1. Pengertian
sebagian atau total pembuluh darah otak sering terjadi pada saat
istirahat.
2. Etiologi
1) Trombus
Perdarahan intraserebral
Arteritis
Hipoksia kronis
2) Emboli
Endokarditis
3. Patofisiologi
membahayakan sel otak yang disuplay darah oleh arteri tersebut.Pada stroke
kedalam sel otak yang mengalami serangan. Bila terhentinya suplay darah
ini terjadi selama satu menit dapat mengarah pada gejala – gejala yang dapat
darah yang kemudian masuk kedalam sel otak dan mengisi ruangan
terkena. Fase akut dari stroke umumnya dihitung sejak pasien dirawat
sampai keadaan umum pasien stabil, yang biasanya 48-72 jam pertama sejak
otak lebih lanjut.Selain kedua hal tersebut diatas, tindakan keperawatan juga
neurovaskuler yang lebih sering terjadi pada stroke trombolitik dan embolitik
vascular seperti AVM dan anuerisma serebral lebih rentan terhadap ruptur dan
Sindrom neurovaskuler yang lebih sering terjadi pada stroke trombotik dan
terutama mensuplai aspek lateral hemisfer serebri. Infark pada bagian tersebut
timbul disfasia. Dengan stroke trombotik atau embolik, maka besarnya bagian
otak yang mengalami iskemia dan infark sulit ditentukan. Ada peluang dimana
massif dan peningkatan tekanan intra cranial (TIK) pada titik herniasi dan
tergantung pada daerah otak yang terkena dan luasnya saat serangan.Karena
stroke trombotik sering disebabkan aterosklerosis, maka ada resiko untuk
jaringan otak yang rusak akibat stroke hemorhagi tidak besar dan bukan pada
tempat yang vital, maka pasien dapat pulih dengan defisit minimal.Jika
hemorhagi luas atau terjadi pada daerah yang vital, pasien mungkin tidak
dapat pulih.
4. Manifestasi Klinis
Tergantung dari sisi atau bagian yang terkena. Pada stroke akut tanda dan
gejalanya yaitu :
4) Afasia, disritmia
6) Ataksia
5. Komplikasi
1) Hipoksia serebral
1) Penatalaksanaan Umum
b) Fase rehabilatasi
Pemberian trombolitis
7. Pemeriksaan Diagnostik
atau rupture.
adanya infark
3) Pungsi lumbal : Menunjukkan adanya tekanan lumbal dan biasanya
1) Aktivitas / istirahat
Gejala :
(hemiplegia)
kejang otot)
Tanda :
- Gangguan penglihatan
2) Sirkulasi
Gejala :
Tanda :
malformasi vaskuler
- Nadi : Frekuensi dapat bervariasi (karena
3) Integritas Ego
Gejala :
Tanda :
4) Eliminasi
Gejala :
urine, anuria
5) Makanan / cairan
Gejala :
tenggorok, disfagia
darah
Tanda :
6) Neurosensori
Gejala :
TIA)
lain.
Tanda :
- Afasia
(agnosia)
pencetus perdarahan)
7) Nyeri / kenyamanan
Gejala :
Tanda :
otot / fasia
8) Pernapasan
Tanda :
napas
9) Keamanan
Tanda :
(stroke kanan)
2. Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan perfusi jaringan serebral b/d suplay darah ke jaringan
berkurang
muntah
Carpenito, Lynda Juall. 2011. Buku saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC
Doengoes, Marilynn E, Jacobs, Ester Matasarrin. Rencana asuhan keperawatan :
pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien.
2000. Jakarta : penerbit Buku Kedokteran EGC
Tuti Pahria, dkk, Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Ganguan Sistem
Persyarafan, Jakarta, EGC, 2005