KANKER SERVIKS
I. KONSEP KEPERAWATAN
A. DEFINISI
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim
sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan
Kanker serviks atau yang lebih dikenal dengan istilah kanker leher rahim
adalah tumbuhnya sel-sel tidak normal pada leher rahim, perubahan untuk
menjadi sel kanker memakan waktu lama, sekitar 10 sampai 15 tahun. Kanker ini
biasanya terjadi pada wanita yang berusia kisaran 30 sampai dengan 50 tahun,
kualitas hidup secara fisik, kejiawaan dan kesehatan seksual.setra penyakit nomor
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim
sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan
B. ETIOLOGI
1. HPV (Human Papilloma Virus).
HPV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan terjadinya kutil pada daerah
HPV sering diduga sebagai penyebab terjadinya perubahan yang abnormal dari
6. Pemakaian pil KB
C. PATOFISIOLOGI
Karsinoma serviks adalah penyakit yang progresif, mulai dengan
10 tahun atau lebih. Secara histopatologi lesi pre invasif biasanya berkembang
invasif.
35%. Bentuk ringan (displasia ringan dan sedang) mempunyai angka regresi
yang tinggi. Waktu yang diperlukan dari displasia menjadi karsinoma itu
akibattrauma mekanik atau kimiawi, infeksi virus atau bakteri dan gangguan
akhirnya dapat menginvasi ke rektum dan atau vesika urinaria. Karsinoma serviks
menyebar kekelenjar getah bening iliaka komunis dan pada aorta. Secara
D. MANIFESTASI KLINIS
1. Pada tingkat dini, kanker leher rahim seringkali tidak menunjukan gejala atau
Walaupun tidak selalu, hal tersebut juga merupakan gejala pada polip leher
3. Gejala kanker leher rahim pada tingkat lanjut seringkali menunjukkan hal-hal
sebagai berikut :
darah
f. Sakit panggul
Pap smear adalah teknik penyaringan yang terbaik saat ini tersedia untuk
mengevaluasi sel-sel di mulut leher rahim. Pap smear adalah suatu tes untuk gejala
awal kanker serviks seperti kanker atau pra-sel kanker leher rahim.
E. STADIUM CA CERVIKS
Stadium kanker serviks dikelompokkan berdasarkan tingkat tumor utama,
ke bagian tubuh lainnya yang jauh dari tempat awal kanker berkembang.
Stadium 0
Pada tahap ini, sel kanker hanya ada di sel-sel pada permukaan terluar leher
rahim. Sel kanker ini belum menyerang jaringan serviks yang lebih dalam.
Stadium I
Pada tahap ini, sel kanker telah menyerang serviks tapi tidak tumbuh di luar
rahim. Sel kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening yang ada di
dekatnya atau menyebar ke tempat yang lebih jauh. Stadium 1 dibagi lagi ke
o Stadium IA
Ini merupakan bentuk awal dari tahap 1. Sel kanker dalam jumlah kecil sudah
menyerang serviks dan ini hanya bisa dilihat di bawah mikroskop. Stadium
Stadium IA2: Sel kanker sudah ada di jaringan servik dengan kedalaman
o Stadium IB
Sel kanker sudah bisa dilihat tanpa bantuan mikroskop. Ukuran sel kanker
sudah lebih besar dibandingkan stadium 1A, tapi masih menyebar hanya di
Stadium II
Pada tahap ini, kanker telah menyebar ke luar serviks dan rahim, tapi belum
menyebar ke dinding panggul atau bagian bawah vagina. Sel kanker juga belum
menyebar ke kelenjar getah bening terdekat atau ke bagian tubuh yang jauh
lainnya.
o Stadium IIA
Pada stadium ini, kanker belum menyebar ke jaringan yang ada di dekat
serviks, tapi kanker mungkin sudah menyebar ke bagian atas vagina (belum
Stadium IIA1: Kanker dapat dilihat tapi masih tidak lebih besar dari 4 cm
Stadium III
Kanker sudah menyebar ke bagian bawah vagina atau dinding panggul dan
kelenjar getah bening terdekat atau ke bagian tubuh lain yang lebih jauh.
