A. Latar Belakang
Usaha kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkungan, pengetahuan,
pendidikan, kesadaran masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk
pencegahan dan perawatan. Namun sebagian besar orang masih mengabaikan
kondisi kesehatan gigi secara keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu
penting, Padahal manfaatnya sangat fital dalam menunjang kesehatan dan
penampilan (Pratiwi, 2007).
Mulut bukan sekedar pintu masuknya makanan dan minuman tetapi fungsi
mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang mengetahui. Mulut merupakan bagian
yang penting dari tubuh kita dan dapat dikatakan bahwa mulut adalah cermin dari
kesehatan gigi karena banyak penyakit umum. Ketua umum pengurus besar
persatuan gigi Indonesia (PDGI Drg. H. Emmyr F Moess Mrs) mengatakan bahwa
kondisi gigi dan mulut bisa mengungkapkan gejala-gejala awal penyakit
berbahaya bahkan sampai memprediksi kelahiran premature.
Kesehatan mulut dan gigi pada anak usia sekolah merupakan kondisi yang
dapat mendukung pertumbuhan gigi. Mulut dan gigi merupakan alat tubuh kita
yang penting karena merupakan awal dari proses pencernaan. Gigi yang tidak
bersih mencerminkan pola hidup yang tidak sehat, dan keadaan ini dapat merusak
kesehatan terutama pada anak-anak dalam masa pertumbuhan.
Kesehatan mulut dan gigi meliputi : cara mengosok gigi, frekuensi mengosok
gigi serta makan yang dapat merusak gigi perlu diketahui oleh anak terutmaa anak
1
usia sekolah. Berdasarkan hal tersebut dirasakan perlu untuk menyusun
perencanaan kegiatannya.
B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum
Pada akhir proses penyuluhan, anak usia skolah dapat mengenal dan
memahami cara memelihara kesehatan gigi dan mulut.
2. Tujuan Instruksional khusus
Setelah pertemuan atau penyuluhan diharapkan anak – anak usia sekolah
memahami tentang :
1. Anak dapat menyebutkan fungsi gigi
2. Anak dapat menyebutkan manfaat menggosok gigi
3. Anak dapat menyebutkan waktu menggosok gigi
4. Anak dapat menyebutkan akibat bila tidak menggosok gigi
5. Anak dapat menyebutkan jenis makanan yang dapat menyebabkan sakit
gigi
6. Anak dapat menyebutkan alat dan bahan untuk menggosok gigi
7. Anak dapat mempraktikan cara menggosok gigi yang benar
C. Metode
a. Demonstrasi
b. Tanya jawab
D. Media
a. Laptop
b. LCD
c. Mikrofon
d. Leaflet
e. Pantom gigi
f. Sikat gigi
g. Cangkir
h. Air
i. Pasta gigi
2
E. Materi
TERLAMPIR.
F. Setting Tempat
Keterangan :
= Moderator
= Penyuluh
= Notulen
= Fasilitator
= Audience
3
G. Kegiatan Penyuluhan
NO TAHAP WAKTU KEGIATAN KEGIATAN
KEGIATAN PENYULUHAN SASARAN
1. Pra Interaksi 10 menit »Mengucapkan salam » Menjawab salam
pembuka
4
•Mendemonstrasikan
langkah-langkah
menggosok gigi yang
benar
» Mendiskusikan
bersama tentang materi
yang sudah diberikan
»Melakukan evaluasi
bersama dengan peserta
» Memberikan »Peserta
kesimpulan mendengarkan
kesimpulan dari
kegiatan penyuluhan
5
»Memberikan » Peserta merasa
reinforcement senang
H. Metode Evaluasi
a) Evaluasi struktur
Pada saat penyuluhan diharapkan semua anak-anak hadir dalam
pelaksanaan peyuluhan kesehatan mulut dan gigi.
b) Evaluasi proses
Pelaksanaan penyuluhan diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan baik
sesuai dengan yang direncanakan dan audiens mengikuti penyuluhan dan
berpatisipasi aktif dalam penyuluhan.
c) Evaluasi hasil
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan :
a. Anak dapat menyebutkan fungsi gigi
b. Anak dapat menyebutkan manfaat menggosok gigi
c. Anak dapat menyebutkan waktu menggosok gigi
d. Anak dapat menyebutkan akibat bila tidak menggosok gigi
e. Anak dapat menyebutkan jenis makanan yang dapat menyebabkan
sakit gigi
f. Anak dapat menyebutkan alat dan bahan untuk menggosok gigi
g. Anak dapat mempraktikan cara menggosok gigi yang benar
6
Lampiran
7
2. Fungsi Gigi
Secara histologis, jaringan gigi dan mulut berasal dari mesoderm dan
ektoderm, yang memiliki 3 fungsi utama yaitu,
1) Pengunyahan (mastikasi) yang meliputi, memotong, merobek, dan
melumat.
2) Keindahan (estetika)
3) Berbicara (phonetic).
8
masuk ke dalam dentin. Hal inilah yang menyebabkan gigi terasa linu dan
jika tidak segera di maka iritan akan mengenai syarag gigi.
2) Bau Mulut
Penyebab bau mulut berasal dari sisa makanan/minuman yang tertinggal di
dalam mulut dan terutama pada orang yang menggunakan gigi tiruan yang
lepasan yang terbuat dari bahan akrilik. Apabila kita malas menggosok
gigi maka sisa makanan/minuman yang tertinggal di mulut akan
mengalami pembusukan oleh bakteri yang menyebabkan bau mulut.
3) Gigi Berkerak
Plak merupakan lapisan lunak yang terdiri dari kumpulan mikroorganisme
yang melekat erat pada permukaan gigi, di mana terdapat sekitar 500
spesies bakteri. Apabila plak gigi tidak dibersihkan maka lama kelamaan
akan terjadi mineralisasi yang mengakibatkan plak gigi menjadi keras dan
menempel kuat. Plak gigi yang menjadi keras ini umumnya disebut
dengan kerak/karang gigi.
4) Gigi Goyang
Karang gigi yang menutupi bagian bawah gusi dapat menyebabkan
inarmasi akibat bakteri pada karang gigi tersebut, sehingga gusi akan
menjadi bengkak dan teksturnya tidak lagi kenyal. Hal ini dapat
menurunkan perlekatan gusi sehingga gigi menjadi tidak dipegang secara
sempurna oleh gigi. Apabila perlekatan gusi terus menerus turun, maka
gigi dapat bergerak/goyang karena tidak ada gusi yang memeganginya.
5) Gusi Bengkak
Malas menggosok gigi dapat menyebabkan kebersihan mulut terganggu,
karena penumpukan sisa makanan dan minuman pada plak gigi. Apabila
plak gigi terkumpul dalam jumlah besar maka bakteri akan mengiritasi
jaringan gusi sehingga gusi menjadi bengkak.
9
6. Jenis Makanan yang Menyebabkan Sakit Gigi
1) Makanan/Minuman Asam yang Tinggi
Makanan atau minuman yang terasa sangat asam sangat berbahaya untuk
gigi kamu, karena dapat mengikis email gigi dan menyebabkan gigi
berlubang. Pelemahan email gigi ini juga dapat menyebabkan masalah
sensitivitas hingga perubahan warna gigi. Makanan yang memiliki asam
tinggi di antaranya lemon, acar, tomat, alkohol, dan kopi. Sementara
makanan yang memiliki rendah asam adalah pisang, alpukat, brokoli,
daging tanpa lemak, gandum utuh, telur, keju, dan kacang.
2) Tinggi Gula
Terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman terlalu manis bukan
hanya buruk untuk kesehatan tubuh, tetapi juga berdampak buruk bagi
kesehatan mulut. Perlu diketahui, bakteri di dalam mulut memakan gula
untuk menciptakan asam. Di samping itu, infeksi dalam rongga mulut
berkaitan erat dengan kadar asam. Meski sulit dihindari untuk konsumsi
sehari-hari, kamu harus berusaha mengurangi asupan gula (terutama gula
rafinasi) sebanyak mungkin. Contoh makanan dan minuman tinggi gula
adalah soft drinks, permen, buah kering, makanan penutup, selai, dan
sereal.
3) Makanan Lengket/Kenyal
Makanan dan minuman lengket biasanya akan menempel dan melekat
pada gigi atau gusi dalam waktu lama. Sisa makanan inilah yang menjadi
pemicu munculnya bakteri jahat. Hal ini tentunya akan memungkinkan
bakteri memproduksi lebih banyak asam dari biasanya. Flossing gigi
merupakan cara yang ampuh untuk menghilangkan makanan lengket yang
melekat di dalam rongga mulut kamu.
4) Makanan Bertepung/Olahan
Ketika kamu mengonsumsi makanan karbohidrat olahan, makanan
tersebut akan berubah menjadi gula di dalam mulut. Saat itu pula produksi
asam akan dimulai oleh bakteri jahat. Roti putih, keripik kentang, dan
pasta merupakan beberapa makanan bertepung yang dapat dengan mudah
10
tersangkut di antara gigi. Perlu dicatat bahwa tepung mulai berkonversi
menjadi gula dengan segera melalui proses pra-pencernaan yang dimulai
di mulut melalui enzim dalam air liur.
11
10. Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan
posisi tegak dan gerakkan perlahan ke atas dan bawah melewati garis
gusi.
11. Berkumur- kumur sampai mulut terasa bersih
12. Lap / keringkan mulut dengan handuk.
13. Rapikan alat – alat
c) Perhatian
1. Kita harus menggunakan sikat gigi sendiri
2. Menyikat gigi jangan terlalu keras
3. Jangan sampai tertelan air bekas kumur – kumur
4. Gunakan sikat gigi yang berbulu lembut
12
DAFTAR PUSTAKA
13