobatan dirumah, sebatas
wewenang dan kemampuan
c. Bersama tim memberikan 
penyuluhan kesehatan kepada
pengunjung secara kelompok
pada saat penunggu untuk
memperoleh pelayanan, bila
memungkinkan
9 Merujuk pasien kepada anggota tim 
kesehatan lain sesuai dengan
kebutuhan untuk pemeriksaan
diagnostik, tindakan pengobatan dan
perawatan lanjutan
10 Memonitor pelaksanaan sistem
pencatatan dan pelaporan sesuai
kebutuhan seperti:
a. Memonitor kinerja dan 
kedisplinan staff poliklinik
b. Memonitor kelengkapan buku 
rekam medik pasien
c. Memonitor kelengkapan kartu 
kontrol
d. Memonitor kelengkapan 
administrasi sesuai jaminan
pasien
e. Memonitor sistem laporan 
harian yang diberlakukan
dirumah sakit memalui
program SIM
f. Memonitor pemenuhan 
kebutuhan bahan habis pakai
g. Memonitor pemenuhan, 
pemeliharaan peralatan
kesehatan
h. Memonitor pelaksanaan SOP 

55
sesuai standar rumah sakit
11 Bekerja sama dengan unit lain dalam 
pelayanan keperawatan
12 Memberikan bimbingan dan 
pengawasan serta penilaian terhadap
mahasiswa praktek klinik
keperawatan
13 Meningkatkan pengetahuan dan 
keterampilan dibidang keperawatan
14 Melaporkan kejadian tidak diinginkan 
kepada kepala instalasi rawat jalan
15 Melaksanakan tugas lain yang 
ditugaskan oleh atasan
16 Melaksanakan pendelegasian tugas 
bila tidak bertugas
NILAI 60 10 2 0
TOTAL NILAI 72
PRESENTASE POLIKLINIK 85,71%
Sumber: Hasil bservasi di polilinik kesehatan Jantung pada tanggal 6-
8 januari 2016 RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo

Tabel 2.27
Evaluasi Pelaksanaan Tugas Pokok Ketua Tim Poliklinik Paru
No Uraian Tugas SL SR KD TD
1 Bertugas pada pagi hari dan wajib 
melakukan apel pada pagi hari
2 Mengikuti meeting moring dan 
pertemuan berkala baik dengan staf
poli klinik maupun staf diwilayah
instalasi rawat jalan
3 Mengkoordinir fasilitas dan
lingkungan poli klinik untuk
pelayaan serta memudahkan pasien
dalam menerima pelayanan dengan
cara:
a. Mengawasi kebersihan 
lingkungan
b. Mengatur tata ruang poli
klinik agar memudahkan dan 
memperlancar pelayanan
yang diberikan pada pasien

56
c. Memeriksa persiapan
peralatan yang diperlukan 
dalam memberikan pelayanan
4 Bersama dengan perawat pelaksana
mengkaji kebutuhan pasien dengan
cara :
a. Mengamati keadaan pasien 
(tanda vital, kesadaran,
keadaan mental dan keluhan
utama)
b. Melaksanakan anamnesa
sesuai dengan kemampuan 
dan wewenangnya meliputi:
1) Keluahan utama
2) Alasan kunjungan ke
poliklinik
3) Upaya yang telah
dilakukan
5 Bersama dengan perawat pelaksana 
melakukan tindakan darurat sesuai
kebutuhan pasien
6 Bersama dengan perawat pelaksana
membantu pasien selama
pemeriksaan dokter dengan cara :
a. Memberikan penjelasan pada
pasien tentang tindakan 
pemeriksaan yang akan
dilakukan
b. Menyiapkan pasien untuk
tindakan pemeriksaan seperti
mengatur posisi pasien dan 
menciptakan rasa aman dan
nyaman selama pemeriksaan
berlangsung
7 Bersama perawat pelaksana 
melaksanakan tindakan pengobatan
sesuai program dokter
8 Bersama perawat pelaksana
memberikan penyuluhan kesehatan
secara perseorangan atau keluarga
sesuai kebetulan dengan cara:
a. Memberikan penjelasan
kepada pasien atau 
keluarganya tentang hasil
pemeriksaan, diagnosa,
pengobatan yang diberikan,

57
tindak lanjut perawatan
pengobatan dirumah, sebatas
wewenang dan kemampuan
b. Bersama tim memberikan
penyuluhan kesehatan kepada 
pengunjung secara kelompok
pada saat penunggu untuk
memperoleh pelayanan, bila
memungkinkan
9 Merujuk pasien kepada anggota tim 
kesehatan lain sesuai dengan
kebutuhan untuk pemeriksaan
diagnostik, tindakan pengobatan dan
perawatan lanjutan
10 Memonitor pelaksanaan sistem
pencatatan dan pelaporan sesuai
kebutuhan seperti:
a. Memonitor kinerja dan 
kedisplinan staff poliklinik
b. Memonitor kelengkapan 
buku rekam medik pasien
c. Memonitor kelengkapan 
kartu kontrol
d. Memonitor kelengkapan 
administrasi sesuai jaminan
pasien
e. Memonitor sistem laporan 
harian yang diberlakukan
dirumah sakit memalui
program SIM
f. Memonitor pemenuhan 
kebutuhan bahan habis pakai
g. Memonitor pemenuhan,
pemeliharaan peralatan 
kesehatan
h. Memonitor pelaksanaan SOP 
sesuai standar rumah sakit
11 Bekerja sama dengan unit lain dalam 
pelayanan keperawatan
12 Memberikan bimbingan dan 
pengawasan serta penilaian terhadap
mahasiswa praktek klinik
keperawatan
13 Meningkatkan pengetahuan dan 
keterampilan dibidang keperawatan
14 Melaporkan kejadian tidak 

58
diinginkan kepada kepala instalasi
rawat jalan
15 Melaksanakan tugas lain yang 
ditugaskan oleh atasan
16 Melaksanakan pendelegasian tugas 
bila tidak bertugas
NILAI 45 16 4 0
TOTAL NILAI 65
PRESENTASE POLIKLINIK 77,38%
Sumber: Hasil bservasi di polilinik kesehatan Paru pada tanggal 6-8
januari 2016 RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo

Tabel 2.28
Evaluasi Pelaksanaan Tugas Pokok Ketua Tim Poliklinik Kebidanan
No Uraian Tugas SL SR KD TD
1 Bertugas pada pagi hari dan wajib 
melakukan apel pada pagi hari
2 Mengikuti meeting moring dan 
pertemuan berkala baik dengan staf poli
klinik maupun staf diwilayah instalasi
rawat jalan
3 Mengkoordinir fasilitas dan lingkungan
poli klinik untuk pelayaan serta
memudahkan pasien dalam menerima
pelayanan dengan cara:
a. Mengawasi kebersihan 
lingkungan
b. Mengatur tata ruang poli klinik
agar memudahkan dan 
memperlancar pelayanan yang
diberikan pada pasien
c. Memeriksa persiapan peralatan 
yang diperlukan dalam
memberikan pelayanan
4 Bersama dengan perawat pelaksana
mengkaji kebutuhan pasien dengan cara :
a. Mengamati keadaan pasien
(tanda vital, kesadaran, keadaan 
mental dan keluhan utama)
b. Melaksanakan anamnesa sesuai
dengan kemampuan dan
wewenangnya meliputi:
7) Keluahan utama 
8) Alasan kunjungan ke
poliklinik
9) Upaya yang telah dilakukan

59
5 Bersama dengan perawat pelaksana 
melakukan tindakan darurat sesuai
kebutuhan pasien
6 Bersama dengan perawat pelaksana
membantu pasien selama pemeriksaan
dokter dengan cara :
a. Memberikan penjelasan pada
pasien tentang tindakan 
pemeriksaan yang akan dilakukan
b. Menyiapkan pasien untuk
tindakan pemeriksaan seperti
mengatur posisi pasien dan 
menciptakan rasa aman dan
nyaman selama pemeriksaan
berlangsung
7 Bersama perawat pelaksana 
melaksanakan tindakan pengobatan
sesuai program dokter
8 Bersama perawat pelaksana memberikan
penyuluhan kesehatan secara
perseorangan atau keluarga sesuai
kebetulan dengan cara:
b. Memberikan penjelasan kepada 
pasien atau keluarganya tentang
hasil pemeriksaan, diagnosa,
pengobatan yang diberikan,
tindak lanjut perawatan
pengobatan dirumah, sebatas
wewenang dan kemampuan
d. Bersama tim memberikan
penyuluhan kesehatan kepada
pengunjung secara kelompok 
pada saat penunggu untuk
memperoleh pelayanan, bila
memungkinkan
9 Merujuk pasien kepada anggota tim 
kesehatan lain sesuai dengan kebutuhan
untuk pemeriksaan diagnostik, tindakan
pengobatan dan perawatan lanjutan
10 Memonitor pelaksanaan sistem
pencatatan dan pelaporan sesuai
kebutuhan seperti:
a. Memonitor kinerja dan 
kedisplinan staff poliklinik
b. Memonitor kelengkapan buku 
rekam medik pasien
c. Memonitor kelengkapan kartu 
kontrol
d. Memonitor kelengkapan 
administrasi sesuai jaminan

60
pasien
e. Memonitor sistem laporan harian 
yang diberlakukan dirumah sakit
memalui program SIM
f. Memonitor pemenuhan
kebutuhan bahan habis pakai 
g. Memonitor pemenuhan,
pemeliharaan peralatan kesehatan
h. Memonitor pelaksanaan SOP 
sesuai standar rumah sakit

11 Bekerja sama dengan unit lain dalam 


pelayanan keperawatan
12 Memberikan bimbingan dan pengawasan 
serta penilaian terhadap mahasiswa
praktek klinik keperawatan
13 Meningkatkan pengetahuan dan 
keterampilan dibidang keperawatan
14 Melaporkan kejadian tidak diinginkan 
kepada kepala instalasi rawat jalan
15 Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan 
oleh atasan
16 Melaksanakan pendelegasian tugas bila 
tidak bertugas
NILAI 60 10 2 0
TOTAL NILAI 72
PRESENTASE POLIKLINIK 85,71%
Sumber: Hasil bservasi di polilinik kesehatan Kebidanan pada tanggal
6-8 januari 2016 RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo

Keterangan:
SL : Selalu (3) SR: Sering (2) KD: Kadang-kadang (1)
TO:Tidak Pernah (0)
Baik: > 75 % Cukup : 50%-75% Kurang: <50%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑝𝑜𝑙𝑖 326
Perhitungan: 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑥 5x100% =420x100%

= 77,61%
Analisis : Berdasarkan tabel di atas menunjukkan pelaksanaan
tugas pokok ketua tim di Poli Paru, THT, Jantung, Mata, dan
Kebidanan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo dikategorikan Baik
yaitu 77,61%

61
Tabel 2.29
Uraian tugas perawat pelaksana di poliklinik Mata
No Variabel yang dinilai Observasi
SL SR KD TD
1 Bertugas pada pagi hari dan wajib 
mengikuti apel pagi
2 Mengikuti pertemuan berkala baik 
dilingkungan poliklinik maupun
seluruh staf diwilayah Instalasi
Rawat Jalan
3 Menyiapkan fasilitas dan
lingkungan poliklinik untuk
kelancaran pelayanan serta
memudahkan pasien dalam
menerima pelayanan dengan cara :
a. Memantau dan 
mengendalikan kebersihan
lingkungan
b. Mempersiapkan tata ruang
poliklinik agar memudahkan 
dan memperlancar
pelayanan yang diberikan
kepada pasien
c. Memriksa persiapan
peralatan yang diperlukan 
dalam memberikan
pelayanan
4 Melengkapi kebutuhan pasien
dengan cara:
a. Melaksanakan anamnesa 
sesuai batas kemampuan dan
wewenangnya, meliputi:
1) Alasan kunjungan
kepoliklinik
2) Keluhan utama
3) Upaya yang telah
dilakukan
b. Melaksanakan pemeriksaan 
(TTV, kesadaran, keadaan
mental)
5 Melakukan tindakan darurat sesaui 
kebutuhan pasien
6 Membantu pasien selama
pemeriksaan dokter dengan cara :
a. Memberikan penjelasan
kepada pasien tentang 

62
tindakan pemeriksaan yang
akan dilakukan
b. Menyiapkan pasien untuk
tindakan pemeriksaan seperti
mengarut posisi pasien dan
menciptakan rasa aman dan
nyaman selama pemeriksaan 
berlangsung
7 Melaksanakan tindakan pengobatan 
sesuai program dokter
8 Memberikan penyuluhan kegiatan
secara perseorangan akau keluarga
sesuai kebutuhan dengan cara:
a. Memberikan penjelasan
kepada pasien atau 
keluarganya tentang hasil
pemeriksaan, diganosa,
pengobatan yang diberikan,
tindak lanjut perawatan dan
pengobatan dirumah, sebatas
wewenang dan kemampuan
b. Bersama tim memberikan
penyuluhan kesehatan
kepada pengunjung secara
berkelompok pada saat 
menunggu untuk
memperoleh pelayanan, bila
memungkinkan
9 Merujuk pasien kepada anggota tim 
kesehatan sesuai dengan kebutuhan
untuk pemeriksaan diagnostik,
tindakan pengobatan dan perawatan
lanjutan
10 Melaksanakan sistem pencatatan
dan pelaporan sesuai kebutuhan
seperti:
a. Melengkapi kelengkapan 
buku rekam medis pasien
b. Melengkapi kartu kontrol 
c. Melengkapi administtasi
sesuai jaminan pasien 
d. Mendukung sistem laporan
harian yang diberlakukan 
dirumah sakit sesuai
program SIM

63
11 Memeriksa peralatan kesehatan
dipoliklinik dengan cara:
a. Membersihkan dan
menyimpan alat yang akan 
dan telah digunakan
b. Menyiapkan semua 
peralatan sehingga selalu
siap dipakai
c. Mengganti alat linen kotor 
12 Bekerjasama dengan unit lain dalam 
pelayanan keperawatan
13 Meningkatkan pengetahuan dan 
ketrampilan dibidang keperawatan
14 Berkoordinasi dengan atasan atau 
tim kesehatan lain bila ada nasalah
diwilayahnya
15 Melaporkan kejadian tidak 
diinginkan kepada atasan
16 Bersedia dimobilisasi ke poliklinik 
lain untuk membantu kelancaran
pelayanan bila diperlukan
NILAI 63 0 4 0
TOTAL NILAI 67
PRESENTASE 85,9%
Sumber: Hasil observasi di polilinik kesehatan Mata pada tanggal 6-8
januari 2016 RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo
Tabel 2.30
Uraian tugas perawat pelaksana di poliklinik THT
No Variabel yang dinilai Observasi
SL SR KD TD
1 Bertugas pada pagi hari dan wajib 
mengikuti apel pagi
2 Mengikuti pertemuan berkala baik 
dilingkungan poliklinik maupun
seluruh staf diwilayah Instalasi
Rawat Jalan
3 Menyiapkan fasilitas dan
lingkungan poliklinik untuk
kelancaran pelayanan serta
memudahkan pasien dalam
menerima pelayanan dengan cara : 
a. Memantau dan
mengendalikan kebersihan
lingkungan
b. Mempersiapkan tata ruang 
poliklinik agar memudahkan

64
dan memperlancar
pelayanan yang diberikan
kepada pasien
c. Memriksa persiapan
peralatan yang diperlukan
dalam memberikan
pelayanan 
4 Melengkapi kebutuhan pasien
dengan cara:
a. Melaksanakan anamnesa 
sesuai batas kemampuan dan
wewenangnya, meliputi:
1) Alasan kunjungan
kepoliklinik
2) Keluhan utama
3) Upaya yang telah
dilakukan
b. Melaksanakan pemeriksaan 
(TTV, kesadaran, keadaan
mental)
5 Melakukan tindakan darurat sesaui 
kebutuhan pasien
6 Membantu pasien selama
pemeriksaan dokter dengan cara :
a. Memberikan penjelasan
kepada pasien tentang 
tindakan pemeriksaan yang
akan dilakukan
b. Menyiapkan pasien untuk
tindakan pemeriksaan seperti
mengarut posisi pasien dan 
menciptakan rasa aman dan
nyaman selama pemeriksaan
berlangsung
7 Melaksanakan tindakan pengobatan 
sesuai program dokter
8 Memberikan penyuluhan kegiatan
secara perseorangan akau keluarga
sesuai kebutuhan dengan cara:
a. Memberikan penjelasan
kepada pasien atau
keluarganya tentang hasil
pemeriksaan, diganosa, 
pengobatan yang diberikan,
tindak lanjut perawatan dan
pengobatan dirumah, sebatas

65
wewenang dan kemampuan
b. Bersama tim memberikan
penyuluhan kesehatan 
kepada pengunjung secara
berkelompok pada saat
menunggu untuk
memperoleh pelayanan, bila
memungkinkan
9 Merujuk pasien kepada anggota tim 
kesehatan sesuai dengan kebutuhan
untuk pemeriksaan diagnostik,
tindakan pengobatan dan perawatan
lanjutan
10 Melaksanakan sistem pencatatan
dan pelaporan sesuai kebutuhan
seperti:
a. Melengkapi kelengkapan 
buku rekam medis pasien
b. Melengkapi kartu kontrol 
c. Melengkapi administtasi 
sesuai jaminan pasien
d. Mendukung sistem laporan 
harian yang diberlakukan
dirumah sakit sesuai
program SIM
11 Memeriksa peralatan kesehatan
dipoliklinik dengan cara:
a. Membersihkan dan
menyimpan alat yang akan 
dan telah digunakan
b. Menyiapkan semua 
peralatan sehingga selalu
siap dipakai
c. Mengganti alat linen kotor 
12 Bekerjasama dengan unit lain dalam 
pelayanan keperawatan
13 Meningkatkan pengetahuan dan 
ketrampilan dibidang keperawatan
14 Berkoordinasi dengan atasan atau 
tim kesehatan lain bila ada nasalah
diwilayahnya
15 Melaporkan kejadian tidak 
diinginkan kepada atasan
16 Bersedia dimobilisasi ke poliklinik 
lain untuk membantu kelancaran
pelayanan bila diperlukan

