Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

STROKE HEMORAGHI
Oleh : TIM SAK RSUD MENGGALA

A. DEFINISI
Stroke hemoragi adalah perdarahan serebral dan perdarahan subarachnoid
yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada daerah otak
tertentu.
Biasanya terjadi pada melakukan aktivitas atau saat aktif. (mansjoer, 2000 )

B. ETIOLOGI
 Arteriosklirosis
Arteriosklirosis terjadi karena mengerasanya pembuluh darah serta
berkurangnya kelenturan atau elestisitas pembuluh darah.
 Embolisme serebral
Merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan
darah,lemak,udara.
 Iskemia serebral
Merupakan insufesiensi suplay darah ke otak terutama karena ateroma
konstinsi pada arteri yang menyuplai darah ke otak.
 Hemoragi subarachnoid
Perdarahan arterial ke dalam ruang subarachnoid di sekeliling otak dan
sering meluas ke jaringan otak atau ke dalam ventrikel.
 Hemoragi intracerebral
Hemoragi di substansi dalam otak paling umum pada pasien dengan
hipertensi atau arterosklerosis serebral dan menyebabkan rupture
pembuluh darah.

Faktor resiko pada stroke


 Hipertensi
 Kolestrol tinggi
 Obesitas
 Peningkatan hemotoksit
 Diabetes
 Merokok
 Konsumsi alcohol

C. PATOFISIOLOGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN

Trauma Kepala Aneurisma AUM Hipertensi Neoplasma primer


Robeknya Omenengin PerdarahanSub Perdarahan Sub Perdarahan Intraserebral
Media Arachnoid Arachnoid/Intrasentrikuler
Epidural Hematoma
Subdural Hematoma
Cerebrum
O2 Kotak

STROKE HEMORAGI Himoragi Iskemia cerebral


Fungsi faring dan Lidah
menurun Gangguan ferfusi
Ganguan Menelan (Disfagia) jaringan sirebral

Kontek Lerebrum Cerebelum


Ganguan pemenuhan Nukleus gasal
nutrisi kurang dari
Talamus
Persepsi sensori Gangguan Keseimbangan
kebutuhan Gangguan Pada TanusGangguan control motorik koordinasi & Motorik
Otot
Kehilangan control Upper neuraon motorik (UMN0
Kelemahan Anggota
Area brocca dan warnik motorik V4 gerak
Penglihatan terganggu
Disfungsi VU Upper neuraon motorik (UMN0
Penglihatan Ganguan Mobilitas
Diplopia kehilangan Inkontinensia Retensi
Gangguan Mobilitas Fisik fisik
penglihatan perifer urine
Gangguan Pola
Bedrest
Komunikasi Verbal Gangguan
Tingkat Kesadaran
Urinari
Pusat Kognitif Menurun Menurun Dikubitlest
Gangguan persepsi Aspirasi / Petansekret pada
sensori penglihatan saluaran pernapasan
Lapang Perhatian
menurun
Bersihan jalan nafas tidak
efektif
Kesulitan dalam
pemahamn

Kesulitan dalam Gangguan Integritas


pemahaman Kulit

Bagan: Patofisiologi dan hubungannya dengan masalah keperawatan. Modifikasi TIM SAK RSUD Menggala. 2009

D. TANDA DAN GEJALA


a) Tanda dan gejala perdarahan intracranial
- Sakit kepala akibat hipertensi
- Muntah
- Penurunan kesadaran sampai koma
b) Tanda dan gejala perdarahan subaracgnoid
- Sakit kepala yang hebat dengan onset mendadak
- Nyeri dan kekauan pada leher
- Mual dan muntah
- Perubahan kesadaran kadang hilang 1 – 2 jam
- Kejang kadang di jumpai
- Panas dan febris yang menetap sampai beberapa hari
- Kaku kuduk dapat menetap hingga 2 minggu
c) Fungsi lumbal
Menunjukan adanya tekanan normal dan adanya thrombus, emboli
serebral, cairan mengandung darah adanya hemoragi subdural
/intracranial.
Hasil adanya tekanan meningkat,warna merah,eretrplit > 1000/mm3
d) Elektro ensifologram ( EEG )
Mengidentifikasi masalah didasarkan pada gelombang otak dan lesi. Hasil
adanya shift midline echo.
e) Sinar X – tengkorak
Perubahan kelenjar pineal daerah berlawanan dari masa yang meluas,
perdarahan subarachnoid.

DATA PENUNJANG
a. Angiograpi serebral
Membantu menemukan penyakit stroke secara sepesifik
( pendarahan,obstruksi arteri ).
b. CT scan
Memperlihatkan edema, hematoma, infark. Hasil adanya lesi
hiperdens.
c. Hidrasi intravena di atasi dengan kristaloit isotonic.
d. Perawatan paru.
Fisiotrapi perlu untuk mencegah atelektasi pada klien yang tidak
bergerak.
e. Aktivitas
Di mobilisasi dan fisiotrapi pada pasien tidak bergerak yaitu perubahan
posisi badan,ekstrimitas mencegah dikubitus. Latihan gerakan seni
pasif/aktif mencegah kontraktur.
f. Neurorestorasi dini.
Stimulasi sensori, kognitif, memori, bahasa, emosi dan visua fasial.