o Stadium IIIB
menghalangi satu atau kedua saluran kencing. Hal ini kemudian dapat
tidak sampai ke bagian tubuh yang jauh. Tumor pada stadium IIIB ini bisa
Stadium IV
Ini merupakan stadium akhir dari kanker serviks. Kanker tidak hanya
menyerang serviks, tapi juga ke bagian terdekat serviks atau ke bagian tubuh
lainnya yang bahkan jauh dari serviks. Stadium ini dibagi menjadi:
o Stadium IVA
Sel kanker telah menyebar ke kandung kemih atau ke rektum, keduanya
adalah organ terdekat dengan serviks. Namun, pada stadium ini sel kanker
belum menyebar ke kelenjar getah bening terdekat atau ke bagian tubuh lain.
o Stadium IVB
Sel kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain yang jauh dari serviks, seperti
F. KOMPLIKASI
Pada tahap yang lebih lanjut dapat terjadi komplikasi:
Nausea
Muntah
Demam
G. PENATALAKSAAN
1. Mencegah Kanker Serviks
dan akhirnya menderita kanker serviks. Beberapa cara praktis yang dapat
Miliki pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk
Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun.
serviks.
Secara rutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear
terjangkau.
Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari
toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter
ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan
penyakit.
2. Pengobatan
Bagi Anda yang terdiagnosa mengalami perubahan abnormal sel sejak dini,
kandungan.
Jika perjalanan penyakit telah sampai pada tahap pre-kanker dan kanker leher
rahim telah dapat diidentifikasi, Maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Sitologi/Pap Smear
2. Koloskopi
Memeriksa dengan menggunakan alat untuk melihat serviks dengan lampu dan
sedang kelianan pada skuamosa columnar junction dan intra servikal tidak
terlihat.
3. Kolpomikroskopi
Melihat hapusan vagina (Pap Smear) dengan pembesaran sampai 200 kali
4. Biopsi
5. Konisasi
Dengan cara mengangkat jaringan yang berisi selaput lendir serviks dan epitel
gepeng dan kelenjarnya. Konisasi dilakukan bila hasil sitologi meragukan dan
6. Laboratorium
7. Radiologi
b. Pemeriksaan intravena urografi, yang dila kukan pada kanker serviks tahap
8. Tesschiller
serviks. Pada serviks normal akan membentuk bayangan yang terjadi pada
sel epitel serviks karena adanya glikogen. Sedangkan pada sel epitel serviks
Aktivitas/ istirahat
Gejala: Kelemahan dan keletihan, perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan
Sirkulasi
Integritas Ego
Gejala: Faktor stress (keungan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi
spiritual).
Eliminasi
Gejala: perubahan pada pola defekasi, misalnya darah pada feses, nyeri pada
Makanan/cairan
Gejala: Kebiasaan diet buruk (mis, rendah serat,tinggi lemak, bahan pengawet).
Neurosensori
Gejala : Pusing
Nyeri/Ketidaknyamanan
Gejala: Nyeri, atau derajat bervariasi mis, ketidaknyamanan ringan sampai nyeri
Pernapasan
Keamanan
berlebihan
Tanda: Demam
Seksualitas
Gejala: Masalah seksual mis, dampak pada hubungan, perubahan, pada tingkat
Interaksi sosial
Penyuluhan/Pembelajaran
Gejala: Riwayat kanker pada keluarga, mis, ibu atau bibi dengan kanker payudara,
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
2. Nyeri
4. Kurang Pengetahuan
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Rencana keperawatan
Diagnosa Keperawatan/ Tujuan dan Kriteria Intervensi
Masalah Kolaborasi Hasil
Kusmiyati Yuni, dkk. 2011. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil), Yokyakarta:
Fitramaya
Mansjoer, Arif dkk. 2015. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 2. Jakarta:
Media Aesculapius.
www.Gynae.sg.com, diakses tanggal 08 Mei 2014