66
NILAI 63 0 4 0
TOTAL NILAI 67
PRESENTASE 85,9%
Sumber: Hasil bservasi di polilinik kesehatan THT pada tanggal 6-8
januari 2016 RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo

Tabel 2.31
Uraian tugas perawat pelaksana di poliklinik Jantung
Observasi
No Variabel yang dinilai
SL SR KD TD
1 Bertugas pada pagi hari dan wajib 
mengikuti apel pagi
2 Mengikuti pertemuan berkala baik 
dilingkungan poliklinik maupun
seluruh staf diwilayah Instalasi
Rawat Jalan
3 Menyiapkan fasilitas dan
lingkungan poliklinik untuk
kelancaran pelayanan serta
memudahkan pasien dalam
menerima pelayanan dengan cara :
a. Memantau dan
mengendalikan kebersihan 
lingkungan
b. Mempersiapkan tata ruang
poliklinik agar memudahkan
dan memperlancar 
pelayanan yang diberikan
kepada pasien
c. Memriksa persiapan
peralatan yang diperlukan
dalam memberikan
pelayanan

4 Melengkapi kebutuhan pasien
dengan cara:
a. Melaksanakan anamnesa 
sesuai batas kemampuan dan
wewenangnya, meliputi:
1) Alasan kunjungan
kepoliklinik
2) Keluhan utama
3) Upaya yang telah
dilakukan
c. Melaksanakan pemeriksaan

67
(TTV, kesadaran, keadaan
mental)

5 Melakukan tindakan darurat sesaui 
kebutuhan pasien
6 Membantu pasien selama
pemeriksaan dokter dengan cara :
a. Memberikan penjelasan
kepada pasien tentang 
tindakan pemeriksaan yang
akan dilakukan
b. Menyiapkan pasien untuk
tindakan pemeriksaan seperti
mengarut posisi pasien dan
menciptakan rasa aman dan 
nyaman selama pemeriksaan
berlangsung
7 Melaksanakan tindakan pengobatan 
sesuai program dokter
8 Memberikan penyuluhan kegiatan
secara perseorangan akau keluarga
sesuai kebutuhan dengan cara:
a. Memberikan penjelasan
kepada pasien atau
keluarganya tentang hasil 
pemeriksaan, diganosa,
pengobatan yang diberikan,
tindak lanjut perawatan dan
pengobatan dirumah, sebatas
wewenang dan kemampuan
b. Bersama tim memberikan 
penyuluhan kesehatan
kepada pengunjung secara
berkelompok pada saat
menunggu untuk
memperoleh pelayanan, bila
memungkinkan
9 Merujuk pasien kepada anggota tim 
kesehatan sesuai dengan kebutuhan
untuk pemeriksaan diagnostik,
tindakan pengobatan dan perawatan
lanjutan
10 Melaksanakan sistem pencatatan
dan pelaporan sesuai kebutuhan
seperti:
a. Melengkapi kelengkapan 

68
buku rekam medis pasien
b. Melengkapi kartu kontrol
c. Melengkapi administtasi 
sesuai jaminan pasien
d. Mendukung sistem laporan 
harian yang diberlakukan
dirumah sakit sesuai
program SIM 

11 Memeriksa peralatan kesehatan


dipoliklinik dengan cara:
a. Membersihkan dan 
menyimpan alat yang akan
dan telah digunakan
b. Menyiapkan semua 
peralatan sehingga selalu
siap dipakai
c. Mengganti alat linen kotor 
12 Bekerjasama dengan unit lain dalam 
pelayanan keperawatan
13 Meningkatkan pengetahuan dan 
ketrampilan dibidang keperawatan
14 Berkoordinasi dengan atasan atau 
tim kesehatan lain bila ada nasalah
diwilayahnya
15 Melaporkan kejadian tidak 
diinginkan kepada atasan
16 Bersedia dimobilisasi ke poliklinik 
lain untuk membantu kelancaran
pelayanan bila diperlukan
NILAI 60 0 5 0
TOTAL NILAI 65
PRESENTASE 83,33%
Sumber: Hasil bservasi di polilinik kesehatan Jantung pada tanggal 6-
8 januari 2016 RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo

Tabel 2.32
Uraian tugas perawat pelaksana di poliklinik Paru
No Variabel yang dinilai Observasi
SL SR KD TD
1 Bertugas pada pagi hari dan wajib 
mengikuti apel pagi
2 Mengikuti pertemuan berkala baik 
dilingkungan poliklinik maupun
seluruh staf diwilayah Instalasi

69
Rawat Jalan
3 Menyiapkan fasilitas dan
lingkungan poliklinik untuk
kelancaran pelayanan serta
memudahkan pasien dalam
menerima pelayanan dengan cara :
a. Memantau dan
mengendalikan kebersihan 
lingkungan
b. Mempersiapkan tata ruang
poliklinik agar memudahkan 
dan memperlancar
pelayanan yang diberikan
kepada pasien
c. Memriksa persiapan 
peralatan yang diperlukan
dalam memberikan
pelayanan
4 Melengkapi kebutuhan pasien
dengan cara:
a. Melaksanakan anamnesa 
sesuai batas kemampuan dan
wewenangnya, meliputi:
1) Alasan kunjungan
kepoliklinik
2) Keluhan utama
3) Upaya yang telah
dilakukan
d. Melaksanakan pemeriksaan 
(TTV, kesadaran, keadaan
mental)
5 Melakukan tindakan darurat sesaui 
kebutuhan pasien
6 Membantu pasien selama
pemeriksaan dokter dengan cara :
a. Memberikan penjelasan
kepada pasien tentang 
tindakan pemeriksaan yang
akan dilakukan
b. Menyiapkan pasien untuk
tindakan pemeriksaan seperti 
mengarut posisi pasien dan
menciptakan rasa aman dan
nyaman selama pemeriksaan
berlangsung
7 Melaksanakan tindakan pengobatan 

70
sesuai program dokter
8 Memberikan penyuluhan kegiatan
secara perseorangan akau keluarga
sesuai kebutuhan dengan cara:
a. Memberikan penjelasan
kepada pasien atau 
keluarganya tentang hasil
pemeriksaan, diganosa,
pengobatan yang diberikan,
tindak lanjut perawatan dan
pengobatan dirumah, sebatas
wewenang dan kemampuan
b. Bersama tim memberikan
penyuluhan kesehatan
kepada pengunjung secara 
berkelompok pada saat
menunggu untuk
memperoleh pelayanan, bila
memungkinkan
9 Merujuk pasien kepada anggota tim 
kesehatan sesuai dengan kebutuhan
untuk pemeriksaan diagnostik,
tindakan pengobatan dan perawatan
lanjutan
10 Melaksanakan sistem pencatatan
dan pelaporan sesuai kebutuhan
seperti:
a. Melengkapi kelengkapan 
buku rekam medis pasien
b. Melengkapi kartu kontrol 
c. Melengkapi administtasi 
sesuai jaminan pasien
d. Mendukung sistem laporan 
harian yang diberlakukan
dirumah sakit sesuai
program SIM
11 Memeriksa peralatan kesehatan
dipoliklinik dengan cara:
a. Membersihkan dan
menyimpan alat yang akan 
dan telah digunakan
b. Menyiapkan semua 
peralatan sehingga selalu
siap dipakai
c. Mengganti alat linen kotor 
12 Bekerjasama dengan unit lain dalam 

71
pelayanan keperawatan
13 Meningkatkan pengetahuan dan 
ketrampilan dibidang keperawatan
14 Berkoordinasi dengan atasan atau 
tim kesehatan lain bila ada nasalah
diwilayahnya
15 Melaporkan kejadian tidak 
diinginkan kepada atasan
16 Bersedia dimobilisasi ke poliklinik 
lain untuk membantu kelancaran
pelayanan bila diperlukan
NILAI 63 0 4 0
TOTAL NILAI 67
PRESENTASE 85,9%
Sumber: Hasil bservasi di polilinik kesehatan Paru pada tanggal 6-8
januari 2016 RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo

Tabel 2.33
Uraian tugas perawat pelaksana di poliklinik Kebidanan
No Variabel yang dinilai Observasi
SL SR KD TD
1 Bertugas pada pagi hari dan wajib 
mengikuti apel pagi
2 Mengikuti pertemuan berkala baik 
dilingkungan poliklinik maupun
seluruh staf diwilayah Instalasi
Rawat Jalan
3 Menyiapkan fasilitas dan
lingkungan poliklinik untuk
kelancaran pelayanan serta
memudahkan pasien dalam
menerima pelayanan dengan cara :
a. Memantau dan 
mengendalikan kebersihan
lingkungan
b. Mempersiapkan tata ruang
poliklinik agar memudahkan 
dan memperlancar
pelayanan yang diberikan
kepada pasien
c. Memriksa persiapan 
peralatan yang diperlukan
dalam memberikan
pelayanan
4 Melengkapi kebutuhan pasien

72
dengan cara:
a. Melaksanakan anamnesa 
sesuai batas kemampuan dan
wewenangnya, meliputi:
1) Alasan kunjungan
kepoliklinik
2) Keluhan utama
3) Upaya yang telah
dilakukan
b. Melaksanakan pemeriksaan 
(TTV, kesadaran, keadaan
mental)
5 Melakukan tindakan darurat sesaui 
kebutuhan pasien
6 Membantu pasien selama
pemeriksaan dokter dengan cara :
a. Memberikan penjelasan
kepada pasien tentang 
tindakan pemeriksaan yang
akan dilakukan
b. Menyiapkan pasien untuk
tindakan pemeriksaan seperti 
mengarut posisi pasien dan
menciptakan rasa aman dan
nyaman selama pemeriksaan
berlangsung
7 Melaksanakan tindakan pengobatan 
sesuai program dokter
8 Memberikan penyuluhan kegiatan
secara perseorangan akau keluarga
sesuai kebutuhan dengan cara:
a. Memberikan penjelasan 
kepada pasien atau
keluarganya tentang hasil
pemeriksaan, diganosa,
pengobatan yang diberikan,
tindak lanjut perawatan dan
pengobatan dirumah, sebatas
wewenang dan kemampuan
b. Bersama tim memberikan
penyuluhan kesehatan
kepada pengunjung secara
berkelompok pada saat
menunggu untuk 
memperoleh pelayanan, bila
memungkinkan

73
9 Merujuk pasien kepada anggota tim 
kesehatan sesuai dengan kebutuhan
untuk pemeriksaan diagnostik,
tindakan pengobatan dan perawatan
lanjutan
10 Melaksanakan sistem pencatatan
dan pelaporan sesuai kebutuhan
seperti:
a. Melengkapi kelengkapan 
buku rekam medis pasien
b. Melengkapi kartu kontrol 
c. Melengkapi administtasi 
sesuai jaminan pasien
d. Mendukung sistem laporan 
harian yang diberlakukan
dirumah sakit sesuai
program SIM
11 Memeriksa peralatan kesehatan
dipoliklinik dengan cara:
a. Membersihkan dan 
menyimpan alat yang akan
dan telah digunakan
b. Menyiapkan semua 
peralatan sehingga selalu
siap dipakai
c. Mengganti alat linen kotor 
12 Bekerjasama dengan unit lain dalam 
pelayanan keperawatan
13 Meningkatkan pengetahuan dan 
ketrampilan dibidang keperawatan
14 Berkoordinasi dengan atasan atau 
tim kesehatan lain bila ada masalah
diwilayahnya
15 Melaporkan kejadian tidak 
diinginkan kepada atasan
16 Bersedia dimobilisasi ke poliklinik 
lain untuk membantu kelancaran
pelayanan bila diperlukan
NILAI 63 0 4 0
TOTAL NILAI 67
PRESENTASE 85,9%
Sumber: Hasil bservasi di polilinik kesehatan Kebidanan pada tanggal
6-8 januari 2016 RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo
Keterangan:

74
SL : Selalu (3) SR: Sering (2)KD : Kadang-kadang (1)TO
: Tidak Pernah (0)
Baik: > 75 % Cukup : 50%-75% Kurang: <50%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑝𝑜𝑙𝑖 331
Perhitungan: x100%= x100%=
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑥 5 420

78,81%
Analisis : Berdasarkan tabel di atas menunjukkan pelaksanaan
tugas perawat pelaksana di Poli Paru, THT, Jantung, Mata, dan
Kebidanan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo dikategorikan Baik
yaitu 78,8%

Tabel 2.34
Pelaksanaan Meeting Morning di Poliklinik Mata
Observasi
No Variabel yang dinilai
SL SR KD TD
Menyiapkan tempat untuk
1 
meeting morning
Karu memberikan arahan pada
2 staff dengan materi yang telah 
disiapkan sebelumnya
Karu memberikan klarifikasi apa
3 
yang telah disampaikan pada staff
Memberikan pada staff untuk
4 permasalahan yang muncul di 
ruang poliklinik
Bersama staff mendiskusikan
5 pemecahan masalah yang dapat 
ditempuh
Karu memberi motivasi dan
6 
reinforcement pada staff
Meering morning diikuti seluruh
7 
staff
Nilai 15 2 1 0
Total Nilai 18
Presentase 85,71%
Sumber: Hasil bservasi di polilinik kesehatan Mata pada tanggal 6-8
januari 2016 RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo

Tabel 2.35
Pelaksanaan Meteeng Morning di Poliklinik THT

75
Observasi
No Variabel yang dinilai
SL SR KD TD
Menyiapkan tempat untuk
1 
meeting morning
Karu memberikan arahan pada
2 staff dengan materi yang telah 
disiapkan sebelumnya
Karu memberikan klarifikasi apa
3 
yang telah disampaikan pada staff
Memberikan pada staff untuk
4 permasalahan yang muncul di 
ruang poliklinik
Bersama staff mendiskusikan
5 pemecahan masalah yang dapat 
ditempuh
Karu memberi motivasi dan
6 
reinforcement pada staff
Meering morning diikuti seluruh
7 
staff
Nilai 12 2 2
Total Nilai 16
Presentase 76,19%
Sumber: Hasil bservasi di polilinik kesehatan THT pada tanggal 6-8
januari 2016 RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo

Tabel 2.36
Pelaksanaan Meeting Morning di Poliklinik Jantung
Observasi
No Variabel yang nilai
SL SR KD TD
Menyiapkan tempat untuk meeting
1 
morning
Karu memberikan arahan pada
2 staff dengan materi yang telah 
disiapkan sebelumnya
Karu memberikan klarifikasi apa
3 
yang telah disampaikan pada staff
Memberikan pada staff untuk
4 permasalahan yang muncul di 
ruang poliklinik
Bersama staff mendiskusikan
5 pemecahan masalah yang dapat 
ditempuh
6 Karu memberi motivasi dan 

76
reinforcement pada staff
Meering morning diikuti seluruh
7 
staff
Nilai 12 2 2
Total Nilai 16
Presentase 76,19
Sumber: Hasil bservasi di polilinik kesehatan Jantung pada tanggal 6-
8 januari 2016 RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo

Tabel 2.37
Pelaksanaan Meeting Morning di Poliklinik Paru
Observasi
No Variabel yang nilai
SL SR KD TD
Menyiapkan tempat untuk meeting
1 
morning
Karu memberikan arahan pada
2 staff dengan materi yang telah 
disiapkan sebelumnya
Karu memberikan klarifikasi apa
3 
yang telah disampaikan pada staff
Memberikan pada staff untuk
4 permasalahan yang muncul di 
ruang poliklinik
Bersama staff mendiskusikan
5 pemecahan masalah yang dapat 
ditempuh
Karu memberi motivasi dan
6 
reinforcement pada staff
Meering morning diikuti seluruh
7 
staff
Nilai 12 2 2
Total Nilai 16
Presentase 76,19
Sumber: Hasil bservasi di polilinik kesehatan Paru pada tanggal 6-8
januari 2016 RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo

Tabel 2.38
Pelaksanaan Meeting Morning di Poliklinik Kebidanan
Observasi
No Variabel yang nilai
SL SR KD TD
Menyiapkan tempat untuk meeting
1 
morning

77
Karu memberikan arahan pada
2 staff dengan materi yang telah 
disiapkan sebelumnya
Karu memberikan klarifikasi apa
3 
yang telah disampaikan pada staff
Memberikan pada staff untuk
4 permasalahan yang muncul di 
ruang poliklinik
Bersama staff mendiskusikan
5 pemecahan masalah yang dapat 
ditempuh
Karu memberi motivasi dan
6 
reinforcement pada staff
Meering morning diikuti seluruh
7 
staff
Nilai 12 2 2
Total Nilai 16
Presentase 76,19
Sumber: Hasil bservasi di polilinik kesehatan Kebidanan pada tanggal
6-8 januari 2016 RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo

Keterangan:
SL : Selalu (3) SR: Sering (2) KD :Kadang-kadang(1)
TO : Tidak Pernah (0)
Baik : > 75 % Cukup : 50%-75% Kurang: <50%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑝𝑜𝑙𝑖 81
Perhitungan : 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑥 5x100%= 105x100 %=

77,14%
Analisis : Berdasarkan tabel di atas menunjukkan pelaksanaan
meeting morning di Poli Paru, THT, Jantung, Mata, dan Kebidanan
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo dikategorikan Baik yaitu 77,14%

3) Fungsi Staffing
Berdasarkan penilaian dari PP, 80% KaRu menegur secara lisan (per
individu) apabila staff perawat melakukan kesalahan, melakukan orientasi
ke perawat baru terkait dengan ruangan.Untuk fungsi staffing yang sudah
dilakukan KaRu yaitu memberi izin kepada staff untuk mengikuti
kegiatan ilmiah dan menyusun jadwak dinas secara adil.

78
4) Fungsi Pengarahan
Berdasarkan penilaian dari PP, KaRu sudah memberikan motivasi,
memberikan umpan balik, menginformasikan hal-hal penting dalam
pelaksanaan askep. Berdasarkan hasil wawancara dengan KaRu, saat
meeting morning KaRu menyampaikan tentang informasi hasil apel pagi,
evaluasi tentang kejadian di ruangan beserta tindak lanjutnya apa.
5) Fungsi Pengawasan
Berdasarkan penilaian dari PP, 80% KaRu melakukan supervisi secara
langsung ke perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, menilai
pelaksanaan askep, melakukan pemeriksaan rutin, mengecek daftar hadir
ketua tim dan anggota tim, serta mengatasi kelemahan askep.
6) Fungsi Pengendalian
Berdasarkan penilaian dari PP, KaRu selalu mengendalikan logistik dan
melakukan penilaian perawat. 80% KaRu tidak melakukan survey
kepuasan pasien dan hanya 20% KaRu melakukan survey kepuasan
perawat.
c. Proses bimbingan klinik dengan mahasiswa praktikan
Berdasarkan hasil wawancara pada penanggung jawab poliklinik, bimbingan
mahasiswa dilakukan oleh setiap penangguang jawab poliklinik dan
dilakukan sesuai target kompetensi institusi pendidikan yang terkait
4. Unsur Output
a. Standar Pelayanan Minimal
Kajian Teori
Tabel 2.39
SPM Pelayanan, Indikator Dan Standar
No Jenis Indikator Standar
Pelayanan
1 Rawat Jalan 1. Dokter pemberi 100 % Dokter
Pelayanan diPoliklinik Spesialis
Spesialis

2. Ketersediaan Pelayanan a. Klinik Anak


b. Klinik Penyakit
Dalam
c. Klinik

79
Kebidanan
d. Klinik Bedah

3. Ketersediaan Pelayanan a. Anak Remaja


diRS Jiwa b. NAPZA
c. Gangguan
Psikotik
d. Gangguan
Neurotik
e. Mental Retardasi
f. Mental Organik
g. Usia Lanjut

4. Jam Buka Pelayanan Setiap hari kerja jam


08.00 s/d 13.00
Kecuali Jumat 08.00
s/d 11.00

5. Waktu tunggu di rawat ≤ 60 Menit


jalan

6. Kepuasan Pelanggan ≥ 90 %

7. a) Penegakan diagnosis ≥ 60%


TB melalui pemeriksaan
mikroskop TB
b) Terlaksananya
kegiatan pencatatan dan ≤ 60%
pelaporan TB diRS
Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan RI, No129 tahun 2008

Tabel 2.40
Observasi Poliklinik Paru, Poliklinik THT, Poliklinik Jantung,
Poliklinik THT, Poliklinik Mata, Poliklinik Kebidanan RSUD Prof.
Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
Jam Jam Periksa
No Poliklinik Hari Ke Ket.
Mendafatar Dokter
1 Poliklinik Paru 1 08.05 09.45 > 1 jam
2 08.00 09.05 > 1 jam
3 08.00 09.10 > 1 jam
2 Poliklinik THT 1 08.00 09.15 > 1 jam
2 0800 09.00 > 1 jam
3 08.00 09.00 > 1 jam
3 Poliklinik 1 08.00 09.45 > 1 jam
Jantung 2 08.00 09.30 > 1 jam

80
3 08.30 09.30 > 1 jam
4 Poliklinik Mata 1 08.00 08.30 > 1 jam
2 08.00 09.30 > 1 jam
3 08.00 09.00 > 1 jam
5 Poliklinik 1 08.00 09.00 > 1 jam
Kebidanan 2 08.00 12.00 > 1 jam
3 08.00 11.00 > 1 jam
Sumber: Hasil Observasi Poliklinik paru, jantung, THT, mata,
kebidanan dengan 12 pasien pada tanggal 11-12 januari 2015
Analisa: berdasarkan hasil observasi dipoliklinik paru, jantung, THT,
mata, kebidanan, rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh setiap pasien
untuk menunggu tindakan keperawatan dan tindakan medis adalah
lebih dari 1 jam.

b. Dokumentasi Keperawatan
Tabel 2.41
Nilai rata-rata Dokumentasi Keperawatan
No Aspek yang di nilai Hasil Keterangan
(%)
1 Assesment 100 Setiap poli terisi
kunjungan
2 Cara kunjungan 100 Setiap poli terisi
3 Pemeriksaan fisik 100 Setiap poli terisi
4 Resiko jatuh 100 Setiap poli terisi
5 Skala nyeri 100 Setiap poli terisi
6 Subjek 100 Setiap poli terisi
7 Obyek 60 Poli kebidanan dan kandungan
dan poli paru tidak terisi dari
masing – masing 2 sampel
pasien yang di ambil
8 Assesment 100 Setiap poli terisi
9 Plann 100 Setiap poli terisi
10 Pakai alat bantu 100 Setiap poli terisi
11 Protesa 100 Setiap poli terisi
12 Cacat tubuh 100 Setiap poli terisi
13 ADL 100 Setiap poli terisi
14 Hubungan keluarga 100 Setiap poli terisi
15 Kondisi prikologis 100 Setiap poli terisi
16 Analisa keperawatan 100 Setiap poli terisi

81
17 Implementasi 100 Setiap poli terisi
18 Edukasi 100 Setiap poli terisi
Rata - Rata 97,37
Sumber: Hasil observasi diPoliklinik Mata, Paru, Jantung, THT,
Kebidanan pada tanggal 6-8 januari 2016 RSUD Prof.Dr.Margono
Soekarjo
Analisa: Pendokumentasian selalu dilakukan di setiap poli ( poli paru,
poli jantung, poli THT, poli mata, poli kebidanan dan kandungan),
akan tetapi belum sempurna karena ada beberapa aspek yang belum
terisi di beberapa poli, seperti pada bagian objektif dan tanda tangan
dokter, format intervensi dan evaluasi juga belum ada dalam format
pendokumentasian.

c. Kepuasan Kerja Perawat


Tabel 2.42
Nilai rata-rata kepuasan kerja perawat

82
Sumber: Hasil wawancara diPolilinik Mata, THT, Paru, Jantung,
Kebidanan pada tanggal 6-8 januari 2016 RSUD Prof.Dr.Margono
Soekarjo

Keterangan:

TP: Tidak Pernah (1) CP : Cukup Puas (2) P: Puas (3)

SP: Sangat Puas (4)

83
Baik: > 75% Cukup: 50-75% Kurang: <50%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
Perhitungan = 𝑥 100%
jumlah

Analisa:Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner, rata-rata kepuasan kerja


perawat di poliklinik menunjukan hasil CUKUP yaitu58,77%. Kondisi
ruangan kerja terutama yang berkaitan dengan ventilasi udara, kebersihan,
dan kebisingan, tersedianya peralatan dan perlengkapan yang mendukung
pekerjaan, kemampuan supervisi/pengawas dalam menjalankan tugasnya
dan perawat tidak puas dalam hal tidak tersedianya fasilitas penunjang
seperti kamar mandi, tempat parkir.

c. Kepuasan Pasien
Proporsi Banyaknya Kunjungan Pelanggan Poliklinik Jantung, Paru, THT,
Mata, Kebidanan dan Kandungan di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo
Purwokerto.
Tabel 2.43
Banyaknya Kunjungan Pelanggan Poliklinik Jantung, Paru, THT,
Mata, Kebidanan dan Kandungan di RSUD Prof Dr Margono
Soekarjo Purwokerto
No Kriteria Jumlah Presentase
1 Pertama kali 5 16,67
2 2-5 kali 19 63,33
3 6-10 kali 3 10,00
4 Lebih dari 10 kali 3 10,00
Jumlah 30 100
Sumber:Penerapan Kuesioner Pada Lima Poliklinik Jantung, Paru, THT,
Mata, Kebidanan Dan Kandungan dengan 30 pasien pada tanggal
6-8 januari 2016.
Analisa:Berdasarkan hasil tabel proporsi banyaknya kunjungan
pelanggan instalasi rawat jalan poliklinik Jantung, Paru, THT, Mata,
Kebidanan Dan Kandungan RSUD Prof Dr Margono Soekarjo diatas
menunjukan bahwa kunjungan pasien terbanyak pada kriteria 2-5 kali
kunjungan yaitu sebanyak 19 pasien (63,33%) dan paling sedikit 6
sampai lebih dari 10 kali kunjungan sebanyak 3 pasien (10%)

84
Proporsi Cara Pembayaran Pelanggan Poliklinik Jantung, Paru, THT,
Mata, Kebidanan dan Kandungan di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo
Purwokerto.
Tabel 2.44
Cara Pembayaran Pelanggan Poliklinik Jantung, Paru, THT, Mata,
Kebidanan dan Kandungan di RSUD Prof Dr Margono soekarjo
purwokerto.
No Kriteria Jumlah Presentase
1 Umum 2 6,90
2 Askes (BPJS Non PBI) 18 62,07
3 Astek/ks lain 10 34,48
4 Jamkesmas (BPJS PBI) 0 0,00
Jumlah 30 100

Sumber : Penerapan Kuesioner Pada Lima Poliklinik Jantung, Paru,


THT, Mata, Kebidanan Dan Kandungan dengan 30 pasien pada tanggal
6-8 januari 2016.

Analisa : berdasarkan hasil tabel proporsi cara pembayaran pelanggan


instalasi rawat jalan poliklinik Jantung, Paru, THT, Mata, Kebidanan Dan
Kandungan RSUD Prof Dr Margono Soekarjo diatas menunjukan bahwa
cara pembayaran terbanyak adalah BPJS NON PBI sebanyak 18 pasien
(62,07%) dan cara pembayaran paling sedikit adalah UMUM sebanyak 2
pasien (6,90%).

Proporsi memilih berobat kePoliklinik Jantung, Paru, THT, Mata,


Kebidanan dan Kandungan di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo
Purwokerto.
Tabel 2.45
Memilih di Poliklinik Jantung, Paru, THT, Mata, Kebidanan dan
Kandungan di RSUD Prof Dr Margono soekarjo purwokerto.
No Kriteria Jumlah %
1 Dekat 3 10,34
2 Murah 1 3,45
3 Pelayanan baik 13 44,83
4 Rujukan 10 34,48
5 Kelengkapan alat 3 10,34
Jumlah 30 100
Sumber : Penerapan Kuesioner Pada Lima Poliklinik Jantung, Paru,
THT, Mata, Kebidanan Dan Kandungan dengan 30 pasien pada
tanggal 6-8 januari 2016.

85
Analisa : berdasarkan hasil tabel proporsi memilih berobat di poliklinik
Jantung, Paru, THT, Mata, Kebidanan Dan Kandungan RSUD
Prof Dr Margono Soekarjo diatas menunjukan bahwa alasan
pasien berobat di RSUD Margono Soekarjo karena pelayanan
baik sejumlah 13 orang (44,83%) dan jumlah paling sedikit
karena murah sejumlah 1 orang (3,45%).

Proporsi prosedur pelayanan rawat jalan diPoliklinik Jantung, Paru, THT,


Mata, Kebidanan dan Kandungan di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo
Purwokerto.
Tabel 2.46
Prosedur Pelayanan Rawat Jalan Di Poliklinik Jantung, Paru, THT,
Mata, Kebidanan Dan Kandungan Di RSUD Prof Dr Margono
Soekarjo Purwokerto.
No Kriteria Jumlah Presentase
1 Sangan rumit 0 0,00
2 Rumit 6 20,00
3 Mudah 22 73,33
4 Sangat mudah 2 6,67
Jumlah 30 100
Sumber : Penerapan Kuesioner Pada Lima Poliklinik Jantung, Paru, THT,
Mata, Kebidanan Dan Kandungan dengan 30 pasien pada tanggal
6-8 januari 2016.

Analisa : Berdasarkan hasil tabel proporsi prosedur pelayanan rawat jalan


di Poliklinik Jantung, Paru, THT, Mata, Kebidanan Dan Kandungan Di
RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto diatas menunjukan bahwa
jumlah terbanyak dengan alasan mudah sebanyak 22 pasien (73,33%) dan
jumlah paling sedikit dengan alasan sangat mudah sebanyak 2 pasien (6,67
%).
Proporsi pendapat tentang biaya berobat rawat jalan diPoliklinik
Jantung, Paru, THT, Mata, Kebidanan dan Kandungan di RSUD Prof
Dr Margono Soekarjo Purwokerto.
Tabel 2.47

86
Pendapat tentang biaya berobat rawat jalan di Poliklinik Jantung,
Paru, THT, Mata, Kebidanan dan Kandungan di RSUD Prof Dr
Margono Soekarjo Purwokerto
No Kriteria Jumlah Presentase
1 Sangat mahal 0 0,00
2 Mahal 3 10,00
3 Sesuai/standar 27 90,00
4 Sangat murah 0 0,00
Jumlah 30 100
Sumber : Penerapan Kuesioner Pada Lima Poliklinik Jantung, Paru,
THT, Mata, Kebidanan Dan Kandungan dengan 30
pasien pada tanggal 6-8 januari 2016

Analisa : berdasarkan hasil tabel proporsi pendapat tentang biaya


berobat rawat jalan di Poliklinik Jantung, Paru, THT, Mata,
Kebidanan Dan Kandungan Di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo
Purwokerto diatas menunjukan bahwa jumlah terbanyak dengan
alasan sesuai/standar sebanyak 27 pasien (90,00%) dan paling sedikit
dengan alasan mahal sebanyak 3 pasien (10,00%).

Proporsi pelayanan sudah sesuai dengan biaya berobat diPoliklinik


Jantung, Paru, THT, Mata, Kebidanan dan Kandungan di RSUD Prof Dr
Margono Soekarjo Purwokerto
Tabel 2.48
Pelayanan sudah sesuai dengan biaya berobat rawat jalan di Poliklinik
Jantung, Paru, THT, Mata, Kebidanan dan Kandungan di RSUD Prof
Dr Margono Soekarjo Purwokerto
No Kriteria Jumlah %
1 Tidak sesuai 1 3,33
2 Cukup sesuai 7 23,33
3 Sesuai 22 73,33
4 Sangat sesuai 0 0,00
Jumlah 30 100
Sumber : Penerapan Kuesioner Pada Lima Poliklinik Jantung, Paru, THT,
Mata, Kebidanan Dan Kandungan dengan 30 pasien pada tanggal
6-8 januari 2016

Analisa : Berdasarkan hasil tabel proporsi pelayanan sudah sesuai


dengan biaya berobat rawat jalan di Poliklinik Jantung, Paru, THT,
Mata, Kebidanan Dan Kandungan Di RSUD Prof Dr Margono

87
Soekarjo Purwokerto diatas menunjukan bahwa paling banyak dengan
alasan sesuai sebanyak 22 pasien (73,33%) dan paling sedikit dengan
alasan tidak sesuai sebanyak 1 pasien (3,33%).

Proporsi kepuasan pelayanan apotik dengan sistem komputer diPoliklinik


Jantung, Paru, THT, Mata, Kebidanan dan Kandungan di RSUD Prof Dr
Margono Soekarjo Purwokerto
Tabel 2.49
Kepuasan pelayanan apotik dengan sisitem komputer di Poliklinik
Jantung, Paru, THT, Mata, Kebidanan dan Kandungan di RSUD Prof
Dr Margono Soekarjo Purwokerto
No Kriteria Jumlah Presentase
1 Sangat tidak setuju 1 3,33
2 Tidak setuju 2 6,67
3 Setuju 24 80,00
4 Sangat setuju 3 10,00
Jumlah 30 100
Sumber : Penerapan Kuesioner Pada Lima Poliklinik Jantung, Paru,
THT, Mata, Kebidanan Dan Kandungan dengan 30 pasien
pada tanggal 6-8 januari 2016

Analisa : Berdasarkan hasil tabel proporsi kepuasan pelayanan apotik


dengan sistem komputer Poliklinik Jantung, Paru, THT, Mata,
Kebidanan Dan Kandungan Di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo
Purwokerto diatas menunjukan bahwa paling banyak dengan alasan
setuju sebanyak 24 pasien (80%) dan paling sedikit dengan alasan
sangat tidak setuju sebanyak 1 pasien (3,33%).

Proporsi kualitas kepuasan pelayanan dokter diPoliklinik Jantung, Paru,


THT, Mata, Kebidanan dan Kandungan di RSUD Prof Dr Margono
Soekarjo Purwokerto
Tabel 2.50

88
Kualitas kepuasan pelayanan dokter di Poliklinik Jantung, Paru, THT,
Mata, Kebidanan dan Kandungan di RSUD Prof Dr Margono
Soekarjo Purwokerto

Sumber : Penerapan Kuesioner Pada Lima Poliklinik Jantung, Paru, THT,


Mata, Kebidanan Dan Kandungan dengan 30 pasien pada tanggal
6-8 januari 2016
Keterangan:

TP: Tidak Pernah (1) CP : Cukup Puas (2) P:Puas(3)


SP:Sangat Puas (4)

Baik: > 75% Cukup: 50-75% Kurang: <50%

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖


Perhitungan = 𝑥 100%
jumlah

Analisis :Berdasarkan hasil tabel proporsi kepuasan pelayanan dokter di


Poliklinik Jantung, Paru, THT, Mata, Kebidanan Dan Kandungan Di RSUD
Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto diatas menunjukan hasil BAIK yaitu
sebesar 82,2%.

89
Proporsi kualitas kepuasan pelayanan perawat/petugas poliklinik
diPoliklinik Jantung, Paru, THT, Mata, Kebidanan dan Kandungan di
RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto
Tabel 2.51
Kualitas kepuasan pelayanan perawat/petugas poliklinik di Poliklinik
Jantung, Paru, THT, Mata, Kebidanan dan Kandungan di RSUD Prof
Dr Margono Soekarjo Purwokerto

Sumber : Penerapan Kuesioner Pada Lima Poliklinik Jantung, Paru, THT,


Mata, Kebidanan Dan Kandungan dengan 30 pasien pada tanggal 6-
8 januari 2016
Keterangan:

TP: Tidak Pernah (1) CP:Cukup Puas(2) P:Puas(3)


SP:Sangat Puas (4)

Baik: > 75%Cukup: 50-75% Kurang: <50%

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖


Perhitungan = 𝑥 100%
jumlah

Analisis : Berdasarkan hasil tabel proporsi kepuasan pelayanan


perawat/petugas di Poliklinik Jantung, Paru, THT, Mata, Kebidanan Dan
Kandungan Di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto diatas
menunjukan hasil BAIK yaitu sebesar 79,01%

90
Proporsi kualitas kepuasan pelayanan petugas loket pendaftaran
diPoliklinik Jantung, Paru, THT, Mata, Kebidanan dan Kandungan di
RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto
Tabel 2.52
Kualitas kepuasan pelayanan petugas loket pendaftaran di Poliklinik
Jantung, Paru, THT, Mata, Kebidanan dan Kandungan di RSUD Prof
Dr Margono Soekarjo Purwokerto

Sumber : Penerapan Kuesioner Pada Lima Poliklinik Jantung, Paru, THT,


Mata, Kebidanan Dan Kandungan dengan 30 pasien pada tanggal 6-
8 januari 2016
Keterangan:

TP: Tidak Pernah (1) CP : Cukup Puas (2) P: Puas (3)


SP:Sangat Puas (4)

Baik: > 75% Cukup: 50-75% Kurang: <50%

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖


Perhitungan = 𝑥 100%
jumlah

Analisis : Berdasarkan hasil tabel proporsi kepuasan pelayanan petugas loket


pendaftaran di Poliklinik Jantung, Paru, THT, Mata, Kebidanan Dan
Kandungan Di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto diatas
menunjukan hasil BAIK yaitu sebesar 83%.

91
Proporsi kualitas kepuasan pelayanan kebersihan umum diPoliklinik
Jantung, Paru, THT, Mata, Kebidanan dan Kandungan di RSUD Prof Dr
Margono Soekarjo Purwokerto
Tabel 2.53
Kualitas kepuasan pelayanan kebersihan umum di Poliklinik Jantung,
Paru, THT, Mata, Kebidanan dan Kandungan di RSUD Prof Dr
Margono Soekarjo Purwokerto

Sumber : Penerapan Kuesioner Pada Lima Poliklinik Jantung, Paru,


THT, Mata, Kebidanan Dan Kandungan dengan 30 pasien pada
tanggal 6-8 januari 2016
Keterangan:

TP: Tidak Pernah (1) CP : Cukup Puas (2) P:Puas(3)


SP:Sangat Puas (4)

Baik: > 75% Cukup: 50-75% Kurang: <50%

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖


Perhitungan = 𝑥 100%
jumlah

Analisis : Berdasarkan hasil tabel proporsi kepuasan pelayanan


kebersihan umum di Poliklinik Jantung, Paru, THT, Mata, Kebidanan
Dan Kandungan Di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto
diatas menunjukan hasil CUKUP yaitu sebesar 68,53%.

d. Mutu Pelayanan Keperawatan


1) Pelaksanaan Standart precaution
a) Kajian teori
Pencegahan terjadi infeksi nosokomial di rumah sakit dimaksudkan
untuk menghindari terjadinya infeksi selama pasien dirawat dirumah
sakit. Pelaksanaan upaya pencegahan infeksi nosokomial terdiri atas
kewaspadaan universal, tindakan invasif, tindakan strerilisasi dan

92
desinfeksi. Universal precaution atau kewaspadaan universal adalah
suatu pedoman yang ditetapkan oleh Centers of Disease Controland
Prevention (CDC) (1985) untuk mencegah penyebaran dari berbagai
penyakit yang ditularkan melalui darah dilingkungan rumah sakit
maupun sarana pelayanan kesehatan lainnya. Adapun konsep yang
dianut adalah bahwa semua darah dan cairan tubuh tertentu harus
dikelola sebagai sumber yang dapat menularkan HIV, HBV, HCV dan
berbagai penyakit lain yang ditularkan melalui darah (RSUP Dr.
Sardjito, 2004)
Alasan kewaspadaan universal adalah: semua infeksi dari
darah pasien tidak dapat diindentifikasi pada saat perawatan diberikan
kepada merekan, kewaspadaan barier yang tepat harus digunakan
secara utuh untuk semua pasien dan ditentukan oleh kemungkinan
yang lebih besar bahwa perawat akan terpajan pada darah atau sekresi
yang mengandung darah dari pasien yang terinfeksi tersebut. Cairan
yang berkaitan dengan penularan patogen darah adalah sekresi semen
dan vagina, cairan serebrospinal, cairan senoval, cairan pleural, cairan
peritoneal, cairan perikardial dan cairan amniotik (Smeltzer & Bare,
2002)
Prinsip utama/prosedur kewaspadaan universal dalam
pelayanan kesehatan adalah menjaga hygiene sanitasi individu,
hygiene sanitasi ruangan, dan sterilisasi peralatan. Prinsip tersebut
dijabarkan menjadi lima kegiatan pokok yaitu: cuci tangan untuk
mencegah infeksi silang, pemakaian alat pelindung (diantaranya
masker dan skort), mengetahui batasan-batasan daerah steril dan
daerah tidak steril, pengelolaan alat bekas pakai, pengelolaan jarum
dan alat tajam untuk pencegahan perlukaan, pengelolaan limbah dan
sanitasi lingkungan
b) Kajian Data
Hasil Observasi dan wawancara dengan perawat didapatkan bahwa
kewaspadaan universal dipoliklinik lantai 1 cukup optimal. Pemakaian

93
alat pelindung standar seperti sarung tangan dan masker sudah
diterapkan. Kesadaran perawat untuk menerapkan Universal
Precaution sudah tinggi. Hasil Observasi Universal Precaution
dilantai 1 pada tabel dibawah ini:

94
Standar Precaution
Tabel 2.54
Kajian Penerapan Standar Precaution Di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUD Margono Soekarjo
NO Aspek yang dinilai SL SR KD TP
1 Perawat mencuci tangan ketika akan melakukan kontak dengan pasien atau melakukan tindakan 
2
Perawat mencuci tangan ketika setelah selesai kontak dengan pasien atau telah selesai melakukan tindakan 
terhadap pasien
3 Perawat melakukan cuci tangan sebelum melakukan tindakan aseptik 
4 Perawat mencuci tangan setelah terkena cairan pasien 
5 Perawat melakukan cuci tangan setelah terpapar lingkungan sekitar pasien 
6 Perawat melakukan cuci tangan dengan air dan sabun pada saat tangan terlihat kotor 
7
Perawat menggunakan sarung tangan ketika kontak/melakukan tindakan beresiko dengan pasien (penularan 
kontak langsung).
8
Perawat menggunakan masker ketika melakukan tindakan beresiko dengan pasien (penyakit beresiko 
penularan melalui udara).
9 Perawat menggunakan alat-alat steril sesuai kebutuhan. 
10 Setelah menggunakan alat-alat non-dispossible perawat mencuci memakai larutan desinfektan. 
11 Perawat membuang benda-benda tajam di tempat khusus benda-benda tajam. 
12 Perawat membuang sampah medis di tempat sampah medis. 
13 Perawat membuang sampah non medis di tempat sampah non medis. 

Jumlah 33 2 0
Sumber: Data Observasi diPoliklinik Kebidanan dan Kandungan

95
Keterangan:

SL: Selalu (3) KD: Kadang (1) SR: Sering(2) TP: Tidak Pernah (0)

Baik: > 75% Cukup: 50-75% Kurang: <50%

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Perhitungan = total skor tertinggi 𝑥 100%

Analisis: Dari hasil tabel didapatkan bahwa Pelaksanaan Standar Precaution diintasi rawat jalan poli kebidanan dan kandungan
dengan hasil Baik yaitu 87,18%

96
Standar Percaution

Tabel 2.55
Kajian Penerapan Standar Precaution Di Poliklinik THT RSUD Margono Soekarjo
NO Aspek yang dinilai SL SR KD TP
1
Perawat mencuci tangan ketika akan melakukan kontak dengan pasien atau melakukan 
tindakan
2
Perawat mencuci tangan ketika setelah selesai kontak dengan pasien atau telah selesai 
melakukan tindakan terhadap pasien
3 Perawat melakukan cuci tangan sebelum melakukan tindakan aseptik 
4 Perawat mencuci tangan setelah terkena cairan pasien 
5 Perawat melakukan cuci tangan setelah terpapar lingkungan sekitar pasien 
6 Perawat melakukan cuci tangan dengan air dan sabun pada saat tangan terlihat kotor 
7
Perawat menggunakan sarung tangan ketika kontak/melakukan tindakan beresiko dengan 
pasien (penularan kontak langsung).
Perawat menggunakan masker ketika melakukan tindakan beresiko dengan pasien (penyakit 
8
beresiko penularan melalui udara).
9 Perawat menggunakan alat-alat steril sesuai kebutuhan. 
10
Setelah menggunakan alat-alat non-dispossible perawat mencuci memakai larutan 
desinfektan.
11 Perawat membuang benda-benda tajam di tempat khusus benda-benda tajam. 
12 Perawat membuang sampah medis di tempat sampah medis. 
13 Perawat membuang sampah non medis di tempat sampah non medis. 

Jumlah 15 8 4 0
Sumber: Data Observasi diPoliklinik THT

97
Keterangan:

SL: Selalu (3) KD: Kadang (1) SR: Sering(2) TP: Tidak Pernah (0)

Baik: > 75% Cukup: 50-75% Kurang: <50%

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Perhitungan = 𝑥 100%
total skor tertinggi

Analisis: Dari hasil tabel didapatkan bahwa Pelaksanaan Standar Precaution diintasi rawat jalan poli kebidanan dan kandungan
dengan hasil Cukupyaitu 69,23%

98
Standar Percaution

Tabel 2.56
Kajian Penerapan Standar Precaution Di Poliklinik Jantung RSUD Margono Soekarjo
NO Aspek yang dinilai SL SR KD TP
1 Perawat mencuci tangan ketika akan melakukan kontak dengan pasien atau melakukan tindakan 
2
Perawat mencuci tangan ketika setelah selesai kontak dengan pasien atau telah selesai melakukan 
tindakan terhadap pasien
3 Perawat melakukan cuci tangan sebelum melakukan tindakan aseptik 
4 Perawat mencuci tangan setelah terkena cairan pasien 
5 Perawat melakukan cuci tangan setelah terpapar lingkungan sekitar pasien 
6 Perawat melakukan cuci tangan dengan air dan sabun pada saat tangan terlihat kotor 
7
Perawat menggunakan sarung tangan ketika kontak/melakukan tindakan beresiko dengan pasien 
(penularan kontak langsung).
8
Perawat menggunakan masker ketika melakukan tindakan beresiko dengan pasien (penyakit 
beresiko penularan melalui udara).
9 Perawat menggunakan alat-alat steril sesuai kebutuhan. 
10 Setelah menggunakan alat-alat non-dispossible perawat mencuci memakai larutan desinfektan. 
11 Perawat membuang benda-benda tajam di tempat khusus benda-benda tajam. 
12 Perawat membuang sampah medis di tempat sampah medis. 
13 Perawat membuang sampah non medis di tempat sampah non medis. 

Jumlah 12 4 4 0
Sumber: Data Observasi diPoliklinik Jantung

99
Keterangan:

SL: Selalu (3) KD: Kadang (1) SR: Sering(2) TP: Tidak Pernah (0)

Baik: > 75% Cukup: 50-75% Kurang: <50%

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Perhitungan = 𝑥 100%
total skor tertinggi

Analisis: Dari hasil tabel didapatkan bahwa Pelaksanaan Standar Precaution diintasi rawat jalan poli Jantung dengan hasil
Cukupyaitu 51,28%,

100
Standar Percaution

Tabel 2.57
Kajian Penerapan Standar Precaution Di Poliklinik Mata RSUD Margono Soekarjo
NO Aspek yang dinilai SL SR KD TP
1 Perawat mencuci tangan ketika akan melakukan kontak dengan pasien atau melakukan tindakan 
Perawat mencuci tangan ketika setelah selesai kontak dengan pasien atau telah selesai melakukan tindakan
2 
terhadap pasien
3 Perawat melakukan cuci tangan sebelum melakukan tindakan aseptik 
4 Perawat mencuci tangan setelah terkena cairan pasien 
Perawat melakukan cuci tangan setelah terpapar lingkungan sekitar pasien
5 
Perawat melakukan cuci tangan dengan air dan sabun pada saat tangan terlihat kotor
6 
Perawat menggunakan sarung tangan ketika kontak/melakukan tindakan beresiko dengan pasien
7 
(penularan kontak langsung).
Perawat menggunakan masker ketika melakukan tindakan beresiko dengan pasien (penyakit beresiko
8 
penularan melalui udara).
Perawat menggunakan alat-alat steril sesuai kebutuhan.
9 
Setelah menggunakan alat-alat non-dispossible perawat mencuci memakai larutan desinfektan.
10 
Perawat membuang benda-benda tajam di tempat khusus benda-benda tajam.
11 
Perawat membuang sampah medis di tempat sampah medis.
12 
Perawat membuang sampah non medis di tempat sampah non medis.
13 
Jumlah 6 14 3 0
Sumber: Data Observasi diPoliklinik Mata

101
Keterangan:

SL: Selalu (3) KD: Kadang (1) SR: Sering(2) TP: Tidak Pernah (0)

Baik: > 75% Cukup: 50-75% Kurang: <50%

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Perhitungan = 𝑥 100%
total skor tertinggi

Analisis: Dari hasil tabel didapatkan bahwa Pelaksanaan Standar Precaution diintasi rawat jalan poli Mata dengan hasil Cukup yaitu
58,97%

102
Standar Percaution

Tabel 2.58
Kajian Penerapan Standar Precaution Di Poliklinik Paru RSUD Margono Soekarjo

NO Aspek yang dinilai SL SR KD TP


1 Perawat mencuci tangan ketika akan melakukan kontak dengan pasien atau melakukan tindakan √
Perawat mencuci tangan ketika setelah selesai kontak dengan pasien atau telah selesai melakukan tindakan √
2
terhadap pasien
3 Perawat melakukan cuci tangan sebelum melakukan tindakan aseptik √
4 Perawat mencuci tangan setelah terkena cairan pasien √
5 Perawat melakukan cuci tangan setelah terpapar lingkungan sekitar pasien √
6 Perawat melakukan cuci tangan dengan air dan sabun pada saat tangan terlihat kotor √
Perawat menggunakan sarung tangan ketika kontak/melakukan tindakan beresiko dengan pasien (penularan √
7
kontak langsung).
Perawat menggunakan masker ketika melakukan tindakan beresiko dengan pasien (penyakit beresiko √
8
penularan melalui udara).
9 Perawat menggunakan alat-alat steril sesuai kebutuhan. √
10 Setelah menggunakan alat-alat non-dispossible perawat mencuci memakai larutan desinfektan. √
11 Perawat membuang benda-benda tajam di tempat khusus benda-benda tajam. √
12 Perawat membuang sampah medis di tempat sampah medis. √
13 Perawat membuang sampah non medis di tempat sampah non medis. √

Jumlah 30 0 2 0
Sumber: Data Observasi diPoliklinik Paru

103
Keterangan:

SL: Selalu (3) KD: Kadang (1) SR: Sering(2) TP: Tidak Pernah (0)

Baik: > 75% Cukup: 50-75% Kurang: <50%

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Perhitungan = 𝑥 100%
total skor tertinggi

Analisis: Dari hasil tabel didapatkan bahwa Pelaksanaan Standar Precaution diintasi rawat jalan poli Paru dengan hasil Baik yaitu
82,05%

104
Tabel. 2.59
Pelaksanaan Standar Precaution di Intalasi Rawat Jalan
No Pelaksanaan Poli Paru Poli THT Poli Poli Mata Poli
Standar Jantung Kebidanan
Precaution n % n % n % n % n %
1 Baik 32 82,05 0 0 0 0 0 0 35 87,18
2 Cukup 0 0 27 69,23 18 51,28 23 58,97 0 0
3 Kurang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 32 82,05 27 69,23 18 51,28 23 58,97 35 87,18
Sumber: Laporan observasi pelaksanaan standar precaution poliklinik
lantai 1 periode Januari 2016

Analisa: Pelaksanaan standar precaution di poliklinik paru, poliklinik


THT, poliklinik jantung, poliklinik mata, poliklinik kebidanan selama
periode 6-9 januari 2016 didapatkan hasil baik pada poli paru (82,05%) ,
poli kebidanan (87,18 %) dan hasil cukup pada poli THT (69,23%) , poli
jantung (51,28%) dan poli mata (58,97%).

2) Pelaksanaan Pasien Safety


a) Kajian teori
Tidak adanya kesalahan atau bebas dari cedera karena kecelakaan
(Kohn, Corrigan & Donaldson, 2000). Keselamatan pasien (Patient
Safety)adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien
lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi
pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk
meminimalkan resiko, meliputi: assisment risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan
analisis pasien, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya,
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko.
Menurut IOM, keselamatan pasien (Patient Safety) didefinisikan
sebagai freedom from accidental injury. Accidental injury disebabkan
karena error yang meliputi kegagalan suatu perencanaan atau memakai

105
rencana yang salah dalam mencapai tujuan. Accidental Injury juga
akibat dari melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Omission).
Accidental injury dalam prakteknya akan berupa kejadian tidak
diinginkan (KTD= missed= adverse event) atau hampir terjadi kejadian
yang tidak diinginkan (near miss). Near miss ini dapat disebabkan
karena: keberuntungan (misal: pasien terima suatu obat kontra indikasi
tetapi tidak timbul reaksi obat), pencegahan (suatu obat dengan
overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan
membatalkan sebelum obat diberikan) atau peringanan (suatu obat
dengan over dosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan
antidotenya)
SASARAN I: KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
Standar SKP 1 Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk
memperbaiki/meningkatkan ketelitian identifikasi pasien
1.1 Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, tidak
boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien
1.2 Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah atau produk
darah.
1.3 Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah, dan spesimen lain
untuk pemeriksaan klinis.
1.4 Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan
tindakan/prosedur
SASARAN II: PENINGKATAN KOMUNIKASI EFEKTIF
Standar SKP II Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk
meningkatkan efektifitas komunikasi antar para pemberi pelayanan.
Elemen Penilaian Sasaran II:
1.1 Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil
pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh penerima pasien.
1.2 Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfrmasikan oelh pemberi
perintah tau yang menyampaikan hasil pemeriksaan

106
1.3 Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan verifikasi
keakuratan komunikasi lisan atau melalui telepon secara konsisten
SASARAN III: PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG
PERLU DIWASPADAI (HIGH ALERT)
Standar SKP III Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan
untuk memperbaiki keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai (high
alert)
Elemen Penilaian Sasaran III:
1.1 Kebijakan atau prosedur dikembangkan agar memuat proses
indentifikasi, menetapkan lokasi, pemberian label dan
penyimpanan elektrolit konsentrat.
1.2 Implementasi kebijakan dan prosedur
1.3 Elektrolit konsentrat tidak tersedia di unit pelayanan pasien kecuali
jika dibutuhkan secara klinisdan tindakan diambil untuk mencegah
pemberian yang kurang hati-hati diarea tersebut sesuai kebijakan.
SASARAN IV: KEPASTIAN TEPAT LOKASI, TEPAT
PROSEDUR, TEPAT PASIEN OPERASI
Standar SKP IV Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan
untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien:
1.1 Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dimengerti
untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien didalam
proses panandanaan
1.2 Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk
memverifikasi saat pre operasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan
tepat pasien, dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan
tersedia, tepat dan fungsional.
1.3 Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur
sebelum “incisi/time out” tepat sebelum dimulainya suatu prosedur
tindakan pembedahan
1.4 Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung suatu
proses yang seragam untuk memastikan tepat lokasi, tepat

107
prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan dental
yang dilaksanakan diluar kamar operasi
SASARAN V: PENGURANGAN RESIKO INFEKSI TERKAIT
PELAYANAN KESEHATAN
Standar SKP V Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan
untuk mengurangi resiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.
Elemen Penilaian Sasaran V:
1.1 Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand
hygiene terbaru yang diterbitkan dan sudah diterima secara umum.
1.2 Rumah sakit menerapkan program hand hygiene yang efektif
1.3 Kebijakkan atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan
pengurangan secara berkelanjutan resiko dari infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan.
SASARAN VI: PENGURANGAN RESIKO PASIEN JATUH
1.1 Rumah sakit menerapkan proses assesmen awal atas pasien
terhadap resiko jatuh dan melakukan assesmen ulang bila pasien
diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan dan lain-
lain
1.2 Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi resiko jatuh bagi
mereka yang pada hasil assesmen dianggap beresiko jatuh
1.3 Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik keberhasilan,
pengurangan cedera akibat jatuh dan nampak dari kejadian yang
tidak diharapkan
1.4 Kebijakkan atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan
pengurangan berkelanjutan resiko pasien cedera akibat jatuh
dirumah sakit.

c) Kajian data
Hasil observasi dan wawancara dengan perawat didapatkan bahwa
pelaksanaan pasien safety dipoliklinik lantai 1 termasuk sudah optimal.
Kesadaran perawat untuk menerapkan keselamatan pasien sudah baik.

108
Hasil observasi Pasien Safety dipoliklinik lantai 1 dapat dilihat pada
tabel dibawah ini

109
Pelaksanaan Prosedur Penerapan Pasien Safety

Tabel 2.60
Kajian Penerapan Pasien Safety Di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUD Margono Soekarjo

NO Aspek yang dinilai SL SR KD TP

1. Semua dokumen mengenai klien di isi dengan lengkap dan jelas 


2. Status klien terpisah antara 1 klien dengan klien yang lain 
3. Memanggil nama klien pada saat akan memberikan asuhan keperawatan 
4. Menyebut identitas klien saat pemberian asuhan keperawatan 
5. Menginformasikan jenis dan waktu rencana tindakan yang akan dilakukan 
6. Menyebut terapi dan tindakan medis yang akan diberikan 
7. Menyebutkan delegasi tindakan medis yang belum dilakukan sesama perawat 
8. Melakukan pengecekan resep obat sesuai instruksi 
9. Pembedaan pemberian obat sesuai dengan kebutuhannya 
10. Pendokumentasian setelah pemberian obat 
11. Melakukan pengecekan kelengkapan dokumen 
12. Melakukan pengecekan penunjang sebelum operasi 
13. Memastikan jadwal pelaksanaan operasi 
14. Perawat mencuci tangan menggunakan antiseptic 
15. Perawat mencuci tangan dengan teknik yang benar 
16. Ada pedoman mencuci tangan yang benar 
17. Membantu pasien dengan resiko jatuh 
Melakukan identifikasi resiko pasien jatuh 
18.

Jumlah 45 0 3 0

Sumber: Data Observasi diPoliklinik kebidanan dan kandungan

110
Keterangan:

SL: Selalu (3) KD: Kadang (1) SR: Sering(2) TP: Tidak Pernah (0)

Baik: > 75% Cukup: 50-75% Kurang: <50%

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Perhitungan = 𝑥 100%
total skor tertinggi

Analisis: Dari hasil tabel didapatkan bahwa Pelaksanaan Standar Precaution diintasi rawat jalan poli kebidanan dan kandungan
dengan hasil Baik yaitu 83,33%

111
Pelaksanaan Prosedur Penerapan Pasien Safety

Tabel 2.61
Kajian Penerapan Pasien Safety Di Poliklinik THT RSUD Margono Soekarjo

NO Aspek yang dinilai SL SR KD TP

1. Semua dokumen mengenai klien di isi dengan lengkap dan jelas 


2. Status klien terpisah antara 1 klien dengan klien yang lain 
3. Memanggil nama klien pada saat akan memberikan asuhan keperawatan 
4. Menyebut identitas klien saat pemberian asuhan keperawatan 
5. Menginformasikan jenis dan waktu rencana tindakan yang akan dilakukan 
6. Menyebut terapi dan tindakan medis yang akan diberikan 
7. Menyebutkan delegasi tindakan medis yang belum dilakukan sesama perawat 
8. Melakukan pengecekan resep obat sesuai instruksi 
9. Pembedaan pemberian obat sesuai dengan kebutuhannya 
10. Pendokumentasian setelah pemberian obat 
11. Melakukan pengecekan kelengkapan dokumen 
12. Melakukan pengecekan penunjang sebelum operasi 
13. Memastikan jadwal pelaksanaan operasi 
14. Perawat mencuci tangan menggunakan antiseptic 
15. Perawat mencuci tangan dengan teknik yang benar 
16. Ada pedoman mencuci tangan yang benar 
17. Membantu pasien dengan resiko jatuh 
18. Melakukan identifikasi resiko pasien jatuh 

Jumlah 36 8 2 0

Sumber: Data Observasi diPoliklinik THT

112
Keterangan:

SL: Selalu (3) KD: Kadang (1) SR: Sering(2) TP: Tidak Pernah (0)

Baik: > 75% Cukup: 50-75% Kurang: <50%

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Perhitungan = 𝑥 100%
total skor tertinggi

Analisis: Dari hasil tabel didapatkan bahwa Pelaksanaan Standar Precaution diintasi rawat jalan poli THT dengan hasil Baik yaitu
85,19%

113
Pelaksanaan Prosedur Penerapan Pasien Safety

Tabel 2.62
Kajian Penerapan Pasien Safety Di Poliklinik Mata RSUD Margono Soekarjo

NO Aspek yang dinilai SL SR KD TP


1. Semua dokumen mengenai klien di isi dengan lengkap dan jelas 
2. Status klien terpisah antara 1 klien dengan klien yang lain 
3. Memanggil nama klien pada saat akan memberikan asuhan keperawatan 
4. Menyebut identitas klien saat pemberian asuhan keperawatan 
5. Menginformasikan jenis dan waktu rencana tindakan yang akan dilakukan 
6. Menyebut terapi dan tindakan medis yang akan diberikan 
7. Menyebutkan delegasi tindakan medis yang belum dilakukan sesama perawat 
8. Melakukan pengecekan resep obat sesuai instruksi 
9. Pembedaan pemberian obat sesuai dengan kebutuhannya 
10. Pendokumentasian setelah pemberian obat 
11. Melakukan pengecekan kelengkapan dokumen 
12. Melakukan pengecekan penunjang sebelum operasi 
13. Memastikan jadwal pelaksanaan operasi 
14. Perawat mencuci tangan menggunakan antiseptic 
15. Perawat mencuci tangan dengan teknik yang benar 
16. Ada pedoman mencuci tangan yang benar 
17. Membantu pasien dengan resiko jatuh 
Melakukan identifikasi resiko pasien jatuh 
18.

Jumlah 33 4 4 1

Sumber: Data Observasi diPoliklinik Mata

114
Keterangan:

SL: Selalu (3) KD: Kadang (1) SR: Sering(2) TP: Tidak Pernah (0)

Baik: > 75% Cukup: 50-75% Kurang: <50%

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Perhitungan = 𝑥 100%
total skor tertinggi

Analisis: Dari hasil tabel didapatkan bahwa Pelaksanaan Standar Precaution diintasi rawat jalan poli Mata dengan hasil Baik
yaitu 75,93%

115
Pelaksanaan Prosedur Penerapan Pasien Safety

Tabel 2.63
Kajian Penerapan Pasien Safety Di Poliklinik Jantung RSUD Margono Soekarjo

NO Aspek yang dinilai SL SR KD TP

1. Semua dokumen mengenai klien di isi dengan lengkap dan jelas 


2. Status klien terpisah antara 1 klien dengan klien yang lain 
3. Memanggil nama klien pada saat akan memberikan asuhan keperawatan 
4. Menyebut identitas klien saat pemberian asuhan keperawatan 
5. Menginformasikan jenis dan waktu rencana tindakan yang akan dilakukan 
6. Menyebut terapi dan tindakan medis yang akan diberikan 
7. Menyebutkan delegasi tindakan medis yang belum dilakukan sesama perawat 
8. Melakukan pengecekan resep obat sesuai instruksi 
9. Pembedaan pemberian obat sesuai dengan kebutuhannya 
10. Pendokumentasian setelah pemberian obat 
11. Melakukan pengecekan kelengkapan dokumen 
12. Melakukan pengecekan penunjang sebelum operasi 
13. Memastikan jadwal pelaksanaan operasi 
14. Perawat mencuci tangan menggunakan antiseptic 
15. Perawat mencuci tangan dengan teknik yang benar 
16. Ada pedoman mencuci tangan yang benar 
17. Membantu pasien dengan resiko jatuh 
18.
Melakukan identifikasi resiko pasien jatuh 

36 8 0 2
Jumlah

Sumber: Data Observasi diPoliklinik Jantung

116
Keterangan:

SL: Selalu (3) KD: Kadang (1) SR: Sering(2) TP: Tidak Pernah (0)

Baik: > 75% Cukup: 50-75% Kurang: <50%

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Perhitungan = 𝑥 100%
total skor tertinggi

Analisis: Dari hasil tabel didapatkan bahwa Pelaksanaan Standar Precaution diintasi rawat jalan poli Jantung dengan hasil Baik
yaitu 81,48%

117
Pelaksanaan Prosedur Penerapan Pasien Safety

Tabel 2.64
Kajian Penerapan Pasien Safety Di Poliklinik Paru RSUD Margono Soekarjo

NO Aspek yang dinilai SL SR KD TP

1. Semua dokumen mengenai klien di isi dengan lengkap dan jelas √


2. Status klien terpisah antara 1 klien dengan klien yang lain √
3. Memanggil nama klien pada saat akan memberikan asuhan keperawatan √
4. Menyebut identitas klien saat pemberian asuhan keperawatan √
5. Menginformasikan jenis dan waktu rencana tindakan yang akan dilakukan √
6. Menyebut terapi dan tindakan medis yang akan diberikan √
7. Menyebutkan delegasi tindakan medis yang belum dilakukan sesama perawat √
8. Melakukan pengecekan resep obat sesuai instruksi √
9. Pembedaan pemberian obat sesuai dengan kebutuhannya √
10. Pendokumentasian setelah pemberian obat √
11. Melakukan pengecekan kelengkapan dokumen √
12. Melakukan pengecekan penunjang sebelum operasi √
13. Memastikan jadwal pelaksanaan operasi √
14. Perawat mencuci tangan menggunakan antiseptic √
15. Perawat mencuci tangan dengan teknik yang benar √
16. Ada pedoman mencuci tangan yang benar √
17. Membantu pasien dengan resiko jatuh √
Melakukan identifikasi resiko pasien jatuh √
18.

Jumlah 33 8 0 3

Sumber: Data Observasi diPoliklinik Paru

118
Keterangan:

SL: Selalu (3) KD: Kadang (1) SR: Sering(2) TP: Tidak Pernah (0)

Baik: > 75% Cukup: 50-75% Kurang: <50%

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Perhitungan = 𝑥 100%
total skor tertinggi

Analisis: Dari hasil tabel didapatkan bahwa Pelaksanaan Standar Precaution diintasi rawat jalan poli Paru dengan hasil Baikyaitu
75,93%

119
Tabel 2.65
Pelaksanaan Pasien dan Safety di Poliklinik Paru, Poliklinik THT,
Poliklinik Jantung, Poliklinik Mata, Poliklinik Kebidanan RSUD
Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
Poli Poli
Pasien Poli Paru Poli THT Poli Mata
No Jantung Kebidanan
Safety
n % n % n % n % n %
1 Baik 41 75,93 46 85,19 44 81,48 41 75,93 48 83,3
2 Cukup 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Kurang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 41 75,93 46 85,19 44 81,48 41 75,93 48 83,3
Sumber : Laporan observasi pelaksanaan pasien safety poliklinik
lantai 1 periode 6-9 Januari 2016
Analisa: Pelaksanaan pasien safety poli klinik Paru, THT, Jantung,
Mata, Kebidanan RSMS , selama periode 6-9 Januari 2016,
didapatkan hasil baik, dengan presentase 75,93 % - 85,19%.

3) Pelaksanaan pngkajian nyeri


a) Kajian teori
Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi
sesorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah
mengalaminya (Tamsuri,2007). menurut international
association for study of pain (IASP), nyeri adalah sensori
subjektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang
didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun
potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.

b) Kajian data
Tabel 2.66
Pengkajian nyeri di poliklinik lantai 1 RSUD Prof.Dr Margono
Soekarjo Purwokerto Poliklinik Paru n= 68 , Jantung n=241, THT
n=180, Mata n=143, dan poliklinik Kebidanan dan kandungan
n=219
No Nyeri Poli Poli Poli Poli Poli
Paru Jantung THT Mata Kebidanan
n % n % N % n % n %
1 Tidak 43 61.4 125 52 87 51.1 131 91.6 57 26
nyeri
2 Sedikit 27 38.5 115 48 58 34.1 12 8.3 162 74
nyeri

120
3 Sedikit 0 0 15 6.25 25 14.7 0 0 0 0
lebih
nyeri
Jumlah 70 100 240 100 170 100 143 100 219 100
Sumber : laporan pengkajian dan penatalaksanaan nyeri poliklinik
lantai bawah poli paru, jantung, THT, mata, dan poli kebidanan
dan kandungan. Periode tanggal 5-7 Januari 2016 untuk poli THT,
Mata, dan poli kebidanan dan kandungan, periode tanggal 6-8
Januari 2016 untuk poli Paru. 5-8 Januari 2016 untuk poli Jantung.

Analisis : nyeri dipoliklinik Paru,Jantung,THT, Mata, dan


kebidanan dan kandungan selama 5-8 Januari 2016 didapatkan
hasil pada poliklinik Paru ditemukan 43 pasien (61.4%) tidak
mengeluh nyeri, dan 27 pasien (38.5%) mengeluh sedikit nyeri.
pada poliklinik Jantung didapatkan 125 pasien (52%) tidak
mengeluh nyeri, 115 pasien (48%) mengeluh sedikit nyeri dan 15
pasien (6.25%) mengeluh sedikit lebih nyeri. Pada poliklinik THT
terdapat 87 pasien (51.1%) tidak mengeluh nyeri, 58 pasien
(34.1%) mengeluh sedikit nyeri dan 25 pasien (14.7%) mengeluh
sedikit lebih nyeri. Poliklinik Mata 131 pasien (91.6%) tidak
mengeluh nyeri, dan 12 pasien (8.3%) mengeluh sedikit nyeri. pada
poliklinik kebidanan dan kandungan 57 pasien (26%) tidak
mengeluh nyeri dan 162 pasien (74%) mengeluh sedikit nyeri.

4) Pelaksanaan Pengkajian Resiko Jatuh


a) Kajian teori
Keselamatan pasien merupakan hal utama dalam pelayanan di
rumah sakit. Jumlah kasus jatuh menjadi bagian yang
bermakna penyebab cedera pasien rawat inap. Rumah sakit
perlu mengevaluasi resiko pasien jatuh dan mengambil
tindakan untuk mengurangi resiko cedera jika sampai jatuh.
Evaluasi resiko jatuh menggunakan skala resiko jatuh. Pasien
yang dirawat di RS akan selalu memiliki resiko jatuh terkait
dengan kondisi dan penyakit yang diderita.