E. KOMPLIKASI
1. Hipoksia serebral
Di lakukan oksigenasi dengan mempertahakan HB serta HT untuk
mempertahakan oksigenasi jaringan
2. Aliran darah serebral tregantung pada tekanan darah, curah
jantung,integretas pembulah darah serebral.
3. Hidrasi adikuat ( cairan IV ) penangganan hipertensi atau hipotensi.
4. Embolisme serebral
Embolisme dapat menurunkan aliran darah otak
5. Individu dengan stroke himorrahgi berat pada bagian otak yang mengatur
pernafasan dan kardivaskuler seringnya meninggal.

F. PENGKAJIAN
1. Aktivitas/istirahat
 Gejala : Merasa kesulitan untuk melakukan aktivitas karena
 kelemahan,paralisis ( hemiplegia ).
 Tanda : Gangguan tonus otot (flakside,spastic), paralitik
( hemiplegia ) dan terjadi kelemahan umum.
 Gangguan penglihatan
 Gangguan tingkat kesadaran.
2. Sirkulasi
 Gejala : Adanya penyakit jantung, polisitemia,riwayat
hipotemi postural.
 Tanda : Hipertensi arterial (dapat ditemukan / terjadi pada
(SV) ) sehubungan dengan adanya embolisme / malformasi
Vaskuler.
 Nadi : frekuensi dapat bervariasi(karena ketidakstabilan
fungsi Jantung / kondisi janung, obat-obatan, efek stroke pada
pusat vasomotor.
 Distiteni: Perubahan EKG. Desiran pada karotis, femoralis & arteri
iliaka/aurta yang abnormal.
3. Integritas Ego
 Gejala : Perasaan tidak berdaya, perasaan putus asa.
 Tanda : Emosi yang albil & ketidaksiapan untuk marah, sedih
& gembira kesulitan untuk mengeprisikan diri.
4. Eliminasi
 Gejala : Perubahan pola berkemih, seperti inkantiminasi urin,
anuria distensi abdomen, bising usus negative.
5. Makanan / cairan
 Gejala : Nafsu makan hilang, Nural muntah selama pasi akut
(Peningkatan TIK), Kehilangan sensai (rasa cakap) pada Lidah, pipi
& tenggorokan, disfagia adanya riwayat diabetes, peningkatan
lemak dalam darah.
 Tanda : Kesulitan menelan (gangguan pada reflek palatun &
faringeal), Obesitas (faktur resiko).
6. Neurosensori
 Gejala : Sakit Kepala
 Kelemahan
 Penglihatan menurun
 Kehilangan daya ingat sebagian
 Penglihatan Ganda
 Gangguan rasa pengecapan & penciuman
 Tanda : Tingkat kesadaran (biasanya terjadi koma pada tahap awal
 hemoragic.)
 Gangguan tingkah laku
 Gangguan fungsi kognitif
 Ekstremitas (kelemahan / paralisis)
7. Nyeri / Kenyamanan
 Gejala : Sakit kepala dengan intensitas yang berbeda – beda
 Tanda : Tingkah laku yang tidak stabil, gelisah, ketegangan
pada otot / fasial
8. Pernapasan
 Gejala : Merokok (Faktor resiko)
 Tanda ketidakmampuan menelan/batuk/hambatan jalan
pernapasan. Timbulnya pernapasan sulid /tak teratur. Suara napas
terdengar / ronki (aspirasi sikvesi) Keamanan
 Tanda : motorik/sensorik = masalah dengan pengelihatan
 Tidak mampu megenali objek,warna,kata dan wajah yang pernah
di kenalnya dengan baik. Gangguan berespon terhadap panas dan
dingin/gangguan regulasi suhu tubuh. Kesulitan dalam
menelan,tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan nitrisi sendiri.
9. Interaksi sosial
 Tanda: masalah bicara,ketidakmampuan untuk berkomunikasi

G. PRIORITAS MASALAH
1. Gangguan perfusi jaringan serebral
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif
3. Gangguan mobilitas fisik.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddart (2002). Keperawatan medical bedah.


Jakarta : EGC

Doeneoes (2000). Rencana Asuhan Keperawatan.


Jakarta ; EGC

Huddack (1998). Keperawatan Kritis


Jakarta ; EGC

Hadi Noto (1998). Stroke & Pengelolaan Mutakhir Semarang.


Balai Penerbit Undip

Masjoer (2000). Kapita Sebeta Kedokteran.


Jakarat: EGC

Price.S (19950. Pathofisiologi.


Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai