Anda di halaman 1dari 4

1.

1 Pembahasan
1.2.1 Produk Pengembangan Resep
Pada kasus kami seorang laki-laki berumur 42 tahun bekerja sebagai
sopir memiliki berat badan 43 kg dan tinggi badan 157 cm, pada kasus
kami pasien mengalami luka bakar dan sudah mulai mengering dengan
kadar albumin yang rendah. Maka protein yang kami tinggikan yaitu jenis
albumin. Kemudianpadakasusinipasiensebelumnyadiberikan menu diet
kaki naga ayam dengan bahan ayam dan tepung sagu dengan energi per 1
porsi = 77.18 kkal, dan Protein per 1 porsi = 8.00 gr sehingga kami
memodifikasikan kaki naga ayam menjadi kaki naga ikan gabus karena
ikan gabus memiliki kandungan albumin yang tinggi sehingga dapat
meningkatkan kadar albumin yang rendah selain itu ikan gabus juga
memiliki manfaat yang baik untuk proses penyembuhan luka bakar. Nilai
gizi yang didapat pada Kaki naga ikan gabus yaitu Energi per 1 porsi=
86.18 kkal dan Protein per 1 porsi= 10.55 gr

1.2.2 Hasil Uji Daya Terima Pengembangan Resep


Dalam pengembangan resep kaki naga dilakukan uji organoleptik dan
uji cita rasa terhadap 10 panelis. Berikut distribusi respon panelis terhadap
produk yang dihasilkan :
a. Hasil Uji Daya Terima Warna
Berdasarkan hasil praktikum pengembangan formula tinggi
protein terhadap daya terima warna pada produk kaki naga ikan gabus
menyatakan bahwa sebanyak 90% panelis memilih “suka” dan 10%
memilih “sangat suka”. Hal ini menunjukkan bahwa warna kaki naga
ikan gabus dapat diterima karena warnanya yang menarik yaitu kuning
keemasan karena pada bagian luar kaki kaki naga ini dilapisi tepung
panir. Sementara untuk warna kaki naga ayam panelis menyatakan
bahwa sebanyak 80% memilih “suka”.

b. Hasil Uji Daya Terima Aroma


Berdasarkan hasil praktikum pengembangan formula tinggi
protein terhadap daya terima aroma pada produk kaki
nagaikangabusmenyatakan bahwa sebanyak 50% menyatakan “suka”
dan 30% menyatakan sangat suka. Sehingga hal ini menunjukkan
bahwa aroma dari produk kaki naga ikan gabus ini dapat diterima.
Aroma ikan gabus sendiri tidak berbau amis karena sudah diberikan
perasan jeruk nipis sebelum pengolahannya. Sementara untuk aroma
kaki naga ayam, panelis menyatakan bahwa sebanyak 50% memilih
“suka”.

c. Hasil Uji Daya Terima Tekstur


Berdasarkan hasil praktikum pengembangan formula tinggi
protein terhadap daya terima tekstur pada produk kaki naga ikan gabus
menyatakan bahwa sebanyak 30% panelis memilih “suka” dan 30%
memilih “sangat suka” dan 40% panelis memilih “agak suka”. Hal ini
menunjukkan bahwa warna kaki naga ikan gabus dapat diterima
karena teksturnya yang kenyal karena menggunakan tepung tapioka di
dalam adonannya. Dalam pembuatan kaki naga, tepung tapioka
berfungsi sebagai bahan tambahan atau bahan pengisi dan bahan
perekat adonan. Sementara untuk tekstur kaki naga ayam panelis
menyatakan bahwa sebanyak 40% memilih “suka”.

d. Hasil Uji Daya Terima Rasa


Berdasarkan hasil praktikum pengembangan formula tinggi
protein terhadap daya terima rasa pada produk kaki naga ikan gabus
menyatakan bahwa sebanyak 50% menyatakan “agak suka” dan 20%
menyatakan “sangat suka” dan 30% menyatakan “suka”. Sehingga hal
ini menunjukkan bahwa rasa dari produk kaki naga ikan gabus ini
dapat diterima. rasa ikan gabus gurih. Sementara untuk rasa kaki naga
ayam, panelis menyatakan bahwa sebanyak 40% memilih “suka”.
1.2.3 Hasil Uji Daya Terima Pengembangan Formula Enteral
Dalam pengembangan formula ikan gabus dilakukan uji organoleptik
dan uji cita rasa terhadap 10 panelis. Berikut distribusi respon panelis
terhadap produk yang dihasilkan :

a. Hasil Uji Daya Terima Warna


Berdasarkan hasil praktikum pengembangan formula enteral
tinggi protein terhadap daya terima warna pada produk enteral
ikangabusmenyatakan bahwa sebanyak 70% panelis memilih “suka”
dan 10% memilih “sangat suka”. Hal ini menunjukkan bahwa warna
enteral ikan gabus dapat diterima. Sementara untuk warna enteral
ayam panelis menyatakan bahwa sebanyak 60% memilih “suka”.

b. Hasil Uji Daya Terima Aroma


Berdasarkan hasil praktikum pengembangan formula enteral
tinggi protein terhadap daya terima aroma pada produk enteral ikan
gabus menyatakan bahwa sebanyak 50% menyatakan “suka” dan 20%
menyatakan agak suka. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa aroma
dari produk enteral ikan gabus ini cukup dapat diterima. Aroma ikan
gabus sendiri tidak berbau amis karena sudah diberikan perasan jeruk
nipis sebelum pengolahannya Sementara untuk aroma enteral ayam,
panelis menyatakan bahwa sebanyak 70% memilih “suka”. Hal ini
dipengaruhi ada pisang ambon pada komposisi enteral lama, dan
aroma harum pisang lebih dominan sehingga sebagian panelis lebih
menyukai aroma produk enteral yang lama.

c. Hasil Uji Daya Terima Tekstur


Berdasarkan hasil praktikum pengembangan formula enteral
tinggi protein terhadap daya terima tekstur pada produk enteral ikan
gabus menyatakan bahwa sebanyak 60% panelis memilih “suka” dan
30% memilih “agak suka”. Hal ini menunjukkan bahwa tekstur enteral
ikan gabus dapat diterima. Sementara untuk rasa enteral ayam panelis
menyatakan bahwa sebanyak 80% memilih “suka”.
d. Hasil Uji Daya Terima Rasa
Berdasarkan hasil praktikum pengembangan formula enteral
tinggi protein terhadap daya terima rasa pada produk enteral ikan
gabus menyatakan bahwa sebanyak 60% menyatakan “suka” dan 30%
menyatakan “agak suka”. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa rasa
dari produk enteral ikan gabus ini dapat diterima. rasa ikan gabus
netral Sementara untuk rasa enteral ayam, panelis menyatakan bahwa
sebanyak 50% memilih “suka”. menyukai aroma produk enteral yang
lama.

Anda mungkin juga menyukai