121
b) Kajian data
Tabel 2.67
Pengkajian resiko jatuh di poliklinik lantai 1 RSUD Prof.Dr
Margono Soekarjo Purwokerto Poliklinik Paru n= 68 , Jantung
n=241, THT n=180, Mata n=143, dan poliklinik Kebidanan dan
kandungan n=219 RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
No Nyeri Poli Poli Poli Poli Poli
Paru Jantung THT Mata Kebidanan
n % n % N % n % n %
1 Tidak 66 94.2 234 97.5 167 98.2 59 92.3 213 97.2
ada
resiko
2 Resiko 3 4.2 6 2.5 3 1.7 3 7.6 5 2.2
rendah
3 Resiko 1 1.4 0 0 0 0 0 0 1 0.4
tinggi
Jumlah 70 100 240 100 170 100 143 100 219 100
Sumber : laporan observasi pelaksanaan resiko jatuh
poliklinik lantai bawah poli paru, jantung, THT, mata, dan
poli kebidanan dan kandungan. Periode tanggal 5-7 Januari
2016 untuk poli THT, Mata, dan poli kebidanan dan
kandungan, periode tanggal 6-8 Januari 2016 untuk poli
Paru. 5-8 Januari 2016 untuk poli Jantung RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto

Analisis : Resiko jatuh di poliklinik Paru dari 70 pasien, 66


pasien (94.2%) tidak beresiko jatuh, 3 pasien (4.2%)
beresiko rendah dan 1 pasien (1.4%) beresiko tinggi jatuh.
pada poli jantung 234 pasien (97.5%) tidak beresiko jatuh,
dan 6 pasien (2.5%) beresiko rendah. Poli THT 167 pasien
(98.2%) tidak beresiko jatuh dan 3 (7.6%) beresiko rendah.
Poli Mata 59 pasien (92.3%) tidak beresiko jatuh dan 3
pasien (7.6%) beresiko rendah. Dan Poli kebidanan dan
kandungan 213 pasien (97.3%) tidak beresiko jatuh, 5
pasien (2.2%) beresiko rendah dan 1 pasien (0.4%) beresiko
tinggi jatuh.

122
5) Penerapan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
a) Kajian teori
Tujuan pengorganisasian program PPI pada dasarnya adalah
untuk mengidentifikasi dan menurunkan resiko infeksi yang
dapat dan ditularkan diantara pasien, staf, tenaga profesional
kesehatan dan personal lain seperti mahasiswa praktek,
pengunjung, dll. Terkait kegiatan ini dalam implementasi
sehari-hari antara lain:
1.1 Melaksanakan handhygiene dengan 6 langkah dan 5
moment:
6 langkah dengan teknik TEPUNG SELACI PUPUT
a. Menaruh cairan handrubs sebanyak 3cc atau cairan
antiseptik untuk handwash sebanyak 1cc
b. Menggosokkan kedua telapak tangan dengan arah ke
ibu jari
c. Menggosokkan punggung tangan dan sela-sela jari
tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya
d. Menggosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
e. Menggosok dengan posisi jari-jari dalam saling
mengunci
f. Menggosok ibu jari kiri berputar kearah luar dalam
genggaman tangan dan sebaliknya
g. Menggosok ujung-ujung jari tangan kanan dengan cara
berputar ketelapak tangan yang kiri dan sebaliknya.

FIVE MOMENT:
a. Sebelum kontak dengan pasien
b. Sebelum melakukan tindakan aseptik
c. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien yang
terinfeksi
d. Setelah kontak dengan pasien

123
e. Setelah kontak dengan lingkungan pasien
1.2 Menempatkan pasien sesuai dengan kasus pasien, termasuk
pasien yang harus dengan isolasi
1.3 Melakukan survailance PPI (Pencatatan dan pelaporan
terkait infeksi nosokomial)
1.4 Melaksanakan kewaspadaan universal bagi karyawan
seperti menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai
kebutuhan, etika batuk, pengelolaan paska pajanan sesegera
mungkin (Max.3x24 jam)
1.5 Pengelolaan manajemen pencucian linen (laundry), dan
sterilisasi alat sesuai prosedur
1.6 Membuang sampah pada tempatnya dengan benar:
a. Sampah infeksius (plastik kuning)
b. Sampah umum (plastik hitam)
c. Sampah sitotoksik (plastik ungu)
d. Sampah benda tajam (tempat bertutup seperti yang telah
disediakan/safety box)
1.7 Melaksanakan edukasi handhygiene, etika batuk, dll terkait
pencegahan infeksi.

Tabel 2.68
Penerapan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Polikliklinik THT RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
No Aspek yang dinilai SL SR KD TP
1 Perawat melaksanakan handhygiene (cuci √
tangan) dengan 6 langkah
2 Perawat melaksanakan handhygiene (cuci √
tangan) sebelum kontak dengan pasien
3 Perawat melaksanakan handgygiene (cuci √
tangan) sebelum melakukan tindakan
aspetik
4 Perawat melaksanakan handgygiene (cuci √
tangan) setelah kontak dengan cairan
tubuh pasien yang terinfeksi
5 Perawat melaksanakan handgygiene (cuci √
tangan) setelah kontak dengan pasien

124
6 Perawat melaksanakan handgygiene (cuci √
tangan) setelah kontak dengan
lingkungan pasien
7 Perawat memakai maker sesuai √
kebutuhan
8 Perawat memakai sarung tangan √
(steril/bersih) sesuai kebutuhan
9 Saat batuk perawat menerapkan etika √
batuk yang benar
10 Perawat membuang sampah pada √
tempatnya dengan benar. Sampah
infeksius (plastik kuning), sampah umum
(plastik hitam), sampah benda tajam
(safety box)
11 Perawat menjaga kebersihan lingkungan √
dengan tidak membuang sampah
sembarangan.
12 Perawat melakukan edukasi handhygiene √
(cuci tangan) kepada pasien dan
penunggu untuk pencegahan infeksi
13 Perawat melakukan edukasi etika batuk √
kepada pasien dan penunggu untuk
pencegahan infeksi
14 Perawat mengedukasikan kepada pasien √
dan penunggu agar menjaga kebersihan
lingkungan di area rumah sakit.
15 Perawat mengedukasikan kepada pasien √
dan penunggu untuk memakai Alat
pelindung Diri (APD) seperti masker agar
tidak tertular infeksi.
Sumber: Hasil observasi dipoliklinik THT tgl 13-15 Januari 2015
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

Tabel 2.69
Penerapan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Polikliklinik Mata RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
No Aspek yang dinilai SL SR KD TP
1 Perawat melaksanakan handhygiene (cuci √
tangan) dengan 6 langkah
2 Perawat melaksanakan handhygiene (cuci √
tangan) sebelum kontak dengan pasien
3 Perawat melaksanakan handgygiene (cuci √
tangan) sebelum melakukan tindakan
aspetik

125
4 Perawat melaksanakan handgygiene (cuci √
tangan) setelah kontak dengan cairan tubuh
pasien yang terinfeksi
5 Perawat melaksanakan handgygiene (cuci √
tangan) setelah kontak dengan pasien
6 Perawat melaksanakan handgygiene (cuci √
tangan) setelah kontak dengan lingkungan
pasien
7 Perawat memakai maker sesuai kebutuhan √
8 Perawat memakai sarung tangan √
(steril/bersih) sesuai kebutuhan
9 Saat batuk perawat menerapkan etika batuk √
yang benar
10 Perawat membuang sampah pada √
tempatnya dengan benar. Sampah infeksius
(plastik kuning), sampah umum (plastik
hitam), sampah benda tajam (safety box)
11 Perawat menjaga kebersihan lingkungan √
dengan tidak membuang sampah
sembarangan.
12 Perawat melakukan edukasi handhygiene √
(cuci tangan) kepada pasien dan penunggu
untuk pencegahan infeksi
13 Perawat melakukan edukasi etika batuk √
kepada pasien dan penunggu untuk
pencegahan infeksi
14 Perawat mengedukasikan kepada pasien √
dan penunggu agar menjaga kebersihan
lingkungan di area rumah sakit.
15 Perawat mengedukasikan kepada pasien √
dan penunggu untuk memakai Alat
pelindung Diri (APD) seperti masker agar
tidak tertular infeksi.
Sumber: Hasil observasi dipoliklinik Mata tgl 13-15 Januari 2015
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

Tabel 2.70
Penerapan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Polikliklinik Paru RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
No Aspek yang dinilai SL SR KD TP
1 Perawat melaksanakan handhygiene (cuci √
tangan) dengan 6 langkah
2 Perawat melaksanakan handhygiene (cuci √
tangan) sebelum kontak dengan pasien

126
3 Perawat melaksanakan handgygiene (cuci √
tangan) sebelum melakukan tindakan
aspetik
4 Perawat melaksanakan handgygiene (cuci √
tangan) setelah kontak dengan cairan tubuh
pasien yang terinfeksi
5 Perawat melaksanakan handgygiene (cuci √
tangan) setelah kontak dengan pasien
6 Perawat melaksanakan handgygiene (cuci √
tangan) setelah kontak dengan lingkungan
pasien
7 Perawat memakai maker sesuai kebutuhan √
8 Perawat memakai sarung tangan √
(steril/bersih) sesuai kebutuhan
9 Saat batuk perawat menerapkan etika batuk √
yang benar
10 Perawat membuang sampah pada √
tempatnya dengan benar. Sampah infeksius
(plastik kuning), sampah umum (plastik
hitam), sampah benda tajam (safety box)
11 Perawat menjaga kebersihan lingkungan √
dengan tidak membuang sampah
sembarangan.
12 Perawat melakukan edukasi handhygiene √
(cuci tangan) kepada pasien dan penunggu
untuk pencegahan infeksi
13 Perawat melakukan edukasi etika batuk √
kepada pasien dan penunggu untuk
pencegahan infeksi
14 Perawat mengedukasikan kepada pasien √
dan penunggu agar menjaga kebersihan
lingkungan di area rumah sakit.
15 Perawat mengedukasikan kepada pasien √
dan penunggu untuk memakai Alat
pelindung Diri (APD) seperti masker agar
tidak tertular infeksi.
Sumber: Hasil observasi dipoliklinik Paru tgl 13-15 Januari 2015
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

127
Tabel 2.71
Penerapan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Polikliklinik Paru RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
No Aspek yang dinilai SL SR KD TP
1 Perawat melaksanakan handhygiene (cuci √
tangan) dengan 6 langkah
2 Perawat melaksanakan handhygiene (cuci √
tangan) sebelum kontak dengan pasien
3 Perawat melaksanakan handgygiene (cuci √
tangan) sebelum melakukan tindakan aspetik
4 Perawat melaksanakan handgygiene (cuci √
tangan) setelah kontak dengan cairan tubuh
pasien yang terinfeksi
5 Perawat melaksanakan handgygiene (cuci √
tangan) setelah kontak dengan pasien
6 Perawat melaksanakan handgygiene (cuci √
tangan) setelah kontak dengan lingkungan
pasien
7 Perawat memakai maker sesuai kebutuhan √
8 Perawat memakai sarung tangan (steril/bersih) √
sesuai kebutuhan
9 Saat batuk perawat menerapkan etika batuk √
yang benar
10 Perawat membuang sampah pada tempatnya √
dengan benar. Sampah infeksius (plastik
kuning), sampah umum (plastik hitam), sampah
benda tajam (safety box)
11 Perawat menjaga kebersihan lingkungan √
dengan tidak membuang sampah sembarangan.
12 Perawat melakukan edukasi handhygiene (cuci √
tangan) kepada pasien dan penunggu untuk
pencegahan infeksi
13 Perawat melakukan edukasi etika batuk kepada √
pasien dan penunggu untuk pencegahan infeksi
14 Perawat mengedukasikan kepada pasien dan √
penunggu agar menjaga kebersihan lingkungan
di area rumah sakit.
15 Perawat mengedukasikan kepada pasien dan √
penunggu untuk memakai Alat pelindung Diri
(APD) seperti masker agar tidak tertular infeksi.
Sumber: Hasil observasi dipoliklinik Kebidanan tgl 13-15 Januari
2015 RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

128
Tabel 2.72
Penerapan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI) Polikliklinik
Jantung RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
No Aspek yang dinilai SL SR KD TP
1 Perawat melaksanakan handhygiene (cuci √
tangan) dengan 6 langkah
2 Perawat melaksanakan handhygiene (cuci √
tangan) sebelum kontak dengan pasien
3 Perawat melaksanakan handgygiene (cuci √
tangan) sebelum melakukan tindakan aspetik
4 Perawat melaksanakan handgygiene (cuci √
tangan) setelah kontak dengan cairan tubuh
pasien yang terinfeksi
5 Perawat melaksanakan handgygiene (cuci √
tangan) setelah kontak dengan pasien
6 Perawat melaksanakan handgygiene (cuci √
tangan) setelah kontak dengan lingkungan
pasien
7 Perawat memakai maker sesuai kebutuhan √
8 Perawat memakai sarung tangan (steril/bersih) √
sesuai kebutuhan
9 Saat batuk perawat menerapkan etika batuk √
yang benar
10 Perawat membuang sampah pada tempatnya √
dengan benar. Sampah infeksius (plastik
kuning), sampah umum (plastik hitam), sampah
benda tajam (safety box)
11 Perawat menjaga kebersihan lingkungan √
dengan tidak membuang sampah sembarangan.
12 Perawat melakukan edukasi handhygiene (cuci √
tangan) kepada pasien dan penunggu untuk
pencegahan infeksi
13 Perawat melakukan edukasi etika batuk kepada √
pasien dan penunggu untuk pencegahan infeksi
14 Perawat mengedukasikan kepada pasien dan √
penunggu agar menjaga kebersihan lingkungan
di area rumah sakit.
15 Perawat mengedukasikan kepada pasien dan √
penunggu untuk memakai Alat pelindung Diri
(APD) seperti masker agar tidak tertular infeksi.
Sumber: Hasil observasi dipoliklinik Jantung tgl 13-15 Januari
2015 RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

Keterangan:
SL: Selalu (4) SR: Sering(3) KD: Kadang (2)
TP: Tidak Pernah (1)

129
Baik: > 75% Cukup: 50-75% Kurang: <50%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Perhitungan = 𝑥 100%
total skor tertinggi
Analisa: Dari hasil observasi di poliklinik Paru,Jantung, THT,
Mata, dan Kebidanan selama 13-15 Januari 2016 didapatkan
hasilPenerapan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI)
presentasenya sebesar 58%. Angka tersebut menunjukkan bahwa
perawat dalam melakukan penerapan pencegahan dan pengendalian
infeksi masih tergolong Cukup. Dari beberapa indikator ada yang
sudah baik seperti tentang mencuci tangan, namun untuk
mengedukasikan kepada pasien dan penunggu untuk memakai Alat
pelindung Diri (APD) masih kurang.

130
BAB III
MASALAH DAN PERENCANAAN

A. ANALISA SWOT
Identifikasi situasi Poliklinik berdasarkan pendekatan Analisis SWOT.
1. Data Pengkajian

1) Jumlah pasien masuk yang mendapatkan pelayanan dipoliklinik mata, poliklinik


jantung, poliklinik THT, poliklinik paru, dan poliklinik kebidanan selama periode
Oktober-Desember 2015 sebanyak 16744 pasien. Jumlah kunjungan paling
banyak terdapat dipoliklinik kebidanan sebanyak 4212 pasien dan jumlah pasien
paling sedikit dipoliklinik paru sejumlah 2290 pasien.
2) Total asuransi atau jaminan kesehatan pasien yang menggunakan jaminan umum
dipoliklinik lantai 1 selama 3 bulan terakhir sebanyak 2281 pasien (14,57%),
BPJS PBI sebanyak 4336 pasien (27,70%), BPJS Non-PBI sebanyak 69 pasien
(57,28%), dan BU sebanyak 69 pasien (0,44%)
3) Daerah asli pasien yang terbanyak yaitu dari kabupaten Banyumas, Poliklinik
Paru 1498 pasien (69,9%), Poliklinik THT 1301 pasien (47,4%), Poliklinik
Jantung 2367 pasien (67,5%), Poliklinik Mata 1697 pasien (63,5%), Poliklinik
Kebidanan 1914 pasien (63,1%). Sedangkan asal pasien paling sedikit yaitu dari
Kabupaten Tegal, Poliklinik paru 0 pasien (0%), Poliklinik THT 78 pasien
(2,84%), Poliklinik Jantung 3 pasien (0,08%), Poliklinik Mata 2 pasien (0,07%),
Poliklinik Kebidanan 3 pasien (0,09%).
4) Jumlah tenaga masing-masing poliklinik sudah memenuhi syarat. Rata-rata dalam
kategori Cukup tetapi perhitungan tolak ukur ini tidak bisa dijadikan tolak ukur,
karena observasi hanya dilakukan 3 hari.
5) Tingkat pendidikan tenaga perawat di ruang Poliklinik Paru, Poliklinik THT,
Poliklinik Jantung, Poliklinik Mata, Poliklinik Kebidanan RSUD Prof.Dr.
Margono Soekarjo rata-rata adalah D3 Keperawatan 5 orang (50%) serta S1
keperawatan seabanyak 2 orang (20%)
6) Sebagian besar kelengkapan dan fungsi alat dimasing-masing poli dalam kondisi
lengkap dan baik, tetapi masih perlu mendapatkan perhatian terkait pengelolaan
dan pemeliharaan baik alat medis maupun non medis yaitu dengan dilengkapinya
SPO dimasing-masing alat.

131
7) Standar Asuhan Keperawatan (SAK) di masing-masing poli sebagian belum
tersedia
8) Pelaksanaan tugas pokok ketua tim di Poli Paru, THT, Jantung, Mata, dan
Kebidanan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo dikategorikan Baik yaitu 77,61%
9) Pelaksanaan tugas perawat pelaksana di Poli Paru, THT, Jantung, Mata, dan
Kebidanan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo dikategorikan Baik yaitu 78,8%
10) Pelaksanaan meeting morning di Poli Paru, THT, Jantung, Mata, dan Kebidanan
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo dikategorikan Baik yaitu 77,14%
11) Pendokumentasian selalu dilakukan di setiap poli akan tetapi belum optimal
karena ada beberapa aspek yang belum terisi di beberapa poli, seperti pada bagian
objektif, format intervensi dan evaluasi juga belum ada dalam format
pendokumentasian.
12) Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner, rata-rata kepuasan kerja perawat di
poliklinik dikatagorikan “cukup” dengan nilai 61,25%. Kondisi ruangan kerja
terutama yang berkaitan dengan ventilasi udara, kebersihan, dan kebisingan,
tersedianya peralatan dan perlengkapan yang mendukung pekerjaan, kemampuan
supervisi/pengawas dalam menjalankan tugasnya dan perawat tidak puas dalam
hal tidak tersedianya fasilitas penunjang seperti kamar mandi, tempat parkir.
13) Alasan pasien berobat di RSUD Margono Soekarjo karena pelayanan baik
sejumlah 13 orang (44,83%) dan jumlah paling sedikit karena murah sejumlah 1
orang (3,45%).
14) Prosedur pelayanan rawat jalan di Poliklinik Jantung, Paru, THT, Mata,
Kebidanan Dan Kandungan Di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto
diatas menunjukan bahwa jumlah terbanyak dengan alasan mudah sebanyak 22
pasien (73,33%) dan jumlah paling sedikit dengan alasan sangat mudah sebanyak
2 pasien (6,67 %)
15) Pendapat tentang biaya berobat rawat jalan di Poliklinik Jantung, Paru, THT,
Mata, Kebidanan Dan Kandungan Di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo
Purwokerto diatas menunjukan bahwa jumlah terbanyak dengan alasan
sesuai/standar sebanyak 27 pasien (90,00%) dan paling sedikit dengan alasan
mahal sebanyak 3 pasien (10,00%).
16) Pelayanan sudah sesuai dengan biaya berobat rawat jalan di Poliklinik Jantung,
Paru, THT, Mata, Kebidanan Dan Kandungan Di RSUD Prof Dr Margono
Soekarjo Purwokerto diatas menunjukan bahwa paling banyak dengan alasan

132
sesuai sebanyak 22 pasien (73,33%) dan paling sedikit dengan alasan tidak sesuai
sebanyak 1 pasien (3,33%).
17) Kepuasan pelayanan apotik dengan sistem komputer Poliklinik Jantung, Paru,
THT, Mata, Kebidanan Dan Kandungan Di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo
Purwokerto diatas menunjukan bahwa paling banyak dengan alasan setuju
sebanyak 24 pasien (80%) dan paling sedikit dengan alasan sangat tidak setuju
sebanyak 1 pasien (3,33%).
18) Kepuasan pelayanan dokter di Poliklinik Jantung, Paru, THT, Mata, Kebidanan
Dan Kandungan Di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto diatas
menunjukan hasil BAIK yaitu sebesar 82,2%.
19) Kepuasan pelayanan perawat/petugas di Poliklinik Jantung, Paru, THT, Mata,
Kebidanan Dan Kandungan Di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto
diatas menunjukan hasil BAIK yaitu sebesar 79,01%
20) Kepuasan pelayanan petugas loket pendaftaran di Poliklinik Jantung, Paru, THT,
Mata, Kebidanan Dan Kandungan Di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo
Purwokerto diatas menunjukan hasil BAIK yaitu sebesar 83%.
21) Kepuasan pelayanan kebersihan umum di Poliklinik Jantung, Paru, THT, Mata,
Kebidanan Dan Kandungan Di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto
diatas menunjukan hasil CUKUP yaitu sebesar 68,53%.
22) Pelaksanaan standar precaution di poliklinik paru, poliklinik THT, poliklinik
jantung, poliklinik mata, poliklinik kebidanan selama periode 6-9 januari 2016
didapatkan hasil baik pada poli paru (82,05%) , poli kebidanan (87,18 %) dan
hasil cukup pada poli THT (69,23%) , poli jantung (51,28%) dan poli mata
(58,97%).
23) Pelaksanaan pasien safety poli klinik Paru, THT, Jantung, Mata, Kebidanan
RSMS , selama periode 6-9 Januari 2016, didapatkan hasil baik, dengan
presentase 75,93 % - 85,19%.
24) Nyeri dipoliklinik Paru,Jantung,THT, Mata, dan kebidanan dan kandungan
selama 5-8 Januari 2016 didapatkan hasil pada poliklinik Paru ditemukan 27
pasien (38.5%) mengeluh sedikit nyeri. pada poliklinik Jantung didapatkan 115
pasien (48%) mengeluh sedikit nyeri dan 15 pasien (6.25%) mengeluh sedikit
lebih nyeri. Pada poliklinik THT terdapat 58 pasien (34.1%) mengeluh sedikit
nyeri dan 25 pasien (14.7%) mengeluh sedikit lebih nyeri. Poliklinik Mata 12

133
pasien (8.3%) mengeluh sedikit nyeri. pada poliklinik kebidanan dan kandungan
162 pasien (74%) mengeluh sedikit nyeri.
25) Resiko jatuh di poliklinik Paru dari 70 pasien, 3 pasien (4.2%) beresiko rendah
dan 1 pasien (1.4%) beresiko tinggi jatuh. pada poli jantung 6 pasien (2.5%)
beresiko rendah. Poli THT 3 pasien (7.6%) beresiko rendah. Poli Mata 3 pasien
(7.6%) beresiko rendah. Dan Poli kebidanan dan kandungan 5 pasien (2.2%)
beresiko rendah dan 1 pasien (0.4%) beresiko tinggi jatuh.
26) Dipoliklinik paru, jantung, THT, mata, dan kebidanan, didapat waktu tunggu di
poliklinik mayoritas lebih dari 1 jam yaitu sebesar 73%,
27) Waktu tunggu pasien dipoliklinik masih tergolong lama, yaitu sebesar 73,3%
lama tunggunya masih lebih dari 1 jam.
2. Variabel S,W,O, dan T
NO VARIABEL DIMENSI

1. STRENGHT 1. Kebutuhan tenaga disetiap Poli sudah memenuhi standar.


2. Pendokumentasian sudah menggunakan sistem komputer
sehingga satu data.
3. Prosedur pelayanan rawat jalan di RSUD Prof. Dr.
Margono Soekardjo tergolong mudah yaitu sebesar
(73,33%)
4. Petugas polikinik sudah mendapatkan pelatihan dasar dan
pelatihan khusus dibidang polklinik masing-masing
5. Standar fasilitas umum sudah memenuhi standar
6. Semua BPJP di poliklinik sudah spesialis
7. Poli klinik di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo
tergolong lengkap
8. Sudah tersedianya teknologi informasi dan promosi
berbasis internet di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo.
9. Pasien memilih berobat ke RSUD Prof. Dr. Margono
Soekardjo sebagian besar karena pelayanan yang baik
(44,83%)
10. Banyak yang periksa ke RSUD Prof. Dr. Margono
Soekardjo karena RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo
merupakan rumah sakit rujukan (34,48%)
2. WEAKNESSES 1. Disetiap poli belum tersedia Standar Asuhan Keperawatan
(SAK).
2. Semua form pendokumentasian sudah terisi namun
pengisian form belum tepat.
3. Kepuasan tenaga kerja yang dalam kategori cukup yaitu
sebesar 61,25%
4. Edukasi yang kurang kepada pasien terkait pencegahan
dan pengendalian infeksi.
5. Tempat tunggu yang kurang nyaman karena jumlah kursi
yang kurang.

134
6. Waktu tunggu yang lama > 60 menit
7. Komunikasi terapeutik belum sepenuhnya dilakukan
(salam, pengenalan diri perawat, ucapan terima kasih)
3. OPORTUNITY 1. Semakin meningkatnya jumlah warga miskin yang
mendapatkan BPJS.
2. Pesatnya perkembangan teknologi disemua bidang.
3. Stigma masyarakat menilai RSUD Prof. Dr. Margono
Soekardjo mempunyai fasilitas paling lengkap di daerah
4. Lokasi RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo yang strategis
dan akses transportasi ke RS mudah
5. Adanya seminar dan pelatihan penunjang yang diadakan
berbagai pihak (eksternal Rumah Sakit) untuk
meningkatkan kualitas perawat.

4. THREAT 1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk


mendapatkan pelayanan yang lebih profesional
2. Adanya rumah sakit kompotitor di kota yang sama.
3. Adanya tuntutan dari pasien untuk mendapatkan
pelayanan yang lebih cepat dan mudah.
3. Matriks Internal Eksternal
NO VARIABEL BOBOT RATING BxR SKOR
(B) (R)
1. STRENGHT
 Kebutuhan tenaga disetiap Poli 3 0,45 S-W
sudah memenuhi standar. 0,15 3,19-
 Pendokumentasian sudah 4 0,4 2,39 =
menggunakan sistem komputer
0,8
sehingga satu data.
0,1
 Prosedur pelayanan rawat jalan di
RSUD Prof. Dr. Margono 4 0,52
Soekardjo tergolong mudah yaitu
sebesar (73,33%)
 Petugas polikinik sudah
mendapatkan pelatihan dasar dan 0,13 4 0,72
pelatihan khusus dibidang
polklinik masing-masing
 Standar fasilitas umum sudah
memenuhi standar
 Semua BPJP di poliklinik sudah 3 0,15
spesialis
 Poli klinik di RSUD Prof. Dr. 2 0,1
Margono Soekardjo tergolong 0,18
lengkap
3 0,21
 Sudah tersedianya teknologi
informasi dan promosi berbasis
internet di RSUD Prof. Dr.
Margono Soekardjo. 3 0,3
 Pasien memilih berobat ke RSUD

135
Prof. Dr. Margono Soekardjo 0,05
sebagian besar karena pelayanan
yang baik (44,83%) 2 0,14
 Banyak yang periksa ke RSUD
Prof. Dr. Margono Soekardjo 0,05
karena RSUD Prof. Dr. Margono
Soekardjo merupakan rumah sakit
rujukan (34,48%). 2 0,2
0,07

0,1

0,07

0,1

TOTAL 1 3,19

2. WEAKNESSES
 Disetiap poli belum tersedia 0,2 2 0,4
Standar Asuhan Keperawatan
(SAK).
 Semua form pendokumentasian
0,15 2 0,3
sudah terisi namun pengisian
form belum tepat.
 Kepuasan tenaga kerja yang
dalam kategori cukup yaitu 0,18 2 0,36
sebesar 61,25%
 Edukasi yang kurang kepada
pasien terkait pencegahan dan 0,13 4 0,52
pengendalian infeksi.
 Tempat tunggu yang kurang
nyaman karena jumlah kursi yang
kurang. 0,11 2 0,22
 Waktu tunggu yang lama > 60
menit

136
 Komunikasi terapeutik belum 0,13 3 0,39
sepenuhnya dilakukan (salam,
pengenalan diri perawat, ucapan 0,1 2 0,2
terima kasih)

TOTAL 1 2,39

3. OPORTUNITY
 Semakin meningkatnya jumlah 0,18 4 0,72 O-T
warga miskin yang mendapatkan 3,04 –
BPJS. 2,05 =
 Semakin banyaknya Universitas
0,16 2 0,32 0,99
dan Sekolah tinggi dibidang
kesehatan yang berkualitas.
 Pesatnya perkembangan teknologi
disemua bidang. 0,18 4 0,72
 Stigma masyarakat menilai
RSUD Prof. Dr. Margono 0,16 2 0,32
Soekardjo mempunyai fasilitas
paling lengkap di daerah
 Lokasi RSUD Prof. Dr. Margono
Soekardjo yang strategis dan
akses transportasi ke RS mudah 0,1 3 0,3
 Adanya seminar dan pelatihan
penunjang yang diadakan
berbagai pihak (eksternal Rumah 0,22 3 0,66
Sakit) untuk meningkatkan
kualitas perawat.

TOTAL 1 3,04
4. THREAT
 Adanya tuntutan yang lebih tinggi 3 0,4
dari masyarakat untuk 0,2
mendapatkan pelayanan yang
lebih profesional
 Adanya rumah sakit kompotitor
di kota yang sama. 2 0,4
 Adanya tuntutan dari pasien
untuk mendapatkan pelayanan
yang lebih cepat dan mudah. 0,2 1 0,36

0,18

137
TOTAL 1 2,05

4. Diagram Layang Analisis SWOT

138
STRENGHT WEAKNESSES
 Kebutuhan tenaga disetiap Poli sudah  Disetiap poli belum tersedia Standar
memenuhi standar. Asuhan Keperawatan (SAK).
 Pendokumentasian sudah menggunakan  Semua form pendokumentasian sudah
sistem komputer sehingga satu data. terisi namun pengisian form belum tepat.
 Prosedur pelayanan rawat jalan di RSUD  Kepuasan tenaga kerja yang dalam
Prof. Dr. Margono Soekardjo tergolong kategori cukup yaitu sebesar 61,25%
mudah yaitu sebesar (73,33%)  Edukasi yang kurang kepada pasien terkait
 Petugas polikinik sudah mendapatkan pencegahan dan pengendalian infeksi.
pelatihan dasar dan pelatihan khusus dibidang  Tempat tunggu yang kurang nyaman
polklinik masing-masing karena jumlah kursi yang kurang.
 Standar fasilitas umum sudah memenuhi  Waktu tunggu yang lama > 60 menit
standar  Komunikasi terapeutik belum sepenuhnya
 Semua BPJP di poliklinik sudah spesialis dilakukan (salam, pengenalan diri perawat,
 Poli klinik di RSUD Prof. Dr. Margono ucapan terima kasih)
Soekardjo tergolong lengkap
 Sudah tersedianya teknologi informasi dan
promosi berbasis internet di RSUD Prof. Dr.
Margono Soekardjo.
 Pasien memilih berobat ke RSUD Prof. Dr.
Margono Soekardjo sebagian besar karena
pelayanan yang baik (44,83%)
 Banyak yang periksa ke RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo karena RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo merupakan rumah sakit
rujukan (34,48%)
OPORTUNITY
 Semakin meningkatnya jumlah
warga miskin yang SO : WO :
mendapatkan BPJS.
 Pesatnya perkembangan  Memaksimalkan promosi kesehatan untuk  Menyediakan Standar Asuhan
teknologi disemua bidang. meningkatkan kunjungan dan membangun Keperawatan dar masing-masing polilinik

139
 Stigma masyarakat menilai stigma positif terhadap RSUD Prof. Dr.  Memanfaatkan evaluasi penilaian
RSUD Prof. Dr. Margono Margono Soekarjo melalui media leaflet kepuasan pasien terhadap RSUD Prof. Dr.
Soekardjo mempunyai fasilitas  Melakukan pendokumentasian rekam medis Margono Soekarjo untuk meningkatkan
paling lengkap di daerah elektronik dengan lengkap sesuai pedoman kunjungan pasien ke poliklinik dengan
 Lokasi RSUD Prof. Dr. kotak saran di masing-masing ruangan
Margono Soekarjo yang polikliik
strategis dan akses transportasi
ke Rumah Sakit mudah
 Adanya seminar dan pelatihan
penunjang yang diadakan
berbagai pihak (eksternal
Rumah Sakit) untuk
meningkatkan kualitas perawat.

THREAT ST : WT :
 Adanya tuntutan yang lebih
tinggi dari masyarakat untuk  Melakukan pemantauan dan pemeliharaan  Memaksimalkan fasilitas teknologi seperti
mendapatkan pelayanan yang semua peralatan medis serta fasilitas umum pendokumentasian keperawatan untuk
lebih profesional yang sudah baik untuk mengatasi persaingan memenuhi tuntutan masyarakat agar
 Adanya rumah sakit kompotitor dari Rumah Sakit kompotitor. mendapatkan pelayanan yang lebih baik.

140
di kota yang sama.  Meningkatkan pelayanan yang lebih  Meningkatkan komunikasi efektif untuk
 Adanya tuntutan dari pasien profesional dengan menggunakan tindakan memenuhi tuntutan masyarakat agar
untuk mendapatkan pelayanan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) mendapatkan pelayanan yang lebih baik.
yang lebih cepat dan mudah. yang benar

B. PERENCANAAN DAN POA


1. Analisa Data

Tabel 3.3
Analisa Data Masalah Di Poliklinik
RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto

NO Data Fokus Masalah

1 Hasil observasi yang didapatkan bahwa penerapan PPI pada bagian Kurang optimalnya pelaksanaan edukasi perawat
pencegahan seperti edukasi perawat ke pasien mengenai handhygiene dan kepada pasien mengenai PPI khususnya pada bagian
etika batuk di masing-masing poliklinik RSUD Prof. Dr. Margono pencegahan seperti edukasi handhygiene dan etika
Soekardjo Purwokerto sudah dilakukan tapi belum optimal. batukdi Poliklinik RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo
Purwokerto.

2 Hasil observasi yang didapatkan data bahwa pendokumentasian sudah Kurang optimalnya proses dokumentasi asuhan

141
menggunakan sistem berbasis komputer dan isian form entrian/input sudah keperawatan dipoliklinik RSUD Prof. Dr. Margono
terisi semua. Namun dari segi kualitas isian entri didapatkan bahwa pada Soekardjo Purwokerto
bagian analisis keperawatan, implementasi dan edukasi ada yang belum
sesuai dengan keluhan pasien
3 Hasil observasi didapat bahwa setiap poliklinik sudah memiliki alat dan Belum tersedianya Standar Prosedur Operasional
fasilitas yang lengkap dan kondisi baik, namun masih perlu mendapat (SPO) dimasing-masing alat medis.
perhatian terkait pengelolaan dan pemeliharaan baik alat medis maupun
non medis yaitu dengan dilengkapinya Standar Prosedur Operasional
(SPO) dimasing-masing alat.
4 Hasil pengkajian didapatkan jumlah pasien nyeri yang terdiri dari sedikit Belum optimalnya pengkajian dan penatalaksanaan
nyeri sebanyak 43,64% dan sedikit lebih nyeri sebesar 4,67%, sedangkan keperawatan terkait dengan nyeri.
sisanya tidak nyeri. Dalam hal pengkajian sudah berjalan namun belum
optimal, hal ini dikarenakan belum adanya manajemen nyeri disetiap poli.
Saat ini untuk penanganan nyeri hanya dilakukan dengan medis.

142
2. Prioritas Masalah

Tabel 3.4
Prioritas Masalah Di Poliklinik
RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto
NO MASALAH V M1 M2 M3 M4 M5 Total
Kurang optimalnya pelaksanaan
edukasi perawat kepada pasien
mengenai PPI khususnya pada
bagian pencegahan seperti
1 edukasi handhygiene dan etika 4 4 3 3 4 2 19
batuk di Poliklinik RSUD Prof.
Dr. Margono Soekardjo
Purwokerto.

Kurang optimalnya proses


dokumentasi asuhan keperawatan
2 di Poliklinik RSUD Prof. Dr. 4 4 3 4 4 3 22
Margono Soekardjo Purwokerto.

Belum tersedianya Standar


3 Prosedur Operasional (SPO) 3 3 1 3 4 2 16
dimasing-masing alat medis.

Belum optimalnya pengkajian dan


4 penatalaksanaan keperawatan 4 3 4 3 2 2 18
terkait dengan nyeri.

KETERANGAN: Keterangan :
V : Visi 1 : Rendah sekali
M1 : Misi 1 2 : Rendah
M2 : Misi 2 3 : Sedang
M3 : Misi 3 4 : Tinggi
M4 : Misi 4 5 : Tinggi Sekali
M4 : Misi 5

Prioritas Masalah
1. Kurang optimalnya proses dokumentasi asuhan keperawatan di Poliklinik RSUD Prof.
Dr. Margono Soekardjo Purwokerto.
2. Kurang optimalnya pelaksanaan edukasi perawat kepada pasien mengenai PPI
khususnya pada bagian pencegahan seperti edukasi handhygiene dan etika batuk di
Poliklinik RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto?
3. Belum optimalnya pengkajian dan penatalaksanaan keperawatan terkait dengan nyeri.
4. Belum tersedianya Standar Prosedur Operasional (SPO) dimasing-masing alat medis.

143
STRATEGI SWOT
KESESUAIAN VISI DAN MISI

Visi Rumah Sakit Prof Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

“Prima dalam pelayanan sub spesialistik dan pendidikan profesi”

Misi Rumah Sakit Prof Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan subspesialistik


2. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dibidang
kesehatan
3. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui peningkatan
profesionalisme dan kesejahteraan
4. Mengembangkan sarana dan prasarana yang unggul, tepat dan aman
5. Mengembangkan system manajemen yang handal, transparan, akuntabel, efektif dan
efisien.

144
Tabel 3.5
POA (Planing Of Actions)
RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto

POKOK Waktu Dan Penanggung


No MASALAH URAIAN KEGIATAN SASARAN TARGET
KEGIATAN Tempat jawab
1 Kurang Mengoptimalkan 1) Melakukan pelaksanakan 1) KaTim 19-21 Januri Pembuatan Yuyun Tri
optimalnya pendokumentasian pengkajian keperawatan 2) PA 2016 di asuhan H.
proses asuhan secara komprehensif Poliklinik keperawatan yang
dokumentasi keperawatan 2) Kelengkapan diagnosa Paru, THT, optimal dan
asuhan a. Memotivasi keperawatan sesuai Jantung, benar(75%-90%):
keperawatan perawat untuk dengan kondisi klien Mata, dan a. Pembuatan
di Poliklinik mengisi format 3) Membuat diagnosa Kebidanan prioritas
RSUD Prof. asuhan keperawatan sesuai RSUD Prof. diagnosa
Dr. Margono keperawatan NANDA Dr. Margono keperawatan
Soekardjo dengan lengkap 4) Membuat prioritas Soekardjo terealisasi
Purwokerto. dan tepat. diagnosa keperawatan Purwokerto. b. Diagnosa
b. Memberikan 5) Membuat intervensi keperawatan
sosialisasi keperawatran sesuai pada Data
tentang : dengan literature (NIC- entri klien
 Merencanakan NOC) sesuai tercapai
Intervensi 6) Membuat implementasi c. Intervensi
keperawatan sesuai dengan intervensi keperawatan
sesuai dengan 7) Membuat evaluasi sesuai pada data

145
masalah klien dengan tujuan entrian sesuai
 Melakukan Keperawatan dengan
implementasi 8) Memberikan literature literature
sesuai dengan diagnosa NANDA (NIC-NOC)
intervensi Aplikasi 2014 tercapai
yang telah 9) Mendemonstrasikan cara d. Implementasi
direncanakan pendokumentasian pada data
a. Menyediakan secara optimal entrian sesuai
literatur diagnosa 10) Memotivasi perawat dengan
dan intervensi, poliklinik untuk selalu diagnosa
implementasi melakukan dokumentasi keperawatan
keperawatan secara optimal. tercapai
yang sering e. Evaluasi pada
muncul di form data
Poliklinik Paru, entrian sesuai
THT, Jantung, Tujuan
Mata, dan Keperawatan
Kebidanan terpai
RSUD Prof. Dr. f. Tersedianya
Margono Literatur
Soekardjo diagnosa
Purwokerto. keperawatan,
Implementasi,
NANDA

146
Aplikasi 2014
terealisasi
2 Kurang Mengoptimalkan 1) Melakukan demonstrasi KaTim, PA, 19-21 Januri Melaksanakan Sukirno
optimalnya pelaksanaan PPI handhygiene dan etika Pasien, dan 2016 di Promosi
pelaksanaan khususnya pada batuk kepada pasien dan keluarga Poliklinik kesehatan dan
edukasi edukasi pada penunggu. Paru, THT, edukasi melalui
perawat bagian pencegahan 2) Menyediakan media Jantung, (70-90%):
kepada : edukasi poster atau Mata, dan a. Demonstrasi
pasien b. Mendemonstras leaflet. Kebidanan handhygiene
mengenai PPI ikan 3) Menyusun program RSUD Prof. dan etika
khususnya handhygiene penkes/promosi Dr. Margono batuk.
pada bagian dan etika batuk kesehatan terhadap Soekardjo b. Pengadaan
pencegahan kepada pasien perawat setiap meeting Purwokerto. media edukasi
seperti c. Menyediakan morning. poster atau
edukasi media edukasi. 4) Membudayakan perawat leaflet
handhygiene untuk melakukan tercapai.
dan etika penkes/promosi
batuk di kesehatan terhadap
Poliklinik pasien sebelum
RSUD Prof. pelayanan poliklinik.
Dr. 5) Membuat format
MargonoSoe dokumentasi kegiatan
kardjo harian perawat.
Purwokerto.

147
3 Belum Mengoptimalkan 1) Menyediakan panduan KaTim, PA, 19-21 Januri a. Menyediakan Zaenal
optimalnya penatalaksanaan pengkajian nyeri 2016 di panduan Abidin
pengkajian management nyeri 2) Mengoptimalkan Poliklinik pengkajian
dan : penatalaksanaan Paru, THT, nyeri (80%-
penatalaksan a. Menyediakan manajemen nyeri Jantung, 90%)
aan panduan 3) Mensosialisasikan Mata, dan b. Mengoptimalk
keperawatan pengkajian pelaksanaan manajemen Kebidanan an
terkait nyeri nyeri pada perawat. RSUD Prof. penatalaksana
dengan nyeri. b. Mengoptimalk Dr. Margono an manajemen
an Soekardjo nyeri (80%-
penatalaksana Purwokerto. 90%)
an manajemen
nyeri

4 Belum Mengoptimalkan 1) Menyediakan SPO Perawat 19-21 Januri a. Menyediakan Puji Astuti
tersedianya pengelolaan dan disetiap alat kesehatan 2016 di SPO disetiap
Standar pemeliharaan 2) Mensosialisasikan agar Poliklinik alat kesehatan
Prosedur fasilitas atau alat dalam penggunaan alat Paru, THT, (80%-90%)
Operasional medis : sesuai SPO Jantung, b. Mensosialisasi
(SPO) a. Menyediakan 3) Membuat jadwal Mata, dan kan agar
dimasing- SPO disetiap pemeliharaan alat. Kebidanan dalam
masing alat alat kesehatan RSUD Prof. penggunaan
medis. Dr. Margono alat sesuai
Soekardjo SPO (80-90%)

148
Purwokerto. c. Membuat
jadwal
pemeliharaan
alat (80-90%)

149
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Berdasarkan Plan Of Action (POA) yang telah disusun, telah dilaksanakan


beberapa tindakan/kegiatan di Poliklinik Paru, Poliklinik THT, Poliklinik Jantung,
Poliklinik Mata, Poliklinik Kebidanan dan Kandungan, yaitu:
A. SAK diagnosa keperawatan yang sering muncul di instalasi rawat jalan
RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo
1. Pelaksanaan
Tabel 4.1
SAK diagnosa keperawatan yang sering muncul di instalasi rawat jalan
RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo
MINGGU
No ITEM
1 2 3
1 Menyusun rencana penyusunan SAK

2 Berkoordinasi dengan pihak terkait dengan penyusunan SAK

3 Menyusun panduan SAK di masing-masing poliklinik

4 Mensosialisasikan SAK

5 Mengevaluasi Penerapan SAK

2. Evaluasi Proses
Tabel 4.2
SAK diagnosa keperawatan yang sering muncul di instalasi rawat jalan
RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo
No ITEM NILAI
1 Menyusun rencana penyusunan SAK 1
2 Berkoordinasi dengan pihak terkait dengan penyusunan SAK 1
3 Menyusun panduan SAK di masing-masing poliklinik 1
4 Mensosialisasikan SAK 1
5 Mengevaluasi Penerapan SAK 0
Prosentase 80%
Keterangan nilai:
Ya =1
Tidak = 0

150
Analisa: dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa SAK diagnosa
keperawatan yang sering muncul di Poliklinik Paru, Poliklinik THT,
Poliklinik Jantung, Poliklinik Mata, Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan, 80% sudah tercapai. Hanya saja penerapan evaluasi SAK
belum dilaksanakan

3. Evaluasi Pelaksanaan
Tabel 4.3 SAK di masing-masing poliklinik
No. Poliklinik Keterangan
1 Poli Paru Tersedia
2 Poli THT Tersedia
3 Poli Jantung Tersedia
4 Poli Mata Tersedia
5 Poli Kebidanan dan Kandungan Tersedia
Presentase 100%
Analisa:
Dari di atas menunjukkan bahwa dalam pelaksanaannya, SAK yang
disusun beradasarkan diagnosa keperawatan paling sering muncul di
Poliklinik Paru, Poliklinik THT, Poliklinik Jantung, Poliklinik Mata,
Poliklinik Kebidanan dan Kandungan telah tercapai 100%. Semua
diagnosa sudah dijadikan dalam 1 buku SAK

B. Proses edukasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) kepada pasien


maupun keluarga pasien di instalasi rawat jalan RSUD Prof.Dr.Margono
Soekarjo
1. Pelaksanaan
Tabel 4.4
Proses edukasi PPI kepada pasien maupun keluarga pasien
MINGGU
No ITEM
1 2 3
1 Menyusun sarana dan prasarana untuk edukasi
2 Melakukan edukasi pasien maupun keluarga pasien si
masing-masing poliklinik
3 Mengevaluasi penerapan edukasi di masing-masing
poliklinik

151
2. Evaluasi proses
Tabel 4.5
Proses edukasi PPI kepada pasien maupun keluarga pasien
No ITEM NILAI
1 Menyusun sarana dan prasarana untuk edukasi 1
2 Melakukan edukasi pasien maupun keluarga pasien si 1
masing-masing poliklinik
3 Mengevaluasi penerapan edukasi di masing-masing 0
poliklinik
Prosentase 80%
Keterangan nilai:
Ya =1
Tidak = 0
Analisa: dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa proses edukasi PPI
kepada pasien maupun keluarga pasien di Poliklinik Paru, Poliklinik
THT, Poliklinik Jantung, Poliklinik Mata, Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan, 80% sudah tercapai. Hanya saja evaluasi penerapan edukasi
PPI di masing-masing poliklinik belum dilaksanakan.

3. Evaluasi Pelaksanaan
Tabel 4.5 pelaksanaan edukasi PPI oleh perawat
No ITEM NILAI
Paru THT Jantung Mata Kebidanan
1 Melakukan edukasi cuci 0 1 1 1 1
tangan
2 Melakukan edukasi etika 1 0 0 0 1
batuk
3 Melakukan edukasi 1 0 0 1 1
pemakaian APD
(Masker)
4 Melakukan edukasi 0 1 0 1 1
kebersihan lingkungan
Prosentase

152
Tabel 4.6 pelaksanaan edukasi PPI oleh pasien
No ITEM NILAI
n %
1 Pasien/penunggu tahu manfaat cuci tangan. 40 80

2 Pasien/penunggu mampu menjelaskan langkah- 34 68


langkah cuci tangan
3 Pasien/penunggu mampu mempraktekan cuci 30 60
tangan yang benar
4 Pasien/penunggu tahu manfaat etika batuk yang 40 80
benar
5 Pasien/penunggu mampu mempraktekan cara 31 62
etika batuk yang benar
6 Pasien/penunggu tahu manfaat menggunakan 40 80
masker di lingkungan rumah sakit
7 Pasien/penunggu tahu cara menggunakan 33 66
masker dengan benar
8 Pasien tahu pentingnya menjaga lingkungan 37 74

9 Pasien/penunggu kemana harus membuang 40 80


sampah
Jumlah Total 350 72,2

Keterangan nilai:
Ya =1
Tidak = 0
Analisa:

C. Penatalaksanaan Keperawatan Manajemen Nyeri di instalasi rawat jalan


RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo
1. Pelaksanaan
Tabel 4.7
Penatalaksanaan Keperawatan Manajemen Nyeri instalasi rawat jalan RSUD
Prof.Dr.Margono Soekarjo
No ITEM MINGGU
1 2 3
1 Menyusun dan menyediakan pengkajian nyeri
2 Mensosialisasikan manajemen nyeri
3 Mengevaluasi penerapan manajemen nyeri

2. Evaluasi proses

153
Tabel 4.8
Penatalaksanaan Keperawatan Manajemen Nyeri instalasi rawat jalan
RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo
No ITEM NILAI
1 Menyusun dan menyediakan pengkajian nyeri 1
2 Mensosialisasikan manajemen nyeri 1
3 Mengevaluasi penerapan manajemen nyeri 0
Prosentase 66,6%
Keterangan nilai:
Ya =1
Tidak = 0
Analisa: dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penatalaksanaan
keperawatan manajemen nyeri di Poliklinik Paru, Poliklinik THT,
Poliklinik Jantung, Poliklinik Mata, Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan, 66,6% sudah tercapai. Hanya saja evaluasi penerapan
manajemen nyeri masing-masing poliklinik belum dilaksanakan.

3. Evaluasi Pelaksanaan
Tabel 4.9
Penatalaksanaan Keperawatan Manajemen Nyeri instalasi rawat jalan
RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo
No ITEM NILAI

1 Perawat melakukan pengkajian nyeri sesuai pedoman 1

2 Perawat memberikan treatment manajemen nyeri 0

3 Perawat memberikan edukasi manajemen nyeri jika diperlukan 0

Prosentase 30%

Keterangan nilai:
Ya =1
Tidak = 0
Analisa:
Setelah diberikan perlakuan di masing-masing poliklinik diperoleh hasil
30% perawat mampu melakukan manajemen nyeri, dengan singkatnya
waktu pelayanan terkadang perawat tidak sepenuhnya melakukan
manajemen nyeri sesuai dengan penatalakasanaan yang telah ditentukan.

154
D. Ketersediaan standar operasional prosedur di setiap alat medis
1. Pelaksanaan
Tabel 4.10
Standar Operasional Prosedur Alat Medis
No ITEM MINGGU
1 2 3
1 Mengidentifikasi alat-alat medis seluruh klinik
2 Berkoordinasi dengan pihak terkait SPO yang sudah ada
3 Menerapkan dan memasang SPO di masing-masing alat
medis
4 Mengevaluasi penerapan SPO yang telah dibuat

2. Evaluasi Proses
Tabel 4.11
Standar Operasional Prosedur Alat Medis
No ITEM NILAI
1 Mengidentifikasi alat-alat medis seluruh klinik 1
2 Berkoordinasi dengan pihak terkait SPO yang sudah ada 1
3 Menerapkan dan memasang SPO di masing-masing alat medis 1
4 Mengevaluasi penerapan SPO yang telah dibuat 0
Prosentase 75%
Keterangan nilai:
Ya =1
Tidak = 0
Analisa: dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan standar
operasional prosedur alat medis di Poliklinik Paru, Poliklinik THT,
Poliklinik Jantung, Poliklinik Mata, Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan, 75% sudah tercapai. Hanya saja evaluasi penerapan SPO
yang telah dibuat masing-masing poliklinik belum dilaksanakan.

3. Evaluasi Pelaksanaan
Tabel 4.12
Standar Operasional Prosedur Alat Medis
No ITEM NILAI
1 Perawat membaca SPO sebelum mengoperasikan alat medis 0
maupun non medis
2 Perawat mengoperasikan alat medis maupun non medis 1
3 Perawat melakukan pemeliharaan alat medis maupun non 1

155
medis
Prosentase 66,6%
Keterangan nilai:
Ya =1
Tidak = 0
Analisa: Setelah diberikan perlakuan diperoleh hasil 66,6% seluruh
perawat poliklinik melakukan pengguanaan dan pengelolaan alat medis
maupun non medis sesuai SPO yang berlaku.

156
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
B. SARAN
1. Perawat Poliklinik
a. Perlu adanya dorongan dari atasan seperti kepala IRJA sebagai
fasilitator untuk pelaksanaan kegiatan edukasi kepada pasien tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
b. Perlunya peran perawat dalam mencontohkan tentang pelaksanaan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
c. Perlunya monitoring dan evaluasi dari kepala IRJA atau penanggung
jawab dalam pelaksanaan dan pendokumentasian asuhan keperawatan
d. Perlu adanya implementasi langsung dari perawat terkait manajemen
nyeri terhadap pasien.
2. Institusi Rumah Sakit
a. Perlunya mengevaluasi ulang format pendomentasian asuhan
keperawatan dalam sistem komputer agar lebih efektif dan efisien.
b. Manajemen rumah sakit terutama manajemen keperawatn lebih
memonitoring dan mengevaluasi manajemen rawat jalan.
c. Perlunya monitor dan evaluasi terkait edukasi dari perawat kepada
pasien secara kontinyu.

157

Anda mungkin juga menyukai